Cemaran Timbal (Pb) pada Rambut dan Kuku Pegawai Pelayanan Fotokopi di Wilayah Bogor

CEMARAN TIMBAL (Pb) PADA RAMBUT DAN KUKU
PEGAWAI PELAYANAN FOTOKOPI DI WILAYAH BOGOR

NIRA YUNIATI
G 34103080

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

ABSTRAK
NIRA YUNIATI. Cemaran Timbal (Pb) pada Rambut dan Kuku Pegawai Pelayanan Fotokopi di
Wilayah Bogor. Dibimbing oleh DEDE SETIADI dan SULISTIJORINI.
Penelitian bertujuan mengetahui tingkat cemaran Pb pada pegawai pelayanan fotokopi di
wilayah Bogor. Sampel rambut dan kuku diperoleh dari 51 orang pegawai pelayanan fotokopi.
Informasi responden dan unit pelayanan fotokopi diperoleh menggunakan kuesioner. Pengabuan
basah dilakukan pada sampel rambut dan kuku, selanjutnya kadar Pb dianalisis menggunakan atomic
absorption spectrophotometer. Kadar Pb rambut dan kuku pegawai pelayanan fotokopi berturut-turut
24.25 ppm dan 142.92 ppm, dan keduanya cenderung meningkat dengan meningkatnya umur pegawai.

Rambut lurus mengandung Pb lebih tinggi dari rambut ikal. Kadar Pb rambut berkorelasi positif
dengan kadar Pb kuku, namun kadar Pb rambut dan kuku tidak nyata berkorelasi dengan umur
pegawai, pengalaman bekerja, jumlah tinta dan kertas yang digunakan, jumlah pegawai dan lama
pelayanan. Umur pegawai berkorelasi positif dengan pengalaman bekerja . Jumlah tinta berkorelasi
dengan jumlah kertas yang digunakan, dan keduanya berkorelasi dengan jumlah pegawai dan lama
pelayanan. Sebanyak (70.83 %) unit pelayanan fotokopi menggunakan jenis tinta yang sama, dengan
kadar Pb 15.63-15.82 ppm. Kadar Pb rambut dan kuku pegawai pelayanan fotokopi menunjukkan
tingkat polusi Pb yang tinggi yang disebabkan oleh cemaran asal transportasi dan proses fotokopi.
Proses fotokopi mempunyai andil besar dalam peningkatan kadar Pb rambut dan kuku. Variasi kadar
Pb rambut dan kuku yang tinggi dapat disebabkan akibat perbedaan umur, genetika dan makanan yang
dikonsumsi pegawai.

ABSTRACT
NIRA YUNIATI. Lead (Pb) content in the scalp hair and nail of the employees of commercial
photocopy service units in Bogor regions. Supervised by DEDE SETIADI and SULISTIJORINI.
The experiment aimed to evaluate the exposure intensity of the employees of commercial
photocopy service units in Bogor region to Pb pollution. Scalp hair and nail samples were obtained
from 51 employees in Bogor region. A questionnaire was used to obtain data of the employees and the
photocopy service units. Wet ashing was applied to the samples of scalp hair and nail. The
concentration of Pb was determined using an atomic absorption spectrophotometer.

Lead
concentration in the scalp hair and nail of the employees was 24.25 ppm and 142.92 ppm, respectively.
Straight hair had higher Pb content than curl hair. Concentration of Pb in both scalp hair and nail of
the employees tended to increase with the increase in the age of the employees. Lead concentration in
scalp hair had positive correlation with that in nail. However, Pb concentration neither in scalp hair nor
in nail had no correlation with the age, experience and total of employees, ink and paper used and
length of daily service. Age and working experience of the employees indicated positive correlation.
Ink used by the photocopy service units had positive correlation with paper used. Ink and paper used
had positive correlation with the total of employees and the service hour of the units. Most of the
photocopy service units (70.83%) used a similar ink containing 15.63-15.82 ppm Pb. Lead
concentration in the scalp hair and nail of the employees indicated high exposure to Pb pollution from
transportation and photocopy service activities. Lead pollution from the photocopy service activities
contributed significantly to the high Pb content in the scalp hair and nail. High variation in Pb
concentration in the scalp hair and nail of the employees was resulted from the variation in age, genetic
factor and food consumed by the employees.

CEMARAN TIMBAL (Pb) PADA RAMBUT DAN KUKU
PEGAWAI PELAYANAN FOTOKOPI DI WILAYAH BOGOR

NIRA YUNIATI


Skripsi
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains
Pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

Judul Skripsi

:

Nama
NIM

:

:

Cemaran Timbal (Pb) pada Rambut dan Kuku Pegawai Pelayanan
Fotokopi di Wilayah Bogor
Nira Yuniati
G 34103080

Menyetujui,
Pembimbing I,

Pembimbing II,

Prof. Dr. Ir. H. Dede Setiadi, MS
NIP. 130 779 509

Ir. Sulistijorini, M.Si
NIP. 131 851 282

Mengetahui,
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor

Dr. Drh. Hasim, DEA
NIP. 131 578 809

Tanggal Lulus :

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia Nya
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang
dilaksanakan sejak bulan Desember 2007 ini adalah: Cemaran Timbal (Pb) pada Rambut dan
Kuku Pegawai Pelayanan Fotokopi di Wilayah Bogor.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Dede Setiadi, MS dan Ibu
Ir. Sulistijorini, M.Si selaku pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan, arahan,
dan dukungan. Terimakasih kepada Dr. Ir. Iman Rusmana, M.Si sebagai penguji dalam ujian
siding. Ungkapan terimakasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, ketiga adik ku (Lia, Galuh,
Anggit) serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dian selaku analis Laboratorium
Ilmu Nutrisi Ternak Perah, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas
Peternakan IPB yang telah membantu selama penelitian di Laboratorium. Terimakasih juga

untuk Zuni, Desna, Mba Nisa, Mba Leni, Ibu Sofy dan seluruh teman-teman Biologi 40 dan
Biologi 41 atas segala doa, dukungan, bantuan, dan keakrabannya selama ini, serta semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu penulis.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Oktober 2008
Nira Yuniati

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 04 Juni 1986 sebagai anak pertama dari
empat bersaudara dari pasangan Bapak Prof. Dr. Ir. Toto Toharmat, M.Agr.Sc dan Ibu Tuti
Haryati.
Penulis mendapat pendidikan pertama kali di Toowong State Preschool, Brisbane,
Queensland Australia, hingga tahun 1991. Pendidikan Sekolah Dasar diperoleh di SD
Sindang Sari, Bogor dan lulus tahun 1997. Pendidikan menengah pertama diselesaikan pada
tahun 2000 di SMP Negeri 8 Bogor dan penulis melanjutkan pendidikan menengah atas di
SMU Negeri 6 Bogor, lulus tahun 2003. Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk
Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur SPMB dan penulis diterima pada Program Studi
Biologi di Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Selama mengikuti perkuliahan penulis pernah aktif pada beberapa kegiatan
kemahasiswaan di Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
IPB. Penulis pernah melaksanakan praktek lapang mengenai “Proses Produksi Teh Botol” di
PT. Sinar Sosro, Cakung, Bekasi Barat pada tahun 2007. Pengalaman asisten praktikum
pernah dijalani penulis untuk mata kuliah Ilmu Lingkungan pada tahun ajaran 2007/2008.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ………………………………………………………........

vii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………

vii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………........

vii


PENDAHULUAN ……………………………………………………….......
Latar Belakang ……………………………………………………….........
Tujuan ……………………………………………………………………..

1
1
1

BAHAN DAN METODE ……………………………………………………
Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………………..
Bahan dan Alat …………………………………………………………….
Pengambilan Sampel Rambut dan Kuku ………………………………….
Pengambilan Data dengan Kuesioner ……………………………………..
Analisis Kimia ……………………………………………………………..
Pengeringan Kertas Saring ……………………………………………..
Pencucian Rambut dan Kuku …………………………………………..
Pengabuan Basah (Wet Ashing) ………………………………………..
Pengolahan Data …………………………………………………………..

1

1
1
2
2
2
2
2
2
2

HASIL ………………………………………………………………………..

2

PEMBAHASAN ……………………………………………………………..

4

SIMPULAN ………………………………………………………………….


6

SARAN ………………………………………………………………………

6

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..

6

LAMPIRAN ………………………………………………………………….

8

DAFTAR TABEL
Halaman
1

Karakteristik usaha, jenis dan proporsi mesin fotokopi serta proporsi unit
pelayanan fotokopi pengguna mesin tempat responden bekerja ………………..


3

2

Rataan umur, pengalaman bekerja, jam kerja, kadar Pb rambut dan kuku
pegawai unit pelayanan fotokopi yang menjadi responden ...............................

3

3

Korelasi antara kadar Pb rambut, Pb kuku, umur pegawai, pengalaman bekerja,
jumlah tinta, jumlah kertas, jumlah pegawai dan lama pelayanan ……………..

3

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1
2

Pola hubungan lama bekerja dengan kadar Pb ra mbut pegawai unit pelayanan
fotokopi ..............................................................................................................
Pola hubungan lama bekerja dengan kadar Pb kuku pegawai unit pelayanan
fotokopi ...............................................................................................................

4
4

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1

Kuesioner penelitian status cemaran Pb pada bagian tubuh pegawai unit
pelayanan fotokopi di wilayah Bogor ……………………………………….....

9

2

Jenis dan jumlah mesin fotokopi yang digunakan unit pelayanan fotokopi
tempat responden bekerja ....................................................................................

10

3

Jenis tinta fotokopi yang digunakan unit pelayanan fotokopi tempat responden
bekerja …………………………………………..................................................

11

4

Karakteristik unit pelayanan fotokopi dan pegawainya yang menjadi responden
dalam penelitian …………………………………………………......................

12

1

1

PEDAHULUAN
Latar Belakang
Duplikasi
dokumen
menggunakan
mesin fotokopi merupakan kegiatan yang
telah memasyarakat pada berbagai kegiatan
perkantoran dan pendidikan. Tinta yang
digunakan dalam proses fotokopi dokumen
mengandung timbal (Pb) diantaranya dalam
bentuk Pb naftenat (Ardyanto 2005). Selama
proses fotokopi, Pb dalam partikel tinta
diduga dapat mencemari udara di sekitarnya.
Unsur Pb dapat masuk ke dalam tubuh
secara langsung melalui pernapasan dan
kulit atau tidak langsung melalui air minum
dan makanan (Sugito 1994; Dewi 1996;
Mokoagouw 2000). Unsur Pb yang
terabsorpsi tubuh dapat terikat dan merusak
jaringan tubuh (Darmono 1995) atau
diekresikan melalui urin, feces, keringat,
rambut dan kuku (Ardiyanto 2005). Oleh
karena itu pegawai unit pelayanan fotokopi
yang berkerja secara intensif dapat tercemar
Pb pada saat proses fotokopi dan pengisian
tinta.
Unsur Pb yang diabsorbsi diangkut oleh
darah ke seluruh organ tubuh. Sebanyak
95 % Pb dalam darah diikat oleh eritrosit
dan disebarkan ke seluruh jaringan tubuh
(Ardyanto 2005). Unsur Pb di dalam tubuh
dapat terdeposit pada jaringan lunak
(sumsum tulang, sistem saraf, ginjal, dan
hati) dan jaringan keras (tulang, gigi, kuku
dan rambut). Unsur Pb dalam jaringan lunak
bersifat toksik terhadap jaringan itu sendiri
(Ardyanto 2005). Masuknya unsur Pb ke
dalam tubuh manusia dalam jumlah besar
dapat menyebabkan gagal ginjal (Soesanto
1998), kanker, gangguan pada sistem saraf
tepi dan pusat, jantung, pencernaan dan
sistem reproduksi (Ardyanto 2005).
Pengukuran kadar Pb dalam jaringan
tanaman, hewan atau manusia, udara, tanah,
air
dapat
menggambarkan
tingkat
pencemaran (Sugito 1994; Mokoagouw
2000; Harahap 2004; Rachmawati 2005).
Rambut dapat digunakan sebagai indikator
tingkat ce maran Pb pada manusia dan hewan
(Combs et al. 1982; Ashraf et al. 1995; Park
et al. 2005). Kadar Pb rambut penduduk
Lahore dan Islamabad berturut-turut 9.4 dan
7.0 ppm (Ashraf et al. 1995). Penduduk
Lahore memiliki kadar Pb rambut yang lebih
tinggi dibandingkan Islamabad dikarenakan
Lahore merupakan kota industri dan
berpenduduk lebih padat. Hasil penelitian
Fajrian (2006) menunjukkan
kadar Pb
rambut mahasiswa laki-laki dan perempuan

di Bogor berturut-turut 12.71 dan 12.50 ppm.
Mahasiswa memiliki kadar Pb rambut yang
lebih tinggi dikarenakan bertempat tinggal di
dekat jalan raya yang padat kendaraan, dan
perbedaan kadar Pb antara kedua kelompok
mahasiswa tersebut diduga terkait dengan
perbedaan pola makan.
Unit pelayanan fotokopi komersial
umumnya berada di pinggir jalan dengan
kepadatan penduduk tinggi dan transportasi
yang intensif. Hingga saat data tentang
cemaran Pb pada pekerja pelayanan fotokopi
belum tersedia. Sehubungan dengan hal
tersebut perlu dilakukan penelitan untuk
memperoleh informasi tingkat pencemaran
pada pekerja tersebut. Hal ini diperlukan
untuk
meningkatkan
kesehatan
dan
keamanan pegawai dari paparan Pb.
Tujuan
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui tingkat cemaran Pb pada rambut
dan kuku pegawai unit pelayanan fotokopi
di wilayah Bogor.

BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan
Desember 2007 sampai April 2008.
Responden atau donor rambut dan kuku
adalah pegawai unit pelayanan fotokopi
yang tersebar di wilayah Dermaga dan
Bogor Kota (Bogor). Analisis Pb s ampel
dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi
Ternak Perah, Departemen Ilmu Nutrisi dan
Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,
Institut Pertanian Bogor.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sampel rambut dan kuku yang
diperoleh dari pegawai unit pelayananan
fotokopi.
Data responden dan unit
pelayanan fotokopi diperoleh melalui
wawancara berdasarkan kuesioner
Peralatan yang digunakan dalam
penelitian ini berupa gunting rambut, sisir,
gunting kuku, kantong plastik, kertas label,
kertas saring, e rlenmeyer 100 ml, gelas piala
100 ml, pinset, sudip, pengaduk kaca,
tabung reaksi, pengaduk voltex, labu takar
25 dan 50 ml, pipet 1, 2, 5 dan 10 ml, pipet
tetes, oven 105 oC, timbangan elektrik, hot
plate 250 oC dan Atomic Absorbtion
Spectrophotometer (AAS).

2

Pengambilan Sampel Rambut dan Kuku
Responden atau donor sampel rambut
dan kuku terdiri dari 51 orang pegawai unit
pelayanan fotokopi. Sampel rambut hingga
1.2 g dan kuku paling banyak 0.24 g
diperoleh dari donor. Setiap sampel rambut
dan kuku yang diperoleh ditempatkan dalam
kantong plastik yang diberi label.
Pengambilan Data dengan Kuesioner
Data pribadi responden, profil unit
usaha, mesin fotokopi, kertas dan tinta yang
digunakan,
dihimpun
dengan
cara
mewawancarai responden menggunakan
kuesioner (Lampiran 1).
Data pribadi
responden meliputi umur, jenis kelamin,
bentuk rambut, warna rambut, pengalaman
bekerja dan lama libur di unit pelayanan
fotokopi. Informasi profil usaha meliputi
lokasi usaha, lama pelayanan atau jam buka
dan jumlah pegawai.
Informasi mesin
fotokopi dan bahan meliputi tipe mesin,
tahun mesin mulai dipergunakan, jumlah
mesin, jenis dan jumlah tinta yang
digunakan, jumlah kertas yang digunakan
dan lembar fotokopi yang dihasilkan.
Analisis Kimia
a. Pengeringan Kertas Saring
Kertas saring yang dipergunakan
sebagai wadah untuk mengeringkan rambut
atau kuku, diukur bobot keringnya terlebih
dahulu. Kertas saring dikeringkan dalam
oven 105 o C selama 24 jam, kemudian untuk
s ementara dimasukan ke dalam eksikator
dan ditimbang.
b. Pencucian Rambut dan Kuku
Sampel rambut dan kuku dicuci
menurut prosedur Ashraf et al. (1995).
Sampel rambut paling banyak 1.2 g
dimasukan ke dalam gelas piala 100 ml,
direndam dengan 10 ml aseton teknis selama
15 menit sambil diaduk dengan pengaduk
kaca, selanjutnya dibilas menggunakan
aquades. Sampel selanjutnya direndam
dalam 10 ml aceton pro analyse, selama 15
menit sambil diaduk. Sampel ditiriskan,
selanjutnya dibungkus kertas saring yang
telah diketahui bobot keringnya. Sampel
dalam kertas saring dikeringkan dalam oven
105 oC selama 24 jam, dimasukan ke dalam
eksikator selama 10 menit. Sampel rambut
yang telah dikeringkan ditimbang bersama
dengan kertas saring pembungkusnya untuk
memperoleh bobot keringnya.
Prosedur
yang sama dilakukan pada sampel kuku,

namun mengingat jumlah sampel kuku yang
berkisar sekitar
0.24 g, aceton yang
digunakan hanya 2.5 ml.
c. Pengabuan Basah (Wet Ashing)
Setiap sampel rambut atau kuku
diabukan secara basah (wet ashing) menurut
metoda Reitz et al. (1960). Sampel yang
diketahui bobot keringnya (maksimum 1.2
g) dimasukan ke dalam erlenmeyer 100 ml
kemudian ditambah 5 ml HNO3 dan
dibiarkan selama ± 1 jam.
Sampel
dipanaskan ± 4-6 jam menggunakan hot
plate pada skala suhu 110 o C, didinginkan
dan ditambahkan 0.4 ml H2SO4 pekat,
dipanaskan kembali
± 1 jam. Larutan
campuran
HNO3 dan
HClO4 (1:2)
ditambahkan sebanyak 2 tetes ke dalam
sampel pada saat terjadi perubahan warna
dari coklat menjadi kuning bening,
kemudian larutan dipanaskan kembali
selama 15 menit. Larutan kemudian
dijadikan 50 ml untuk sampel rambut
sedangkan larutan sampel kuku dijadikan 25
ml dalam labu takar. Pengukuran kadar Pb
dalam larutan dilakukan menggunakan AAS
Shimadzu model AA-680 pada panjang
gelombang 217 nm.
Pengolahan Data
Data kadar Pb dalam rambut dan kuku,
serta informasi responden yang diperoleh
dari kuesioner dianalisis korelasinya,
sedangkan perbedaan rataan kadar Pb antar
kelompok
responden
dibandingkan
menggunakan T-test
(Steel dan Torrie
1995).

HASIL
Responden dalam penelitian ini berasal
dari 24 unit pelayanan fotokopi yang
berlokasi di Dermaga (30 responden) dan di
Bogor (21 responden). Karakteristik usaha
pelayanan fotokopi, jenis mesin fotokopi
dan tinta yang digunakan ditunjukkan dalam
Tabel 1. Rata-rata jumlah pegawai pada
setiap unit usaha mencapai 4.10 orang
(Tabel 1). Penggunaan tinta dan kertas pada
setiap unit usaha berturut-turut mencapai
27.70
kg/bulan/unit
dan
878.94
rim/bulan/unit dengan variasi yang sangat
tinggi. Setiap unit usaha memiliki 3.94 unit
mesin fotokopi dan terdapat 16 tipe mesin
fotokopi yang dioperasikan oleh seluruh unit
usaha (Lampiran 2).

3

Tabel 1. Karakteristik usaha, jenis dan proporsi mesin fotokopi serta proporsi unit pelayanan
fotokopi pengguna mesin tempat responden bekerja

Usaha fotokopi (unit)
Pegawai (orang/usaha)
Tinta (kg/bulan/usaha)
Kertas (rim/bulan/usaha)
Mesin fotokopi (unit/usaha)
Jenis mesin fotokopi (unit mesin):
Canon (10 tipe)
Lainnya (6 tipe)
Unit usaha pengguna tinta:
Canon (2 tipe)
Lainnya (6 tipe)
Canon dan lainnya

Jumlah/Rataan dan Standar
Deviasi
24
4.10±2.38
27.70±27.60
878.94±1036.27
3.94±2.14

Proporsi (%)

67
9

88.16
11.84

17
10
3

70.83
41.67
12.50

Tabel 2. Rataan umur, pengalaman bekerja, jam kerja, kadar Pb rambut dan kuku pegawai unit
pelayanan fotokopi yang menjadi responden.

Umur (tahun):
Pengalaman bekerja (bulan):
Jam kerja (jam/hari):
Kadar Pb rambut (ppm):

Kadar Pb kuku (ppm):

Kelompok
Umur (tahun)
13-40

Jumlah
Responden
51

13-40
30
13-40
30

51
(7)
(39)
(5)
51
(7)
(39)
(5)

Rataan dan
Standar Deviasi
23.84±5.44
46.09±48.31
14.35±1.83
24.25±21.26
21.53±13.73
23.34±20.02
35.19±37.32
142.92±123.98
121.86±81.63
145.13±133.92
156.06±109.64

Kisaran
Kadar Pb

3.84-99.98
4.90-44.69
3.84-96.41
13.34-99.98
8.81-514.00
8.81-222.63
17.17-514.00
54.70-319.84

Tabel 3. Korelasi antara kadar Pb rambut, Pb kuku, umur pegawai, pengalaman bekerja, jumlah
tinta, jumlah kertas, jumlah pegawai dan lama pelayanan.
Pb rambut
Pb kuku
Umur
Bekerja
Tinta
Kertas
Pegawai
Pb kuku
0.377*
Umur
0.100
0.042
Bekerja
0.111
0.070
0.660*
Tinta
-0.263
-0.193
-0.057
0.142
Kertas
-0.242
-0.105
-0.109
0.076
0.965*
Pegawai
-0.201
-0.177
-0.111
0.200
0.716*
0.627*
Lama buka
-0.287
-0.036
-0.249
-0.040
0.485*
0.540*
0.521*
Keterangan: *koefisien korelasi (P