Universitas Sumatera Utara 1.
Jurusan Pertanian 2.
Jurusan Perikanan 3.
Jurusan Peternakan 4.
Jurusan Multimedia 5.
Jurusan Pariwisata
Tetapi penetapan 5 jurusan tersebut belum final karena pada proses selanjutnya hanya 3 jurusan yang akan dibangun yaitu jurusan pertanian,
perikanan dan peternakan. Dan demikian juga dengan luasan site yang telah kami tetapkan sebelumnya yang pada akhirnya akan berubah kembali mengikuti
perkembangan yang ada. Dimana perubahannya tidak jauh berbeda dengan luasan site yang telah kami tetapkan sendiri sebelumnya. Dan hal ini akan dijelaskan
pada perkembangan selanjutnya.
3.3. Perjalanan Yang Dinantikan
Selama proses pencarian informasi tentang kondisi di Nias Utara yang dimana kami tidak melakukan survey langsung kesana, Pak Rudolf berinisiatif
membawa kami ke suatu tempat yang berada di daerah Pancur Batu. Yang dimana suasana kawasannya tidak jauh berbeda dengan suasana di daerah Nias Utara. Hal
ini dilakukan untuk menurunkan rasa jenuh dan menyegarkan kembali pikiran yang mulai terasa lelah selama proses perancangan.
Senin, 23 Maret 2015 adalah hari dimana kami akan melakukan suatu penjelajahan baru disebuah tempat yang bernama “Pancur Batu”. Pada hari
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara tersebut matahari bersinar dengan cerahnya menyambut langkah kami dalam
memulai melakukan penjelajahan. Masing-masing dari kami melakukan persiapan dengan membawa peralatan yang dibutuhkan dalam penjelajahan
seperti topi, meteran, kamera, alat tulis dan tidak luput juga gitar tua yang menjadi penghibur hati kami saat letih menghampiri badan. Kami pun berkumpul di
kampus pada pukul 10.00. Melakukan sedikit briefing sebelum kami melakukan perjalanan. Setelah briefing kami pun bersiap untuk berangkat.
Dalam melakukan perjalanan menuju Pancur Batu kami mengendari 2 buah mobil. Kami pun memulai perjalanan melalui Jl.Jamin Ginting. Di tengah
perjalanan menuju Pancur Batu kami mulai bertanya-tanya apa yang akan kami temukan di Pancur Batu. Suasana hati penuh rasa penasaran bercampur rasa
senang. Simpang demi simpang kami lewati, debu dan asap kendaran bermotor dicampur suasana hiruk pikuk keramaian jalan tidak menyurutkan langkah kami.
Dan tiba lah kami disuatu simpang tiga yang saya sendiri tidak tahu apa namanya. Dari simpang tersebut kami belok kanan dan suasana pun berubah. Yang tadi
jalan penuh ramainya kendaraan bermotor berubah menjadi suasana pedesaan yang tenang dengan dikelilingi pohon kelapa dan tanah yang berbukit. Setelah
lama berjalan akhirnya sampai lah kami disebuah lahan. Lahan tersebut merupakan lahan pribadi milik Pak Rudolf yang berbatasan langsung dengan
sungai. Di lahan tersebut ada sebuah gubuk yang merupakan tempat tinggal penjaga lahan. Kami menelusuri lahan tersebut dan mengambil beberapa foto.
Lahan tersebut memiliki kondisi tanah yang berkontur dan masih banyak ditumbuhi ilalang.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3.1 Suasana Di Sekitar Sungai
` Gambar 3.3.2 Suasana Di Sekitar Gubuk
Matahari pun telah melewati batas tengah hari. Dan perut kami pun mulai terasa lapar. Tetapi kami tetap melanjutkan perjalanan mencari suasana tempat
yang cocok bagi kami untuk melepas penat sambil menikmati makan sian. Dan Pak Rudolf pun membawa kami kesebuah kawasan pinggiran sungai. Dipinggir
sungai tersebut terdapat pondok yang dapat kami jadikan tempat beristirahat dan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara kami pun bersiap menyantap makanan siang yang telah kami beli sebelumnya.
Dibawah terik sinar matahari diatas batu sungai yang besar sambil menikmati suara air sungai yang beriak menambah suasana makan siang kami menjadi
semakin menarik.
Gambar 3.3.3 Suasana Santai Setelah Makan Siang Diperjalanan pulang Pak Rudolf membawa kami ke tempat pandai besi
yang lokasinya tidak jauh dari pasar Pancur Batu. Disana kami sempat melihat banyak penjual alat-alat perkakas yang terbuat dari besi walaupun kami tidak
melihat secara langsung bagaimana proses pembuatannya. Kemudian kami pun melanjutkan perjalanan pulang. Ditengah perjalanan kami menikamti es kelapa
muda. Ditempat tersebut kami melepas penat sejenak sambil meneguk air kelapa muda.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3.4 Suasana Santai Saat Minum Air Kelapa
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan pulang. Dan ditengah perjalanan pulang Pak Rudolf membawa kami ke sebuah kawasan di daerah Tuntungan yaitu
Pasar Induk. Disana kami dapat melihat bangunan yang akan dijadikan pasar terbesar di kota Medan. Ditempat tersebut kami menelusuri seluruh bagian
gedung dan mengambil beberapa foto. Dan tidak lupa juga kami melakukan foto bersama sebelum melanjutkan perjalanan pulang. Dan akhirnya kami pun sampai
di kampus sekitar pukul 4 sore. Kemudian kami pun pulang ke rumah masing- masing.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3.5 Foto Di Pasar Induk Medan Tuntungan
Ini sungguh perjalanan yang mengesankan walaupun badan terasa letih setidaknya kami mendapatkan sesuatu yang sangat berharga. Ternyata masih ada
kawasan lingkungan yang indah yang masih dekat dengan kota Medan khususnya yang dapat dijadikan tempat pelepas penat sibuknya suasana perkotaan. Dan
perjalanan yang kami lakukan tersebut tidak lain untuk menyegarkan kembali pikiran yang mulai terasa letih untuk menghadapi proses perancangan panjang
kedepannya.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB IV. PERUBAHAN YANG DINANTIKAN