Pembahasan Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

maka Edmodo ada. Edmodo dibuat sebagai sebuah platform pembelajaran jejaring sosial untuk gurudosen, siswamahasiswa, dan orang tuawali. Edmodo dirancang untuk membuat siswamahasiswa bersemangat belajar di lingkungan yang lebih akrab. Di dalam Edmodo, gurudosen dapat melanjutkan diskusi kelas online, memberikan polling untuk memeriksa pemahaman siswamahasiswa, dan lencana penghargaan kepada siswamahasiswa secara individual berdasarkan kinerja atau perilaku. Dalam pembelajaran Edmodo, guru berada di tengah-tengah jaringan yang kuat yang menghubungkan guru kepada siswa, administrator, orang tua. Jaringan ini merupakan permukaan sumber daya terbaik di dunia dan alat-alat, yang menyediakan blok bangunan pendidikan yang berkualitas tinggi. Edmodo menggunakan desain yang mirip dengan Facebook, dan menyediakan guru dan siswa tempat yang aman untuk menghubungkan, berkolaborasi dan berbagi konten. Guru juga dapat mengirim nilai, tugas dan kuis untuk siswamahasiswa. Siswa dapat mengajukan pekerjaan rumah dan melihat nilai-nilai mereka dan komentar gurudosen mungkin telah diposting tentang tugas mereka. Gurudosen juga dapat membuat jajak pendapat dan topik posting untuk diskusi di kalangan siswa. Guru dapat membedakan dan menciptakan belajar mandiri melalui penciptaan sub- kelompok dalam kursus. Setelah setiap periode kursus selesai, gurudosen menutup keluar jaringan dan menciptakan yang baru untuk kursus berikutnya Nu’man, Duta.com ISSN: 2086-9436., No. 1, September 2014: 4-5. 2. Analisis Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis IT Pada Mata Pelajaran TIK di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta Efektivitas Pembelajaran Miarso 2004 mengatakan bahwa efektivitas pembelajaran merupakan salah satu standart mutu pendidikan dan sering kali diukur dengan tercapainya tujuan, atau dapat juga diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola suatu situasi, ”doing the right things”. Menurut Supardi 2013 pembelajaran efektif adalah kombinasi yang tersusun meliputi manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur diarahkan untuk mengubah perilaku siswa ke arah yang positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa untuk mencapai tujuan pembe- lajaran yang telah ditetapkan. Hamalik 2001 menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada siswa untuk belajar. Penye-diaan kesempatan belajar sendiri dan beraktivitas seluas-luasnya diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami konsep yang sedang di pelajari. Vigotsky Mulyasa, 2012 juga berpendapat bahwa pengalaman interaksi sosial merupa-kan hal penting bagi perkembangan keterampilan berfikir thinking skill. Efektivitas pembelajaran adalah ukuran keberha- silan dari suatu proses interaksi antar siswa maupun antara siswa dengan guru dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Efektivitas pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas siswa selama pembe-lajaran berlangsung, respon siswa terhadap pembelajaran dan penguasaan konsep siswa. Untuk mencapai suatu konsep pembela-jaran yang efektif dan efisien perlu adanya hubungan timbal balik antara siswa dan guru untuk mencapai suatu tujuan secara bersama, selain itu juga harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, serta media pembelajaran yang dibutuhkan untuk membantu tercapainya seluruh aspek perkem- bangan siswa. John Carroll Supardi, 2013 yang termasyhur dalam bidang pendidikan psikologi, dan dalam bukunya yang berjudul “A Model of School Learning”, menyatakan bahwa Instructional Effectiveness tergantung pada lima faktor: 1 Attitude; 2 Ability to Understand Instruction; 3 Perseverance; 4 Opportunity; 5 Quality of Instruction. Dengan mengetahui beberapa indikator tersebut menunjukkan bahwa suatu pembelajaran dapat berjalan efektif apabila terdapat sikap dan kemauan dalam diri anak untuk belajar, kesiapan diri anak dan guru dalam kegiatan pembelajaran, serta mutu dari materi yang disampaikan. Apabila kelima indikator tersebut tidak ada maka kegiatan belajar mengajar anak tidak akan berjalan dengan baik. Kegiatan pembelajaran yang efektif sangat dibutuhkan anak untuk membantu mengembangkan daya pikir anak dengan tanpa mengesampingkan tingkat pemahaman anak sesuai dengan usia perkembangannya. Efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran keberhasilan dari proses interaksi dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dilihat dari aktivitas selama pembelajaran, respon dan penguasaan konsep. Peran Guru Sukmadinata 2005 menjelaskan bahwa guru merupakan salah satu komponen utama pendidikan selain peserta didik dan tujuan pendidikan. Mendidik adalah pekerjaan professional. Oleh karena itu, guru sebagai pelaku utama pendidikan merupakan pendidik professional. Supriadie 2012 juga menjelaskan bahwa guru berperan seperti fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa pembelajaran dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik. Rusman 2013 menyatakan bahwa guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran, dimana proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Thoifuri 2007 menyatakan bahwa guru pada prinsipnya tidak hanya mereka yang memiliki kualifikasi keguruan secara formal diperoleh dari bangku sekolah perguruan tinggi, melainkan yang terpenting adalah mereka yang mempunyai kompetensi keilmuan tertentu dan dapat dijadikan orang lain pandai dalam matra kognitif, afektif dan psikomotor. Syaodih 2005 disebutkan bahwa guru adalah pembimbing bagi anak Taman Kanak-kanak. Proses tum-buh kembang anak sangat ditunjang oleh peran guru sebagai pembim-bing, maka guru perlu menguasai berbagai karakteristik bimbingan sesuai dengan kemampuan anak. Guru merupakan faktor penting dalam pendidikan anak karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran yang merupakan inti dari pendidikan secara keseluruhan. Peran Orangtua Morrison 2012 berpendapat bahwa orang tua adalah kunci dalam membuat pendidikan yang berpusat pada keluarga berhasil. Selanjutnya menurut Rahman 2002 orang tua sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak, sebab orangtua merupakan guru pertama dan utama bagi anak. Orangtua melalui pendidikan dalam keluarga merupakan lingkungan pertama yang diterima anak. Soegeng 2002 menyatakan bahwa lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi anak. Mariyana 2010 Keluarga adalah pendidik pertama bagi anak, dan orangtua memiliki pengaruh terhadap perhatian anak, nilai-nilai, belajar, konsep, emosi dan ide-ide. Mereka memiliki hak dalam memengaruhi pendidikan anak. Richards dan Taylor 1998 peran orangtua dalam pendidikan anaknya sangat penting dalam kegiatan belajar si anak. Lewat peran serta aktif orang tua dalam proses belajar anak baik di rumah atau di sekolah, anak semakin bersemangat mengikuti berbagai kegiatan belajar. Orangtua memegang peranan kunci dalam keberhasilan pendidikan anak, karena keluarga merupakan pendi-dik pertama dan utama bagi anak. Peran Masyarakat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, masyarakat didefinisikan sebagai suatu kelompok warga Negara Indonesia non pemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia 2013 Masyarakat yaitu pergaulan manusia, sekumpulan manusia yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan tertentu. Menurut Rodliyah 2013, masyarakat merupakan sekumpulan dari sejumlah orang dalam suatu tempat tertentu yang menunjukkan adanya pemikiran norma-norma hidup bersama walau- pun didalamnya terdapat berbagai lapisan antara lain lingkungan sosial. Menurut Talcott Parsons Sunarto, 2004 menyatakan bahwa masyarakat adalah suatu sistem sosial yang swasembada self subsistent, melebihi masa hidup individu normal, dan merekrut anggota secara reproduksi biologis serta melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya. Dalam dunia pendidikan, masyarakat merupakan salah satu komponen penting dalam keberhasilan pendidikan, karena dengan adanya pelibatan masya-rakat dalam dunia pendidikan akan lebih memudahkan sekolah dalam memberikan layanan pendidikan secara optimal. Orangtua merupakan bagian dari masyarakat sehingga keberadaannya dalam pendidikan sangat diperhitungkan untuk memberikan masukan, usulan pendapat, kritik, saran, edukasi, dan bimbingan sehingga dapat tercapai dengan baik. Masyarakat merupakan bagian terpenting dalam lingkungan sosial, karena masyarakat merupakan bagian dari individu yang hidup bersama-sama dalam suatu kumpulan orang yang memiliki ikatan atau aturan dalam menjalankan norma-norma hidup yang ada dalam kehidupan sosial Rohmawati, Jurnal Pendidikan Usia Dini., Edisi 1, April 2015: 16- 20. 3. Analisis faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam penggunaan media pembelajaran berbasis IT pada mata pelajaran TIK di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta Setelah melakukan wawancara dengan berbagai pihak, penulis menyimpulkan beberapa faktor pendukung dan penghambat efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis IT. Pertama, pihak madrasah sudah melengkapi setiap kelas dengan LCD Projector dalam menunjang pembelajaran IT kemudian dilengkapi juga fasilitas lab komputer dalam rangka metode praktikum agar para siswa tidak hanya belajar tentang teori saja akan tetapi langsung kepada prakteknya, dengan demikian para siswa bisa lebih aktif dalam menggunakannya serta mencari informasi-informasi terbaru yang dapat menambah khazanah keilmuan. Kedua, ada dua hambatan yang dihadapi terkait penggunaan media pembelajaran IT di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pertama dari guru itu sendiri. Masih ada beberapa guru yang belum menggunakan media pembelajaran berbasis IT. Mereka belum menggunakan dikarenakan faktor usia sepuh kemudian memang sama sekali tidak dapat mengoperasikan media pembelajaran IT tersebut. Maka dari itu peran guru muda sangat dimaksimalkan disini. Mereka guru muda menjadi teman sebaya yang mengajarkan para guru senior dalam menggunakan media pembelajaran berbasis IT. Faktor yang kedua terkait dengan media pembelajaran IT itu sendiri, khususnya komputer. Komputer yang ada di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan, akan tetapi karena banyaknya user para siswa Mu’allimin dan kurangnya maintenance perawatan menyebabkan beberapa komputer mengalami kerusakan dan tidak dapat digunakan. Alhasil, para siswa harus antri dalam menggunakan komputer yang ada di lab.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis IT di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Jenis media pembelajaran berbasis IT di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta ada beragam. Pihak sekolah sudah memfasilitasi media pembelajaran di sekolah tersebut. Ini sebagai jawaban dari tuntutan zaman yang semakin besar terhadap pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasil dari wawancara, observasi dan dokumentasi adalah terdapat LCD, proyektor, slide show power point, komputer, laptop, speker, mikropon dan yang terakhir yaitu media pembelajaran berbasis E-Learning dengan menggunakan aplikasi edmodo. 2. Efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis IT pada mata pelajaran TIK di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta dibagi menjadi tiga yang mencakup persiapan-persiapan guru dalam mengajar sebagai acuan pembelajaran efektif, peran guru dalam memanfaatkan media pembelajaran berbasis IT serta dampak yang dirasakan oleh para siswa setelah belajar dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT. Pertama, pembelajaran efektif sudah berjalan maksimal. Mulai dari sikap guru yang begitu komunikatif dan interaktif dalam mengecek kehadiran siswanya, mengadakan apersepsi, membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran RPP, kemudian memberikan metode pembelajaran yang menarik dengan praktek secara langsung di lab komputer sehingga antusiasme para siswa akan media pembelajaran berbasis IT sangat besar sekali, sampai kepada proses pemberian nilai yang transparan bagi siswa menggunakan aplikasi berbasis internet yang disebut dengan Edmodo. Kedua, peran guru dalam memanfaatkan media pembelajaran berbasis IT sudah berjalan baik, namun terkadang masih memiliki hambatan. Ketiga, dampak yang dirasakan oleh para siswa di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta ketika belajar menggunakan media pembelajaran berbasis IT sangat positif dan begitu antusias. 3. Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat penggunaan media pembelajaran berbasis IT pada mata pelajaran TIK dibagi menjadi dua faktor. Pertama, pihak madrasah sudah melengkapi setiap kelas dengan LCD Projector dalam menunjang pembelajaran IT kemudian dilengkapi juga fasilitas lab komputer dalam rangka metode praktikum agar para siswa tidak hanya belajar tentang teori saja akan tetapi langsung kepada prakteknya. Kedua, ada dua hambatan yang dihadapi terkait penggunaan media pembelajaran IT di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pertama dari guru itu sendiri. Masih ada beberapa guru yang belum menggunakan media pembelajaran berbasis IT. Mereka belum menggunakan dikarenakan faktor usia sepuh kemudian memang sama sekali tidak dapat mengoperasikan media pembelajaran IT tersebut. Akhirnya mereka masih tetap bertahan dengan metode yang konvensional yaitu metode ceramah. Berbeda halnya dengan guru yang dari segi usia masih terbilang muda, mereka sudah menggunakan media pembelajaran berbasis IT dengan maksimal. Kemudian ada juga guru yang terkadang menyalahgunakan penggunaan media pembelajaran IT. Guru menggunakan media pembelajaran IT hanya karena malas untuk menjelaskan, padahal materi tersebut lebih dapat dipahamkan kepada siswa jika dijelaskan secara lisan oleh guru yang bersangkutan akan tetapi hanya ditayangkan menggunakan proyektor sehingga konsentrasi siswa menjadi buyar dan tidak dapat memahami materi yang diajarkan. Faktor yang kedua terkait dengan media pembelajaran IT itu sendiri, khususnya komputer. Komputer yang ada di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan, akan tetapi karena banyaknya user para siswa Mu’allimin dan kurangnya maintenance perawatan menyebabkan beberapa komputer mengalami kerusakan dan tidak dapat digunakan.

B. Saran

1. Untuk pimpinan lembaga pendidikan Kepala sekolah, direktur, dan siapapun yang terlibat dalam pengambilan kebijakan di sekolah. Sebagai seseorang yang memiliki kekuasaan penuh dalam menggerakkan sistem pendidikan di lembaga yang dipimpinnya, maka sudah sepatutnya perlu turut serta memperhatikan dan membantu proses pelaksanaan penggunaan media pembelajaran berbasis IT bagi para guru dan para peserta didiknya. Agar penggunaan media pembelajaran berbasis IT ini berjalan lancar dan membuahkan hasil yang maksimal, para pemimpin lembaga pendidikan perlu membuat sistem yang jelas mengenai jenis media pembelajaran berbasis IT yang dibutuhkan peserta didiknya, peran guru dalam menggunakan media pembelajaran berbasis IT dan seperangkat aspek pendukung lainnya. Hal ini diperlukan agar para eksekutor pendidikan guru, dan pendidik yang berinteraksi langsung dengan peserta didik tidak kesulitan dalam proses penyampaian pembelajaran melalui media pembelajaran berbasis IT di dalam kelas. 2. Untuk Pendidik Pendidik sebagai seseorang yang memegang amanah besar yaitu mentransfer ilmu kepada peserta didik hendaknya menjalankan amanah ini dengan maksimal. Pendidik bertanggung jawab untuk mencerdaskan peserta didiknya, tidak hanya dari aspek kognitifnya saja namun aspek afektif dan psikomotorik juga harus turut diperhatikan. Pendidik juga perlu untuk menigkatkan serta mengembangkan kompetensi mereka di bidang IT. Minimal mereka sudah dapat mengoperasikan LCDProyektor, komputer dan laptop agar dapat menyesuaikan diri dengan zaman yang menuntut akan hal itu serta dapat dengan mudah berinteraksi dengan para siswa lewat media pembelajaran berbasis IT.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN KEMUHAMMADIYAHAN BAGI SISWA KELAS I MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 15 140

PERANAN MUJANIB TERHADAP KEPEMIMPINAN SISWA MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009.

0 14 109

PELAKSANAAN KURIKULUM TERPADU MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH PELAKSANAAN KURIKULUM TERPADU MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.

0 1 12

PENDAHULUAN PELAKSANAAN KURIKULUM TERPADU MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.

2 9 18

IMPLEMENTASI PRAKTIK MENGAJAR SISWA KELAS 6 DI MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Implementasi Praktik Mengajar Siswa Kelas 6 Di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.

0 0 13

IMPLEMENTASI PRAKTIK MENGAJAR SISWA KELAS 6 DI MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH Implementasi Praktik Mengajar Siswa Kelas 6 Di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.

0 0 14

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FLASH FLIP BOOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DOMAIN KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN TIK.

1 1 47

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PAGE MAKER PADA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN KOMPETENSI DASAR PERBAIKAN SISTEM STARTER DI SMK MUHAMMADIYAH GAMPING.

0 0 132

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS FLASH DAN MEDIA MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VII DI SMP NEGRI I KARANGMONCOL.

0 0 2

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK DI MTSN 1 BUKITTINGGI

0 1 16