Karakter Morfologi dan Kimia Beberapa Kultivar Pamelo (Citrus maxima (Burm.) Merr.) Berbiji dan Tanpa Biji

224

KARAKTER MORFOLOGI DAN KIMIA BEBERAPA KULTIVAR
PAMELO (Citrus maxima (Burm.) Merr.) BERBIJI DAN TANPA BIJI
Arifah Rahayut, Siamet Susantol, Bambang S. Purwoko1 dan Iswari S. Dewi3
IStafPengajar Jurusan Agronomi Universitas Ojuanda, Mahasiswa S3 IPB
2Staf Pengajar Oepartemen Agronomi dan Hortikultura IPB
3 Staf Peneliti Balai Besar Penelitian dan PengembanganBioteknologi dan Sumberdaya Genetik
Pertanian
E-mail: arifahrahayu@yahoo.co.id
ABSTRAK
Pamelo merupakan salah satu jenis jeruk yang memiliki bentuk, ukuran, warna dan rasa
buah yang beraneka ragam. Sebagian besar kuItivar pamelo berbiji, sebagian lain tidak berbiji.
Buah tanpa biji disukai konsumen, karena kemudahan mengkonsumsi dan kemungkinan proporsi
bagian dapat dimakan menjadi lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter
morfologi dan kimia buah pamelo berbiji dan tanpa biji. Karakterisasi_dil.akukan di laboratorium
RGCI dan Pascapanen IPB pada buah pamelo asal Sumedang, Pati, Kudus, Magetan, Aceh dan
Pangkep (Sulawesi Selatan) pada bulan April 2009 hingga Juli 2010. Hasil penelitian menunjukkan
beberapa kultivar pamelo tidak berbiji umumnya memiliki bentuk pyriform, sedangkan buah berbiji
umumnya berbentuk spheroid. Buah beberapa kultivar pamelo tidak berbiji memiliki rasa manis
sampai manis sedikit getir, dengan pH jus buah 6.2-6.3, kecuali 'Jawa' berpH 4.0, kandungan asam

tertitrasi total (A IT) 0.47-0.50 gig, padatan terlarut total (PIT) 9.8-11.0 (0 brix), nisbah PIT/A IT
19.5-25.3, kandungan vitamin C 38.5-48.2 mgll00g, dan kandungan naringin 118.3-1 063.2 セァャュN@
Sementara buah pamelo berbiji memiliki rasa asam-manis, dengan pH jus buah 3.7-4.7, kecuali 'Bali
Merah I' ber pH 6.0, AIT 0.35-0.59 gig, PIT 8.7-11.3 (0 brix), nisbah PTT/AIT 16.9-24.6,
kandungan vitamin C 28.6-43.8 mgllOOg, dan kandungan naringin 55.2-461.2 セァャュN@
Kata kunci: pamelo, karakter morfologi, karakter kimia, PTT/A IT, naringin

PENDAHULUAN
Pamelo (Citrus maxima (Burm.) Merr.) merupakan salah satu jenis jeruk yang potensial
dikembangkan di Indonesia, karena karakteristiknya yang khas, yaitu berukuran besar, memiliki rasa
segar, dan daya simpan yang lama sampai 4 bulan (Susanto 2004). Oi samping itu, Indonesia
memiliki banyak plasma nutfah pamelo dengan bentuk, ukuran, wama dan rasa buah yang beraneka
ragam, demikian pula dengan jumlah bijinya. Buah tanpa biji tergolong sifat yang banyak diminati,
berkaitan dengan kemudahan mengkonsumsinya. Selain itu proporsi bagian dapat dimakan dari
buah jeruk tanpa biji lebih besar dibanding buah berbiji (Yamashita 1976).
Suatu tanaman dianggap menghasilkan buah tidak berbiji jika mampu menghasilkan buah
tanpa biji samasekali, biji mengalami aborsi atau memiliki sejumlah biji yang tereduksi. Padajeruk,
disebut tidak berbijijikajumlah biji per buah kurang dari lima (Varoquaux et al. 2000) atau 0-6 biji
(Chacoff dan Aizen 2007), dan disebut berbiji sedikit bila jumlah biji kurang dari 10 (Altaf dan
Khan 2007). Pada pamelo yang berukuran besar dengan jumlah juring relatif banyak (9-19 juring

per buah), masih dianggap tidak berbiji jika jumlah biji per buah kurang dari 10. Sementara itu,
tanaman disebut potensial menghasilkan buah tidak berbiji, bila dalam satu pohon terdapat buah
berbiji dan tidak berbiji.
Jumlah biji mempengaruhi bobot buah. Pamelo 'Banpeiyu' yang tidak berbiji (hasil
penyerbukan sendiri) mempunyai bobot buah lebih ringan dibandingkan buah berbiji (hasil
penyerbukan terbuka) (Yahata et al. 2005).
Prosiding Seminar Nasional Hortikultura - Indonesia 2010
Perhimpunan Hortikultura Indonesia - Universitas Udayana

225

u

v

Oisamping melalui jumlah biji pada setiap buah, ciri-ciri buah lain yang dapat digunakan
untuk membedakan kultivar pamelo adalah ukuran dan bentuk buah, bentuk ujung dan pangkal
buah, warna dan tekstur flavedo (epikarp), ketebalan dan warna albedo (mesokarp), wama
endokarpium, warna dan rasa vesicula atau daging buah, aroma minyak atsiri, dan jumlah buah pada
setiap pohon (Suharsi 2000). Menurut IPGRI (1999), kualitas buah yang diamati dapat berupa

kandungan minyak esensial pada kulit buah, kandungan asam tertitrasi total (A IT), gula, pH, nisbah
padatan terlarut total (PIT) dan kandungan asam askorbat buah. Oisamping itu evaluasi kegetiran
(bitterness) merupakan hal penting pada pamelo, karena rasa getir mempengaruhi kesukaan
konsumen terhadap pamelo dan prospek pemanfaatannya dalam industri jus.
Hasil penelitian Mahardika dan Susanto (2003) pada pamelo 'Srinyonya', 'Nambangan' dan
'Bali Merah' menunjukkan 'Srinyonya' memiliki kandungan PIT relatif lebih tinggi dibanding
'Nambangan' dan 'Bali Merah'. Nisbah PTT/AIT 'Nambangan' dan 'Bali Merah' lebih tinggi
dibanding 'Srinyonya'. Oi lain pihak, Ketsa (1989) melaporkan bahwa pada tangerine (Citrus
reticuiata Blanco) ketebalan kulit buah tidak berpengaruh terhadap kandungan PIT dan asam
askorbat, tetapi tangerine berkulit tipis memilki AIT lebih rendah dan nisbah PTT/AIT lebih
tinggi. Hal ini membuat rasa tangerine berkulit tipis lebih enak dibanding yang berkulit tebal.
Kualitas buah juga berhubungan dengan warna jus. Pamelo dengan warna jus merah
memiliki kandungan fenolik total dan karotenoid lebih tinggi dibandingkan yang warna jusnya putih,
sehingga merupakan sumber antioksidan yang baik dan lebih efisien dalam menangkap berbagai
bentuk radikal bebas (Tsai et al. 2007).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi dan kimia buah pamelo berbiji
dan tanpa biji.
BAHAN DAN MET ODE

u


Penelitian ini dilakukan mulai bulan April 2009 hingga bulan Juli 2010. Karakterisasi
morfologi dan pengujian kualitas buah dilakukan di Laboratorium RGCI (Research Grant for Crop
Improvement) dan Laboratorium Pascapanen IPB dan di Balai Besar Pascapanen Cimanggu Bogor.
Karakterisasi morfologi dilakukan terhadap 30 contoh buah dari tiap kultivar, kemudian diambil 10
contoh buah per kultivar untuk diuji kualitas buahnya, kecuali pada buah asal Aceh dan Pangkep
yang menggunakan 15 contoh buah untuk karakterisasi morfologi dan enam buah untuk uji kualitas
buah.
Bahan tanaman yang digunakan berupa buah pamelo asal Sumedang ('Cikoneng ST'), Pati
('Bageng'), Kudus (,Muria Merah 1'dan 'Muria Merah 2), Magetan
('Nambangan', 'Adas
Ouku', 'Magetan', 'Srinyonya', 'Jawa I', 'Jawa 2', 'Bali Merah I', 'Bali Merah 2', 'Bali Putih'),
Aceh (,Putih Manis'/'Giri Matang', 'Merah Asam' dan 'Putih Asam') dan Pangkep ('Pangkep
Merah', 'Pangkep Putih' dan 'Maria Sigola-gola') pada stadia kematangan yang relatif seragam
(berumur 24-28 minggu setelah bunga mekar). Bahan kimia yang dipakai adalah untuk analisis
asam tertitrasi total (NaOH 0.1 N), vitamin C (Iarutan IKI, amilum) dan untuk analisis flavonoid
(NaOH 4 N, diethylene glycol, naringin). Alat yang digunakan antara lain adalah timbangan
analitik, gunting, pisau, pipet, buret, gelas ukur, labu takar, pH meter digital, hand refractometer,
blender, dan jangka sorong.
.

lebar
Karakter morfologi buah yang diamati meliputi warna kulit buah, bentuk buah"
mesokarp (mm), jumlahjuring (segmen) per buah, ketebalan sekatjuring, warna kantongjus, bobot
bagian-bagian buah (kulit, daging buah, biji dan axis (inti». Pengukuran kandungan asam askorbat,
menggunakan metode titrasi (AOAC, 1995), pH jus buah diukur dengan pH meter digital (CG 842
Schott, Germany). Kandungan asam tertitrasi total (A IT) diukur dengan cara titrasi menggunakan
0.1 N NaOH hingga pHnya mencapai 7. Kandungan padatan terlarut total (PIT), dihitung sebagai
derajat Brix menggunakan hand refractometer (Atago Nl Brix 0-32%). Kandungan naringin,
mengikuti metode Nagy et al. (1977) dan Mishra dan Kar (2003).

Prosiding Seminar Nasional Hortikultura - Indonesia 2010
Perhimpunan Hortikultura Indonesia - Universitas Udayana

226

HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari 19 kultivar yang diamati, terdapat sembiJan kultivar berbiji ('Cikoneng ST, 'Adas
Duku', 'Jawa 2', 'Srinyonya', 'Magetan', 'Bali Putih', 'Muria Merah 2', 'Putih Asam', 'Pangkep
Putih'), lima kultivar potensial tidak berbiji ('Nambangan', 'Bali Merah I', 'Merah Asam',
'Pangkep Merah' dan 'Maria Sigola-gola') dan lima kultivar tidak berbiji ('Bageng', 'Muria Merah

I', Jawa I, 'Bali Merah 2' dan 'Giri Matang').
Pada kultivar yang diamati, wama kulit buah pamelo yang masak berkisar dari hijau hingga
kuning tua. Wama kantong jus relatif beragam, mulai dari putih, putih kemerahan hingga merah.
Wama kulit buah dan kantong jus paling menarik dijumpai pada kultivar pamelo Magetan, yaitu
kuning tua dengan jus merah (Tabel I, Gambar I).
Dilihat dari bentuk buah, pamelo berbiji umumnya berbentuk spheroid (seperti bola),
sedangkan yang tidak berbiji berbentuk pyriform (seperti buah pir). Hal yang sama juga dijumpai
pada buah apel (Hlusickova dan BlaZek 2006). Kondisi ini membuat buah pamelo tanpa biji tidak
selalu memiliki bagian dapat dimakan yang lebih besar dibanding buah berbiji, karena dengan
bentukpyriform membuat bagian atas buah tidak terisi bagian buah lain (daging, selaputjuring, biji,
axis). Selain ini persentase bagian dapat dimakan juga berhubungan dengan ketebalan mesokarp.
Kultivar Merah Asam, Bageng, Muria Merah 1 dan Putih Asam memiliki mesokarp tebal, sehingga
mempunyai persentase bagian dapat dimakan rendah. Di lain pihak 'Bali Merah I', 'Srinyonya' dan
'Pangkep Merah' memiliki mesokarp tipis sehingga porsi bagian buah dapat dimakannya relatif
lebih besar dibanding kultivar lain. Sementara itu 'Muria Merah 2', memiliki porsi bagian dapat
dimakan relatif rendah, akibat jumlah bijinya yang besar (Tabel 2). Dengan demikian jumlah biji
pada buah berbagai kultivar pamelo tidak berkorelasi positif dengan persentase bagian dapat
dimakan. Berbeda halnya dengan jeruk tangerine, yang jumlah bijinya berkorelasi positif dengan
bobot buah (KetsaI988).
Pada pamelo bobot buah bervariasi antar kultivar. Dalam hal ini ketebalan mesokarp lebih

berperan dibanding jumlah biji. Kultivar yang bermesokarp tebal cenderung memiliki bobot buah
yang lebih besar. Tidak seperti pada tangelo, buah berbiji berukuran lebih besar dibanding buah
tanpa biji (Krezoom tanpa tahun).
Kultivar berbiji memiliki pH jus buah lebih rendah (3.7-4.7), sehingga memiliki rasa yang
lebih masam dibanding pamelo tanpa biji yang memiliki pH jus buah lebih tinggi (6.2-6.3), kecuali
kultivar Jawa 1 yang memiliki rasa agak masam, sehingga memiliki pH rendah 4.0 dan Bali Merah 1
(berbiji) yang memiliki pH 6.0. Demikian pula kultivar tanpa biji cenderung memiliki A TT yang
lebih rendah dibanding kultivar berbiji dan potensial tanpa biji, kecuali pada 'Bali Putih' yang
mengandung ATT rendah. (Tabel 3) Hal yang sarna dijumpai pada apel; buah berbiji memiliki rasa
lebih asam dibandingkan dengan buah tanpa biji (Hlusickova dan bャ。zセN@
2006). Hal ini berkaitan
dengan peran biji sebagai sink (wadah) yang paling kuat pada tanaman, dan kekuatan sink
merupakan fungsi dari ukuran dan aktivitas sink (Taiz dan Zeiger 2002), sehingga keberadaan biji
akan meningkatkan kandungan asam dan PTT (Krezdom tanpa tahun). Padatan terlarut total
terendah dijumpai pada kultivar yang paling banyak dan berat bijinya (,Muria Merah 2'), dan 'Bali
Putih'. Hal yang sama dijumpai pada kultivar lici berbiji (Yen 1984).
Kandungan ATT yang lebih rendah pada kultivar pamelo tanpa biji membuat nisbah PTTIA TTnya
cenderung lebih tinggi dibanding kultivar berbiji. Walaupun menurut Ketsa (1989), tangerine
dengan Nisbah PTT/A TT tinggi memiliki rasa yang lebih enak, tetapi pada pamelo rasa buah juga
dipengaruhi oleh kandungan naringin. Naringin merupakan salah satu flavonoid yang menyebabkan

rasa getir pada pamelo. Kandungan naringin pada bagian-bagian buah pamelo mulai dari yang
tertinggi berturut-turut terdapat pada albedo (mesokarp), flavedo (epikarp), selaput segmen, biji dan
jus (Pichaiyongvongdee dan Haurenkit 2009). Kultivar dengan kandungan naringin tinggi,
meskipun manis, tetapi tingkat kegetirannya lebih kuat, sehingga kultivar tanpa biji cenderung
mempunyai rasa manis agak getir, seperti 'Giri Matang',' Bageng' dan 'Muria Merah I', kecuali
pada kultivar tanpa biji 'Jawa I' yang memiliki rasa manis-asam, tanpa getir.
Prosiding Seminar Nasional Hortikultura - Indonesia 2010
Perhimpunan Hortikultura Indonesia - Universitas Udayana

227

Tabel 1. Karakter morfologi buah pamelo
Kultivar

u

Karakter Morfologi
Bobot buah
Bentuk buah


lumlah
juring
per buah

lumlah
biji per
buah

Tebal
mesokarp
(mm)

1184.6-1752.6

11-13

40-96

10.0-12.5


spheroid

1064.8-1928.0

12-15

27-105

9.6-18.3

spheroid

796.2-1672.0

13-19

36-93

9.5-15.4


ellipsoid
spheroid

788.1-1382.1
902.8-1546.9

9-15
10-15

0-75
63-95

10.0-14.3
6.9-10.1

spheroid

952.6-1498.8

8-15

40-114

8.75-14.05

merah
muda-putih
putih

spheroid

1187.9-2180.8

14-19

9-194

11.0-16.5

spheroid

817.3-1448.6

12-20

2-89

12.0-22.0

putih

spheroid

1218.0-2324.5

8-15

25-88

9.50-22.25

merah
mudamerah
merah
muda
merah
mudamerah
merah
muda
merah
muda

spheroid

1120.0-1769.9

14-17

1-67

11.3-16.1

spheroidpyriform
spheroidpyriform

1080.9-1805.9

9-15

8-37

7.7-14.6

797.4-2600.4

11-16

0-48

19.4040.75

spheroid

841.9-2674.0

9-16

0-\32

9.20-25.25

spheroid

929.1-1743.3

7-13

0-86

8.00-\3.00

pyriform

1147.1-2840.3

11-14

0-5

18.1-37.5

pyriform

1062.6-1696.7

9-12

0-10

10.5-16.5

spheroidpyriform
pyriform

1033.9-1722.9

9-16

0-10

8.1-14.8

1163.1-2406.8

8-17

0-10

15.8-27.8

pyriform

792.5-1567.5

10-17

0-10

Warna
kulit buah

Warna
kantongjus

hijaukuning
kuning

merah
muda
merah
muda
merah
mudamerah
merah
putih-merah
muda
putih

ellipsoid

HerbiH
Cikoneng
Adas Duku
lawa2

hijaukuning

Magetan
Srinyonya

kuning tua
hijaukuning
hijaukunifig
hijaukuning
Hijau kuning
Hijau kuning

Bali Putih
MuriaMerah
2
Putih Asam
Pangkep
Putih

Potensial
Nambangan

kuning

Bali Merah I

hijau

MerahAsam

kuning

Pangkep
Merah
Maria
Sigola-gola

Hijau kuning
Hijau kuning

Tanpa Hiji
Bageng
Jawa 1

hijaukuning
hijau

Bali Merah 2

hijau

MuriaMerah

hijaukuning
kuning

1
Girl Matang

merah
muda
Merah
mudamerah
merah
muda
merah
muda
putih

Prosiding Seminar Nasional Hortikultura - Indonesia 2010
Perhimpunan HortilaJtura Indonesia - Universitas Udayana

10.0519.75

228

Kultivar Pamelo tidak Berbiji

Bali merah 2

Bageng

Muria Merah 1

Kultivar pamelo yang potensial tidak berbiji

Bali merah 1

Nambangan

Merah Asam

Maria Sigola-gola

Pangkep merah

Kultivar pamelo berbiji

Pamelo Magetan

Jawa 2

Srinyonya

Putih Asam

Adas Duku

Bali Putih

Muria Merah 2 Pangkep Putih

Gambar I. Penampilan buah pamelo berbiji, potensial tidak berbiji dan tanpa biji.
Pada pamelo, kandungan vitamin C tidak dapat membedakan antara buah berbiji dan tanpa
biji. Beberapa kultivar tanpa biji (Giri Matang dan Bali Merah 2) memiliki kandungan vitamin C
relatif lebih tinggi dibanding kultivar berbiji. Tidak seperti pada apel; buah berbiji memiliki
kandungan vitamin C lebih tinggi dibandingkan yang tanpa biji (Hlusickova dan BlaZek 2006).
Diduga, perbedaan kandungan vitamin C juga karen a dipengaruhi oleh faktor prapanen, yaitu iklim
(cahaya dan suhu rata-rata) dan praktek budidaya (pupuk nitrogen), faktor panen (stadia kematangan
buah saat panen dan cara panen), dan faktor pascapanen (suhu dan kelembaban relatif ruang simpan)
(Lee dan Kader 2000).

Prosiding Seminar Nasional Hortikultura - Indonesia 2010
Perhimpunan Horlikultura Indonesia - Universitas Udayana

229

Tabei 2. Persentase bobot bagian-bagian buah pameio
Kultivar

u

u

Berbiji
Cikoneng
Adas Duku
Jawa2
Magetan
Srinyonya
Bali Putih
Muria Merah 2
PutihAsam
Pangkep Putih
Potensial
Nambangan
Bali Merahl
MerahAsam
Pangkep Merah
Maria Sigola-gola
Tidak Berbiji
Bageng
Jawa I
Bali Merah 2
Muria Merah I
Giri Matang

Kulit± sd (%)

Daging sd (%)

32.3±4.6
30.6±8.4

31.2±304
34.4±5.8
25.2±5.0
34.7±6.2
38.0±6.5
41.9±5,6
34.5±6.0

34.6±404
24.5±4.1
54.1±lOo4
26.8±3.6
28,6±4.6
44.1±4.9
33.8±2.7
30.4±5.1
42.6±6.2
36.2±3.6

Selaput juring
±sd(%)

504±1.2

Biji ± sd (%)

Axis± sd(%)

6.4±Oo4

3.2±1.l
1.8±O.6
2.8±O.4
1.I±O.9
3.0±0.7
1.8±1.4
4.5±2.2
2.0±1.I
1.5±0.8

0.7±O.3
0.8±O.3
1.0±0.3
0.7±0.3
0.6±O.2
0.8±O.3
1.6±O.8
0.9±O.5
0.5±O.3

57.9±4.4
66.5±3.8
39.2±9.0
66.6±4.0
64.0±4,3

6.4±O.9
7.I±O.8
5.4±1.6
5.0±1.l
6.2±0.8

0.5±O.3
1.0±0.6
O.5±0.8
l.l±0.8
0.6±1.0

0.5±O.1
0.8±O.2
0.7±0.3
Oo4±O.1
0.6±O.3

52.2±404

3.3±O.5
4.1±O.6
6.I±O.9
4.6±O.7
5.6±1.2

O.O±O.O
O.l±O.1
0.2±O.2
0.1±0.2
0.0±0.2

Oo4±O.1
O.3±O.1
0.6±O.2
0.5±O.2
O.7±O.2

58.5±3.6
59.1±7.7
59.4±4.2
58.1±7.2
65.2±5.5
56.5±6.0
47.1±9.1
49.8±5.1
57.0±5.0

7.7±1.1
5.6±1.l
5.7±1.8
6.1±1.0
6.3±0.8
8.8±2.9
5.5±1.1

61.7±2.9
62.7±4.9
52.2±6.9

5704±3.l

Tabei 3. Karakter kimia buah pameio
Kultivar

u

Berbiji
Cikoneng
AdasDuku
Jawa2
Magetan
Srinyonya
Bali Putih
Muria Merah2
PutihAsam
Pangkep Putih
Potensial
Nambangan
Bali Merahl
MerahAsam
Pangkep Merah
Maria Sigola-gola
Tidak Berbiji
Bageng
Jawa 1
Bali Merah2
Muria Merah 1
GiriMatang

PIT±sd
eBrix)

AIT±sd (g. g'

PITIATT
±sd

Vitamin
C±sd (mg
.100g· l )

Naringin (Ilg.mr

I)

3.7±O.3
4.0±0.1
4.0±1.1
4.7±O.1
4.5±1.0
5.7±O.2
4.6±1.l
4.3±O.5
4.0±0.2

9.2±0.9
9.7±O.5
IO.6±O.4
10.3±O.9
1O.3±0.9
8.7 ±O.7
8.7±O.7
9.9± l.l
11.3 ±0.9

O.51±O.lO
0.58±0.05
O.59±0.05
0.53±O.05
0.54±O.09
0.35±0.06
0.51±0.08
OA8±O.02
0.53±0.08

18.5±2.6
17.0±1.7
18.2±2.2
19.3±1.7
19.5 ± 3.7
24.6 ±4.8
17.1±3.5
20.7 ±2.5
21.6 ± 3.8

30.4±3.9
33.5±3.7
34.4±6.1
35.9±2.9
33.0±6.8

93.6±38.0
131.2±46.7
55.2±7.1
366.2±263.0
163.5±6.1
261.4±126.2
344.2±70.7

3.7±O.2
6.0±0.1
4.0±1.2
4.0±0.2
4.6±O.2

9.0±0.8
9.2±0.7
10.1±1.3
10.5 ±0.9
10.8±1.6

0.53±0.O2
Oo48±O.07
0.55±O.07
0.57±O.04
0.51±0.04

16.9 ± 1.6
19.6±3.9
18.4± 204
18.7±2.5
21.5 ± 4.1

34.0±3.3
43.8±4.0
34.3 ± 10.6
34.3 ± 204
28.6±4.7

-

6.3±O.1
4.0±0.l
6.2±0.7
6.3±O.1

IO.I±O.6
10.2 ±0.5
9.8±O.7

9.8±Oo4

6.3±Oo4

11.0±O.8

0040 ±O.O
OA6±O.03
OA7±O.04
0.50±0.04
0.44±O.O2

25.1 ± 1.6
22.2 ± 0.9
2 1.3±3. 1
19.5±1.8
25.3 ± 2.6

4004 ± 3.0
38.5 ±3.0
45.3±3.8
39.1±11.8
48.2±8.5

615.0±162.6
318.7±11.9
118.3±48.7
324.2±22.6
1063.2±125.9

pH±sd

Prosiding Seminar Nasional Hortikultura - Indonesia 2010
Perhimpunan Hortikultura Indonesia - Universitas Udayana

3904± 7.8
42.9±8.4
39.0±6.3
29.5±2.7

I)

-

421.2±77.8

273.3±94.3
185.0±42.6
461.2±154.1
254.2±90.5

230

KESIMPULAN
Buah beberapa kultivar pamelo tidak berbiji umumnya memiliki bentuk pyriform, kecuali
'Bali Merah 2' dengan pH jus buah relatif lebih tinggi, kecuali 'Jawa 1'), memiliki rasa man is
sampai manis sedikit getir, kandungan AIT 0.47-0.50 gig, PTT 9.8-11.0 brix), nisbah PTT/AIT
19.5-25.3, kandungan vitamin C 38.5-48.2 mgll00g, dan kandungan naringin 118.3-1063.2 セァャュN@
Sementara buah pamelo berbiji memiliki bentuk spheroid, rasa asam-manis, dengan pH jus buah 3.74.7, kecuali 'Bali Merah l' ber pH 6.0, ATT 0.35-0.59 gig, PIT 8.7-11.3 (0 brix), nisbah PITIA IT
16.9-24.6, kandungan vitamin C 28.6-43.8, dan kandungan naringin 55.2-461.2 セァャュN@

e

UCAPAN TERIMA KASm
Terima kasih kepada Kementrian Riset dan Teknologi yang telah menyediakan dana untuk
penelitian ini melalui program InsentifRiset Terapan 2010.

DAFfAR PUSTAKA
AOAC. 1995. Official Methods of Analysis. Ed ke 16. Washington DC: AOAC International.
Chacoff NP and Aizen MA. 2007. Pollination requirements of pigmented grapefruit (Citrus
paradisi Macf.) from Northwestern Argentina. Crop Sci. 47:1143-1150.
IPGRI. 1999. Descriptors for Citrus. International Plant Genetic Resources Institute, Rome, Italy.
Hlusickova JB and BlaZek J. 2006. Seed count, fruit qualityand storage properties in four apple
cultivars. J. Fruit and Ornamental Plant Res. 14: 151-160.
Ketsa S. 1988. Effect of seed number on fruit characteristics of tangerine. Katsersat J. (Nat. Sci.).
22:225-227.
_ _ _. 1989. Fruit quality of tangerine (Citrus reticulata Blanco cv. Khieo Waan) with thin and
thick peel. Asean Food J. 4(3):121-122.
Krezoorn AH. Tanpa tahun. Pollination and related factors affecting fruit quality.
http://flcitrus.ifas.ufl.edulUF%20IFAS%20Short%20Course%20Proceedings/fruitset.htm.
29 Agustus 2009.
Lee SK and Kader AA. 2000. Preharvest and postharvest factors influencing vitamin C
content ofhorticulturaI crops. Postharvest Biology and Technology 20: 207-220
Mahardika 18K dan S Susanto. 2003. Perubahan kualitas buah beberapa kultivar jeruk besar
(Citrus grandis L. (Osbeck) selama periode pematangan. Hayati 10 (3): 106-109.
Mishra P and Kar R. 2003. Treatment of grapefruit juice bitterness removal by amberlite IR 120
and amberlite IR 400 and alginate entapped naringinase enzyme. J. Food Sci 6 (4): 12291233.Nagy S, Shaw PE and Veldhuis MK, editor. 1977. Citrus Science and Technology
Vol 2. A VI Publ. Co. Westport, CT.
Pichaiyongvongdee Sand Haruenkit R. 2009a. Comparative studies of Iimonin and naringin
distribution in different parts of pummelo (Citrus grandis (L.) Osbeck) cultivars grown in
Thailand. Kasetsart J. (Nat. Sci.) 43:28-36.
Suharsi TK. 2000. Pendeteksian vigor kekuatan tumbuh benih jeruk besar (Citrus maxima (Burm.)
Merr.) untuk batang bawah pada kondisi cekaman oksigen rendah. (disertasi). Program
Pasacasarjana IPS. Bogor.
Susanto S. 2004. Perubahan kualitas buah jeruk besar (Citrus grandis (L.) Osbeck) yang disimpan
dan dibiarkan di pohon. Hayati 11 (1):25.
Taiz L and Zeiger E. 2002. Plant Physiology_ Third Edition. Sinauer Associates, Inc. Sunderland.
USA.

Prosiding Seminar Nasional Hortikultura - Indonesia 2010
Perhimpunan Hortikultura Indonesia - Universitas Udayana

231

u

Tsai HL, Chang SKC and Chang SJ. 2007. Antioxidant content and free radical scavenging ability
of fresh red pummelo (Citrus grandis (L.) Osbeck) juice and freeze-dried products. J.
Agric. Food Chern. 55 (8): 2867-2872. Abstr.
Varoquaux F, Blanvillain R, Delseny M and Gallois P. 2000. Less is better: new approaches for
seedless fruit production. Tibtech 18:233-242.
Yahata M, Kurogi H, Kunitake H, Nagano K, Yabuya T, Yamashita K and Komatsu H. 2005.
Evaluation of reproductive functions in a haploid pummelo by crossing with several diploid
citrus cultivars. J. Japan Soc. Hort. Sci. 74 (4): 281-288
Yamashita K. 1976. Production of seedless fruits in Hyuganatsu, Citrus tarnurana Hort. Ex Tanaka,
and Hassaku, Citrus hassaku Hayata through pollination with pollen grainswith 4 x
Natsudaidai, Citrus natsudaidai Hayata J. Japan Soc. Hort. Sci. 45(3):225-230.
Yen CR. 1984. Seeded and seedless fruits growth of "Sah Keng" litchi. J. Agric. Res. China
33(3):257-264.

u

v

u

Proslding Seminar Nasional Hortlkultura - Indonesia 2010
Perhimpunan Hortikultura Indonesia - Universitas Udayana

REORIENTASI RISET UNTUK
MENGOPTIMALKAN PRODUKSI
DAN RANTAI NILAI HORTIKULTURA

PROSIDIN.G

SEMIIIII·R NASIONAf.

TURA
INDONESIA -2010
b。rWイGiヲuセ@

Dipublikasi Oleh PERHORTI セ N
ISBN 978-979-25-1263-2

"'" . s'

ャ@

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL HORTIKULTURA
INDONESIA 2010
Universitas Udayana Denpasar - Bali, 25-26 Nopember 2010

Editor:
I Made Supartha Utama
Anas D. Susila
Roedhy Poerwanto
Nyoman Semadi Antara
Nengah Kencana Putra
Ketut Budi Susrusa

Penerbit
Perhimpunan Hortikultura Indonesia

Sekretariat :
Departemen Agronomi dan Hortikultura
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
JI. Meranti, Kampus IPB Darmaga
Phone/fax: (0251) 8422889

PENGANTAR EDITOR

Kegiatan seminar hortikultura adalah kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh
Perhimpunan Hortikultura Indonesia (PERHORTI) dimana Seminar Nasional Hortikultura
2010 pada tanggal 25 dan 26 November dilaksanakan oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hortikultura Universitas Udayana, Oenpasar - Bali.

Seminar Nasional

Hortikultura 2010 ini bertemakan "Reorientasi Riset untuk Mengoptimalkan Produksi
dan Rantai Nilai" melibatkan ilmuwan, peneliti dan praktisi di bidang hortikultura yang
bertujuan untuk berbagi atau pertukaran informasi, expertis dan ide-ide berbagai aspek
terkait dengan di bidang hortikultura tersebut. Oi samping itu, seminar ini juga bertujuan
untuk menumbuhkan kerjasama antar peneliti dari berbagai lembaga penelitian dan
pengkajian teknologi serta dengan praktisi hortikultura.
Prosiding ini berisikan makalah-makalah yang dikontribusikan oleh para ilmuwan
dan peneliti yang dipresentasikan baik secara oral maupun dengan poster. Makalah-makalah
yang dipresentasikan secara oral dan dimasukkan ke dalam prosiding ini dibagi ke dalam
empat sesi berdasarkan pengelompokan judul-judul makalah terkait ditambah satu sesi
poster. Makalah presentasi oral maupun poster yang dimasukkan ke dalam prosiding ini
telah melalui proses editing oleh Tim Editor. Informasi yang tertuang di dalam prosiding ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi ilmuwan, peneliti dan praktisi untuk mengarahkan
pengembangan dan peningkatan daya saing hortikultura nasional.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh ilmuwan dan peneliti yang
telah berkontribusi makalah dan informasi dalam prosiding ini.

Oenpasar 27 Oesember 2010

Prof. Ir. I Made Supartha Utama, MS., Ph.D.
Ketua Tim Editor

DAFTAR lSI

Pengantar Editor
Sesi Plena (Keynote dan invited Speakers)
The Importance of Research to Optimize the Performance of Horticultural Value Chains
Peter J. Batt
Pengembangan Riset Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Hortikultura Indonesia pada Era Perdagangan Bebas
ASEAN-China
Roedhy Poerwanto
Producers and Chanel.Choice Decisions in Indonesia's Horticultural Sector: the Impact of the Modern Retail Sector on
Small Holders and Opportunities for Research
Randy Stringer
Helping Indonesia to Grow: The AMARTA Experience
William Levine,

1
17

23

24

Sesi Paralel I. Pemuliaan dan Propagasi Tanaman
Plj!lgaruh umur buah danjenis media terhadap induksi embrio somatik Biji manggis (garcinia mangostana I.) Dalam
kul\ur in vitro
.
セ[@
Darda Efendi

36

in Vitro Regeneration ofPummelo cv. Cikoneng from Cotyledon and Epicotyl
Iswari S. Dewi, I. H. Rahman, Bambang S. Purwoko

46

Kaji Terap Teknologi Klonisasi Durian Unggul Di Kecamatan Watulimo Trenggalek.
AI. Gamal Pratomo, M. Sugiyarto dan L. Rosmahani
Pengkajian Adaptasi Varietas-varietas Bawang Merah Pada Lahan Gambut di Kalimantan
Titiek Purbiati, Abdulah Umar, Any Supriyanto
Perbanyakan Menteng Besar (Baccaurea dulcis (Jack) MueIl Arg.) dengan Cara Sambung Pucuk sebagai Upaya
Pelestarian Jenis
Reni Lestari dan Popi Aprilianti
Pengaruh Berbagai Jenis Batang Bawah Dan Batang Atas Untuk Keberhasilan Mikrografting Manggis
Rd. Selvy Handayani, Roedhy Poerwanto, Sobir, Agus Purwito, Tri Muji Ermayanti
Studi Metaxenia pada Buah Pepaya Genotipe IPB 9 (Metaxenia Studies on Papaya Fruit Genotipe IPB 9)
Winarso D. Widodo, Sriani Sujiprihati, Nurul Febrianti
Karakterisasi Molekuler dengan RAPD Pra dan Pasca Kriopreservasi Plasma Nutfah Beberapa Genotipe Pisang (Musa
Spp.) Sumatera Barat.
Wiwik Hardaningsih,Karlin Agustina, Agus Sutanto, Irfan Suliansyah
Stimulasi Pertumbuhan Immature-Embryo Cemara Laut pada Beberapa Konsentrasi Hara Makro Secara In Vitro
Marlin dan Yulian Idris
Selection ofSR Unpad top-cross sweetcom hybrids in West Java (Seleksi hibrida test-crossjagung man is SR Unpad di
JawaBarat)
Ruswandi, D., Dina, T.W., Anggie, E.P., Winny, W., Jajang, S. H., SR. Ruswandi
In Vitro Conservation of Pummelo (Citrus maxima (Burm.) Merr.) Using Osmoticum and Retardant
Iswari S. Dewi, Gani Jawak, Ika Roostika, M. Sabda, dan Bambang S. Purwoko
Peningkatan Kualitas Buah Pepaya melalui Pengendalian Penyerbukan
Ketty Suketi
Usaha perbanyakan subang bibit tiga varietas gladiol (Gladiolus hybridus L) dengan menggunakan Benziladenin (BA)
Lampung
Tri Dewi Andaiasari,Taufik Tamadoni, Niar Nurmauli
Studi Fiiogenetik dan Identifikasi Mo1ekuler Phalaenopsis sp Menggunakan Marka Microsatelit

57
62
68

76
77
84

91
96

103
III
117

122

Fatimah dan Dewi Sukma
Evaluasi Dan Seleksi FI Ubi Jalar (Ipomoea batatas (L.) Lam) ex Jepang Outcrossing Berdasarkan Karakter Hasil Di
Jatinangor
A. Aina Roosda, A. Ismail, W. Chandria, A. Karuniawan

129

Evaluasi dan SeleksiFI Ubi Ialar (ipomoea batatas L.) Cilembu Berdasarkan Karakter Vegetatif di Jatinangor
Haris Maulana, Windhy Chandria,dan Agung Karuniawan

136

Kajian Biologi Reproduksi Tanaman Durian (Durio zibethinus, Murray)
Sumeru Ashari dan Sri Wahyuni

142

Hubungan Kekerabatan Plasma Nutfah Ubi Jalar (Ipomea batatas (L.) Lam) Jawa Barat Berdasarkan Analisis Kluster
Karakter Morfo-Agronomi
Windhy Chandria, Agung Karuniawan

149

Aanalisis proksimat dan korelasi kandungan nutrisi talas (colocasia esculenta (\.) schott) asal jawa barat
Yudithia Maxiselly, Agung Karuniawan

157

The Production of Free-Virus Diseased Citrus Mother Plants Through Shoot Tip Grafting Method in Indonesia
Nirmala F. Devy, M.E. Dwiastuti, Jati and H. M. Yusuf

163

Difersifikasi Produk lima Varietas Jeruk (Siem, Manis Punten, Manis Pacitan, Manis Zhaggs Bonansa dan Manis
Waturejo) dengan Sistem Aglomerasi
Hasim, A., Hardiyanto, Emi, B.

170

Inisiasi Kalus Embriogenik dari Eksplan Embrio Zigotik Durian
Dewi Sukma, Darda Efendi, Ragapadmi, Ratih Pusparani

175

Induksi Keragaman Genetik Tanaman Anthurium plowmanii C. Melalui Mutasi Kromosom dengan Kolkisin dan
Irradiasi Sinar Gamma 6OCo Secara In Vitro
Ni Made Armini Wiendi, Lina Nurwanti, Sri Imriani Pulungan

184

Potensi Pemanfaatan Temporary Immersion Bioreactor (TIB) dalam Mikropropagasi Tanaman Stroberi (Fragaria x
ananassa Dutch.)
Farida Yulianti, Nirmala F. Devy, Hardiyanto dan A. Syahrian Siregar
Parameter genetik karakter jagung semi pada hibrida DR dalam beberapa kerapatan tanaman
Anggia, E.P., Rineza K. Limindo, Winny, W., T. Mutiarawati, SR. Ruswandi , and D. Ruswandi

185

Keragaman Fenotipik Ubi antara Populasi Ubi Jalar Cilembu dan ex. Jepang Asal Biji FI Outcrossing
Cucu Jamilah, Windhy Chandria, Agung Karuniawan

196

Persilangan Durian Antar Spesies(Durio zibethinus X Durio kutejensis)
Lutfi Bansir , Sumeru Ashari ,M. Syaiful Awaluddin

203

190

Sesi Paralel II. Fisiologi dan Praktik Budidaya
Kandungan Giberelin, Kinetin, dan Asam Absisat pada Tanaman Durian yang Diberi Paklobutrazol dan Etepon
Sakhidin

211

Pengaruh Pemberian.Pupuk Pembenah Tanah Kalsium Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah
Zainal Arifin dan Nurul Istiqomah

216

Karakter Morfologi dan Kimia Buah Pamelo (Citrus maxima (Burm.) Merr.) Berbiji dan Tanpa Biji
Arifah Rahayu, Slamet Susanto, Bambang S. Purwoko dan Iswari S. Dewi

224

Pengaruh Penggunaan Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kubis
AI. Gamal Pratomo, Luki Rosmahani dan Sugiono

232

Hasil Tanaman Mentimun pada Berbagai Jenis Mulsa dan Konstruksi Ajir
Fahrurrozi, Sigit Sudjatmiko dan Lilis Suryani

239

Pertumbuhan dan Hasil Sawi pada Berbagai Waktu Aplikasi dan Dosis Bokashi Limbah Nilam
Junaedi, Nanik Setyowati dan Agus Iswanrijanto

247

Getah Kuning pada Buah Manggis
Roedhy Poerwanto dan Dorly

255

Pertumbuhan Dan HasH Tanaman Cabai Keriting (capsicum annuum) pada Berbagai Kombinasi Pupuk NPK
Moch. Dawam Maghfoer dan Koesriharti
Efektivitas Pupuk NPK Sidaphonk Pada Tanaman Kubis
Q. D. Emawanto, dan M. Sugiyarto

261

Improving Management Practices for Transplant Production of Chili Pepper (Capsicum annuum L.)

274

267

Anas D. Susila, Tisna Prasetyo, Manuel C. Palada
Pengurangan Persentase Pecah Buah Pada Jeruk Keprok Terigas Dengan Mempertahankan Kelembaban dan Hara Tanah
Arry Supriyanto, Azri, M. Zuhran, Tommy Purba, dan Dadan Perman a
Pengaruh Kombinasi Dosis Pup uk Organik Dan Pup uk Kalium Terhadap Daya Hasil Dan Akumulasi Karbohidrat Pada
Empat Varietas Ubi Jalar Jepang Dan Lokal (Murisaki, Beniazuma, Ibaraki, Dan Cilembu)
Theo Teja Hidayat, Ruminta, Tati Nurmala
Pengaruh Kombinasi Pupuk Tunggal dan Pupuk Majemuk Terhadap Hasil Buah Tanaman Tomat (Lycopersicon
esculentum Mill.)
Koesriharti dan Moch. Dawam Maghfoer
Perbedaan Respon Tanaman Sayur Buah Antara Yang Diberi Berbagai Komposisi Bahan Organik Dan Pupuk
Anorganik
Lily Agustina , Ayu Kusmirahajeng dan Millatul Hanifah
Respon Dua Varitas Bunga Potong Snapdragon (Antirrhinum majus L.) Terhadap Beberapa Perlakuan Panjang Hari
Eko Widaryanto
Fertilization Recommendation of Phosphorus and Potassium Based on Soil Analysis for Vegetable
Lutfi Izhar and Anas D Susila
Pertumbuhan dan HasH Jagung Manis Pada Pemupukan Pergantian Berseri Vermikompos dan Nitrogen
Merakati Handajaningsih
Aktifitas Proteolitik pada Batang Nenas (Ananas comosus L. Merr) Kultivar 'Smooth Cayenne', 'Azzuri' dan Pasir Kuda
-I'
Muhamad ArifNasution
Study of Sink-Reproductive Pruning on Yield and Tuber Quality Characters of Yam bean (Pachyrhizus spp.)
S. Hasani, A. Karuniawan
Studi Morfologi dan Anatomi Perkembangan Buah dan Kaitannya terhadap Insiden Getah Kuning pada Manggis
(Garcinia mangostana L.)
Dorly, Soekisman Tjitrosemito, Roedhy Poerwanto, Darda Efendi
Estimasi Produksi Panenan Jeruk di Sentra Produksi Jeruk Kabupaten Sambas Dengan Menggunakan AESPRO
Tommy Purba, Arry Supriyanto dan M Zuhran
Uji Produksi dan Pemasaran serta Studi Preferensi Wisatawan Asing terhadap Pepaya Produk Rusnas Buah
I. N. Rai, C.G.A. Semarajaya dan I K. Budisusrusa
Kajian Agronomis Pertqmbuhan Bibit Manggis (Garcinia Mangostana L.) Sambungan
Ramdan Hidayat

280
286

292

299

306
314
319
325

330
336

344
350
357

Sesi Paralel HI. Tekoologi Pascapanen, Pengembangan Produk, Usaha Tani dan Pemasaran
Can UV-C radiation induce disease resistance in mango?
Zainuri, D. E.lrving, E. K. Dann, L. M. Coates, A. H. Wearing

367

Model Matematis Pengaruh Komposisi Gas dan Suhu terhadap Laju Respirasi pada Jamur Tirarn (Pleurotus Ostreatus)
Segar
Gede Arda and B. Rahardjo
Aplikasi CaCl2 dalam Upaya Memperpanjang Daya Simpan Buah Stroberi (rragaria ananassa) pada Umur Panen
Berbeda
Moch. Dawam Maghfoer, YB.Suwasono Heddy, dan Aldilla Putri Rahayu

368

Uji Terap Alat Grading Buah Mangga Arumanis di Jawa Timur
Sri Harwanti, Tbohir Zubaidi dan SS. Antarlina

384

Aplikasi Pektin Dami Buah Nangka Pada Pembuatan Selai Ubi Jalar Ungu
(Ipomoea batatas var Ayamurasaki)
Komang Ayu Nocianitri, I N. Kencana Putra, Saut M.H. Rajagukguk

391

Perubahan Kualitas Buah 11 Kultivar Pamelo Selama Penyimpanan

396

Slamet Susanto, Randi Ginting, Arifah Rahayu, Kartika Ning Tyas
Eliminasi Semut Hitam pada Buah Rambutan (nephelium lappaceum) yang Telah Dipanen dengan Larutan Surfaktan
dan Klorin
I Gusti Ngurah Apriadi Aviantara, Mohamad Saiful Huda, I Made Supartha Utama

402

377

Kajian Atmosfer Terkendali dan Suhu Penyimpanan Buah Mangga Arumanis
I Made Supartha Utama, Nyoman Semadi Antara, Yohanes Setiyo, Ida Ayu Rina Pratiwi P.
Pengaruh tingkat kematangan terhadap mutu buah terong belanda (Cyphomandra betacea) selama penyimpanan
Elisa Julianti
Specifik Growth Rate of Saccharomyces cerevisiae in theFfermentation Process ofSaiaca Wine Production
Ni Wayan Wisaniyasa
Biomassa Tempurung Buah Nyamplung (cal/ophyl/um spp) untuk Pembuatan Briket Arang Sebagai Bahan Bakar
Altematif
Fahrizal Hazra, Novita Sari
Efficacy of Acetaldehyde Vapour Against Erwinia carotovora Innoculated on Capsicum Fruits
I Made S. Utama, Ronald B.H. Wills, I Nyoman S. Antara, Pande K.D. Kencana, Ida Ayu Bintang Madrini
Studi Pengerasan Perikap dan Perubahan Wama Sepal Buah Manggis Selama Penyimpanan (Study Pericarp Hardening
and Sepal Color Changes During Storage of Fruits Mangosteen)
Ismadi, Roedhy Poerwanto, Darda Efendi, Maria Bintang, Deddy Muchtadi, Sutrisno
Kemampuan Ekstrak Kulit Manggis Menghambat Pertumbuhan Mikroba pada Nira Selama Penyimpanan
I Nengah Kencana Putra
Penentuan Bahan Pengisi dan Tinggi Tumpukan Kemasan Pepaya Dengan Menggunakan Kotak Karton Selama
Transportasi dari Banyuwangi ke Denpasar
Sri Mulyani, Bambang Admadi, Gde Wijana dan Bram Widarto
Penggunaan Teknik Sel Ter-Imobilisasi Untuk Pembuatan Bioetanol Dari
KuHt Buah Nanas (Ananas comosus)
Ida Bagus Wayan Gunam, Nyoman Semadi Antara, dan Asido Fernando Sinabariba
Mikroenkapsulasi Ekstrak Flavor Daun Salam (eugeniapolyantha Wight) Dengan Kombinasi Enkapsulan
Maltodekstrin dan Susu Skim Bubuk
Ni Made Wartini, Ir. I B. W. Gunam, Dewa Made Narayana
Penggunaan bahan penjerap oksigen dan karbondioksida pada penyimpanan pisang barangan dengan kemasan
termodifikasi aktif
Elisa Julianti
Pengaruh Preparasi Bahan Baku Rosella Dan Waktu Pemasakan Terhadap Aktivitas Antioksidan Sirup Bunga Rosella
(Hisbiscus sabdariffa L.).
Amna Hartiati ; Sri Mulyani dan Ni Made Dwi Pusparini
Pengaruh Penambahan Asam Terhadap Perubahan Sifat Fisiko-Kimia Rebung Bambu Tabah (Gigantochloa nigrociliata
(Buse) Kurz)
Pande Ketut Diah Kencana, Astrida Fitri Nuryani
Aplikasi Model Serapan Minyak dan Pengaruh Suhu pada Kentang Segar Selama Penggorengan
Ida Ayu Rina Pratiwi Pudja

408

Pertanian terpadu sayuran dataran rendah untuk peningkatan pendapatan petani dan optimalisasi pemanfaatan
sumberdaya
Yul H. Bahar
Pemetaan proses bisnis dan konfigurasi rantai nilai komoditi Cabai di Provinsi Bali
Wayan Widia, Budi Susrusa
Analisis Tingkat Adopsi Teknologi Alat Petik Buah Mangga Arumanis
Wahyunindyawati, Putu Bagus Daroini dan Suhardjo
Strategi Branding Perusahaan Agribisnis
IGA Oka Suryawardani
Analisis Finansial Beberapa Jenis Media Kultur Jaringan Anggrek Phalaenopsis bellina
Melia Puspitasari, Titiek Purbiati, Astri Oktaviani, Tytiek Kartinaty
Studi Dimensi Kemasan dan Pola Pengaturan Buah Pada Transportasi Buah Manggis.
Niluh Yulianti, Sutrisno, Emmy Darmawati
Assessment on Postharvest Handling of Arumanis Mango in East Java
Yuniarti, Suhardi and Jumadi

505

417
424
430

436
445

452
457

464

475

482

489

495

496

511
522
529
535
541
548

Sesi Paralel IV. Pemuliaan, Konservasi dan Proteksi Tanaman
Pengaruh Beberapa Media Kultur Jaringan terhadap Pertumbuhan Bibit Anggrek Phalaenopsis bellina
Astri Oktafiani , Titiek Purbiati , Melia Puspitasari

555

Kajian Morfologi Struktur Kulit Biji Raflesia dengan Metode SEM: 4. Morfologi Embryo Raflesia Bengkulu
Vulian idris dan Marlin

560

Efektifitas Aplikasi In Vitro Rizobakteri Sebagai Agen Antagonis layu Fusarium pada Pisang Rajabulu/AAB di Rumah
Kaca
Kasutjianingati , Roedhy Poerwanto, Widodo, Nurul Khumaida , Darda Efendi

567

Efektivitas Penggunaan Pestisida Hayati terhadap Pengendalian Diaphorina citri pada Jeruk Siam Pontianak
M. Zuhran, Arry Supriyanto , Sution, dan E. Syahputra

574

Karakterisasi Bunga Hippeastrum hybridum hort.cv.'Red lion' di Kebun Raya Bali.
Siti Fatimah Hanum

578

Aplikasi Teknik In Vitro untuk Perbanyakan Anggrek Spesies di Kebun Raya Bogor dan Respons Masyarakat Terhadap
Produknya
Vupi Isnaini

585

Estimasi Keragaman Fenotipik dan Kekerabatan 27 Aksesi Plasma Nutfah Ganyong (Canna edulis. Ker) Asal Jawa Barat
Berdasarkan Karakter Morfologi, Agronomi, dan Kandungan Nutrisi
Ida Rianti

591

Eksplorasi Potensi Sumberdaya Genetik Spesies Mucuna Berdasarkan Karakter Morfologi Agronomi
Suarna Samai dan Agung Karuniawan

597

Karakterisasi Morfologi Kerabat liar Ubi Jalar Asal Citatah Jawa Barat Sebagai Sumber Genetik Potensial untuk
Perakitan Hibrida Ubi Jalar Tipe Baru Berkualitas Tinggi
Tia Setiawati , Windhy Chandria, Agung Karuniawan

603

Karakterisasi dan Indentifikasi Klon-klon lidah Buaya Hasil Pemuliaan Secara Mutasi dengan Penggunaan EMS
Hidayat

609

Konservasi Anggrek Alam di Kebun Raya "Eka Karya" BALI
I GedeTirta

615

Prospek Pengembangan Varietas-Varietas Unggul Anggur di Daerah Sentra Produksi
Emi Budiyati

622

Pemanfaatan Gen Kunci Penumbuh Tunas KNATl (KNOTTED 1-lIKE Arabidopsis thaliana) dalam Organogenesis
Tanaman Anggrek
Rindang Dwiyani, Azis Purwantoro, Ari Indrianto, Endang Semiarti

631

Masalah Hama dan Penyakit pada Kajian Inovasi Teknologi Budidaya Kentang di Daerah Bukaan Baru Primatani
Kabupaten Trenggalek
l Rosmahani, AI. G.Pratomo, T. Zubaidi, Sugiono

636

Status Penyakit Citrus Vein Phloem Regeneration (CVPD) pada Perkebunan Jeruk di Kabupaten Nabire, Propinsi Papua
Masanto

646

Fase Rentan Tanaman Cabai Terhadap Infeksi Begomovirus
Dwi Wahyuni Ganefianti, Sriani Sujiprihat, Sri Hendrastut Hidayat dan Muhamad Syukur

653

In-Situ Bioremediation Process For Mankozeb Residual Pestiside With Compost at Bedugul Agroeco- Tourism
Setiyo, V., I Made S. Utama, I Wayan Tika, dan IBP. Gunadnya

663

Pengembangan Teknologi Budidaya dan Agribisnis Hortikultura di lahan Gambut
M. Noor

670

Pengaruh lama Perendaman Ekstrak Serbuk Biji Mimba Terhadap Kutu Sisik (Aonidiella aurantii Maskell (Homoptera:
Diaspididae) Pada Jeruk Siam (Citrus suhuiensis Tan.)
Otto Endarto dan Susi Wuryantini

683

Studi Morfologi dan Rekombinasi Kandungan Fitokimia Tiga Belas Aksesi Handeuleum Pasca Serangan larva
Doleschallia Bisaltide (Iepidoptera: nymphallidae)
Nurul Khumaida, Peni lestari , dan Dewi Sartiami

690

Potensi insektisida nabati untuk pengendalian kutu daun jeruk Toxoptera citricidus
Susl Wuryantini

699

Karateristik Buah langsat (lansium domesticum) Punggur di Kalimantan Barat.

708

Arry Supriyanto, M. Zuhran, Tommy Purba, dan Titiek Kartinaty
Resistance of Apple Cultivars to Botryosphaeria dothidea and Colletotrichum gloeosporioides Cause of Fruit Rot
Sri Widyaningsih and A. Sugiyatno

713

Efektivitas Kenggunaan Pestisida Hayati dan Bubur California Terhadap Pengendalian Penyakit Diplodia pada Jeruk
Siam Pontianak
Sution, Arry Supriyanto, M. Zuhran, dan E. Syahputra

720

Conservation In Vitro Some Genotypes of Banana (Musa Spp.) West Sumatra
Wiwik Hardaningsih • Marlis Rahman, Musliar Kasim , Irfan Suliansyah

727

Sesi Poster
Keragaman Morfologi Daun Muda Mangga (Mangifera indica L) Hasil Silangan Podang x Arumams 143 dan Arumanis
143x Swarnarekha

737

Najmatus Saidah, Ninuk Herlina" Muhammad Rovic, Tatik Wardiyati
Pengaruh Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan Bibit Anggrek Dendrobium Melalui Metode Kultur Jaringan

745

Melia Puspitasari , Titiek Purbiati, Astri Oktafiani, Jhon David Haloho
Kajian Pengaturan Percabangan pada Pertumbuhan Vegetatif
Tampoi Putih (Baccaurea reticulata Hook.f.) yang Berasal dari Beberapa Macam Bibit

750

Reni Lestari
758

Amorphophallus (Araceae) Species and its Essential Contents from Bali and Lombok, Kandungan Nutrisi
Amorphophallus dari Pulau Bali dan Lombok
Agung Kurniawan
Pengaruh Interval Pengairan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium ascalonicum
L.)

763

Zainal Arifin dan Nurullstiqomah
Potensi Umbi-Umbian Di Kabupaten Bangli dan Klungkung (Bali)

769

I Nyoman Peneng
Beberapa Koleksi Tanaman Paku yang Terserang oleh Kutu Daun (Aphids) dan Beberapa Alternatif Pengendaliannya
I Putu Agus Hendra Wibawa

775

,

Uji Media pada Perkecambahan Biji Anggrek Kantung (Paphiopedilum javanicum (Reinw.) ex. Lind!. & Pfitz.) Secara in
Vitro

780

Ema Hendriyani
Studi Sterilisasi Rhododendron radians J.J. Smith secara In Vitro

786

Tri Warseno, Dyan Meiningsasi Siswoyo Putri
Konservasi Adiantum spp. (Pteridaceae, Pterydophyta) di Kebun Raya Bali

792

Wenni Setyo Lestari
Studi Ekologi, Fenologi dan Etnobotani Pranajiwa (Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn.)

799

I GedeTirta
Substitusi Pupuk Non Organik dengan Organik pada Tanaman Sukini

806

Gede Wijana
Teknologi budidaya nenas di lahan gambut kalimantan barat

812

Tietyk Kartinaty, Titiek Purbiati dan Melia Puspitasari
Potensi Pemanfaatan Temporary Immersion Bioreactor (TIB) dalam Mikropropagasi Tanaman Stroberi (Fragaria x
ananassa Dutch.)

819

Farida Yulianti, Nirmala F. Devy, Hardiyanto dan A. Syahrian Siregar
Kajian Usahatani Pisang Mas Kirana (Musa Paradiciaca) Sebagai Komoditas Unggulan Agribisnis di Daerah Kabupaten
Lumajang Propinsi Jawa Timur
M. saeri, Purwanto dan PER. Prahardini

824

Manajemen Koleksi Begonia Alam di Kebun Raya Bali

832

Hartutiningsih-M.Siregar
Sistem Perbenihan dan Produksi Benih Bawang Merah "Sumenep "
Baswarsiati,

840

o. Rahmawati, S.Purnomo, Abu

Peningkatan Nilai Tambah Melalui Pengolahan Tepung Pisang di Kalimantan Selatan

847

S.Satya Antarlina dan Yanti Rina 0
Ragam Olahan Buah Ourian dalam Mendukung Pengembangan Agroindustri dan Peningkatan Nilai Tambah

854

Sri Satya Antarlina
Usaha Memperpanjang Masa Simpan Jeruk Keprok Terigas di Kalimantan Barat

861

Titiek Purbiati, J.O.Aloho, Tommy Purbha dan Melia P.
The effect of comparison of purple sweet potatoflour and wheat flour on sensory characteristick of pancake

868

Putu Timur Ina
Pengaruh Suhu Pemasakan dan Lama Sterilisasi dengan Uap Air Panas terhadap Karakteristik Mutu Jam Sirsak

869

Hendra Simanjuntak, I Made S. Utama, Ida Ayu Rina Pratiwi
Assessment on Posharvest handling Arumanis Mango in East Java

878

Yuniarti, Duhardi and Jumadi
Krakteristik Nata dari Berbagai Macam Buah

885

Ni Wayan Wisaniyasa
Analisis Tingkat Adopsi Teknologi Alat Petik Buah Mangga Arumanis

890

Wahyunindyawati, Putu Bagus Oaroini dan Suhardjo
Kelembagaan Pasar Input dan Output Usaha Perbenihan Kentang Secara Masal Kasus Pada Usaha Perbibitan kentang
di BBI Hortikultura Oi Jawa Timur

896

Moh. Saeri, P.E. Prahardini dan AI. Gamal P.
Usaha memperpanjang Daya Simpan Jeruk Keprok Terigas di Kalimantan Barat

903

Titiek Purbiati, J.D. Aloho, Tommy Purba dan Melia P.
Pengembangan Teknologi Somatik Embriogenesis Pada Oendrobium

910

Rachmawati, F., B. Winarto, A. Santi dan M. Soedarjo
Development of somatic embryogenesis technology on Phalaenopsis
Rachmawati F, B. Winarto,

919

o. Pramanik, H. Shintiavira and M. Soedarjo

Pelepasan Empat Varietas Krisan Baru Balithi

923

Kurnia Yuniarto, Rika Meilasari, Yadi Suprlyadi, Muchdar Soedarjo dan Budi Marwoto
Eliminasi Cymbidium mosaic virus (CYMV) Pada Anggrek Dedrobium Oengan Senyawa Antiviral Amantadin dan
Ribavirin
Diningsih, E., A. Muharam, Y. Sulyo, I.B. Rahardjo, D. Widiastoety

932

Pengaruh Pencucian dengan Larutan Klorin dan Hormon Pertumbuhan Giberalin terhadap Viabilitas Kentang Bibit
Granola G4

941

Ayie P. Agustini, Yohanes Setiyo, Ida Bagus P. Gunadnya dan Gede M. Adnyana
Efisiensi Pemupukan Melalui Irigasi Tetes Sederhana Pada Tanaman Cabai di Tanah Sulfat Masam Aktual

947

Anna Hairani, Linda Indrayati, dan Agus Supriyo
Agribisnis Jeruk Di Jawa Timur

948

Q. D. Ernawanto, dan M. Sugiyarto

Keragaan 10 Varietas Pamelo (Citrus maxima L.) di Dataran Rendah
Hardiyanto, Nirmala F. Devy, F. Yulianti, dan H. Mulyanto

949