Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 hari-hari besar keagamaan dan hari libur. Namun dalam pengembangannya masih kurang dibeberapa tempat wisata, seperti sarana pendukung pariwisata di beberapa lokasi objek wisata seperti di Salib Kasih belum adanya akomodasi seperti hotel, kemudian akses transportasi ke lokasi Tugu Munson dan Lyman yg cukup sulit karena belum adanya trayek angkot ke lokasi. Padahal hal ini sangat perlu dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan. Peninggalan-peninggalan bersejarah tersebut perlu dikelola lebih baik lagi agar peningkatan penerimaan daerah dari sektor pariwisata nantinya le bih besar bagi daerah. Pengembangan wisata tidak terlepas dari kerja sama dan usaha pemerintah dan masyarakat sekitarnya untuk selalu menjaga dan melestarikan aset yang sudah ada. Dampaknya bagi pariwisata kota Tarutung adanya kesungguhan dalam menggali dan mengembangakan objek-objek wisata, karena objek-objek tersebut menjadi sumber pendapatan penting bagi daerah. Berdasarkan latar belakang diatas, saya sebagai penulis ingin meneliti tentang “Peninggalan Sejarah di Kota Tarutung Sebagai Destinasi Wisata”. 5

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang permasalahan diatas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Latar belakang Perkembangan wisata Kota Tarutung 2. Kota Tarutung sebagai destinasi wisata 3. Proses perkembangan Pariwisata Kota Tarutung 4. Lokasi-lokasi wisata Kota Tarutung.

1.3 Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, penelitian ini dititik beratkan pada “Peninggalan Sejarah di Kota Tarutung Sebagai Destinasi Wisata”. 1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana latar belakang setiap destinasi wisata di Tarutung? 2. Bagaimana kondisi lokasi wisata di Tarutung? 3. Bagaimana kontribusi destinasi-destinasi wisata tersebut? 4. Bagaimana Peranan pemerintah untuk mengembangkan pariwisata? 6

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui latar belakang setiap peninggalan sejarah yang menjadi destinasi wisata 2. Untuk mengetahui kondisi terkini peninggalan sejarah 3. Untuk mengetahui peranan pemerintah daerah dalam mengelola peninggalan sejarah sebagai destinasi wisata.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Menambah wawasan peneliti tentang daerah Tarutung dengan wisata rohaninya. 2. Memperkaya informasi bagi masyarakat, agar masyarakat mengetahui tentang perkembangan kota Tarutung dengan adanya wisata rohani. 3. Memperkaya informasi bagi akademisi UNIMED, khususnya jurusan Sejarah untuk dapat mengetahui dan memahami tentang perkembangan kota Tarutung sebagai wisata rohani. 4. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya dan juga menjadi bahan perbandingan terhadap hasil-hasil penelitian yang ada maupun yang akan sedang dilaksanakan. 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari keseluruhan uraian mengenai Peninggalan Sejarah sebagai destinasi wisata, maka pada akhir kertas karya ini penulis memberikan kesimpulan: 1. Salib Kasih dibangun untuk mengenang jasa Missionaris Nommensen di Tanah Batak. Areal Salib Kasih ini dulu merupakan tempat peristirahatan Nommensen setelah sampai di Rura Silindung. Salib Kasih Merupakan Fokus Utama Pembangunan Wisata di Kabupaten Tapanuli Utara. 2. Gereja Dame merupakan gereja pertama di Silindung yang dibangun Nommesen setelah diterima di Tanah Batak. Gereja ini masih terawat sampai sekarang dan lokasi tempat Gereja Dame disebut dengan Huta Dame 3. Gereja HKBP Pearaja merupakan Gereja Pusat HKBP yang tersebar di Seluruh Indonesia dan sebagian diluar negeri. Lokasi yang berda di bukit Paearaja ini terdapat kompleks Perkantoran Pusat HKBP, Sekolah dan juga Rumah tinggal dari Ephorus HKBP. Gereja Dame dan Kompleks HKBP Pearaja sebagai peninggalan bersejarah yang sudah berumur seratus tahun lebih pengelolahan nya berda pada pihak gereja dalam hal ini campur tangan pemerintah untuk mengurus bangunannya tidak ikut serta 69 4. Monumen Lyman dan Munson yang terletak di Lobu Pining kecamatan Adiankoting. Monumen ini dibangun untuk mengenang Missionaris Pendeta Lyman dan Munson yang mati Martyr di daerah ini. Tempat ini mengalami renovasi dari pemerintah pada tahun 2002 sehingga lokasi nya nyaman untuk dikunjungi.

5.2 Saran

Berdasarkan pengalaman saat melakukan penelitian dan analisa terhadap hasil penelitian, penelitin mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi Masyarakat Setempat Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan sejarah masyarakat terhadap perkembangan pekabaran injil disetiap lokasi peninggalan-peninggalan bersejarah, sehingga masyarakat tahu sejarah dibalik destinasi wisata tersebut. 2. Bagi Pemerintah Setempat Diharapkan hasil penelitian ini menjadi masukan dan tambahan dalam mewujudkan Kota Tarutung, Tapanuli Utara sebagai Kota Wisata Rohani Kristen. Secara khusus kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tapanuli Utara untuk memaksimalkan pengelolahan setiap destinasi wisata sehingga nantinya menambah jumlah wisatawan yang berkunjung. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini menjadi tambahan bahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih rinci terhadap peninggalan-peninggalan sejarah sehingga menambah wawasan mengenai jejak penyebaran agama Kristen di Tanah Batak.