STUDI TENTANG POLA ASUH ORANGTUA YANG DEMOKRATIS DALAM PENGEMBANGAN KONSEP DIRI ANAK USIA DINI DI KELURAHAN TANJUNG GUSTA MEDAN TAHUN 2016.
STUDI TENTANG POLA ASUH ORANGTUA YANG
DEMOKRATIS DALAM PENGEMBANGAN
KONSEP DIRI ANAK USIA DINI
DI KELURAHAN TANJUNG
GUSTA MEDAN
TAHUN 2016
SKRIPSI
OLEH:
NURAFNI SINAGA
1123113015
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
RIWAYAT HIDUP
I.
DATA PRIBADI
a. Nama
: NurafniSinaga
b. NIM
: 1123113015
c. Tempat/TanggalLahir : Medan, 22 Oktober 1994
d. JenisKelamin
: Perempuan
e. Agama
: Kristen Protestan
f. Alamat
: Jln. Klambir V Pasar IV TanjungGusta Medan
II.
NAMA ORANGTUA
a. Nama Ayah
: Eduard Sinaga
b. NamaIbu
: Nuraida
c. PekerjaanOrangtua
-
Ayah
: Wiraswasta
-
Ibu
: IbuRumahTangga
d. AlamatOrangtua
e. AnakKe
III.
: Jln. Klambir V Pasar IV TanjungGusta Medan
: 2 (dua) dari 7 (tujuh) bersaudara
RIWAYAT PENDIDIKAN
a. Pendidikan SD
: SD Free Methodist 2 Medan (2000-2006)
b. Pendidikan SMP
: SMP Free Methodist 2 Medan (2006-2009)
c. Pendidikan SMA
: SMA Negeri 12 Medan (2009-2012)
ii
ABSTRAK
NURAFNI SINAGA, Nim : 1123113015, Studi Tentang Pola Asuh Orangtua Yang
Demokratis Dalam Pengembangan Konsep Diri Anak Usia Dini Di Kelurahan Tanjung
Gusta Medan Tahun 2016. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orangtua yang demokratis dalam
pengembangan konsep diri anak usia dini di kelurahan Tanjung Gusta Medan tahun 2016.
Dalam penelitian ini sumber data penelitian menggunakan teknik purposive sampling.
Subyek dalam penelitian ini adalah 5 keluarga yang memiliki anak TK yang menerapkan pola
asuh demokratis.
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus dan analisis datanya menggunakan
pendekatan kualitatif deskriptif. Variabel bebas adalah pengembangan konsep diri dan
variabel terikatnya adalah pola asuh demokratis. Instrumen pengumpulan data adalah
observasi dan angket terbuka. Data dianalisis dengan cara pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan pola asuh demokratis yang diterapkan oleh orangtua
membuat konsep diri anak berkembang secara baik dan menghasilkan konsep diri yang
positif.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat
selesai dengan baik. Skripsi ini berjudul “ Studi Tentang Pola Asuh Orangtua
Yang Demokratis Dalam pengembangan Konsep Diri Anak Usia Dini Di
Kelurahan Tanjung Gusta Medan Tahun 2016. Penulisan skripsi ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh
gelar sarjana pada program studi PG PAUD.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga
penulis mohon kritik dan saran dari berbagai pihak, agar hasilnya lebih baik
lagi.
Penulis juga menyadari bahwa banyak bantuan yang tak ternilai dari berbagai
pihak, dengan ini penulis berkesempatan mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd
beserta jajarannya
2. Bapak Dr. Nasrun, MS, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan ( FIP )
UNIMED
3. Wakil Dekan bidang akademik Bapak Prof.Dr. Yusnadi, MS. Wakil
Dekan bidang Bapak Dr. Aman Simaremare, MS dan wakil Dekan Bapak
Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd
4. Ibu Kamtini, S.Pd.M.Pd selaku ketua Prodi PG.PAUD
iv
5. Bapak Dr. Edward Purba, MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
dengan penuh kesabaran telah membimbing dan mengarahkan penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini
6. Ibu Dra. Nasriah M.Pd,
Prof. Dr. Anita Yus. M.Pd, Dra. Dorlince
Simatupang, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan
saran serta masukan kepada penulis untuk menyelsaikan skripsi ini agar
lebih baik
7. Seluruh Dosen Prodi PG PAUD FIP UNIMED, yang telah membimbing
dan membagikan ilmunya khususnya Ibu Dra. Nasriah, M.Pd selaku dosen
Pembimbing Akademik yang telah membing penulis selama mengikuti
perkulliahan
8. Seluruh civitas FIP UNIMED, khususnya Kak Ika yang telah banyak
memberikan bantuan kepada penulis baik informasi maupun motivasi agar
penulis tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini
9. Bapak Lurah kelurahan Tanjung Gusta Medan yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian dan juga bapak Kepling
Lingkungan IV yang banyak memberikan masukan dan saran kepada
penulis selama melakukan penelitian. Penulis juga mengucapkan kepada
keluarga yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan penelitian terhadap keluarga mereka.
10. Teristimewa kedua orang tua tercinta, bapak tercinta dan mami tersayang
yang tiada henti memberikan motivasi, kasih sayang, dukungan, nasehat
dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan studi. Untuk abang Tobok
v
yang tiada pernah mengeluh ketika penulis meminta bantuan materi dalam
penyelesaian studi serta adik-adik tersayang Nicoleus, Indah, Wahyudi,
Vany dan Eva yang selalu mendoakan penulis dan mendukung penulis
dalam keadaan apa pun.
11. Kepada sahabat – sahabat terbaikku J’BerFi YuAsMi’E ( Jelita, Berliana,
Defita, Yunita, Lasni dan Elizabeth)
yang telah banyak mendukung,
berbagi suka dan duka serta memberikan Do’a dan semangat sampai
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
12. Buat teman –teman seperjuanganku Berliana dan Rosita khususnya Rizky
Winitri yang dengan sabar memberikan masukan dan arahan kepada
penulis serta seluruh rekan- rekan sesama kuliah khususnya Reguler A
PG-PAUD 2012, yang tidak bisa saya yang tuliskan satu persatu, penulis
mengucapakan terima kasih atas kebersamaanya selama ini.
13. Kepada adik-adik PG-PAUD satmbuk 2013 yang tidak bisa penulis
sebutkan namanya satu persatu yang selalu memberikan dukungan dan
semangat kepada penulis.
14. Buat Rumah Cinta Pasar I Cinta Damai terutama Kak Friska, Mey Yanti
dan Juita yang sabar mendengar cerita dan curhatan penulis dan yang
memberikan semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
15. Abang Environt Aritonang dan keluarga
yang turut membantu
penyelesaian skripsi ini.
16. Terkhusus
penulis
mengucapkan
terimakasih
buat
abang
Rido
Pangaribuan, my special person in my heart and my life yang dengan sabar
vi
dan setia memberikan motivasi, dukungan, cinta dan cerewetan agar
penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai
pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang maha Esa
membalasnya, Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan
dapat dijadikan sumbangan pemikirian dalam dunia pendidikan
Medan, 29 Juni 2016
Penulis
Nurafni Sinaga
Nim. 1123113015
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... ……..…1
1.1.LatarBelakangMasalah .................................................................. ………..1
1.2.IdentifikasiMasalah……………………………………………………......4
1.3.RumusanMasalah .......................................................................... ………..4
1.4.TujuanPenelitian ........................................................................... ………..5
1.5.ManfaatPenelitian ......................................................................... ………..5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................. ……..…7
2.1.Landasanteori ............................................................................... ………..7
2.1.1
KonsepDiri ............................................................................. ……......7
2.1.1.1.DefenisiKonsepDiri ................................................ ……......7
2.1.1.2.PembagianKonsepDiri ............................................ ………..9
2.1.1.3.Jenis-jeniskonsepdiri……………………………….….......14
2.1.1.4.Factor-faktor yang mempengaruhi………………………...16
2.1.1.5.Indikatorkonsepdirianakusiadini…….................................18
2.1.2. Orang Tua……………………………………..............….................19
2.1.2.1. Defenisi Orang Tua………………………….…………...19
2.1.2.2. Tugasdankewajiban orang tua…………………………………....20
2.1.2.3.Macam-macampolaasuh orang tua…………………..……21
2.1.2.4. PolaAsuhDemokratis………………………..…………....21
2.1.2.5.Faktor-faktor yang mempengaruhipolaasuh demokratis…..24
2.2. Peranan Orang TuadalamPengembanganKonsepDiri……….………....27
2.3. KerangkaBerfikir………………………………….…………………....28
viii
2.4. PertanyaanPenelitian………………………………………………..…29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………….…………30
3.1.JenisPenelitian…………………………………………………………..30
3.2.SubjekPenelitian….……………………………………………………...30
3.3.VariabelPenelitiandanDefenisiOperasiona………………………...........30
3.4.TeknikPengumpulan Data…………………………………….................31
3.5.TeknikAnalisis Data……….………………………………………….....33
3.6.LokasidanJadwalPenelitianPenelitian…………….………………….….34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………..35
4.1. Deskripsi Data HasilPenelitian .……………………………………………35
4.2.Intrepetasi Data………………………………………………………..…45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………...……...…46
5.1. Kesimpulan……………………………………………………………....46
5.2. Saran……………………………………………………………………..47
Pustaka…………………………………..………………………………48
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.tabelIndikatorKonsepDiriAnakUsiaDini…………………………..18
Tabel 3.1.Kisi-Kisi Pedomanangketpolaasuhdemokratis………………...…..31
Tabel 3.2. Kisi-kisipedomanangketkonsepdiri…………...……………….…..32
Tabel 3.3.JadwalPenelitian……………………………………………….……34
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan saat ini sedang mengalami tantangan besar akibat arus globalisasi
yang kian menyebar di seluruh dunia, sehingga berbagai upaya perlu dilakukan
agar anak kelak mampu mendapatkan kehidupan yang layak di negaranya maupun
di luar negaranya.
Pendidikan seharusnya tidak hanya menekankan kepada kemampuan
intelegensi saja, namun pendidikan juga harus diberikan untuk pengembangan
moral dan karakter anak. Pendidikan pengembangan perilaku perlu diterapkan
untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Generasi yang
berkualitas hendaknya tidak hanya memiliki kecerdasan otak, tetapi juga
didukung oleh perilaku yang baik sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di
masyarakat. Pendidikan pertama sekali berlangsung di dalam keluarga.
Keluarga adalah unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi
perkembangan anak, juga memberikan pengaruh yang menentukan bagi
pembentukan watak dan kepribadian anak yaitu memberikan stempel yang tidak
bisa dihapuskan bagi kepribadian anak. Baik buruknya keluarga memberikan
dampak yang positif atau negatif pada pertumbuhan anak menuju kepada
kedewasaannya. Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama tempat anak
untuk belajar dalam bersosialisasi. Hal ini yang membuktikan bahwa lingkungan
keluarga memiliki peranan penting dalam menumbuhkembangkan anak. Di dalam
keluarga anak harus dididik menjadi anak yang mengenal konsep dirinya.
2
Orangtua merupakan pendidik utama yang sangat memberikan pengaruh
banyak dalam dalam setiap tahap perkembangan anak.
Manusia lahir tidak
memahami tentang siapa dirinya, bagaimana dia harus berperilaku semestinya.
Oleh karena itu maka dalam mengembangkan konsep diri seorang anak harus
dilakukan oleh orangtua.
Konsep diri yang tinggi pada anak dapat tercipta apabila kondisi keluarga
ditandai dengan adanya integritas dan tenggang rasa yang tinggi antar angggota
keluarga. Santrock (2010:75) mengemukakan adanya integritas dan tenggang rasa,
serta sikap positif dari orang tua, akan menyebabkan anak memandang orang tua
sebagai figur yang berhasil dan menganggap ayah sebagai teman karib atau orang
yang dapat dipercaya. Kondisi keluarga yang demikian dapat membuat anak
menjadi lebih percaya dalam membentuk seluruh aspek dalam dirinya karena ia
mempunyai model yang dapat dipercaya.
Kenyataan yang terdapat di lapangan khususnya di kelurahan Tanjung Gusta
Medan, saat ini sudah sangat banyak anak-anak usia sekolah yang perilakunya
kurang berkenan di masyarakat. Mereka bertindak sesukanya dan perilaku mereka
tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Anak-anak usia sekolah
melakukan apa yang membuat masyarakat resah, misalnya saja mereka suka
mengganggu teman-temannya, mereka merampas apa yang bukan miliknya.
Kebanyakan dari mereka juga tidak dapat mengembangkan kemampuan yang ada
pada diri mereka. Mereka cenderung menutup diri dari setiap tantangan. Mereka
juga tidak terpacu melakukan hal yang baik.
3
Masalah yang peneliti kemukakan hampir sama dengan penelitian yang
dilakukan Ahmad Fauzi (2012) yang menunjukkan bahwa” konsep diri yang ada
pada diri peserta didik
di MI Tsamrotul Huda II Semarang masih kurang
terbentuk. Hal ini dilihat dari rasa percaya diri anak yang kurang, merasa rendah
diri bila berbeda pendapat dengan orang lain dan tidak bisa mengontrol dan
mendisiplinkan diri mereka sendiri”.
Mayoritas orang tua di Kelurahan Tanjung Gusta Medan menghukum anak
apabila mereka melakukan kesalahan, memerintah anak tanpa menjelaskan alasan,
mengomentari anak dengan komentar yang menjatuhkan. Cara seperti itu dapat
menghalangi anak untuk mengekspresikan diri dan dapat menumbuhkan perasaan
kurang percaya diri dan minder, yang selanjutnya mengakibatkan munculnya
fenomena prilaku yang tidak wajar karena konsep diri yang kurang terbentuk
(lemah).
Selain hal di atas, masih banyak orangtua di kelurahan tanjung Gusta Medan
yang kurang memperhatikan tahap-tahap perkembangan anaknya. Orangtua hanya
berargumen bahwa mereka hanya perlu mencukupi kebutuhan anak namun kurang
memperhatikan perkembangan mereka. Kebanyakan orangtua juga sibuk bekerja
sehingga mereka kurang memperdulikan anak mereka. Sehabis pulang bekerja
biasanya orangtua terutama kaum ibu akan melanjutkan pekerjaan di rumah,
seperti memasak dan membersihkan rumah sehingga mereka semakin tidak
memiliki waktu memperhatikan apa yang anak mereka lakukan selama seharian
dan semakin tidak memiliki waktu untuk berkomunikasi dengan anak.
4
Akibat kurangnya waktu berkomunikasi yang baik dengan anak, membuat
anak akan semakin sulit untuk mengembangkan apa yang ada pada dirinya. Anak
akan selalu merasa sendiri dan tidak ada yang memperhatikan apa yang
diperbuatnya. Akibatnya, anak akan sering melakukan segala sesuatu sesuka
hatinya, baik maupun buruk, karena tidak ada yang memperhatikan segala
perbuatannya. Jika itu perbuatan baik tidak ada yang memujinya, jika itu
perbuatan buruk tidak ada yang menegurnya.
Penanaman konsep diri perlu dilakukan sejak anak usia dini, anak usia 1-6
tahun, karena saat usia dini anak mudah dibentuk agar setelah memasuki usia
remaja atau usia sekolah anak akan memiliki konsep diri yang positif. Pola
pengasuhan yang efektif yang dilakukan orang tua penting untuk dilakukan agar
pada usia dini konsep diri anak mulai berkembang. Peranan yang lebih besar harus
diberikan para orang tua agar kelak anak mereka dapat menjadi anak yang
membanggakan. Dari latar belakang yang telah dipaparkan maka penulis tertarik
mengangkat judul “ Studi Tentang Pola Asuh Demokratis Yang Dilakukan
Orang Tua Dalam Pengembangan Konsep Diri Anak Usia Dini di Kelurahan
Tanjung Gusta Medan”.
1.2 Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah yang ditulis
maka perlu diidentifikasikan masalah yang terkait dengan judul di atas, yaitu :
a. Kurangnya perhatian orangtua terhadap perkembangan anak
b. Kurangnya komunikasi antara orangtua dan anak
c. Komunikasi yang digunakan orangtua hanya komunikasi searah
5
d. Orangtua kurang peka terhadap kebutuhan anak yang sebenarnya
1.3 Rumusan Masalah
Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang bagaimana
dirinya sendiri. Konsep diri perlu dikembangkan sejak dini agar kelak di usia
dewasa konsep diri yang terbentuk pada diri anak adalah konsep diri yang positif,
dimana seorang anak dapat mengembangkan segala kemampuan yang ada dalam
dirinya. Konsep diri pertama sekali terbentuk dalam lingkungan keluarga, karena
lingkungan keluarga merupakan tempat pertama sekali anak menerima
pendidikan. Orang tua merupakan figure utama yang membangun fondasi primer
dalam pengembangan konsep diri seorang anak. Berdasarkan beberapa penjelasan
di atas maka, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Bagaimana pola asuh orang tua yang demokratis dalam mengembangkan
konsep diri pada anak usia dini di kelurahan Tanjung Gusta Medan?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan konsep diri pada diri anak
usia dini di kelurahan Tanjung Gusta Medan
b. Untuk mengetahui bagaimana peranan orangtua dalam mengembangkan
konsep diri pada diri anak usia dini di kelurahan Tanjung Gusta Medan.
1.5 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran serta
dapat dijadikan bahan kajian bagi para pembaca terutama para orang tua,
6
khususnya untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai pengembangan konsep
diri pada diri anak usia dini.
b. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah :
1.
Bagi para Orang tua, digunakan sebagai bahan masukan dalam
mengembangkan konsep diri pada diri anak usia dini.
2.
Bagi para penulis lain, dapat menambah dan memperluas wawasan dalam
mengembangkan konsep diri pada diri anak usia dini oleh orang tua.
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dapat disimpulkan
beberapa hal mengenai pola asuh orangtua yang demokratis dalam pengembangan
konsep diri anak di Kelurahan Tanjung Gusta Medan
1. Orangtua selalu mengajarkan anak tentang semua hal-hal yang ada pada
diri anak sehingga anak bisa mengidentifikasikan semua identitas dirinya
dan juga keluarganya. Orang tua memberikan kebebasan kepada anak
untuk berkreasi dan mengeksplorasi berbagai hal sesuai dengan
kemampuan anak namun dengan pengawasan yang baik. Orang tua
bersikap rasional atau selalu mendasari tindakannya pada rasio dan
pemikiran-pemikiran,
sehingga
membuat
anak
lebih
leluasa
mengembangkan segala kemampuan yang ada dalam dirinya tanpa adanya
suatu pelarangan.
2. Orang tua tidak secara sepihak memutuskan segala sesuatu berdasarkan
keinginannya sendiri. Begitu juga sebaliknya, orang tua tidak begitu saja
menyerahkan kepada keinginan anak, ada negosiasi antara orang tua dan
anak sehingga didapat kesepakatan bersama. Baik anak maupun orang tua
mempunyai kesempatan yang sama untuk menyampaikan gagasan, ide,
atau pendapat untuk mencapai suatu keputusan sehingga membuat anak
bisa menyampaikan gagasan atau ide yang dimiliki ketika ada suatu
masalah yang ingin dipecahkan.
47
3. Ketika berkomunikasi dengan anak, orangtua berkomunikasi dengan
adanya pesan yang harus disampaikan. Pesan yang diberikan orangtua
dapat mendorong anak agar berpikir positif sehingga membuat konsep diri
yang positif berkembang pada diri anak. Orangtua berkomunikasi dengan
tidak bersikap menghakimi anak, saat anak melakukan kesalahan, orangtua
tidak langsung menyalahkan dan memojokkan anak, tetapi orangtua
memberitahu kesalahan anak, memperingatkan dan mengajarkan anak
supaya lebih berhati-hati sehingga anak merasa bersalah dan mau
bertanggung jawab
ketika melakukan suatu kesalahan, hal ini dapat
mengembangkan konsep diri yang positif dalam diri anak.
1.2. Saran
Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut
1. Untuk mengembangkan konsep diri anak maka orang tua sebaiknya
memahami segala kekurangan dan kelebihan anak.
2. Orang tua bisa memberikan hukuman kepada anak, namun hukuman yang
diberikan harus bersifat hukuman yang mendidik.
3. Orang tua sebaiknya memberikan penghargaan ( pujian ) saat anak sudah
melakukan hal yang baik agar anak menjadi percaya diri dalam melakukan
sesuatu
4. Orang tua sebaiknya membatasi untuk langsung mengkritik anak saat
melakukan kesalahan agar anak tidak menjadi anak pesimis
5. Orang tua sebaiknya menjalin komunikasi setiap hari dengan anak agar anak
bisa mengungkapkan segala perasaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdussalam, Suroso. 2012. Cara Mendidik Anak Sejak Lahir Hingga TK.
Surabaya: Sukses Publishing.
Hurlock, Elizabeth.2007.Psikologi Perkembangan Suatu PendekatanSepanjang
Rentang Kehidupan.Jakarta:Erlangga.
Hurlock, Elizabeth. Psikologi Anak . Jakarta: Erlangga.
Latif, Muktar, dkk. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Kencana.
Risaldy, Sabil dan Meity H Idris. 2014. Panduan Mengatasi Permasalahan Anak
Usia Dini. Jakarta: Luxima.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Santrock, John W. 2010. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Septiari, B. 2012. Mencetak Balita Cerdas dan Pola Asuh Orang Tua.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Sobur, Alex. 2013. Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka
Setia.
Subini, Nini. 2015. Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak. Yogyakarta: Buku
Kita.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Tridhonanto, A & Agency, B. 2014. Mengembangkan Pola Asuh Demokratis.
Jakarta: Gramedia.
Yamin, Martinis dan Jamilah Sabri Sanan. 2013. Panduan PAUD. Ciputat: Gaung
Persada Group.
Yanuarita, Franc Andri. 2014. Rahasia Otak dan Kecerdasan Anak. Yogyakarta:
Teranova Books.
http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain--ahmadfauzi-6925-1ahmadfa-.pdf. Selasa, 19 Februari 2015. 20.30 WIB.
48
DEMOKRATIS DALAM PENGEMBANGAN
KONSEP DIRI ANAK USIA DINI
DI KELURAHAN TANJUNG
GUSTA MEDAN
TAHUN 2016
SKRIPSI
OLEH:
NURAFNI SINAGA
1123113015
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
RIWAYAT HIDUP
I.
DATA PRIBADI
a. Nama
: NurafniSinaga
b. NIM
: 1123113015
c. Tempat/TanggalLahir : Medan, 22 Oktober 1994
d. JenisKelamin
: Perempuan
e. Agama
: Kristen Protestan
f. Alamat
: Jln. Klambir V Pasar IV TanjungGusta Medan
II.
NAMA ORANGTUA
a. Nama Ayah
: Eduard Sinaga
b. NamaIbu
: Nuraida
c. PekerjaanOrangtua
-
Ayah
: Wiraswasta
-
Ibu
: IbuRumahTangga
d. AlamatOrangtua
e. AnakKe
III.
: Jln. Klambir V Pasar IV TanjungGusta Medan
: 2 (dua) dari 7 (tujuh) bersaudara
RIWAYAT PENDIDIKAN
a. Pendidikan SD
: SD Free Methodist 2 Medan (2000-2006)
b. Pendidikan SMP
: SMP Free Methodist 2 Medan (2006-2009)
c. Pendidikan SMA
: SMA Negeri 12 Medan (2009-2012)
ii
ABSTRAK
NURAFNI SINAGA, Nim : 1123113015, Studi Tentang Pola Asuh Orangtua Yang
Demokratis Dalam Pengembangan Konsep Diri Anak Usia Dini Di Kelurahan Tanjung
Gusta Medan Tahun 2016. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orangtua yang demokratis dalam
pengembangan konsep diri anak usia dini di kelurahan Tanjung Gusta Medan tahun 2016.
Dalam penelitian ini sumber data penelitian menggunakan teknik purposive sampling.
Subyek dalam penelitian ini adalah 5 keluarga yang memiliki anak TK yang menerapkan pola
asuh demokratis.
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus dan analisis datanya menggunakan
pendekatan kualitatif deskriptif. Variabel bebas adalah pengembangan konsep diri dan
variabel terikatnya adalah pola asuh demokratis. Instrumen pengumpulan data adalah
observasi dan angket terbuka. Data dianalisis dengan cara pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan pola asuh demokratis yang diterapkan oleh orangtua
membuat konsep diri anak berkembang secara baik dan menghasilkan konsep diri yang
positif.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat
selesai dengan baik. Skripsi ini berjudul “ Studi Tentang Pola Asuh Orangtua
Yang Demokratis Dalam pengembangan Konsep Diri Anak Usia Dini Di
Kelurahan Tanjung Gusta Medan Tahun 2016. Penulisan skripsi ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh
gelar sarjana pada program studi PG PAUD.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga
penulis mohon kritik dan saran dari berbagai pihak, agar hasilnya lebih baik
lagi.
Penulis juga menyadari bahwa banyak bantuan yang tak ternilai dari berbagai
pihak, dengan ini penulis berkesempatan mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd
beserta jajarannya
2. Bapak Dr. Nasrun, MS, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan ( FIP )
UNIMED
3. Wakil Dekan bidang akademik Bapak Prof.Dr. Yusnadi, MS. Wakil
Dekan bidang Bapak Dr. Aman Simaremare, MS dan wakil Dekan Bapak
Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd
4. Ibu Kamtini, S.Pd.M.Pd selaku ketua Prodi PG.PAUD
iv
5. Bapak Dr. Edward Purba, MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
dengan penuh kesabaran telah membimbing dan mengarahkan penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini
6. Ibu Dra. Nasriah M.Pd,
Prof. Dr. Anita Yus. M.Pd, Dra. Dorlince
Simatupang, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan
saran serta masukan kepada penulis untuk menyelsaikan skripsi ini agar
lebih baik
7. Seluruh Dosen Prodi PG PAUD FIP UNIMED, yang telah membimbing
dan membagikan ilmunya khususnya Ibu Dra. Nasriah, M.Pd selaku dosen
Pembimbing Akademik yang telah membing penulis selama mengikuti
perkulliahan
8. Seluruh civitas FIP UNIMED, khususnya Kak Ika yang telah banyak
memberikan bantuan kepada penulis baik informasi maupun motivasi agar
penulis tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini
9. Bapak Lurah kelurahan Tanjung Gusta Medan yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian dan juga bapak Kepling
Lingkungan IV yang banyak memberikan masukan dan saran kepada
penulis selama melakukan penelitian. Penulis juga mengucapkan kepada
keluarga yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan penelitian terhadap keluarga mereka.
10. Teristimewa kedua orang tua tercinta, bapak tercinta dan mami tersayang
yang tiada henti memberikan motivasi, kasih sayang, dukungan, nasehat
dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan studi. Untuk abang Tobok
v
yang tiada pernah mengeluh ketika penulis meminta bantuan materi dalam
penyelesaian studi serta adik-adik tersayang Nicoleus, Indah, Wahyudi,
Vany dan Eva yang selalu mendoakan penulis dan mendukung penulis
dalam keadaan apa pun.
11. Kepada sahabat – sahabat terbaikku J’BerFi YuAsMi’E ( Jelita, Berliana,
Defita, Yunita, Lasni dan Elizabeth)
yang telah banyak mendukung,
berbagi suka dan duka serta memberikan Do’a dan semangat sampai
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
12. Buat teman –teman seperjuanganku Berliana dan Rosita khususnya Rizky
Winitri yang dengan sabar memberikan masukan dan arahan kepada
penulis serta seluruh rekan- rekan sesama kuliah khususnya Reguler A
PG-PAUD 2012, yang tidak bisa saya yang tuliskan satu persatu, penulis
mengucapakan terima kasih atas kebersamaanya selama ini.
13. Kepada adik-adik PG-PAUD satmbuk 2013 yang tidak bisa penulis
sebutkan namanya satu persatu yang selalu memberikan dukungan dan
semangat kepada penulis.
14. Buat Rumah Cinta Pasar I Cinta Damai terutama Kak Friska, Mey Yanti
dan Juita yang sabar mendengar cerita dan curhatan penulis dan yang
memberikan semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
15. Abang Environt Aritonang dan keluarga
yang turut membantu
penyelesaian skripsi ini.
16. Terkhusus
penulis
mengucapkan
terimakasih
buat
abang
Rido
Pangaribuan, my special person in my heart and my life yang dengan sabar
vi
dan setia memberikan motivasi, dukungan, cinta dan cerewetan agar
penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai
pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang maha Esa
membalasnya, Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan
dapat dijadikan sumbangan pemikirian dalam dunia pendidikan
Medan, 29 Juni 2016
Penulis
Nurafni Sinaga
Nim. 1123113015
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... ……..…1
1.1.LatarBelakangMasalah .................................................................. ………..1
1.2.IdentifikasiMasalah……………………………………………………......4
1.3.RumusanMasalah .......................................................................... ………..4
1.4.TujuanPenelitian ........................................................................... ………..5
1.5.ManfaatPenelitian ......................................................................... ………..5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................. ……..…7
2.1.Landasanteori ............................................................................... ………..7
2.1.1
KonsepDiri ............................................................................. ……......7
2.1.1.1.DefenisiKonsepDiri ................................................ ……......7
2.1.1.2.PembagianKonsepDiri ............................................ ………..9
2.1.1.3.Jenis-jeniskonsepdiri……………………………….….......14
2.1.1.4.Factor-faktor yang mempengaruhi………………………...16
2.1.1.5.Indikatorkonsepdirianakusiadini…….................................18
2.1.2. Orang Tua……………………………………..............….................19
2.1.2.1. Defenisi Orang Tua………………………….…………...19
2.1.2.2. Tugasdankewajiban orang tua…………………………………....20
2.1.2.3.Macam-macampolaasuh orang tua…………………..……21
2.1.2.4. PolaAsuhDemokratis………………………..…………....21
2.1.2.5.Faktor-faktor yang mempengaruhipolaasuh demokratis…..24
2.2. Peranan Orang TuadalamPengembanganKonsepDiri……….………....27
2.3. KerangkaBerfikir………………………………….…………………....28
viii
2.4. PertanyaanPenelitian………………………………………………..…29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………….…………30
3.1.JenisPenelitian…………………………………………………………..30
3.2.SubjekPenelitian….……………………………………………………...30
3.3.VariabelPenelitiandanDefenisiOperasiona………………………...........30
3.4.TeknikPengumpulan Data…………………………………….................31
3.5.TeknikAnalisis Data……….………………………………………….....33
3.6.LokasidanJadwalPenelitianPenelitian…………….………………….….34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………..35
4.1. Deskripsi Data HasilPenelitian .……………………………………………35
4.2.Intrepetasi Data………………………………………………………..…45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………...……...…46
5.1. Kesimpulan……………………………………………………………....46
5.2. Saran……………………………………………………………………..47
Pustaka…………………………………..………………………………48
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.tabelIndikatorKonsepDiriAnakUsiaDini…………………………..18
Tabel 3.1.Kisi-Kisi Pedomanangketpolaasuhdemokratis………………...…..31
Tabel 3.2. Kisi-kisipedomanangketkonsepdiri…………...……………….…..32
Tabel 3.3.JadwalPenelitian……………………………………………….……34
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan saat ini sedang mengalami tantangan besar akibat arus globalisasi
yang kian menyebar di seluruh dunia, sehingga berbagai upaya perlu dilakukan
agar anak kelak mampu mendapatkan kehidupan yang layak di negaranya maupun
di luar negaranya.
Pendidikan seharusnya tidak hanya menekankan kepada kemampuan
intelegensi saja, namun pendidikan juga harus diberikan untuk pengembangan
moral dan karakter anak. Pendidikan pengembangan perilaku perlu diterapkan
untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Generasi yang
berkualitas hendaknya tidak hanya memiliki kecerdasan otak, tetapi juga
didukung oleh perilaku yang baik sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di
masyarakat. Pendidikan pertama sekali berlangsung di dalam keluarga.
Keluarga adalah unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi
perkembangan anak, juga memberikan pengaruh yang menentukan bagi
pembentukan watak dan kepribadian anak yaitu memberikan stempel yang tidak
bisa dihapuskan bagi kepribadian anak. Baik buruknya keluarga memberikan
dampak yang positif atau negatif pada pertumbuhan anak menuju kepada
kedewasaannya. Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama tempat anak
untuk belajar dalam bersosialisasi. Hal ini yang membuktikan bahwa lingkungan
keluarga memiliki peranan penting dalam menumbuhkembangkan anak. Di dalam
keluarga anak harus dididik menjadi anak yang mengenal konsep dirinya.
2
Orangtua merupakan pendidik utama yang sangat memberikan pengaruh
banyak dalam dalam setiap tahap perkembangan anak.
Manusia lahir tidak
memahami tentang siapa dirinya, bagaimana dia harus berperilaku semestinya.
Oleh karena itu maka dalam mengembangkan konsep diri seorang anak harus
dilakukan oleh orangtua.
Konsep diri yang tinggi pada anak dapat tercipta apabila kondisi keluarga
ditandai dengan adanya integritas dan tenggang rasa yang tinggi antar angggota
keluarga. Santrock (2010:75) mengemukakan adanya integritas dan tenggang rasa,
serta sikap positif dari orang tua, akan menyebabkan anak memandang orang tua
sebagai figur yang berhasil dan menganggap ayah sebagai teman karib atau orang
yang dapat dipercaya. Kondisi keluarga yang demikian dapat membuat anak
menjadi lebih percaya dalam membentuk seluruh aspek dalam dirinya karena ia
mempunyai model yang dapat dipercaya.
Kenyataan yang terdapat di lapangan khususnya di kelurahan Tanjung Gusta
Medan, saat ini sudah sangat banyak anak-anak usia sekolah yang perilakunya
kurang berkenan di masyarakat. Mereka bertindak sesukanya dan perilaku mereka
tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Anak-anak usia sekolah
melakukan apa yang membuat masyarakat resah, misalnya saja mereka suka
mengganggu teman-temannya, mereka merampas apa yang bukan miliknya.
Kebanyakan dari mereka juga tidak dapat mengembangkan kemampuan yang ada
pada diri mereka. Mereka cenderung menutup diri dari setiap tantangan. Mereka
juga tidak terpacu melakukan hal yang baik.
3
Masalah yang peneliti kemukakan hampir sama dengan penelitian yang
dilakukan Ahmad Fauzi (2012) yang menunjukkan bahwa” konsep diri yang ada
pada diri peserta didik
di MI Tsamrotul Huda II Semarang masih kurang
terbentuk. Hal ini dilihat dari rasa percaya diri anak yang kurang, merasa rendah
diri bila berbeda pendapat dengan orang lain dan tidak bisa mengontrol dan
mendisiplinkan diri mereka sendiri”.
Mayoritas orang tua di Kelurahan Tanjung Gusta Medan menghukum anak
apabila mereka melakukan kesalahan, memerintah anak tanpa menjelaskan alasan,
mengomentari anak dengan komentar yang menjatuhkan. Cara seperti itu dapat
menghalangi anak untuk mengekspresikan diri dan dapat menumbuhkan perasaan
kurang percaya diri dan minder, yang selanjutnya mengakibatkan munculnya
fenomena prilaku yang tidak wajar karena konsep diri yang kurang terbentuk
(lemah).
Selain hal di atas, masih banyak orangtua di kelurahan tanjung Gusta Medan
yang kurang memperhatikan tahap-tahap perkembangan anaknya. Orangtua hanya
berargumen bahwa mereka hanya perlu mencukupi kebutuhan anak namun kurang
memperhatikan perkembangan mereka. Kebanyakan orangtua juga sibuk bekerja
sehingga mereka kurang memperdulikan anak mereka. Sehabis pulang bekerja
biasanya orangtua terutama kaum ibu akan melanjutkan pekerjaan di rumah,
seperti memasak dan membersihkan rumah sehingga mereka semakin tidak
memiliki waktu memperhatikan apa yang anak mereka lakukan selama seharian
dan semakin tidak memiliki waktu untuk berkomunikasi dengan anak.
4
Akibat kurangnya waktu berkomunikasi yang baik dengan anak, membuat
anak akan semakin sulit untuk mengembangkan apa yang ada pada dirinya. Anak
akan selalu merasa sendiri dan tidak ada yang memperhatikan apa yang
diperbuatnya. Akibatnya, anak akan sering melakukan segala sesuatu sesuka
hatinya, baik maupun buruk, karena tidak ada yang memperhatikan segala
perbuatannya. Jika itu perbuatan baik tidak ada yang memujinya, jika itu
perbuatan buruk tidak ada yang menegurnya.
Penanaman konsep diri perlu dilakukan sejak anak usia dini, anak usia 1-6
tahun, karena saat usia dini anak mudah dibentuk agar setelah memasuki usia
remaja atau usia sekolah anak akan memiliki konsep diri yang positif. Pola
pengasuhan yang efektif yang dilakukan orang tua penting untuk dilakukan agar
pada usia dini konsep diri anak mulai berkembang. Peranan yang lebih besar harus
diberikan para orang tua agar kelak anak mereka dapat menjadi anak yang
membanggakan. Dari latar belakang yang telah dipaparkan maka penulis tertarik
mengangkat judul “ Studi Tentang Pola Asuh Demokratis Yang Dilakukan
Orang Tua Dalam Pengembangan Konsep Diri Anak Usia Dini di Kelurahan
Tanjung Gusta Medan”.
1.2 Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah yang ditulis
maka perlu diidentifikasikan masalah yang terkait dengan judul di atas, yaitu :
a. Kurangnya perhatian orangtua terhadap perkembangan anak
b. Kurangnya komunikasi antara orangtua dan anak
c. Komunikasi yang digunakan orangtua hanya komunikasi searah
5
d. Orangtua kurang peka terhadap kebutuhan anak yang sebenarnya
1.3 Rumusan Masalah
Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang bagaimana
dirinya sendiri. Konsep diri perlu dikembangkan sejak dini agar kelak di usia
dewasa konsep diri yang terbentuk pada diri anak adalah konsep diri yang positif,
dimana seorang anak dapat mengembangkan segala kemampuan yang ada dalam
dirinya. Konsep diri pertama sekali terbentuk dalam lingkungan keluarga, karena
lingkungan keluarga merupakan tempat pertama sekali anak menerima
pendidikan. Orang tua merupakan figure utama yang membangun fondasi primer
dalam pengembangan konsep diri seorang anak. Berdasarkan beberapa penjelasan
di atas maka, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Bagaimana pola asuh orang tua yang demokratis dalam mengembangkan
konsep diri pada anak usia dini di kelurahan Tanjung Gusta Medan?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan konsep diri pada diri anak
usia dini di kelurahan Tanjung Gusta Medan
b. Untuk mengetahui bagaimana peranan orangtua dalam mengembangkan
konsep diri pada diri anak usia dini di kelurahan Tanjung Gusta Medan.
1.5 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran serta
dapat dijadikan bahan kajian bagi para pembaca terutama para orang tua,
6
khususnya untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai pengembangan konsep
diri pada diri anak usia dini.
b. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah :
1.
Bagi para Orang tua, digunakan sebagai bahan masukan dalam
mengembangkan konsep diri pada diri anak usia dini.
2.
Bagi para penulis lain, dapat menambah dan memperluas wawasan dalam
mengembangkan konsep diri pada diri anak usia dini oleh orang tua.
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dapat disimpulkan
beberapa hal mengenai pola asuh orangtua yang demokratis dalam pengembangan
konsep diri anak di Kelurahan Tanjung Gusta Medan
1. Orangtua selalu mengajarkan anak tentang semua hal-hal yang ada pada
diri anak sehingga anak bisa mengidentifikasikan semua identitas dirinya
dan juga keluarganya. Orang tua memberikan kebebasan kepada anak
untuk berkreasi dan mengeksplorasi berbagai hal sesuai dengan
kemampuan anak namun dengan pengawasan yang baik. Orang tua
bersikap rasional atau selalu mendasari tindakannya pada rasio dan
pemikiran-pemikiran,
sehingga
membuat
anak
lebih
leluasa
mengembangkan segala kemampuan yang ada dalam dirinya tanpa adanya
suatu pelarangan.
2. Orang tua tidak secara sepihak memutuskan segala sesuatu berdasarkan
keinginannya sendiri. Begitu juga sebaliknya, orang tua tidak begitu saja
menyerahkan kepada keinginan anak, ada negosiasi antara orang tua dan
anak sehingga didapat kesepakatan bersama. Baik anak maupun orang tua
mempunyai kesempatan yang sama untuk menyampaikan gagasan, ide,
atau pendapat untuk mencapai suatu keputusan sehingga membuat anak
bisa menyampaikan gagasan atau ide yang dimiliki ketika ada suatu
masalah yang ingin dipecahkan.
47
3. Ketika berkomunikasi dengan anak, orangtua berkomunikasi dengan
adanya pesan yang harus disampaikan. Pesan yang diberikan orangtua
dapat mendorong anak agar berpikir positif sehingga membuat konsep diri
yang positif berkembang pada diri anak. Orangtua berkomunikasi dengan
tidak bersikap menghakimi anak, saat anak melakukan kesalahan, orangtua
tidak langsung menyalahkan dan memojokkan anak, tetapi orangtua
memberitahu kesalahan anak, memperingatkan dan mengajarkan anak
supaya lebih berhati-hati sehingga anak merasa bersalah dan mau
bertanggung jawab
ketika melakukan suatu kesalahan, hal ini dapat
mengembangkan konsep diri yang positif dalam diri anak.
1.2. Saran
Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut
1. Untuk mengembangkan konsep diri anak maka orang tua sebaiknya
memahami segala kekurangan dan kelebihan anak.
2. Orang tua bisa memberikan hukuman kepada anak, namun hukuman yang
diberikan harus bersifat hukuman yang mendidik.
3. Orang tua sebaiknya memberikan penghargaan ( pujian ) saat anak sudah
melakukan hal yang baik agar anak menjadi percaya diri dalam melakukan
sesuatu
4. Orang tua sebaiknya membatasi untuk langsung mengkritik anak saat
melakukan kesalahan agar anak tidak menjadi anak pesimis
5. Orang tua sebaiknya menjalin komunikasi setiap hari dengan anak agar anak
bisa mengungkapkan segala perasaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdussalam, Suroso. 2012. Cara Mendidik Anak Sejak Lahir Hingga TK.
Surabaya: Sukses Publishing.
Hurlock, Elizabeth.2007.Psikologi Perkembangan Suatu PendekatanSepanjang
Rentang Kehidupan.Jakarta:Erlangga.
Hurlock, Elizabeth. Psikologi Anak . Jakarta: Erlangga.
Latif, Muktar, dkk. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Kencana.
Risaldy, Sabil dan Meity H Idris. 2014. Panduan Mengatasi Permasalahan Anak
Usia Dini. Jakarta: Luxima.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Santrock, John W. 2010. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Septiari, B. 2012. Mencetak Balita Cerdas dan Pola Asuh Orang Tua.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Sobur, Alex. 2013. Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka
Setia.
Subini, Nini. 2015. Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak. Yogyakarta: Buku
Kita.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Tridhonanto, A & Agency, B. 2014. Mengembangkan Pola Asuh Demokratis.
Jakarta: Gramedia.
Yamin, Martinis dan Jamilah Sabri Sanan. 2013. Panduan PAUD. Ciputat: Gaung
Persada Group.
Yanuarita, Franc Andri. 2014. Rahasia Otak dan Kecerdasan Anak. Yogyakarta:
Teranova Books.
http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain--ahmadfauzi-6925-1ahmadfa-.pdf. Selasa, 19 Februari 2015. 20.30 WIB.
48