Bisnis Plan Kripik Singkong “ Happy “

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

BISNIS PLAN KRIPIK SINGKONG “ HAPPY ”

TUGAS AKHIR Diajukan Oleh

MARIA E.V. DAMANIK 082101039

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : MARIA E.V. DAMANIK

NIM : 082101039

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : BISNIS PLAN KRIPIK SINGKONG

“ HAPPY “

Tanggal : ... 2011 Dosen Pembimbing

(Syafrizal Helmi Situmorang SE, M.Si) NIP. 19760214 200501 1 002

Tanggal : ... 2011 Ketua Program Studi DIII Keuangan

(Drs.Raja Bongsu Hutagalung,M.Si) NIP. 19591229 198903 1 002 Tanggal : ... 2011 DEKAN

( Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc) NIP. 19550810 198303 1 004


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, sebagai salah satu syarat untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

Judul yang diangkat dalam tugas akhir ini adalah “Bisnis Plan Kripik Singkong Happy”, yang membahas tentang proses pengembangan bisnis dan pemasaran usaha kripik singkong yang saat ini banyak diminati oleh berbagai kalangan masyarakat

Dengan selesainya tugas akhir ini, teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda E.P. Damanik dan Ibunda M.Tampubolon serta Adik-adik penulis yaitu Marissa E.V. Damanik dan Marcelino E.V. Damanik, yang telah memberikan kasih sayangnya, dorongan, semangat dan pengorbanan baik dalam moril maupun materil yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

Dan selanjutnya dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Drs.Raja Bongsu Hutagalung,M.Si selaku Ketua Program Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara


(4)

selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penulisan dan memberikan petunjuk mengenai penyusunan tugas akhir ini ke arah yang lebih sempurna.

4. Sahabat-sahabatku, Lia Ramayani, Ellyasna Sembiring, Desi Handayani, Enteria Sagala, Dahlia Sumah, Desi Lianti dan Hardina Surya yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, miss u all. 5. Spesial Buat Jessica dan Kakak Junita yang telah banyak membantu,

mendukung, memotivasi dan memberikan doa kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.” Your motivation make me more stronger”

Semoga Tuhan Yang Maha Esa yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan baik pada waktu mengalami kesulitan maupun rintangan berupa amal dan pahala di akhirat kelak.

Medan, Maret 2011

Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Prospek Usaha ... 5

1.3 Manfaat Prospek Usaha ... 6

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Data Perusahaan... 7

2.2 Data Pemilik ... 8

2.3 Struktur Organisasi ... 8

2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran ... 14

2.4.1 Produk yang dihasilkan ... 14

2.4.2 Keunggulan Produk ... 15

2.4.3 Gambaran Pasar ... 16

2.4.4 Target/ Segmen Pasar ... 18


(6)

2.4.7 Analisis Pesaing ... 23

2.5 Aspek Produksi ... 28

2.6 Analisis SDM ... 32

2.7 Pemanfaatan IT ... 34

2.8 Analisis Keuangan ... 34

2.8.1 Proyeksi Keuangan... 35

2.8.2 Rencana Arus Kas ( Cash Flow) ... 39

2.8.3 Analisi BEP ... 41

2.8.4 Laporan Keuangan 5 Tahun……….. 42

2.9 Analisis Resiko ... 44

2.9.1 Analisis Resiko Usaha ... 44

2.9.2 Antisipasi Resiko Usaha ... 45

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 46


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Sturuktur Organisasi Usaha ... 10

Gambar 2.2 Ganbar Kripik Singkong………... 15

Gambar 2.3 Gambar Saluran Pemasaran Kripik Singkong... 24


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Kebutuhan Pembiayaan ... 4

Tabel 2.1 Proyeksi Permintaan Konsumen ... 17

Tabel 2.2 Perusahaan Pesaing ... 17

Tabel 2.3 Proyeksi Penjualan Selama 1 Tahun ... 21

Tabel 2.4 Proyeksi Penjualan 5 Tahun Kedepan ... 22

Tabel 2.5 Keunggulan dan Kelemahan Perusahaan ... 27

Tabel 2.6 Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 29

Tabel 2.7 Peralatan Produk ... 31

Tabel 2.8 Sarana Penunjang ... 32

Tabel 2.9 Sumber Pendana ... 36

Tabel 2.10 Modal Investasi Awal... 36

Tabel 2.11 Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 37

Tabel 2.12 Total Cost ... 38


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya. Keberhasilan keuangan sering tergantung pada kemampuan pemasaran. Operasi keuangan, akunting dan fungsi bisnis lainya seseungguhnya tidak berarti kalau tidak ada permintaan akan produk yang dihasilkan sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba. Pemasaran yang terampil adalah tujuan yang tak pernah berhenti dikejar.

Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu dari definisi pemasaran terpendek adalah ”memenuhi kebutuhan secara menguntungkan”. Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.


(10)

Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor ekonomi yang memiliki ketahanan paling baik. Kemampuan UKM perlu diberdayakan dan dikembangkan secara terus menerus dengan berusaha

mereduksi kendala yang dialami UKM, sehingga mampu memberikan kontribusi lebih maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat (Sutaryo, 2004).

Usaha Kecil Menengah ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. Terdapat dua aspek yang harus dikembangkan untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah :

1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar.

2. Merawat jaringan pasar untuk mempertahankan pangsa pasar.

Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai

keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008). Dengan demikian wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.

Dunia usaha dan dunia industri saat ini sedang mengalami perkembangan yang kian pesat, terbukti dengan banyaknya para pengusaha baik mikro maupun


(11)

makro dengan beragam usaha yang menarik, dan sudah pasti akan menghasilkan laba untuk meningkatkan taraf hidup para pengusaha dan karyawan di usaha tersebut.

Namun hal diatas tidak relevan dengan jumlah pengangguran di Indonesia yang tetap harus dikurangi. Data menunjukkan bahwa angka pengangguran di Indonesia tahun 2010 diperkirakan masih akan berada sekitar 10%. Sementara kota Medan tingkat penganggurannya termasuk yang sangat tinggi disbanding dengan kabupaten/kota lainnya di Sumut yaitu sebesar 14,27%. Oleh karena itu, sebagai warga kota Medan dan calon pengusaha sebaiknya menciptakan lapangan usaha fokus di kota sendiri.

Adapun jenis usaha yang sedang marak saat ini yakni usaha disektor industri. Salah satu industri yang banyak diminati ialah industri makanan ringan, dan faktanya dapat dilihat disepanjang jalan besar di kota Medan banyak outlet yang menjual makanan dengan beranekaragam rasa dan kualitas. Perkembangan ini disebabkan mulai dari tingginya kebutuhan masyarakat akan makanan ringan (kegemaran ngemil) dan keinginan masyarakat untuk menikmati berbagai rasa yang berbeda yang ditawarkan dengan berbagai macam penampilan serta harga yang tidak terlalu mahal sehingga bisa dijangkau oleh masyarakat. Oleh karena itu semakin banyak pebisnis muda yang memiliki jiwa kewirausahaan membuka bisnis makanan ringan karena bisnis ini adalah bisnis yang tepat untuk dikembangkan.


(12)

Salah satu usaha makanan ringan yang lagi marak kita lihat di kota Medan ialah usaha kripik singkong. Kripik singkong merupakan makanan ringan yang kaya manfaat dan bergizi. Usaha makanan ringan ini juga yang paling banyak peminatnya, karena selain memiliki cita rasa yang berbeda, harga dari produk ini juga relatif murah sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah.

Selain itu bisnis kripik singkong ini tidak terlalu memerlukan banyak modal awal membangun usaha ini, karena harga bahan-bahan pokok dari bisnis ini relatif murah sehingga dapat memperoleh keuntungan yang besar, serta proses produksi dari kripik singkong ini juga tidak sulit, kripik singkong dibuat dengan cara diiris/dibentuk bulat lalu dibersihkan ke dalam air setelah kering lalu dibumbui dengan aneka rasa sesuai selera. Walaupun cara pembuatan kripik singkong ini sangat mudah untuk dilakukan tetapi kita juga harus dapat menciptakan cita rasa yang sedikit lebih berbeda dengan rasa produk makanan lainnya agar menciptakan cita rasa khas tersendiri dari usaha kripik singkong happy ini.

Usaha Kripik Singkong ini direncanakan akan dijalankan pada awal tahun 2012, yang beralamat di Jalan Jati III Pasar Merah,Medan. Usaha ini diharapkan dapat berkembang dikawasan ini karena tempatnya strategis dan dekat dari daerah anak sekolahan yang merupakan target pasar dari usaha ini. Bidikan pasar di sekitar area usaha tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, sekitar sekolahan merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan.


(13)

Adapun modal usaha ini berasal dari modal sendiri dan pinjaman bank. Modal awal usaha ini ialah Rp.30.000.000 yang terdiri dari Rp.25.000.000 modal sendiri dan Rp.5.000.000 dari pinjamn Bank dengan bunga 8% per tahun.

Kebutuhan investasi awal usaha ini disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 1.1 Kebutuhan Pembiayaan/ Modal Investasi Awal

Uraian Jumlah

a. Promosi / Iklan 300.000

b. Peralatan 1.138.000

c. Biaya Pembungkusan 800.000

d. Biaya Operasional (Pembelian Bahan Baku,Bahan penolong dan perlengkapan)

11.957.000

e. Pembiayaan lain-lain 2.090.000

JUMLAH 16.285.000

Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini. Maka dengan ini penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan


(14)

1.2 Tujuan Prospek Usaha

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari prospek usaha yang dilakukan penulis adalah :

1. Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi organisasi agar dapat melaksanakan aktivitas dengan lebih efektif dan efisien serta lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan demi kelancaran organisasi dalam mencapai tujuannya.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan pemikiran penulis tentang cara mengembangkan suatu usaha

3. Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan membahas masalah dengan topik yang sama.

4. Menumbuhkan semangat kewirausahaan dalam diri pengusaha guna menciptakan usaha baru secara professional dan terlatih.

5. Menciptakan usaha kecil menengah yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan perekonomian di sektor riil.

6. Memperkenalkan produk kripik singkong dengan delapan macam pilihan rasa yang ditawarkan sesuai selera konsumen.


(15)

1.3 Manfaat Prospek Usaha

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari prospek usaha yang dilakukan oleh penulis adalah :

1. Meminimalisasi tingkat pengangguran di kota Medan khususnya 2. Menumbuhkembangkan solidaritas tim dalam berwirausaha

3. Konsumsi produk makanan ini diharapkan dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen / warga sekitar tempat usaha.


(16)

BAB II

PERENCANAAN BISNIS

KERIPIK SINGKONG “HAPPY”

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, e-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:

2.1 DATA PERUSAHAAN

1. Nama Perusahaan : Keripik Singkong ”HAPPY”

2. Bidang Usaha : Industri Rumahan

3. Jenis Produk / Jasa : Makanan Ringan

4. Alamat Perusahaan : Jl. Jati III Gg Nasional No.2 Medan

5. Nomor Telepon : 0821 669 661 15

6. Alamat E-mail

7. Situs Web


(17)

9. Bentuk Badan Hukum : Usaha Dagang 10. Mulai Berdiri : 2012


(18)

2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS

1. Nama : Maria E.V. Damanik

2. Jabatan : Pimpinan

3. Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 15 Desember 1990

4. Alamat Rumah : Jl. Jati III Gg Nasional No. 2 Medan

5. Nomor Telepon : 0821 669 661 15

6. Alamat E-mail

7. Pendidikan Terakhir : Diploma III

2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerjasama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian/individu.


(19)

Pengorganisasian yang dilakukan secara efektif dapat menghasilkan keuntungan dan manfaat tentang kejelasan ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi, serta pembagian kerja yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik dan penyalahgunaan sumber-sumber daya material maupun sumber-sumber daya manusia. Dengan pengorganisasian yang efektif akan terbentuk suatu arus aktivitas kerja yang logical, yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau kelompok, saluran-saluran komunikasi yang dapat membantu pengambilan keputusan dan pengawasan.

Suatu bisnis terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perorangan ataupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan itu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat tercapai.

Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan stuktur organisasi dapat memahami bagian dan kerja

masing-masing setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi.

Untuk saat ini dalam struktur organisasi terdiri dari 5 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Diharapkan


(20)

di masa mendatang tenaga kerja untuk bisnis keripik singkong happy akan lebih banyak lagi.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 tersebut merupakan struktur organisasi yang akan penulis bentuk bila bisnis Kripik Singkong Happy ini mengalami perkembangan kemajuan yang signifikan.

Maria E.V. Damanik Pemilik

Yanti Pemasaran Marisa

Personalia Christina Produksi

Jessica Accounting


(21)

Didalam perencanaan bisnis ini, peranan/fungsi dari masing-masing manajemen tim, diantaranya adalah :

a. Pemilik

Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu.

Job description :

1) Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha kripik singkong happy

2) Merencanakan dan menyusun program kerja 3) Membina karyawan cabang

4) Mengurus dan mengelola kekayaan perusahaan cabang

5) Mewakili perusahaan cabang baik di dalam maupun di luar pengadilan Kualifikasi: Minimal sedang berkuliah, usia minimal 19 tahun, mutu pribadi, disiplin, motivasi kerja tinggi, perhatian, mandiri, mampu mempengaruhi orang lain, mampu membuat keputusan, bersikap adil dan bertanggung jawab.

b. Produksi Job description:

1) Bekerja sama dengan manajer keuangan dan administrasi dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi

2) Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap karyawan untuk menjamin kesinambungan dalam produksi


(22)

4) Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi pengunaan tenaga kerja, peralatan, dan mesin

5) Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap karyawan c. Personalia

Job description:

1) Mengelola pemasukan, kualitas dan harga tepat

2) Melakukan pembelian bahan-bahan agar rencana operasi dapat dipenuhi dan pembelian bahan-bahan dan peralatan tersebut pada tingkat di mana perusahaan akan mampu bersaing dalam memasarkan produknya


(23)

proses produksi, perkembangan dalam desain, harga dan faktor faktor lain dalam yang dapat mempengaruhi produk perusahaan, harga serta desainnya

4) Menurunkan investasi atau meningkatkan perputaran bahan, yaitu dengan penentuan skedul arus bahan ke dalam perusahan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kubutuhan produksi

5) Bertanggung jawab atas kegiatan pembelian, mengetahui dan menentukan supplier serta memeriksa kapasitas supplier dalam penyediaan bahan 6) Memelihara bahan dan peralatan yang dibeli dan bertanggung jawab atas

pengawasan persediaan

Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi, perhatian pada detail, disiplin dan memiliki motivasi yang tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan.

d. Accounting

Job description:

1) Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan

2) Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan

3) Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan

4) Mencatat setiap transaksi dan tugas administrasi lainnya 5) Melaksanakan tugas sesuai perintah


(24)

Kualifikasi: Telah berpengalaman di bidangnya, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, teliti.

e. Pemasaran

Job Description:

1) Mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data dan informasi

2) Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran kripik singkong happy, meliputi : pembuatan dan stock usaha, penetapan dan pengendalian harga, pemasaran, serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran

3) Menentukan pasar sasaran

4) Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta memberikan jalan keluar/solusi

5) Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta mengidentifikasikan kecenderungan dan peluang pasar

Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi kerja tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, loyal.


(25)

2.4Aspek Pasar dan Pemasaran

2.4.1 Produk yang dihasilkan

Kripik Singkong

Yaitu makanan ringan yang memiliki kandungan gizi karbohidrat pada singkong sebagai bahan pokok kripik happy ini. Singkong yang diiris dan di bentuk bulat-bulat lalu digoreng dan diberi bumbu tambahan ke seluruh singkong yang telah digoreng dan

dikemas ke dalam plastik yang ramah lingkungan. Harganya berkisar Rp.2000, Rp.3000, dan Rp.5000 per bungkusnya sesuai dengan ukurannya kecil,sedang dan besar.


(26)

Rp.5000

Gambar 2.2 Gambar Kripik Singkong

2. 4.2 Keunggulan Produk

Adapun produk yang digemari/disenangi konsumen pada bisnis ini ialah Kripik Singkongnya yang memiliki rasa rumput laut dan rasa pecal(sambal pedas) dan menghasilkan cita rasa yang berbeda dari yang lain yaitu terdapat pada

beragam rasa. Kripik Singkong Happy disajikan dengan delapan pilihan rasa dengan tingkat kepuasan yang berbeda. Tujuannya, agar bisa membuat pelanggan tersenyum dan menyenangkan hati saat menyantapnya.

2.4.3 Gambaran Pasar

Ditinjau dari jumlah penduduk, daya beli, dan minat konsumen terhadap tingkat konsumsinya, khususnya pada makanan ringan yang sehat,bergizi,dan terjangkau harganya maka saya optimis bisnis makanan ringan yang dipasarkan akan berkembang pesat. Apalagi pada saat ini kebutuhan akan makanan sangat


(27)

meningkat karena tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi. Adapun jenis makanan ringan yang ditawarkan sebagai berikut :

1. Kripik Singkong beraneka rasa ukuran besar Rp. 5.000/bungkus

2. Kripik Singkong beraneka rasa ukuran sedang Rp. 3.000/bungkus 3. Kripik Singkong beraneka rasa ukuran kecil Rp. 2.000/bungkus

• Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.

Proyeksi permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang dengan fungsi kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk. Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2011

cenderung mengalami peningkatan. Pertumbuhan penduduk pada tahun 2010 adalah 0,63% dan menjadi 1,17% pada tahun 2011 (sumber Wikipedia). Dirata-ratakan pertumbuhan penduduk adalah 0,36 % per tahun.

Diproyeksikan tingkat permintaan konsumen per tahun mengalami peningkatan 20% pertahun. Maka proyeksi permintaan konsumen pertahun dapat dihitung sebagai berikut :

Misalnya diasumsikan permintaan perhari sebesar 70

bungkus,berarti dalam sebulan dapat dijual 2.100 bungkus ( 70 bungkus x 30 hari ), jadi dalam setahun permintaan konsumen sebesar 25.200


(28)

berikutnya dapat dihasilkan 30.240 bungkus yaitu berasal dari 25.200 + 5.040, demikian akumulasi tahun berikutnya. Berikut ini disajikan tabel proyeksi permintaan konsumen dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016

Tabel 2.1

Proyeksi Permintaan Konsumen

Tahun PerkiraanPermintaan

(dalam bungkus)

2012 25.200

2013 30.240

2014 36.288

2015 43.546


(29)

Proyeksi Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar

Tabel 2.2 Perusahaan Pesaing

Kegiatan promosi yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Membuat selebaran atau brosur yang kemudian menyebarkannya disekitar sekolah, lingkungan rumah, kantor atau tempat-tempat umum lainnya agar bisnis yang kita buat diketahui orang banyak.

2. Melalui advertising yaitu pemasangan iklan di media massa khususnya dikoran berita seperti waspada,analisa,medan bisnis maupun sumut pos.

3. Memberitahukan kepada kawan-kawan , relasi tentang usaha yang baru dibuka dan mengundang mereka untuk datang berkunjung. 4. Menyebarkan kartu nama yang memuat informasi tentang bisnis

yang baru dibuka. Nama Perusahaan Pesaing

Kapasitas Produksi / Tahun ( dalam bungkus )

Kripik Singkong Gaul 23.000

Kripik Singkong Tela-tela 22.500


(30)

5. Memberikan garatis kripik singkong dalam ukuran sedang pada setiap pembelian kripik singkong diatas Rp.50 bungkus.

6. Membuat akun Facebook dan Twitter sehingga lebih mudah dikenal oleh banyak orang.

2.4.4 Target atau Segmen Pasar yang Dituju

Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah mereka membentuk suatu pasar sasaran.

Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha Kripik Singkong ini pun harus menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian pasar ialah sekelompok orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan,

mempunyai kemauan, dan kewenangan untuk melakukan pembelian, maka segmentasi pasar Kripik Singkong “Happy” ini terdiri beberapa faktor:

Faktor Geografis : Jl.Jati III No 2 Pasar Merah,Medan

Faktor Demografis : a. Usia : Segala Usia

b. Jenis Kelamin : pria dan wanita

c. Agama : Semua agama


(31)

Bidikan pasar di sekitar rumah tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, sekitar rumah merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan ringan.

Daerah rumah tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya mengontrak di daerah sekitar rumah. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak-anak kecil. Peluang ini dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak-anak baik remaja dan dewasa biasanya lebih menyukai makanan ringan sebagai cemilan sehari-hari saat santai serta dapat pula sebagai alternatif makanan ringan sebagai penunda lapar saat perut kosong/tidak sempat sarapan saat

beraktivitas di pagi harinya.

Usaha Kripik Singkong ini merupakan usaha yang menjanjikan, karena peminatnya yang hampir merata di setiap kalangan masyarakat atau siapa saja bisa menikmatinya. Usaha Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah ke bawah maupun atas. Produk Kripik Singkong ‘Happy’ disesuaikan dengan target pasarnya, oleh karena itu harga produk dapat

terjangkau/relatif murah. Segmen masyarakat menengah ke atas pada usaha ini sudah cukup banyak terutama di kota-kota besar sehingga pesaingnya lebih banyak dibandingkan dengan segmen pasar menengah ke bawah.


(32)

Saat ini pertumbuhan ekonomi sangatlah berdampak pada hasil penjual barang maupun jasa yang ditawarkan. Apabila pertumbuhan ekonomi suatu Negara sedang membaik maka permintaan akan barang/ jasa masyarakat terhadap barang dan jasa akan lebih tinggi.

Ini berarti trend penjualan akan membaik pula maka suatu bisnis ataupun perusahaan yang menjual barang/ jasa penerimaannya akan lebih tinggi. Apabila dibandingkan ketika ekonomi Indonesia terkena krisis, maka daya beli masyarakat menjadi menurun, trend penjualan akan menurun akibatnya suatu bisnis atau perusahaan banyak yang mengalami kebangkrutan.

Diperkirakan untuk kawasan Jalan Jati III Pasar Merah ini terdapat 120.000 orang penduduk. Dan untuk di area sekitarnya jumlah terbanyak adalah mahasiswa/anak kos maupun anak-anak sekolahan. Jika rata-rata didominasi oleh kaum muda maka permintaan akan produk akan selalu ada, bahkan dapat cenderung meningkat untuk hari-hari tertentu misalnya hari-hari besar,pada saat bulan ramadhan,dan malam minggu.

Dan untuk peningkatan usaha Kripik Singkong ini dipengaruhi oleh tingkat suku bunga sebesar 8% pertahun yaitu sekitar 0,66% per bulan. Maka dari itu naik turunnya suatu tingkat suku bunga mempengaruhi biaya pendanaan bisnis ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, untuk langkah awal modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal sendiri dan pinjaman dari bank yaitu sebesar Rp. 5.000.000 dengan bunga 8%, maka cicilan perbulan sebesar Rp. 550.000 dengan bunga Rp. 100.000


(33)

Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha ini. Adanya inflasi cukup mempengaruhi biaya operasional dari suatu usaha yang diakibatkan naiknya biaya pasokan dan bahan baku serta gaji para karyawan. Tingkat inflasi yang terus menaik akan berdampak bagi suatu usaha tersebut yang akan menaikkan harga pokok penjualan. Ini akan menyebabkan turunnya akan permintaan dari produk yang ditawarkan.

2.4.6 Proyeksi Penjualan

TABEL 2.3 PROYEKSI PENJUALAN

KRIPIK SINGKONG “HAPPY”

(SELAMA SATU TAHUN)

No Bulan Penjualan (Bungkus)

1 Januari 2100

2 February 2124

3 Maret 2148

4 April 2130

5 Mei 2142

6 Juni 2200


(34)

8 Agustus 2255

9 September 2304

10 Oktober 2295

11 November 2358

12 Desember 2386

Keterangan Tabel : Peningkatan proyeksi penjualan diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 1,6% per bulan tetapi sewaktu waktu penjualan dapat mengalami penurunan yang disebabkan oleh selera dari masyarakat yang berbeda-beda.

Dari gambar tabel 2.3 di atas memperlihatkan peningkatan permintaan setiap bulannya dari penjualan Kripik Singkong ini. Pada bulan Januari permintaan sebanyak 2100 bungkus yang tiap harinya diharapkan terjual sebanyak 70 bungkus dan akan terus naik tiap bulannya. Ini dapat disebabkan hadirnya kripik singkong dengan tampilan dan konsep yang berbeda dapat menembus pasar kuliner dan dapat bersaing dengan produk yang sejenis maupun yang berbeda.

Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 5 tahun ke depan, sesuai dengan rencana


(35)

Tabel 2.4 Proyeksi penjualan 5 tahun kedepan

2.4.7 Analisis Pesaing

Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Menurut pakar manajemen strategi mengidentifikasi 5 ( lima )

kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang ada. Kelima kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi.

Tahun

Perkiraan Penjualan

( dalam bungkus )

2012 25200

2013 30240

2014 36288

2015 43546


(36)

1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Pendatang baru dalam industri dapat mengancam pesaing yang ada. Untuk usaha Kripik Singkong ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun yang berbeda seperti Singkong Gaul, Singkong Tela-tela, maupun Singkong Keren. Masuknya makanan ringan seperti ini dapat mengancam

penjualan kripik singkong happy ini.

2. Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Ada

Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan sebagainya. Untuk usaha Kripik Singkong ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar area rumah sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini.

3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Dalam usaha Kripik Singkong ini yang menentukan harga berada di tangan usaha Kripik Singkong Happy, ini disebabkan usaha ini hadir untuk pertama kalinya di Medan dengan ciri khas rasanya yang menyajikan delapan pilihan aneka rasa dan belum ada pesaing yang memiliki ciri-ciri dan konsep yang sama dengan yang ditawarkan oleh Kripik Singkong “Happy” ini.


(37)

4. Saluran Distribusi

Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat seperti tersedianya produk (Kripik Singkong) pada moment yang tepat bagi konsumen, dan juga akan tersedianya produk (Kripik Singkong) di lokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial.

Makanan ringan seperti Kripik Singkong ini adalah salah satu makanan ringan yang sehat dan bergizi, alangkah baiknya jika lebih dekat dengan

masyarakat, agar terpenuhi permintaan dan memaksimalkan keuntungan, maka dalam pemasaran dan penjualan Kripik Singkong inihanya menggunakan 1 (satu)saluran distribusi.

1) Zero Level Channel: dari produsen langsung ke konsumen

Gambar 2.3 Saluran pemasaran Kripik Singkong Happy

Gambar ini menjelaskan bahwa saluran yang digunakan oleh Kripik Singkong “Happy” adalah saluran No Channel atau Zero level channel yaitu saluran yang pemasarannya langsung dari produsen ke konsumen. Saluran ini tidak memiliki perantara, dikarenakan usaha Kripik Singkong ini “menjajakan” produknya dengan cara mendirikan warung kecil sehingga konsumen datang langsung untuk membeli produk Kripik Singkong ini.


(38)

Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :

1. Product

Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk Singkong yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi. Kripik Singkong ini ditawarkan dengan delapan pilihan aneka rasa dengan tingkat kepuasan yang berbeda, sehingga konsumen yang tidak suka makan makanan yang berat juga dapat menikmati produk makanan ringan ini. Tujuan agar dapat membuat konsumen tersenyum dan menyenangkan hati saat mengemil kripik singkong tersebut. Kripik Singkong ini diproduksi dengan bersih, sehat dan terhindar dari jangkauan yang berbahaya pada kesehatan. Sehingga konsumen Kripik Singkong ini lebih mengemari/cemilan terfavorit.

2. Price

Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.

Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi,


(39)

ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang

menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan kita ambil. Melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value proposition. Dalam menentukan harga Kripik Singkong, kita mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh Raymond Corey. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk tidak lebih murah daripada produk pesaing, karena harga tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu Rp 2.000 hingga Rp 5.000 sesuai ukurannya untuk setiap bungkusnya.

3. Promotion

Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.

4. Placement

Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen. 5. People

Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan


(40)

6. Process

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

7. Physical Evidence

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari Kripik Singkong “Happy”dibuat dengan bentuk yang menarik hati konsumen untuk membelinya.

Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha kentang goreng ini bukan dari produk yang sejenis melainkan pesaing yang bersifat subtitusi yakni usaha gorengan dan usaha singkong gaul. Adapun keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan dan kompetitor sebagai berikut ( Tabel 2.5)

Tabel 2.5 Keunggulan dan Kelemahan Pesaing

Pesaing Keunggulan Kelemahan

Kripik Singkong Gaul 1. Di luar bungkusan terdapat beraneka

1.Harganya lebih mahal,sehingga


(41)

ragam rasa,harga. 2. Tempatnya lebih

strategis.

kalangan menegah keatas yang menjadi konsumennya.

2.Pelayanan yang kurang memuaskan. Kripik Singkong

Tela-tela

1. Singkongnya lebih renyah.

2. Produknya dibuat lebih menarik.

1.Rasanya hambar di makan.

2.Bumbunya sedikit sehingga kurang terasa nikmatnya.

Kripik Singkong Eceran

1. Lebih mudah di dapat/ dibeli di warung-warung terdekat .

2. Harganya murah dan terjangkau.

1.Lebih cepat keras kripiknya atau masuk angin.

2.Pilihan rasanya belum terlalu banyak.

2.5 Aspek Produksi

Bahan Baku dan Bahan Penolong

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah


(42)

suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per harinya):

Tabel 2.6 Bahan Baku dan Bahan Penolong

No. Uraian Banyak @ JumlahHarga

1 Singkong 3 kg 4.000 12.000

2 Aneka Rasa Bumbu

2 kg 10.000 20.000

3 Minyak Goreng

4 kg 11.000 44.000

4 Garam/Bumbu lainnya

250 gr 5.000 5.000

5 Kompor Gas 1 unit 300.000 300.000

6 Pisau 2 unit 19.000 38.000

7 Kuali 1 unit 100.000 100.000

8 Tabung gas 3kg

1 tabung 100.000 100.000

9 Baskom 1 unit 30.000 30.000


(43)

11 Sendok saringan

1 unit 40.000 40.000

12 Plastik 2kg 84.000 168.000

13 Mesin Vaccum Frying

2 unit 550.000 11.000.000

JUMLAH

11.957.000

Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.

PRODUK

-Singkong

Pemasakan Bahan Baku Produk

Makanan Ringan Penjualan kepada

Konsumen

Pengolahan Bahan Baku


(44)

Peralatan yang Dibutuhkan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.

Tabel 2.7 Peralatan Produksi

Nama Peralatan Jumlah Harga

1. Plastik

670.000

2. Peralatan Masak

a. Tabung gas 160.000

b. Penggorengan/Kuali

100.000

c. Baskom

30.000

d. Sendok saringan

40.000

e. Timbangan 100.000


(45)

Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon dan lain-lain.

Tabel 2.8 Sarana Penunjang

Jenis Biaya Jumlah Biaya

1. Air /Lisrtik Rp 60.000,-

2. Telepon Rp 30.000,-

Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 90.000,-

2.6 Analisis SDM

Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan

persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem


(46)

penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.

Untuk tahap awal pemilik membutuhkan empat orang tenaga kerja dan jika bisnis/usaha ini telah berkembang maka pemilik akan menambah tenaga

kerjanya.Untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten maka pemilik melihat dari tiga sisi yaitu sisi pertumbuhan, efisiensi, dan stabilitas. Di sisi pertumbuhan , kita akan memantau durasi bekerjanya,tingkat pendidikan dan biaya pelatihan karyawan. Selain itu, tingkat turnover karyawan dan kemampuan meraih pelanggan juga bisa termonitor. Sementara itu dari sisi efisiensi harus dilihat karyawan dengan keahlian tertentu.

Rencana Pengembangan Usaha. 1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan

kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan

mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang

2. Strategi Organisasi dan SDM

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi


(47)

yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

3. Strategi Marketing

Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum.

4. Strategi Keuangan

Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan yang selama ini didapat.

2.7 Pemanfaatan IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, Kripik Singkong “Happy” menggunakan jaringan internet seperti facebook dan twitter untuk memasarkan usaha ini. Karena bukan hanya lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet.


(48)

2.8Analisis Keuangan

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah

tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3

kategori yakni :

a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan

b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang

Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini

Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat sekitarnya.


(49)

Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi di beri kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja/pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis Kripik Singkong ini, kami menggunakan dana dari kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara

pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami.

2.8.1 Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut :

A. Tabel 2.9 Sumber Pendanaan

Uraian Persentase (%) Jumlah

(a) (b) (c) (d) (e) (a + b + c +

d+e) 1. Modal

Sendiri


(50)

2.Pinjaman 5.000.000 0 0 0 5.000.000

Jumlah (1+2) 30.000.000

Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi Awal Tabel 2.10 Tabel Kebutuhan Pembiayaan

Uraian Jumlah

a. Promosi / Iklan 300.000

b. Peralatan 1.138.000

c. Biaya Pembungkusan 800.000

d. Biaya Operasional (Pembelian Bahan Baku,Bahan penolong dan perlengkapan)

11.957.000

e. Pembiayaan lain-lain 2.090.000


(51)

B. Tabel 2.11 Tabel Bahan Baku dan Bhan Penolong kebutuhan selama 1 bulan

No. Uraian Banyak @ JumlahHarga

1 Singkong 50 kg 4.000 200.000

2 Aneka Rasa Bumbu

30 kg 10.000 300.000

3 Minyak Goreng

70 kg 11.000 770.000

4 Garam/Bumbu lainnya

450 gr 5.000 225.000

5 Peralatan Masak

1.000.000 1.000.000

6 Tabung gas 2 tabung 121.500 243.000


(52)

C. Total Cost (Tabel 2.12)

No .

Jenis Biaya Kebutuhan

Per Hari

Kebutuhan Per Bulan

Biaya Satuan Jumlah

Variable Cost

Bahan Baku dan Penolong

1. Singkong 3 kg 50 kg 4.000 200.000

2. Aneka Rasa Bumbu 2 kg 30 kg 10.000 300.000

3. Minyak Goreng 4 kg 70 kg 11.000 770.000

4. Garam/Bumbu lainnya 250 gr 450 gr 5.000 225.000

5. Peralatan Masak 1.000.000 1.000.000

6. Tabung gas 2 tabung 121.500 243.000

Total Variable Cost

2.738.000

Fixed Cost

7. Plastik 370.000


(53)

9. Peralatan Masak

a. Tabung gas 160.000

b. Penggorengan/Kuali 100.000

c.Sendok saringan 40.000

d. Baskom 30.000

e. Pisau 38.000

f.Timbangan 100.000

10. Gaji 4 Karyawan @500.000

2.000.000

11. Biaya air dan Listrik 90.000

12. Promosi/iklan/spanduk 300.000

13. Biaya Pembungkusan 800.000

Total Fixed Cost 13.547.000


(54)

2.8.2 Rencana Arus Kas

RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah)

KRIPIK SINGKONG

UNTUK TAHUN 2012

Bln0 Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 0 2100 2124 2148 2130 2142 2200 2220 2255

Penerimaan Pinjaman 5000 0 0 0 0 0 0 0 0

Penerimaan lain-lain 2500 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Total Penerimaann 30000 2100 2124 2148 2130 2142 2200 2220 2255

B. PENGELUARAN

Pembelian Bahan Baku 0 11957 12580 13585 13600 13850 13950 14280 14285

Pembelian Bahan Pembantu 0 1450 1450 1450 1450 1350 1350 1350 1350

Promosi (iklan.spanduk) 300 0 300 0 300 0 300 0 300


(55)

Biaya gas untuk kompor 0 160 160 160 160 160 160 160 160

Alat Tulis Kantor 30 0 30 0 30 0 30 0 30

Transportasi 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Listrik, Air, Telepon 0 90 100 90 95 95 95 90 100

Gaji Pegawai 4orang 0 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000

Angsuran Pokok 0 550 550 550 550 550 550 550 550

Biaya Bunga 0 100 100 100 100 100 100 100 100

Sub Total Pengeluaran 13837 17030 18375 18050 17185 16955 17615 17285 17940

C. SELISIH KAS 16163 14930 16251 16810 16519 15924 14685 14085 16987

D. SALDO KAS AWAL 0 13837 30000 44930 43515 45504 47498 49548 51698


(56)

2.8.3 BEP (Break Even Point/Titik Pulang Impas)

BEP (Unit)=

Analisis Break Even Point

Total Fixed Cost = 13.547.000

Total Variable Cost = 2.738.000

Quantitas = 2100 (70 x 30 hari)

Variable Cost Per Unit = 2.738.000/2.100 bks

= 1.303 = 1.400

Sales Price = Rp 2.000-Rp 5.000

Penjualan = Quantitas x Harga

= 2.100 x 5.000

= Rp. 10.500.000


(57)

Penjualan – Total Variabel Cost

= 13.547.000

10.500.000 – 2.738.000

= 13.547.000

7.762.000

= 5 Bulan


(58)

2.8.4 Laporan Keuangan

TABEL 2.13 PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN

KRIPIK SINGKONG ”HAPPY

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 20% per tahun)

Uraian

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

a. Sumber dana (in flow) 30.000.000 40.000.000 48.000.000 57.600.000 69.120.000 b. Penggunaan dana (out

flow)

23.662.000 28.394.400 34.073.280 40.887.936 49.065.523

c. Arus kas bersih (net flow = a – b)

6.338.000 11.605.600 13.926.720 16.712.064 20.054.477

d. Keadaan kas awal 0 6.338.000 17.943.000 31.869.720 48.581.784 e. Keadaan kas akhir (c + d) 6.338.000 17.943.600 31.869.720 48.581.784 68.636.261


(59)

2.9 Analisis Resiko

Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/ perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan perusahaannya. Ketidakpastian dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu :

1. Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadisn yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara, misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga BBM, dan perubahan perilaku konsumen.

2. Ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan, perang atau kudeta militer.

3. Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.

2.9.1 Analisis Resiko Usaha

1. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.

2. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.


(60)

4. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. 5. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.

2.9.2 Antisipasi Resiko Usaha

1. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.

2. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

3. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.

4. Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.


(61)

BAB III

PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

3.1Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

a. Kripik Singkong “Happy” adalah usaha kecil yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan sehat. Produk yang dihasilkan harganya relatif murah sehingga target pasarnya tidak hanya berfokus pada satu kelompok individu saja tetapi produk ini dapat dikonsumsi semua orang.

b. Dengan melihat hasil analisis baik pasar, segmentasi pasar, keuntungan dan lain sebagainya dapat disimpulkan bahwa usaha Kripik Singkong “ Happy” ini layak untuk dijalankan sebagai usaha yang tergolong sukses karena dapat ditinjau dari beberapa aspek diantaranya :

1. Lokasi usaha strategis dan banyak konsumen yang berminat untuk mengkonsumsi makanan ringan ini khususnya anak sekolah


(62)

dan anak muda-mudi maupun orangtua yang tinggal disekitar tempat usaha.

2.Pangsa pasarnya besar dikarenakan harga produk terjangkau sehingga penghasilan/keuntungan tiap bulan meningkat sejalan dengan peningkatan penjualan.

3.Modal awal akan kembali setelah bulan ke tujuh dengan saldo akhir bulan ketujuh sebesar Rp.51.698.000, sehingga tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk membalikkan modal awal. (dapat dilihat di rencana Arus Kas Halaman 44) 4.Untuk usaha ini laba yang diperoleh setiap penjulan dapat ditaksir

sekitar 20% perbulan sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi.

5.Produk dari usaha ini merupakan produk makanan yang dibutuhkan masyarakat sebagai cemilan sehari-hari sehinnga tingkat konsumsi masyarakat tinggi dan permintaan akan produk akan meningkat sehingga keuntungan yang diperoleh semakin besar dan dapat mengembangkan usaha ini agar lebih maju.

c. Gambaran pasar untuk usaha Kripik Singkong “Happy” sangat menjanjikan karena ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang sangat besar akan produk ini.

d. Rencana arus kas usaha Kripik Singkong “Happy” menjadi cerminan bahwa akan berkembangnya usaha ini. Usaha ini merupakan usaha yang menjanjikan untuk kedepannya.


(63)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Bogor. : Kencana.

Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran yang Efektif dan Profitable. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Saydam, Gouzali.2006. Panduan Lengkap Pengantar Bisnis, Bandung.Alfabeta

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan. Bandung : CV. Alfabeta.

Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi.


(1)

2.8.4 Laporan Keuangan

TABEL 2.13 PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN

KRIPIK SINGKONG ”HAPPY

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 20% per tahun)

Uraian

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

a. Sumber dana (in flow) 30.000.000 40.000.000 48.000.000 57.600.000 69.120.000 b. Penggunaan dana (out

flow)

23.662.000 28.394.400 34.073.280 40.887.936 49.065.523

c. Arus kas bersih (net flow = a – b)

6.338.000 11.605.600 13.926.720 16.712.064 20.054.477

d. Keadaan kas awal 0 6.338.000 17.943.000 31.869.720 48.581.784 e. Keadaan kas akhir (c + d) 6.338.000 17.943.600 31.869.720 48.581.784 68.636.261


(2)

2.9 Analisis Resiko

Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/ perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan perusahaannya. Ketidakpastian dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu :

1. Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadisn yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara, misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga BBM, dan perubahan perilaku konsumen.

2. Ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan, perang atau kudeta militer.

3. Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.

2.9.1 Analisis Resiko Usaha

1. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.

2. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

3. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir.


(3)

4. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.

5. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.

2.9.2 Antisipasi Resiko Usaha

1. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.

2. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

3. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.

4. Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.


(4)

BAB III

PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

3.1Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

a. Kripik Singkong “Happy” adalah usaha kecil yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan sehat. Produk yang dihasilkan harganya relatif murah sehingga target pasarnya tidak hanya berfokus pada satu kelompok individu saja tetapi produk ini dapat dikonsumsi semua orang.

b. Dengan melihat hasil analisis baik pasar, segmentasi pasar, keuntungan dan lain sebagainya dapat disimpulkan bahwa usaha Kripik Singkong “ Happy” ini layak untuk dijalankan sebagai usaha yang tergolong sukses karena dapat ditinjau dari beberapa aspek diantaranya :

1. Lokasi usaha strategis dan banyak konsumen yang berminat untuk mengkonsumsi makanan ringan ini khususnya anak sekolah


(5)

dan anak muda-mudi maupun orangtua yang tinggal disekitar tempat usaha.

2.Pangsa pasarnya besar dikarenakan harga produk terjangkau sehingga penghasilan/keuntungan tiap bulan meningkat sejalan dengan peningkatan penjualan.

3.Modal awal akan kembali setelah bulan ke tujuh dengan saldo akhir bulan ketujuh sebesar Rp.51.698.000, sehingga tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk membalikkan modal awal. (dapat dilihat di rencana Arus Kas Halaman 44) 4.Untuk usaha ini laba yang diperoleh setiap penjulan dapat ditaksir

sekitar 20% perbulan sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi.

5.Produk dari usaha ini merupakan produk makanan yang dibutuhkan masyarakat sebagai cemilan sehari-hari sehinnga tingkat konsumsi masyarakat tinggi dan permintaan akan produk akan meningkat sehingga keuntungan yang diperoleh semakin besar dan dapat mengembangkan usaha ini agar lebih maju.

c. Gambaran pasar untuk usaha Kripik Singkong “Happy” sangat menjanjikan karena ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang sangat besar akan produk ini.

d. Rencana arus kas usaha Kripik Singkong “Happy” menjadi cerminan bahwa akan berkembangnya usaha ini. Usaha ini merupakan usaha yang menjanjikan untuk kedepannya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini,

Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Bogor. : Kencana.

Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran yang Efektif dan Profitable. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Saydam, Gouzali.2006. Panduan Lengkap Pengantar Bisnis, Bandung.Alfabeta

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan. Bandung : CV. Alfabeta.

Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi.

. Diakses oleh Maria E.V.