Rencana Bisnis Florist ‘Kayla Florist’

(1)

RENCANA BISNIS FLORIST ‘KAYLA FLORIST’

OLEH :

RIRIN NURFAJRINA 102103095

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

NAMA : RIRIN NURFAJRINA

NIM : 102103095

JUDUL : RENCANA BISNIS FLORIST ‘KAYLA FLORIST’

PROGRAM STUDI : DIII KESEKRETARIATAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tanggal : ... Juli 2013 Ketua Program Studi DIII Kesekretariatan

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM) NIP. 19741012 200003 2 003

Tanggal :... Juli 2013 DEKAN

(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak,CA) NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

NAMA : RIRIN NURFAJRINA NIM : 102103095

JUDUL : RENCANA BISNIS FLORIST ‘KAYLA FLORIST’

PROGRAM STUDI : DIII KESEKRETARIATAN

Medan, ... Juli 2013

Menyetujui Pembimbing

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM) NIP. 19741012 200003 2 003


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Allah SWT atas karunia, berkat, dan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “RENCANA BISNIS FLORIST ‘KAYLA FLORIST’ ”. Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk dapat menyelesaikan Pendidikan pada Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun material. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc(CTM). Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac,Ak,CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Ketua Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing.

4. Ibu Magdalena Linda Leonita Sibarani, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi DIII Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(5)

5. Seluruh Dosen dan Staff Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Ayahanda tersayang Alm. Drs. H. Syafril, MM dan Ibunda terbaik Hj. Harmayusni, S.Psi yang senantiasa memberikan motivasi dan kasih sayang yang tiada henti kepada penulis.

7. Buat Kakak dan Abang tersayang Rini Noviani, SE, Dessy Amelia Harsetialani, S.Farm dan Salman Alfarizi, SH yang terus memberi dukungan kepada penulis.

8. Sahabat-sahabat seperjuangan penulis antara lain: Dinda, Lizty, Hilda, Fani, Elfina, Nurul, Dani, Putra, Venny, Ruth, Rozi, Michael yang juga terus memberikan semangat, serta teman-teman yang lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Di atas segalanya penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan ini. Penulis berharap Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2013

Penulis,


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... 1

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

1. Pengertian Manajemen ... 1

2. Fungsi-Fungsi Manajemen ... 2

3. Pengertian Perencanaan Bisnis ... 3

4. Pengertian Kewirausahaan ... 5

B. Perumusan Masalah ... 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 12

1. Tujuan Penelitian ... 12

2. Manfaat Penelitian ... 12

D. Metode Penelitian ... 12

1. Sumber Data ... 12

2. Metode Pengumpulan Data ... 13

E. Sistematika Pembahasan ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 15

A. Profil Perusahaan ... 15

B. Biodata Pemilik / Pengurus ... 16


(7)

1. Chief Executive Officer (CEO) ... 18

2. Manajer Pemasaran ... 18

3. Manajer Keuangan ... 19

4. Manajer Produksi ... 19

D. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN ... 20

1. Produk yang Dihasilkan ... 20

2. Keunggulan Produk ... 23

3. Gambaran Pasar ... 24

4. Trend Perkembangan Pasar ... 24

5. Proyeksi Penjualan ... 25

6. Analisis Pesaing ... 26

7. Analisis SWOT ... 28

E. ASPEK PRODUKSI ... 29

BAB III PEMBAHASAN ... 32

A. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA ... 32

1. Strategi Produksi ... 32

2. Strategi Organisasi dan SDM ... 33

3. Strategi Pemasaran ... 33

4. Strategi Keuangan ... 34

B. PEMANFAATAN ILMU TEKNOLOGI ... 34

C. ANALISIS KEUANGAN ... 35

1. Proyeksi Keuangan ... 35

2. Sumber Pendanaan ... 36

3. Break Even Point (BEP) ... 36

D. ANALISIS RESIKO ... 39


(8)

2. Antisipasi Resiko Usaha ... 40

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 41

A. Kesimpulan ... 41

B. Saran ... 42


(9)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan “Kayla Florist” ... 26

Tabel 2.2 Kebutuhan Rata-Rata Bahan Baku Dan Peralatan ... 30

Tabel 2.3 Daftar Perlengkapan yang Digunakan ... 30

Tabel 2.4 Sarana Penunjang Pembuatan “Kayla Florist”... 30

Tabel 2.5 Biaya Lain-lain ... 31


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Proses Perangkaian Papan Bunga ... 23 Gambar 2.2 Papan Bunga yang Telah Selesai Dirangkai ... 28


(11)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. Pengertian Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.

Menurut Robbins dan Coulter (2002:7) Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.

Dari keterangan di atas menunjukkan bahwa manajemen adalah Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.


(12)

2. Fungsi-Fungsi Manajemen

Menurut Robbins dan Coulter (2002:7) Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu

a) Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

b) Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan


(13)

bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil. ya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil. c) Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar

semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.

d) pengendalian (controlling) adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.

3. Pengertian Perencanaan Bisnis

a) Menurut Terry, Winardi (2010:149) Perencanaan adalah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan dan aktifitas yang akan dilaksanakan. Fungsi perencanaan manajer meliputi usaha pemilihan berbagai alternatif tujuan, strategi, kebijaksanaan, serta taktik yang akan dijalankan. Jelas usaha tersebut merupakan pengambilan keputusan yang mempengaruhi jalannya perusahaan di waktu-waktu yang akan datang. Proses pengambilan keputusan ini haruslah bersifat ilmiah,yaitu menuruti persyaratan tertentu, sedang rencana yang dibuat haruslah juga memenuhi sifat-sifat serta tujuan tertentu. Selanjutnya


(14)

kita hendaknya mengetahui kaidah perencanaan. Setelah rencana terprogram yaitu bahwa perencanaan itu meliputi pemrograman rencana kerja yang konprehensif dan menyeluruh pada semua bagian, maka selanjutnya kebijaksanaan, taktik dan strategi perlu digariskan, dan kemudian pelaksanaan rencana tersebut haruslah konsisten dan konsekuen. Meliputi pemrograman rencana kerja yang konprehensif dan menyeluruh pada semua bagian, maka selanjutnya kebijaksanaan, taktik dan strategi perlu digariskan, dan kemudian pelaksanaan rencana tersebut haruslah konsisten dan konsekuen.

b) Menurut Terry, Winardi (2010:150) Bisnis adalah suatu usaha memenuhi kebutuhan manusia, organisasi ataupun masyarakat luas dengan motif mencari keuntungan atau tidak. Manusia bisnis adalah orang yang mampu melihat kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba melayani secara baik sehingga masyarakat menjadi senang dan puas.

c) Menurut Terry, Winardi (2010:150) Perencanaan Bisnis adalah suatu langkah penting yang perlu diambil oleh pengusaha bijaksana, tanpa memandang ukuran bisnis. Dalam dunia bisnis perencanaan tidak boleh diabaikan, apalagi untuk pencapaian tujuan dalam dunia bisnis diperlukan pengorbanan yang sangat besar. Apakah itu modal, tenaga, pikiran ataupun pengorbanan-pengorbanan yang lain. Sehingga dalam perencanaan bisnis hendaknya dilakukan secara cermat, akurat serta dapat meyakinkan. Tolak ukur dari sebuah usaha yang akan dijalankan


(15)

adalah adanya Perencanaan bisnis yang tepat dalam membangun sebuah usaha. Perencanaan ini merupakan kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang ataupun jasa dengan menghasilkan profit yang tinggi dan menarik bagi investor, untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan kita.

Didalam konsep perencanaan bisnis digunakan perincian-perincian yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk jangka pendek dan jangka panjang. Sehingga calon investor ataupun mitra usaha akan merasa yakin pada usaha yang akan kita jalankan. konsep perencanaan bisnis digunakan perincian-perincian yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk jangka pendek dan jangka panjang. Sehingga calon investor ataupun mitra usaha akan merasa yakin pada usaha yang akan kita jalankan.

4. Pengertian Kewirausahaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000:572), wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Wirausaha mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan. Kewirausahaan


(16)

dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.

Menurut Frida Ramadini (2010:9) Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko sosial, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.

Seseorang yang melakukan suatu pekerjaan mendapatkan perhatian yang penting oleh masyarakat sekitar. Pokok perhatiannya yaitu saat kehidupan dan juga nafkah tidak ditanggung lagi oleh orang lain termasuk orang tua. penting oleh masyarakat sekitar. Pokok perhatiannya yaitu saat kehidupan dan juga nafkah tidak ditanggung lagi oleh orang lain termasuk orang tua.

Melakukan sesuatu hal yang disenangi merupakan salah satu ciri khas anak muda, banyak yang melakukan bisnis dengan alasan just for fun atau hanya untuk bersenang-senang. Berawal dari hobi dan kesenangan, lalu mulai menggarap bisnis menjadi sesuatu yang lebih serius lagi. Dengan menjalani sesuatu berdasarkan kesenangan, ternyata bisa berakibat positif terhadap perkembangan bisnis. Walaupun pada awalnya hanya dilakukan untuk memuaskan hobi-hobi


(17)

yang terpendam, tanpa terasa, kesenangan-kesenangan dalam berbisnis yang dilakukan bisa menghasilkan uang. Just for fun, but can produce the money.

Bisnis yang dilakukan oleh anak muda dalam memanfaatkan potensi-potensi mereka merupakan sesuatu yang patut ditiru. Saat usia yang tergolong muda banyak yang sudah bisa berkarya untuk menghidupi diri sendiri. Masa muda masa berkarya, berkreasi dan penuh ide-ide segar, masa muda sangat sayang bila dilewati tanpa suatu karya apapun.

Setiap sesuatu yang ingin diusahakan tentu akan ada resikonya. Semakin besar hasil yang ingin dicapai, tentu kemungkinan resiko yang akan dialami apabila mengalami kegagalan juga besar. Orang yang berani mengambil resiko adalah calon orang yang sukses. Jangan takut akan kegagalan, tapi jadikanlah kegagalan itu sebagai batu loncatan menuju kesuksesan. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian kepada pebisnis muda dengan judul “harapan Kayla Florist untuk memperoleh banyak keuntungan dengan perencanaan bisnis papan bunga (florist)”.

Kebanyakan orang sudah tidak asing lagi mendengar istilah ‘papan bunga’, karena dalam kehidupan sehari-hari kita pasti bersinggungan dengan hal yang satu ini. Papan bunga adalah benda atau cinderamata yang diberikan sebagai tanda ucapan dari sang pengirim yang dibuat dalam bentuk kata-kata yang dirangkai dengan indah dan menarik dari susunan bunga-bunga plastik warna-warni. Terkadang tidak cukup sekedar lewat jabat tangan. Untuk menunjukan perhatian lebih, orang biasanya mengirimkan karanga


(18)

ucapan selamat, pada karangan bunga papan juga tercantum nama si pengirim. Jangan heran, sering kali, karangan bunga papan ini sekaligus berfungsi sebagai ajang promosi. Cukup banyak momentum orang mengirim karangan bunga papan ini.

Ada berbagai macam ucapan selamat pada papan bunga, sebut saja, ulang tahun, acara pernikahan, selamat sukses, selamat menempati rumah baru, selamat akikah, selamat khitanan peresmian gedung maupun duka cita. Tentu saja, kegemaran orang mengirim bunga papan ini melahirkan peluang bisnis menjanjikan. Bila salah seorang yang mencoba menjajal bisnis ini. Maka keberuntungan yang ia dapatkan bila menekuni bisnis bunga papan ini karena dalam sekali pesan bunga tersebut harganya cukup mahal dan bila anda mencoba bisnis bermodal kreatifitas yang tinggi dan memiliki banyak ide dalam memvariasikan bentuk bunga papan tersebut agar pelanggan tidak bosan.

Papan bunga memiliki arti penting dalam sebuah resepsi pernikahan. Karena itulah, hampir tak ada pesta pernikahan tanpa adanya papan bunga. Bisnis berkorespondensi melalui bunga papan ucapan semakin meningkat. Pertumbuhan ekonomi yang berkembang pada tumbuhnya perusahaan-perusahaan baru maupun gerai-gerai usaha semakin meningkatkan kebutuhan bunga papan sebagai bahasa bisnis universal. Pengrajin bunga papan semakin mengembangkan bisnis papan ucapan mereka. Aneka bunga, warna tulisan, warna dasar bunga dan


(19)

bentuk-bentuk tulisan yang sering pula memuat logo perusahaan terus disesuaikan dengan perkembangan tren yang diminati oleh pelanggannya. Ketepatan waktu pengiriman dengan menggunakan armada-armada baru menjadi titik pengembangan bisnis pengiriman bunga papan ini. Kondisi lalu-lintas yang tidak menentu menjadi tantangan besar bagi para pelaku bisnis bunga papan di Medan.

Perkembangan bisnis pendukungnya. Industri Styrofoam yang menjadi papan dasar bunga turut merasakan perkembangan yang menggembirakan ini. Bahan-bahan sponge halus terus mengembangkan warna-warna indah yang dapat meningkatkan kreatifitas para pengrajin bunga papan. Pengrajin bunga plastik yang digunakan untuk penulisan utama pada bunga papan terus tumbuh mengikuti permintaan yang semakin tinggi.

Florist medan bekerja sama dengan pengrajin-pengrajin bunga papan berkomitmen untuk mengembangkan bisnis bunga papan demi memenuhi permintaan kebutuhan bunga papan yang semakin meningkat dan juga bekerja sama dengan para florist di Medan untuk menerima pesanan bunga papan dalam jumlah besar untuk hari-hari khusus dan hari biasa.

Saat ini berbagai jenis jasa papan bunga sudah dapat dengan mudah ditemukan khususnya di kota Medan. Papan bunga terdiri dari berbagai bentuk, warna, harga, dan ukuran. Para konsumen dapat memesan papan bunga sesuai dengan selera mereka masing-masing. Peluang usaha dibidang ini masih terbuka dan menjanjikan walaupun sudah banyak yang menjalankannya, bahwa setiap


(20)

orang memiliki siklus hidup yang pasti akan melalui sebuah fase yang bernama pernikahan, khitanan, ulang tahun, duka cita, dan tradisi memberikan papan bunga ini sudah turun temurun sehingga permintaan terhadap barang tersebut sudah tentu tinggi. Keunikan dan tingkat kerapian dan keindahan warna bunga menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Disamping itu harganya yang kompetitif juga sangat berpengaruh terhadap minat konsumen. Bisnis papan bunga ini kelihatannya biasa saja tetapi bila ditekuni akan menambah penghasilan, karena umumnya pemesanan papan bunga biasanya dalam jumlah puluhan papan pada setiap minggu nya dan akan berlipat ganda pada hari-hari besar tertentu.

Tidak sedikit pengusaha papan bunga mengaku memulai bisnis kerajinan tangan ini hanya karena hobi. Ada yang hobi mengoleksi bunga, akhirnya menjual aneka bunga meja lalu beralih ke papan bunga karena prospek kedepan nya sangat menjanjikan. Begitu pula dengan para pengrajin yang memiliki keahlian merangkai bunga yang berawal dari hobi dan kreatifitas yang lalu mereka kembangkan dengan beragam keunikan gambar dan rangkaian tulisan.

Hal utama yang paling penting dalam membuka usaha papan bunga ini adalah dibutuhkan lokasi toko untuk menjual dan sekaligus tempat untuk dilaksanakan kegiatan merangkai papan bunga pesanan konsumen. Sebaik nya lokasi toko tersebut berada di tempat yang strategis sehingga dapat dengan mudah dijangkau oleh para konsumen dan dapat dengan mudahterlihat oleh orang-orang yang melewati daerah tersebut.namun, Jika toko papan bunga tidak berada di lokasi yang strategis juga tidak masalah asalkan kita memiliki relasi yang sudah


(21)

melalui media elektronik daripada harus langsung datang ke toko tempat dibuka nya usaha papan bunga tersebut.

Biasanya konsumen memesan papan bunga melaui media sms, bbm, email, telepon atau juga dapat datang langsung ke toko. Masalah pembayaran dapat dilakukan ketika pemesanan langsung di lokasi dan dapat juga melalui transfer menggunakan ATM bagi konsumen yang memesan melalui media sms, bbm, email dan telepon. Namun untuk menghindari penipuan, pembayaran melalui media transfer hanya diperbolehkan bagi konsumen yang sudah dikenal oleh perusahaan dan sudah menjadi langganan tetap yang sudah sering memesan bunga papan. Jadi membangun sebuah dunia usaha itu tidaklah cukup hanya dengan niat,modal,dan tekad tapi hendaklah dibarengi dengan ilmu pengetahuan agar sejalan dengan apa yang kita harapkan.

Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini. Maka dengan ini penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul “Rencana Bisnis Florist Kayla Florist “

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian adalah : “Bagaimana cara Kayla Florist memperoleh keuntungan dengan memulai bisnis papan bunga?”.


(22)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Perencanaan dan program bisnis bertujuan untuk mempertahankan dan mengembangkan eksistensi berbisnis agar dapat “memperoleh banyak keuntungan dengan memulai rencana bisnis papan bunga”.

2. Manfaat Penelitian

Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari bisnis, menyelaraskan aktivitas SDM berdasarkan potensinya masing – masing dan meningkatkan kecermatan dan penghematan pembiayaan dan tenaga dalam melaksanakan rekrutmen dan seleksi.

D. Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan data-data yang diperoleh dari pebisnis muda yang telah berpengalaman, tempat (lokasi) penelitian, dan buku-buku bacaan yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Data yang berkaitan dengan penelitian ini adalah :

1. Sumber Data a. Data primer,

Merupakan data yang diperoleh langsung dari pebisnis muda yang berpengalaman, dengan proses wawancara dan pengamatan.


(23)

Merupakan jenis data yang diperoleh dari hasil membaca buku baik yang berupa buku literature maupun majalah dan sumber pengetahuan lainnya berupa media elektronik.

2. Metode Pengumpulan Data a. Pengamatan (Observasi)

Yaitu studi yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan secara langsung terhadap fenomena yang menjadi objek penelitian.

b.Wawancara (Interview)

Yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung terhadap pebisnis yang dianggap mampu memberikan masukan data dan informasi yang dibutuhkan dan dianggap perlu bagi penulis.

c. Penelitian Keperpustakaan

Merupakan pengumpulan sejumlah data yang bersumber dari perpustakaan sebagai dasar untuk mencari landasan teori penulisan, dalam hal ini dikumpulkan dari sumber-sumber seperti buku, majalah, serta bahan perkuliahan tentang hal-hal yang menyangkut bisnis.


(24)

E. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan suatu gambaran singkat untuk membedakan pembahasan, memudahkan pembahasan dan perincian sehingga data- data relevan dalam Tugas Akhir ini, maka penulis merinci sistematika penulisan seperti berikut ini :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang masalah, tujuan dan manfaat metode penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini diuraikan tentang gambaran perumusan yang meliputi data perusahaan, aspek pasar, aspek produksi, analisis sumber daya manusia.

BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan mengenai, rencana pengembangan usaha, pemanfaatan Ilmu Teknologi, analisis keuangan dan analisis risiko usaha.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan Tugas Akhir ini. Penulis akan memberikan kesimpulan yang didasarkan dari penjelasan bab terdahulu dan mencoba memberikan saran. Saran yang dirasakan perlu untuk efektivitas berbisnis dimasa yang akan datang.


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Profil Perusahaan

Data Perusahaan Kayla Florist

1. Nama Perusahaan : Kayla Florist

2. Bidang Usaha : Papan Bunga

3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang

4. Alamat Perusahaan : Jl. Karya, Komplek Pondok Surya

Blok I No. 11 Medan

5. Nomor telepon : 081370181999

6. Alamat E-mail : kayla_florist@yahoo.com

7. Situs Web : kayla_florist.blogspot.com

8. Bank Perusahaan : Bank Mandiri

9. Bentuk Badan Hukum : Usaha Dagang


(26)

B. Biodata Pemilik / Pengurus PIMPINAN (CEO)

1. Nama : Ririn Nurfajrina

2. Jabatan : Pimpinan

3. Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 12 April 1992

4. Alamat Rumah : Komplek Pondok Surya Blok I No. 11 Medan

5. Nomor Telepon : 081370181999

6. Alamat E-mail : ririnnurfajrina@yahoo.co.id

7. NIM : 102103095

8. Program Studi : D3 Kesekretariatan

MANAJER PEMASARAN

1. Nama : Dessy Amelia Harsetialani 2. Jabatan : Manajer Pemasaran

3. Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 15 Desember 1981 4. Alamat Rumah : Jl. Karya no. 34

5. Nomor Telepon : 081264848466

6. Alamat E-mail


(27)

1. Nama : Rini Noviani

2. Jabatan : Manager Keuangan 3. Tempat dan Tanggal lahir : 3 November 1979 4. Alamat Rumah : Komplek Bumi Asri 5. Nomor Telepon : 081370181990

6. Alamat E-mail : novie_putra@yahoo.com

MANAJER PRODUKSI

1. Nama : Harmayusni 2. Jabatan : Manager Produksi 3. Tempat dan Tanggal lahir : 20 Agustus 1956

4. Alamat Rumah : Komplek Pondok Surya 5. Nomor Telepon : 081264450250


(28)

C. Deskripsi Usaha Dari Struktur Organisasi

1. Chief Executive Officer (CEO)

a) Bertanggung jawab penuh atas jalannya usaha

b) Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan

c) Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer)

d) Menyetujui anggaran tahunan perusahaan

e) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

f) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.

g) Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

2. Manajer Pemasaran

a) Bagian pemasaran bertanggung jawab untuk berkreasi, memperhatikan dan menganalisa pelanggang, pasar, pesaing dan hubungan relasi mereka b) memiliki keterampilan menganalisa, menempatkan perkembangan dan

kemampuan untuk memahami secara sistem : Pelanggan dan lingkungannya

c) Struktur pasar, ukuran dan trend


(29)

e) Pesaing, kekuatan dan kelemahan seperti lingkungan

f) Struktur industri dan kekuatan pasar berdampak persaingan lingkungan g) Bertanggung jawab dalam aktivitas promosi dan pemasaran

3. Manajer Keuangan

a) Bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan organisasi b) Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan.

c) Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

d) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. e) Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur

4. Manajer Produksi

a) Bertanggung jawab dalam pengolahan dan penciptaan produk

b) Bekerja sama dengan manajer keuangan dan administrasi dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi

c) Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap karyawan untuk menjamin kesinambungan dalam produksi

d) Memonitor pelaksanaan rencana produksi

e) Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi pengunaan tenaga kerja, peralatan, dan mesin


(30)

g) Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bidangnya sesuai sistem yang berlaku

h) Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja.

D. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

1. Produk yang Dihasilkan

Seiring dengan berubahnya peradaban manusia, budaya manusia pun juga mengalami perubahan. Salah satunya adalah dalam hal berbisnis. Pada dekade 1980an, para wirausaha menganut sebuah konsep bisnis yang dikenal dengan sebutan Selling Concept, yaitu menjual apa yang bisa mereka buat. Artinya, mereka hanya menjual produk dan atau jasa yang dapat mereka buat saja. Namun, memasuki dekade 1990an sampai dengan sekarang, konsep tersebut sudah mulai ditinngalkan para penganutnya. Dengan persaingan bisnis yang luar biasa, para wirausaha tidak lagi hanya menjual apa yang bisa mereka buat, tetapi harus membuat apa yang bisa mereka jual. Konsep tersebut dikenal dengan sebutan Integrated Marketing Concept. Artinya, para wirausaha berusaha untuk memenuhi kebutuhan seluruh konsumennya. Kreativitas dan inovasi pun senantiasa harus terjaga.


(31)

Aspek pasar tersebut meliputi:

1. Market potential: Masyarakat Sumatera Utara baik di kota maupun kabupaten

2. Market share: Weeding Organizer, Event Organizer, Instansi Pemerintah.

Untuk memperkenalkan produk “papan bunga” kepada market potential, diperlukan suatu proses pemasaran yang tepat, yaitu suatu proses yang meliputi:

1) Menganalisis peluang pemasaran

2) Menyeleksi pasar sasaran

3) Megembangkan bauran pemasaran, dan

4) Mengatur usaha pemasaran

Papan bunga, sebagai salah satu kerajinan tangan (Handmade) yang sangat dibutuhkan dan diminati oleh para konsumen yang ingin memberikan ucapan selamat dalam bentuk rangkaian bunga papan yang dipajang pada suatu acara, memiliki peluang yang besar untuk menembus pasar di kalangan masyarakat. Untuk memaksimalkan peluang yang besar tersebut, tentunya dibutuhkan suatu ketepatan dan ketelitian dalam menempatkan posisi (positioning) di dalam pasar. Hal ini dimaksudkan agar produk ini mendapatkan tempat yang istimewa dihati konsumen. Berbekal keunggulan khas dari produk ini dibandingkan dengan produk pesaing sangat tepat apabila “KAYLA FLORIST” memasuki pasar sebagai market challenger (penantang pasar) di pasar regional Sumatera Utara. Bagian dari kebijakan produk adalah perihal kualitas produk.


(32)

Kualitas suatu produk baik berupa barang maupun jasa, perlu ditentukan melalui perencanaan. Perencanaan kualitas produk dapat dipaparkan berikut:

a) Dimensi Produk

Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk Handmade ini dikemas dalam bentuk bunga plastik yang dirangkai pada papan beralas kain baldu menyerupai dengan menawarkan varian warna.

b) Nilai/Manfaat Produk

Produk Kayla Florist yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi konsumen. Karena papan bunga nya bagus, bahan bakunya berkualitas baik dan ramah lingkungan serta memperdulikan nama baik pelanggan yang memesan papan tersebut.

c) Kegunaan/Fungsi Produk

1) Sebagai branding perusahaan atau branding produk / jasa perusahaan tertentu. Misalnya kayu kaki papan bunga diberi logo perusahaan dan saat itu konsumen melihat logo tersebut, maka akan bisa mengingatkan perusahaan pemberi papan bunga itu,

2) Sebagai ucapan selamat atas undangan yang telah diterima oleh konsumen,

3) Sebagai senjata pemasaran dari satu konsumen ke calon konsumen baru lainnya,


(33)

4) Sebagai magnet untuk kumpulan orang agar mampir ke stand, pameran / boot yang sedang dibuka disebuah pusat keramaian baik itu mall , seminar , pameran dan lain-lain,

5) Sebagai pembeda dengan perusahaan lainnya. Karena di zaman persaingan usaha saat ini maka perusahaan yang cenderung berbeda baik dalam hal promosi hal ini akan bisa mengisi top of mind brand dalam benak konsumen.

Sumber: Kayla Florist (2013)

Gambar 2.1 Proses Perangkaian Papan Bunga

2. Keunggulan Produk

a. Tampilan produk yang cantik dilengkapi dengan informasi produk.

b. Menampilkan produk terbaru dan produk dengan harga terjangkau.

c. Menampilkan featured product / produk unggulan.

d. Mampu menampilkan variasi produk yang tersedia (warna dan ukuran) beserta masing-masing stok dan harganya.


(34)

e. Terbuat dari bahan baku yang berkualitas.

f. Ketepatan waktu pengiriman papan bunga ke lokasi acara.

g. Terus berkreatifitas mengembangkan desain terbaru.

3. Gambaran Pasar

Ditinjau dari banyaknya masyarakat yang akan menikah, ulang tahun, atau acara lain nya, daya beli dan minat konsumen terhadap produk handmade, khususnya papan bunga yang unik dan bervariasi serta harga yang terjangkau, maka kami optimis bahwa produk ini merupakan salah satu menu wajib yang dicari para undangan. Selain konsumen individu, bisnis “Kayla Florist” juga biasa bekerjasama dengan pihak wedding organizer untuk menawarkan pemesanan papan bunga kepada klien pihak wedding organizer.

4. Trend Perkembangan Pasar

Trend pasar dapat berubah sesuai demografi, perubahan kebutuhan, perubahan gaya atau fashion dan lain-lain. Tergantung pada tipe bisnis yang dijalankan.

Analisis Pertumbuhan Ekonomi : Ketika pertumbuhan ekonomi akan membaik maka tingkat pendapatan masyarakat akan lebih membaik, sehingga permintaan masyarakat terhadap produk yang akan ditawarkan akan lebih tinggi, dan artinya trend penjualan akan lebih tinggi, sebaliknya jika ekonomi Indonesia sedang krisis, maka daya beli masyarakat menjadi menurun.


(35)

Inflasi : Inflasi dapat mempengaruhi biaya operasi perusahaan yang menghasilkan produk karena naiknya biaya barang pasokan dan bahan baku, gaji masyarakat juga dapat dipengaruhi oleh inflasi. Tingkat inflasi yang lebih tinggi akan mengakibatkan lebih tingginya biaya operasi perusahaan, akibatnya perusahaan akan menaikkan harga pokok penjualan, dan itu akan membuat permintaan akan produk yang dihasilkan menjadi turun, dan trend penjualan akan menurun.

Tingkat Suku Bunga : Perubahan dalam tingkat suku bunga di pasar dapat mempengaruhi biaya bunga perusahaan karena bunga pinjaman yang diminta oleh bank komersial atau kreditor berdasarkan tingkat suku bunga pasar, karena tingkat suku bunga mempengaruhi biaya pendanaan. Perubahan dalam tingkat suku bunga di pasar dapat mempengaruhi biaya bunga perusahaan karena bunga pinjaman yang diminta oleh bank komersial atau kreditor berdasarkan tingkat suku bunga pasar, karena tingkat suku bunga mempengaruhi biaya pendanaan.

5. Proyeksi Penjualan

Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.


(36)

Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan “Kayla Florist”

Tahun Perkiraan Penjualan (Dalam Unit)

2013 1000

2014 1100

2015 1110

Sumber: Penulis (2013)

Pada Tabel 2.1 di atas, estimasi proyeksi permintaan konsumen naik sebesar 10% setiap tahun. Dikarenakan permintaan terhadap produk semakin bertambah dan Kayla Florist semakin dikenal setiap tahunnya.

6. Analisis Pesaing

Tentunya, untuk memasuki pasar tersebut, diperlukan suatu alat pemasaran taktis untuk menghasilkan respon positif dari konsumen, yang meliputi 4 P (product, price, place, and promotion). Produsen memasuki pasar dengan cara differensiasi product. Produsen berusaha menyajikan sesuatu yang benar-benar berbeda dari produk sejenis yang telah banyak di pasaran. Sebuah kerajinan tangan dengan inovasi berupa papan berlapis kain baldu serta bunga plastik sebagai bahan utamanya, dan pembuatannya yang memerlukan keterampilan khusus.


(37)

Produk ini juga memiliki keunggulan dalam hal penyajiannya. Papan bunga ini dibuat dalam bentuk berbeda, tidak seperti papan bunga pada umumnya. Namun, “KAYLA FLORIST” ini dibuat dengan desain gambar-gambar yang indah dengan perpaduan warna yang menarik. Dengan inovasi ini, konsumen diharapkan akan semakin tertarik untuk membeli produk ini.

Harga (Price)

Harga papan bunga ini sangat kompetitif. Harga yang ditawarkan tergantung berdasarkan jenis produknya, yaitu mulai Rp. 100.000 (1 papan). Hal ini berarti bahwa harga produk ini sangat kompetitif dan siap bersaing dengan produk papan bunga yang sebelumnya telah ada di pasaran. Pada prinsipnya, semakin banyak penjual yang menawarkan produk yang serupa, semakin terbuka kesempatan untuk memilih produk yang sesuai.

Tempat (Place)

Untuk sisi pendistribusian, produsen akan membuka outlet pemasaran sendiri yang berada di Jl. Karya, Komplek Pondok Surya Blok I No. 11 Kelurahan Helvetia Medan. Hal ini dimaksudkan untuk senantiasa menjaga kedekatan hubungan antara produsen dan konsumen. Selain itu, produsen juga akan bekerjasama dengan wedding organizer, dan event organizer. Penginformasian dilakukan melalui media publikasi pamflet, dan spanduk. Melalui jalur ini, pasar Kayla Florist akan dengan mudah berkembang karena pada umumnya respon masyarakat terhadap inovasi produk Handmade sangat baik. Setelah itu Kayla Florist juga menggunakan jasa internet sebagai alat promosi, dengan tag line


(38)

PESAN SEKARANG JUGA! , JANGAN TUNDA LAGI, karena KAYLA FLORIST SELALU BEDA LUAR BIASA.

Sumber: Kayla Florist (2013)

Gambar 2.2 Papan Bunga Yang Telah Selesai Dirangkai

7. Analisis SWOT a. Kekuatan :

1. Harga Terjangkau 2. Kualitas terjamin

3. Bentuk bervariasi dan Innovative b. Kelemahan :

1. Hanya ditujukan untuk masyarakat menengah ke atas 2. Proses pembuatan cukup rumit

3. Sumberdaya manusia yang masih rendah pendidikan c. Peluang :

1. Pangsa pasar yang masih luas 2. Bahan baku yang mudah di dapat 3. Pesaing besar relatif terbatas


(39)

d. Ancaman :

1. Munculnya pesaing baru.

2. Resiko kehilangan papan bunga di lokasi acara

E. ASPEK PRODUKSI

Bahan Baku dan Bahan Penolong. Bahan baku dan bahan penolong adalah material atau bahan dasar yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk tertentu setelah melewati suatu proses tertentu. Setiap perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi akan memerlukan persediaan bahan baku.

Tabel 2.2 Kebutuhan Rata-rata Bahan Baku Dan Peralatan

Nama Peralatan Jumlah Unit Harga (Satuan) Jumlah Harga

Kain Baldu 45 Meter Rp. 33.000 Rp. 1.485.000

Kayu 65 Batang Rp. 25.000 Rp. 1.625.000

Bunga Plastik 350 Bungkus Rp. 14.000 Rp. 4.900.000

Jarum pentol 10 Kotak Rp. 140.000 Rp. 1.400.000

Busa 30 Lembar Rp. 30.000 Rp. 900.000

Jumlah Modal : Rp. 10.310.000

Sumber: Kayla Florist (2013)


(40)

Nama Barang Unit Harga/Unit Total Harga

Alat Tulis Kantor

(buku, pulpen, stepler, dan lain lain).

Rp. 100.000

Buku Kuitansi 5 Rp. 10.000 Rp. 50.000

Jumlah Biaya Perlengkapan: Rp. 150.000

Sumber: Kayla Florist (2013)

Tabel 2.4 Sarana Penunjang Pembuatan “Kayla Florist”

Jenis Biaya Jumlah Biaya

1. Listrik Rp 300.000

2. Air Rp 200.000

3. Telepon Rp 350.000

Total Biaya Sarana Penunjang : Rp. 850.000


(41)

Tabel 2.5 Biaya Lain-lain

Gaji Karyawan Gaji Rata-rata Per Bulan

Tukang Rangkai Papan Bunga Rp. 1.000.000

Tukang Pengangkutan Rp. 1.000.000


(42)

BAB III PEMBAHASAN

A. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA 1. Strategi Produksi

Pemililian strategi produksi suatu perusahaan, akan mempengaruhi sistem perencanaan dan pengendalian produksi perusahaan itu sendiri. Bila kegiatan produksi ditata berdasarkan proses, maka sistem produksi perusahaan biasanya menganut sistem job shop. Salah satu karakteristik sistem produksi job shop adalah memiliki work in process (WIP) yang tinggi. Oleh karena WIP akan mempengaruhi performansi sistem produksi, maka penentuan tingkat WIP menjadi penting. Strategi produksi sangat penting dibuat dalam perusahaan, karena :

a) adanya keinginan untuk menekan biaya dan meningkatkan kualitas produk

b) melemahkan bargaining position dalam menghadapi suplai bahan baku, suku cadang ataupun komponen

c) semakin kuatnya persaingan dalam memasarkan produk yang sama

d) kelangkaan tenaga professional dalam bidang keahlian tertentu dalam menciptakan kemampuan tertentu.


(43)

Bagaimanapun, strategi operasi sebagai salah satu upaya untuk menekan resiko dalam mencapai efisiensi tinggi dan keunggulan daya saing, tetap tidak mampu meredam dampak ketidakpastian.

2. Strategi Organisasi dan Sumber Daya Manusia

Dalam suatu perusahaan misalnya suatu keberhasilan proyek juga tergantung dari strategi organisasi mereka untuk memanfaatkan sumber daya manusia yang ada secara efektif dan efisien. Zaman sekarang, dimana semua orang ingin meraih sukses dengan sangat cepat dibutuhkan sebuah strategi untuk dapat mengalahkan tantangan-tantangan yang berada di depan mata organisasi mereka dengan cara apapun.

Keterlibatan anggota-anggota organisasi, kerjasama antar anggota, dan pengetahuan yang didapat akan sangat membantu dalam membentuk sebuah strategi organisasi yang unggul, terlebih lagi seorang manajer yang merupakan kunci untuk membuat strategi dalam perusahaan akan menghasilkan keputusan yang terbaik untuk perusahaan mereka.

3. Strategi Pemasaran

Penyusunan rencana pengembangan pasar dilakukan berdasarkan konsep target marketing, yaitu serangkaian kegiatan yang diawali dengan identifikasi segmen-segmen pasar, pemilihan satu atau beberapa pasar sasaran (target market), penetapan posisi (positioning) berdasarkan keunikan potensi daya tarik wisata, pengembangan produk dan pengembangan bauran pemasaran (marketing mix) lainnya yang disesuaikan dengan masing-masing segmen pasar.


(44)

4. Strategi Keuangan

Strategi keuangan bertujuan pemanfaatan sumberdaya keuangan perusahaan untuk mendukung strategi bisnis, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Strategi keuangan ini mencakup strategi akuisisi modal, alokasi modal, alokasi diveden dan manajemen modal kerja.

B. PEMANFAATAN ILMU TEKNOLOGI

Seorang cyberpreneur atau infopreneur adalah mereka yang kreatif menggunakan data dan informasi yang tersedia untuk menghasilkan informasi baru, mengelola dan menyebarluaskan informasi yang dapat memberikan manfaat bagi pemakainya. Ia juga mempunyai visi, dapat mengembangkan kandungan informasi secara inventif dengan menggunakan media teknologi informasi. Untuk mengaplikasikan konsep cyberpreneur maka yang dibutuhkan adalah Website dan blog. Memiiliki website atau blog sebagai sarana pemasaran secara online adalah suatu keharusan. Karena dengan memiliki website, membuat usaha atau bisnis usaha dagang dapat diketahui selama 24 jam sehari. Salah satu strategi pemasaran yang penting dari web adalah dapat menjelaskan secara rinci produk dan jasa yang dijual. Selain itu kita dapat membujuk pengunjung untuk membeli produk atau jasa yang dihasilkan.


(45)

C. ANALISIS KEUANGAN

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengethaui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

1. Proyeksi Keuangan

Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan dari tahun ketahun.


(46)

2. Sumber Pendanaan

Total Rp. 10.960.000

Total modal yang harus dikeluarkan untuk awal memulai usaha sebesar Rp. 10.960.000

3. Break Even Point (BEP)

Break Even point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.

b) Biaya Variabel Estimasi dalam 1 bulan

a) Estimasi untuk papan bunga (berdasarkan hitungan 1 papan) Kuantitas = 50 papan x 4 minggu = 200 papan bunga

Harga = 50 x Rp 100.000 (harga per papan) = Rp. 5.000.000

Biaya variabel merupakan biaya yang bertambah, jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah. Dalam bisnis papan bunga, biaya variabel

Berasal dari modal sendiri.

Biaya peralatan Rp. 10.310.000

Biaya perlengkapan Rp. 150.000


(47)

meliputi: tenaga kerja langsung, bunga plastik, kuitansi. Tabel 3.1 Analisis Biaya Variabel Jenis Biaya Variabel Harga

Bunga Plastik Rp. 140.000

Buku kuitansi Rp. 50.000

Total Biaya Variabel Rp. 190.000

Sumber: Kayla Florist (2013)

c) Biaya tetap

Biaya tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak dipengaruhi dengan kuantitas penjualan dalam suatu produk. Dalam bisnis papan bunga, biaya tetap meliputi: Peralatan, tenaga kerja tidak langsung, perlengkapan, telepon, listrik, air, promosi, dan lain-lain.

Beban penyusutan = Harga perolehan aktiva tetap – estimasi nilai sisa Estimasi umur aktiva tetap

= Rp. 10.310.000 – Rp. 5.000.000 5tahun


(48)

Analisis Biaya Tetap

Jenis Biaya Tetap Harga

Peralatan Rp. 10.310.000

Perlengkapan Rp. 150.000

Gaji Karyawan Rp. 5.600.000

Bag. Keuangan (Rp.1.200.000x1 orang) Bag. Administrasi (Rp.1000.000x1 orang)

Karyawan Bagian operasional dan pemasaran (Rp.700.000 x 2orang) Karyawan bagian perangkai papan bunga

(Rp.1.000.000 x 2orang)

Biaya Promosi Rp 500.000

Beban Penyusutan Rp 1.062.000


(49)

Biaya tetap total Estimasi BEP =

(Penjualan - Biaya variabel)

17.622.000 =

(5.000.000 – 190.000)

= 4 bulan

Berarti, dalam waktu 4 bulan atau 120 hari Break Even Point akan dicapai, sehingga modal yang dikeluarkan akan kembali.

D. ANALISIS RESIKO

1. Analisis Resiko Usaha

a. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.

b. Dari segi keamanan, resiko kehilangan papan bunga di lokasi acara dan masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.


(50)

bencana alam seperti gempa dan banjir.

d. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. e. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.

2. Antisipasi Resiko Usaha

a. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.

b. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.


(51)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab terakhir ini Penulis telah membuat suatu uraian yang berupa kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang dilakukan Penulis pada pebisnis muda yang telah sukses dibidangnya. Adapun kesimpulan dan saran yang mencakup penulisan Tugas Akhir ini sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Total modal yang harus dikeluarkan untuk awal memulai usaha sebesar Rp. 10.960.000.

2. Kayla Florist tersebut telah memberikan kontribusi besar dalam ekonomi Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha (establishment) maupun dari segi penciptaan lapangan kerja.

3. Era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi yang berkembang sangat cepat telah memaksa kita mempersiapkan diri mau tidak mau untuk masuk dan menjadi bagian aktif dari masyarakat ekonomi-informasi. ‘Internet economy’ mendorong globalisasi dan “networking” dunia usaha. 4. Pengembangan usaha berbasis teknologi informasi (IT) menjadi sangat

penting bila melihat kondisi cakupan geografis Indonesia yang begitu luas dengan sumber daya yang tersebar, sehingga diperlukan suatu jaringan yang terintegrasi dan terpadu.


(52)

5. teknologi informasi dan komunikasi yang tepat yang akan membentuk jaringan pusat pusat komoditi unggulan. membentuk jaringan pusat pusat komoditi unggulan.

6. Hal yang paling penting adalah menjalin sinergi atau bekerjasama dengan pemerintah daerah, khususnya dalam rangka otonomi daerah. Pemerintah daerah memiliki power di daerah itu, yang dapat mendorong kegiatan-kegiatan ekonomis dan pemerintah daerah juga terlibat.

7. Dalam waktu 4 bulan atau 120 hari Break Even Point akan dicapai, sehingga modal yang dikeluarkan akan kembali.

B. Saran

1. Kepada para pelaku usaha Kayla Florist agar memanfaatkan semaksimal mungkin teknologi informasi dalam memajukan usaha seperti program komputerisasi, pemanfaatan website, virtual office dan pemanfaatan jaringan.

2. Pemerintah dan berbagai pihak agar memberikan perhatian khusus dalam upaya pemberdayaan dan pengembangan usaha Kayla Florist melalui program yang berkelanjutan dan tidak hanya berorientasi “proyek” semata. 3. Pemerintah, LSM, Perguruan tinggi dan masyarakat secara luas agar bersinergi dalam memanfaatkan teknologi informasi secara optimal untuk pemberdayaan usaha dan kemajuan ekonomi pada umumnya.


(53)

4. Memperluas jaringan dan memperbanyak relasi untuk memasarkan usaha papan bunga yang sangat menjanjikan ini.

5. Tetap menjaga citra perusahaan dengan mempertahankan kualitas produk dan tidak mengecewakan konsumen.

6. Memahami bahwa membuka usaha baru itu tidak serumit yang dibayangkan, tetapi perlu memiliki kemauan dan keberanian dalam mengembangkan usaha yang telah ada dalam pikiran.

7. Dalam membuat perencanaan bisnis, Penulis harus mengetahui apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksinya, kapan modal akan kembali, siapa segmentasi dan target pasar dari bisnis yang akan dijalankan.


(54)

DAFTAR PUSTAKA

Ginting, Paham, Syafrizal Helmi Situmorang, Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian, Medan; USU Press, 2008

Kotler, Philip, Marketing, New York; Basic Book, 2000

Malahayati, Hendri E, Ramadhan, 99 Bisnis Anak Muda, Jakarta; Penebar Plus, 2010

Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta; Gramedia Pustaka Utama, 2000

Ramadini, Frida, Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010.

Robbins, Stephen, Coulter, Mary, Manajemen, Edisi Ketujuh, Jakarta; PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2005

Sadalia, Isfenti, Manajemen Keuangan, Medan; USU Press, 2010


(1)

Biaya tetap total Estimasi BEP =

(Penjualan - Biaya variabel)

17.622.000 =

(5.000.000 – 190.000)

= 4 bulan

Berarti, dalam waktu 4 bulan atau 120 hari Break Even Point akan dicapai, sehingga modal yang dikeluarkan akan kembali.

D. ANALISIS RESIKO

1. Analisis Resiko Usaha

a. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.

b. Dari segi keamanan, resiko kehilangan papan bunga di lokasi acara dan masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.


(2)

40

bencana alam seperti gempa dan banjir.

d. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. e. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.

2. Antisipasi Resiko Usaha

a. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.

b. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab terakhir ini Penulis telah membuat suatu uraian yang berupa kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang dilakukan Penulis pada pebisnis muda yang telah sukses dibidangnya. Adapun kesimpulan dan saran yang mencakup penulisan Tugas Akhir ini sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Total modal yang harus dikeluarkan untuk awal memulai usaha sebesar Rp. 10.960.000.

2. Kayla Florist tersebut telah memberikan kontribusi besar dalam ekonomi Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha (establishment) maupun dari segi penciptaan lapangan kerja.

3. Era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi yang berkembang sangat cepat telah memaksa kita mempersiapkan diri mau tidak mau untuk masuk dan menjadi bagian aktif dari masyarakat ekonomi-informasi. ‘Internet economy’ mendorong globalisasi dan “networking” dunia usaha. 4. Pengembangan usaha berbasis teknologi informasi (IT) menjadi sangat

penting bila melihat kondisi cakupan geografis Indonesia yang begitu luas dengan sumber daya yang tersebar, sehingga diperlukan suatu jaringan


(4)

42

5. teknologi informasi dan komunikasi yang tepat yang akan membentuk jaringan pusat pusat komoditi unggulan. membentuk jaringan pusat pusat komoditi unggulan.

6. Hal yang paling penting adalah menjalin sinergi atau bekerjasama dengan pemerintah daerah, khususnya dalam rangka otonomi daerah. Pemerintah daerah memiliki power di daerah itu, yang dapat mendorong kegiatan-kegiatan ekonomis dan pemerintah daerah juga terlibat.

7. Dalam waktu 4 bulan atau 120 hari Break Even Point akan dicapai, sehingga modal yang dikeluarkan akan kembali.

B. Saran

1. Kepada para pelaku usaha Kayla Florist agar memanfaatkan semaksimal mungkin teknologi informasi dalam memajukan usaha seperti program komputerisasi, pemanfaatan website, virtual office dan pemanfaatan jaringan.

2. Pemerintah dan berbagai pihak agar memberikan perhatian khusus dalam upaya pemberdayaan dan pengembangan usaha Kayla Florist melalui program yang berkelanjutan dan tidak hanya berorientasi “proyek” semata. 3. Pemerintah, LSM, Perguruan tinggi dan masyarakat secara luas agar bersinergi dalam memanfaatkan teknologi informasi secara optimal untuk pemberdayaan usaha dan kemajuan ekonomi pada umumnya.


(5)

4. Memperluas jaringan dan memperbanyak relasi untuk memasarkan usaha papan bunga yang sangat menjanjikan ini.

5. Tetap menjaga citra perusahaan dengan mempertahankan kualitas produk dan tidak mengecewakan konsumen.

6. Memahami bahwa membuka usaha baru itu tidak serumit yang dibayangkan, tetapi perlu memiliki kemauan dan keberanian dalam mengembangkan usaha yang telah ada dalam pikiran.

7. Dalam membuat perencanaan bisnis, Penulis harus mengetahui apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksinya, kapan modal akan kembali, siapa segmentasi dan target pasar dari bisnis yang akan dijalankan.


(6)

44

DAFTAR PUSTAKA

Ginting, Paham, Syafrizal Helmi Situmorang, Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian, Medan; USU Press, 2008

Kotler, Philip, Marketing, New York; Basic Book, 2000

Malahayati, Hendri E, Ramadhan, 99 Bisnis Anak Muda, Jakarta; Penebar Plus, 2010

Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta; Gramedia Pustaka Utama, 2000

Ramadini, Frida, Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010.

Robbins, Stephen, Coulter, Mary, Manajemen, Edisi Ketujuh, Jakarta; PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2005

Sadalia, Isfenti, Manajemen Keuangan, Medan; USU Press, 2010