KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI YANG SUDAH SERTIFIKASI DI SMA NEGERI KECAMATAN RANTAU UTARA DAN RANTAU SELATAN KABUPATEN LABUHANBATU T.A 2016/2017.
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI
YANG SUDAH SERTIFIKASI DI SMA NEGERI
KECAMATAN RANTAU UTARA DAN
RANTAU SELATAN KABUPATEN
LABUHANBATU T.A 2016/2017
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
SANTI ELFIA
NIM : 3123331048
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
(2)
(3)
(4)
(5)
vii ABSTRAK
Santi Elfia, Nim. 3123331048. Kompetensi Profesional Guru Geografi yang sudah Sertifikasi di SMA Negeri Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan,2016
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui karakteristik guru Geografi yang sudah sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan, (2) Mengetahui tingkat kompetensi profesional guru Geografi yang sudah sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Geografi di SMA Negeri Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan. Metode penelitian yang digunakan berupa pendekatan kuantitatif dengan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil dari penelitian menunjukkan karakteristik guru Geografi yang sudah sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan ini terdapat 8 guru yang sudah sertifikasi dari 5 SMA Negeri. Usia rata-rata guru 37- 49 tahun. Pelatihan-pelatihan yang pernah dilakukan adalah paling rendah persentasenya pada pemanfaatan TIK dan penulisan karya ilmiah. Pendidikan terakhir guru yang sudah sertifikasi adalah semua S1. Guru Geografi yang sudah sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan yakni berkategori profesional dengan skor 79,99%. Rincian dalam tabel kompetensi profesional guru Geografi Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan menunjukkan bahwa dari 8 guru Geografi yang sudah sertifikasi, yakni diperoleh sejumlah, 3 guru Geografi berkategori sangat profesional dengan skor 90% (1 orang), 85% (1 orang), 81,66% (1 orang), kemudian 5 orang lainnya berkategori profesional yaitu dengan skor 78,33% ( 2 orang), 76,66% ( 1 orang), 75% (2 orang).
(6)
iii
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang teramat besar penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan kasih sayang dan berkah-Nya serta telah melapangkan hati dan pikiran, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Proposal Penelitian ini yang berjudul “Kompetensi Profesional Guru Geografi yang sudah Sertifikasi di SMA Negeri Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu”. Penulisan Proposal Penelitian ini merupakan sebagian persyaratan untuk Seminar Proposal Penelitian pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati serta cinta kasih yang mendalam penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih teruntuk orangtuaku Almarhun Nasrul Koto dan yang terkasih Ibunda Emilia Sikumbang. Terimakasih untuk kelapangan hati dan ketulusan cinta, kasih dan sayang yang kalian curahkan. Semoga yang terbaik dari Allah selalu dilimpahkan.
Pada kesempatan ini ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan Proposal Penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan pada penulis.
(7)
iv
4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.
5. Ibu Dra. Marlinang Sitompul, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan motivasi selama penulis menjalani perkuliahan. 6. Bapak M. Ridha Syafi’i Damanik, S.Pi, M.Sc selaku Kepala Laboratorium
Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Penguji yang telah banyak memberi bimbingan dan motivasi kepada penulis. 7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan
yang telah membekali penulis dengan segudang ilmu di bangku perkuliahan.
8. Bapak Hayat Siagian selaku tata usaha Jurusan Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan dukungan kepada penulis. 9. Untuk yang teristimewa keluarga Sikumbang, adik-adikku Ana Meliya, Riri
Juliani, Winta Amanda dan Nayla juliana.
10. Untuk makdang, apak, kakak sepupu Desi Sofia, kelinciku Opay dan abang sepupu Budi serta adik sepupu Rozi terima kasih dukungan selama di Medan ini aku jadi makin gemuk dalam mengerjakan skripsi.
11. Untuk apakku Drs. Sahar Koto yang sudah membantu dalam
memperjuangkan kuliahku selama ini terima kasih.
12. Untuk sahabatku Fiolina Yuyun, Annisa noverita, Rizky Afrina terima kasih untuk 4 tahun lebih ini telah memberi banyak history yang tak bisa dilupakan sampai kita sukses kelak.
13. Keluarga besar mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi khususnya sahabat-sahabatku tercinta dan keluarga A B Ekstensi 2012, terimakasih untuk kenangan, motivasi dan kerjasama selama 4 tahun ini.
(8)
v
14. Teman-teman PPLT-15 SMA Negeri 1 Kisaran terimakasih untuk motivasi dan semangatnya.
15. Guru-guru Geografi di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan
terimakasih waktu dan ilmunya.
16. Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Medan, Agustus 2016 Penulis
Santi Elfia
(9)
ix DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... vii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis ... 10
B. Penelitian Relevan ... 42
C. Kerangka Berfikir ... 43
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 46
B. Populasi dan Sampel... 46
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 47
(10)
x
F. Teknik Analisa Data ... 52
BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH A. Kondisi Fisik ... 55
B. Kondisi Non Fisik ... 60
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 68
B. Pembahasan ... 78
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 101
B. Saran ... 102
DAFTAR PUSTAKA ... 104
(11)
xi
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. Kompetensi dan Sub Kompetensi Guru dalam Sertifikasi ... 34
2. Kriteria Persentase Profesional Guru... 54
3. Jumlah Guru di SMA Negeri 1 Rantau Utara...60
4. Jumlah Siswa di SMA Negeri 1 Rantau Utara ... 61
5. Jumlah Guru di SMA Negeri 1 Rantau Selatan ... 62
6. Jumlah Siswa di SMA Negeri 1 Rantau Selatan... ....62
7. Jumlah Guru di SMA Negeri 2 Rantau Utara... ... 63
8. Jumlah Siswa di SMA Negeri 2 Rantau Utara...63
9. Jumlah Guru di SMA Negeri 2 Rantau Selatan... ... 64
10. Jumlah Siswa di SMA Negeri 2 Rantau Selatan... ... 65
11. Jumlah Guru di SMA Negeri 3 Rantau Utara... ... 66
12. Jumlah Siswa di SMA Negeri 3 Rantau Utara... ... 66
13. Daftar Jenis Kelamin dan Instansi Guru yang Sudah Sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan...69
14. Daftar Pendidikan Terakhir guru Geografi yang Sudah Sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan... .. 70
15. Pelatihan-pelatihan Mengenai Peningkatan Kompetensi Profesional oleh Guru Geografi yang Sudah Sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan ... ... 70
(12)
xii
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
1. Skema Kerangka Berfikir... 45
2. SMA Negeri 1 Rantau Utara ... 56
3. SMA Negeri 1 Rantau Selatan ... 57
4. SMA Negeri 2 Rantau Utara ... 58
5. Peta Lokasi Penelitian...67
6. Grafik Kompetensi Profesional Guru ... 75
7. Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Ibu Ervida Harahap, S.Pd di SMA Negeri 1 Rantau Utara ... 86
8. Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Ibu Kartika Munthe, S.Pd di SMA Negeri 1 Rantau Utara ... 88
9. Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Bapak Tumording Simanullang, S.Pd di SMA Negeri 2 Rantau Selatan ... 93
(13)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Hal
1. Daftar Guru Geografi yang Sudah Sertifikasi pada SMA
Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan
Tahun Ajaran 2016 / 2017 ...107
2. Kisi – Kisi Instrumen Penelitian...108
3. Lembar Wawancara ...109
4. Lembar Kuisioner ...114
5. Lembar Observasi ...116
6. Kisi-kisi Lembar Observasi Kelas ...117
8. Silabus Pembelajaran...120
9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...125
10. Transkrip Wawancara ...129
11. Transkrip Kuesioner ... 139
12. Kompetensi Profesional Guru Geografi yang sudah Sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan...147
13. Perhitungan Skor Analisis Deskriptif Kompetensi Profesional Guru Geografi yang sudah Sertifikasi SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan...151
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007 ...153
(14)
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia(SDM). Oleh karenanya, mengingat begitu pentingnya peran pendidikan mengharuskan semua elemen yang terkait dengan pendidikan untuk selalu mengevaluasi, berbenah dan meningkatkan kualitas pendidikan bangsa. Pendidikan adalah usaha sadar yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui proses pembelajaran di sekolah.
Guru merupakan komponen yang paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama, dan utama. Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah. Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar. Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang
(15)
2
signifikan tanpa dukungan oleh guru. Dengan kata lain, perbaikan kualitas pendidikan berpangkal dari guru dan berujung pula pada guru pula.
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang disahkan pada 30 Desember 2005, dikemukakan bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan yang tertentu, yaitu memiliki kualitas akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, yang dibarengi dengan peningkatatan kesejahteraan yang layak. Sertifikat pendidik ini diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran.
Sertifikasi pendidik diperoleh melalui program pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh perhuruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat, dan ditetapkan oleh pemerintah. Syarat dan materi sertifikasi ditetapkan dengan peraturan pemerintah tentang guru dan dosen yang saat ini masih menunggu veritifikasi dan pengesahan dari pemerintahan. Karena peraturan pemerintah tentang guru dan dosen belum selesai dan program sertifikasi sudah dicanangkan sejak tahun 2006, maka pelaksaan sertifikasi guru dan dosen kemungkinan menggunakan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional.
Sehubungan dengan itu, sudah sewajarnya pemerintah terus berupaya mencari alternatif untuk meningkatkan kualitas dan kinerja profesi guru di Indonesia. Salah satu trobosan yang sedang dilakukan adalah melakukan standar kompetensi dan sertifikasi guru. Dalam hal ini, pengembangan profesionalisme guru merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi untuk meningkatkan mutu
(16)
3
pendidikan. Peningkatan profesionalisme guru merupakan upaya untuk membantu guru yang belum memiliki kualifikasi profesional menjadi profesional. Dengan demikian peningkatan kemampuan profesional guru merupakanbantuan untuk memberikan kesempatan kepada guru tersebut melalui program dan kegiatan yang dilakukan pemerintah. Namun demikian, bantuan profesionalisme hanya sekedar bantuan, sehingga yang harus lebih berperan aktif guru itu sendiri. Artinya perlu dikemukakan disini bahwa gurulah yang seharusnya memninta bantuan kepada yang berwenang untuk mendapatkan pembinann. Bantuan yang diberikan juga
merupakan bantuan profesional, yang tujuan akhirnya adalah
menumbuhkembangkan profesionalisme guru.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang syistem pendidikan nasional, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 mengutamakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik dan Kompetensi
Guru dan Peraturan Men teri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007
tentang sertifikasi Guru dalam Jabatan. Hal tersebut dimaksudkan untuk terwujudnya guru yang professional yang mampu menjalankan profesinya sesuai dengan berbagai tuntutan tempat melaksanakan tugasnya. Dengan kata lain usaha sertifikasi ini pada dasarnya adalah meningkatkan efektivitas pembelajaran yang dilakukan para guru pada tingkat satuan pendidikan atau sekolah.
Meningkatkan profesionalisme guru merupakan hal yang sangat penting, karena menyangkut masalah hasil kerja guru yang merupakan salah satu langkah dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada siswa. Tetapi disisi lain terdapat
(17)
4
asumsi yang mengatakan bahwa kemerosotan dalam dunia pendidikan disebabkan karena kurangnya kemampuan profesionalisme guru, maka dari itu demi peningkatan mutu pendidikan sangat dibutuhkan tenaga pengajar atau pendidik yang memiliki kompetensi atau pemenuhan profesionalisme (Mulyasa, 2008:39).
Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar. Pada umumnya di sekolah-sekolah yang memiliki guru dengan kompetensi profesional akan menerapkan “pembelajaran dengan melakukan “ untuk menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik secara aktif dilibatkan dalam memecahkan masalah, mencari sumber informasi, data evaluasi, serta menyajikan dan mempertahankan pandangan dan hasil kerja mereka kepada teman sejawat dan yang lainya. Sedangkan para guru dapat bekerja secara intensif dengan guru lainnya dalam merencanakan pembelajaran, baik individual maupun tim, membuat keputusan tentang desain sekolah kolaborasi tentang pengembangan kurikulum, dan partisipasi dalam proses penilaian (Uno 2007:18).
Undang-undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi profesional adalah berbagai kemampuan yang diperlukan agar dapat mewujudkan dirinya sebagai guru profesional. Dalam melakukan kewenangan profesional, guru dituntut memeliki seperangkat kemampuan (kompetensi) yang beranekaragam, namun sebelum sampai pada pembahasan
(18)
5
jenis-jenis kompetensi terlebih dahulu dipaparkan persyaratan profesional (Usman, 1995:15).
Profesionalisme menuntut tiga priinsip utama, yakni “well aducated, well
trained, well paid” atau memperoleh pendidikan yang cukup, mendapatkan
pelatihan yang memadai, dan menerima gaji yang memadai. Dengan kata lain profesionalisme menuntut pendidikan yang tinggi, kesempatan memperoleh pelatihan yang cukup, dan akhirnya memperoleh bayaran atau gaji yang memadai sesuai dengan derajat keprofesionalan yang dimiliki.
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Proses pembelajaran geografi merupakan merupakan peristiwa yang diarahkan kepada pencapaian tujuan pengajaran geografi, pengajaran geografi memiliki tujuan yaitu memahami gejala lingkungan alam dan kehidupan di muka bumi, ciri khas satuan wilayah, serta permasalhan yang dihadapi sebagai akibat adanya saling pengaruh antara manusia dengan lingkungannya (Sumaatmadja, 1997:12). Untuk mencapai tujuan pengajaran geografi tersebut maka seorang guru geografi dituntut untuk memiliki kemampuan yang tinggi dalam merumuskan tujuan, memilih materi geografi sebagai pokok bahasan secara serasi dengan tujuan tadi, dan memiliki kemampuan dalam memanfaatkan serta menggunakan segala aspek yang menunjang pencapaian dari tujuan pengajaran geografi tersebut. Pada pembelajaran geografi di SMA lebih ditonjolkan pada pengembangan konsep-konsep serta prinsip-prinsip geografi. Guru geografi di SMA memiliki peranan
(19)
6
penting dalam membantu siswa untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran geografi dengan baik.
Tujuan pengajaran geografi akan tercapai jika seorang guru geografi mampu melaksanakan kompetensi profesional guru dengan baik. Terlebih saat ini sudah terealisasikannya sertifikasi untuk setiap mata pelajaran, tak terkecuali untuk mata pelajaran geografi. Guru yang sudah sertifikasi harus memiliki kinerja yang lebih baik dibandingakn guru geografi yang belum sertifikasi. Namun kenyataan di lapangan masih ada kemungkinan terdapat guru geografi yang telah sertifikasi yang belum mampu melaksanakan kompetensi profesional guru secara maksimal. Hal tersebut akan sangat berpengaruh pada kualitas pembelajaran geografi yang bermuara pada pencapaian tujuan pengajaran geografi.
Berdasarkan prasurvei terdapat jumlah guru geografi yang sudah sertifikasi berjumlah 8 orang dari 5 sekolah. keberadaan guru yang sudah sertifikasi tersebut sudah sewajarnya mampu memberikan peningkatan kualitas atau mutu pendidikan yang bermuara pada profesionalisme guru. Berdasarkan wacana yang telah ada guru yang telah sertifikasi dituntut untuk melaksanakan kompetensi profesionalisme guru.
Permasalahan yang terjadi pada guru yang sudah sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan ini adalah belum semuanya memahami tentang kompetensi profesionalisme guru. Salah satunya ialah guru yang belum memenuhi berbagai perangkat pembelajaran dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri. Hal ini di buktikan pada berbagai model pembelajaran yang belum dikembangkan dan
(20)
7
juga masih minimnya pengguanaan media dalam pembelajaran yang dapat mempermudah pemahaman dari materi yang disampaikan oleh guru kepada siswa. Maka perlu dianalisis untuk melakukan penelitian tentang “Profesionalisme Guru Geografi yang Sudah Sertifikasi di SMA Negeri Kecamatan Rantau Utara dan
Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu 2015/2016”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi yang menjadi pokok-pokok permasalahan yaitu : (1) Apakah guru geografi di SMA mampu melaksanakan proses belajar dengan baik sesuai dengan peningkatan mutu pendidikan. (2) Bagaimana karakteristik profesional guru geografi yang sudah sertifikasi. (3) Apakah guru geografi yang sudah sertifikasi paham tentang kompetensi profesional.
C. Batasan Masalah
Melihatnya luas masalah dalam penelitian ini, maka penelitian ini dibatasi hanya pada : Kompetensi Profesional Guru Geografi yang Sudah Sertifikasi di SMA Negeri Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu.
D.Rumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah :
(21)
8
1. Bagaimanakah karakteristik guru geografi yang sudah sertifikasi di SMA Negeri Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu?
2. Bagaimanakah tingkat kompetensi profesional guru geografi yang sudah sertifikasi di SMA Negeri Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik guru geografi yang sudah sertifikasi di SMA Negeri Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu.
2. Untuk mengetahui tingkat kompetensi profesional guru geografi yang sudah sertifikasi di SMA Negeri Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Bagi penulis, sebagai salah satu masukkan untuk meningkatkan
kompetensi jika suatu saat menjadi guru nanti dan sebagai syarat memperoleh gelar sarjana.
(22)
9
2. Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukkan dalam
penyusunan kebanyakan bagi pihak-pihak yang berkompetensi (baik pemerintah maupun pihak lain).
(23)
101
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
1. Karakteristik guru Geografi yang sudah sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan ini terdapat 8 guru yang sudah sertifikasi dari 5 SMA Negeri. Pendidikan terakhir guru yang sudah sertifikasi adalah semua S1. Dari guru yang sudah sertifikasi ini rata-rata memiliki usia 37-49 tahunan. Pelatihan-pelatihan yang telah dilaksanakan oleh guru geografi yang sudah sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan yaitu menguasai Kurikulum, Bahan Ajar, Teknologi Informasi dan Komunikasi beserta penulisan makalh yang relevan. Semua guru rata-rata pernah mengikuti pelatihan-pelatihan, dan juga dapat dilihat dari segi usia guru dan lama mengajar guru tentunya mereka sudah memiliki banyak pengalaman dalam mengajar.
2. Rata-rata kompetensi profesional yang dimiliki oleh guru Geografi yang sudah sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan berkategori profesional dengan skor 79,99%, sehingga guru yang sudah sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan profesional dalam meningkatkan kompetensi profesional guru. Rincian dalam tabel kompetensi profesional guru Geografi Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan menunjukkan bahwa dari 8 guru Geografi yang sudah sertifikasi, yakni diperoleh sejumlah 3 guru Geografi berkategori sangat profesional dengan skor 90% (1 orang), 85% (1 orang) dan 81,66 (1 orang), kemudian sejumlah 5 guru Geografi lainnya berkategori profesional yaitu dengan skor 78,33 (2 orang), 76,66% (1 orang) dan 75% (2 orang).
(24)
102
Kendala-kendala yang menghambat guru Geografi yang sudah sertifikasi dalam meningkatkan kompetensi profesional guru, yakni: kurangnya antusias dari siswa dan motivasi guru untuk meningkatkan kompetensi profesional, banyaknya waktu atau jam mengajar, kurangnya waktu atau jam mengajar, kurangnya sarana dan prasarana di sekolah, dan perubahan kurikulum pendidikan.
B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan di atas maka guru yang sudah sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan harus ada upaya-upaya untuk memperbaiki profesionalismenya supaya lebih meningkatkan kompetensi profesional guru Geografi. Maka perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
1. Bagi guru Geografi yang sudah sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan diharapkan dapat mengembangkan kompetensi profesional dan memenuhi standar kompetensi guru melalui mengikuti berbagai macm pelatihan-pelatihan sebagai tambahan wawasan khusunya pada pemanfaatan TIK pada pembelajaran dan penulisan karya ilmiah serta mampu mengikuti program MGMP Geografi secara rutin, aktif menanyakan setiap permasalahan pembelajaran yang belum dipahami, dan memberikan ide-ide atau gagasan yang berhubungan dengan pembelajaran geografi. Hal tersebut agar terjadi saling sosialisasi antara guru satu dengan yang lain untuk saling memperbaiki kekurangkan dari mereka masing-masing.
2. Bagi sekolah diharapkan lebih menekankan peningkatan kompetensi profesional guru Geografi agar guru Geografi di sekolah tersebut menjadi lebih baik.
(25)
103
Peningkatan kompetensi profesional guru dilakukan misalnya sekolah mewajibkan tiap guru khusunya guru Geografi untuk selalu merefleksi diri dalam pembelajaran, melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan pemanfaatan sarana TIK secara maksimal.
(26)
104
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 2009. Pendidikan untuk Pembangunan Nasional. Jakarta: PT Imperial Bhakti Utama.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Devi, 2015. Hubungan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Motivasi Belajar IPA Siswa SMP Negeri di Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015. Medan: Skripsi FMIPA Unimed.
Hamalik, Oemar. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Balai Pustaka
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hadi, Sutrisno. 1980. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas
Gajah Mada.
Kunandar, 2007. Guru Profesional. Jakarta: Reamaja Rosdakarya.
Kunandar, 2007. Guru Profesional, Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2012. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nuranisyah, 2012. Kompetensi Profesional Guru Pada Pembelajaran IPS Terpadu Kelas VIII Di SMP, Jurnal Ilmiah Keguruan,Vol.1, No. 1.
Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka
kreditnya No. 14 tahun 2010.
http://www.slideshare.net/putumicana?permen-diknas-no-14-2010/ (diakses 3
Maret 2016).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang standar kualifikasi akademik dan
kompetensi guru No. 16 Tahun 2007.
http://dp-media.blogspot.com/2012/06/permendiknas-no- 16-2007/ (diakses 3 Maret 2016).
Saudagar, Idrus. 2011. Pengembangan Profesionalitas Guru. Bandung: Gaung Persada. Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suryarahman, 2014. Kinerja Guru IPS SMP Bersertifikasi Profesi Berdasarkan Standar Kompetensi Guru di Kabupaten Lombok Utara, Jurnal Ilmiah Keguruan,Vol.1, No. 2.
(27)
105
Sinaga, 2015. Analisis Kompetensi Guru Geografi SMA di Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi. Medan: Skripsi FIS Unimed.
Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung Alfabeta.
Tarakavita, Cut Dian. 2014. Kompetensi Profesional Guru Geografi Sekolah Menengah Atas Di Kota Lhokseumawe. Bandung: Skripsi FIS UPI.
Uno. Hamzah B. 2008. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Uzman, Uzer. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Yamin, Martinis. 2008. Profesional Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung
(28)
101
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 2009. Pendidikan untuk Pembangunan Nasional. Jakarta: PT Imperial Bhakti Utama.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Devi, 2015. Hubungan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Motivasi Belajar IPA Siswa SMP Negeri di Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015. Medan: Skripsi FMIPA Unimed.
Hamalik, Oemar. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Balai Pustaka
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hadi, Sutrisno. 1980. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas
Gajah Mada.
Kunandar, 2007. Guru Profesional. Jakarta: Reamaja Rosdakarya.
Kunandar, 2007. Guru Profesional, Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2012. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nuranisyah, 2012. Kompetensi Profesional Guru Pada Pembelajaran IPS Terpadu Kelas VIII Di SMP, Jurnal Ilmiah Keguruan,Vol.1, No. 1.
Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka
kreditnya No. 14 tahun 2010.
http://www.slideshare.net/putumicana?permen-diknas-no-14-2010/ (diakses 3
Maret 2016).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang standar kualifikasi akademik dan
kompetensi guru No. 16 Tahun 2007.
http://dp-media.blogspot.com/2012/06/permendiknas-no- 16-2007/ (diakses 3 Maret 2016).
Saudagar, Idrus. 2011. Pengembangan Profesionalitas Guru. Bandung: Gaung Persada. Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suryarahman, 2014. Kinerja Guru IPS SMP Bersertifikasi Profesi Berdasarkan Standar Kompetensi Guru di Kabupaten Lombok Utara, Jurnal Ilmiah Keguruan,Vol.1, No. 2.
(29)
102
Sinaga, 2015. Analisis Kompetensi Guru Geografi SMA di Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi. Medan: Skripsi FIS Unimed.
Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung Alfabeta.
Tarakavita, Cut Dian. 2014. Kompetensi Profesional Guru Geografi Sekolah Menengah Atas Di Kota Lhokseumawe. Bandung: Skripsi FIS UPI.
Uno. Hamzah B. 2008. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Uzman, Uzer. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Yamin, Martinis. 2008. Profesional Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung
(1)
Kendala-kendala yang menghambat guru Geografi yang sudah sertifikasi dalam meningkatkan kompetensi profesional guru, yakni: kurangnya antusias dari siswa dan motivasi guru untuk meningkatkan kompetensi profesional, banyaknya waktu atau jam mengajar, kurangnya waktu atau jam mengajar, kurangnya sarana dan prasarana di sekolah, dan perubahan kurikulum pendidikan.
B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan di atas maka guru yang sudah sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan harus ada upaya-upaya untuk memperbaiki profesionalismenya supaya lebih meningkatkan kompetensi profesional guru Geografi. Maka perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
1. Bagi guru Geografi yang sudah sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan diharapkan dapat mengembangkan kompetensi profesional dan memenuhi standar kompetensi guru melalui mengikuti berbagai macm pelatihan-pelatihan sebagai tambahan wawasan khusunya pada pemanfaatan TIK pada pembelajaran dan penulisan karya ilmiah serta mampu mengikuti program MGMP Geografi secara rutin, aktif menanyakan setiap permasalahan pembelajaran yang belum dipahami, dan memberikan ide-ide atau gagasan yang berhubungan dengan pembelajaran geografi. Hal tersebut agar terjadi saling sosialisasi antara guru satu dengan yang lain untuk saling memperbaiki kekurangkan dari mereka masing-masing.
2. Bagi sekolah diharapkan lebih menekankan peningkatan kompetensi profesional guru Geografi agar guru Geografi di sekolah tersebut menjadi lebih baik.
(2)
103
Peningkatan kompetensi profesional guru dilakukan misalnya sekolah mewajibkan tiap guru khusunya guru Geografi untuk selalu merefleksi diri dalam pembelajaran, melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan pemanfaatan sarana TIK secara maksimal.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 2009. Pendidikan untuk Pembangunan Nasional. Jakarta: PT Imperial Bhakti Utama.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Devi, 2015. Hubungan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Motivasi Belajar IPA Siswa SMP Negeri di Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015. Medan: Skripsi FMIPA Unimed.
Hamalik, Oemar. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Balai Pustaka
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hadi, Sutrisno. 1980. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Kunandar, 2007. Guru Profesional. Jakarta: Reamaja Rosdakarya.
Kunandar, 2007. Guru Profesional, Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2012. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nuranisyah, 2012. Kompetensi Profesional Guru Pada Pembelajaran IPS Terpadu Kelas VIII Di SMP, Jurnal Ilmiah Keguruan,Vol.1, No. 1.
Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya No. 14 tahun 2010.
http://www.slideshare.net/putumicana?permen-diknas-no-14-2010/ (diakses 3 Maret 2016).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru No. 16 Tahun 2007. http://dp-media.blogspot.com/2012/06/permendiknas-no- 16-2007/ (diakses 3 Maret 2016).
Saudagar, Idrus. 2011. Pengembangan Profesionalitas Guru. Bandung: Gaung Persada. Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suryarahman, 2014. Kinerja Guru IPS SMP Bersertifikasi Profesi Berdasarkan Standar Kompetensi Guru di Kabupaten Lombok Utara, Jurnal Ilmiah Keguruan,Vol.1, No. 2.
(4)
105
Sinaga, 2015. Analisis Kompetensi Guru Geografi SMA di Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi. Medan: Skripsi FIS Unimed.
Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung Alfabeta.
Tarakavita, Cut Dian. 2014. Kompetensi Profesional Guru Geografi Sekolah Menengah Atas Di Kota Lhokseumawe. Bandung: Skripsi FIS UPI.
Uno. Hamzah B. 2008. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Uzman, Uzer. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Yamin, Martinis. 2008. Profesional Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung
(5)
101
Ali, M. 2009. Pendidikan untuk Pembangunan Nasional. Jakarta: PT Imperial Bhakti Utama.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Devi, 2015. Hubungan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Motivasi Belajar IPA Siswa SMP Negeri di Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015. Medan: Skripsi FMIPA Unimed.
Hamalik, Oemar. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Balai Pustaka
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hadi, Sutrisno. 1980. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Kunandar, 2007. Guru Profesional. Jakarta: Reamaja Rosdakarya.
Kunandar, 2007. Guru Profesional, Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2012. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nuranisyah, 2012. Kompetensi Profesional Guru Pada Pembelajaran IPS Terpadu Kelas VIII Di SMP, Jurnal Ilmiah Keguruan,Vol.1, No. 1.
Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya No. 14 tahun 2010.
http://www.slideshare.net/putumicana?permen-diknas-no-14-2010/ (diakses 3 Maret 2016).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru No. 16 Tahun 2007. http://dp-media.blogspot.com/2012/06/permendiknas-no- 16-2007/ (diakses 3 Maret 2016).
Saudagar, Idrus. 2011. Pengembangan Profesionalitas Guru. Bandung: Gaung Persada. Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suryarahman, 2014. Kinerja Guru IPS SMP Bersertifikasi Profesi Berdasarkan Standar Kompetensi Guru di Kabupaten Lombok Utara, Jurnal Ilmiah Keguruan,Vol.1, No. 2.
(6)
102
Sinaga, 2015. Analisis Kompetensi Guru Geografi SMA di Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi. Medan: Skripsi FIS Unimed.
Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung Alfabeta.
Tarakavita, Cut Dian. 2014. Kompetensi Profesional Guru Geografi Sekolah Menengah Atas Di Kota Lhokseumawe. Bandung: Skripsi FIS UPI.
Uno. Hamzah B. 2008. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Uzman, Uzer. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Yamin, Martinis. 2008. Profesional Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung