The Development of information system services for Monitoring the Student Attendance and Test Grades which is usable at SMAN 3 Pekanbaru

PENGEMBANGAN SISTEM LAYANAN INFORMASI
PEMANTAUAN KEHADIRAN DAN NILAI UJIAN SISWA
YANG USABLE PADA SMA NEGERI 3 PEKANBARU

SUSKAMIYADI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pengembangan Sistem
Layanan Informasi Pemantauan Kehadiran dan Nilai Ujian Siswa yang Usable
pada SMA Negeri 3 Pekanbaru adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, April 2014
Suskamiyadi
NIM G651100271

RINGKASAN
SUSKAMIYADI. Pengembangan Sistem Layanan Informasi Pemantauan
Kehadiran dan Nilai Ujian Siswa yang Usable pada SMA Negeri 3 Pekanbaru.
Dibimbing oleh YANI NURHADRYANI dan HERU SUKOCO.

SMAN 3 Pekanbaru terletak dekat pasar dengan rata-rata tingkat
ketidakhadiran (sakit, izin, alpa dan terlambat) mencapai 20 siswa (1,5%) perhari
dari 936 siswa. Layanan informasi pemantauan kehadiran dan nilai ujian siswa
merupakan sistem yang memanajemen laporan tingkat ketidakhadiran dan nilai
ujian siswa. Sistem ini memberikan laporan yang tidak hanya terdapat pada buku
harian kehadiran dan buku laport siswa saja, tetapi dapat dikelola dan dilaporkan
dengan baik berupa penyampaian informasi kepada orang tua ataupun sekolah.
Laporan yang disampaikan kepada orang tua diharapkan dapat membantu sekolah
dalam memantau perkembangan belajar siswa di rumah, karena kemajuan sekolah
tidak dapat dilepaskan dari peran serta orang tua dan lingkungan sekolah.

Penyampaian informasi atau komunikasi kepada orang tua dilakukan
dengan memanfaatkan layanan Short Message Service dari perangkat mobile.
Short Message Service dipilih karena dapat dijalankan di semua jenis perangkat
mobile tanpa harus menggunakan smartphone. Laporan kehadiran dan nilai ujian,
selain dikirimkan langsung ke pada orang tua siswa, orang tua siswa juga dapat
melakukan request untuk melihat kehadiran dan nilai siswa.
Pengembangan sistem mengadopsi System Development Life Cycle (SDLC)
sistem informasi yang meliputi analisis untuk mengidentifikasi masalah dan
menentukan kebutuhan-kebutuhan sistem, desain untuk memberikan gambaran
secara umum tentang bagaimana sistem yang baru dibuat, implementasi untuk
merepresentasikan hasil desain ke dalam bahasa pemprograman sehingga
menghasilkan interface input dan output sistem dan uji usability untuk mengukur
tingkat kemudahan penggunaan (usability) sistem dengan menggunakan USE
Questionnare. Hasil uji Usability sistem informasi manajemen pemantauan
kehadiran dan nilai ujian siswa menunjukkan bahwa sistem mudah digunakan
oleh orang tua siswa, bermanfaat, diterima dengan baik dan memberikan kepuasan
dan kemudahan bagi orang tua atau wali murid dalam memantau perkembangan
belajar anak mereka di sekolah.
Layanan informasi pemantauan kehadiran dan nilai ujian siswa melibatkan
orang tua dalam pengujian sistem sebagai responden. Berdasarkan hasil uji

usability, sistem layanan pemantaun kehadiran dan nilai ujian siswa berada pada
tingkat mudah digunakan dan membantu orang tua untuk memantau kehadiran
dan perkembangan belajar siswa.
Kegagalan pengiriman informasi kepada orang tua hanya memberikan
laporan “sending error” tanpa diketahui penyebab dari kegagalan tersebut,
sehingga untuk pengembangan selanjutnya diperlukan suatu log error yang
menampung semua penyebab-penyebab kegagalan penyampaian informasi
sehingga bisa dengan mudah dicarikan solusinya dengan cepat dan akurat.
Kata kunci: absensi, nilai, sistem layanan informasi, sms, usability

SUMMARY
SUSKAMIYADI. The Development of information system services for
Monitoring the Student Attendance and Test Grades which is usable at SMAN 3
Pekanbaru. Supervised by YANI NURHADRYANI and HERU SUKOCO.
SMAN 3 Pekanbaru is locating close to the market. Average rate of
absenteeism (sick, license, absent and late) is 20 students (1.5%) of 936 students
per day. The information services for monitoring the student attendance and test
grades are a system that manages the student’s attendances and grades level. This
system gives the reports not only from the student report and attendance book, but
also managed and reported as an information transmission for the parents or

school. The reports which are delivered to the parents have expected to help the
schools to monitor the student study development at their home. This is an
important matter because the advancement of the school cannot be detached from
parent’s role and school environment.
The information transmission or communication to the parents has done
using Short Message Services from mobile devices. The Short Message Services
have selected because it can run on every mobile device not has to be using a
smartphone. The student attendance and grades reported not only sent directly by
the system to the parents, but also could be requested by the parents to find out the
attendance and grades information.
The Development of system adopted System Development Life Cycle
(SDLC) information system method. It includes the analysis, design,
implementation and testing. The analysis uses for problem identification and
system requirements. The design uses for system reflection. The implementation
uses for design representation into a programming language so that produces an
interface input and output system. The testing uses usability test for testing the
system difficulties using USE Questionnaire. The usability testing gives the
results that the systems is easy to use, benefit, fine accepted, and satisfy the
parents and also give the easiness for the parents to monitor their child
development in the school.

The testing process of the system involves the parents as a respondent.
Based on the usability testing results, the system is easy to use and help the
parents to monitor the attendance and development of their child.
The failure report from information sending process just gives the “sending
error” report message without knowing the cause of that failure. It gives a chance
for the future development to add some extra features such as a log error for
impound all of the failure to give a clue for quick and precise problem solving.
Key words: attendance, grades, information system services, sms, usability

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

PENGEMBANGAN SISTEM LAYANAN INFORMASI

PEMANTAUAN KEHADIRAN DAN NILAI UJIAN SISWA
YANG USABLE PADA SMA NEGERI 3 PEKANBARU

SUSKAMIYADI

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Ilmu Komputer

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Irman Hermadi, SKom MS PhD

Judul Tesis : Pengembangan Sistem Layanan Informasi Pemantauan Kehadiran
dan Nilai Ujian Siswa yang Usable pada SMA Negeri 3 Pekanbaru

Nama
: Suskamiyadi
NIM
: G651100271

Disetujui oleh
Komisi Pembimbing

Dr Yani Nurhadryani, SSi MT
Ketua

Dr Heru Sukoco, SSi MT
Anggota

Diketahui oleh

Ketua Program Studi
Ilmu Komputer

Dr Eng Wisnu Ananta Kusuma, ST MT


Tanggal Ujian: 7 Februari 2014

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2013 ini ialah
pemantauan kehadiran dan nilai ujian, dengan judul Pengembangan Sistem
Layanan Informasi Pemantauan Kehadiran dan Nilai Ujian Siswa yang Usable
pada SMA Negeri 3 Pekanbaru.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr Yani Nurhadryani, S.Si, M.T
dan Bapak Dr Eng Heru Sukoco, S.Si, MT selaku dosen pembimbing, serta Bapak
Irman Hermadi, SKom, MS, PhD selaku dosen penguji dalam ujian tesis. Di
samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Ibu Dra Herlinawati selaku

Kepala SMA Negeri 3 Pekanbaru, Bapak M. Rambe, SPd selaku Wakil Kepala
Sekolah bidang Kurikulum beserta staf kurikulum, Bapak Khairul Asbar, MPd
selaku Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan beserta staf, yang telah membantu
selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah,
ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, April 2014
Suskamiyadi

i

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

ii

DAFTAR GAMBAR

ii


DAFTAR LAMPIRAN

ii

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
Manfaat Penelitian
2 TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Manajeman
Short Message Service (SMS)
SMS Gateway
Arsitektur Jaringan SMS
Perangkat mobile
Usability

3 METODE
Analisis
Desain
Implementasi
Uji usability
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis
Desain
Implementasi
Uji usability
5 SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

1
1
2
3
3
3
4
4
4
5
5
6
7
8
8
8
8
9
10
10
15
17
20
23
24
27
45

ii

DAFTAR TABEL
1 Kelas interval dan Kriteria
2 Hasil uji usability dengan USE Questionnare 135 responden

9
21

DAFTAR GAMBAR
1 Arsitektur jaringan SMS (Katankar dan Thakare 2010).
2 Diagram Alir Penelitian (diadaptasi dari SDLC, Satzinger et al. 2009)
3 Context Diagram Sistem layanan informasi absensi dan nilai siswa
4 DFD Level 1 Sistem layanan informasi absensi dan nilai siswa
5 Desain arsitektur sistem
7 ERD aplikasi layanan informasi absensi dan nilai ujian siswa
8 relasi antar tabel layanan informasi absensi dan nilai ujian siswa
9 Struktur program layanan informasi absensi dan nilai ujian siswa
10 Form input biodata siswa
11 Proses input nilai ujian pada sisi web dan output melalui SMS
12 Grafik Laporan persentase ketidakhadiran siswa dalam satu bulan
untuk setiap kelas)
13 Grafik Laporan nilai rata-rata tiap kelas berdasarkan jenis ujian (nilai
UTS)
14 Request absensi dan balasan sistem
15 Request nilai dan balasan sistem

6
8
12
13
15
16
16
17
17
18
19
19
20
20

DAFTAR LAMPIRAN
1 Antar muka untuk form lengkapi data siswa dan input data wali
2 Antar muka untuk input absensi harian siswa
3 Antar muka untuk form update Absensi Siswa
4 Antar muka untuk form import dan input manual nilai siswa
5 Antar muka untuk pencarian data siswa
6 Laporan absensi siswa
7 Laporan kehadiran siswa berdasarkan kelas dalam satu bulan
8 Grafik persentase kehadiran siswa tiap kelas dalam satu bulan
9 Laporan nilai siswa per kelas berdasarkan jenis ujian
10 Laporan Rata-rata nilai berdasarkan jenis ujian untuk semua kelas
11 Data hasil USE Questionnare

26
27
28
29
30
31
32
35
36
37
38

1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
SMA Negeri 3 Pekanbaru merupakan salah satu sekolah yang tingkat
ketidakhadiran siswa mencapai 20 siswa setiap hari (1.5%) dari 936 siswa dengan
keterangan ketidakhadiran yang bervariasi, yaitu sakit, izin, dan alpha serta
beberapa siswa yang datang terlambat. Ketidakhadiran itu tersebut dikwatirkan
hanya merupakan alasan siswa saja, sementara siswa yang bersangkutan diketahui
orang tua/wali siswa sudah berangkat dari rumah tapi tidak sampai ke sekolah.
Menyadari akan pentingnya pengawasan kehadiran, maka diperlukan suatu sistem
yang dapat melakukan pemantauan kehadiran para siswa. Pemantauan kehadiran
siswa selain dilakukan oleh pihak sekolah, orang tua atau wali siswa juga akan
dilibatkan. Nilai ujian siswa merupakan kontrol terhadap tingkat keberhasilan
pembelajaran di sekolah dan perkembangan belajar siswa. Pada jenjang
pendidikan sekolah menengah atas, nilai siswa meliputi nilai tengah semester dan
nilai akhir semester. Pelaporan nilai siswa seharusnya diketahui orang tua, baik
nilai tengah semester maupun nilai akhir semester guna mengetahui
perkembangan belajar putra-putri mereka.
Melihat permasalahan yang ada, pelaporan kehadiran dan nilai ujian siswa
merupakan hal yang hendaknya tertata dengan baik sebagai salah satu acuan
evaluasi pemantauan perkembangan belajar siswa baik oleh sekolah maupun
orang tua. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melakukan pengelolaan
kehadiran dan nilai ujian siswa adalah mengembangkan sistem layanan informasi
yang dapat memantau kehadiran dan nilai ujian siswa, karena sistem layanan
informasi pada dasarnya berkaitan dengan pengolahan data menjadi informasi dan
kemudian dikomunikasikan kepada berbagai pihak yang terlibat dalam sebuah
organisasi untuk pengambilan keputusan yang tepat (Reddy et al. 2009).
Sistem layanan informasi pemantauan kehadiran dan nilai ujian siswa
dikembangkan berbasis web dan layanan SMS. Media yang digunakan untuk
SMS adalah perangkat mobile yaitu handphone, perangkat komunikasi yang saat
ini hampir dimiliki oleh setiap orang di Indonesia. Menurut Nielsen (2012)
pengguna ponsel di Indonesia usia 16 – 64 tahun sebanyak 81% dari total
penduduk 240 juta jiwa, yaitu 194,4 juta pengguna dengan pengguna smartphone
19% dari total pengguna yaitu 36,936 juta. Penggunaan SMS dipilih karena
berbasis teks sehingga mudah untuk dimengerti dan dapat dijalankan diberbagai
jenis handphone (Dewanto 2007), serta keberagaman pekerjaan orang tua siswa,
ada yang Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai swata, bahkan ada yang tukang
parkir, penjual gado-gado, buruh cuci, dan lain-lain yang tidak semua memiliki
smart phone untuk mengakses layanan web.
Untuk dapat menggunakan SMS sebagai media informasi yang terkoneksi
dengan database, maka digunakanlah teknologi SMS gateway. Pelaporan dengan
menggunakan SMS gateway dapat diterima oleh jenis HP apapun yang
mendukung format SMS berbasis teks. Sampai saat ini semua jenis HP dapat
menerima dan mengirim SMS. Kelebihan dari SMS gateway menurut Dewanto
(2007) adalah mudah dalam pengoperasian dan dapat diintegrasikan dengan
sistem informasi yang sudah ada, hanya memerlukan satu unit komputer, satu

2

modem GSM (Global System for Mobile Communication) maupun modem
CDMA (Code Division Multiple Access), dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.
Penelitian yang terkait dengan pemanfaatan SMS sebagai layanan informasi
dilakukan oleh Asep (2004) yaitu Aplikasi Short Message Service (SMS) dalam
Sistem Informasi Nilai Akademik. Aplikasi ini memiliki fasilitas-fasilitas seperti
pencarian nilai berdasarkan semester untuk memperoleh informasi nilai sesuai
dengan semester yang diinginkan melalui ponsel. Namun pada penelitian ini,
sistem baru akan mengirim pesan, setelah adanya request (permintaan) dari user.
Adil (2009) memanfaatkan SMS gateway untuk sistem informasi antara pihak
kepolisian dengan pengemudi guna menekan angka kecelakaan akibat kelalaian
pengemudi. Kusumadewi (2009) menggunakan layanan SMS sebagai aplikasi
penentuan tingkat resiko Diabetes Melitus berupa SMS request, SMS reminder
untuk terapi farmakologis, dan SMS reminder untuk penyampaian informasi
jadwal makan, serta SMS request untuk informasi hasil uji darah di laboratorium
klinik. Katankar dan Thakare (2010) memanfaatkan layanan SMS sebagai layanan
informasi dan pemasaran produk dengan cara mengirimkan informasi produk
kepada klien. Wilieyam dan Sevani (2013) memanfaatkan layanan SMS untuk
layanan informasi pasien rawat jalan di suatu rumah sakit tentang jadwal minum
obat. Berdasarkan penelitian-penelitan tersebut, terlihat bahwa SMS dapat
digunakan dalam penyampaian informasi, baik berupa SMS request, SMS
reminder (SMS pengingat jadwal kegiatan), untuk pemasaran atau iklan produk.
Saat ini SMS gateway juga telah digunakan untuk layanan pengaduan ke
kepolisian. Layanan SMS kepolisian yang memiliki layanan SMS center
terlengkap adalah kepolisian daerah metropolitan Jakarta raya dengan SMS center
1717.
Melihat pemanfaatan layanan SMS pada penelitian sebelumnya, maka
penilitian ini mengembangkan suatu aplikasi sistem layanan pemantauan
kehadiran dan nilai ujian siswa yang usable dengan berbasis web dan SMS untuk
menyampaikan keterangan ketidakhadiran dan nilai ujian siswa kepada orang tua
atau wali siswa yang dapat diterima langsung oleh orang tua atau wali tanpa
melakukan request ke sistem ataupun melalui request.
Pengujian sistem dilakukan dengan uji usability menggunakan USE
(Usefullnes, Satisfaction, Ease Of Use) questionnaire. Penelitian mengenai uji
usability menggunakan USE questionnaire dilakukan oleh Aelani dan Falahah
(2012) yang melakukan pengukuran usability sistem menggunakan USE
questionnaire dengan studi kasus aplikasi perwalian online STMIK-AMIK
Bandung.

Perumusan Masalah
Masalah yang diteliti pada penelitian ini adalah tingkat kehadiran siswa
yang rendah serta bagaimana orang tua dapat memantau tingkat kehadiran dan
nilai ujian anak mereka di sekolah dengan menggunakan suatu sistem yang dapat
di akses oleh orang tua, serta bagaimana pihak manajemen sekolah dapat
memperoleh informasi kehadiran dan nilai siswa dengan cepat dan mudah sebagai
bahan evaluasi untuk perkembangan belajar siswa.

3

Tujuan Penelitian
Membangun sistem layanan informasi pemantauan kehadiran dan nilai ujian
siswa dengan menggunakan SMS, manajemen informasi kehadiran dan nilai ujian
siswa untuk memudahkan evaluasi bagi pihak sekolah, mengimplementasikan
sistem layanan pada sekolah dan melakukan uji usability tingkat kemudahan
penggunaan sistem oleh orang tua.
Ruang Lingkup Penelitian
Aplikasi yang dibangun adalah aplikasi layanan informasi pemantauan
kehadiran dan nilai ujian siswa berbasis web dan aplikasi SMS gateway serta uji
usability aplikasi SMS gateway.

Manfaat Penelitian
1
2

Memberikan layanan informasi absensi dan nilai ujian kepada orang tua dan
memudahkan aksesibilitas data.
Manajemen laporan kehadiran dan nilai ujian sehingga memudahkan evaluasi
untuk menurunkan tingkat ketidakhadiran dan peningkatan prestasi siswa.

4

2 TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Manajeman
Sistem informasi secara teknis diartikan sebagai seperangkat komponen
yang saling terkait yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kontrol
dalam sebuah organisasi (Laudon C dan Laudon P 2012). Sistem informasi, selain
untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengendalian, juga
dapat membantu manajer dan pekerja untuk menganalisis masalah,
memvisualisasikan subjek yang kompleks dan menciptakan produk baru (Laudon
C dan Laudon P 2012). Sistem informasi berhubungan erat dengan informasi dan
data. Menurut Laudon C dan Laudon P (2012) informasi merupakan data yang
telah dibentuk menjadi bentuk yang berarti dan berguna bagi manusia, dan data
merupakan aliran fakta-fakta mentah yang mewakili peristiwa yang terjadi dalam
organisasi atau lingkungan yang diatur dan disusun menjadi bentuk yang dapat
dipahami dan digunakan.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada dasarnya berkaitan dengan proses
pengumpulan, pengolahan, menyimpan dan mengirimkan informasi yang relevan
untuk mendukung manajemen dalam organisasi (Reddy et al. 2009). SIM
menunjukkan kategori tertentu dari sistem informasi yang melayani manajemen
dengan menyediakan laporan kinerja yang dapat digunakan untuk pemantauan dan
pengendalian serta memprediksi kinerja masa depan (Laudon C dan Laudon P
2012).
Short Message Service (SMS)
Short Message Service (SMS) adalah mekanisme pengiriman pesan singkat
melalui jaringan selular (Mohammad dan Norhayati 2003). Ini adalah cara
menyimpan dan meneruskan transmisi pesan dari dan ke ponsel. Pesan dari ponsel
pengirim disimpan dalam pusat Short Message Service (SMS) yang kemudian
diajukan kepada ponsel tujuan. Ini berarti bahwa jika penerima tidak tersedia,
pesan singkat disimpan dan dapat dikirim nanti (Katankar dan Thakare 2010).
SMS diluncurkan sebagai bagian dari standar GSM (Manoj 2012). Setiap
pesan singkat panjangnya sampai 160 karakter yang terdiri dari kata-kata, angka,
atau simbol tanda baca (Manoj 2012). SMS merupakan layanan penyimpanan dan
pengiriman, ini berarti bahwa pesan tidak dikirim langsung ke penerima tetapi
melalui Jaringan SMS Center. SMS terdiri dari dua dasar layanan point-to-point
yaitu Mobile-originated Short Message (MO-SM) dan Mobile-terminated Short
Message (MT-SM). Mobile-Originated Short Message dikirim dari ponsel ke
SMSC sedangkan Mobile-Terminated Short Message dikirim dari SMSC ke
ponsel (Manoj 2012). SMSC (Short Message Service Centre) adalah entitas yang
melakukan pekerjaan menyimpan dan mengirim pesan ke dan dari mobile station.
SME (Short Message Entity), yang biasanya ponsel atau modem GSM, dapat
ditemukan di jaringan tetap atau mobile station. SMSC biasanya memiliki batas
waktu yang dikonfigurasi untuk berapa lama pesan akan disimpan (Manoj 2012).
Komunikasi menggunakan SMS mengandung informasi berupa nomor telpon
seluler pengirim, penerima, waktu dan pesan (Dewanto 2007).

5

SMS Gateway
SMS gateway adalah sebuah perangkat atau layanan yang menawarkan
SMS transit yaitu pesan transformasi ke lalu lintas jaringan mobile dari media lain
atau sebaliknya, yang memungkinkan transmisi atau penerimaan pesan SMS
dengan atau tanpa menggunakan ponsel (Katankar dan Thakare 2010).
SMS Gateway merupakan sebuah antarmuka antara jaringan lunak aplikasi
mobile. SMS Gateway memungkinkan antarmuka aplikasi perangkat lunak untuk
mengirim dan atau menerima pesan SMS melalui jaringan seluler. Sebuah modem
GSM memodulasi sinyal digital yang keluar dari komputer atau perangkat digital
lainnya untuk sinyal jaringan GSM dan demodulasi sinyal GSM yang masuk dan
mengkonversinya menjadi sinyal digital untuk komputer atau perangkat digital
lainnya (Manoj 2012). Aplikasi SMS Gateway adalah sebuah perangkat lunak
yang mampu membaca informasi SMS yang diterima dan melakukan pengelolaan
sesuai kebutuhan (Dewanto 2007).
SMS gateway memiliki beberapa fitur umun dan fasilitas dalam
menyampaikan informasi (Dewanto 2007) antara lain :
 SMS Interaktif: Pengguna HP meminta atau memberi Query dengan mengirim
SMS ke nomor Modem GSM. Setelah data SMS dari Modem GSM user
diproses oleh PC Server SMS, Modem GSM akan mengirim SMS jawaban
berupa informasi yang tepat ke HP Pengguna.
 SMS Scheduler: PC Server SMS memonitor database dan penjadwalan
(schedule) dan secara periodik mengirim informasi lewat SMS ke HP
Pengguna yang terdaftar.
 SMS Alert PC: Server SMS memonitor kejadian-kejadian yang telah
ditentukan oleh Administrator, dan mengirim pemberitahuan kejadian lewat
SMS ke HP Pengguna yang terdaftar.

Arsitektur Jaringan SMS
Arsitektur jaringan SMS merupakan gambaran bagaimana proses terjadinya
pengiringan dan penerimaan pesan dari suatu handphone ke handphone lainnya.
Pesan SMS dikirimkan melalui saluran umum Signalling System 7 (SS7). SS7
merupakan standar global yang mendefinisikan prosedur dan protokol untuk
bertukar informasi antar operator elemen jaringan telepon kabel dan telepon
nirkabel (Katankar dan Thakare 2010). Unsur-unsur jaringan yang menggunakan
standar SS7 untuk bertukar informasi dapat mengontrol pengaturan panggilan,
routing dan manajemen mobilitas. Secara konseptual, arsitektur jaringan terdiri
dari dua segmen yang penting bagi model operasi SMS, yaitu : Mobile
Originating (MO) yang meliputi ponsel pengirim, stasiun pangkalan yang
menyediakan radio infrastruktur untuk komunikasi nirkabel, dan Mobile
Switching Centre (MSC) asal yang mencatat semua lalu lintas masuk dan keluar
dari sistem selular seperti nomor pengirim. Segmen lain, yaitu bagian Mobile
Terminating (MT), termasuk base station yang mengakhiri MSC untuk penerima,
yang terpusat pada store-and-forward server yang dikenal sebagai SMS Centre
(SMSC). SMSC bertanggung jawab untuk menerima dan menyimpan pesan,
mengambil status account, dan meneruskan pesan ke penerima yang dimaksud.

6

Layanan SMS dibantu dua database, yaitu Home Location Registrar (HLR) dan
Visitor Location Registrar (VLR) yang masing-masing berisi informasi tetap dan
sementara pelanggan seluler, misalnya alamat MSC yang berkaitan dengan
perangkat mobile dikaitkan dengan. Meskipun SMS telah dipopulerkan oleh
pertukaran pesan teks di kalangan pengguna ponsel, SMS telah banyak digunakan
oleh perusahaan sebagai layanan untuk menyampaikan berbagai jenis konten
seperti, berita, harga saham, dan kuis. konten tersebut dikenal sebagai External
Short Message Entitas (ESME), mengirim atau menerima pesan teks melalui
gateway yang menjembatani antarmuka SMS ke internet (Katankar & Thakare
2010). Lihat Gambar 1.
ESME

INTERNET
HLR

VLR

BS
A

BS
MSC

Mobile-Originated (MO) part

SMSC

MSC

B

Mobile-Terminated (MT) part

Gambar 1 Arsitektur jaringan SMS (Katankar dan Thakare 2010).

Perangkat mobile
Perangkat mobile adalah portabel kecil, perangkat komputasi genggam
dengan kapasitas pengolahan data independen, memiliki tampilan layar dengan
input sentuhan dan/atau keyboard miniatur, yang dapat berkomunikasi dengan
sistem teknologi informasi lainnya dengan koneksi nirkabel (Schiefer dan Decker
2008).
Perangkat mobile merupakan istilah general yang digunakan untuk merujuk
ke berbagai perangkat yang memungkinkan orang untuk mengakses data dan
informasi dari manapun dan kapanpun. Ini termasuk ponsel dan perangkat
portabel. Isi perangkat mobile telah berkembang dari lisan ke multimedia. Selama
hampir satu abad komunikasi lisan melalui telepon dan terus berlangsung selama
generasi pertama (analog) dan pada generasi kedua (digital) dimulai dari ponsel.
Digitalisasi generasi kedua dari komunikasi mobile menyebabkan Short Message
Service (SMS) termasuk dalam isi perangkat mobile pada tahun 1990-an, yang
menandakan awal transformasi dimensi verbal menjadi modus baru komunikasi
mobile. Lahir dalam konteks radiotelegraphy dan sebagai mekanisme untuk
mengontrol radio channel, standar SMS diperkenalkan ke Global System for
Mobile Communications (GSM) pada tahun 1985. SMS pertama yang dikirim
melalui jaringan GSM Vodafone di Britania Raya pada tanggal 3 Desember 1992,
dan satu tahun kemudian dikembangkan secara komersial di Swedia dan Finlandia.

7

Usability
Usability ialah suatu atribut yang digunakan untuk mengetahui seberapa
mudah interface yang digunakan oleh sistem (Nielsen 2012). Menurut Neilson
(2012) ada lima aspek yang harus diperhatikan untuk melihat usability suatu
sistem.
1 Learnability, adalah kemudahan oleh pengguna atau user untuk
menyelesaikan task-task dasar ketika pertama kali mereka melihat atau
berhadapan dengan perangkat lunak yang ada.
2 Efficiency, adalah mengukur secepat apa user dapat melakukan tugasnya.
3 Memorability, menjelaskan tentang tingkat kemudahan pengguna atau user
dalam menggunakan sistem dengan baik, setelah beberapa lama tidak
menggunakannya.
4 Error, adalah mengukur sebanyak apa user melakukan error dan sejauh mana
akibat error tersebut, serta apakah mudah bagi user tersebut untuk
memperbaikinya.
5 Satisfaction, adalah mengenai tingkat kepuasan pengguna dalam
menggunakan sistem yang telah dibuat.
Menurut Lund (2001) usability sistem informasi dapat diukur menggunakan
USE (Usefulness, Satisfaction, Ease of use) Questinnare. Usefulness merupakan
aspek pengukuran untuk mengetahui seberapa besar manfaat suatu sistem
informasi. Satisfaction merupakan aspek pengukuran untuk mengetahui tingkat
kepuasan pengguna dalam menggunakan sistem. Ease of use merupakan aspek
pengukuran untuk mengetahui kemudahan menggunakan dan mempelajari suatu
sistem, sehingga dalam pelaksanaannya ease of use dibagi menjadi dua, yaitu ease
of
use
itu
sendiri
dan
ease
of
learning.

8

3 METODE
Metode penelitian menggunakan System Development Life Cycle (SDLC)
sistem informasi (Satzinger et al. 2009). Lihat Gambar 2.

analisis

Desain

Implementasi
- Berbasis web
- berbasis SMS

Uji usability
menggunakan
USE Questionnare

Gambar 2 Diagram Alir Penelitian (diadaptasi dari SDLC, Satzinger et al. 2009)

Analisis
Analisis dilakukan dengan melakukan beberapa tahap (Satzinger et al. 2009),
yaitu :
1. Pengumpulan informasi, digunakan untuk mengumpulkan informasi yang
diperlukan dalam pengembangan sistem dengan melakukan observasi ke
lapangan dan wawancara tentang permasalahan yang ada dan solusi yang
dapat digunakan dengan teknologi informasi.
2. Menentukan fungsi sistem. Fungsi sistem diperlukan untuk mengetahui apa
saja yang dapat dilakukan oleh sistem. Analisis fungsi sistem digambarkan
dengan menggunakan DFD (Data Flow Diagram).
3. Menentukan persyaratan minimum sistem, digunakan untuk menentukan
persyaratan minimum yang dibutuhkan oleh sistem agar dapat berjalan sesuai
dengan yang diinginkan serta berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk
menjalankan sistem tersebut.

Desain
Desain bertujuan untuk perancangan sistem berdasarkan persyaratan
minimum yang telah ditetapakan pada saat analisis. Desain meliputi desain
arsitektur sistem untuk menggambarkan arsitektur sistem, perancangan basis data
dengan Entity Relationship Diagram (ERD) dan relasi antar tabel serta
perancangan struktur program.
Implementasi
Implementasi merupakan kegiatan menuangkan desain kedalam bahasa
pemograman yang bertujuan untuk menghasilkan sistem yang handal, berfungsi
penuh serta untuk memastikan bahwa pengguna terlatih dan siap untuk
mendapatkan keuntungan seperti yang diharapkan dari penggunaan sistem. Sistem
dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL serta
aplikasi Gammu untuk layanan SMS gateway.

9

Uji usability
Uji usability dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemudahan
penggunaan sistem berbasis SMS untuk pemantauan kehadiran dan nilai ujian
oleh pengguna (orang tua siswa). Uji usability dilakukan dengan menggunakan
USE Questionnare. Tahapan yang dilakukan meliputi pembuatan kuesioner,
penyebaran kuesioner dan analisa hasil kuesioner. Kuesioner dibuat mengadopsi
USE Questionnare yang terdiri dari 23 pertanyaan dengan menggunakan skala
Likert 1 – 5, dengan lima kriteria. Nilai satu merupakan tingkat yang sangat sulit
atau sangat tidak setuju dan nilai lima merupakan tingkat yang sangat mudah atau
sangat setuju. Interval untuk tiap kriteria dapat ditentukan dengan menggunakan
rumus (Riduwan 2011):

Tabel 1
Kelas interval
1.00 – 1.79
1.80 – 2.59
2.60 – 3.39
3.40 – 4.19
4.20 – 5.00

Kelas interval dan Kriteria
Kriteria
Sangat Sulit, sangat tidak bermafaat
Sulit, tidak bermanfaat
Cukup Mudah, cukup bermanfaat
Mudah, bermanfaat
Sangat Mudah, sangat bermanfaat

Sampel penelitian adalah orang tua siswa dengan karakteristik pernah
menerima SMS yang dikirimkan oleh sistem tentang laporan nilai ataupun absensi
dan mengetahui cara serta format pengiriman SMS ke sistem untuk mendapatkan
(request) informasi absensi dan nilai ujian yang diinginkan. Menurut Riduwan
(2011) Jumlah sampel penelitian dapat ditentukan berdasarkan rumus:

n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = nilai presisi atau tingkat kesalahan (10%)
Analisis kuesioner dilakukan menggunakan analisa deskriptif dengan
menghitung rata-rata tiap butir pernyataan dan rata-rata tiap variabel pengukuran
serta rata-rata keseluruhan dari kuesioner.

10

4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis
1

Pengumpulan informasi
Analisis dilakukan dengan pengumpulan informasi melalui observasi dan
wawancara dengan pihak sekolah mengenai permasalahan yang ada dan
menentukan masalah apa yang memerlukan solusi dengan melibatkan teknologi
informasi. Konsultasi dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai prosesproses penyampaian informasi dari pihak sekolah kepada orang tua atau wali
siswa. Konsultasi dilakukan kepada :
1. Kepala Sekolah
Konsultasi dengan kepala sekolah menyangkut tentang kearsipan data
siswa, tingkat absensi dan pelaporan absensi dan nilai. Hasil wawancara :
 Data siswa SMA Negeri 3 pekanbaru belum tersimpan dalam suatu
database. Data-data tersebut tersimpan dalam arsip-arsip berupa buku
induk.
 Tingkat absensi dan data keterlambatan yang mencapai sekitar 1,5 % dari
total siswa merupakan tingkat absensi yang tergolong menengah dan
mendekati tinggi.
 Pelaporan absensi jika siswa tidak datang ke sekolah dengan adanya surat
tertulis dari orang tua berupa sakit atau izin maka siswa tersebut tidak
akan diproses. Sementara itu, surat yang dikirim siswa bisa saja surat
palsu yang dibuat oleh siswa tersebut. Sedangkan untuk siswa yang alpa
(tidak hadir tanpa keterangan) baru akan diproses setelah siswa tersebut
tidak hadir selama enam hari bertutut – turut.
 Pelaporan nilai memang belum dilaporkan semua secara langsung kepada
orang tua, kecuali pembagian raport di akhir semester. Hal ini dilakukan
karena keterbatasan waktu jika setiap nilai tes dibagikan langsung kepada
orang tua dengan mengundang mereka ke sekolah melalui surat
undangan, dan banyak orang tua yang tidak hadir karena tidak bisa
meninggalkan pekerjaan dan juga karena surat yang dititipkan oleh
sekolah kepada siswa untuk orang tua atau wali tidak sampai kepada
orang tua atau wali tersebut.
2.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Konsultasi dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum menyangkut
tentang kearsipan nilai siswa. Hasil wawancara :
 Data nilai dari guru mata pelajaran diserahkan langsung kepada wali kelas
yang oleh wali kelas di masukkan ke dalam arsip nilai siswa perkelas
yang disebut leger nilai. Setelah itu leger di pindahkan ke buku lapor,
leger tersebut diserahkan ke bagian kurikulum untuk diarsipkan. Data
nilai tersebut kemudian dipindahkan kedalam aplikasi ms. Excel dan
sering kali tidak semuanya karena keterbatasan tenaga administrasi
dibagian kurikulum.
 Perubahan aturan untuk menentukan nilai akhir nasional dimana nilai
semester pertama sampai semester kelima mata pelajaran yang

11

diujiankan juga menjadi faktor kali, maka pihak sekolah terpaksa
melakukan input ulang terhadap data – data tersebut dan bahkan ada
beberapa terpaksa meminjam buku raport siswa yang bersangkutan
karena leger kelasnya tidak ditemukan lagi.
3.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
Konsultasi dengan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan menyangkut
bagaimana tindakan terhadap data absensi siswa. Hasil wawancara :
 Setiap siswa yang terlambat dicatat oleh satpam sekolah yang kemudian
diserahkan ke guru piket pada hari yang bersangkutan. Data tersebut
dipindahkan ke dalam buku absensi sekolah. Namun tidak pernah ada
laporan keterlambatan siswa kepada orang tua walaupun anak tersebut
sudah terlambat berulang kali.
 Surat izin dan surat sakit yang sampai ke sekolah biasanya ditujukan
langsung oleh siswa yang bersangkutan ke kelas mereka masing-masing.
Pihak sekolah jarang sekali dilakukan cross chek tentang kebenaran surat
sakit atau izin tersebut. Siswa yang tidak hadir dengan adanya surat
keterangan tersebut memang tidak diproses kecuali setelah ditemukan
adanya kejanggalan terhadap ketidakhadiran siswa tersebut yang biasaya
didapat dari guru mata pelajaran atau wali kelas. Tindakan yang
dilakukan biasanya adalah dengan pemanggilan orang tua.
Berdasarkan hasil wawancara, permasalah yang ingin diselesaikan adalah
bagaimana informasi kehadiran dan nilai ujian dapat disampaikan kepada orang
tua tanpa mengundang orang tua ke sekolah, sekaligus memudahkan sekolah
untuk mendapatkan laporan kehadiran dan nilai siswa sebagai evaluasi untuk
peningkatan perkembangan belajar siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan
membangun suatu sistem informasi pemantauan kehadiran dan nilai ujian. Data
yang dibutuhkan untuk sistem informasi manajemen pemantauan kehadiran dan
nilai ujian siswa berupa biodata siswa, ayah, ibu atau wali, informasi kehadiran
harian, dan informasi nilai ujian siswa.
2

Fungsi sistem
Sistem pemantauan kehadiran dan nilai ujian siswa pada SMA Negeri 3
Pekanbaru dibuat berfungsi untuk membantu pihak sekolah menyampaikan
informasi absensi dan nilai siswa kepada orang tua atau wali siswa sehingga
diharapkan dapat menekan tingkat kehadiran yang rata-rata 1,5% (20 siswa) dari
jumlah siswa menjadi lebih kecil serta menyampaikan informasi tentang
perkembangan belajar siswa dengan melaporkan hasil tes-tes yang telah dilakukan
siswa seperti nilai Ujian tengah semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS),
dengan harapan orang tua dapat membantu pihak sekolah dalam mengawasi dan
membimbing putra-putri mereka dalam kegiatan pembelajaran.
Sistem ini terdiri dari beberapa fungsi, yaitu: fungsi mengelola data induk
informasi layanan absensi dan nilai ujian, fungsi mengelola nilai, fungsi
mengelola absensi, fungsi mengirim SMS dan fungsi pembuatan laporan.
Fungsi mengelola data induk informasi layanan absensi dan nilai ujian
merupakan fungsi yang digunakan oleh admin untuk melakukan create, upadate
dan delete data-data layanan informasi absensi dan nilai seperti data siswa,
semester, tahun pelajaran, kelas, ujian, mata pelajaran dan orang tua. Fungsi

12

mengelola nilai merupakan fungsi yang dilakukan oleh admin untuk mengelola
data nilai berupa create dan update nilai siswa yang kemudian dikirimkan oleh
sistem kepada orang tua siswa. Fungsi mengelola absensi merupakan fungsi yang
dilakukan oleh admin untuk mengelola data absensi berupa create dan update
absensi siswa yang kemudian ketidakhadiran siswa dikirimkan oleh sistem kepada
orang tua siswa. Fungsi mengirim SMS adalah fungsi yang dilakukan otomatis
oleh sistem setelah data nilai atau absensi diinputkan atau diupdate oleh admin.
Fungsi pembuatan laporan merupakan fungsi yang dapat digunakan oleh admin
dan kepala sekolah untuk mendapatkan laporan tentang informasi siswa, informasi
kelas siswa, informasi absensi dan informasi nilai ujian. fungsi pembuatan laporan
juga dapat digunakan oleh orang tua untuk mendapatkan laporan absensi dan nilai
siswa. Fungsi dari sistem secara umum dan entitas yang terlibat dalam sistem
digambarkan dengan diagram konteks (Context Diagram) atau DFD Level 0 pada
Gambar 3.
SMS autoreply
Laporan Nilai, absensi

siswa

Query Laporan

SMS request

kepsek

Query Laporan
Query laporan
Nilai, absensi

Data absensi

admin

Data nilai

Data induk absensi dan nilai

0
Sistem informasi manajemen
absensi dan nilai

Laporan
Nilai, absensi

Orang tua

Informasi
Nilai, absensi

Laporan nilai, absensi

Gambar 3 Context Diagram Sistem layanan informasi absensi dan nilai siswa
Gambar 3 memperlihatkan entitas yang terlibat dalam sistem yaitu admin,
orang tua dan kepala sekolah. Admin dapat mengelola data-data yang dibutuhkan
oleh sistem serta mendapatkan laporan absensi dan nilai. Data yang dikelola
berupa data induk sistem informasi absensi dan nilai yaitu data siswa, data orang
tua, data semester, data tahun pelajaran, data absensi, data ujian, dan data mata
pelajaran. Admin juga mengelola data nilai dan data absensi untuk dikirimkan
kepada orang tua siswa. Admin dapat memasukan Query laporan ke sistem untuk
mendapatkan laporan yang diinginkan. Orang tua secara langsung mendapatkan
laporan absensi dan nilai siswa saat admin telah menginputkan data absensi dan
nilai siswa berupa SMS dan juga laporan melalui web. Orang tua dapat melakukan
request untuk mendapatkan informasi absensi dan nilai. Kepala sekolah
mendapatkan laporan rekapitulasi absensi dan nilai. Kepala sekolah mendapatkan
laporan berupa rekapitulasi laporan absensi dan nilai ujian siswa. Siswa dapat
melakukan request ke sistem dan akan mendapatkan SMS autoreply dari sistem.
Diagram konteks didekomposisikan menjadi DFD level 1 untuk
memperlihatkan proses-proses yang ada di dalam sistem dan aliran data masuk

13

dan keluar dari setiap proses. DFD level 1 sistem layanan informasi absensi dan
nilai siswa dapat dilihat pada Gambar 4.

Data induk
Absensi dan nilai

Admin

1.0
Mengelola data
induk absensi dan
nilai

Laporam nilai, absensi

query laporan

5.0
Pembuatan
laporan

Laporan nilai, absensi
Query laporan

Data absensi, data nilai, data siswa

Data nilai
Laporan nilai,
absensi
Orang tua

Informasi nilai,
absensi

Data absensi

Record Data induk
absensi dan nilai

2.0
Mengelola
nilai

Kepsek

Siswa, nilai, sbsensi

Data nilai, data siswa

Query laporan
Data nilai,
nomor Handphone

4.0
Pengiriman
melalui
SMS

Data absensi,
Nomor Handphone

Data absensi, data siswa

3.0
Mengelola
absensi

Gambar 4 DFD Level 1 Sistem layanan informasi absensi dan nilai siswa
Berdasarkan Gambar 4 terdapat lima fungsi sistem. Fungsi pertama
mengelola data induk absensi dan nilai, pada fungsi ini admin mengelola data
induk absensi dan nilai (siswa, semester, tahun pelajaran, kelas, jenis ujian, mata
pelajaran, data orang tua, nomor handphone). Selain input data, pada fungsi ini
admin juga dapat melakukan update data dan delete terhadap data-data induk
tersebut. Fungsi kedua mengelola nilai, pada fungsi ini admin mengelola data nilai
dengan melakukan input nilai ujian siswa. Proses input nilai dilakukan pertama
sekali dengan menentukan tahun pelajaran, semester, jenis ujian dan kelas siswa.
Input nilai juga dapat dilakukan dengan cara mengimport data nilai dari file
berekstensi xls (microsoft excel) ke basis data. mengelola nilai selain input juga
dapat melakukan update. Input dan update data nilai disimpan pada tebel nilai.

14

Setelah selesai proses input atau update secara otomatis sistem akan mengirimkan
informasi nilai siswa kepada orang tua melalui SMS. Fungsi ketiga mengelola
absensi, pada fungsi ini admin menginputkan data absensi harian, sistem secara
default memberikan keterangan hadir, sehingga admin hanya mengubah
keterangan sesuai data absensi pada hari tersebut. Update data juga dapat
dilakukan pada fungsi ini. Data absensi harian disimpan dalam basis data pada
tabel absensi. Setelah selesai proses input atau update, sistem secara otomatis
mengirimkan informasi ketidakhadiran siswa kepada orang tua melalui SMS.
Fungsi keempat pengiriman melalui SMS, fungsi ini mengkonversi data nilai atau
abseni menjadi format teks sehingga informasi nilai dan absensi dapat dikirimkan
dan diterima melalui SMS. Fungsi kelima pembuatan laporan, fungsi ini
merupakan fungsi untuk membuat laporan berdasarkan query yang diberikan
kepada sistem. Laporan – laporan yang dapat dibuat oleh sistem antara lain :
laporan kelas siswa berdasarkan tahun pelajaran, laporan rekapitulasi nilai siswa
berdasarkan kelas, laporan rekapitulasi nilai rata-rata ujian semua kelas, laporan
rekapitulasi absensi tiap kelas, laporan rekapitlasi absensi semua kelas. Orang tua
mendapatkan laporan absensi dan nilai untuk tiap individu siswa.

3

Minimum kebutuhan sistem
Sistem informasi manajemen yang dikembangkan, menggunakan alat yang
dapat diperoleh dengan mudah berupa Satu unit komputer minimal core to duo
dengan RAM 1 GB seharga Rp 3.500.000 dan modem SMS Gateway 1 port SIM
Card seharga Rp 400.000. Biaya operasional yang dikeluarkan oleh pihak sekolah
per semester sebesar Rp 1.011.600 yang merupakan total dari biaya pengiriman
dua kali SMS kepada 936 orang tua untuk nilai UTS dan nilai UAS sebesar Rp.
561.000 dan biaya pengiriman informasi absensi dengan rata-rata 20 SMS per hari
selama 150 hari sebesar Rp. 450.000 dengan asumsi per SMS Rp 150.
Berdasarkan kebutuhan alat dan operasional harga alat pengembangan sistem Rp
3.900.000. Biaya operasioanl yang dikeluarkan oleh pihak sekolah per semester
sebesar Rp 1.011.600. Harga tersebut dapat dikategorikan murah jika
dibandingkan dengan biaya fotocopy undangan orang tua siswa, cetak laporan
absensi dan nilai ujian tengah semester, dan juga menghemat waktu orang tua
sehingga tidak perlu lagi datang ke sekolah dengan mengorbankan pekerjaan
untuk memantau kehadiran dan nilai anak mereka. Selain itu, sistem ini juga
bermanfaat untuk manajemen laporan kehadiran dan nilai ujian sehingga
memudahkan evaluasi dalam menurunkan tingkat ketidakhadiran dan peningkatan
prestasi siswa bagi sekolah. Biaya operasional akan meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah siswa. Biaya tersebut jika dibebankan kepada orang tua
maka orang tua siswa hanya mengeluarkan dana sebesar Rp 1.100,- per semester,
dengan biaya tersebut komunikasi antara orang tua dan sekolah dalam memantau
kehadiran dan nilai ujian dapat dilakukan dengan baik.
Alat dan Perangkat Lunak yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem
meliputi:
 Komputer dengan spesifikasi minimal prosesor Intel Core 2 Duo 2.20 GHz,
Memori 2 GB
 Perangkat mobile (ponsel)
 Modem Wavecom 130B USB

15







PHP dan Apliaksi SMS Gateway : Untuk Pengkodean, desain, dan ujicoba
internal
XAMPP: Software web server apache untuk simulasi pengembangan program
berbasis web
MySQL: Untuk layanan database (database : sms_sekolah)
Macromedia Dreamweaver : untuk teks editor PHP
Gammu 1.33: Aplikasi SMS Gateway

Desain
1

Desain arsitektur
INTERNET

Kepala PC
Sekolah

PC

BTS

BTS

Modem
Admin Aplikasi
SMS
Gateway
Layanan
Informasi
Absensi dan nilai

Orang tua

HP
Orang Tua
&
siswa

Gambar 5 Desain arsitektur sistem
Aplikasi layanan informasi absensi dan nilai ujian siswa dimulai dengan
penginputan data kehadiran dan nilai ujian oleh admin ke sistem berbasis web.
Pengiriman SMS kehadiran dan nilai ujian kepada orang tua dilakukan dengan
menghubungkan ke modem SMS gateway. Modem ini juga berfungsi untuk
menerima SMS request dari orang tua tentang kehadiran dan nilai ujian siswa.
Selain layanan SMS, orang tua juga dapat melihat laporan kehadiran nilai ujian
melalui internet. Kepala sekolah selaku pimpinan manajemen sekolah
mendapatkan laporan langsung dari admin dan juga dapat melihat laporan melalui
sistem berbasis web (Gambar 5).

2

Perancangan Basis data

Jumlah tabel yang terbentuk untuk mendukung SIM pemantauan absensi
dan nilai terdapat 11 tabel. Entity Relationship Diagram dari struktur basis data
yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 6. Relasi antar tabel dalam basis data
dapat dilihat pada Gambar 7.

16

Admin
Mengelola

smtr

tp

kelas

siswa

Ambil smtr

Ambil tp

Ambil kelas

Ambil siswa

SMS Request

inbox

nilai
absensi
mp

ortu

Ambil mp
Ambil ujian

SMS Balasan

SMS Request

ujian

outbox

Gambar 7 ERD aplikasi layanan informasi absensi dan nilai ujian siswa

absensi

siswa
PK

tp

nis

PK

id_absensi

nama
tmp_lahir
tgl_lahir
nohp

FK1
FK2
FK3

nis
idtp
idsmtr
tgl
ket

PK

ujian

idtp

PK

nmtp

nmujian

inbox
smtr

kelas
PK

idkelas

FK1
FK2
FK3

nmkls
nis
idtp
idsmtr

idujian

PK
mp
PK

idsmtr
nmsmtr

PK

id
SenderNumber
TextDecoded
Processed

idmp
nmmp

nilai
ortu

PK

idnilai

PK

idortu

FK1

nis
nama
pekerjaan
alamat
nohp

FK1
FK2
FK3
FK4
FK5

nis
idtp
idsmtr
idujian
idmp
nilai

outbox
PK

id
DestinationNumber
TextDecoded

Gambar 8 Relasi antar tabel layanan informasi absensi dan nilai ujian siswa

3

Struktur Program

Berdasarkan analisis kebutuhan sistem yang digambarkan pada DFD level 1
sistem layanan informasi absensi dan nilai ujian siswa, maka dihasil struktur
program sistem layanan absensi dan nilai ujian siswa seperti pada gambar 9.

17

SIM pemantauan
absensi dan nilai ujian

Mengelola data induk SIM
pemantuan absensi dan
nilai
CRUD data
induk

Mengelola data
nilai

Mengelola
absensi

Pembuatan
laporan

Input atau update
data nilai ujian

Input atau update
data absensi harian

Pilih jenis
laporan

Kirim SMS
informasi nilai ujian

Kirim SMS informasi
absensi

Tentukan query
laporan
Tampilkan
laporan

Gambar 9 Struktur program layanan informasi absensi dan nilai ujian siswa

Implementasi
Implementasi merupakan penerapan desain dalam bahasa pemograman
sehingga menghasilkan tampilan (interface). Data siswa diinputkan dengan
memasukan biodata siswa, seperti NIS (Nomor Induk Siswa) dan NISN (Nomor
Induk Standar Nasional), nama lengkap, panggilan, tempat dan tanggal lahir, jenis
kelamin, agama, dan sebagainya. Pihak yang bisa dihubungi merupakan tujuan
pengiriman SMS untuk laporan absensi dan nilai ujian siswa (Gambar 10).

Gambar 10 Form input biodata siswa

18

Data siswa memiliki hubungan dengan data orang tua, absensi, nilai dan
kelas. Apabila data siswa belum diinputkan, maka data orang tua, absensi dan
nilai siswa belum bisa diinputkan. Setelah menginputkan data siswa, selanjutnya
data siswa dapat dilengkapi dengan menginputkan data orang tua (Lampiran 1).
Data absensi dimasukan ke dalam sistem melalui form input absensi
berbasis web yang secara default berketerangan hadir (Lampiran 2). Admin akan
mengganti keterangan kehadiran sesuai laporan pada hari yang bersangkutan. Saat
data disimpan oleh admin dari form input absensi, saat itu juga sistem akan
mengirimkan SMS ke HP orang tua siswa melalui perantaraan modem (Gambar
11). Data absensi harian dapat diperbaharui jika terjadi kesalahan. Form update
data absensi harian lihat Lampiran 3.

Modem
Form Input Absensi Berdasarkan Kelas

Handphone

Gambar 11 Proses input ketidakhadiran harian siswa dan output melalui SMS

Form Input Nilai Manual

Modem

Form Import Dari Excel
handphone

Gambar 11 Proses input nilai ujian pada sisi web dan output melalui SMS
Nilai ujian siswa dimasukan ke layanan informansi melalui form input nilai
secara manual atau import dari file bertipe berektensi xls dari sistem (Lampiran 4).
Setelah nilai diinputkan atau di import, nilai tersebut langsung dikirimkan ke
orang tua siswa melalui SMS (Gambar 11).
Admin dimudahkan oleh sistem untuk melakukan pencarian guna
melakukan update untuk memperbaharui data siswa atau melengkapi data siswa
ataupun untuk menghapus data siswa. Proses penghapusan data siswa secara

19

otomatis akan menghapus data orang tua, data absensi, dan data nilai siswa.
Proses pencarian dan hasil pencarian (Lampiran 5).

Gambar 12 Grafik Laporan persentase ketidakhadiran siswa dalam
satu bulan untuk setiap kelas)
Laporan absensi berupa laporan persentase ketidakhadiran tiap kelas dalam
satu bulan, dan laporan kehadiran siswa berdasarkan kelas dalam satu bulan.
Laporan berbentuk grafik dan tabel. Gambar 12 memperlihatkan laporan
persentase ketidakhadiran sis