Sistem Interupsi Reset Serial Interface

Instruksi INC DPTR Agak berbeda dengan instriksi INC A atau INC Rx x = 0 sd 7 instruksi ini adalah satu – satunya instruksi penaikan increment yang bekerja pada data 16 bit yaitu DPTR, yaitu menaikan penunjuk data sebesar 1.Suatu limpahan pada byte rendah low order dari DPTR atau DPL Data Pointer Low akan menaikann byte tinggi high order yaitu tersimpan di DPH Dta Pointer High sebesar 1.Flag tidak terpengaruh.Misalnya DPH = 12 dan DPL = Feh,maka instruksi : INC DPTR INC DPTR INC DPTR Akan menghasilkan DPH = 13h dan DPL = 01H.

2.1.1.5 Sistem Interupsi

Mikrokontroller AT89C51 mempunyai 5 sumber interupsi. Dua sumber merupakan sumber eksternal INT0 dan INT1. Kedua interupsi eksternal dapat aktif level atau aktif transisi tergantung isi IT0 dan IT1 pada regiter TCON. Interupsi timer dan timer 1 aktif pada saat timer yang sesuai mengalami roll over. Interupsi serial dibangkitkan dengan melakukan operasi OR dan R1 dan T1. Tiap-tiap sumber interupsi dapat enable atau disable secara software. Tingkat prioritas semua sumber interupsi dapat diprogram sendiri-sendiri dengan set atau clear bit pada SFRs IP Special Function Register’s Interrupt Priority. Interupsi tingkat rendah dapat diinterupsi oleh interupsi yang mempunyai tingkat lebih tinggi, tetapi tidak sebaliknya. Walaupun demikian interupsi yang mempunyai tingkat lebih tinggi tidak bisa menginterupsi sumber interupsi yang lain. Universitas Sumatera Utara

2.1.1.6 Reset

Input reset dilakukan melalui pin RST. Reset dilakukan selama 2 siklus mesin dan pin RST tinggi. Dalam hal ini CPU akan mengaktifkan internal reset, rangkaian reset dapat dilihat 2.1.1.6. Karena sinyal reset eksternal tidak sinkron dengan clock internal maka pin RST diambil pada state 5 SS dan fas setiap siklus mesin. Aktifis port tetap dipertahankan selama 19 priode osilator sesudah logika 1 diambil pada kaki RST. 10uF 8.2kohm VCC RST Gambar 2.2 Power On Reset

2.1.1.7 Serial Interface

Selain komunikasi data paralel melalui port-port yang dimiliki oleh mikrokontroler juga terdapat sarana untuk komunikasi data secara seri yaitu sebagai shift register atau sebagai universal asynchronous receiver transmitter tergantung pada pengaturan mode yang terdapat pada register SCON. Kedua register penerima dan pengirim dari port serial diakses di register SBUF. Universitas Sumatera Utara

2.1.2 CCTV Closed Circuit Television

CCTV Closed Circuit Television atau dalam bahasa Indonesianya yaitu Telivisi dengan Sirkuit Tertutup adalah perangkat peralatan pengawas surveillance yang memonitor keadaan sekitar melalui kamera pengintai yang terdiri dari kamera dan system DVR Digital Video Recording. CCTV memiliki kamera yang akan mentransmisikan image video ke tempat yang spesifik dan jumlah televisi yang terbatas. Perbedaannya dengan bentuk televisi CCTV tidak dapat menerima monitor lain, bahkan jika di area yang sama sekalipun, kecuali monitor tersebut telah masuk ke dalamarea CCTV.

2.1.2.1 Bagian – Bagian Dari CCTV

Suatu CCTV SYSTEM terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan untuk membantu pemiliknya memantau kejadian secara real time ataupun melakukan play-back • kejadian yang telah lampau. Untuk dapat mencapai fungsi secara optimum sebuah CCTV System umumnya terdiri dari beberapa komponen seperti: CCTV Camera Kamera Pemantau • : alat yang yang ditempatkan pada lokasi yang akan dimonitor untuk menangkap gambar video. Gambar video yang dikirim bisa berbentuk analog ataupun digital. Recorder Alat Perekam : alat yang digunakan untuk merekam video yang dikirim oleh CCTV Camera. Perekaman dapat dilakukan secara analog ataupun digital. Universitas Sumatera Utara