Tinjauan Umum tentang Kredit

“Jika ada alasan untuk itu, si berhutang harus dihukum mengganti biaya, rugi dan bunga, apabila ia tidak dapat membuktikan bahwa hal tidak dilaksanakan atau tidak pada waktu yang tepat dilaksanakannya perjanjian itu, pun tidak dapat dipertanggungjawabkan padanya, kesemuanya itupun jika itikad buruk tidaklah ada pada pihaknya.”

D. Tinjauan Umum tentang Kredit

1. Pengertian Kredit

Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani credere yang berarti kepercayaan truth atau faith . Oleh karena itu dasar dari kredit ialah kepercayaan. Seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit kreditur percaya bahwa penerima kredit debitur di masa mendatang akan sanggup memenui segala sesuatu yang telah dijanjikan. Apa yang telah dijanjikan itu dapat berupa barang, uang atau jasa Thomas Suyatno, 1995: 12. Menurut ketentuan Pasal 1 ayat 11 Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan bahwa kredit adalah “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”. Buku III KUH Perdata Pasal 1338 yang memberikan hak kepada para pihak untuk membuat dan melakukan kesepakatan apa saja dengan siapa saja, selama mereka memenuhi syarat sahnya perjanjian, dan tidak ditarik kembali atau dibatalkan secara sepihak. Pembatasan dalam pembebasan berkontrak terdapat dalam Pasal 1337 KUH Perdata bahwa suatu tidak boleh bertentangan dengan kesusilaan, ketertiban umum dan Undang-undang. a. Capacity kemampuan Seseorang yang mempunyai kemampuan yang lebih akan dipercaya oleh kreditur dalam memberikan kredit, karena dipandang mampu menjalankan usahanya dengan baik. b. Capital modal Modal yang cukup menunjang dalam melakukan usaha merupakan pertimbangan bagi kreditur dalam memberikan kredit, karena seseorang kreditur dalam memberikan kredit usaha juga memandang modal dari seorang kreditur. c. Collateral agunan dan jaminan Agunan merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan kredut, karena suatu perjanjian kredit tidak dapat terjadi tanpa adanya agunan sebagai jaminan kredit. d. Condition of Economic kondisi ekonomi Seorang kreditur dalam memberikan kredit harus memandang prospek usaha debitur karena mempengaruhi pengembalian dari kredit apabila jatuh tempo. the structure of credit market equilibrium under imperfect information. Collateralization and credit rationing are compared as alternative means to cope with problems of adverse selection and moral hazard. It is shown that lenders may use collateral as a self-selection and incentive mechanism. Rationing occurs only if the borrowers collaterizable wealth is too small to allow perfect sorting or to create sufficiently strong incentives. Whenever there is rationing in an equilibrium, some borrowers are charged the maximum amount of collateral http:ideas.repec.org20080501europeaneconomicreview. Terjemahan: Dalam jaminan kredit sering terjadi permasalahan yang terjadi didalam struktur keseimbangan pasar kredit yang cacat metode. Penjaminan dan perputaran kredit adalah membandingkan sebagai cara alternatif untuk menangani masalah pilihan yang merugikan dan hasrat manusia. Ini menunjukkan bahwa kreditor mungkin menggunakan jaminan sebagai seleksi pribadi dan persyaratan mekanisme. Perputaran terjadi jika pembawa jaminan terlalu kecil untuk mengikuti pemilahan yang tepat atau untuk membuat pesyaratan yang kuat dan berkecukupan. Kapan saja ada perputaran dalam keseimbangan, beberapa debitur dipilihkan jumlah yang maksimun dari jaminan tersebut.

2. Unsur-unsur Kredit

Sekalipun banyak pengertian yang telah ditulis oleh para ahli diantaranya telah dikutip di atas namun landasan kita selanjutnya, terutama yang menyangkut kredit Perbankan, akan berpegang kepada pengertian yang dikutip berdasarkan Pasal 1 ayat 11 Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Kita akan dapat melihat, bahwa sekalipun bunyi pengertian-pengertian di atas berbeda, namun pada dasarnya mengandung kesamaan bila kita lihat dari unsur-unsurnya yaitu: a. Adanya orangbadan yang memiliki uang, barang atau jasa, dan bersedia untuk meminjamkannya kepada pihak lain, biasanya disebut kreditur. b. Adanya orangbadan sebagai pihak yang memerlukanmeminjam uang, barang atau jasa yang biasanya disebut debitur. c. Adanya kepercayaan kreditur terhadap debitur. d. Adanya janji dan kesanggupan kreditur terhadap kreditur. e. Adanya perbedaan waktu, yaitu perbedaan antara saat penyerahan uang, barang atau jasa, oleh kreditur dengan saat pembayaran kembali oleh debitur Hadiwidjaja, 2000: 7.

3. Macam-macam Kredit

Jenis kredit yang diberikan oleh bank kepada masyarakat dapat dilihat dari berbagai sudut, yaitu T. Suyatno, 1995: 19: a. Kredit dilihat dari tujuannya 1 Kredit konsumtif Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang- barang dan kebutuhan lainnya yang bersifat konsumtif. 2 Kredit produktif Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses produksi. 3 Kredit perdagangan Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang- barang untuk dijualnya lagi. b. Kredit dilihat dari jangka waktunya 1 Kredit jangka pendek Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum 1 tahun dan kredit ini juga termasuk untuk tanaman musiman yang berjangka waktu lebih dari 1 tahun. 2 Kredit jangka menengah Yaitu kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai 3 tahun, kecuali untuk kredit tanaman musiman. 3 Kredit jangka panjang Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun. c. Kredit dilihat dari jaminannya 1 Kredit tanpa jaminan Kredit ini disebut juga dengan istilah kredit blanko. Dalam dunia perbankan di Indonesia jenis kredit ini tidak digunakan sebab di samping mengundang resiko yang besar bagi bank, juga tidak sesuai dengan ketentraman yang ada dalam praktek Perbankan. 2 Kredit dengan jaminan Kredit ini diberikan pada nasabah yang sanggup menyediakan satu benda tertentu atau surat berharga atau orang untuk dikaitkan sebagai jaminan. d. Kredit dilihat dari penggunaannya 1 Kredit eksploitasi Yaitu kredit jangka pendek yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan sehingga dapat berjalan lancer. 2 Kredit investasi Yaitu kredit jangka menengah atau panjang yang diberikan oleh bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi penanaman modal.

E. Tinjauan Umum tentang Hak Tanggungan

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Sebagai Upaya Penyelesaian Sengketa Debitur Yang Wanpretasi Pada Bank Sumut

1 40 148

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus di PT. Bank Capital Indonesia TBK. Cabang Surakarta.

0 4 16

SKRIPSI Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus di PT. Bank Capital Indonesia TBK. Cabang Surakarta.

0 2 12

PENDAHULUAN Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus di PT. Bank Capital Indonesia TBK. Cabang Surakarta.

0 4 16

TINJAUAN YURIDIS PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Tinjauan Yuridis Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Kota

0 2 19

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus Di Pt. Bank Danamon Tbk. Dsp Cabang Tanjungpandan).

0 2 17

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia.

0 4 13

PENDAHULUAN Pelaksanaan Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Study Kasus Di Bpr Bank Boyolali).

0 1 16

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Pelaksanaan Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Study Kasus Di Bpr Bank Boyolali).

0 1 14

PENYELESAIAN KREDIT MACET DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Penyelesaian Kredit Macet Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Pada PD. BPR DJOKO TINGKIR SRAGEN.

0 1 13