Jurna l Siste m Te knik Ind ustri Vo lum e 6, No . 3 Juli 2005
3.2 Kebutuhan Alat
Percobaan dilakukan menggunakan gelas kimia bertutup yang berisi air laut , SRB dan glutaraldehid dalam konsentrasi yang divariasikan. Spesimen baja digantungkan di dalamnya. Skema alat uji perendaman
ditunjukkan pada Gambar 3.2 .
Keterangan: A : Sampel
B : Penggantung terbuat dari
gelas C : Gelas kimia
Gambar 3.2 Skema Susunan Alat Perendaman
HASIL PEMBAHASAN 4.1
Kurva Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan bakteri SRB dalam medium B. Postgate dengan perbandingan volume bahan makanan terhadap volume inokulum 4:1 digambarkan sebagai fungsi waktu pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Pertumbuhan Bakteri Pereduksi Sulfat Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah bakteri
selml 0,00 2,00E+
02 2,55E+
02 7,32E+
05 7,32E+
05 7,00E+
05 6,21E+
03 4,32E+
02 3,36E+0
2
Berdasarkan Tabel 4.1. di atas terlihat bahwa fasa tumbuh terjadi pada hari ke-2 sampai hari ke – 3, sedangkan fasa exponensial terjadi pada hari ke- 3 sampai hari ke- 4. Fasa stasioner terjadi pada hari ke 4 hingga hari ke 5,
dilanjutkan dengan fasa kematian setelah hari ke 5. Oleh karena itu SRB yang ditanam kedalam medium air laut yang digunakan dalam pengujian kekerasan dengan cara perendaman diambil dari inokulum pada hari
ke 3, dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan bakteri tersebut masih dalam fasa eksponensial.
4.2 Pengaruh Konsentrasi SRB Terhadap Kekerasan Baja
Hubungan kekerasan baja waktu perendaman, tanpa dan dengan menggunakan glutaraldehid dapat kita lihat pada Tabel 4.2 ;
120
Sulfa t SRB Ja la lud d in
121
Tabel 4.2. Hasil Uji kekerasan Baja
No Media Uji kekerasan
HRC 1
Air laut + 3,5x 10
8
SRB100ml 3M 82 2
Air laut + 3,5x 10
8
SRB100ml 6M 79 3
Air laut + 3,5x10
8
SRB100ml 9M 78 4
Air laut + 3,5x10
8
SRB100ml +50 ppm Glutaraldehid 3M
86 5
Air laut + 3,5x10
8
SRB100ml +50 ppm Glutaraldehid 6 M
86,5 6
Air laut + 3,5x10
8
SRB100ml +50 ppm Glutaraldehid 9M
87 7
Air laut + 3,5x10
8
SRB100ml +100ppm Glutaraldehid 3M
86.5 8
Air laut + 3,5x10
8
SRB100ml +100 ppm Glutaraldehid 6 M
87 9
Air laut + 3,5x10
8
SRB100ml +100 ppm Glutaraldehid 9 M
88 10
Air laut + 3,5x10
8
SRB100ml +150 ppm Glutaraldehid 3 M
88,5 11
Air laut + 3,5x10
8
SRB100ml +150 ppm Glutaraldehid 6 M
90 12
Air laut + 3,5x10
8
SRB100ml +150 ppm Glutaraldehid 9 M
98 Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa,
kekerasan baja dalam air laut menurun apabila waktu perendaman bertambah dengan konsentrasi
SRB dalam air laut. Pengendalian kekerasan baja dapat terjadi pada sistem yang ditambah
glutaraldehid untuk waktu perendaman 3 minggu.. Mekanisme kekerasan baja dapat dijelaskan. Makin
besar konsentrasi glutaraldehid makin cepat membunuh bakteri sehingga populasi SRB dapat
diantisipasi. mengingat bahwa bentuk serangan baja oleh SRB adalah sanagat kuat sehingga menebabakan
kehilangan berat semakin cepat sehingga dapat mempengaruhi kekerasan baja tersebut. Kekerasan
baja dalam air laut ditambah SRB dengan dan tanpa inhibitor, meningkat dengan waktu perendaman.
4.3. Pengaruh Glutaraldehid terhadap Populasi