Konteks: Kampanye Jokowi Pondok Pesantren Ponpes Bustanul Ulum, ditemani Politisi Partai Nasdem Akbar Faisal dan Politisi Partai
Kebangkitan Bangsa PKB Marwan Jafar, dan tim sukses Jokowi-JK Teten Masduki, serta Pengasuh Ponpes Bustanul Ulum K.H Didi Hudaya
Buchori di Tasikmalaya, Jawa Barat. Tuturan:
Kemudian yang kedua, masalah memang bingung, banyak orang bingung mencari kesalahan saya.
Contoh tuturan di atas merupakan salah satu data yang akan dianalisis dalam penelitian ini yaitu mengenai penggunaan diksi yang sudah digaris bawahi
untuk selanjutnya dianaliisis dan dideskripsikan maksud dan tujuan penggunaan diksi tersebut oleh Jokowi saat berkampanye.
3.2 Tahap Penyediaan Data
Tahap ini merupakan tahap peneliti menyajikan data. Peneliti menyediakan data yang hendak dianalisis dengan cara mencari acara-acara
kampanye Jokowi-JK dan debat capres cawapres. Pencarian berupa bentuk video di media online yaitu di situs
www.youtube.com . Video-video yang muncul
kemudian dipilih melaui video yang paling lengkap dari segmen awal hingga akhir dan video-video yang dibutuhkan oleh peneliti. Pencarian data dalam
bentuk video ini kemudian diunduh untuk selanjutnya disimak dan dilakukan transkrip agar bisa menuju tahap penelitian selanjutnya.
3.3 Tahap Analisis Data
Tahap ini merupakan tahap peneliti untuk menganalisis data yang sudah terkumpul saat tahap menyajian data. Tahap analisis data menurut Taylor dalam
Moleong, 2001:103 merupakan proses mengorganisasikan data dan mengurukan data ke dalam kategori sesuai dengan rumusan masalah yang diangkat. Data-data
yang sudah terkumpul dalam bentuk transkrip dari video dipilah sesuai data yang diperlukan. Pada transkrip video hanya percakapan Jokowi saja yang di analisis.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data metode padan. Metode padan merupakan metode yang digunakan dalam tahap analaisis data dengan alat
penentu di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa Sudaryanto, 1993:
13. Metode padan yang digunakan pada penelitian ini ialah metode padan dengan alat penentu mitra wicara yang lebih dikenal dengan metode padan pragmatis.
Pada tahap ini data yang sudah terkumpul diseleksi dengan memilah sesuai dengan rumusan masalah yang diangkat. Data yang sudah diseleksi kemudian di
pilah berdasarkan diksi dan gaya bahasa agar memudahkan peneliti untuk menganalisisnya. Data tersebut kemudian dianalisis untuk selanjutnya
dideskripsikan maksud dan tujuan dari penggunaan diksi dan gaya bahasa yang sudah ada sesuai dengan konteksnya. Berikut ini salah satu contoh analisis data
diksi denotatif pada penelitian ini. Konteks: Kampanye Jokowi Pondok Pesantren Ponpes Bustanul Ulum,
ditemani Politisi Partai Nasdem Akbar Faisal dan Politisi Partai Kebangkitan Bangsa PKB Marwan Jafar, dan tim sukses Jokowi-JK
Teten Masduki, serta Pengasuh Ponpes Bustanul Ulum KH Didi Hudaya Buchori di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Tuturan: Kemudian yang kedua, masalah memang bingung, banyak orang bingung
mencari kesalahan saya.
Data di atas terdapat kalimat banyak orang bingung mencari kesalahan saya. Frasa banyak orang merujuk kepada lawan politik Jokowi, kata bingung
berarti tidak tahu apa yang akan dilakukan, kata mencari berarti berusaha menemukan atau mendapatkan, kata kesalahan berarti kekeliruan yang sudah
dilakukan, dan kata saya merujuk kepada si pembicara yakni Jokowi. Dalam kalimat tersebut Jokowi berusaha memberikan deskripsi mengenai lawan
politiknya yang terus mencari kekeliruan yang sudah dilakukan Jokowi. Jokowi membangun citra positif dirinya di depan masyarakat yang hadir di Ponpes
Bustanul Ulum bahwa dia tidak memiliki kesalahan sehingga banyak orang mencari tahu kesalahannya untuk kemudian dijadikan alat menjelek-jelekkan
Jokowi.
3.4 Tahap Penyajian Hasil Analisis Data