Karakteristik dan Manfaat Betakaroten β-karoten Serat Nabati pada Bahan Pangan

dari luar Murdijati, 2006. Hasil penelitian dari Murdijati 2006, mengenai sifat fisiko-kimia tepung labu kuning dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Sifat Fisiko-Kimia Tepung Labu Kuning Komposisi Jumlah Air 10,97 Protein 12,00 Lemak 2,12 Karbohidrat 68,72 Abu 6,19 Sumber: Murdijati, 2006

E. Karakteristik dan Manfaat Betakaroten β-karoten

Betakaroten merupakan salah satu senyawa karotenoid yang mempunyai aktivitas vitamin A yang sangat tinggi. Dalam saluran pencernaan, betakaroten dikonversi oleh sistem enzim menjadi retinol, yang selanjutnya berfungsi sebagai vitamin A. Betakaroten dan karotenoid lain yang tidak terkonversi menjadi vitamin A, memiliki sifat antioksidan Anam dan Handajani, 2010. Betakaroten sebagai prekursor vitamin A berfungsi untuk membantu pengelihatan bagi yang mengalami rabun senja Hendrasty, 2003. Menurut Kritchevsky 1999, senyawa betakaroten memiliki peran yang menguntungkan bagi kesehatan salah satunya mempunyai aktivitas sebagai antioksidan, meningkatkan komunikasi interselular, immunomodulator, dan antikarsinogenik. Kemampuan betakaroten sebagai antioksidan ditunjukkan dalam mengikat oksigen dan menghambat oksidasi lipid. Menurut Winarno 1997, vitamin A dalam tubuh juga berperan penting dalam sistem pengelihatan. Vitamin A berperan dalam menjaga kornea mata selalu sehat. Kekurangan vitamin A menimbulkan penyakit hipovitaminosis tik dan Manfaa a t t Be Betakaro rote t n β-karoten akaroten me e ru ru pa p ka ka n n sa sa la la h h satu u senyaw ak ktivi vi ta ta s s vi vi t ta mi n A ya ng ng s san anga g t t tin , b beta ta ka k ro rote n di ko nversi ole h sist em m e enz nzim m be be rfun n gsi se ba gai vi ta mi n A. Bet ak karot oten en ter er ko k nv er si i m men en ja ja di di v v it t am amin in A A, me m mi i liki s si if an ni, i, 2 2 01 010 0. . Be Be ta ta ka ka ro ro te e n n se se ba ba ga ga i i pr pr ek ek ur urs sor bantu pengelihatan b bagi i y y ang mengalami ra yang tidak disertai dengan gejala. Kekurangan vitamin A berat dapat menyebabkan tubuh mudah terinfeksi, sel epitel mata akan mengeluarkan keratin yang menyebabkan gangguan pengelihatan Armiyanti, 2004. Struktur kimia dari betakaroten dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Struktur Kimia Betakaroten Sumber: Almatsier, 2002

F. Serat Nabati pada Bahan Pangan

Serat atau dietary fiber merupakan komponen dari jaringan tanaman yang tahan terhadap proses hidrolisis oleh enzim dalam lambung dan usus kecil. Serat banyak berasal dari dinding sel beragam jenis buah dan sayur. Secara kimia dinding sel tersebut tersusun dari beberapa komponen karbohidrat seperti selulosa, hemiselulosa, dan pektin Winarno, 1997. Serat kasar penting sebagai parameter penilaian kualitas bahan makanan karena serat merupakan salah satu ukutan nilai gizi bahan makanan tersebut Winarno, 2002. Sumber serat yang baik terdapat pada buah- buahan, oat, dan barley Almatsier, 2002. Menurut Winarno 2002, komposisi penyusun serat kasar terutama lignin tahan terhadap degradasi baik secara kimia maupun enzimatis. Kadar serat yang tinggi dalam bahan makanan sangat menguntungkan dalam sistem metabolisme tubuh karena serat yang tinggi akan memperlancar buang air besar dan mencegah resiko kelebihan berat badan. Menurut Winarti 2006, kebutuhan serat orang Gambar 5. St Struktur K K im im ia ia B B etakar ot ot en Sumb ti pad ada Ba Bah han n Pa Pa ngan at t atau au di i e et ary fi ber merupak an k om ompo pon nen n r t te erha h d da p pr os es h id rolisis oleh enz im im d dal al a a b ban a ya ya k be be ra ra sa sa l l da da ri r din n di di ng ng s s el el b er ra agam m mia a d din in di di ng ng s s el el tersebu u t t te te rs rs us us un un d d ar ar i i sepert ti i se se lu lu l losa, hem mise e l lulosa, da da n n pe pe k ktin W at kasar penting se sebag gai parameter peni t k l h t k t il dewasa berkisar antara 25-35 gramhari atau 10-13 gram serat untuk setiap kalori.

G. Pengertian, Jenis, Bahan dan Syarat Mutu Sosis

Dokumen yang terkait

KUALITAS SOSIS JAMUR TIRAM PUTIH (PleurotusostreatusJacq.) DAN TEPUNG LABU KUNING DENGAN KOMBINASI TEPUNG TAPIOKA DAN KARAGINAN (Eucheumacottonii Doty.).

0 3 15

SKRIPSI KOMBINASI TEPUNG TAPIOKA DAN KARAGINAN (Eucheuma cottonii Doty) PADA PROSES PEMBUATAN BAKSO NABATI DARI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus).

0 4 15

II. TINJAUAN PUSTAKA KOMBINASI TEPUNG TAPIOKA DAN KARAGINAN (Eucheuma cottonii Doty) PADA PROSES PEMBUATAN BAKSO NABATI DARI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus).

2 6 13

SKRIPSI KUALITAS SOSIS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus Jacq.) DAN TEPUNG LABU KUNING DENGAN KOMBINASI TEPUNG TAPIOKA DAN KARAGINAN (Eucheuma cottonii Doty.).

0 2 18

I.PENDAHULUAN KUALITAS SOSIS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus Jacq.) DAN TEPUNG LABU KUNING DENGAN KOMBINASI TEPUNG TAPIOKA DAN KARAGINAN (Eucheuma cottonii Doty.).

0 2 8

V. SIMPULAN DAN SARAN KUALITAS SOSIS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus Jacq.) DAN TEPUNG LABU KUNING DENGAN KOMBINASI TEPUNG TAPIOKA DAN KARAGINAN (Eucheuma cottonii Doty.).

0 5 22

SKRIPSI PEMBUATAN SOSIS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus Jacq.) DAN TEPUNG REBUNG DENGAN KOMBINASI TEPUNG TAPIOKA DAN KARAGINAN (Eucheuma cottonii Doty.).

0 5 19

I. PENDAHULUAN PEMBUATAN SOSIS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus Jacq.) DAN TEPUNG REBUNG DENGAN KOMBINASI TEPUNG TAPIOKA DAN KARAGINAN (Eucheuma cottonii Doty.).

1 6 8

II. TINJAUAN PUSTAKA PEMBUATAN SOSIS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus Jacq.) DAN TEPUNG REBUNG DENGAN KOMBINASI TEPUNG TAPIOKA DAN KARAGINAN (Eucheuma cottonii Doty.).

1 8 26

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan PEMBUATAN SOSIS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus Jacq.) DAN TEPUNG REBUNG DENGAN KOMBINASI TEPUNG TAPIOKA DAN KARAGINAN (Eucheuma cottonii Doty.).

0 3 27