ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI)
ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAPFINANCIAL DISTRESS
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh:
Andin Yayan Friadi 05620013
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MEI 2010
(2)
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAPFINANCIAL DISTRESS
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI)
Oleh:
Andin Yayan Friadi 05.620.013
Diterima dan disetujui Pada tanggal………..
Pembimbing I
(Dra.Siti Zubaidah, MM., Ak.)
Pembimbing II
(Dra. Sri Wibawani, M.Si. Ak.)
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
(Dr. Nazaruddin Malik M.Si )
Ketua Program Studi Akuntansi
(3)
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP FINANCIAL DISTRESS
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI)
Yang disiapkan dan disusun oleh :
Nama : Andin Yayan Friadi
NIM : 05620013
Jurusan : Akuntansi
Telah dipertahankan didepan penguji pada tanggal 01 Mei 2010 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Malang.
Susunan Tim Penguji :
Penguji I : Dra. Sri Wahyuni L, MM., Ak 1... Penguji II : Dra. Masyiah Kholmi, MM., Ak 2... Penguji III : Dra. Sri Wibawani Wahyuning Astuti, M.Si. Ak 3………..
Penguji IV : Dra. Siti Zubaidah, MM., Ak 4………..
Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi
(Dr. Nazaruddin Malik M.Si )
Ketua Jurusan Akuntansi
(4)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahMU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Financial Distress”.
Tiada sanggup penulis menyelesaikan skripsi ini seorang diri, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih atas jasajasa semua pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih kepada :
1. Kedua orang tuaku, kakakku, adikku dan keluargaku yang senantiasa memberikan dukungan moril dan spiritual sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Muhadjir Effendy, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Dr. Nazaruddin Malik M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Ibu Dra. Siti Zubaidah, MM, Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi dan pembimbing I. Terimakasih atas perhatian, dukungan, arahan, do’a, motivasi dan kesabarannya yang diberikan kepada penulis hingga akhir penulisan skripsi ini.
(5)
5. Ibu Dra. Sri Wibawani Wahyuning Astuti, M. Si., Ak. Selaku pembimbing II yang telah sabar dalam memberikan arahan dan motivasi serta do’a yang diberikan kepada penulis hingga akhir penulisan skripsi ini.
6. Ibu Sri Wibawani Wahyuning Astuti, M. Si selaku dosen wali kelas A angkatan 2005 yang telah memberikan motivasi dari awal perkuliahan hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu dosen Akuntansi, serta temantemanku khususnya kelas A angkatan 2005, terimakasih atas semangat, dukungan, segala masukan dan kebersamaannya.
8. Semua pihak yang belum tercantum, terinakasih telah memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis berharap hasil skripsi ini dapat membawa manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Malang, 04 Mei 2010
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI ...iv
DAFTAR TABEL ...vi
I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian... 1
B. Rumusan ... 4
C. Batasan Masalah... 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
II. TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA ... 7
A. Penelitian Terdahulu... 7
B. Tinjauan Teori... 9
1. PengertianCorporate Governance...9
2. StrukturCorporate Governance...11
a. Kepemilikan Institusional... 12
b. Kepemilikan Manajerial ... 12
c. Komisaris Independen... 14
3. PrinsipPrinsip Good Corporate Governance...16
4. Struktur Kepemilikan ... 17
5. PengertianFinancial Distress...19
6. Faktor Penyebab Terjadinya Financial Distress...20
7. HubunganCorporate GovernancedanFinancial Distress ...21
III. METODE PENELITIAN ... 27
A. Objek Penelitian ... 27
B. Jenis Penelitian... 27
(7)
D. Populasi dan Sampel... 32
E. Jenis dan Sumber Data ... 32
F. Teknik Pengumpulan Data... 33
G. Teknik Analisis Data ... 33
1. Analisis Deskriptif Perusahaan... 33
2. Menghitung NilaiZsore Perusahaan ... 33
3. Mengukur Tingkat Kepemilikan... 33
4. Pengujian Koefisien Regresi ... 34
5. Model Analisis Regresi Logistik ... 34
6. Pengujian Hipotesis... 34
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 37
A. Deskripsi Data Penelitian... 37
Analisis Deskriptif ... 37
B. Analisis Data ... 54
1. Menghitung Variabel Dependen... 54
2. Menghitung Variabel Independen ... 58
3. Statistik Deskriptif... 69
4. Pengujian Koefisien Regresi ... 74
5. Model Analisis Regresi Logistik... 74
6. Uji Hipotesis... 76
C. Pembahasan... 80
Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis... 80
V. KESIMPULAN DAN SARAN... 87
A. Kesimpulan ... 87
B. Keterbatasan... 89
C. Saran ... 89 DAFTAR PUSTAKA
(8)
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 4.1 Kriteria Sampling ... 38
TABEL 4.2 Perusahaan Manufaktur ... 39
TABEL 4.3 Modal Kerja (Working Capital) ... 40
TABEL 4.4 Saldo Laba (Retained Earning)... 42
TABEL 4.5 Laba Sebelum Bunga dan Pajak(Earnings Before Interest and Tax)... 44
TABEL 4.6 Harga Pasar Ekuitas (Market Value of Equity)... 46
TABEL 4.7 Penjualan(Sales)... 48
TABEL 4.8 Total Aset (Total Assets)... 50
TABEL 4.9 Nilai Buku Hutang(Book Value of Total Liabilities)... 52
TABEL 4.10 Nilai ZScore Perusahaan... 55
TABEL 4.11 Data Proporsi Kepemilikan Perusahaan Tahun 2004 ... 59
TABEL 4.12 Data Proporsi Kepemilikan Perusahaan Tahun 2005 ... 61
TABEL 4.13 Data Proporsi Kepemilikan Perusahaan Tahun 2006 ... 63
TABEL 4.14 Data Proporsi Kepemilikan Perusahaan Tahun 2007 ... 65
TABEL 4.15 Data Proporsi Kepemilikan Perusahaan Tahun 2008 ... 67
TABEL 4.16 Statistik Deskriptif... 69
TABEL 4.17 Pengujian Koefisien Regresi ... 74
TABEL 4.18 Hasil Uji G ... 76
TABEL 4.19 Hasil Uji Wald... 77
(9)
DAFTAR PUSTAKA
Wardhani Ratna. 2006. Mekanisme Good Corporate Governance Dalam Perusahaan Yang Mengalami Permasalahan Keuangan (Studi Kasus pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang, 2324 Agustus.
Therisian Dwi Hastuti. 2005. Hubungan antara Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Dengan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. 1516 September.
Kartikawati Wening. 2007. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap kinerja keuangan. (http://www.wordpress.com, diakses tanggal 20 Oktober 2009)
Fachrudin Khaira Amalia. 2008. Kesulitan Keuangan dan Personal. [Pdf] (http://usupress.usu.ac.id, diakses tanggal 20 Oktober 2009)
Almilia Spica Luciana. 2003. Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur ysng terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal akuntansi dan Auditing Indonesia. 2 Desember. Pranata Yudha. 2007. Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Skripsi, Yogyakarta; Program studi Akuntansi Universitas Islam Indonesia. Purwanti Yulia. 2005. Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi, Yogyakarta; Program studi Akuntansi Universitas Islam Indonesia.
Karina Ani. 2007. Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan terhadap Agency Cost. (http://www.jurnalskripsi.co.id, diakses tanggal 20 Oktober 2009)
Nurmawati Zain. 2009. Mekanisme Corporate Governance Pada Perusahaan yang mengalami Kesulitan Keuangan. Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Surakarta; Program studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kuncoro, Mudrajad. 2007. Metode kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi.; Edisi Ketiga, Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) STIM YKPN, Yogyakarta.
(10)
Suhendi, Edi. 2009. Mengolah data dengan SPSS 16.0 untuk Peneliti Pemula; Edisi Pertama, Penerbit Yrama Widya, Bandung.
FCGI. 2000. Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance; Edisi Kedua, Citra Graha, Jakarta.
(11)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu informasi dari pihak eskternal dan pihak internal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Kinerja manajemen perusahaan tersebut tercermin pada laba yang terkandung dalam laporan laba rugi. Oleh karena itu proses penyusunan laporan keuangan dipengaruhi oleh faktorfaktor tertentu yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Kualitas laporan keuangan pada umumnya adalah penting bagi mereka yang menggunakan laporan keuangan karena untuk tujuan kontrak dan pengambilan keputusan investasi (Gideon, 2005). Bagi investor, laporan laba dianggap mempunyai informasi untuk menganalisis saham yang diterbitkan oleh emiten.
Para investor dan kreditur sebelum menanamkan dananya pada suatu perusahaan akan selalu melihat terlebih dahulu kondisi keuangan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, analisis dan prediksi atas kondisi keuangan suatu perusahaan adalah sangat penting. Financial distress adalah suatu konsep luas yang terdiri dari beberapa situasi di mana suatu perusahaan menghadapi masalah kesulitan keuangan. Istilah umum untuk menggambarkan situasi tersebut adalah kebangkrutan, kegagalan, ketidakmampuan melunasi hutang, dan default. Insolvency dalam
(12)
2
kebangkrutan menunjukkan kekayaan bersih negatif. Ketidakmampuan melunasi utang menunjukkan kinerja negatif dan menunjukkan adanya masalah likuiditas. Default berarti suatu perusahaan melanggar perjanjian dengan kreditur dan dapat menyebabkan tindakan hukum.
Menurut Platt dan Platt (2002) dalam Atmini (2005), financial distress adalah tahap penurunan kondisi keuangan yang dialami oleh suatu perusahaan, yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi. Kondisi ini pada umumnya ditandai antara lain dengan adanya penundaan pengiriman, kualitas produk yang menurun, dan penundaan pembayaran tagihan dari bank. Apabila kondisi financial distress ini diketahui, diharapkan dapat dilakukan tindakan untuk memperbaiki situasi tersebut sehingga perusahaan tidak akan masuk pada tahap kesulitan yang lebih berat seperti kebangkrutan ataupun likuidasi.
Kesulitan keuangan (financial distress) merupakan keadaan dimana perusahaan tidak mampu lagi memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo dan profitabilitas perusahaan dari tahun ketahun semakin menurun, kesulitan keuangan perusahaan juga terjadi akibat dari tata kelola perusahaan (corporate governance) yang buruk.
Corporate governance merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan efesiensi ekonomi, yang meliputi serangkaian hubungan antara manajemen perusahaan, dewan komisaris, para pemegang saham, komite audit dan stakeholders lainnya. Corporate governance juga memberikan suatu struktur yang memfasilitasi penentuan sasaransasaran
(13)
3
dari suatu perusahaan, dan sebagai sarana untuk menentukan teknik monitoring kinerja (Deni, dkk, 2004).
Porter (1991) menyatakan bahwa alasan mengapa perusahaan sukses atau bangkrut lebih disebabkan oleh strategi yang diterapkan oleh perusahaan. Kesuksesan suatu perusahaan banyak ditentukan oleh karakteristik strategis dan manajerial perusahaan tersebut. Strategi tersebut diantaranya juga mencakup strategi penerapan sistem good corporate governance (GCG) dalam perusahaan. Struktur CG dalam suatu perusahaan bisa jadi dapat menentukan sukses tidaknya suatu perusahaan.
Daily & Dalton (1994) meneliti mengenai adanya kemungkinan hubungan dari dua aspek struktur governance, komposisi direksi dan struktur kepemimpinan dari direksi, sebagai faktor penjelas dari kebangkrutan suatu perusahaan. Penelitian mereka menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komposisi direksi dan struktur kepemimpinan direksi tersebut dengan kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan keuangan (financial distress).
Wardhani (2006) meneliti mengenai mekanisme corporate governance dalam perusahaan publik yang mengalami permasalahan keuangan selama periode laporan keuangan dari tahun 1999 sampai 2004 dengan menggunakan sampel sebanyak 122 perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran direksi berpengaruh signifikan terhadap kesulitan keuangan sedangkan kepemilikan manajerial dan proporsi komisaris independen tidak berpengaruh signifikan.
(14)
4
Penelitian lain yang berkaitan dengan mekanisme corporate juga dilakukan oleh Anggraheni dan Kurnia (2008), yang meneliti pengaruh board structure danownership terhadap financial distress. Hasil penelitian menunjukkan bahwa board structure berpengaruh positif signifikan dan ownershipberpengaruh negatif tidak signifikan terhadap financial distress. Penelitian ini merupakan perluasan dari penelitian Wardani (2006) yang melakukan penelitian tentang pengaruh mekanisme corporate governance dalam perusahaan yang mengalami financial distress. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah menambahkan variabel independennya dalam mekanisme corporate governance, yaitu kepemilikan institusional karena ingin mengetahui seberapa besar variabel tersebut dapat mempengaruhi kesulitan keuangan perusahaan ( financial distress).
Berdasarkan latar belakang diatas, dilakukan penelitian dengan judul:
“Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap
Financial Distress (Studi pada perusahaan manufaktur yang listing di
BEI)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah:
(15)
5
1. Bagaimana mekanisme Corporate Governance dan kondisi Financial pada perusahaan publik di sektor manufaktur?
2. Bagaimana pengaruh mekanisme Corporate Governance dalam hal ini kepemilikan intitusional, kepemilikan manajerial dan komposisi dewan komisaris, terhadap Financial Distress?
3. Diantara variabelvariabel diatas manakah yang dominan berpengaruh pada Financial Distress?
C. Batasan Masalah
Untuk memperoleh hasil studi yang lebih baik maka penelitian ini dibatasi pada prinsipprinsip pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) yaitu diantaranya adalah prinsip accountability atau dapat dipertanggung jawabkan. Dalam hal ini meliputi tentang pertanggung jawaban manajemen kepada perusahaan dan para pemegang saham.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian
a. Untuk menerangkan bagaimana mekanisme Corporate Governance dan kondisi Financial pada perusahaan publik di sektor manufaktur.
b. Untuk menguji pengaruh mekanisme Corporate Governance terhadap Financial Distress.
(16)
6
c. Untuk mengetahui variabel mekanisme manakah yang dominan berpengaruh padaFinancial Distress.
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konrtibusi kepada perusahaan dalam menerapkan mekanisme corporate governance dan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan secara strategis terhadap permasalahan keuangan. b. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan investor agar lebih berhatihati dalam pengambilan keputusan untuk menanamkan dana. Selain itu, investor dapat menilai keunggulan dan kelemahan dari perusahaan dengan memahami mekanisme corporate governance.
c. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan landasan terhadap penelitian mengenai perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dan mekanisme corporate governance dalam perusahaan tersebut dan dengan menambahkan variabel mekanisme CG dalam melihat pengaruh strategi implementasi CG terhadap perusahaan mengalami kesulitan keuangan.
(1)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu informasi dari pihak eskternal dan pihak internal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Kinerja manajemen perusahaan tersebut tercermin pada laba yang terkandung dalam laporan laba rugi. Oleh karena itu proses penyusunan laporan keuangan dipengaruhi oleh faktorfaktor tertentu yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Kualitas laporan keuangan pada umumnya adalah penting bagi mereka yang menggunakan laporan keuangan karena untuk tujuan kontrak dan pengambilan keputusan investasi (Gideon, 2005). Bagi investor, laporan laba dianggap mempunyai informasi untuk menganalisis saham yang diterbitkan oleh emiten.
Para investor dan kreditur sebelum menanamkan dananya pada suatu perusahaan akan selalu melihat terlebih dahulu kondisi keuangan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, analisis dan prediksi atas kondisi keuangan suatu perusahaan adalah sangat penting. Financial distress adalah suatu konsep luas yang terdiri dari beberapa situasi di mana suatu perusahaan menghadapi masalah kesulitan keuangan. Istilah umum untuk menggambarkan situasi tersebut adalah kebangkrutan, kegagalan, ketidakmampuan melunasi hutang, dan default. Insolvency dalam
(2)
kebangkrutan menunjukkan kekayaan bersih negatif. Ketidakmampuan melunasi utang menunjukkan kinerja negatif dan menunjukkan adanya masalah likuiditas. Default berarti suatu perusahaan melanggar perjanjian dengan kreditur dan dapat menyebabkan tindakan hukum.
Menurut Platt dan Platt (2002) dalam Atmini (2005), financial distress adalah tahap penurunan kondisi keuangan yang dialami oleh suatu perusahaan, yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi. Kondisi ini pada umumnya ditandai antara lain dengan adanya penundaan pengiriman, kualitas produk yang menurun, dan penundaan pembayaran tagihan dari bank. Apabila kondisi financial distress ini diketahui, diharapkan dapat dilakukan tindakan untuk memperbaiki situasi tersebut sehingga perusahaan tidak akan masuk pada tahap kesulitan yang lebih berat seperti kebangkrutan ataupun likuidasi.
Kesulitan keuangan (financial distress) merupakan keadaan dimana perusahaan tidak mampu lagi memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo dan profitabilitas perusahaan dari tahun ketahun semakin menurun, kesulitan keuangan perusahaan juga terjadi akibat dari tata kelola perusahaan (corporate governance) yang buruk.
Corporate governance merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan efesiensi ekonomi, yang meliputi serangkaian hubungan antara manajemen perusahaan, dewan komisaris, para pemegang saham, komite audit dan stakeholders lainnya. Corporate governance juga memberikan suatu struktur yang memfasilitasi penentuan sasaransasaran
(3)
dari suatu perusahaan, dan sebagai sarana untuk menentukan teknik monitoring kinerja (Deni, dkk, 2004).
Porter (1991) menyatakan bahwa alasan mengapa perusahaan sukses atau bangkrut lebih disebabkan oleh strategi yang diterapkan oleh perusahaan. Kesuksesan suatu perusahaan banyak ditentukan oleh karakteristik strategis dan manajerial perusahaan tersebut. Strategi tersebut diantaranya juga mencakup strategi penerapan sistem good corporate governance (GCG) dalam perusahaan. Struktur CG dalam suatu perusahaan bisa jadi dapat menentukan sukses tidaknya suatu perusahaan.
Daily & Dalton (1994) meneliti mengenai adanya kemungkinan hubungan dari dua aspek struktur governance, komposisi direksi dan struktur kepemimpinan dari direksi, sebagai faktor penjelas dari kebangkrutan suatu perusahaan. Penelitian mereka menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komposisi direksi dan struktur kepemimpinan direksi tersebut dengan kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan keuangan (financial distress).
Wardhani (2006) meneliti mengenai mekanisme corporate governance dalam perusahaan publik yang mengalami permasalahan keuangan selama periode laporan keuangan dari tahun 1999 sampai 2004 dengan menggunakan sampel sebanyak 122 perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran direksi berpengaruh signifikan terhadap kesulitan keuangan sedangkan kepemilikan manajerial dan proporsi komisaris independen tidak berpengaruh signifikan.
(4)
Penelitian lain yang berkaitan dengan mekanisme corporate juga dilakukan oleh Anggraheni dan Kurnia (2008), yang meneliti pengaruh board structure danownership terhadap financial distress. Hasil penelitian menunjukkan bahwa board structure berpengaruh positif signifikan dan ownershipberpengaruh negatif tidak signifikan terhadap financial distress. Penelitian ini merupakan perluasan dari penelitian Wardani (2006) yang melakukan penelitian tentang pengaruh mekanisme corporate governance dalam perusahaan yang mengalami financial distress. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah menambahkan variabel independennya dalam mekanisme corporate governance, yaitu kepemilikan institusional karena ingin mengetahui seberapa besar variabel tersebut dapat mempengaruhi kesulitan keuangan perusahaan ( financial distress).
Berdasarkan latar belakang diatas, dilakukan penelitian dengan judul:
“Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Financial Distress (Studi pada perusahaan manufaktur yang listing di BEI)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah:
(5)
1. Bagaimana mekanisme Corporate Governance dan kondisi Financial pada perusahaan publik di sektor manufaktur?
2. Bagaimana pengaruh mekanisme Corporate Governance dalam hal ini kepemilikan intitusional, kepemilikan manajerial dan komposisi dewan komisaris, terhadap Financial Distress?
3. Diantara variabelvariabel diatas manakah yang dominan berpengaruh pada Financial Distress?
C. Batasan Masalah
Untuk memperoleh hasil studi yang lebih baik maka penelitian ini dibatasi pada prinsipprinsip pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) yaitu diantaranya adalah prinsip accountability atau dapat dipertanggung jawabkan. Dalam hal ini meliputi tentang pertanggung jawaban manajemen kepada perusahaan dan para pemegang saham.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian
a. Untuk menerangkan bagaimana mekanisme Corporate Governance dan kondisi Financial pada perusahaan publik di sektor manufaktur.
b. Untuk menguji pengaruh mekanisme Corporate Governance terhadap Financial Distress.
(6)
c. Untuk mengetahui variabel mekanisme manakah yang dominan berpengaruh padaFinancial Distress.
2. Kegunaan Penelitian a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konrtibusi kepada perusahaan dalam menerapkan mekanisme corporate governance dan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan secara strategis terhadap permasalahan keuangan. b. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan investor agar lebih berhatihati dalam pengambilan keputusan untuk menanamkan dana. Selain itu, investor dapat menilai keunggulan dan kelemahan dari perusahaan dengan memahami mekanisme corporate governance.
c. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan landasan terhadap penelitian mengenai perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dan mekanisme corporate governance dalam perusahaan tersebut dan dengan menambahkan variabel mekanisme CG dalam melihat pengaruh strategi implementasi CG terhadap perusahaan mengalami kesulitan keuangan.