LATAR BELAKANG PENELITIAN PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Penyakit batu empedu sudah merupakan masalah kesehatan yang penting di negara barat sedangkan di Indonesia baru mendapatkan perhatian di klinis, sementara publikasi penelitian batu empedu masih terbatas. 1 Di Amerika Serikat, sekitar 10-15 penduduk dewasa menderita batu empedu, dengan angka kejadian pada pasien wanita tiga kali lebih banyak dari pada pria. Setiap tahun, sekitar 1 juta pasien batu empedu ditemukan dan 500.000-600.000 pasien menjalani kolesistektomi, dengan total biaya sekitar U4 trilyun. 2 Secara klinis, kejadian batu empedu telah meningkat pada dekade terakhir ini bertepatan dengan meningkatnya konsumsi kalori dan lemak, penurunan asupan serat, dan peningkatan prevalensi dari gaya hidup pada populasi asia. Menurut Ahmed dan Ramsey, 3 lebih dari 90 batu empedu adalah batu kolesterol komposisi kolesterol lebih dari 50, atau bentuk campuran 20-50 memiliki unsur kolesterol dan 10 sisanya adalah batu pigmen unsur kalsium dominan dan kolesterol kurang dari 20. Berdasarkan hal tersebut, maka batu empedu diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu batu kolesterol dan batu non kolesterol atau batu pigmen. 4 Kolesterol adalah lemak tidak larut dalam air, dan diambil dalam campuran misel dan vesikula. Misel adalah agregat dari fosfolipid, garam empedu, dan kolesterol, dan vesikula ditutup dua lapis phospholipids yang di hubungkan dengan kolesterol. 5 Kristal kolesterol terbentuk pada permukaan vesikel dan tumbuh didalam gel mucin. Kristal kolesterol direkatkan oleh protein empedu untuk membuat batu empedu. 6-9 Kosentrasi relative kolesterol, garam empedu dan fosfolipid menentukan kelarutan kolesterol dalam empedu. 10 Presipitat kolesterol disebabkan ketidak seimbangan dari ketiga komponen pada empedu; kolesterol, garam empedu dan phospholipid. 11 Perubahan dalam komposisi empedu berkaitan erat dengan gangguan metabolism lemak di hati. Namun, selama pembentukan batu empedu kolesterol, perbedaan tautan pada gangguan metabolism kolesterol lipoprotein dan efeknya pada pembentukan batu masih kontroversi. 12 Beberapa peneliti melaporkan bahwa pasien batu kandung empedu memiliki hyperlipidemia. 13-15 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data diatas peneliti ingin mengetahui profil lipid pada pasien-pasien dengan penyakit batu kandung empedu yang berobat ke bagian bedah digestif RS HAMFK USU. Sampai saat ini peneliti belum menemukan penelitian yang memberikan data mengenai profil lipid serum pada penderita dengan diagnosis batu kandung empedu.

1.2. RUMUSAN MASALAH