Sulfa t SRB Ja la lud d in
2.3 Mekanisme Kerusakan logam oleh bakteri
Oleh SRB Proses perusakan baja oleh bakteri pereduksi
sulfat berlangsung dalam lingkungan anaerob. Spesies SRB yang paling banyak ditemukan dalam
peristiwa mikrobiologi ialah Desulfovibrio Desulfuricans.
Menurut Kuhr dan Vlugt
27
mekanisme kerusakan baja oleh SRB berlangsung dengan tahapan reaksi
sebagai berikut:
reaksi anodik 4 Fe 4 Fe
2+
+ 8 e dissosiasi air 8 H
2
O 8 H
+
+ 8 OH
-
reaksi katodik 8 H
+
+ 8 e 8 H depolarisasi oleh SRB SO
4 2-
+ 8 H S
2-
+ 4 H
2
O Fe
2+
+ S
2-
FeS 3 Fe
2+
+ 6OH
-
3 FeOH
2
Reaksi keseluruhan: 4 Fe + SO
4 2-
+ 4H
2
O 3 FeOH
2
+ FeS + 2 OH
-
2.4 Glutaraldehid dapat menegendalikan kekerasan baja
Glutaraldehid adalah suatu substansi yang bila ditambahkan kedalam suatu lingkungan dalam
jumlah kecil, dapat menurunkan laju kekerasan logam dalam lingkungan. Glutaraldehide adalah
salah satu bahan penghambat yang mudah larut dalam air, alkohol dan benzene, tidak peka terhadap
sulfur dan compatible dengan bahan kimia lain, toleran terhadap garam-garam dan kesadahan.
Glutaraldehid ini dapat bereaksi dengan ammonia, gugus amine primer, dan oxygen scavenger.
Glutaraldehide mempunyai rumus kimia OHCCH
2 3
CHO atau disebut juga 1,5 – Pentanadial, dengan berat molekul 100,13 gmol
Glutaraldehid merupakan biosida yang sangat penting, mempunyai dua gugus fungsional,
yang mampu bereaksi atau mengikat dua gugus amin, yang terhubung dengan jembatan karbon.
Walaupun kemampuan glutaraldehid sebagai biosida meningkatnya pH, namun stabilitas kimia dari larutan
glutaraldehide dalam lingkungan alkali kurang baik,
sehingga membatasi kemungkinan aplikasinya
1
. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Langkah-langkah Pelaksanaan percobaan
Diagram alir penelitian Pengaruh hardness baja yang terendam dalam air laut yang mengandung
SRB. ditunjukkan pada gambar 3.1:
Persiapan sampel
Pembiakan SRB Persiapan air laut
Perhitungan Populasi SRB
Perendaman Glutaraldehid
Pengukuran Hardnes
Penyusunan laporan
Gambar 3.1. Diagram Alir Percobaan
119
Jurna l Siste m Te knik Ind ustri Vo lum e 6, No . 3 Juli 2005
3.2 Kebutuhan Alat