PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN (Survei pada Wajib Pajak Badan di Kota Batu)

(1)

PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN

(Survei pada Wajib Pajak Badan di Kota Batu)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh : Ines Puspita Rani 201010170311044

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah Allah SWT peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan (Survey pada Wajib Pajak Badan Kota Batu)”.

Didalam tulisan ini disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi: 1) Pemahaman peraturan perpajakan; 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak badan Kota Batu.

Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Muhadjir Effendy, M. AP. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang;

2. Bapak Dr. Nazaruddin Malik M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis;

3. Ibu Dra. Siti Zubaidah, M.M. Ak. selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang;

4. Bapak Drs. Setu Setyawan, MM. selaku pembimbing I dan Ibu Dra. Endang Dwi Wahyuni, M.Si,. Ak. selaku pembimbing II

5. Bapak Drs. Dhaniel Syam, M.M., Ak. selaku penguji I dan Ibu Gina Harventy, S.E., M.Si., Ak. selaku dosen penguji II;

6. Seluruh Bpk. Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang, Khususnya Jurusan akuntansi;

7. Seluruh Staf Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu seta seluruh staf Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Batu yang telah memberikan data penelitian.


(7)

vii

8. Yang terhormat Ayah dan Ibu yang tulus Ikhlas dan kasih sayang dalam mendukung dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan studi sampai pada penulisan skripsi ini;

9. Terima kasih kepada keluarga kecil Juna (^_^) yang selalu memberikan semangat, serta akang Yuda yang senantiasa memdoakanku.

10. Thanks for Dina, Risa, Tya, Laily, Ike dan juga kepada semua keluarga besar akuntansi 2010 A atas kebersamaannya.

11. Thanks for keluarga lab komputer FEB bapak Dr. Marsudi, M.M., bos genk (Pak Misbah), Bu Wati, Mas Gunz, Mas Maks, Tari dan asisten-asisten lab yang setiap hari memberikan keceriaan.

12. Thanks for keluarga nobar papa Deny, mama Desi, Lini, Pypi, Ryan yang selalu senantiasa memberikan kebersamaan, serta Tony yang selalu memberikan semangat dan membantu dalam penyusunan skripsi ini.

13. Kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan semua diatas terimakasih banyak telah banyak memberikan bantuan baik moril maupun material semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala jasa-jasa, kebaikan serta bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

Akhir kata penulis berharap mudah-mudahan tugas akhir ini dapat menjadi sumbangan kecil bagi masyarakat, almamater dan juga ilmu pengetahuan.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Malang, 22 Februari 2014 Penulis,

Ines Puspita Rani


(8)

viii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa didalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Malang, 22 Februari 2014

Ines Puspita Rani 201010170311044


(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... vi

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAK ... xvi

ABSTRACT ... xvii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 8

B. Landasan Teori ... 11

1. Pemahaman Peraturan Perpajakan ... 11

1.1 Pengertian pajak ... 11

1.2 Subjek pajak ... 11

1.3 Objek pajak ... 12

1.4 Fungsi pajak ... 14

1.5 Sistem pemungutan pajak ... 15


(10)

x

2. Kepatuhan Wajib Pajak ... 17

2.1 Pengertian kepatuhan wajib pajak ... 17

2.2 Manfaat kepatuhan wajib pajak ... 17

2.3 Pelangggaran pajak ... 18

2.4 Faktor-faktor kepatuhan wajib pajak ... 19

2.4.1 Faktor kesadaran perpajakan ... 20

2.4.2 Faktor hukum pajak ... 20

2.4.3 Faktor transparansi pajak ... 21

2.4.4 Faktor akuntansi ... 21

2.4.5 Faktor pemahaman peratran pperundang-undangan perpajakan ... 23

C. Kerangka Pemikiran ... 26

D. Pengembangan Hipotesis ... 27

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel ... 31

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya ... 32

D. Jenis dan Sumber Data ... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ... 38

F. Teknik Analisis Data ... 38

IV. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ... 43

1. Gambaran Responden Penelitian ... 43

2. Deskripsi Jawaban Responden ... 44

2.1 Data tanggapan responden tentang kesadaran perpajakan ... 44

2.2 Data tanggapan responden tentang hukum pajak ... 45

2.3 Data tanggapan responden tentang transparansi pajak ... 46

2.4 Data tanggapan responden tentang akuntansi ... 46

2.5 Data tanggapan responden tentang pemahaman peraturan perundang-undangan perpajakan ... 47


(11)

xi

2.6 Data tanggapan responden tentang kepatuhan wajib pajak ... 48

B. Analisis Data ... 49

1. Uji Reliabilitas dan Validitas Data ... 49

2. Uji Asumsi Klasik ... 51

2.1 Uji normalitas ... 51

2.2 Uji multikolinearitas ... 56

2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 57

3. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 58

4. Uji Determinasi (R2) ... 59

5. Uji Parsial (Uji Statistik t) ... 60

C. Interoretasi Hasil ... 61

V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 66

B. Keterbatasan ... 67

C. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

xii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 Tingkat Pendidikan Responden ... 44

2. Tabel 4.2 Persentase Jawaban Responden Mengenai Kesadaran Perpajakan 44 3. Tabel 4.3 Persentase Jawaban Responden Mengenai Hukum Pajak ... 45

4. Tabel 4.4 Persentase Jawaban Responden Mengenai Transparasi Pajak... 46

5. Tabel 4.5 Persentase Jawaban Responden Mengenai Akuntansi ... 47

6. Tabel 4.6 Persentase Jawaban Responden Mengenai Pemahaman Peraturan Perundang-undangan Perpajakan ... 48

7. Tabel 4.7 Persentase Jawaban Responden Mengenai Kepatuhan Wajib Pajak ... 49

8. Tabel 4.8 Uji Validitas ... 50

9. Tabel 4.9 Uji Reliabilitas ... 51

10. Tabel 4.10 Uji Normalitas ... 55

11. Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas ... 56

12. Tabel 4.12 Hasil Uji F ... 58

13. Tabel 4.13 Hasil R2 ... 59


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR


(14)

xiv

DAFTAR GRAFIK

1. Grafik 4.1 Diagram Normalitas – Kesadaran Perpajakan ... 52

2. Grafik 4.2 Diagram Normalitas – Hukum Pajak ... 52

3. Grafik 4.3 Diagram Normalitas – Transparasi Pajak ... 53

4. Grafik 4.4 Diagram Normalitas – Akuntansi ... 53

5. Grafik 4.5 Diagram Normalitas – Pemahaman Peraturan Perundang-undangan Perpajakan ... 54


(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ...

Lampiran 2 Hasil Kuesioner ...

Lampiran 3 Rekapitulasi Jawaban Kuesioner ...


(16)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Agustianto, Dwi. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi: Aplikasi TPB (Studi Empiris WPOP di Kabupaten Pati). Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Diponegoro: Semarang.

Ekawati, Liana dan Radianto, Wirawan Endro Dwi. 2008. Survey Pemahaman dan Kesadaran Membayar Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Usaha Kecil dan Menengah di Kota Yogyakarta. Jurnal Teknologi dan Manajemen Informatika. Volume 6 edisi khusus. September 2008.

Ernawati S., Mellyana W., 2011. Pengaruh Pemahaman Akuntansi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Usaha Dibidang Perdagangan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banjarmasin. Jurnal Spred. Volume 1 nomor 1. April 2011:74-86.

Evadiar, Lizha. 2009. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Batu dalam Memiliki NPWP (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Batu). Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Malang: Malang.

Ghozali, H. Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Dionegoro: Semarang.

Hapsari, Kurnia Widhi. 2010. Pengaruh Pemahaman dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus pada Komite Pengusaha Alas Kaki Kota Mojokerto). Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional Veteran; Mojokerto.

Jefriando, Maikel. 2013. Banyak Pegawai Tertangkap Aparat, Ditjen Pajak: Itu Bukti Kami Transparan. Detikfinance. Diakses 22 November 2013; pkl 04.30 WIB. (http//:finance.detik.com)

Manurung, Surya. 2013. Kompleksitas Kepatuhan Pajak. www.pajak.go.id. Diakses, 1 Desember 2013; pkl 14.00 WIB.

Mardiasmo, Prof., Dr., MBA., Ak. 2011. Perpajakan; edisi revisi. Andi: Yogyakarta.

Nur, Octaviani. 2013. Pengertian Transparansi, Nirlaba, Quality Assurance, dan Akuntabilitas. http://octavianur.wordpress.com. Diakses, 5 Desember 2013; pkl 08.00 WIB.


(17)

xvii

Novitasari, Finfin. 2007. Analisis Faktoor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak. Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Petra: Surabaya. (www.dewey.petra.ac.id). Diakses, 22 November 2013; pkl 04.00 WIB.

Purwono, Herry. 2010. Dasar-dasar Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Erlangga: Jakarta

Resmi, Siti. 2008. Perpajakan Teori daan Kasus: edisi 4. Salmba Empat: Jakarta.

Rosdiana, Haula., Dr. M.Si dan Dr. Edi Slamet Irianto, M.Si. 2012. Pengantar Ilmu Pajak. Rajawali Pers:Jakarta.

Roseline, Riessa. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhhi Kepatuhan Wajib Pajak dalam Mengukuhkan Diri Sebagai Pengusaha Kena Pajak. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya: Malang.

Saepudin, Ade. 2012. Pengaruh Pemahaman Akuntansi dan Ketentuan Perpajakan Serta Transparansi Dalam Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi: Tasikmalaya.

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Salemba Empat: Jakarta.

Saraswati, Agung Kurnia. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuuhan Wajib Pajak Badan (Studi Empiris pada Perusahaan Industri yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta). Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Dipponegoro: Semarang.

Siat, Christian C. dan Agus Arianto Toly. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak dalam Memenuhi Kewajiban membayar Pajak di Surabaya. Jurnal Tax & Accounting review. Volume 1 nomor 1.

Suandi, Erly. 2011. Perencanaan Pajak. Salemba Empat: Jakarta.

Tjahjono, Achmad dan Muhammad Fakhri Husein. 2009. Perpajakan. UPP STIM YKPN: Yogyakarta.

Waluyo. 2012. Akuntansi Pajak; edisi 4. Salemba Empat: Jakarta.

---. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

---. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.


(18)

xviii

---. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE – 42/PJ./2012 tentang Kebijakan Pemberian Informasi Perpajakan.


(19)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pajak di Negara Indonesia merupakan sumber pendapatan utama yang

akan digunakan untuk membiayai pengeluaran Negara, baik pengeluaran rutin

maupun pengeluaran untuk pembangunan (Suandi, 2011;01). Sistem pemungutan

pajak yang digunakan di Negara Indonesia adalah self assessment system, dimana

sistem ini memberikan kepercayaan penuh kepada wajib pajak untuk menghitung

dan melaporkan pajak terutangnya. Penerapan sistem ini diharapkan dapat

meningkatkan pendapatan kas Negara dari sektor pajak, dan untuk mengukur

perilaku wajib pajak tentang tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan

dan memenuhi kewajibannya.

Penerimaan pajak Negara akan meningkat jika tingkat kepatuhan

masyarakat dalam membayar pajak tinggi. Namun, jika kepatuhan masyarakat

rendah, maka secara tidak langsung menimbulkan pelanggaran pajak seperti; tax

evasion dan tax avoidance yang berdampak pada berkurangnyaa penerimaan kas

Negara (Nurmantu, 2003;149).

Tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia sampai tahun 2012 masih

tergolong sangat rendah. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Keuangan Agus

Martowo, wajib pajak orang pribadi yang seharusnya membayar pajak sebanyak

60 juta orang, tetapi yang mendaftarkan diri sebagai wajib pajak hanya 20 juta

orang dan yang melaporkan SPT PPh serta membayarkan pajak terutannya hanya


(20)

2

terdaftar sebanyak 5 juta, yang mendaftarkan sebagai wajib pajak badan hanya 1,9

juta dan yang melaporkan SPT PPh dan membayarkan pajak hanya 520 ribu

badan usaha dengan rasio sekitar 10,4% (Manurung, 2013).

Rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak disebabkan oleh beberapa faktor

antara lain;

1) Faktor pendidikan dimana tingkat pendidikan wajib pajak yang berbeda akan

berakibat pada pengetahuan dan pemahaman tentang perpajakan yang

berbeda. Wajib pajak dengan tingkat pendidikan menengah (lulusan SMA)

akan berpendapat bahwa pajak adalah iuran wajib yang harus dibayar kepada

Negara tetapi tidak mengetahui siapa yang menjadi subjek pajak dan apa yang

menjadi objek pajak seperti pemahaman wajib pajak dengan tingkat

pendidikan tinggi (lulusan sarjana).

2) Faktor transparasi pajak, pembangunan infrastruktur yang tidak merata,

banyaknya kasus korupsi yang terjadi beberapa tahun terakhir yang dilakukan

oleh pejabat tinggi di Indonesia membuat persepsi masyarakat bahwa dana

pajak yang mereka bayarkan tidak jelas penggunaannya.

3) Faktor pemahaman peraturan perundang-undangan perpajakan, tidak

seluruhnya wajib pajak memahami tentang isi yang terkandung dalam

Undang-undang perpajakan. Wajib pajak yang telah mendaftarkan diri,

melaporkan SPT dan membayar pajak terutang beranggapan bahwa

keawajiban wajib pajak telah terpenuhi, namun sesungguhnya wajib pajak


(21)

3

4) Faktor hukum pajak, rendahnya wajib pajak dalam menyampaikan SPT dan

membayarkan pajak terutang disebabkan karena rendahnya pengawasan

pemerintah dan sanksi atau denda yang dikenakan terhadap wajib pajak yang

tidak patuh pada ketentuan perpajakan.

5) Faktor kesadaran perpajakan, masyarakat kurang tertarik membayar pajak

karena tidak ada insentif langsung dari Negara. Selain itu, masyakat berpikir

pajak yang telah dibayarkan tidak sebanding dengan manfaat yang diterimma

sehingga terjadi pelanggaraan pajak oleh masyarakat.

6) Faktor akuntansi pajak, kepatuhan perpajakan akan meningkat jika wajib

pajak memahami akuntansi yang berkaitan dengan perhitungan perpajakan

dimana wajib pajak melakukan proses akuntansi yang berupa pencatatan,

pengelompokkan, pengikhtisaran, pelaporan dan penafsiran. Hasil dari proses

akuntansi tersebut yang berupa laporan keuangan kemudian dijadikan acuan

sebagai perhitungan pajak terutang oleh wajib pajak badan.

7) Faktor sikap terhadap pemerintah, ketidakpuasan masyarakat terhadap

pelayanan publik dan kurangnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada

pemerintah berakibat pada berkurangnya pendapatan Negara dari sektor

pajak.

8) Faktor tax evasion, faktor ini muncul karena adanya tingkat sosial dan moral

masyarakat di suatu Negara memainkan peranan penting terhadap perilaku

wajib pajak untuk melakukan tindakan manipulasi pajak. Wajib pajak

melakukan tax evasion karena adanya wajib pajak yang seharusnya


(22)

4

Selain faktor-faktor diatas, faktor yang juga mempengaruhi tinggi

rendahnya kepatuhan pajak, yaitu; faktor kesadaran bernegara, faktor persepsi

terhadap sanksi, faktor sikap rasional, faktor lingkungan wajib pajak berada,

faktor sikap fiskus dan faktor biaya (Novitasari (2007), Siat dan Agus (2013),

Evadiar (2009), Nurmantu (2003), Manurung (2013)).

Beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait dengan kepatuhan wajib

pajak antara lain Saepudin (2012), yang meneliti tentang pengaruh pemahaman

akuntansi dan ketentuan perpajakan serta transparasi dalam pajak terhadap

kepatuhan wajib pajak badan (survey pada wajib pajak badan PPh berbentuk CV

dan PT di Kota Tasikmalaya). Hasil penelitiannya menujukkan bahwa

pemahaman akuntansi dan ketentuan perpajakan serta transparasi dalam pajak

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak badan.

Novitasari (2007), analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan

wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajak. Hasil dari penelitian ini

membuktikan bahwa faktor kesadaran perpajakan, sikap rasional, lingkungan

wajib pajak berada, hukum pajak dan sikap fiskus yang mempengaruhi kepatuan

wajib pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kewajiban pajak.

Dari uraian di atas maka peneliti ingin meneliti tingkat kepatuhan wajib

pajak badan dengan faktor yang digunakan, yaitu; faktor kesadaran perpajakan,

faktor hukum pajak, faktor tranparasi pajak, faktor akuntansi dan faktor

pemahaman peraturan perundang-undangan perpajakan. Dimana dari kelima

faktor tersebut dapat disimpulkan menjadi suatu pemahaman peraturan


(23)

5

Pemahaman Peraturan Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak

Badan (survey pada wajib pajak badan Kota Batu). Pemilihan wajib pajak badan

kota batu dikarenakan Batu merupakan salah satu kota wisata yang ada di Jawa

Timur, sehingga Kota Batu mempunyai banyak badan usaha yang telah menjadi

wajib pajak badan. Tingkat kepatuhan wajib pajak badan Kota Batu yang masih

rendah juga membuat peneliti ingin mengetahui faktor apa yang

mempengaruhinya. Rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak badan dapat dilihat

dari jumlah wajib pajak badan yang seharusnya menyampaikan SPT pada tahun

2011 sebesar 1187, tetapi yang menyampaiakan SPT hanya 471 wajib pajak padan

dengan rasio 39,68% dan pada tahun 2012 sebanyak 1341 wajib pajak badan yang

harus menyampaiakan SPT, tetapi hanya 491 wajib pajak badan dengan rasio

37,37% yang menyampaikan SPT, sehingga terjadi penurunan penyampaian SPT

dari tahun 2011 ke tahun 2012 sebesar 2,31% (sumber: KPP Pratama Kota Batu).

Selain itu, tingkat kepatuhan wajib pajak Kota Batu pernah diteliti oleh Evadiar

(2009) dengan faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan yang sama. Namun,

perbedaannya adalah pada objek penelitian dimana peneliti sebelumnya meneliti

tentang wajib pajak orang pribadi sedangkan objek pada penelitian ini adalah

wajib pajak badan. Sehingga peneliti ingin mengetahui apakah dengan

faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi memiliki


(24)

6

B. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat

diambil dari penelitian ini adalah;

1. Bagaimana pengaruh faktor kesadaran perpajakan terhadap tingkat kepatuhan

wajib pajak badan?

2. Bagaimana pengaruh faktor hukum pajak terhadap tingkat kepatuhan wajib

pajak badan?

3. Bagaiman pengaruh faktor transparasi pajak terhadap tingkat kepatuhan wajib

pajak badan?

4. Bagaiman pengaruh faktor akuntansi terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak

badan?

5. Bagaimana pengaruh faktor pemahaman peraturan perundang-undangan

perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka untuk mengukur tingkat

kepatuhan wajib pajak badan Kota Batu, peneliti menggunakan lima faktor yang

dianggap memiliki pengaruh terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan,

dimana lima faktor tersebut adalah (1) faktor kesadaran perpajakan, (2) faktor

hukum pajak, (3) faktor transparasi pajak, (4) faktor akuntansi, dan (5) faktor


(25)

7

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai tidak terlepas dari rumusan masalah

yang telah diajukan yaitu;

1. Mendiskripsikan dan menguji secara empiris pengaruh faktor kesadaran

perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan.

2. Mendiskripsikan dan menguji secara empiris pengaruh faktor hukum pajak

terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan.

3. Mendiskripsikan dan menguji secara empiris pengaruh faktor transparasi

pajak terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan.

4. Mendiskripsikan dan menguji secara empiris pengaruh faktor akuntansi

terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan.

5. Mendiskripsikan dan menguji secara empiris pengaruh faktor pemahaman

peraturan perundang-undangan perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib

pajak badan.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pihak-pihak Terkait

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukkan dan bahan

referensi, khususnya para aparatur pajak untuk mau memberikan sosialisasi

kepada wajib pajak.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai sumber referensi dan informasi untuk peneliti selanjutnya mengenai


(1)

terdaftar sebanyak 5 juta, yang mendaftarkan sebagai wajib pajak badan hanya 1,9 juta dan yang melaporkan SPT PPh dan membayarkan pajak hanya 520 ribu badan usaha dengan rasio sekitar 10,4% (Manurung, 2013).

Rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak disebabkan oleh beberapa faktor antara lain;

1) Faktor pendidikan dimana tingkat pendidikan wajib pajak yang berbeda akan berakibat pada pengetahuan dan pemahaman tentang perpajakan yang berbeda. Wajib pajak dengan tingkat pendidikan menengah (lulusan SMA) akan berpendapat bahwa pajak adalah iuran wajib yang harus dibayar kepada Negara tetapi tidak mengetahui siapa yang menjadi subjek pajak dan apa yang menjadi objek pajak seperti pemahaman wajib pajak dengan tingkat pendidikan tinggi (lulusan sarjana).

2) Faktor transparasi pajak, pembangunan infrastruktur yang tidak merata, banyaknya kasus korupsi yang terjadi beberapa tahun terakhir yang dilakukan oleh pejabat tinggi di Indonesia membuat persepsi masyarakat bahwa dana pajak yang mereka bayarkan tidak jelas penggunaannya.

3) Faktor pemahaman peraturan perundang-undangan perpajakan, tidak seluruhnya wajib pajak memahami tentang isi yang terkandung dalam Undang-undang perpajakan. Wajib pajak yang telah mendaftarkan diri, melaporkan SPT dan membayar pajak terutang beranggapan bahwa keawajiban wajib pajak telah terpenuhi, namun sesungguhnya wajib pajak juga harus memahami apa yang tertera dalam Undang-undang perpajakan.


(2)

4) Faktor hukum pajak, rendahnya wajib pajak dalam menyampaikan SPT dan membayarkan pajak terutang disebabkan karena rendahnya pengawasan pemerintah dan sanksi atau denda yang dikenakan terhadap wajib pajak yang tidak patuh pada ketentuan perpajakan.

5) Faktor kesadaran perpajakan, masyarakat kurang tertarik membayar pajak karena tidak ada insentif langsung dari Negara. Selain itu, masyakat berpikir pajak yang telah dibayarkan tidak sebanding dengan manfaat yang diterimma sehingga terjadi pelanggaraan pajak oleh masyarakat.

6) Faktor akuntansi pajak, kepatuhan perpajakan akan meningkat jika wajib pajak memahami akuntansi yang berkaitan dengan perhitungan perpajakan dimana wajib pajak melakukan proses akuntansi yang berupa pencatatan, pengelompokkan, pengikhtisaran, pelaporan dan penafsiran. Hasil dari proses akuntansi tersebut yang berupa laporan keuangan kemudian dijadikan acuan sebagai perhitungan pajak terutang oleh wajib pajak badan.

7) Faktor sikap terhadap pemerintah, ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan publik dan kurangnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah berakibat pada berkurangnya pendapatan Negara dari sektor pajak.

8) Faktor tax evasion, faktor ini muncul karena adanya tingkat sosial dan moral masyarakat di suatu Negara memainkan peranan penting terhadap perilaku wajib pajak untuk melakukan tindakan manipulasi pajak. Wajib pajak melakukan tax evasion karena adanya wajib pajak yang seharusnya membayar pajak tidak melaporkan SPT dan membayarkan pajak terutang.


(3)

Selain faktor-faktor diatas, faktor yang juga mempengaruhi tinggi rendahnya kepatuhan pajak, yaitu; faktor kesadaran bernegara, faktor persepsi terhadap sanksi, faktor sikap rasional, faktor lingkungan wajib pajak berada, faktor sikap fiskus dan faktor biaya (Novitasari (2007), Siat dan Agus (2013), Evadiar (2009), Nurmantu (2003), Manurung (2013)).

Beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait dengan kepatuhan wajib pajak antara lain Saepudin (2012), yang meneliti tentang pengaruh pemahaman akuntansi dan ketentuan perpajakan serta transparasi dalam pajak terhadap kepatuhan wajib pajak badan (survey pada wajib pajak badan PPh berbentuk CV dan PT di Kota Tasikmalaya). Hasil penelitiannya menujukkan bahwa pemahaman akuntansi dan ketentuan perpajakan serta transparasi dalam pajak secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak badan.

Novitasari (2007), analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajak. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa faktor kesadaran perpajakan, sikap rasional, lingkungan wajib pajak berada, hukum pajak dan sikap fiskus yang mempengaruhi kepatuan wajib pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kewajiban pajak.

Dari uraian di atas maka peneliti ingin meneliti tingkat kepatuhan wajib pajak badan dengan faktor yang digunakan, yaitu; faktor kesadaran perpajakan, faktor hukum pajak, faktor tranparasi pajak, faktor akuntansi dan faktor pemahaman peraturan perundang-undangan perpajakan. Dimana dari kelima faktor tersebut dapat disimpulkan menjadi suatu pemahaman peraturan perpajakan. Sehingga pada penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh


(4)

Pemahaman Peraturan Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan (survey pada wajib pajak badan Kota Batu). Pemilihan wajib pajak badan kota batu dikarenakan Batu merupakan salah satu kota wisata yang ada di Jawa Timur, sehingga Kota Batu mempunyai banyak badan usaha yang telah menjadi wajib pajak badan. Tingkat kepatuhan wajib pajak badan Kota Batu yang masih rendah juga membuat peneliti ingin mengetahui faktor apa yang mempengaruhinya. Rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak badan dapat dilihat dari jumlah wajib pajak badan yang seharusnya menyampaikan SPT pada tahun 2011 sebesar 1187, tetapi yang menyampaiakan SPT hanya 471 wajib pajak padan dengan rasio 39,68% dan pada tahun 2012 sebanyak 1341 wajib pajak badan yang harus menyampaiakan SPT, tetapi hanya 491 wajib pajak badan dengan rasio 37,37% yang menyampaikan SPT, sehingga terjadi penurunan penyampaian SPT dari tahun 2011 ke tahun 2012 sebesar 2,31% (sumber: KPP Pratama Kota Batu). Selain itu, tingkat kepatuhan wajib pajak Kota Batu pernah diteliti oleh Evadiar (2009) dengan faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan yang sama. Namun, perbedaannya adalah pada objek penelitian dimana peneliti sebelumnya meneliti tentang wajib pajak orang pribadi sedangkan objek pada penelitian ini adalah wajib pajak badan. Sehingga peneliti ingin mengetahui apakah dengan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi memiliki pengaruh yang sama terhadap kepatuhhan wajib pajak badan.


(5)

B. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil dari penelitian ini adalah;

1. Bagaimana pengaruh faktor kesadaran perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan?

2. Bagaimana pengaruh faktor hukum pajak terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan?

3. Bagaiman pengaruh faktor transparasi pajak terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan?

4. Bagaiman pengaruh faktor akuntansi terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan?

5. Bagaimana pengaruh faktor pemahaman peraturan perundang-undangan perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka untuk mengukur tingkat kepatuhan wajib pajak badan Kota Batu, peneliti menggunakan lima faktor yang dianggap memiliki pengaruh terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan, dimana lima faktor tersebut adalah (1) faktor kesadaran perpajakan, (2) faktor hukum pajak, (3) faktor transparasi pajak, (4) faktor akuntansi, dan (5) faktor pemahaman peraturan perundang-undangan perpajakann.


(6)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai tidak terlepas dari rumusan masalah yang telah diajukan yaitu;

1. Mendiskripsikan dan menguji secara empiris pengaruh faktor kesadaran perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan.

2. Mendiskripsikan dan menguji secara empiris pengaruh faktor hukum pajak terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan.

3. Mendiskripsikan dan menguji secara empiris pengaruh faktor transparasi pajak terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan.

4. Mendiskripsikan dan menguji secara empiris pengaruh faktor akuntansi terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan.

5. Mendiskripsikan dan menguji secara empiris pengaruh faktor pemahaman peraturan perundang-undangan perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pihak-pihak Terkait

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukkan dan bahan referensi, khususnya para aparatur pajak untuk mau memberikan sosialisasi kepada wajib pajak.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai sumber referensi dan informasi untuk peneliti selanjutnya mengenai pemahaman peraturan perpajakan dan tingkat kepatuhan wajib pajak badan.


Dokumen yang terkait

Dampak Pelaksanaan Sosialisasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota)

11 125 176

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Analisis Pengaruh Kewajiban Kepemilikan NPWP, Kepatuhan Wajib Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Medan/Sumatera Utara I)

30 203 130

Analisis Penerapan Sistem Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 83 63

Pengaruh Reformasi Administrasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Di KPP Pratama Waingapu (Penyuluhan Pajak Sebagai Variabel Moderating)

0 49 128

Pengaruh Adanya Sunset Policy 2008 Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I (DJP Sumut I)

1 51 59

Prosedur Penagihan Untuk Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

0 57 85

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Terhadap Penerimaan Pajak Yang Dimoderasi Dengan Pemeriksaan Pajak Pada Kpp Pratama Surakarta.

0 4 18

PEMAHAMAN MANAJEMEN PERUSAHAAN TENTANG PERATURAN PERPAJAKAN DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN (Studi kasus di Kota Metro) Khomsiyah Lie Nelly Haninun Abstract - Pemahaman Manajemen Perusahaan tentang Peraturan Perpajakan dan Kepatuhan Wajib Pajak Badan (Stu

0 0 14

PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI, PERATURAN PERPAJAKAN, TRANSPARANSI DALAM PAJAK DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus pada Wajib Pajak Badan yang terdaftar di KPP Pratama Purwokerto)

1 2 18