3.8.5. Uji Hipotesis 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.
Deskripsi Data Hasil Penelitian 42
4.1.1. Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
42 4.1.2.
Nilai Post-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 43
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian
46 4.2.1.
Uji Normalitas Data 46
4.2.2. Uji Homogenitas Data
47 4.2.3.
Pengujian Hipotesis 47
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian
48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.
Kesimpulan 52
5.2. Saran
52
DAFTAR PUSTAKA 53
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Grafik Perpotongan Dua Garis Lurus
28 Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian
34
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Sintak Implementasi Pembelajaran Realistik
17 Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah
26 Tabel 3.1
Desain Penelitian 32
Tabel 3.2. Interpretasi Indeks Kesukaran 37
Tabel 3.3. Interpretasi Daya Pembeda 37
Tabel 4.1. Data Pre-Test Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II 42
Tabel 4.2. Data Post-Test Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II 44
Tabel 4.3. Ringkasan Rata-Rata Nilai Pre-Test dan Post-Test Kedua Kelas 45
Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar 46
Tabel 4.5. Data Hasil Uji Homogenitas 47
DAFTAR DIAGRAM
Halaman Diagram 4.1. Data Pre-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
43 Diagram 4.2. Data Post-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
44 Diagram 4.3. Ringkasan Data Pre-Test dan Post-Test
Kelas Eksperimen I dan II 45
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1.
RPP I Kelas Eksperimen I 55
Lampiran 2. RPP II Kelas Eksperimen I
58 Lampiran 3.
RPP I Kelas Eksperimen II 61
Lampiran 4. RPP II Kelas Eksperimen II
65 Lampiran 5.
Lembar Kegiatan Siswa I Kelas Eks-I 69
Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa II Kelas Eks-I
72 Lampiran 7.
Lembar Kegiatan Siswa I Kelas Eks-II 75
Lampiran 8. Lembar Kegiatan Siswa II Kelas Eks-II
78 Lampiran 9.
Kisi-Kisi Pre-Test 80
Lampiran 10. Pre-Test 81
Lampiran 11. Kunci Jawaban Pre-Test 82
Lampiran 12. Pedoman Penskoran Pre-test 86
Lampiran 13. Kisi-Kisi Post-Test 87
Lampiran 14. Post-Tes 88
Lampiran 15. Kunci Jawaban Post-Tes 89
Lampiran 16. Pedoman Penskoran Post-Test 94
Lampiran 17. Tabel Skor Hasil Uji Coba Pretest dan Posttest 95
Lampiran 18. Perhitungan Validitas Tes 98
Lampiran 19. Perhitungan Reliabilitas Tes 102
Lampiran 20. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 109
Lampiran 21. Perhitungan Daya Pembeda Tes 113
Lampiran 22. Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen I 119
Lampiran 23. Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen II 120
Lampiran 24. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Pretest 121
dan Posttest Lampiran 25. Perhitungan Uji Normalitas
124 Lampiran 26. Perhitungan Uji Homogenitas
129 Lampiran 27. Perhitungan Uji Hipotesis
132
Lampiran 28. Tabel Nilai-nilai r-Product Moment 134
Lampiran 29. Daftar Nilai Kritis Uji Lillefors 135
Lampiran 30. Tabel Luas Di Bawah Kurva Normal 136
Lampiran 31. Tabel Nilai Persentil Untuk Distribusi t 137
Lampiran 32. Tabel Nilai Persentil Untuk Distribusi F 138
Lampiran 33. Dokumentasi Penelitian 139
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 diarahkan 1 untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan 2 untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Namun demikian, untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut tidak semudah yang dibayangkan, berbagai upaya harus dilakukan
untuk mewujudkannya. Seperti yang dikemukakan Trianto 2009:1 bahwa :
“Pendidikan adalah suatu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.”
Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan semua tingkat terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Dewasa ini dunia
pendidikan khususnya matematika telah menjadi perhatian utama dari berbagai kalangan. Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai peranan penting
dalam menunjang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuannya tidak saja menambah ilmu pengetahuan guna mempersiapkan diri memasuki jenjang
pendidikan lebih tinggi tapi juga berguna bagi kehidupan sehari-hari dan untuk ilmu pengetahuan lainnya.
Menyikapi hal tersebut, pemerintah berupaya untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional dengan melalui berbagai cara, antara lain dengan
menyempurnakan sistem pendidikan nasional sebagaimana telah ditetapkan melalui Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003.
2
Menurut Buchori 2001 dalam khabibah 2006:1 dalam Trianto 2009:5 bahwa :
“Pendidikan yang
baik adalah
pendidikan yang
tidak hanya
mempersiapkan siswanya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sihadapinya dalam kehidupan
sehari-hari”.
Meminjam pendapat Bruner dalam Trianto 2009:7, bahwa berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya,
menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Sesuatu konsekuen logis, karena dengan berusaha untuk mencari pemecahan masalah secara mandiriakan
memberikan suatu pengalaman konkret, dengan pengalaman tersebut dapat digunakan pula memecahkan masalah-masalah serupa, karena pengalaman itu
memberikan makna tersendiri bagi peserta didik. Didalam dunia pendidikan, matematika memegang peranan yang cukup
penting. Mengingat besarnya peranan matrmatika, maka tak heran jika pelajaran matematika diberikan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari prasekolah TK,
SD, SLTP, SLTA, sampai perguruan tinggi. Ada banyak alsan tentang pentingnya matematika. Sebagaimana menurut
Cornellius dalam Abdurrahman 2009:253 mengemukakan: “Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
1 sarana berpikir yang jelas 2 sarana untuk pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari 3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan
generalisasi pengalaman 4 sarana untuk mengembangkan kreativitas dan 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan
budaya”.
Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika ini adalah banyak siswa yang menganggap matematika sulit dipelajari seperti yang dikemukakan
oleh Abdurrahman 2009:252: “Dari berbagai bidang studi yang diajar di sekolah, matematika
merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang
berkesulitan belajar”.