BAB 4 PERANCANGAN SISTEM
4.1 Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah upaya dalam suatu organisasi atau lembaga untuk memulai memiliki suatu sistem yang lebih baik lagi dari sistem sebelumnya. Perancangan
sistem dilakukan setelah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dilakukan. Adapun tujuan dari perancangn sistem yaitu untuk memenuhi kebutuhan
bagi pengguna atau pemakai user mengenai gambaran yang jelas tentang
perancangan sistem yang akan dibuat dan diimplementasikan nantinya.
4.2 Perancangan Data Flow Diagram DFD
Diagram aliran data Data Flow Diagram DFD adalah gambaran grafis dari suatu
sistem yang menggunakan sejumlah bentuk – bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan Mcleod,
2001:178. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir misalnya lewat telepon, surat, dan sebagainya atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan misalnya
file kartu,
microfiche, harddisk, tape, diskette, dan lain sebagainya. Jogiyanto, 2005:700.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa diagram aliran data adalah suatu alat untuk menggambarkan sistem dengan menggunakan bentuk-
bentuk simbol sebagai jaringan proses – proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain melalui jalur aliran data dan penyimpanan data. Sedangkan kelebihan dari
DFD adalah memungkinkan penganalisis menggambarkan setiap komponen yang digunakan dalam diagram. Kemudian penganalisis harus memastikan bahwa semua
keluaran yang diperlukan bisa diperoleh dari data - data masukan dan bahwa logika pemrosesan terefleksi dalam diagram. Mendeteksi dan memperbaiki kesalahan dan
kerusakan perancangan merupakan pada tahap awal siklus hidup pengembangan sistem akan jauh lebih mudah dilakukan jika dibandingkan pada fase pemrograman,
pengujian, dan implementasi berikutnya. Komponen simbol yang digunakan dalam diagram aliran data, dapat dilihat pada gambar berikut :
Gane Sarson Yourdon De Marco
Keterangan
Entitas eksternal, dapat berupa orangunit terkait yang berinteraksi dengan sistem
tetapi diluar sistem Orang, unit yang mempergunakan atau
melakukan transformasi data. Komponen fisik tidak diidentifikasikan
Aliran data Aliran data
Alirah data dengan arah khusus dari sumber ke tujuan
Penyimpanan data atau tempat data direfer oleh proses.
Tabel 4.1 Simbol DFD Sumber : Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall, 2001: 4
Entitas Eksternal
Entitas Eksternal
Proses Proses
Data store Data store
Universitas Sumatera Utara
Keterangan gambar: 1.
Kotak persegi digunakan untuk menggambarkan suatu entitas eksternal yang dapat mengirim data atau menerima data dari sistem.
2. Tanda panah menunjukkan perpindahan data dari suatu titik ke titik lain dengan
kepala tanda panah mengarah ke tujuan data. 3.
Kotak dengan sudut membulat digunakan untuk menunjukkan adanya proses transformasi.
4. Penyimpanan data menandakan penyimpanan manual, seperti lemari file atau
sebuah file atau basis data terkomputerisasi. Karena penyimpanan data mewakili sebuah atau sesuatu, maka diberi nama dengan sebuah kata benda Kenneth. E.
Kendall dan Julie. E. Kendall, Jilid I, 2003:264.
Adapun tahapan - tahapan pengembangan diagram aliran data, yaitu : 1.
Menciptakan Diagram Konteks Diagram konteks adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya
memuat suatu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol. Semua entitas eksternal ditunjukkan pada diagram konteks
berikut aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram konteks tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu juga entitas –
entitas eksternal serta aliran data menuju dan dari sistem diketahui dari wawancara dengan pengguna dan sebagai hasil analisis dokumen. Masukan dan keluaran yang
ditetapkan dalam diagram yang pertama tetap konstan dalam sebuah diagram sub – urutan. Sisa diagram asli dikembangkan ke dalam gambaran terperinci yang
melibatkan tiga sampai sembilan proses dan menunjukkan penyimpanan data dan aliran data baru pada level yang lebih rendah. Dampaknya adalah untuk mengikuti
Universitas Sumatera Utara
diagram aliran data asli, setiap diagram yang dikembangkan hanya boleh menggunakan selembar kertas tunggal.
Gambar 4.1 Diagram Konteks Aplikasi Berbasis Web Dengan SMS Gateway Pada SMA Swasta Pangeran Antasari Medan
2. Menggambarkan Diagram 0 Level berikutnya
Diagram 0 adalah pengembangan dari diagram konteks dan bisa mencakup sampai sembilan proses. Memasukkan lebih banyak proses pada level ini akan terjadi
dalam suatu diagram yang kacau, yang sulit dipahami. Setiap proses diberi nomor bilangan bulat, umumnya dimulai dari sudut sebelah kiri diagram dan mengarah ke
sudut sebelah kanan bawah. Penyimpanan data utama dari sistem mewakili file master dan semua entitas eksternal dimasukkan kedalam diagram 0 ini. Setiap
proses dalam diagram 0 bisa dikembangkan untuk menciptakan diagram anak User
SIA SMS
Siswa
Admin Contact
Input Login Contact
Info Sekolah
- Info Sekolah
- Info Nilai
- Data Siswa
- Izin Login
Data Siswa Inbox
Info Sekolah Data Nilai
Data Mata Pelajaran Data Guru
Universitas Sumatera Utara
yang lebih mendetail. Proses pada diagram 0 ini disebut dengan proses induk parent proses dan diagram yang dihasilkan disebut dengan diagram anak child
diagram.
Tbl_data_siswa Info Siswa
Data Siswa
Tbl_data_guru Info Guru
Data Guru
Tbl_data_mata_pelajaran Info Mata Pelajaran
Data Mata Pelajaran
Tbl_data_nilai Info Data Nilai
Data Nilai
Gambar 4.2 Diagram Konteks Level 0 Siswa
Data Siswa
Data Guru
Data Mata
Pelajaran
Data Nilai
Admin
Universitas Sumatera Utara
3. Menciptakan Diagram Anak Tingkat Yang Lebih Mendetail
Aturan utama untuk menciptakan diagram anak, keseimbangan vertikal, menyatakan bahwa suatu diagram anak tidak bisa menghasilkan keluaran atau
menerima masukan dimana proses induknya juga tidak menghasilkan atau tidak menerima. Semua aliran data yang menuju atau keluar dari proses induk harus
ditunjukkan mengalir kedalam atau keluar dari diagram anak. Diagram anak ditetapkan nomor yang sama seperti proses induknya di dalam diagram 0. Sebagai
contoh, proses 3 akan berkembang ke diagram 3. Proses – proses pada diagram anak diberi nomor dengan menggunakan nomor proses induk, poin desimal, serta
nomor unik untuk setiap proses anak. Pada diagram 3, proses-proses tersebut akan diberi nomor 3.1, 3.2, 3.3 dan seterusnya. Ketentuan ini memungkinkan
penganalisis mengikuti rangkaian proses disetiap tingkat pengembangan. Bila diagram 0 menggambarkan proses 1, 2, dan 3, diagram anak 1, 2, dan 3 semuanya
berada pada level yang sama Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall, Jilid I, 2003:265.
4.3 Perancangan Diagram Alir Flowchart