HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA DI SMA NEGERI 1 BELALAU KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2013-2014

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DENGAN

PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA DI SMA NEGERI 1 BELALAU KABUPATEN LAMPUNG BARAT

TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Oleh

Rumiasih

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara, 1) persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersamaan dengan prestasi belajar, 2) persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar dan, 3) persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat tahun pelajaran 2013-2014. Metode penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode yang menghubungkan satu variabel dengan variabel lain. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPS semester genap yang terdiri dari tiga kelas dan berjumlah 76 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling. Sebagai sampel, penentuan responden dilakukan secara random dari masing-masing kelas. Teknik analisis data menggunakan uji korelasiproduct moment.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ada pengaruh positif yang sangat signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersamaan dengan prestasi belajar geogrfi siswa. Jika persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersama positif, maka akan meningkatkan kualitas belajar dan akan berdampak pada prestasi belajar siswa yang cenderung meningkat. 2) Ada pengaruh positif yang sangat signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar geografi siswa. Jika persepsi siswa positif akan mendapatkan prestasi belajar yang tinggi. 3) Ada pengaruh positif yang sangat signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar geografi siswa. Jika persepsi siswa positif akan mendapatkan prestasi belajar yang tinggi.


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis yaitu Rumiasih. Penulis dilahirkan di Lampung Selatan pada tanggal 29 April 1992 dari ayah yang bernama Maryani dan ibu yang bernama Marinten sebagai anak tunggal. Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 1 Batu Kebayan Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2004. Pada tahun 2004 penulis melanjutkan sekolah di SMPN 1 Belalu Kabupaten Lampung Barat yang diselesaikan pada tahun 2007. Penulis melanjutkan pendidikannya di SMAN 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat dan lulus pada tahun 2010. Setelah tamat SMA penulis diterima di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur PKAB pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS.

Pada tanggal 16 sampai 23 Juni 2013, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Barat. Kemudian pada pada tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan tanggal 17 September 2013 penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Rawas Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMAN 1 Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat.


(7)

MOTO

Sabar dalam menghadapi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama

Keberhasilan kita dimasa depan lebih penting dari pada kesedihan kita dimasa lalu

Jangan berputus asa jika menghadapi kesulitan, karena setetes air hujan yang jernih berasal dari awan yang gelap


(8)

PERSEMBAHAN

Hari tak indah tanpa mentari, bulan dan gemerlipnya bintang. Begitu juga hidup. Takkan indah tanpa tujuan, harapan serta tantangan. Meski terasa berat, namun manisnya hidup justru akan terasa apabila semuanya terlalui dengan baik, meski harus memerlukan pengorbanan dan kadang air mata.

Kupersembahkan karya kecil dan sederhana ini, untuk cahaya hidupku yang senantiasa bersinar cerah, tak redup sedikitpun, tak pernah mengeluh sesakit apapun, dan selalu ada saat suka maupun duka. Dialah dua orang yang aku hormati, dua orang yang aku hargai, aku cintai dan aku sayangi. Mereka adalah ayah dan ibuku...

Ibu.. kau besarkan aku dalam dekapan tanganmu. Cintamu hiasi jiwaku dan restumu temani hidupku...

Ibu.... kau kirimkan aku kekuatan lewat untaian kata dan do a. Tak ada keluh kesah di wajahmu dalam mengantarkan ku kedalam gerbang masa depan yang cerah tuk raih segenggam harapan dan impian menjadi kenyataan.

Ayah...

Kau begitu kuat dan tegar dalam hadapi hidup, kau jadikan setiap tetes keringatmu sebagai semangat meraih cita-cita, hari-harimu penuh tantangan dan pengorbanan. Tak kau hiraukan terik matahari membakar kulitmu, tak kau pedulikan hujan deras mengguyur tubuhmu.

Ayah.. ibu... inilah kata-kata yang mewakili seluruh rasa, sungguh aku tak mampu menggantikan kisahmu dengan apapun, tiada yang dapat kuberikan agar setara dengan pengorbananmu padaku. Kasih sayangmu tak pernah bertepi, cintamu tak pernah berujung... tiada kasih seindah kasihmu, tiada cinta seindah cintamu. Kepadamu aku persembahkan salam yang harumnya melebihi kasturi, yang sejuknya melebihi embun pagi, hangatnya seperti mentari diwaktu dhuha, salam suci sesuci air telaga kautsar yang jika diteguk akan menghilangkan dahaga selalu menjadi penghormatan kasih dan cinta yang tidak pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa.

Kini sambutlah aku anakmu di depan pintu tempat dimana dulu anakmu mencium tanganmu dan terimalah keberhasilan berwujud gelar pesembahan sebagai bukti cinta dan tanda baktiku..


(9)

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul “Hubungan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru Geografi dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa di SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013-2014” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Sumadi, M.S., selaku pembimbing I sekaligus Pembimbing Akademik, dan Ibu Rahma Kurnia Sri U, S.Si., M.Pd., selaku pembimbing II yang keduanya telah banyak memberikan saran, arahan dan nasihat, selama membimbing penulis, serta Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Dosen Pembahas yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis juga menyadari terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:


(10)

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Pembantu Dekan I Bapak Dr. M. Thoha B. Sampoerna Jaya, M.S., Pembantu Dekan II Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., dan Pembantu Dekan III Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H. FKIP Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lampung.

5. Bapak dan Ibu dosen di lingkungan FKIP Universitas Lampung, khususnya Program Studi Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berharga.

6. Bapak Drs. Selamat Riadi, M.M., selaku Kepala Sekolah yang telah memberi izin untuk mengadakan penelitian di SMA Negeri 1 Belalau Lampung Barat. 7. Ibu Puspa Kirti, S.Pd., selaku waka kurikulum SMA Negeri 1 Belalau yang

telah banyak memberikan pengarahan selama melakukan penelitian.

8. Bapak Budi Wirawan S.Pd., selaku guru geografi SMA Negeri 1 Belalau terima kasih atas izin dan bantuan yang telah diberikan selama melakukan penelitian.

9. Ferico Candra yang selalu memberikan do’a, perhatian, motivasi, semangat dan selalu menjadi orang yang terbaik dalam berbagi suka duka dalam masa-masa sulit menyelesaikan studi kuliah dan skripsi ini.


(11)

10. Sahabat-sahabat terbaikku Parizawati, Fahrur Rozi Subnata, Welly Ismayudi dan Airlangga yang selalu memberikan motivasi, do’a serta kebersamaan selama ini.

11. Teman-teman seperjuangan geografi 2010, khususnya geografi kelas ganjil yang selalu menjadi semangat dalam pengerjaan skripsi ini.

Semoga kiranya Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat, hidayah serta karuania-Nya kepada kita semua. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, Okteber 2014 Penulis


(12)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 10

C. Batasan Masalah ... 10

D. Rumusan Masalah ... 11

E. Tujuan Penelitian ... 11

F. Manfaat Penelitian ... 11

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 12

II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 14

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ... 14

2. Prestasi Belajar ... 19

3. Persepsi Siswa ... 20

4. Kompetensi Pedagogik ... 24

5. Kompetensi Profesional ... 32

6. Penelitian yang Relevan ... 36

B. Kerangka Pikir ... 39

C. Hipotesis ... 41

III.METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 42


(13)

ii

1. Populasi ... 43

2. Sampel ... 43

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 44

1. Variabel Penelitian ... 44

2. Definisi Operasional Variabel ... 45

D. Teknik Pengumpulan Data ... 51

1. Kuesioner ... 51

2. Wawancara ... 51

3. Dokumentasi ... 52

E. Uji Persyaratan Instrumen ... 52

1. Uji Validitas Kuesioner ... 52

2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 53

F. Hasil Uji Coba Kuesioner ... 54

G. Teknik Analisis Data ... 57

1. Uji Normalitas ... 57

2. Uji Homogenitas ... 58

3. Uji Linieritas ... 58

H. Pengujian Hipotesis ... 58

I. Kriteria Uji Hipotesis Statistik ... 61

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 63

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Belalau ... 63

2. Profil Sekolah... 65

3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ... 66

4. Situasi dan Kondisi SMA Negeri 1 Belalau ... 67

5. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Belalau ... 67

6. Proses Belajar Mengajar ... 68

B. Deskripsi Data ... 71

1. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik Guru ... 72

2. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru ... 73

3. Prestasi Belajar Geografi Siswa ... 74

C. Pengujian Persyaratan Analis Data ... 75

1. Uji Normalitas ... 75

2. Uji Homogenitas ... 75

3. Uji Linieritas Data ... 76

D. Pengujian Hipotesis ... 78

1. Pengujian Hipotesis Pertama ... 78

2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 80

3. Pengujian Hipotesis Ketiga ... 81

E. Pembahasan ... 82

1. Hipotesis 1 ... 82

2. Hipotesis 2 ... 86


(14)

iii

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 95 B. Saran ... 96 DAFTAR PUSTAKA


(15)

DAFTAR TABEL

T abel

Hala man 1. Rata-Rata Nilai Harian Geografi Siswa Kelas XI Semester

Genap SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat Tahun

Pelajaran 2013-2014 ……….... 8

2. Sebaran Populasi Berdasarkan Kelas ………..

43 3. Jumlah Populasi dan Sampel Kelas XI IPS………

44 4. Alternatif Jawaban Angket Kompetensi Pedagogik Guru…...

45 5. Kisi-Kisi Angket Kompetensi Pedagogik Guru……….

46 6. Alternatif Jawaban Angket Kompetensi Profesional Guru……

48 7. Kisi-Kisi Angket Kompetensi Profesional Guru………

49 8. Hasil Uji Validitas Item Soal Kuesioner tentang Kompetensi

Pedagogik Guru………..

55 9. Hasil Uji Validitas Item Soal Kuesioner tentang Kompetensi

Profesional Guru……….

56 1

0.

Interpretasi Nilai R……….

62 1

1.

Prasarana SMA Negeri 1 Belalau………...

67 1

2.

Sarana SMA Negeri 1 Belalau

68 1

3.

Distribusi Jumlah Siswa Berdasarkan Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1) pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Belalau Tahun Pelajaran 2013-2014……...

72 1

4.

Kategori Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1) pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Belalau Tahun Pelajaran 2013-2014………...

72 1

5.

Distribusi Jumlah Siswa Berdasarkan Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru (X2) pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Belalau Tahun Pelajaran 2013-2014…..

73 1

6.

Kategori Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1) pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Belalau Tahun Pelajaran 2013-2014………...

73 1 Distribusi Jumlah Siswa Berdasarkan Variabel Prestasi Belajar


(16)

7. Geografi Siswa (Y) pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Belalau Tahun Pelajaran 2013-2014………...

74 1

8.

Kategori Prestasi Belajar Geografi Siswa (Y) pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Belalau Tahun Pelajaran 2013-2014……….

74 1

9.

Hasil Uji Normalitas Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1), Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru (X2), dan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas XI IPS Semester Genap SMA Negeri 1 Belalau………...

75 2

0.

Hasil Uji Homogenitas Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1), Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru (X2), dan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas XI IPS Semeter Genap SMA Negeri 1 Belalau………..

76 2

1.

Signifikansi Linieritas Data………....

77 2

2.

Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pertama………...

79 2

3.

Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Kedua……….

80 2

4.

Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Ketiga……….


(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Kerangka Pikir ... 40 2. Peta Lokasi SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung

Barat Tahun 2014 ... 69 3. Denah Ruang SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung

Barat Tahun 2014 ... 70 4. Diagram Pencar Untuk Persepsi Siswa tentang Kompetensi

Pedagogik Guru (X1) ... 77 5. Diagram Pencar Untuk Persepsi Siswa tentang Kompetensi


(18)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan masalah yang penting bagi setiap bangsa, lebih-lebih bagi bangsa yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Pendidikan erat kaitannya dengan sistem pengajaran yang digunakan, baik materi, anak didik, lingkungan, dan lain sebagainya. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh dibangku sekolah seringkali tidak memadai lagi untuk memenuhi syarat dalam pekerjaan. Lingkup pengetahuan dan keterampilan yang dapat diberikan oleh guru pun terbatas oleh kalender kerja, disamping pengetahuan guru sendiri yang tidak tanpa batas. Pada saat persyaratan kerja semakin ketat, tuntutan akan profesionalisme dalam bekerja menjadi keniscayaan. Dari sinilah, tuntutan akan perlunya profesionalisme dalam bekerja sangat dibutuhkan.

Dalam dunia pendidikan guru merupakan figur sentral dalam penyelenggaraan pendidikan, karena guru adalah sosok yang sangat diperlukan untuk memacu keberhasilan peserta didiknya. Betapapun baiknya kurikulum yang dirancang para ahli dengan ketersediaan peralatan dan biaya yang cukup sesuai dengan pendidikan, namun pada hakikatnya keberhasilan pendidikan secara profesional terletak di tangan guru.


(19)

2

Berhasil atau tidaknya pendidikan pada siswa sangat tergantung pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Guru merupakan kunci dalam meningkatkan mutu pendidikan dan mereka berada pada posisi yang sangat strategis bagi seluruh upaya reformasi pendidikan yang berorientasi pada pencapaian kualitas. Posisi guru menjadi semakin strategis dalam konteks persekolahan. Apapun upaya yang dilakukan dalam peningkatan kualitas pendidikan dalam suatu sistem persekolahan menjadi tidak berarti jika tidak disertai guru profesional.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan, secara formal guru mempunyai peranan penting, disamping aspek lainnya seperti sarana/prasarana, kurikulum, peserta didik dan manajemen. Guru merupakan kunci keberhasilan pendidikan, sebab inti dari pendidikan adalah pembelajaran yang memerlukan peran guru di dalamnya.

Peran guru sangat menentukan dalam usaha peningkatkan mutu pendidikan. Untuk itu guru dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Guru dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan pelatih bagi peserta didiknya, tentunya dituntut memahami prilaku peserta didik dengan segala aspeknya dengan memahami psikologi pendidikan. Seorang guru melalui pertimbangan-pertimbangan psikologinya diharapkan dapat: 1. Merumuskan pembelajaran secara cepat.

2. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai. 3. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling. 4. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.

5. Menciptakan iklim belajar yang kondusif. 6. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya. 7. Menilai hasil pembelajaran (Nur, 2009: 27).


(20)

3

Guru akan dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif pada gilirannya dapat memberikan kontribusi bagi pencapain tujuan pendidikan di sekolah. Beberapa studi yang dilakukan di negara-negara berkembang menyatakan bahwa guru memberikan sumbangan terbesar yaitu (36%) dalam prestasi belajar siswa, sedangakan manajemen (23%), waktu belajar (22%) dan sarana fisik (19%) yang merupakan aspek pendukung juga memiliki pengaruh cukup signifikan (Subiyanto, 2007: 702).

Kompetensi profesional guru merupakan salah satu dari kompetensi yang berkaitan dengan keahliannya dan harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang pendidikan apapun. Kompetensi ini terdiri dari seperangkat kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang guru untuk dapat berperan aktif dalam melakukan kegiatan belajar mengajar sehingga dapat membantu siswa dalam mencapai prestasi belajar yang lebih baik.

Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2003 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.

Dimensi kompetensi pedagogik menurut Rasto (2009: 3) antara lain: 1. Kompetensi menyusun rencana pembelajaran.

a. Merencanakan pengorganisasian bahan-bahan pengajaran. b. Merencanakan pengelolaan kegiatan belajar mengajar. c. Merencanakan pengelolaan kelas.


(21)

4

d. Merencanakan penggunaan media dan sumber pengajaran.

e. Merencanakan penilaian prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran. 2. Kompetensi melaksanakan proses pembelajaran.

a. Menggunakan metode belajar, media pembelajaran, dan bahan-bahan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

b. Mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran dan perlengkapan pengajaran.

c. Berkomunikasi dengan siswa.

d. Mendemonstrasikan berbagai metode mengajar, dan e. Melaksanakan evaluasi penilaian proses belajar mengajar. 3. Kompetensi melaksanakan penilaian proses pembelajaran.

Tujuan utama melaksanakan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan oleh siswa, sehingga tindak lanjut hasil belajar akan dapat diupayakan dan dilaksanakan. Melaksanakan penilaian proses belajar mengajar merupakan bagian tugas yang harus dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan tujuan mengetahui tingkat keberhasilan siswa menacapai tujuan pembelajaran, sehingga dapat diupayakan tindak lanjut hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas kompetensi pedagogik guru tercermin dari indikator yaitu kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuan yang dimilikinya.


(22)

5

Tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai ditentukan oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam maupun luar diri siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Walgito (2004: 41) yang menyatakan bahwa faktor-faktor prestasi belajar ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Faktor yang berada dari dalam diri individu (faktor intern), meliputi intelegensi, motivasi belajar, sikap siswa terhadap guru, minat siswa, tehadap mata pelajaran, dan prestasi terhadap guru yang mengajar.

2. Faktor yang berada di luar diri individu (faktor ekstern), meliputi pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, pendidikan orang tua, aktivitas belajar siswa, dan sarana belajar siswa.

Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu faktor dari dalam (faktor intern) diri siswa yang diduga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal ini diperkuat oleh Nur (2009: 22) berpendapat bahwa persepsi adalah proses seseorang untuk mengetahui, menginterpretasikan, dan mengevaluasi orang lain yang ada dalam diri seseorang yang dipersepsikan. Dalam hal ini kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru merupakan objek yang dipersepsikan siswa. Apabila persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru positif maka tidak menutup kemungkinan akan berpengaruh positif terhadap siswa yang nampak dalam prestasi belajar.

Hal ini dikemukakan pula oleh Davidol dan Roger dalam Walgito (2004: 89) yang menyatakan bahwa persepsi adalah merupakan aktivitas yang intergraeted dalam diri individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif dalam


(23)

6

persepsi. Dalam persepsi, perasaan, kemampuan berfikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersiapkan stimulus, hasil persepsi akan berbeda antara individu satu dengan individu lain. Persepsi itu bersifat individual.

Bagi siswa yang memiliki persepsi pada mata pelajaran tertentu, misalnya pada mata pelajaran geografi, merupakan pelajaran yang membosankan, tidak menarik dan dianggap kurang penting maka siswa tersebut akan bermalas-malasan untuk belajar geografi. Mereka belajar jika akan menghadapi mid semester, ujian semester atau pun mengerjakan tugas dari guru sehingga prestasi belajar mereka rendah.

Oleh karena itu, untuk mengatasinya maka seorang guru dituntut harus memiliki kompetensi guru yang optimal dalam mengajar dan mendidik siswanya, sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara profesional. Kompetensi atau kemampuan yang optimal membuat proses belajar menjadi lebih menarik, sistematis, dan pandangan siswa pada guru akan lebih positif. Sehingga materi yang disampaikan akan mudah diterima.

Ketidaktertarikan siswa terhadap mata pelajaran geografi dapat ditimbulkan karena guru yang mengajar kurang menguasai materi pelajaran, tidak mampu mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, tidak menggunakan media pembelajaran, mengajar tidak berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pengembangan silabus, guru tidak menguasai kompetensi melaksanakan proses pembelajaran, dan kurang memperhatikan kompetensi melaksanakan penilaian proses pembelajaran. Sehingga guru tersebut tidak dapat


(24)

7

menarik perhatian siswa untuk senang belajar geografi. Padahal jika siswa tersebut senang pada guru geografi maka ia akan memperhatikan semua materi yang disampaikan dengan baik dan penuh semangat. Akan muncul gejala persepsi siswa yang bersifat positif (baik) bahkan juga bisa negatif (tidak baik) terhadap pelajaran geografi.

Pada tingkat sekolah menengah atas ada 16 mata pelajaran yang harus ditempuh siswa pada kelas XI Jurusan IPS, ke-16 mata pelajaran tersebut adalah Geografi, Sejarah, Ekonomi, PPKN, Sosiologi, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika, TIK, Kesenian, Pendidikan jasmani dan rohani (Penjas), Muatan Lokal (Mulok), Agama Islam, Kewirausahaan dan Bahasa Arab. Dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran tersebut diberikan secara terpisah dan diberikan oleh guru yang dianggap ahli atau bisa menguasai materi tersebut. Guru yang akan mengajar dituntut harus memiliki ilmu pengetahuan maksimal agar tidak kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran.

Hasil belajar siswa yang dicapai selama mengikuti kegiatan belajar mengajar, tentu akan tercermin dari prestasi belajar yang biasanya dapat dilihat dari tinggi rendahnya nilai yang diperoleh pada setiap mata pelajaran yang diikutinya, salah satunya yaitu pelajaran geografi. Pada dasarnya setiap siswa belajar untuk memperoleh prestasi yang diinginkan tetapi pada kenyataannya tidak semua siswa mencapai prestasi yang diharapkan dan masih ada siswa yang kurang berhasil dalam studinya. Hal ini dapat dilihat dari hasil pra penelitian pada bulan April sebagai gambaran nilai rata-rata harian mata pelajaran geografi siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:


(25)

8

Table 1. Rata-Rata Nilai Harian Geografi Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013-2014. No. Kelompok nilai Kelas XI IPS 1 Persentase % XI IPS 2 Persentase % XI IPS 3 Persentase %

1 <75 15 68% 17 65% 18 66%

2 ≥75 8 32% 9 35% 9 34%

Jumlah 23 100 26 100 27 100

Sumber: Dokumentasi Guru Geografi Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013-2014.

Jika dilihat secara keseluruhan, dapat diketahui bahwa dari 76 siswa, sebanyak 50 siswa (65%) memiliki nilai rendah, dan sebnyak 26 siswa (35%) memiliki nilai tinggi. Jika dilihat perkelas yaitu kelas XI IPS 1 diketahui bahwa dari 23 siswa, sebanyak 15 (68%) siswa memiliki nilai rendah atau <75, dan 8 (32%) siswa memiliki nilai tinggi atau sudah memenuhi KKM. Kelas XI IPS 2 dapat diketahui bahwa dari 26 siswa, sebanyak 17 (65%) siswa memiliki nilai rendah atau <75, dan 9 (35%) siswa memiliki nilai tinggi sudah mencapai KKM. Dan kelas XI IPS 3 dapat diketahui bahwa dari 27 siswa, sebanyak 18 (66%) siswa memiliki nilai rendah atau <75, dan 9 (34%) siswa memiliki nilai tinggi atau sudah mencapai KKM. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar pada kelas XI SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat memiliki prestasi belajar yang masih rendah dan belum sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah. Karena berdasarkan KKM tersebut nilai yang dicapai oleh siswa minimal adalah 75 sehingga siswa yang memperoleh nilai <75 dinyatakan belum tuntas belajar.


(26)

9

Berdasarkan observasi awal dan wawancara lima orang siswa tentang guru geografi di SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat diketahui bahwa guru geografi di SMA tersebut masih menggunakan pembelajaran yang berfokus pada guru sebagai sumber belajar utama, guru tidak mampu mengelola kelas sehingga suasana kelas tidak kondusif dan pembelajaran menjadi sangat membosankan bagi siswa. Guru hanya menggunakan metode ceramah pada setiap pelajaran sehingga proses pembelajaran tidak menarik perhatian siswa. Selain itu guru tidak memperhatikan siswanya ketika proses pembelajaran berlangsung sehingga menyebabkan persepsi siswa kepada guru tersebut menjadi rendah dan kurang aktifnya siswa ketika mengikuti pelajaran serta rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi.

Guru geografi tersebut dapat diartikan sebagai guru yang belum memiliki kompetensi atau kemampuan mengajar yang optimal. Oleh karena itu, untuk mengukur bagaimana kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru tersebut maka diperlukan penilaian oleh siswa. Siswa tersebut akan mengamati, memberikan gambaran dan menanggapi bagaimana kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru dalam aplikasinya di dalam kelas. Sehingga hal inilah yang menyebabkan diadakan penelitian dengan judul “Hubungan antara

persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013-2014”.


(27)

10

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Kurang perhatiannya guru ketika proses pembelajaran sedang berlangsung menyebabkan rendahnya prestasi belajar geografi.

2. Guru kurang mengerti dan tidak menerapkan landasan kependidikan baik filosofi, psikologi, sosiologi dan sebagainya.

3. Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran oleh guru mata pelajaran geografi.

4. Kurang aktifnya siswa ketika mengikuti pelajaran geografi di dalam kelas. 5. Perangkat pembelajaran yang dimiliki oleh guru mata pelajaran geografi

kurang lengkap.

6. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru geografi masih negatif. 7. Persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru geografi masih

negatif.

8. Rendahnya prestasi belajar siswa.

C. BATASAN MASALAH

Mengingat banyak faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar maka dalam penelitian ini membatasi masalah yang hanya berasal dari dalam diri siswa yaitu persepsi. Batasan masalah tersebut adalah:

1. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru.

2. Persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru geografi. 3. Rendahnya prestasi belajar siswa.


(28)

11

D. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Adakah hubungan positif antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersamaan dengan prestasi belajar siswa?

2. Adakah hubungan positif antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar siswa?

3. Adakah hubungan positif antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar siswa?

E. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersamaan dengan prestasi belajar siswa.

2. Untuk menganalisis hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar siswa.

3. Untuk menganalisis hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar siswa.

F. MANFAAT PENELITIAN

1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu


(29)

12

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

2. Sebagai sumbangan pemikiran bagi siswa untuk lebih meningkatkan persepsi terhadap guru yang mengajar agar disetiap pembelajaran tidak terasa membosankan dan siswa akan memperoleh prestasi belajar yang memuaskan.

3. Sebagai sumbangan pemikiran bagi guru geografi khususnya di SMA Negeri 1 Belalau Lampung Barat dalam upaya untuk lebih meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesionalnya.

4. Sebagai penambah wawasan bagi peneliti mengenai bidang pendidikan, khususnya arti penting akan kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru dalam kegiatan proses belajar mengajar.

5. Sebagai bahan referensi bagi penelitian sejenis.

G. RUANG LINGKUP

Untuk membatasi penelitian ini dan memberikan arah yang jelas maka ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Ruang lingkup objek penelitian adalah persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru, dan prestasi belajar siswa

2. Ruang lingkup subjek adalah siswa/siswi kelas XI SMA Negeri 1 Belalau yang terdiri dari tiga kelas.

3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat.


(30)

13

4. Ruang lingkup waktu penelitian adalah tahun pelajaran 2013-2014 semester genap.

5. Ruang lingkup ilmu adalah pembelajaran geografi

Pembelajaran geografi hakekatnya adalah pembelajaran aspek-aspek keruangan permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat dengan variasi kewilayahannya. Dengan kata lain, pembelajaran geografi merupakan pembelajaran tentang perkembangan mental anak pada jenjang pendidikan masing-masing (Sumaatmadja, 1997: 12).


(31)

42

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode yang menghubungkan satu variabel dengan variabel lain (Suryabrata, 2000: 24). Tujuan digunakan metode korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana satu atau lebih faktor berdasarkan koefisien korelasi. Adapun tujuan dari teknik korelasional tersebut yaitu:

1) Ingin mencari bukti (berlandaskan pada data yang ada), apakah memang benar anatara variabel yang satu dan variabel yang lain terdapat hubungan atau korelasi. 2) Ingin menjawab pertanyaan apakah hubungan antara variabel itu (jika memang

ada hubugan), termasuk hubungan yang kuat, cukup ataukah lemah.

3) Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian (secara sistematik) apakah hubungan antara variabel itu merupakan hubungan yang berarti atau menyakinkan (signifikan), ataukah hubungan yang tidak berarti atau tidak meyakinkan (Sudijono, 2004: 188).

Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berasal dari data yang sudah ada sehingga penelitiannya menggunakan pendekatan Ex Post Facto. Penelitian dengan pendekatan Ex Post Facto merupakan penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang


(32)

43

telah terjadi dan kemudian kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut (Sugiyono, 2008: 6).

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk yang dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 117).

Mengacu pada pengertian di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS semester genap SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat tahun pelajaran 2013-2014 yang tediri dari tiga kelas dan berjumlah 76 siswa, dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 2. Sebaran Populasi Berdasarkan Kelas.

No. Kelas Jumlah Siswa

1 XI IPS 1 23

2 XI IPS 2 26

3 XI IPS 3 27

Jumlah 76

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008: 118). Teknik pengambilan sampelnya menggunakan proporsional random sampling yaitu pengambilan sampel dengan memperhatikan jumlah tiap-tiap kelas yang dilakukan secara acak (random) untuk menetukan jumlah sampel tiap-tiap kelas. Teknik ini digunakan karena pada setiap kelas mempunyai


(33)

44

populasi yang berbeda-beda, sehingga dapat diperoleh sampel yang dapat mewakili (representatif) dengan banyaknya subjek pada tiap-tiap kelas. Dari jumlah populasi yang ada minimal diambil sebanyak 40% . Sehingga jumlah sampel adalah 40% x 76 = 30. Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 siswa.

Adapun cara penentuan sampelnya melalui undian, dengan menulis nama-nama populasi pada kertas kecil, kemudian dimasukkan kedalam kotak dan diundi. Nama yang keluar diambil sebagai responden untuk sampel tiap-tiap kelas sampai sampelnya terpenuhi. Dari hasil sebaran sampel dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

Tabel 3. Jumlah Populasi dan Sampel Kelas XI IPS.

No. Kelas Jumlah Siswa Sampel

1 XI IPS 1 23 x 40% = 9,2 9

2 XI IPS 2 26 x 40% = 10,4 10

3 XI IPS 3 27 x 40% = 10,8 11

Jumlah 76 30

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel penelitian

Menurut Sugiyono (2008: 60), “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel sebagai berikut.

1. Variabel bebas:

a. (X1) persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru. b. (X2) persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru.


(34)

45

2. Variabel terikat (Y) adalah prestasi belajar geografi siswa semester genap SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat tahun pelajaran 2013/2014.

2. Definisi Operasional Variabel

a. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1)

Variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru diukur dengan menggunakan skor yang diperoleh dari hasil kuesioner berskala Likert. Kuesioner berjumlah 25 soal, setelah dilakukan uji validitas instrumen ternyata ada 2 soal yang tidak valid. Sehingga yang digunakan sebagai kuesioner dalam penelian ini hanya 23 soal. Untuk pertanyaan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru skornya dimulai dari angka 1, 2, 3, dan 4. Untuk alternatif jawaban sebagai berikut.

Tabel 4. Alternatif Jawaban KuesionerKompetensi Pedagogik Guru.

No. Skor Alternatif Jawaban

1 1 Sangat Tidak Setuju

2 2 Tidak Setuju

3 3 Setuju

4 4 Sangat Setuju

Sumber: Sugiyono, 2008: 135.

Berdasarkan Tabel 4 maka skor tertinggi adalah 92 dan terendah adalah 23. Langkah berikutnya menggolongkan tingkat persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru menurut kategori tinggi dan rendah. Jika hasil kuesioner yang diperoleh termasuk dalam kategori tinggi artinya persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru positif. Dan sebaliknya jika hasil kuesioner yang diperoleh termasuk dalam kategori rendah artinya persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru negatif.


(35)

46

Rumus interval yang digunakan untuk menentukan kategori kompetensi pedagogik guru menurut Mangkuatmodjo (1997: 37), adalah sebagai berikut:

=

Keterangan: I = Interval

NT= Nilai Variabel Tertinggi NR= Nilai Variabel Terendah K = Kategori

Tabel 5. Kisi-Kisi Kuesioner Kompetensi Pedagogik Guru.

No. Variabel Indikator Sub Indikator Skala

Pengukuran 1 Kompetensi Pedagogik - Pemahaman terhadap peserta didik

1. Membantu siswa yang kesulitan belajar

Interval 2. Mampu menegur dan memberi

sanksi kepada siswa jika bersalah

3. Mampu memberikan masukan kepada siswa yang mengalami kesulitan

4. Dapat memberikan pujian kepada siswa

5. Mampu memotivasi siswa

2. - Merancang

pembelajaran

1. Menggunakan metode yang bervariasi

2. Menggunakan sumber belajar yang relevan

3. Memanfaatkan media pembelajaran

4. Mampu memilih metode yang cocok untuk penyampaian materi

5. Menggunakan gambar atau alat peraga lainya untuk

pembelajaran

3 - Melakukan

pembelajaran

1. Membuka pelajaran dengan permainan atau kuis

2. Mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif


(36)

47

untuk pengajaran

4. Mampu mengatur tempat duduk dan setting ruangan untuk kepentingan belajar

5. Menciptakan suasana belajar yang serasi dan nyaman untuk siswa

6. Membagi pandangan kepada seluruh siswa

4 - Mengevaluasi

pembelajaran

1. Menentukan prosedur penilaian 2. Merancang program remedial 3. Menentukan kriteria ketuntasan

belajar

4. Mendiskusikan hasil belajar untuk kepada siswa

5. Memanfaatkan hasil evaluasi untuk meningkatkan hasil pembelajaran

6. Mampu menganalisis untuk berbagai tujuan

5 - Pengembangan

peserta didik.

1. Menggunakan bahasa isyarat jika menjelaskan materi penting 2. Menyediakan kegiatan

pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi belajar secara optimal

3. Menerapkan berbagai pendekatan, metode, strategi dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif

b. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Professional Guru (X2)

Variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru diukur dengan menggunanakan skor yang diperoleh dari hasil kuesioner berskala Likert yang berjumlah 25 soal. Setelah dilakukan uji validitas instrumen ternyata ada 3 soal yang tidak valid. Sehingga yang digunakan sebagai kuesioner dalam penelitian ini hanya 22 soal. Untuk pertanyaan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru skornya dimulai dari angka 1, 2, 3, dan 4.


(37)

48

Tabel 6. Alternatif Jawaban KuesionerKompetensi Profesional Guru.

No Skor Alternatif Jawaban

1 1 Sangat Tidak Setuju

2 2 Tidak Setuju

3 3 Setuju

4 4 Sangat Setuju

Sumber: Sugiyono, 2008: 135.

Berdasarkan tabel 5 maka skor tertinggi adalah 88 dan terendah adalah 22. Langkah berikutnya menggolongkan tingkat persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru menurut kategori tinggi dan rendah. Jika hasil kuesioner yang diperoleh termasuk dalam kategori tinggi artinya persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru positif. Dan sebaliknya jika hasil kuesioner yang diperoleh termasuk dalam kategori rendah artinya persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru negatif.

Rumus interval yang digunakan untuk menentukan kategori kompetensi pedagogik

adalah sebagai berikut.

=

Keterangan: I= interval

NT= Nilai Variabel Tertinggi NR= Nilai Variabel Terendah K= Kategori


(38)

49

Tabel 7. Kisi-Kisi Kuesioner Kompetensi Profesional.

No Variabel Indikator Sub Indikator Skala

Pengukuran 1. Kompetensi Profesional - Penguasaan materi pembelajaran

1. Menguasai materi yang akan disampaikan kepada siswa

Interval

2. Mampu menyampaikan materi secara rinci dan jelas 3. Mampu menjelaskan

pertanyaan yang diberikan kepada siswa

4. Mengolah materi

pembelajaran secara kreatif 5. Mampu memberikan

penilaian yang positif terhadap pembelajaran yang telah berlangsung

6. Dapat menguasai materi yang luas dan mendalam 7. Dapat menggunakan bahasa

yang baik dan komunikatif 8. Mampu menjelaskan

manfaat mata pelajaran yang diampu

9. Mampu menjelaskan pokok bahasan secara jelas kepada siswa

10. Mampu memberikan pertanyaan kepada siswa 11. Memberikan kesempatan

siswa untuk bertanya diakhir pelajaran dan menjelaskannya

12. Pada awal pelajaran mampu menjelaskan materi pokok yang akan dijelaskan 13. Mampu menentukan

jenis-jenis pembelajaran 14. Dapat menyimpulkan

materi yang telah disampaikan

15. Melakukan uji blok disetiap kompetensi dasar

16. Mampu mengkaji isi buku-buku teks mata pelajaran yang bersangkutan


(39)

50

17. Melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan

2. - Penguasaan

kurikulum

18. Mampu membuat rencana program pembelajaran (RPP)

19. Memahami standar kompetensi dan

kompetensi dasar (SK-KD) 20. Mampu mengkaji bahan

kurikulum mata pelajaran 21. Menilai dan memperbaiki

KTSP sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan kemajuan zaman

22. Mengembangkan silabus 23. Melaksanakan

pembelajaran dan

pembentukan kompetensi peserta didik

3. - Metodelogi

keilmuan

24. Materi yang disampaikan dapat diketahui, dipahami dan diamalkan oleh siswa 25. Mampu mengembangkan materi yang diampu dan tidak menyimpang dari konsep keilmuan

c. Prestasi Belajar Geografi Siswa (Y)

Prestasi belajar geografi yang dipakai dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai siswa dalam mengikuti pelajaran geografi yang berupa nilai atau angka sebagai hasil dari suatu usaha dalam belajar. Hasil ini diambil dari nilai ujian tengah semester (UTS) siswa kelas XI semester genap. Prestasi belajar tersebut dibakukan dalam bentuk angka yang diperoleh dari hasil Ujian Tengah Semester (UTS) yang kemudian dikonversikan dengan skala 1-100 (Daryanto, 2008: 207-209).


(40)

51

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan (Mardalis, 2006: 67). Dalam penelitian ini, kuesioner tersebut disebarkan pada reponden, yaitu siswa kelas XI IPS yang menjadi sampel dalam penelitian. Responden akan memilih alternatif jawaban yang disediakan.

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data primer dalam penelitian, yaitu data mengenai kompetensi pedagogik guru (meliputi pemahaman terhadap peserta didik, merancang pembelajaran, melakukan pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran, dan pengembangan peserta didik) dan kompetensi profesional guru (meliputi penguasaan materi pembelajaran, penguasaan kurikulum, dan metodologi keilmuan).

2. Wawacara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila untuk studi pendahuluan dalam menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2008: 194).


(41)

52

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan teknik dokumentsi penulis menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, dokumen, notulen rapat, catatan harian dan lain sebagainya (Arikunto, 2002: 206).

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai masalah yang sedang diteliti yang berasal dari dokumen yang ada hubungannya dengan subjek yang akan diteliti. Data yang diperlukan dalam penelitian adalah data mengenai prestasi belajar siswa. Data prestasi belajar tersebut sudah ada pada guru bidang studi sehingga hanya mengutip saja.

E. Uji Persyaratan Instrumen 1. Uji Validitas Kuesioner

Menurut Arikunto (2002: 70), validitas adalah mutu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Teknik uji validitas dalam mengunakan teknikproduct momentdengan rumus:

xy

R

=

  2 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( Y Y n X X n Y X XY n Keterangan : xy

R

= Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y


(42)

53

∑ Y = Jumlah Skor Total Seluruh Item N = Jumlah responden

Kriteria pengujian validitas kuesioner:

1. Jikarxy˃ rtabeluntuk taraf signifikan

α

= 0,05 yaitu 0,514 dengan n=15, artinya item

valid, dapat digunakan sebagai kuesioner.

2. Jikarxy <rtabeluntuk taraf signifikan

α

= 0,05 yaitu 0,514 dengan n=15, artinya item

tidak valid, tidak dapat digunakan sebagai kuesioner.

2. Uji Reliabilitas Istrumen

Reliabilitas menunjukan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat data karena instrumen tersebut lebih baik. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel jika memiliki taraf kepercayaan tinggi. Untuk mengukur tingkat reliabilitas menggunakan metode belah dua Sepearman Brown:

R11= . / /

/ /

Keterangan:

R11=Koefisien Reliabilitas Internal Seluruh Item

½ ½= KoefisienProduct MomentAntar Belahan.

Kriteria pengujian reliabilitas kuesioner:

1. Jika r11˃ rtabeluntuk taraf signifikan α= 0,05 yaitu 0,514 dengan n = 15, artinya

item reliabel, dapat digunakan sebagai kuesioner.

2. Jika r11 <rtabel untuk taraf signifikan α = 0,05 yaitu 0,514 dengan n = 15, artinya


(43)

54

F. Hasil Uji Coba Kuesioner

1. Hasil Uji Coba Validitas Kuesioner Kompetensi Pedagogik Guru

Pengujian validitas instrumen wajib dilakukan untuk data-data yang bersifat abstrak seperti pengetahuan, sikap, dan sejenisnya. Pengujian instrumen dilakukan sebelum melakukan pengumpulan data pada objek atau responden penelitian yang sebenarnya. Caranya adalah setelah instrumen (kuesioner) selesai dibuat, maka tentukan responden yang akan digunakan sebagai uji coba yaitu responden yang mempunyai karakteristik yang sama dengan responden yang akan diteliti, tapi tidak boleh menggunakan responden penelitian. Jumlah responden yang digunakan untuk uji coba sebaiknya minimal 15 responden, karena dengan jumlah responden tersebut maka nilai dan hasil pengukuran akan mendekati distribusi normal (Ancok, 1997).

Mengacu pada uraian tersebut maka yang menjadi responden dalam uji validitas kuesioner ini adalah kelas XI IPS SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat yang berjumlah 15 siswa. Yang selanjutnya dari 15 siswa ini tidak boleh digunakan sebagai sampel penelitian. Pengujian validitas butir soal dianalisis dengan rumus Product Moment. Setelah diuji validitas ke non sampel ternyata untuk kuesioner kompetensi pedagogik guru ada 2 soal yang tidak valid. Sehingga hanya 23 kuesioner yang akan diujikan ke sampel.


(44)

55

Tabel 8. Hasil Validitas Item Soal Kuesioner Penelitian tentang Kompetensi Pedagogik Guru.

No. Koefesien Korelasi rtabel Keterangan

1 0,831 0,514 Valid

2 0,571 0,514 Valid

3 0,628 0,514 Valid

4 0,804 0,514 Valid

5 0,786 0,514 Valid

6 0,642 0,514 Valid

7 0,669 0,514 Valid

8 0,847 0,514 Valid

9 0,672 0,514 Valid

10 0,325 0,514 Tidak Valid

11 -0,350 0,514 Tidak Valid

12 0,849 0,514 Valid

13 0,862 0,514 Valid

14 0,679 0,514 Valid

15 0,847 0,514 Valid

16 0,798 0,514 Valid

17 0,862 0,514 Valid

18 0,771 0,514 Valid

19 0,802 0,514 Valid

20 0,864 0,514 Valid

21 0,659 0,514 Valid

22 0,549 0,514 Valid

23 0,615 0,514 Valid

24 0,563 0,514 Valid

25 0,650 0,514 Valid

Dari data uji coba validitas kuesioner tersebut, diketahui bahwa hasil koefisien korelasi validitas rxy > rtabel dengan n = 15. Dari tabel tersebut dapat dibaca bahwa korelasi antara skor butir 1 dengan skor total = 0.831antara butir 2 dengan skor total = 0,571 dan seterusnya. Yang mempunyai validitas tertinggi adalah butir 20 yang mempunyai koefisien korelasi 0,864 dan paling rendah adalah butir nomor 1 dengan koefisien korelasi 0,549.


(45)

56

2. Hasil Uji Coba Validitas Kuesioner Kompetensi Profesional Guru

Responden dalam uji validitas kuesioner ini adalah kelas XI IPS SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat yang berjumlah 15 siswa. Yang selanjutnya dari 15 siswa ini tidak boleh digunakan sebagai sampel penelitian. Pengujian validitas butir soal dianalisis dengan rumus Product Moment. Setelah diuji validitas ke non sampel ternyata untuk kuesioner kompetensi pedagogik guru ada 3 soal yang tidak valid. Sehingga hanya 22 kuesioner yang akan diujikan ke sampel.

Tabel 9. Hasil Validitas Item Soal Kuesioner Penelitian tentang Kompetensi Profesional Guru.

No. Koefesien Korelasi rtabel Keterangan

1 0,746 0,514 Valid

2 0,520 0,514 Valid

3 0,583 0,514 Valid

4 0,555 0,514 Valid

5 0,913 0,514 Valid

6 0,567 0,514 Valid

7 0,720 0,514 Valid

8 0,769 0,514 Valid

9 0,595 0,514 Valid

10 0,918 0,514 Valid

11 0,886 0,514 Valid

12 0,691 0,514 Valid

13 0,018 0,514 Tidak Valid

14 0,856 0,514 Valid

15 0,838 0,514 Valid

16 0,717 0,514 Valid

17 -0,279 0,514 Tidak Valid

18 0,555 0,514 Valid

19 0,587 0,514 Valid

20 0,847 0,514 Valid

21 0,838 0,514 Valid

22 0,684 0,514 Valid

23 -0,368 0,514 Tidak Valid

24 0,903 0,514 Valid


(46)

57

Dari data uji coba validitas kuesioner tersebut, diketahui bahwa hasil koefesien korelasi validitas rxy > rtabel dengan n = 15. Dari tabel tersebut dapat dibaca bahwa korelasi antara skor butir 1 dengan skor total = 0.746 antara butir 2 dengan skortotal = 0,520 dan seterusnya. Yang mempunyai validitas tertinggi adalah butir 10 yang mempunyai koefisien korelasi 0,918 dan paling rendah adalah butir nomor 2 dengan koefisien korelasi 0,520.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk menguraikan keterangan-keterangan atau data yang diperoleh agar data tersebut dapat dipahami bukan hanya orang yang melakukan pengumpulan data namun dapat dipahami oleh orang lain adapun langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakanSPSS For WindowsVersi 16.0 adalah: Rumus hipotesis:

 HO: data berasal dari populasi berdistribusi normal

 Ha: data berasal dari populasi tidak berdistribusi normal Kriteria pengambilan keputusan:

 Tolak HO apabila nilai signifikansi (sig.) < 0,05 berarti distribusi sampel tidak normal

 Terima HOapabila nilai signifikansi (sig.) > 0,05 berarti distribusi sampel normal (Rusman, 2008: 62).


(47)

58

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas menggunakanSPSS For WindowsVersi 16.0: Rumus hipotesis

 HO: varians populasi homogen

 Ha: varians populasi tidak homogen

Kriteria pengambilan keputusan:

 Jika probabilitas (sig.) > 0,05 maka Ho diterima

 Jika probabilitas (sig.) < 0,05 maka Ho ditolak (Rusman, 2008: 65).

3. Uji Linieritas

Uji linieritas menggunakanSPSS For WindowsVersi 16.0:

Pengujian linieritas dalam penelitian ini menggunakan pendekatana atau analisis tabel anova dengan kriteria atau ketentuan sebagai berikut.

1. Jika nilai signifikansi dari deviation from leniarity HO > α dengan taraf 0,05, artinya HOditerima dan Haditolak.

2. Jika nilai signifikansi dari deviation from leniarity HO < α dengan taraf 0,05, artinya HOditolak dan Haditerima (Gunawan, 2005: 125-135).

H. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis pertama, dihitung korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru dengan pretasi belajar


(48)

59

geografi digunakan statistik model korelasi Product Moment ganda (multyple correlation)dengan rumus:

.

.

=

. . .

Keterangan:

Ry.x1.x2 = koefisien korelasi antara variabel X1 dengan X2 bersama-sama dengan variabel y.

Ryx1 = korelasi produk moment antara X1dengan Y. Ryx2= korelasi produk moment antara X2dengan Y. Rx1x2= korelasi produk moment antara X1dengan X2.

Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi ganda dapat dihitung dengan rumus:

F =

/

( )/ ( )

Keterangan: Fh = F hitung

R = Koefisien korelasi ganda K = Jumlah variabel independen n = Jumlah sampel.

Pada hipotesis kedua dihitung korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar geografi siswa, dengan rumus:


(49)

60

. ( )( )

{ . ( ) } { . ( ) }

Keterangan:

Rxy= Koefisien korelasi antara variabel X1dan variabel X2 N = Jumlah sampel yang diteliti

X1= Skor variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru Y1= Skor variabel prestasi belajar.

Hipotesis yang ketiga, dihitung korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar geografi, dengan rumus:

. ( )( )

. ( ) { . ( )}

Keterangan:

Rxy= Koefisien korelasi antara variabel X1dan variabel X2 N = Jumlah sampel yang diteliti

X1= Skor variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru Y1= Skor variabel prestasi belajar .

Kriteria Uji Hipotesis

1. Jika rhitung> rtabel, maka HOditerima dan Haditolak artinya ada hubungan. 2. Jika rhitung < rtabel, maka HOditolak dan Haditerima artinya tidak ada hubungan.


(50)

61

I. Kriteria Uji Hipotesis Statistik

Hipotesis 1:

HO = ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersamaan dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Belalu Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013-2014.

Ha = tidak ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersamaan dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Belalu Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013-2014.

Hipotesis 2:

HO = Ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Belalau, Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013-2014.

Ha = Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Belalau, Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013-2014.

Hipotesis 3:

HO = Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Belalau, Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013-2014.


(51)

62

Ha = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Belalau, Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013-2014.

Tabel 10. Interpretasi NilaiR.

No Besar NilaiR Interpretasi Keratan Hubungan

1 0,000 - 0,199 Sangat Rendah

2 0,20 - 0,399 Rendah

3 0,40 - 0,599 Sedang

4 0,60 - 0,799 Kuat

5 0,80 - 1,000 Sangat Kuat


(52)

95

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat tahun pelajaran 2013-2014 diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersamaan dengan prestasi belajar geografi siswa. Dimana jika persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dan komkpetensi profesional guru secara bersama positif, maka akan meningkatkan kualitas belajar dan akan berdampak pada prestasi belajar siswa yang cenderung meningkat.

2. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar geografi siswa. Dimana persepsi siswa yang positif akan mendapatkan prestasi belajar yang tinggi

3. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar geografi siswa. Dimana persepsi siswa yang positif akan mendapatkan prestasi belajar yang tinggi.


(53)

96

B. Saran

1. Untuk Siswa

a. Meskipun kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru kurang optimal, akan tetapi siswa diharapkan lebih meningkatkan prestasi belajar baik secara konseptual maupun praktis.

b. Tetap berfikir positif terhadap guru yang mengajar khususnya guru geografi, dengan cara berfikir positiflah maka pada saat pembelajaran terasa nyaman, materi yang disampaikan oleh guru mudah diterima dengan baik serta berdampak pada prestasi belajar yang cenderung meningkat dan akan timbul persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru yang positif.

2. Untuk Guru

a. Diharapkan agar lebih meningkatkan lagi kompetensinya baik kompetensi pribadi, sosial, pedagogik serta kompetensi profesional. Selain itu juga hendaknya mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga mampu menumbuhkan persepsi siswa yang positif dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Perlu kiranya diadakan pelatihan-pelatihan bagi tenaga pendidik untuk meningkatkan kompetensi-kompetensi yang mendukung didalam kegiatan pembelajaran.


(54)

DAFTAR PUSTAKA

………..,Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas

……….., Undang-undang Republik Indonesia tentang Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005, pasal 1 ayat1, hlm 3.

Abdurrahman, Mulyono. 1999.Bimbingan Bagi Anak Berkualitas Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Ancok, Djamaluddin, 1992, Teknik Penyusunan Skala Pengukuran. (Seri Metodologi No.9), Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.

Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi).Bumi Aksara. Jakarta.

Basri, Japri. 2003. Persepsi Mahasiswa terhadap Fasilitas dan Pelayanan. Rineka Cipta. Jakarta.

Daryanto. 2008.Administrasi Pendidikan.Rineka Cipta. Jakarta.

Djamarah dan Zain. 2002.Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Dimyati & Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran.Rineka Cipta. Jakarta. Gunawan, Sudarmanto. 2005. Analisis Regresi Ganda dengan SPSS. Graha Ilmu.

Yogyakarta.

Hamalik, Oemar. 2004. Pendekatan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumi Aksara. Jakarta.

Hamalik, Oemar. 2006.Proses Belajar Mengajar.Bumi Aksara. Jakarta. Mangkuatmodjo, Soegyarto. 1997.Pengantar Statistik.Rineka Cipta. Jakarta. Mardalis. 2006. Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal). Bumi Aksara.

Jakarta.

Mulyasa, Enco. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Remaja Rosdakarya. Bandung.


(55)

Nur, Diana. 2009. Hubungan Antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Kota Bumi Lampung UtaraSemester Ganjil Tahun pelajaran 2008/2009. http://www.google.co.id/m/serch?sa=2&qpengertiansiswatentangkompete nsipedagogikguru&site=universal. Dikunjungi pada 9 Desember 2013. Payong, Marseleus R. 2011.Sertifikasi Profesi Guru. Indeks. Jakarta.

Rasto. 2009. Pengertian Pedagogik.

http://rasto.wordpress.com/2008/01/31/kompetensi-guru/ pengertian persepsi menurut gulo&site=universal. Dikunjungi Pada Tanggal 09 Maret 2013.

Riduwan, 2010.Metode dan Teknik Menyusun Tesis.Alfabeta. Jakarta.

Rusman, Teddy. 2008. Aplikasi Statistik Penelitian Dengan SPSS. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Saputra, Chandra Praba Dwi. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru dan Kompetensi Pedagogik Guru dengan Prestasi Belajar IPS Siswa Semester Genap Kelas VIII SMP Negeri 17 Bandar Lampung TP 2010/2011. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan IPS FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 1999.Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Balai Pustaka. Jakarta.

Slameto. 2003.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Rineka Cipta. Jakarta.

Subiyanto. 2007. Profesi Guru Sebagai Profesi yang Menjanjikan Pasca UU Guru dan Dosen (Dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan). Badan penelitian dan pengembangan Depdiknas. Jakarta.

Sudijono, Anas. 2004.Pengantar Statistik Pendidikan.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sudjana, Nana. 1991. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru. Bandung.

Sugiyono. 2004.Metode Penelitian Bisnis.Alfbeta. Bandung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan B. Alfabeta. Bandung.

Sumadi. 2003.Filsafat Geografi. Buku Ajar. FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.


(56)

Sumaatmaja, Nursid. 1997. Metodelogi Pembelajaran Geografi. Bumi Aksara. Bandung.

Suryabrata, Sumadi. 2000. Metodelogi Penelitian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sutisna. 1993.Administrasi Pendidikan.Angkasa. Bandung.

Syah, Muhibbin. 2003.Psikologi Belajar.Raja Grafindo Persada. Jakarta. Uno,Hamzah. 2008.Profesi Kependidikan.Bumi Aksara. Jakarta.

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta.

Yulaeka Fitri. 2010. Hubungan Antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru dengan Prestasi Belajar IPS Geografi Semester Genap di SMP Amal Bhakti Kecematan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan IPS FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.


(1)

62

Ha = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Belalau, Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013-2014.

Tabel 10. Interpretasi NilaiR.

No Besar NilaiR Interpretasi Keratan Hubungan

1 0,000 - 0,199 Sangat Rendah

2 0,20 - 0,399 Rendah

3 0,40 - 0,599 Sedang

4 0,60 - 0,799 Kuat

5 0,80 - 1,000 Sangat Kuat


(2)

95

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat tahun pelajaran 2013-2014 diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersamaan dengan prestasi belajar geografi siswa. Dimana jika persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dan komkpetensi profesional guru secara bersama positif, maka akan meningkatkan kualitas belajar dan akan berdampak pada prestasi belajar siswa yang cenderung meningkat.

2. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar geografi siswa. Dimana persepsi siswa yang positif akan mendapatkan prestasi belajar yang tinggi

3. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar geografi siswa. Dimana persepsi siswa yang positif akan mendapatkan prestasi belajar yang tinggi.


(3)

96

B. Saran

1. Untuk Siswa

a. Meskipun kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru kurang optimal, akan tetapi siswa diharapkan lebih meningkatkan prestasi belajar baik secara konseptual maupun praktis.

b. Tetap berfikir positif terhadap guru yang mengajar khususnya guru geografi, dengan cara berfikir positiflah maka pada saat pembelajaran terasa nyaman, materi yang disampaikan oleh guru mudah diterima dengan baik serta berdampak pada prestasi belajar yang cenderung meningkat dan akan timbul persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru yang positif.

2. Untuk Guru

a. Diharapkan agar lebih meningkatkan lagi kompetensinya baik kompetensi pribadi, sosial, pedagogik serta kompetensi profesional. Selain itu juga hendaknya mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga mampu menumbuhkan persepsi siswa yang positif dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Perlu kiranya diadakan pelatihan-pelatihan bagi tenaga pendidik untuk meningkatkan kompetensi-kompetensi yang mendukung didalam kegiatan pembelajaran.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

………..,Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi

Guru. Jakarta: Depdiknas

……….., Undang-undang Republik Indonesia tentang Guru dan Dosen No 14

Tahun 2005, pasal 1 ayat1, hlm 3.

Abdurrahman, Mulyono. 1999.Bimbingan Bagi Anak Berkualitas Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Ancok, Djamaluddin, 1992, Teknik Penyusunan Skala Pengukuran. (Seri Metodologi No.9), Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.

Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi).Bumi Aksara. Jakarta.

Basri, Japri. 2003. Persepsi Mahasiswa terhadap Fasilitas dan Pelayanan. Rineka Cipta. Jakarta.

Daryanto. 2008.Administrasi Pendidikan.Rineka Cipta. Jakarta.

Djamarah dan Zain. 2002.Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Dimyati & Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran.Rineka Cipta. Jakarta. Gunawan, Sudarmanto. 2005. Analisis Regresi Ganda dengan SPSS. Graha Ilmu.

Yogyakarta.

Hamalik, Oemar. 2004. Pendekatan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumi Aksara. Jakarta.

Hamalik, Oemar. 2006.Proses Belajar Mengajar.Bumi Aksara. Jakarta. Mangkuatmodjo, Soegyarto. 1997.Pengantar Statistik.Rineka Cipta. Jakarta. Mardalis. 2006. Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal). Bumi Aksara.

Jakarta.

Mulyasa, Enco. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Remaja Rosdakarya. Bandung.


(5)

Nur, Diana. 2009. Hubungan Antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Kota Bumi Lampung UtaraSemester Ganjil Tahun pelajaran 2008/2009. http://www.google.co.id/m/serch?sa=2&qpengertiansiswatentangkompete nsipedagogikguru&site=universal. Dikunjungi pada 9 Desember 2013. Payong, Marseleus R. 2011.Sertifikasi Profesi Guru. Indeks. Jakarta.

Rasto. 2009. Pengertian Pedagogik.

http://rasto.wordpress.com/2008/01/31/kompetensi-guru/ pengertian persepsi menurut gulo&site=universal. Dikunjungi Pada Tanggal 09 Maret 2013.

Riduwan, 2010.Metode dan Teknik Menyusun Tesis.Alfabeta. Jakarta.

Rusman, Teddy. 2008. Aplikasi Statistik Penelitian Dengan SPSS. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Saputra, Chandra Praba Dwi. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru dan Kompetensi Pedagogik Guru dengan Prestasi Belajar IPS Siswa Semester Genap Kelas VIII SMP Negeri 17 Bandar Lampung TP 2010/2011. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan IPS FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 1999.Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Balai Pustaka. Jakarta.

Slameto. 2003.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Rineka Cipta. Jakarta.

Subiyanto. 2007. Profesi Guru Sebagai Profesi yang Menjanjikan Pasca UU Guru dan Dosen (Dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan). Badan penelitian dan pengembangan Depdiknas. Jakarta.

Sudijono, Anas. 2004.Pengantar Statistik Pendidikan.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sudjana, Nana. 1991. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru. Bandung.

Sugiyono. 2004.Metode Penelitian Bisnis.Alfbeta. Bandung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan B. Alfabeta. Bandung.

Sumadi. 2003.Filsafat Geografi. Buku Ajar. FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.


(6)

Sumaatmaja, Nursid. 1997. Metodelogi Pembelajaran Geografi. Bumi Aksara. Bandung.

Suryabrata, Sumadi. 2000. Metodelogi Penelitian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sutisna. 1993.Administrasi Pendidikan.Angkasa. Bandung.

Syah, Muhibbin. 2003.Psikologi Belajar.Raja Grafindo Persada. Jakarta. Uno,Hamzah. 2008.Profesi Kependidikan.Bumi Aksara. Jakarta.

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta.

Yulaeka Fitri. 2010. Hubungan Antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru dengan Prestasi Belajar IPS Geografi Semester Genap di SMP Amal Bhakti Kecematan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan IPS FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.


Dokumen yang terkait

Hubungan antara kompetensi profesional guru dengan ptrestasi belajar siswa : studi korelasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Legok-Tangerang

0 13 80

Hubungan antara kompetensi pedagogik guru IPS dengan prestasi belajar siswa di SMA PGRI 56 Ciputat

1 4 95

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 17 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 5 68

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 KOTABUMI SEMESTER GANJIL TP 2009/2010

0 7 14

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

2 11 79

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA DI SMA NEGERI 1 BELALAU KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2013-2014

0 18 85

HUBUNGAN KOMPETENSI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA DI SMA NEGERI 1 PARBULUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 3 21

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik Guru Dan Kemandirian Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Piutang Pada Siswa Kelas XI Akuntansi SMK

0 1 14

TESIS KORELASI PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DENGAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA BUNTOK KABUPATEN BARITO SELATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

1 2 22

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PERPAJAKAN SISWA DI SMK NEGERI 1 SURAKARTA

0 0 17