23
wanita. Schwartz juga mengungkapkan bahwa sangat mudah untuk mengetahui mengapa jumlah wanita yang menjadi manajer lebih sedikit dibandingkan dengan
laki-laki. Salah satu alasan yang dikemukakannya adalah adanya kebudayaan yang diciptakan untuk laki laki patriarkhi, kemudian adanya stereotype tentang
wanita, terutama adanya pendapat yang menyatakan bahwa wanita mempunyai keterikatan komitmen pada keluarga yang lebih besar daripada keterikatan
komitmen terhadap karier. Menurut Widarta 2013:112 gender diduga menjadi salah satu faktor level
individu yang turut mempengaruhi kualitas hasil kerja seiring dengan terjadinya perubahan pada kompleksitas tugas dan pengaruh tingkat kepatuhan terhadap
etika. Temuan riset literatur psikologis kognitif dan pemasaran juga menyebutkan bahwa wanita diduga lebih efisien dan efektif dalam memproses informasi saat
adanya kompleksitas tugas dalam pengambilan keputusan dibandingkan dengan pria. Ruegger dan King 1992 seperti dikutip Widarta 2013:112 menyatakan
wanita umumnya memiliki tingkat pertimbangan moral yang lebih tinggi daripada pria. Kondisi ini tentunya akan memberikan hasil yang lebih baik jika salah satu
jenis pekerjaan tersebut dipegang oleh wanita.
2.5. Mentoring
Mentoring menurut McKimm et al., 2007:1 adalah suatu kegiatan dalam pemberian nasihat, penyuluhan kepada pegawai yang lebih muda dan kurang
berpengalaman, dan sekaligus mempertinggi atau meningkatkan kemampuan pegawai tersebut. Pada beberapa lingkungan kerja, individu yang masih muda dan
24
belum berpengalaman lebih banyak belajar dari orang yang lebih tua dan berpengalaman. Para pegawai yang masih muda dan kurang berpengalaman sering
melaporkan bahwa mereka banyak sekali belajar dari seorang “mentor”, yaitu pegawai yang lebih tua dan berpengalaman yang menasihati dan memberikan
penyuluhan serta berupaya mengembangkan kemampuan mereka. Terdapat lima fungsi karier yang dapat meningkatkan perkembangan
karier yaitu dukungan pengetahuan, pandangan, pelatihan, perlindungan dan tugas yang menantang. Sedangkan fungsi psikososial terdapat empat fungsi psikososial
dalam pementoran antara lain peran keteladanan, penerimaan, konfirmasi, konseling dan persahabatan. Fungsi psikososial menjelaskan identitas partisipan
dan meningkatkan keyakinan terhadap kemampuan Cahyono, 2008:37. Dukungan : Secara aktif mencalonkan
manajer yunior untuk promosi dan posisi yang diinginkan
Pengetahuan exposure dan pandangan visibility:
Menempatkan manajer yunior dengan eksekutif kunci yang dapat dapat
menyediakan kesempatan Pelatihan : menyediakan tips praktis
mengenai bagaimana mencapai tujuan dan mendapatkan pengakuan
Perlindungan : melindungi manajer yunior dari situasi yang secara pontensial
membahayakan atau dari manajer senior Penugasan yang menantang : membantu
manajer yunior mengembangkan kompetensi yang penting
melalui penugasan dan umpan balik yang menguntungkan
Sumber: Cahyono 2008:37 Gambar 2.1
Fungsi karier
25
Fungsi Karier Mentoring
Membentuk Peran : memberikan manajer yunior sebuah pola nilai perilaku untuk
berusaha menandingi hal ini merupakan fungsi psikososial yang paling sering
diamati Penerimaan dan Konfirmasi : menyediakan
dukungan dan dorongan bersama Konseling : membantu manajer yunior
menyelesaikan permasalahan pribadi, karenanya
meningkatkan rasa diri karyawan Persahabatan : terlihat dalam interaksi
sosial yang memuaskan
Sumber: Cahyono 2008:37 Gambar 2.2
Fungsi Psikososial Mentoring
2.6. Maskulinitas