HASIL DAN PEMBAHASAN PENGARUH FREKUENSI LATIHAN AEROBIC TERHADAP NILAI VO2MAX PADA TAEKWONDOIN DOJANG KOGURYO MANAHAN SURAKARTA Pengaruh Frekuensi Latihan Aerobic Terhadap Nilai V02max Pada Taekwondoin Dojang Koguryo Manahan Surakarta.

i Taekwondoin umur 10-30 tahun; b.laki-laki dan perempuan dan b.bersedia mengikuti instruksi yang diberikan. Sendangkan kriteria eksklusi yaitu. a. tidak mengikuti instruksi yang diberikan dan b.memiliki gangguan kardiovasukal dan pulmonal. Suatu latihan dikatakan latihan Aerobic apabila selama penampilannya, minimal 23 70 dari seluruh energi yang dipergunakan disediakan melalui olahdaya aerobic, contohnya seperti lari, bersepeda, jogging, senam aerobic dan masih banyak lagi Giriwijoyo dkk, 2012. Frekuensi latihan bertujuan untuk menunjukkan jumlah tatap muka latihan pada setiap minggunya Putu, 2011. Sebaliknya untuk meningkatkan komponen daya tahan kardiovaskular atau kesegaran jasmani physical fitness , maka frekuensi latihannya sebanyak 4-5 kali seminggu, dengan selingan istirahat maksimal selama 48 jam atau tidak lebih dari dua hari berturutan. . V0 2 Max adalah volume maksimal oksigen yang dikonsumsi oleh tubuh selama latihan, intensitas latihan meningkat, meningkat pula konsumsi oksien, volume ini dinyatakan dalam liter oksigen per menit l min atau sebagai tingkat relatif dalam militer oksigen per kilogram berat badan per menit ml kg min Kaminsky, 2005 . V0 2 Max diukur dalam bentuk jumlah mililiter oksigen yang di konsumsikan per Kg berat badan dalam setiap menit, salah satunya dengan alat ukur 2,4 km dari cooper. Responden diinstruksikan untuk berlari tanpa berhenti menempuh jarak sejauh 2,40 km. Juga boleh diselingi dengan berjalan jika payah. Dicatat waktu yang di perlukan untuk menempuh jarak 2,40 km. Syarat dan petunjuk mengikuti tes diantaranya berbadan sehat, menurut keterangan dokter, tidak ada kelainan jantung dan paru-paru. Harus makan pagi 2-3 jam sebelum test dan tidak boleh kurang tidur ata istrahat. Sejenak sebelum test di mulai, hendaklah melakukan pemanasan warming up . Teknik analisa data yang digunakan untuk mengetahui perbedaan antara frekuensi latihan 3minggu dengan frekuensi latihan 3minggu terhadap nilai V0 2 Max digunakan uji Mann-Whitney karena data tidak berdistribusi normal dengan nilai signifikan jika p0,05 maka Ha diterima dan p0,05 maka Ha ditolak.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No Usia Jumlah Presentasi 1 12-13 12 50,0 3 i 2 14-15 7 29,2 3 16-17 4 16,7 4 18-19 1 4,2 Jumlah 24 100 Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa responden terbanyak adalah usia antara 12-14 tahun yaitu sebanyak 15 taekwondoin 62,5. 3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Presentase 1 Laki-laki 9 37,5 2 Perempuan 15 62,5 Jumlah 24 100 Berdasarkan Tabel 3.2 diketahui bahwa responden terbanyak adalah Perempuan 15 taekwondoin 62,5. 3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Index Masa Tubuh Tabel 3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Index Masa Tubuh No Kategori Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Presentase Jumlah Presentase 1 Kurus 2 22,2 5 33,3 2 Normal 7 77,8 10 66,7 3 Kegemukan 4 Obesitas Jumlah 9 100 15 100 Berdasarkan tabel 3.3 diketahui bahwa responden laki-laki dengan kategori imt banyak yang normal sama halnya dengan responden Perempuan. 3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Latihan Tabel 3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Latihan 4 i No frekuensi jumlah presentase 1 3 Xminggu 13 54,2 2 3 Xminggu 11 45,8 Jumlah 24 100 Dari tabel 3.4 dapat diketahui bahwa jumlah responden terbanyak adalah kelompok dengan frekuensi latihan 3Xminggu sebanyak 13 orang. 3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan V0 2 Max Tabel 3.5 Karakteristik Reponden Berdasarkan V0 2 Max No Karakteristik Kelompok 3Xminggu Kelompok 3XMinggu F F 1 Sangat Kurang 6 46,2 2 Kurang 2 18,2 3 Sedang 6 46,2 4 36,4 4 Baik 1 7,7 4 36,4 5 Baik Sekali 1 9,1 Jumlah 13 100 11 100 Dari tabel 3.5 dapat dilihat bahwa V02Max untuk kelompok 3Xminggu kategori terbanyak adalah kategori sangat kurang dengan jumlah 6 orang dan kategori sedang dengan jumlah 6 orang. Sendangkan V02Max pada kelompok 3Xminggu kategori terbanyak adalah sedang dengan jumlah 4 orang dan kategori baik dengan jumlah 4 orang. 3.6 Analisis data Tabel 3.6 hasil Uji Mann-Whitney Non Parametrik Test Asymp. Sig. Mann Whitney 0,01 5 i Tabel 4.6 diketahui bahwa data perbedaan diperoleh p = 0,01 0,05 maka Ha diterima, sehingga disimpukan bahwa ada perbedaam nilai V02Max antara frekuensi latihan 3 kali minggu , 3 kali minggu. 3.7 Pembahasan Pada usia remaja akan terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada tulang, otot, saraf dan organ-organ yang dapat mempengaruhi fisiologis tubuh dan kapasitas performance Wilmore, 2008. Pada perbedaan jenis kelamin wanita tidak terdapat perubahan yang sama dengan pria. Pada usia 11 sampai 12 tahun, wanita bisa 90 menyamai pria, pada usia 13-14 tahun, menjadi 18. Perbedaan semakin besar pada usia 15-16 tahun, kekuatan otot wanita hanya sekitar ¾ dari pria Hall 2007. Kuantraf 2003 menyatakan bahwa V0 2 Max dipengaruhi oleh komposisi tubuh seseorang, jika memiliki presentase lemak yang tinggi maka konsumsi oksigen akan lebih rendah dari meraka yang memiliki presentase lemak yang rendah. Matsuo et al 2014 mengatakan bahwa latihan yang dilakukan dengan frekuensi latihan lebih dari 3 kali atau 5 kali dalam seminggu memiliki peningkatan V0 2 Max yang maksimal. Dalam meningkatkan daya tahan cardiovascular dibutuhkan frekuensi latihan 4-5 kali dalam seminggu untuk mendapatkan peningkatan physical fitness karena ketahanan seseorang akan menurun setelah 48 jam tidak melakukan latihan Putu,2011. Ketahanan fisikseseorang adalah kemampuan seseorang mengatasi beban dari latihan yang menyebabkan terjadinya kelelahan, kelelahan itu diakibatkan oleh zat sisa dari latihan itu sendiri salah satu cara mengilangkan zat sisa tersebut dilakukan dengan proses oksidasi proses aerobic Giriwijiyo, 2012. Pada kelompok latihan dengan frekuensi 3Xminggu ada waktu dimana latihan akan dilakukan kembali setelah lebih dari 48 jam, kelompok ini akan kembali melakukan latihan dimana ketahanan fisik mereka telah menurun dan harus merespon kembali latihan dari bawah tingkat ketahanan mereka sebelumnya.. Ini sesuai dengan pernyataan Wilmore 2008 bahwa presentase peningkatan V0 2 Max tergantung dari keadaan awal seseorang sebelum melakukan latihan. 3.8 Keterbatasan Penelitian Peneliti tidak menilai maupun mengontrol secara keseluruhan faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran aerobic pada masing-masing responden seperti status gizi, 6 i aktivitas fisik sehari-hari, dan kondisi tubuh secara psikososial. Peneliti tidak menilai lama latihan dari setiap responden yang melakukan latihan di Taekwondo Dojang Koguryo Manahan.

4. PENUTUP

Dokumen yang terkait

PENGARUH FREKUENSI LATIHAN AEROBIC TERHADAP NILAI VO2MAX PADA TAEKWONDOIN DOJANG KOGURYO MANAHAN SURAKARTA Pengaruh Frekuensi Latihan Aerobic Terhadap Nilai V02max Pada Taekwondoin Dojang Koguryo Manahan Surakarta.

0 2 18

PENDAHULUAN Pengaruh Frekuensi Latihan Aerobic Terhadap Nilai V02max Pada Taekwondoin Dojang Koguryo Manahan Surakarta.

0 2 5

PENGARUH LATIHAN SENAM KEGEL TERHADAP FREKUENSI BERKEMIH PADA LANSIA Pengaruh Latihan Senam Kegel Terhadap Frekuensi Berkemih Pada Lansia.

1 4 15

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI ATLET TAEKWONDO KOGURYO MANAHAN Hubungan Asupan Energi Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Atlet Taekwondo Koguryo Manahan Surakarta.

0 2 12

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI ATLET TAEKWONDO KOGURYO Hubungan Asupan Energi Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Atlet Taekwondo Koguryo Manahan Surakarta.

0 3 17

PENDAHULUAN Hubungan Asupan Energi Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Atlet Taekwondo Koguryo Manahan Surakarta.

0 2 8

HUBUNGAN LAMA LATIHAN AEROBIC MENGGUNAKAN PERMAINAN DANCE DANCE REVOLUTION (DDR) Hubungan Lama Latihan Aerobic Menggunakan Permainan Dance Dance Revolution (DDR) Terhadap Nilai VO2 Maks Pada Komunitas DDR Di Surakarta.

0 1 18

PENGARUH LATIHAN AEROBIC WALKING ON A TREADMILL TERHADAP INSOMNIA PADA WANITA Pengaruh Latihan Aerobic Walking On A Treadmill Terhadap Insomnia Pada Wanita Premenopause.

0 1 18

PENGARUH LATIHAN AEROBIC WALKING ON A TREADMILL TERHADAP INSOMNIA PADA WANITA PREMENOPAUSE Pengaruh Latihan Aerobic Walking On A Treadmill Terhadap Insomnia Pada Wanita Premenopause.

0 1 16

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FISIK AEROBIC DAN LAND-BASED AEROBIC EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN VO2 MAX PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FISIK AEROBIC DAN LAND-BASED AEROBIC EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PADA REMAJA - DIGILIB

1 1 14