BAB II. BELAJAR DARI PENGALAMAN - Spirit As The Beginning of A Regeneration
BAB II. BELAJAR DARI PENGALAMAN Dalam merancang sebuah kawasan kampus diperlukan berbagai informasi
dan sumber yang dapat dijadikan pembanding atau rujukan. Dan dalam merancang kawasan kampus AKNIRA kali ini ada beberapa perguruan tinggi yang dijadikan studi banding dan beberapa informasi yang dapat dijadikan studi literatur. Karena terdapat dua buah perancangan yaitu perancangan kawasan kampus AKNIRA dan perancangan jurusan peternakan maka studi banding yang digunakan akan berbeda kepada kedua rancangan tersebut.
Untuk merancang kawasan kampus perguruan tinggi yang dijadikan studi banding yaitu :
2.1 Kampus ITB Walini (2020) Green Techno-Art Campus
Kampus ITB Walini (2020) memiliki masterplan yang merupakan dokumen rencana jangka panjang Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam mengembangkan kampus baru untuk menjaga dan meningkatkan peran dan kontribusi ITB membangun bangsa yang unggul dan berdaya saing tinggi.
Pengambilan kata Walini berasal dari daerah tempat pengembangan kampus ini sendiri yang te rletak di perkebunan teh PTPNVIII Walini .
Sebagai Research University, ITB konsisten menciptakan inovasi teknologi dan menghasilkan masterpiece dalam bidang sains dan teknologi serta menjadi yang terdepan dalam perkembangan desain dan karya seni nasional. ITB juga berperan aktif sebagai pelopor kesadaran bangsa terhadap alam dan lingkungan hidup. ITB menyadari bahwa diperlukan lebih banyak sarjana teknik yang berkualitas dalam membangun Indonesia masa dating, yang akan menjadi salah satu solusi pemecahan masalah kemandirian Indonesia. Oleh karena itu, ITB akan menghasilkan lebih banyak sarjana teknik berkualitas dalam mendukung program pembangunan Indonesia yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Pencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 2025.
Gambar 2.1.1 Lima Fokus Pengembangan Akademik Kampus ITB Walini (2020)ITB berinisiatif membangun Green Techno-Art Campus di kawasan yang lebih luas, hijau, dan strategis yang dapat memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi pada masa mendatang sebagai solusi untuk menghasilkan sarjana teknik yang lebih banyak.Kampus untuk perjalanan 100 tahun ITB yang kedua ini akan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas, serta dalam jumlah yang lebih besar.
Gambar 2.1.2 Rencana TapakLokasi pengembangan Kampus ITB Walini (2020) berada pada kawasan yang dikenal sebagai Afdeling Panglejar. Secara administratif kawasan ini terletak di Desa Cisomang Barat, Wangunjaya, Cikalong, dan Tenjolaut, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Area ini berada pada kurang lebih km 103 Tol Cipularang, berjarak kurang lebih dari 22 km dari Kota Bandung.
Ditinjau dari aspek tata ruang wilayah, berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Barat yang telah disahkan oleh Peraturan DaerahKabupaten Bandung Barat Nomor 214 Tahun 2012dan RTRW Jawa Barat Tahun 2009-2029, kawasan ini merupakan kawasan yang diprioritaskan untuk pengembangan kampus hijau ITB.
Gambar 2.1.3 Orientasi Kawasan Pengembangan Kampus ITB Walini (2020)Perencanaan struktur kawasan Kampus
ITB Walini (2020) mempertimbangkan faktor-faktor utama pembentuk kondisi lingkungan lahan seperti topografi, geologi, ekologi, dan iklim kawasan secara umum, serta faktor- faktor pembentuk kondisi fisik dan non fisik lahan. Beberapa pertimbangan yang dilakukan antara lain adalah terkait kriteria pemilihan area terbangun berdasarkan kemiringan lahan, proses hidrologis lahan, serta faktor ekologi; pencapaian menuju area yang berpotensi terbangun(buildable area); serta pemilihan akses untuk mencapai buildable area baik dari luar kawasan kampus maupun berupa sirkulasi didalam kawasan.
Tabel 2.1.1 Sarana dan Prasarana Pendukung Pusat Keunggulan Kampus ITBWalini (2020) Kemudian penyusunan program ruang Masterplan Kampus ITB Walini
(2020) saat ini berpedoman pada konsep dari Tim Akademik, yaitu Kampus ITB
Walini (2020) sebagai living-learning community . Dengan demikian, selain fasilitas kampus, penyusunan program ruang ini juga harus memperhatikan pemenuhan fasilitas penunjang, baik bagi Kampus ITB Walini (2020) secara khusus maupun kawasan Afdeling Panglejar secara umum.
Gambar 2.1.4 Ilustrasi Aerial View Kawasan Kampus ITB Walini (2020)Gambar 2.1.5 Ilustrasi Aerial View Area Gerbang Utama KampusGambar 2.1.6 Ilustrasi Suasana - Area Masuk Utama KampusGambar 2.1.7 Ilustrasi Suasana- – Zona Riset Sains dan Teknologi
- – Jalan Masuk Utama Kampus
2.2. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB)
(Sumber : http://nahrowi.staff.ipb.ac.id/ )
Gambar 2.2.1 Fakultas Peternakan IPBTitik awal pembentukan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor IPB terjadi antara 1950-1960, yaitu pengusulan pembentukan Lembaga Ilmu Ternak dan Lembaga Ilmu Makanan Ternak di dalam struktur Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Indonesia. Pengembangan Fakultas Kedokteran Hewan Menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan dilakukan pada tahun 1960. Pada tahun 1962, Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan berkembang lagi menjadi Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan dan Perikanan Laut. Terhitung 1 September 1963, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan dan Perikanan Laut dilepas dari Universitas Indonesia.
2.2.1. Keunggulan Fakultas Peternakan IPB
FAPET IPB sangat berpengaruh dalam berkiprah di dunia pendidikan peternakan baik nasional maupun internasional. Fasilitas belajar yang excellent, yaitu gedung perkuliahan, laboratorium dan kantor dengan luas 3,2 ha, laboratorium lapang di kampus Darmaga seluas 10 ha dan seluas 169 ha.
Fakultas Peternakan IPB memiliki teknologi dari hulu sampai hilir di bidang peternakan (perencanaan usaha peternakan, pakan, produksi ternak, penanganan, pengolahan dan pemasaran produk peternakan) serta sumberdaya pembelajaran yang handal dan layak di bidang peternakan. Dengan adanya teknologi dan sumberdaya ini, maka Fakultas Peternakan IPB dapat menghasilkan SDM berdaya saing tinggi dalam penguasaan IPTEK dan Kewirausahaan Peternakan.
2.2.2. Departemen dan Bidang Minat
FAPET IPB memiliki dua departemen yaitu Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP) da INTP). Bidang minat (Program Mayor) yang ada di IPTP adalah Teknologi Produksi Ternak (S1) dan Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (S2/S3). Pada Departemen INTP bidang minat tersebut adalah Nutrisi dan Teknologi Pakan (S1) dan Ilmu Nutrisi Pakan (S2/S3).
2.2.3. Staf Pengajar
Dosen FAPET IPB adalah lulusan dari dalam dan luar negeri, yang sangat kompeten dan profesional, demikian juga staf teknisi dan administrasinya.
Memiliki jaringan kerjasama dengan berbagai pihak baik pemerintahan maupun perusahaan swasta, dalam ataupun luar negeri.
2.2.4. Fasilitas
Ruang kelas sangat memadai dan dilengkapi peralatan pengajaran yang memenuhi standar pendidikan tinggi. Laboratorium yang dimiliki adalah lab. lapang serta lab. ruang yang dilengkapi dengan peralatan analisis kimia, biologi dan mikrobiologi yang canggih. FAPET juga memiliki sarana teaching farm di jonggol seluas 169 ha dan di Dramaga yang dilengkapi perkandangan, rumah potong hewan, pabrik makanan ternak dan sarana pembelajaran agribisnis lainnya.
Unit Pendidikan dan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J ) Fakultas Peternakan
IPB mulai dibangun tahun 1985 - 1991, melalui kerjasama dengan Pemerintah Australia, dan pengelolaannya dilakukan oleh IPB dan Australia. Tahun 1993, pengelolaan UP3J diserahkan kepada Fakultas Peternakan IPB secara mandiri.
Melalui SK Rektor no. 020/Um/1993 tanggal 15 Maret 1993. (UP3J) yang juga dikenal sebagai “Jonggol Animal Science Teaching and Research Unit (JASTRU)”, diharapkan dapat dimanfaatkan dan dikembangkan oleh fakultas Peternakan baik untuk kepentingan Fakultas Peternakan, Fakultas lain di lingkungan IPB maupun pembangunan peternakan di Indonesia.
2.2.5. Profil Lab UP3J
Letak : 60 Km sebelah Timur Laut Bogor, di Desa Singasari Kecamatan Jonggol Bogor Geografi : Ketinggian Berkisar antara 70 m (dari dataran pantai terdekat) di atas permukaan laut. 20% areal UP3J umumnya tanah datar, 60% bergelombang dan 20% bukit-bukit curam dan lembah Luas : Luas peternakan adalah 169 Ha Iklim (Selama 19 tahun ) : Curah hujan rata-rata 3.206 mm. Temperatur maksimum rata-rata 32,7ºC dan temperatur minimum rata-rata 24,5ºC dan kelembaban rata-rata 79%. Bulan terbasah terjadi pada bulan Januari (rata- rata 413 mm) dan bulan terkering yaitu pada bulan Juli (116 mm). Periode kering biasanya selama 3 – 4 bulan yaitu Juni – September.
Tanah : Tanah di UP3J mempunyai pH rata-rata 6 dan termasuk jenis tanah liat coklat pekat. Memiliki respon yang baik terhadap pemupukan NPK dan tingkat kesuburan tanah umumnya rendah.
Padang rumput dan Vegetasi : Brachiaria humudicolla (BH) : 55 Ha Brachiaria decumbens (BD) : 10 Ha King grass dan rumput gajah : 2 Ha
Kebun koleksi Themeda spp, Imperata cylindrica, Polytrias amaura, juga jenis gulma seperti : Eupatorium spp, Melastoma spp, Lantana spp dan Mimosa spp.
2.3. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro (Undip)
Mulai semester genap tahun akademik 1996/1997, Fakultas Peternakan secara keseluruhan telah menempati Kampus Baru di Kompleks Universitas Diponegoro Tembalang. Kampus Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro
2 memiliki 6 (enam) gedung utama dengan luas bangunan seluruhnya 22.275,4 m .
(Sumber : http://nasional.tempo.co)
Gambar 2.3.1 Universitas Diponegoro2.3.1. Prasarana Gedung Gedung Peruntukan Luas (m2)
Gedung A (3 lantai) Aktivitas Jurusan Nutrisi dan Makanan 1905x3 Ternak (Lab, R.Dosen dll.)
Gedung B (3 lantai) Aktivitas Jurusan Produksi Ternak 1905x3 Gedung C (1 lantai) Pusat kegiatan mahasiswa 225 Gedung D (3 lantai) Aktivitas kuliah, ruang baca, unit 1129x3 pengelolaan data, ruang dosen Gedung E (3 lantai) Aktivitas kuliah 792x3
Gedung F (3 lantai) Dekanat, tata usaha, ruang sidang 691 Aula (1 lantai) Berbagai aktivitas akademik 352
Tabel 2.3.1.1 Prasarana Gedung Fak.Peternakan UndipRuang laboratorium yang digunakan untuk mendukung kegiatan penelitian dan praktikum adalah :
Kapasitas Tampung untuk Laboratorium Luas (m2) Praktikum (orang/shift)
Biokimia Nutrisi
20
90 Ilmu Tanaman Makanan 30 270 Ternak Ilmu Makanan Ternak 60 540 Teknologi Makanan Ternak
20
90 Tabel 2.3.1.2 Prasarana Laboraturium Gedung A Fak.Peternakan Undip
Kapasitas Tampung Dosen Luas Laboratorium (orang) (m2)
Ilmu Ternak Potong dan Kerja
25
85 Ilmu Ternak Perah 17 303 Ilmu Ternak Unggas 20 320 Pemuliaan dan Reproduksi Ternak
20
54 Teknologi Hasil Ternak
20
50 Sosial Ekonomi Peternakan
40
80 Tabel 2.3.1.2 Prasarana Laboraturium Gedung B Fak.Peternakan Undip Ruang-ruang dosen pada Gedung B secara umum menempati di sekitar laboratorium-laboratorium yang bersangkutan, yang diharapkan dapat menciptakan atmosfer akademik yang kondusif seperti praktikum, penelitian dan pembimbingan tugas akhir dari mahasiswa.
Gedung C digunakan untuk Pusat Kegiatan Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas, Senat Mahasiswa Fakultas serta beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (HMPS, UKM, dll.).
Gedung D terbagi atas ruang-ruang kuliah, ruang-ruang dosen, ruang baca, ruang unit komputasi data, dan ruang redaksi Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis.
Gedung E terbagi atas ruang-ruang kuliah dan musholla. Ruang-ruang kuliah yang menempati pada Gedung E sebanyak 8 ruang (792 m2) dengan kapasitas tampung 360 orang dan Ruang Unit Komputasi Data (kapasitas 20 komputer) dan Ruang Pengembangan Bahasa Inggris mahasiswa (kapasitas 20 komputer).
Gedung F terbagi atas ruang dekan, ruang pembantu dekan, ruang bagian tata usaha, ruang sub bagian pendidikan, ruang sub bagian kepegawaian dan keuangan, ruang sub bagian umum dan perlengkapan, ruang sub bagian kemahasiswaan dan hubungan alumni, ruang pengelola program studi D3 manajemen usaha peternakan, ruang pengelola program studi S1
2.3.2. Prasarana Kandang dan Kebun Percobaan
Selain parsarana ruang-ruang laboratorium yang menempati pada Gedung A dan B, masing-masing jurusan juga mengelola kandang percobaan dan kebun percobaan yang digunakan untuk mendukung praktikum dan penelitian, yang dirincikan sebagai berikut :
Kandang/Kebun Percobaan Luas (m2) Kapasit as (ekor) Koordinasi Laboratorium
Kandang sapi perah (1 unit)
Tabel 2.3.2.1 Prasarana Kandang dan Kebun PercobaanIlmu Tanaman Makanan Ternak
Kebun produksi tanaman pakan 25000
Ilmu Tanaman Makanan Ternak
6 Biokimia Nutrisi Kebun tanaman pakan 25000
Kandang Digesti (sapi) 150
Pemuliaan dan Reproduksi Ternak
12 Ilmu Ternak Perah Kandang tikus 54 540
70
12 Ilmu Ternak Potong dan Kerja
Kandang ayam (2 unit) 208 800 Ilmu Ternak Unggas Kandang ayam (1 unit) 48 400 Ilmu Makanan Ternak Kandang domba/kambing (1 unit)
70
Kandang kerbau (1 unit)
12 Ilmu Ternak Potong dan Kerja
70
25 Ilmu Makanan Ternak Kandang sapi potong (1 unit)
70
Kandang domba/kambing (1unit)
25 Ilmu Ternak Potong dan Kerja
70
Fasilitas prasarana kandang/kebun percobaan diatas masih memungkinkan untuk dikembangkan, mengingat masih tersedianya lahan kosong seluas 10 Ha, misalnya untuk prasarana teaching farm atau unit usaha peternakan. Rencana pengembangan tersebut selain ditujukan untuk peningkatan mutu praktikum dan penelitian juga untuk revenue generating unit dalam menyongsong rencana otonomi Universitas Diponegoro menjadi Badan Hukum Milik Negara.
2.3.3. Sarana Penunjang Praktikum/Penelitian
Dalam menunjang kegiatan praktikum dan penelitian, ruang-ruang laboratorium dilengkapi dengan sarana/peralatan yang khas sesuai dengan kebutuhan laboratorium. Secara umum alat-alat utama (inti) disetiap laboratorium, antara lain adalah:
Laboratorium Alat-alat Utama (unit)
Fisiologi dan Biokimia Mikroskop (20 unit), microtome, hematocytometer, colony counter Ilmu Ternak Perah Butyrometer, centrifuge, milking machine, surface thermometer, lactodensitometer, hygrometer, pH meter, digital rectal thermometer, pasteurisator, freezer
Ilmu Ternak Potong dan Bone saw, drenching gun, dual purpose applicator, Kerja dehorner, elastrator, tang bordizo, tagger, shearer, automatic knapsack, thermolyne, fat analyser, aquadestilator, rectal thermometer, timbangan ternak, freezer
Ilmu Ternak Unggas Hatchery machine, debeaker, mesin pencabut bulu, egg candler, vaccine automatic injector, ectoparasite sprayer, climatic chamber, chick sexer, fumigator
Pemuliaan dan Reproduksi Microphot FXA, electronic microscope, electronic Ternak ejaculator, incubator CO2, oven incubator, N container,
2
centrifuge, digital pH meter, minitube, analitycal balance, vagina buatan Sosial dan Ekonomi
Audiovisual, transmitter unit, antena komunikasi Peternakan Teknologi Hasil Ternak Colony Counter, Depth Micrometer, Elecream,
Electronic Impulse Sealer, Food Processor, Freezer Box, Icecream Maker, Juice Extractor, Lactodensimeter, Meat Grinder, Egg Micrometer, Microwave Oven, Pemisah Telur, Penetrometer, pH Meter, Triplebeam Analitic, Yolk Colour FAM, Autoclave.
Biokimia Nutrisi Spektrophotometer (3 unit), Atomic Absorbance Spectrometer (1 unit), High Performance Liquid Chromatography (1 unit), Adiabatic Bomb Calorimeter (2 unit), Plainjacket Bomb Calorimeter (1 unit)
Biometrika Peternakan Komputer 15 Unit Ilmu Makanan Ternak Proximate analyses (6 unit), Oven Incubator, Digister,
Analitic Balance, Titrator, Oven Incubator, Autoclave, Destruktor. Ilmu Tanaman Makanan Hand tractor (2 unit), Stasiun Mini Cuaca, Rumah Kaca Ternak (2 unit), Spektrofotometer, pH Meter, Analitical Balance,
Triplebeam, Microscope, Portabel Soil Tester, Autoclave, seperangkat alat ukur kultur jaringan dan tanah
Teknologi Makanan Hammer miller (1unit), Pelleting machine (1 unit), Mesin Ternak pemecah biji-bijian (1 unit), Oven Incubator, Mixer.
Tabel 2.3.3.1 Peralatan Laboraturium(Sumber : www.medicalexpo.com) (Sumber
Gambar 2.3.3.1 Autoclave Gambar 2.3.3.2 Oven Incubator(Sumber : timbanganscale.indonetwork.co.id) (Sumber