Dari perhitungan analisis plastis diatas didapat :
Tabel 4 . 2. Rekaptilasi Momen Plastis
Mekanisme Pembebanan Momen Plastis Nm
Lantai 3 Kombinasi 374679,65
Lantai 2 Kombinasi 683276,96
Lantai 1 Kombinasi
683276,96
Lantai 1 , 2 , 3 Kombinasi 579867,23
Lantai 3 Goyang 628679,48
Lantai 2 Goyang 506392,68
Lantai 1 Goyang 253196,34
Lantai 1 , 2 , 3 Goyang 462756,169
Dari tabel diatas ditentukan bahwa untuk mekanisme kombinasi pada balok momen plastis
maksimum sebesar 683276,96 Nm sedangkan untuk mekanisme goyang pada kolom momen plastis maksimum sebesar 628679,48 Nm.
IV. 3. 3. Desain Balok
Dari hasil perhitungan analisa plastis : Mp
max
= 683276,96 Nm Maka momen yang dipakai untuk desain balok baru adalah :
Data balok : A
s
= 4 D 16 mm = 803,84 mm
2
A’
s
= 3 D 10 mm = 235,5 mm
2
b = 250 mm
h = 500 mm
d’ = 50 mm
d = 450 mm
f’c = 18,675 MPa
fy = 300 MPa
Diambil Mn minimun = 49297,81 Nm
Maka didapat nilai t
p
≥ 17,06 mm Diambil tebal plat baja 20 mm
Check :
OK Maka untuk perkuatan balok dengan analisa plastis cukup menggunakan plat baja dengan
ketebalan 20 mm.
Gambar 4. 21. Balok Perkuatan dengan Analisa Plastis
IV. 3. 3. 1. Lendutan pada Balok Perkuatan
√
√
Berat sendiri balok :
Momen Inersia Gross I
g
Karena tidak terdapat retak pada balok setelah dipotong kolom maka :
Lendutan akibat berat sendiri
Lendutan ditengah bentang balok akibat pelat
Lendutan izin sesuai SNI 03 – 2847 – 2002 Tabel 9 :
IV. 3. 4. Perencanaan Perkuatan Kolom
Dari analisis kolom didapat nilai : M
pu
= 628679,48 Nm M
r
= 135459,407 Nm Data kolom :
F’
c
= 18,675 MPa Fy
1
= 300 MPa h
1
= 400 mm b
1
= 250 mm d’
1
= 50 mm d
1
= 350 mm Φ tul.
utama
= 16 mm Φ tul.
sengkang
= 8 mm A
s1
= 4 D 16 = 803,84 mm
2
A’
s1
= 4 D 16 = 803,84 mm
2
{ }
{ }
Data perencanaan
Concrete Jacketing
: F’c
scc
= 20,75 MPa Fy
2
= 400 MPa h
2
= h
1
+ 100 = 550 mm b
2
= b
1
+ 250 = 550 mm
d’
2
= 100 mm d
2
= 400 mm d
s
= 100 mm Φ tul.
utama
= 16 mm Φ tul.
sengkang
= 8 mm
Karena nilai maka tulangan tekan dianggap sudah leleh, sehingga nilai
Check :
OKE Dengan analisa plastis kolom diperbesar menjadi berukuran 550 mm x 550 mm.
BAB V Diskusi
Dari perhitungan yang dilakukan sebelumnya di dapat bahwa momen plastis maksimun Mp
max
diperoleh dari hasil kombinasi antara beban sendiri mati dan beban
sendiri hidup yaitu sebesar 683276,96 Nm sedangkan untuk momen elastis maksimum
Me
max
juga diperoleh dari hasil kombinasi antara beban sendiri mati dan beban sendiri
hidup yaitu sebesar 514898,602 Nm. Dengan demikian maka nilai Mp
max
Me
max
, sehingga perhitungan struktur beam column sudah tepat.
Dari segi perkuatan balok, pada perencanaan plastis didapat kesimpulan bahwa untuk perkuatan balok cukup menggunakan pelat baja dengan tebal 20 mm sedangkan
pada perencanaan elastis didapat kesimpulan bahwa untuk perkuatan balok diperlukan pelat baja dengan tebal 50 mm untuk daerah tumpuan dan 25 mm untuk daerah lapangan.
Hal ini tentu sesuai dengan prinsip perencanaan plastis dimana lebih hemat dalam penggunaan segi material. Berdasarkan lendutan yang terjadi, untuk perencanaan plastis
adalah sebesar 11,84 mm dan untuk perencanaan elastis 9,81 mm dimana lendutan izin yang diperbolehkan sesuai SNI 03
– 2847 - 2002 adalah sebesar 39,3 mm. Dari segi perkuatan kolom, pada perencanaan plastis didapat bahwa untuk
perkuatan kolom struktur dengan metode jacketing dengan dimensi akhir 550 mm x 550 mm sedangkan pada perencanaan elastis didapat bahwa untuk perkuatan kolom struktur
dengan metode jacketing dengan dimensi akhir 700 mm x 700 mm dapat dilihat bahwa dari segi perencanaan elastis nilai keamanan yang diambil jauh lebih tinggi daripada nilai
keamanan perencanaan plastis. Dari segi keuntungan dapat dilihat bahwa keuntungan menggunakan perencanaan
plastis dibandingkan dengan menggunakan perencanaan elastis adalah sebesar 51 untuk kolom sedangkan untuk balok sebesar 40 sehingga dapat dilihat apabila menggunakan
perencanaan secara plastis tingkat keuntungan lebih besar dan untuk keamanan struktur tetap terjaga.