PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR, KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 1 BENDAHARA ACEH TAMIANG.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR,
KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN DAN KETERAMPILAN
PROSES SAINS SISWA PADA MATERI PENCEMARAN
LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 1
BENDAHARA ACEH TAMIANG

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

FAUZI
NIM. 8146174012

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016


ABSTRAK
Fauzi. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar, Kepedulian
terhadap Lingkungan dan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi
Pencemaran Lingkungan di SMA Negeri 1 Bendahara Aceh Tamiang. Tesis.
Program Pascasarjana UNIMED. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
terhadap: (1) hasil belajar siswa; (2) kepedulian siswa terhadap lingkungan; (3)
keterampilan proses sains siswa pada materi pencemaran lingkungan. Metode
penelitian ini termasuk Quasi Experimental design dengan desain penelitian
pretest and protest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa
kelas X SMA Negeri 1 Bendahara tahun pelajaran 2015/2016 terdiri dari 1 kelas
unggulan dan 3 kelas regular. Sampel pada penelitian ini adalah kelas X reguler
sebanyak 3 kelas dengan perlakuan kelas X2 (PjBL), X3 (PBL) dan X4
(Konvensional) dengan jumlah 90 siswa. Pengambilan sampel penelitian ini
ditentukan oleh peneliti dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu
(Purposive Sampling). Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar menggunakan
analisis kovarians (Anacova), kepedulian terhadap lingkungan menggunakan
angket dan keterampilan proses sains siswa tes dan lembar observasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis

proyek dan berbasis masalah terhadap: (1) hasil belajar (Fhitung = 16,46; P =
0,000); (2) kepedulian terhadap lingkungan (Fhitung = 16,67; P = 0,000); dan (3)
keterampilan proses sains (Fhitung = 20,92; P = 0,000). Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
berbasis proyek nilai hasil belajar, kepedulian terhadap lingkungan dan
keterampilan proses sains siswa lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran
berbasis masalah dan konvensional.
Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Proyek, Pembelajaran Berbasis Masalah,
Hasil Belajar, Kepedulian terhadap Lingkungan, Keterampilan
Proses Sains.

i

ABSTRACT
Fauzi. The Effect son Learning Outcomes, Concern for the Environment and
Science Process Skills Studentsat topic Environmental care in SMA Negeri 1
Bendahara Aceh Tamiang. Thesis. Graduate program, State University of
Medan (UNIMED). 2016.
The research is aimed to studythe effecof Project based and problem based
models and conventional on (1) student learning outcomes; (2) Concern for the

Environment Students; (3) Science Process Skills Students on topic
Environmental care. The research methods was included as Quasi Experimental
design research with pretest and protest control group design. The population was
all grandes X SMA Negeri 1 Bendahara academic 2015/2016 classes consists of 1
class seed and 3 regular classroom. Sampling was conducted by the student's
ability to match (purposive sampling), as many three classes namely class X2
(PBL), X3 (PBL) and X4 (Conventional).The research instrument istest learning
outcomes, concern for the environment and science process skills students.
Research result indicates that there the effect of project based and problem based
models on: (1) learning outcomes (Fhitung = 16,46; P = 0,000); (2) concern for the
environment (Fhitung = 16,67; P = 0,000); and (3) science process skills (Fhitung =
20,92; P = 0,000). Based on the result of the study, students which learned with
project based learning has learning outcomes, concern for the environment and
science process skills attitude compare with proble based and conventional
learning.
Keywords: Project Based Learning, Problem Based Learning, Outcomes, Oncern
for The Environment and Science Process Skills.

ii


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar, Kepedulian terhadap
Lingkungan dan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Pencemaran
Lingkungan di SMA Negeri 1 Bendahara Aceh Tamiang”. Tesis ini disusun untuk
memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan pada Program Studi pendidikan Biologi.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan
dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis dengan
kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. rer. nat. Binari
Manurung, M.Si dan Dr. Syahmi Edi, M.Si sebagai dosen pembimbing yang
telah memberi banyak bimbingan, arahan dan masukan mulai dari awal
penyusunan hingga selesainya penyusunan tesis ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih juga kepada Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc, Dr. Fauziyah
Harahap, M.Si, dan Dr. Hasruddin, M.Pd selaku tim penguji yang telah memberi
kritik, saran, dan masukan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.
Penulis juga tak lupa mengucapkan terima kasih juga kepada Drs. Zulkifli
Simatupang, M.Pd, Dr. Mufti Sudibyo, M.Si, dan Drs. Puji Prastowo, M.Si selaku

validator. Terima kasih juga disampaikan kepada Kepala dan keluarga besar SMA
Negeri 1 Bendahara Aceh Tamiang yang telah memberikan izin dan bantuan
untuk melaksanakan penelitian. Ucapan terima kasih juga yang teristimewa
kepada kedua orang tuaku tercinta ayahanda Nurdin, dan ibunda Juairiah,S.Pd,
Adinda Muhammad Iqbal, SE, dan Muhammad Faisal, dan teman-teman
iii

seperjuangan Pendidikan Biologi Dik B Pascasarjana yang membantu menyusun
tesis ini, beserta semua pihak yang tidak saya sebutkan satu persatu.
Penulis telah berupaya dengan maksimal melakukan yang terbaik dalam
penyelesaian tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat
kelemahan dari segi isi maupun tata bahasa, karena itu penulis sangat
berterimakasih untuk setiap kritik dan saran yang telah diberikan demi
kesempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini dapat bermanfaat dalam meperkaya
khasanah berpikir bagi pembaca dan secara khusus bagi dunia pendidikan. Aamiin
yaa rabbal’alamin.

Medan, Juni 2016
Penulis


Fauzi

iv

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK .....................................................................................................i
ABSTRACT .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Identifikasi Masalah ............................................................................... 6
1.3. Batasan Masalah .................................................................................... 7
1.4. Rumusan Masalah .................................................................................. 7
1.5. Tujuan Penelitian .................................................................................... 8

1.6. Manfaat Penelitian .................................................................................. 8
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1. Kerangka teoritis .................................................................................... 10
2.1.1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ....................................................... 10
2.1.2. Hakikat Model Pembelajaran .............................................................. 12
2.1.3. Hakikat Model Pembelajaran Bebasis Proyek .................................... 12
2.1.4. Hakikat Model Pembelajaran Berbasis Masalah ................................ 15
2.1.5. Hakikat Model Pembelajaran Konvensional ....................................... 17
2.1.6. Kepedulian terhadap Lingkungan ....................................................... 19
2.1.7. Keterampilan Proses Sains .................................................................. 21
2.2. Penelitian Relevan .................................................................................. 23
2.3. Kerangka Berpikir .................................................................................. 25
2.3.1. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar ..................... 25
2.3.2. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kepedulian
terhadap Lingkungan .......................................................................... 26
2.3.3. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Keterampilan
Proses Sains ....................................................................................... 28
2.4. Hipotesis ................................................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian ............................................................... 30

3.2. Populasi dan Sampel penelitian ............................................................. 30
3.3. Jenis Rancangan Penelitian .................................................................... 30
3.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ....................... 31
3.4.1. Variabel Penelitian ............................................................................ 31
3.4.2. Definisi Operasional Penelitian ......................................................... 31
3.5. Prosedur Penelitian ................................................................................ 33
3.5.1. Tahap Persiapan Sebelum Melakukan Penelitian .............................. 33
3.5.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 34
3.5.3. Tahap Akhir Penelitian ...................................................................... 36
v

3.6. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 38
3.6.1. Instrumen Hasil Belajar Siswa .......................................................... 38
3.6.2. Instrumen Kepedulian terhadap Lingkungan .................................... 39
3.6.3. Instrumen Keterampilan Proses sains ............................................... 40
3.7. Pengontrolan Variabel .......................................................................... 42
3.7.1. Validisi Internal ................................................................................. 42
3.7.2. Validasi Eksternal .............................................................................. 42
3.8. Uji Coba Instrumen ................................................................................ 43
3.9. Validitas Pakar ....................................................................................... 43

3.10. Teknik Analisis Data ............................................................................ 43
3.10.1. Uji Normalitas Distribusi Data........................................................... 44
3.10.2. UJi Homogenitas Variansi ................................................................. 45
3.10.3. Uji Hipotesis ..................................................................................... 46
3.10.4. Uji Tukey ........................................................................................... 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ...................................................................................... 48
4.1.1. Hasil Belajar Siswa .............................................................................. 48
4.1.2. Kepedulian Siswa terhadap Lingkungan .............................................. 50
4.1.3. Keterampilan Proses Sains Siswa ....................................................... 52
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 55
4.2.1. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa ............ 55
4.2.2. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kepedulian
Siswa terhadap Lingkungan ................................................................ 58
4.2.3. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Keteraampilan Proses
Sains Siswa .......................................................................................... 59
4.3. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 61
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Simpulan ................................................................................................ 63
5.2. Implikasi ................................................................................................. 64

5.3. Saran ....................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 66

vi

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Proyek................................... 14
Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah ................................ 16
Tabel 2.3. Sintaks Pembelajaran Konvensional .............................................. 18
Tabel 2.4. Perbedaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Pembelajaran
Berbasis Masalah dan Pembelajaran Konvensional ............................. 19

Tabel 2.5. keterampilan Proses Sains ............................................................ 22
Tabel 3.1. Desain Pretes-Postes Control Group Desaign ............................ 31
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar ................................................. 38
Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Kepedulian Terhadap Lingkungan ............... 39
Tabel 3.4. Kategori Keterampilan Proses Sains ............................................ 40
Tabel 3.5. Kategori Keterampilan Proses Sains ............................................ 41
Tabel 4.1. Tabel hasil Belajar Pretes dan Postes Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol ......................................................................... 48

viii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran .................................................................. 70
Lampiran 2. RPP Pembelajaran Berbasis Proyek Pembelajaran ................... 74
Lampiran 3. RPP Pembelajaran Berbasis Berbasis Masalah ........................ 81
Lampiran 4. RPP Pembelajaran Konvensional ............................................. 91
Lampiran 5. LKS Pembelajaran Berbasis Proyek ......................................... 98
Lampiran 6. LKS Pembelajaran Berbasis Masalah ...................................... 100
Lampiran 7. Instrumen Hasil Belajar ........................................................... 106
Lampiran 8. Angket Kepedulian terhadap Lingkungan ............................... 123
Lampiran 9. Instrumen Keterampilan Proses Sains ..................................... 126
Lampiran 10. Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains ...................... 139
Lampiran 11. Analisis Data Pretes dan Postes Hasil Belajar Kelas
Pembelajaran Berbasis Proyek, Berbasis Masalah
dan Konvensional ................................................................... 147
Lampiran 12. Analisis Data Pretes dan Postes Kepedulian terhadap
Lingkungan kelas Pembelajaran Berbasis Proyek,
Berbasis Masalah dan Konvensional ...................................... 153
Lampiran 13. Analisis Data Pretes dan Postes Keterampilan Proses
Sains kelas Pembelajaran Berbasis Proyek, berbasis
Masalah dan Konvensional ..................................................... 159
Lampiran 14. Analisis Data Hasil Belajar, Keterampilan Proses Sains
dan kepedulian terhadap Lingkungan kelas Pembelajaran
Berbasis Proyek, berbasis Masalah dan Konvesional ............. 165
Lampiran 15. Data Statistik Pretes dan Postes Hasil Belajar,
Kepedulian terhadap Lingkungan dan Keterampilan
Proses Sains Kelas Pembelajaran Berbasis Proyek, Berbasis
Masalah dan Konvensional ..................................................... 168
Lampiran 16. Uji Normalitas Pretes dan Postes Hasil Belajar, Angket
Kepedulian terhadap Lingkungan dan Keterampilan
Proses Sains Kelas Pembelajaran Berbasis Proyek, Berbasis
Masalah dan Konvensional ..................................................... 177
ix

Lampiran 17. Uji Homogenitas Pretes dan Postes Hasil Belajar, Angket
Kepedulian terhadap Lingkungan dan Keterampilan
Proses Sains Kelas Pembelajaran Berbasis Proyek, Berbasis
Masalah dan Konvensional ..................................................... 178
Lampiran 18. Analisis kovarians (Anacova) Pengaruh model
Pembelajaran Berbasis Proyek, Berbasis Masalah dan
Konvensional terhadap Hasil Belajar, Kepedulian terhadap
Lingkungan dan Keterampilan Proses Sains Kelas ................ 180

x

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mutu sumber daya manusia di Indonesia masih rendah mengakibatkan
pada rendahnya mutu pendidikan. Rendahnya mutu pendidikan ini dapat dilihat
dari berbagai studi literasi seperti hasil riset yang dilakukan oleh Programme for
International Student Assessment (PISA) pada tahun 2009 menyatakan bahwa
berdasarkan kemampuan membaca Indonesia menduduki peringkat 57 dengan
nilai 402, kemampuan matematika pada peringkat 61 dengan nilai 371 dan
kemampuan sains pada peringkat 60 dengan nilai 383 (OECD, 2012). Selain itu,
survei dari Trend International Matematics Science (TIMSS) tahun 2007
melaporkan tentang nilai rata-rata sains Indonesia berada pada peringkat 36 dari
49 negara di dunia. Indonesia memperoleh skor knowing adalah 425, applying
adalah 426, dan reasoning adalah 438 yang di bawah skor rata-rata TIMSS, yaitu
500. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan sains
siswa di Indonesia dimana skor yang diperoleh siswa ini masih rendah. Ini artinya
bahwa siswa-siswi Indonesia diduga baru mampu mengingat pengetahuan ilmiah
berdasarkan fakta sederhana (Sulistiyo, 2012).
Penelitian yang dilakukan oleh Indah dkk (2013) menunjukkan bahwa nilai
rata-rata model pembelajaran berbasis proyek yaitu 83 dan ketuntasan 100% dan
nilai rata-rata kelas kontrol 76 dan ketuntasan hanya 89,7%. Setelah dilakukan uji
hipotesis diperoleh kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek
memberikan peningkatan hasil belajar sebesar 0,71 pada kriteria tinggi dan kelas
kontrol 0,5 pada kriteria sedang. Maka model pembelajaran berbasis proyek

1

2

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pada penelitian yang lain yang
dilakukan oleh Almira dan Derlina (2014) menunjukkan bahwa nilai rata-rata
kelas pembelajaran berbasis masalah 71,63 dan kelas kontrol 67,48. Setelah data
postes dilakukan uji keduanya maka diperoleh bahwa ada pengaruh model
pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi suhu dan
kalor di SMA Negeri 1 Delitua. Hasil penelitian Enggar dkk di kelas XI SMA
Negeri 1 Karanganyar (2016) dapat disimpulkan bahwa nilai hasil belajar siswa
aspek pengetahuan, sikap dan aspek keterampilan model pembelajaran berbasis
proyek menghasilkan prestasi lebih tinggi dibandingkan dengan model
pembelajaran berbasis masalah. Hasil yang diperoleh dibuktikan dari uji thitung
prestasi belajar aspek pengetahuan (0,697) lebih kecil dari ttabel (1,668) dan
dengan signifikasi aspek sikap (0,470) lebih besar dari α (0,05) sedangkan hasil
dari uji thitung aspek keterampilan (2,615) lebih besar dari t tabel (1,668).
Pengembangan aktivitas siswa perlu dilakukan dengan jalan memberi
peluang untuk berkreasi secara bebas dan bertanggung jawab tanpa menghambat
kegiatan akademik lainnya. Di samping itu, diperlukan model pembelajaran untuk
meningkatkan kreativitas guru di kelas dan kreativitas belajar siswa di sekolah
dan di rumah. Rachman (2013) mengungkapkan bahwa melalui pembelajaran
berbasis proyek hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran
praktikum dan ceramah. Addiin, (2014) menyatakan bahwa siswa belajar dengan
model pembelajaran berbasis proyek pada materi pokok larutan asam dan basa
mempunyai prestasi belajar rata-rata lebih tinggi daripada siswa kelas lain dengan
model

ceramah.

Muriithi

(2013)

yang mengemukakan

bahwa

melalui

pembelajaran berbasis proyek memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan

3

dengan pembelajaran diskusi dan ceramah. Motivasi dalam pembelajaran berbasis
proyek sangat diperlukan untuk keativan siswa dalam belajar (Gokhan, 2013).
Pembelajaran berbasis proyek juga dapat memotivasi dan meningkatkan
keterampilan siswa dalam proses pembelajaran (Husamah dan Pantiwati,
2014).Widiyatmiko (2012) memaparkan bahwa pembelajaran berbasis proyek
merupakan model mengajar sistematik yang dapat melibatkan siswa untuk belajar
memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pengembangan proses inkuiri
dengan struktur secara kompleks, dengan pertanyaan otentik dan didesain dengan
hati-hati untuk memperoleh produk.
Penelitian lain yaitu Bas (2011) menyebutkan bahwa siswa dididik dengan
pembelajaran berbasis proyek lebih berhasil dan mempunyai sikap yang lebih
tinggi terhadap pelajaran dibandingkan dengan siswa dididik dengan buku
panduan siswa. Penelitian Benny dkk (2014) menunjukkan bahwa siswa mudah
memahami materi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
sebab dapat meningkatkan minat siswa melalui aktivitas sehingga siswa merasa
tidak bosan dengan materi yang disajikan. Selain itu Ajai dkk (2013) menyatakan
bahwa siswa pada SMA yang dididik dengan pembelajaran berbasis masalah pada
materi aljabar hasil prestasinya lebih tinggi daripada yang diajarkan menggunakan
metode konvensional.
Para ahli pendidikan sains memandang sains tidak hanya terdiri dari fakta,
konsep, dan teori yang dihafalkan, tetapi juga meliputi kegiatan siswa
menggunakan pikiran, dan sikap ilmiah dalam mempelajari gejala alam yang
belum terungkap. Pembelajaran menggunakan sains sebagai alat untuk mencapai
tujuan pendidikan yaitu meningkatkan pemahaman terhadap dunia alamiah

4

(Apriansari, 2010). Keterlibatan siswa secara fisik dan mental merupakan bentuk
pengalaman belajar yang dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap konsep
pembelajaran.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Bendahara, SMA
Negeri 1 karang Baru, SMA Negeri 1 Manyak Payed ditemukan bahwa proses
pembelajaran masih menerapkan metode ceramah, dan tanya jawab. Hal ini
dibuktikan bahwa metode ceramah masih dinilai sebagai metode yang paling
efektif untuk mentransfer materi pembelajaran kepada siswa. kurangnya
memanfaatkan fasilitas yang tersedia seperti infokus dalam menyampaikan materi
pelajaran. Hal ini membuat pembelajaran kurang menarik, dan tidak inovatif.
Kurangnya perhatian siswa dalam proses pembelajaran, ini di buktikan dengan
sesekali mereka berbicara dengan teman yang lain. Siswa jarang sekali bertanya,
dan tidak mau menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, siswa aktif akan
semakin aktif, dan sebaliknya. Siswa jarang sekali melakukan praktikum ini
dibuktikan dengan nilai rata-rata paraktikum keterampilan proses sains siswa
masih di bawah ketuntasan. Ini disebabkan karena siswa terbiasa dengan belajar
dengan berpusat pada guru sehingga siswa menjadi tidak aktif dan kreatif.
Penyampaian materi pelajaran dengan model pembelajan yang tidak tepat. Ini
dibuktikan siswa merasa bosan dalam belajar. Kurangnya perhatian siswa dalam
menjaga kebersihan lingkungan, ini dibuktikan dengan sampah seperti botol aqua,
kertas dan plastik masih berserakan di depan kelas. Padahal tempat sampah sudah
tersedia di setiap sudut halaman sekolah. Kepedulian siswa terhadap lingkungan
kelas masih sedikit. Terlihat pada kodisi kelas di awal jam pelajaran masih

5

berdebu, ini dibuktikan dengan siswa membersihkan kelas sebelum bel masuk
sekolah berbunyi.
Hasil wawancara dengan salah satu guru biologi di tiga SMA Negeri
tersebut mengungkapkan kepada peneliti bahwa hasil belajar biologi masih di
bawah nilai rata-rata. Nilai rata-rata ujian semester SMA Negeri 1 Bendahara
tahun 2012/2013 semester gasal yaitu 67, semester genap yaitu 68. Tahun
2013/2014 semester gasal yaitu 68, semester genap yaitu 68. Nilai rata-rata ujian
semester SMA Negeri 1 Manyak Payed tahun 2012/2013 semester gasal yaitu 66,
semester genap yaitu 67. Tahun 2013/2014 semester gasal yaitu 68, semester
genap yaitu 69. Nilai rata-rata ujian semester SMA Negeri 1 Karang Baru tahun
2012/2013 semester gasal yaitu 67, semester genap yaitu 67. Tahun 2013/2014
semester gasal yaitu 67, semester genap yaitu 68. Nilai-nilai tersebut masih di
bawah nilai ketuntasan yaitu 73.
Selanjutnya nilai rata-rata ujian praktikum keterampilan proses sains siswa
di tiga sekolah yaitu: SMA Negeri 1 Bendahara tahun 2013/2014 semester gasal
yaitu 67, semester genap yaitu 68. Nilai rata-rata ujian praktikum SMA Negeri 1
Manyak Payed tahun 2013/2014 semester gasal yaitu 67, semester genap yaitu 68.
Nilai rata-rata ujian semester SMA Negeri 1 Karang Baru tahun 2012/2013
semester gasal yaitu 67, semester genap yaitu 68. Tahun 2013/2014 semester
gasal yaitu 68, semester genap yaitu 68. Berdasarkan nilai rata-rata yang
diperoleh, maka nilai ujian semester yang dicapai siswa masih jauh dari standar
ketuntasan belajar yang diharapkan yaitu 73. Untuk mengatasi masalah di atas,
maka perlu adanya pembelajaran yang aktif sehingga siswa dapat meningkatkan
pemahaman melalui kegiatan langsung. Diantara model yang dapat membantu

6

siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah model pembelajaran berbasis
proyek dan model pembelajaran berbasis masalah. Kedua model pembelajaran ini
belum pernah diterapkan di kelas X SMA Negeri 1 Bendahara. Dengan adanya
model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran berbasis masalah
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar, kepedulian terhadap lingkungan dan
keterampilan proses sains siswa, karena kedua model ini melibatkan seluruh siswa
untuk aktif dalam proses belajar mengajar.
Dengan adanya permasalahan di atas, maka peneliti bertujuan untuk
melakukan penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran berbasis proyek
dan berbasis masalah terhadap hasil belajar, kepedulian terhadap lingkungan dan
keterampilan proses sains siswa pada pencemaran lingkungan di SMAN 1
Bendahara Aceh Tamiang.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Adanya anggapan bahwa metode ceramah masih dinilai sebagai metode yang
efektif untuk mentransfer materi pembelajaran kepada siswa.
2. Hasil belajar biologi dan sains yang ukur melalui kegiatan praktikum siswa
yang masih rendah. Ini ditandai dengan nilai rata-rata siswa masih di bawah
nilai ketuntasan.
3. Pembelajaran masih bersifat teacher-centered dan guru jarang menggunakan
model pembelajaran yang bervariasi.

7

4. Siswa tidak terbiasa belajar dengan model pembelajaran, sehingga siswa
kurang aktif dalam pembelajaran.

1.3. Pembatasan Masalah
Untuk mendapatkan hasil dan pembahasan yang tepat dan menghindari
pembahasan yang terlalu luas, maka perlu dibatasi masalah dalam penelitian ini:
1. Pembelajaran

yang

digunakan

dalam

penelitian

ini

adalah

model

pembelajaran berbasis proyek, berbasis masalah dan konvensional.
2. Hasil belajar dibatasi pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor dengan
menggunakan Taksonomi Bloom yaitu C1, sampai C6 yang akan diterapkan
pada materi Pencemaran Lingkungan.
3. Sikap kepedulian siswa terhadap lingkungan akan diukur dengan angket.
4. Keterampilan

proses

menglompokkan,
berhipotesis,

sains

meramalkan,

merencanakan

dibatasi

pada

kemampuan

mengamati,

menafsirkan,

mengajukan

pertanyaan,

percobaan,

menetapkan

konsep

dan

berkomunikasi.

1.4. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran (berbasis proyek, berbasis
masalah dan pembelajaran konvesional) terhadap hasil belajar siswa pada
materi pencemaran lingkungan?

8

2. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran (berbasis proyek, berbasis
masalah dan pembelajaran konvesional) terhadap kepedulian siswa terhadap
lingkungan pada materi pencemaran lingkungan?
3. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran (berbasis proyek, berbasis
masalah dan pembelajaran konvesional) terhadap keterampilan proses sains
siswa pada materi pencemaran lingkungan?

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran (berbasis proyek, berbasis
masalah dan pembelajaran konvesional) terhadap hasil belajar siswa pada
materi pencemaran lingkungan.
2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran (berbasis proyek, berbasis
masalah dan pembelajaran konvesional) terhadap kepedulian siswa terhadap
lingkungan pada materi pencemaran lingkungan.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran (berbasis proyek, berbasis
masalah dan pembelajaran konvesional) terhadap keterampilan proses sains
siswa pada materi pencemaran lingkungan.

1.6. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat:

9

1. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran
mengenai pengaruh model pembelajaran (berbasis proyek, berbasis masalah
dan pembelajaran konvesional) terhadap hasil belajar, kepedulian terhadap
lingkungan dan keterampilan Proses sains pada materi pencemran
lingkungan.
2. Sebagai bahan pertimbangan, landasan emperis maupun kerangka acuan bagi
peneliti yang relevan di masa yang akan datang.
3. Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan model
pembelajaran.
Secara praktis penelitian ini bermanfaat:
1. Sebagai bahan informasi bagi tenaga pengajar dalam memilih suatu model
pembelajaran.
2. Sebagai umpan balik terhadap tenaga pengajar dan siswa untuk menciptakan
suana yang nyaman untuk mendapatkan hasil belajar dan keterampilan proses
sains pada materi pencemaran lingkungan.
3. Memberikan motivasi kapada siswa agar lebih berprestasi dengan belajar
secara aktif untuk memecahkan masalah yang terkait dengan materi
pembelajaran terutama pada materi pembelajaran biologi.

63

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka
dapat disimpulkan:
1. Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada
materi pencemaran lingkungandi SMAN 1 Bendahara Aceh Tamiang. Hasil
belajar yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek lebih
tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Model
pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dengan model pembelajaran
konvensional.
2. Terdapat pengaruh model pembelajaran (berbasis proyek, berbasis masalah
dan konvensional) terhadap kepedulian siswa terhadap lingkungan pada
materi pencemaran lingkungan di SMAN 1 Bendahara Aceh Tamiang.
Kepedulian siswa terhadap lingkungan yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dibandingkan dengan model
pembelajaran konvensional. Model pembelajaran berbasis masalah lebih
tinggi dengan model pembelajaran konvensional.
3. Terdapat pengaruh model pembelajaran (berbasis proyek, berbasis masalah
dan konvensional) terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi
pencemaran

lingkungan

di

SMAN

1

Bendahara

Aceh

Tamiang.

Keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dibandingkan dengan model

63

64

pembelajaran konvensional. Model pembelajaran berbasis masalah lebih
tinggi dengan model pembelajaran konvensional.

5.2. Implikasi
Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan
simpulan penelitian, diantaranya:
Hasil pengujian hipotesis memberikan kesimpulan bahwa penerapan
model pembelajaran berbasis proyek dan berbasis masalah memberi pengaruh
signifikan pada hasil belajar, kepedulian terhadap lingkungan dan keterampilan
proses sains siswa dibandingkan dengan model konvensional. Hasil belajar siswa
yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek dan berbasis
masalah lebih tinggi dibandingkan dengan dari model pembelajaran konvensional.
Oleh karena itu, ada baiknya pembelajaran di kelas menggunakan model
pembelajaran proyek dan berbasis masalah. Model pembelajaran berbasis proyek
dan berbasis masalah ini memungkinkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar
saintifik berupa kegiatan bertanya, melakukan penyelidikan, menalar dan menjalin
hubungan dengan orang lain dalam rangka memperoleh informasi, proses
interaksi ini membantu kontruksi pengetahuan bagi siswa. model pembelajaran
berbasis proyek dan berbasis masalah memiliki potensi yang sangat besar untuk
melatih proses berpikir siswa yang mengarah pada keterampilan berpikir kreatif,
melatih siswa berkomunikasi dengan baik dalam kelompoknya serta miningkatkan
interaksi kepedulian terhadap lingkungan.

65

5.3. Saran
Dari hasil penelitian, pembahasan dan simpulan penelitian, peneliti
menyarankan beberapa hal, diantaranya:
1. Bagi guru, khususnya guru biologi, perlu disadari bahwa hasil belajar bilogi
dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran yang tepat sehingga memacu
antusias siswa dalam mempelajari biologi.
2. Bagi guru yang ingin menggunakan model pembelajaran berbasis proyek,
berbasis masalah agar lebih mengontrol siswa dan disiplin waktu agar setiap
tahapan-tahapan pembelajaran dapat berjalan dengan optimal.
3. Bagi peneliti selanjutnya, disamping kepada guru yang menjadi mitra,
peneliti juga perlu untuk memberi tahu kepada siswa mengenai prosedur
pelaksanaan model pembelajaran yang akan diterapkan kepada siswa agar
pelaksanaan pembelajaran lebih efektif dan efesien.

66

DAFTAR PUSTAKA

Addiin, I. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning pada Materi Pokok
Laruta Asam dan Basa di Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran
2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia, 3 (4): 7-16.
Ahmadi, Amri, dan Elisah. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Ajai, J. T., Imoko, B. I., dan O’kwu, E. I. 2013. Comparison of the Learning Effectiveness of
Problem-Based Learning (PBL) and Conventional method of teaching Algebra.
Journal of Education and Practice, 4 (1): 131-135.
Akinbobola, Olufunminiyi, A., dan Afolabi, F. 2010. Analisis of Science Process Skill in
West African Senior Secondari School Certificate Physics Practical Examination in
Nigeria. American-Eurasian Journal of Scientific Research, 5 (4): 234-240.
Almira, N., dan Derlina. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA
Negeri 1 Delitua. Jurnal Inpafi, 2 (4): 1-8.
Apriansari, Y. 2010. Edutainment for Children: Membangun Karakter Anak Usi Sekolah
Dasar Melalui Pendidikan Sains. Yogyakarta: UNY.
Bas, G. 2011. Investigating the Effects of Project-Based Learning on Students’ Academic
Achievement and Attitudes Toward English Lesson. TheOnline Journal of New
Horizons in Education, 1 (4): 9-11.
Ballanca, James. 2012. Proyek Pembelajaran yang Diperkaya: jalur Praktis Menuju
Keterampilan Abad ke-21. Jakarta: Indeks.
Benny, S. W, Slamet, H., dan Salifah, A. H. 2014. Pengembang Bahan Ajar Berbasis Model
Problem pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri Grunjugan Bondowoso. Jurnal Pancaran, 3 (3):
83-92.
Dahar, R. W. 2011. Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV Publisher.
Doppelt, Y. 2005. “assessment of Project-based Learning in a Mechatronics Context.”
Journal of Technology Education, 16 (2): 7-24.
Enggar, D., Sri Mulyani, dan Bakti Mulyani. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Project
Based Learning dan Problem Based Learning pada Materi Termokimia terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar. Jurnal Pendidikan
Kimia (JPK), 5 (1): 134-142.

67

Gokhan. A. 2013. The Effect of project-Based Learning on Student’s motivation.
International Journal of Academic Research, 5 (2): 82-86.
Happy, N., Listyani, E. 2011. Improving The Mathematic Critical and Creative Thinking
Skill In Grade 10th SMA Negeri 1 kasihan Bantul on the Mathematic Learning
Through Problem-Based Learning. Proceeding International Seminar and the
Fourth National Conferece on Mathematic Education, 823-843. Yogyakarta: Juli
2011.
Hayati, M.N., Supardi, K. I. dan Miswadi, S. S. 2013. Pengembangan Pembelajaran IPA
SMK dengan Model Kontekstual Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Hasil
Belajar dan Keterampilan Proses Sains Siswa, Jurnal Pendidikan Program Studi
IPA FMIPA UNNES Semarang, 2 (1): 53-58.
Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: insan Madani.
Hotmaria, A. S. 2014. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Proses
Sains dan Hasil Belajar Biologi Tingkat Tinggi Siswa di SMA Negeri 2 Kisaran
Kabupaten Asahan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Unversita Negeri Medan.
Holil, Anwar, Pambudi, H., Maya, M. K. S, Oksiana, Wasis, dan Soeryanto. 2011. Bunga
Rampai Pendidikan Karakter:Strategi Mendidik Generasi Masa Depan. Surabaya:
Unesa University Press.
Husamah dan Pantiwati, Y. 2014. Cooperative Learning STAD-PjBL: Motivation, Thinking
Skills, and Learning Outcomes in Biology Students. International Journal of
Education Learning and Development (IJELD), 2 (1): 77-94.
Indah, S., Retno, S. I, dan Sri Sukaesih. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek
terhadap Hasil Belajar siswa Materi Sistem Pencernaan Manusia. Unnes Journal of
Biology Education, 2 (1): 1-9.
Johnson, Cynthia, S., dan Shannon, D. 2013. Project Based Learning and Student
Engagement. Academic Research International, 4 (4): 560-570.
Kemendiknas. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Kementrian Pendidikan
Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Mahanal, S. & Wibowo, A. L. 2009. Penerapan Pembelajaran Lingkungan Hidup Berbasis
Proyek untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis, Penguasaan Konsep,
dan Sikap Siswa (Studi di SMAN 9 Malang). Makalah Disajikan dalam Seminar
Nasional Pendidikan Lingkungan Hidup dan Interkonferensi BKPSL. Universitas
Negeri Malang. 20-21 Juni 2009-07-15.
Maisyarotul, H. A, Fida, R., dan Muji S. P. 2014. Penguasaan Konsep Lingkungan dan Sikap
Peduli Lingkungan Siswa SMA Adiwiyata Mandiri di Kabupaten Mojokerto. Ejournal Unessa, 3 (3): 479-484.

68

Muriithi, E. M., Odundo, P. A., Origa, J. O., dan Gatumu, J. C. 2013. Project Method and
Learner Achievement in Physics in Kenyan Secondary School. International Journal
of Education and Research, 1 (7): 1-12.
Muderawan, I.W., Sastrika, I.A.K., dan Sadia, I.W. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Proyek terhadap Pemahaman Konsep Kimia Dan Keterampilan Berpikir
Kritis. Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program
Studi IPA, 3 (3): 1-13.
Najmuddin dan Ramly, 2005. Membangun lingkungan hdup yang harmonis dan
berperadaban. Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu.
Ni, Nyoman, S., Ida bagus, J. S., dan Ni, Luh. P. M. W. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Keterampilan
Proses Sains Siswa. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha program Studi Pendidikan IPA, 4 (2): 5-9.
OECD. 2012. PISA 2009 Technical Report. Tersedia: www.pisa.oecd.org.diakses pada 13
januari 2012.
Peppy F. A. 2014. Teori Pembelajaran. Surabaya: Pendidikan Non Formal Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.
Rachman, N. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan
Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas VIII pada Materi Pertumbuhan dan
Perkembangan Tumbuhan. Tesis. Bandung: PPS UPI.
Rahayu. 2012. Pengembangan Pembelajaran Ipa Terpadu dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Problem Base Melalui Lesson Study. http//journal,Unnesa.ac.id/nju/
index.php/jpii/article/download/20152129[24 Februari 2013].
Ramdani,
N.
2008.
Sikap
dan
Beberapa
Pendekatannya.
(Online).
(http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wpcontent/uploads/2008/06/babIattitud.pdf.di
akses 28 juli 2008).
Riyanto, Y. 2008. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam
Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Rustaman, N.Y. 2009. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Common Textbook JICA
IMSTEP. Bandung: FPMTP A UPI.
Sani, R.A. 2014. Inovasi pembelajaran. Medan: Bumi Aksara.
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
kencana.
Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
kencana.

69

Siwa, Maderawan dan Tika. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek dalam
Pembelajaran Kimia terhadap Keterampilan Proses Sains ditinjau dari Gaya Kognitif
Siswa. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha program
Studi Pendidikan IPA, 4 (3): 4-9.
Sudjana. 2005. Metode statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana. 2007. Metode statistika. Bandung: Tarsito.
Sulistiyo. 2012. Reflreksi Akhir Tahun 2012 Pengurus Besar PGRI. www.pgri.or.id. Diakses
tanggal 21 juni 2013.
Sutikno, S. M. 2013. Belajar dan pembelajaran. Lombok: holistica.
Varughese, V. K. 2010. Research Article: Academic Achievement of International Biological
Science Under Two Teaching Regimes. Bioscience Education, 16: 3-6.
Wibowo, A. L.P. 2009. Pengaruh Pendekatan Project Based Learning terhadap Hasil Belajar
serta Sikap terhadap Ekosistem Sungai Siswa Kelas X SMAN 9 Malang. Tesis.
Malang: FMIPA UM.
Widiyatmiko. 2012. Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Mengembangkan Alat Peraga IPA
dengan Memanfaatkan Bahan Bekas Pakai. Jurnal Pendidikan IPA indonesia, 10
(2): 23-28.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS INKUIRI TERBIMBING BERORIENTASI GREEN CHEMISTRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN SISWA SMA 13 SEMARANG MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

2 57 181

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMA SWASTA PAB 8 SAENTIS.

0 2 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DASAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA SWASTA SANTO THOMAS 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 4 14

PENGARUH METODE INQUIRY DAN DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SMA NEGERI 1 KUALUH SELATAN.

1 13 29

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PBL MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN SMA N 7 YOGYAKARTA.

0 0 1

PENGARUH INQUIRY LESSON TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS TERINTEGRASI SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN PENCEMARAN LINGKUNGAN - repository UPI S BIO 1106488 Title

0 0 4

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL PBL MATERI PENCEMARAN TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN

1 2 30

PENGARUH OUTDOOR LEARNING PADA MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

2 1 7

Penerapan Model Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah Lingkungan terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Keterampilan Proses Sains Siswa

0 0 6

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN SISWA KELAS VII MTs NEGERI PAREPARE

0 1 11