Latar Belakang Evaluasi Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah Studi Kasus: Perumnas Simalingkar

Julaihi Wahid Dwira N. Aulia 35 EVALUASI PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH STUDI KASUS: PERUMNAS SIMALINGKAR Suhadianto, Julaihi Wahid, Dwira N. Aulia, Program Studi Magister Teknik Arsitektur Bidang Kekhususan Manajemen Pembangunan Kota Abstract. This research entitle Evaluation Housing Society have Low Production case study Housing in Simalingkar with amount of resident 32.479 is, wide region 268 Ha and have 7.000 house unit Sub-District Mango District Field Tuntungan. In this Research problems limited by 2 matter about determinant criterion housing Simalingkar and facility which provided by PERUMNAS as simple house organizer and to this problems also becoming the target of this research Method which used in this research to use survey technique, its appliance intervieuw, observation, questionare having the character of open and closed also in this research use research library, documentation study and institutions and appropriate satisfaction. From result of data analysis can be concluded : That house development with type 36, 45, 54 and also its facility aim to to give service quality of life created. Facility enough especially green band and air-gap. From 100 accurate responder feel balmy and 85 responder feel to wish to linger on while 15 responder wish to move. Congestion happened because: Type 36 96 developing building become type 60 with rest of land;ground 36m2. Type 45120 developed to become Type 90 with rest of land;ground 30m2 while Type 54153 developed to become Type 100 with rest of land;ground 53m2. Becoming pursuant to priority analysis satisfaction dweller, dweller responder majority make a change building form for the satisfaction of dwelling, although standard with inappropriate realization but dweller feel balmy live in Perumnas Simalingkar. Keywords: Housing, Evaluation,, Expand

1.1 Latar Belakang

Perumahan dan permukiman dalam sejarah perkembangannya dengan semua fenomena sosial–ekonomi yang terjadi didalamnya merupakan dan selalu menjadi permasalahan yang tiada habisnya yang menuntut sebuah usaha penyelesaian yang serius karena permasalahan perumahan sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat khususnya dari golongan menengah kebawah. Di Indonesia, khususnya kota Medan permasalahan perumahan yang terutama adalah belum terpenuhinya kebutuhan jumlah unit rumah itu sendiri. Upaya–upaya pengadaan rumah telah banyak dilakukan baik oleh pemerintah, swasta maupun oleh swadaya masyarakat. Salah satu upaya pemerintah dalam upaya pengadaan perumahan adalah melalui program PERUMNAS Perumahan Nasional yang ditujukan bagi pengadaan perumahan terhadap golongan masyarakat golongan menengah kebawah karena Universitas Sumatera Utara 36 memang masyarakat yang berasal golongan inilah yang paling merasakan akibat dari permasalahan – permasalahan perumahan yang terjadi sekarang. Tujuan utama program PERUMNAS adalah menyediakan perumahan murah yang terjangkau oleh masyarakat golongan menengah kebawah secara ekonomi dengan kualitas hunian yang relatif baik. Perumahan PERUMNAS dalam perkembangannya telah mengalami perubahan yang tidak sesuai lagi dengan rencana awal disaat perkembangannya. Banyak faktor yang mempengaruhinya, antara lain : 1. Peningkatan jumlah penghuni yang menyebabkan adanya penambahan ruang karena ruang yang tersedia sudah tidak mampu lagi mengakomodasikan kebutuhan penghuni. 2. Peningkatan taraf ekonomi penghuni, hal ini menyebabkan bertambahnya kebutuhan yang berhubungan pula dengan bertambahnya kebutuhan akan ruang. 3. Pengelolaan dan perawatan yang tidak berjalan dengan baik sehingga menyebabkan banyak sarana dan prasarana yang tidak berfungsi dengan baik. 4. Harus diakui program PERUMNAS ini sangat spontan dan reaksioner sehingga pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan fisik yang terjadi adalah pendekatan sosial – ekonomi – budaya masyarakat sering terlupakan yang menyebabkan tidak terpecahkannya permasalahan – permasalahan sosial – ekonomi – budaya masyarakat. Permasalahan – permasalahan yang terjadi telah menyebabkan tidak terciptanya sebuah lingkungan yang mempunyai kualitas hunian yang tidak baik dan seterusnya kualitas hunian yang tidak baik telah menciptakan permasalahan – permasalahan perumahan yang tidak kunjung selesai, begitulah terjadi hubungan timbal balik, sebab – akibat diantara keduanya. Mungkin usaha – usaha yang telah ditempuh sudah berada pada jalur yang tepat dalam penyelesaian permasalahan secara kuantitatif tetapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah permasalahan kualitatif sudah terpecahkan?, seperti permasalahan kualitas hunian. Perumahan Simalingkar adalah salah satu PERUMNAS yang ada di kota Medan. Permasalahan – permasalahan perumahan juga kita jumpai dikawasan ini. Perumahan Simalingkar telah banyak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan rencana awalnya. Dengan semua permasalahan yang ada dan pengamatan awal yang dilakukan, disinyalirdiduga pada kawasan perumahan ini telah terjadi pergeseran – pergeseran kualitatif maupun kuantitatif dalam lingkungan huniannya yang akhirnya berpengaruh kepada kualitas huniannya.

1.2. Rumusan Masalah