Pajak Bumi dan Bangunan

2 Pajak yang dipungut berdasarkan peraturan nasional tetapi penerapan tarifnya dilakukan oleh pemerintah daerah; 3 Pajak yang ditetapkan dan atau dipungut oleh pemerintah daerah; 4 Pajak yang dipungut dan diadministrasikan oleh pemerintah pusat tetapi hasil pungutannya diberikan kepada, dibagihasilkan dengan, atau dibebani pungutan tambahan opsen oleh pemerintah daerah. Berdasarkan penjelasan tersebut maka pajak daerah merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan. Pajak bumi dan bangunan merupakan salah satu pajak daerah Pengelolaan pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan PBB P2 diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Berdasarkan peraturan tersebut maka pengelolaan PBB P2 menjadi wewenang kabupaten atau kota dan dijadikan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli daerah PAD. Hasil PBB P2 akan masuk ke dalam kas daerah yang akan digunakan bagi kepentingan masyarakat di daerah tersebut. Adisasmita 2011:106 mengemukakan justifikasi perlunya PBB dijadikan pajak daerah yaitu: 1 PBB memberikan hasil yang besar bagi daerah; 2 perolehan hasil PBB relatif stabil dan dapat diprediksi 3 pungutan PBB cukup adil, yang memiliki tanah dan bangunan yang bernilai tinggi dikenakan pajak yang tinggi pula; 4 dasar pengenaan pajak cukup jelas dan mudah dipahami oleh wajib pajak. Pengalihan pengelolaan PBB menjadi urusan pemerintah daerah merupakan salah upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kemadirian fiskal daerah. Pengertian pajak bumi dan bangunan pedesaan menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 adalah, “pajak atas bumi danatau bangunan yang dimiliki, dikuasai, danatau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan. Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah kabupatenkota. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah danatau perairan pedalaman danatau laut.” Pajak bumi dan bangunan merupakan pajak yang bersifat kebendaan dimana besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan obyek pajak tersebut yaitu bumi dan atau bangunan, sedangkan keadaan subyek tidak mempengaruhi besarnya pajak terutang. Pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan adalah pajak atas bumi dan atau bangunan yang dimiliki, dikuasai maupun dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan dan pertambangan. 33

BAB 3. METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu langkah yang sistematis untuk menyelesaikan masalah yang hendak diteliti. Penelitian merupakan proses, mulai dari proses berpikir untuk mencoba memberikan jawaban atas suatu permasalahan. Dengan adanya metode penelitian, diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam mencari jawaban atas suatu permasalahan yang terjadi. Oleh karena itulah, metode penelitian memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu penelitian. Seorang peneliti membutuhkan suatu metode penelitian yang sesuai dengan objek yang diteliti untuk memperoleh hasil yang benar dan tepat. Metode penelitian di dalam penelitian ini, akan menjelaskan secara berurutan dan sistematis beberapa tahap berikut. 1. Fokus Penelitian; 2. Jenis penelitian; 3. Lokasi penelitian; 4. Teknik pengumpulan data; 5. Penentuan informan; 6. Metode analisis data; 7. Teknik pemeriksaan keabsahan data;

3.1 Fokus Penelitian

Fokus penelitian bertujuan untuk membatasi permasalahan yang ada sehingga apa yang dikaji menjadi jelas. Fokus penelitian dapat membantu peneliti agar tidak kehilangan arah. Fokus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi layanan drive thru pembayaran pajak bumi dan bangunan pedesaan perkotaan PBB P2 Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi.

3.2 Jenis Penelitian

Paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2001:3 bahwa penelitian kualitatif adalah: “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individuatau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan.” Alasan peneliti menggunakan menggunakan metode ini karena peneliti ingin menggambarkan keadaan sebenarnya yang terjadi di lapangan. Data-data yang dikumpulkan dari lapangan dapat berupa kata-kata, gambar dan angka-angka.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana seorang peneliti melakukan pengumpulan data yang kemudian akan dianalisis. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi yang beralamat di Jalan Jaksa Agung Suprapto Nomor 140 Banyuwangi. Peneliti tertarik mengambil lokasi di Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi karena terdapat loket pembayaran PBB P2 melalui layanan drive thru. Layanan drive thru tersebut merupakan drive thru pertama di Jawa Timur yang melayani pembayaran khusus PBB P2. Layanan drive thru pembayaran PBB P2 merupakan inovasi pelayanan yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi yang bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam membayar pajak bumi dan bangunan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah utama dalam suatu penelitian untuk mendapatkan data yang dapat mempermudah peneliti untuk meneliti dan