yang ada yaitu 35 lansia. Dari data yang diperoleh pada saat studi pendahuluan didapatkan 30 lansia menderita insomnia. Studi pendahuluan yang dilakukan oleh
peneliti pada pasien yang mengalami insomnia disebabkan oleh depresi dengan ciri-ciri antara lain pemurung, sukar untuk bisa senang, enggan bicara, mudah
merasa haru, sedih dan menangis, gerakan lamban, lemah, lesu, kurang energi, sering kali mengeluh sakit, mudah tersinggung, suka menarik diri, pemalu dan
pendiam. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
judul “Hubungan Antara Tingkat Depresi Dengan Kejadian Insomnia Pada Lansia Di Karang Werdha Semeru Jaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah dari penelitian ini adalah adakah hubungan antara tingkat depresi dengan kejadian
insomnia pada lansia di Karang Werdha Semeru Jaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan
antara tingkat depresi dengan kejadian insomnia pada lansia di Karang Werdha Semeru Jaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
1.3.2 Tujuan Khusus a. mengidentifikasi distribusi karakteristik responden di Karang Werdha Semeru
Jaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember; b. mengidentifikasi tingkat depresi pada lansia di Karang Werdha Semeru Jaya
Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember; c. mengidentifikasi adanya kejadian insomnia pada lansia di Karang Werdha
Semeru Jaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember; d. mengidentifikasi hubungan antara tingkat depresi dengan kejadian insomnia
pada lansia di Karang Werdha Semeru Jaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat bagi Peneliti Manfaat bagi peneliti adalah menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai hubungan antara tingkat depresi dengan kejadian insomnia pada lansia di Karang Werdha Semeru Jaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
1.4.2 Manfaat bagi Instansi Pendidikan Manfaat yang dapat diperoleh bagi instansi pendidikan adalah sebagai
tambahan referensi dan pengembangan penelitian tentang depresi dan insomnia, serta sebagai pedoman untuk melakukan intervensi pada keperawatan lansia.
1.4.3 Manfaat bagi Instansi Kesehatan Manfaat yang bisa diperoleh bagi instansi kesehatan adalah data dan hasil
yang diperoleh dapat dijadikan sumber informasi dari hasil penelitian dan masukan untuk mengetahui hubungan depresi dengan insomnia pada lansia.
1.4.4 Manfaat bagi Profesi Keperawatan Manfaat penelitian ini bagi keperawatan adalah hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan peningkatan terhadap kualitas asuhan keperawatan khususnya pada keperawatan gerontik mengenai hubungan depresi dengan
insomnia.
1.4.5 Manfaat bagi Lanjut Usia Lansia Manfaat yang bisa diperoleh bagi lansia adalah sebagai informasi dan
menambah pengetahuan kepada lansia sebagai pencegahan timbulnya depresi dan Insomnia serta memberikan solusi masalah terutama yang berhubungan dengan
depresi dan insomnia.
1.5 Keaslian Penelitian