meningkatkan resiko terjadinya peradangan kronis sehingga pasien tidak mendapatkan penglihatan yang optimal Reddy Kim, 2011; Lu dkk., 2012.
C. Kekuatan Penelitian
Pada penelitian Angka Kejadian Komplikasi Pasca Bedah Katarak dengan Teknik Fakoemulsifikasi di RS PKU MUHAMMADIYAH 1 Yogyakarta memiliki
hasil yang sama dari penelitian sebelumnya yang menunjukan hasil yang memuaskan yaitu angka kejadian komplikasi kurang dari 5.
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Rekam medis yang di gunakan untuk penelitian kali ini adalah rekam
medis yang berada pada era sebelum BPJS sehingga data yang didapat terbatas.
2. Pada penelitian ini, tidak diteliti gaya hidup pasien seperti pola makan,
olah raga dan konsumsi rokok yang mungkin saja dapat berpengaruh terhadap komplikasi katarak.
3.
Pada penelitian ini, tidak diteliti pengaruh usia dan jenis kelamin dengan efektivitas terapi.
32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa bedah katarak menggunakan teknik Fakoemulsifikasi di RS PKU Muhammadiyah 1 Yogyakarta
menghasilkan angka komplikasi pasca bedah sebesar 1,1 dari semua pasien yang di operasi, hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu
angka kejadian kurang dari 5.
B. Saran
Sesuai dengan hasil dan pembahasan penelitian “Angka Kejadian Komplikasi Pasca Bedah Katarak dengan Teknik Fakoemulsifikasi di RS
PKU Muhammadiyah 1 Yogyakarta ”, maka peneliti menyarankan beberapa
hal, diantaranya yaitu : 1.
Klinisi dan masyarakat umum Perlu di pertimbangkan untuk menggunakan teknik fakoemulsifikasi
dalam setiap bedah katarak yang memiliki angka komplikasi pasca bedah yang sangat rendah.
2. Peneliti selanjutnya
a. Perlu dilakukan penelitian jangka panjang untuk mengamati
komplikasi yang terjadi pasca bedah katarak dengan teknik fakoemulsifikasi.
b. Perlu dilakukan penambahan sampel dan variabel yang lebih banyak agar
data yang diperoleh dapat di olah menggunakan SPSS.