13
C. KARAKTERISTIK KECELAKAAN PADA ANAK DI RUMAH TANGGA
Banyak hal yang bisa terjadi di rumah tangga yang memiliki anak-anak berusia dini, mengingat karakteristik anak yang dilayani sangat bervariasi. Berbagai
pertengkaran atau perkelahian kecil dapat menyebabkan timbulnya kecelakaan yang berupa cedera, baik cedera ringan maupun cedera berat. Berbagai jenis kecelakaan yang
mungkin terjadi antara lain : a tertelan benda asing; b tersedak; c terjatuh sehingga timbul luka atau memar; d teriris; e terbakar; e terkilir; f mimisan; g tiba-tiba
pingsan; h keracunan, dan sebagainya
Kecelakaan sebagaimana disebutkan di atas dapat terjadi karena kelalaian orang dewasa, misalnya : meletakkan benda-benda secara tidak aman, kurang mengawasi
anak ketika sedang bermain, alat-alat permainan anak tidak atau kurang aman, pengaturan lokasi bermain anak tidak aman, yang dalam hal ini bisa berkaitan dengan
desaian atau tata ruang yang tidak aman untuk anak, misalnya terdapat tangga tanpa pengaman, lantai yang basahlicin, ketinggian lantai tidak sama sehingga menyebabkan
anak mudah tersandung, peralatan rumah tangga yang kurangtidak aman, misalnya adanya alat pemanas air yang mudah dijangkau anak, obat-obatan yang berserakan, dan
sebagainya.
Akan tetapi, kejadian kecelakaan tersebut juga dapat timbul karena sifat ingin tahu anak, sehingga melakukan eksplorasi, misalnya dengan memasukkan benda apa
saja ke dalam mulutnya, terutama pada anak-anak usia 0 – 2 tahun. Oleh karena banyaknya kemungkinan tersebut, setiap orang dewasa yang berdekatan dengan anak
dianjurkan agar dapat mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan hazard beserta upaya pertolongan pertama. Hal ini menjadi hal yang sangat penting,
karena bukan tidak mungkin kalau tempat tinggal jauh dari pusat pelayanan kesehatan terdekat
D. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN ANAK DI RUMAH TANGGA
Pada dasarnya, beberapa hal yang harus dilakukan ketika terjadi kecelakaan pada anak antara lain : 1 berikan oksigen atau udara bersih; 2 kalau ada pendarahan,
tekan bagian yang luka dan sekitarnya dengan benda bersih, bersihkan dengan alkohol atau antiseptik dan balutlah; 3 kalau terkena benda panas, siramkan bagian tersebut
14
dan sekitarnya dengan air dingin dan jangan mengoles lukalepuh - bakar dengan minyak atau pasta gigi.
Selanjutnya, berikut ini disajikan pertolongan pertama pada anak-anak apabila terjadi kecelakaan sebagai berikut:
a. Tertelan benda asing
Adalah hal yang sangat mungkin pada bayi atau anak-anak tertelan benda asing yang kecil-kecil, mulai dari koin, rokok, silica gel, tanaman hias, kapur barus,
ataupun benda-benda kecil yang ada di sekitar kita. Untuk itulah maka disarankan agar benda-benda kecil dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Akan tetapi, apabila
hal ini tanpa sengaja terjadi, orang dewasa di sekitar anak harus bisa segera mengambil tindakan yang penting. Ketika tiba-tiba tertelan sesuatu, maka yang
pertama kali harus diketahui adalah jenis benda yang sudah tertelan, waktu tertelan, jumlah yang sudah tertelan dan memastikan apakah wajah anak pucat
serta marah-marah berteriak. Karena cara memberikan pertolongan pertama di dalam hal ini berbeda-beda menurut benda asing yang tertelan, periksalah selalu
sampai ke dalam mulut. Jepitlah kedua belah pipi anak dengan jari dan bukalah mulutnya. Periksalah dengan tenang “Apakah benda asing itu, dan ada di mana?”.
Dalam hal benda asing yang tertelan itu masih tersisa di dalam mulut, keluarkanlah perlahan-lahan dengan memasukan jari anda. Karena ada kemungkinan benda
yang tersisa terdorong sampai ke mulut bagian dalam, maka sangatlah berbahaya apabila anda berusaha dengan paksa mengorek-ngorek benda asing yang ada di
mulut bagian dalam. Apabila baik untuk dimuntahkan, bukalah mulut anak lebar- lebar, tekanlah lidah yang terdapat dibagian paling dalam, dan setelah itu
berusahalah membantu anak untuk memuntahkan benda tersebut. Ketika hal itu menimbulkan gejala shock dan kejang-kejang, maka segeralah bawa anak ke rumah
sakit tanpa menyuruhnya memuntahkan benda yang tertelan itu.
Apabila benda asing tersebut menyumbat tenggorokan maka bukalah mulut anak dengan menggunakan jari tengah anda dan telungkupkanlah, di antara tulang
belikat, lalu dengan menggunakan telapak tangan tepuk-tepuklah dengan keras sebanyak 5 kali, usahakanlah agar tepukan mendorong ke arah atas. Dalam hal
berat badan anak terasa berat, dan apabila ketika ditelungkupkan pada lengan anda merasa sakit, tidak ada salahnya apabila ditelungkupkan di atas paha. Ketika
15
anak berwajah pucat dan ada kemungkinan kerongkongan terluka, maka segera bawa ke rumah sakit. Apabila anda mengalami kesulitan di dalam memberikan
pertolongan pertama, segeralah bawa anak ke rumah sakit.
b. Timbul memar pada anak-anak Memar pada anak-anak seringkali terjadi, dan ini biasanya timbul karena
traumabenturan benda keras, misalnya jatuh ke lantai atau terbentur mejatembok. Tanda yang terlihat adanya benjolan pada bagian yang terantuk,
kadang disertai wama kebiruan dapat muncul sehari setelah kejadian. Benjol dan kebiruan disebabkan oleh pembuluh darah pada bagian yang terkena
benturan pecah dan darah masuk ke dalam jaringan sekitarnya.
Cara mengatasinya jika tidak ada luka langsung dikompres dingin pada bagian yang terbentur. Hal ini untuk mencegah bertambah banyak darah yang
merembes ke jaringan. Pengompresan juga akan mengurangi odema pembengkakan. Pada hari berikutnya dilihat kondisi pembengkakan, berkurang
atau tidak. Pada periode ini penatalaksanaan ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan pembengkakan. Cara yang digunakan adalah dengan
memberikan kompres panas selama 3-5 menit, untuk melebarkan pembutuh darah setempat, setelah itu dikompres dingin selama 1-2 menit. Hal ini dilakukan
4 - 5 kali sehari sampai bengkak menghilang. Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan kompres panas yakni suhu panas jangan sampai menimbulkan luka
bakar. Kompres panas dapat menggunakan air panas dalam kantong atau dengan obat pemanas kulit salepkrimbalsam. Penggunaan obat yang ditempatkan
pada kulit perlu diperhatikan efeknya. Memar dapat terjadi di semua bagian tubuh. Untuk memar yang terjadi di sekitar mata, misalnya terkena tinju, cara
penatalaksanaan sama yakni dalam 24 jam pertama diberikan kompres dingin, selanjutnya kompres panas dingin berganti-ganti. Hal yang perlu diperhatikan
adalah penyebab dan kondisi memar mata yang dapat menimbulkan penyulit, misalnya tulang dasar kepala retak atau tulang sekitar bola mata retakpatah.
Untuk memastikan biasanya diawali dengan melihat ukuran trauma, ada tidaknya gangguan penglihatan. Jika diduga terjadi keadaan semacam ini maka harus
segera dirujuk ke rumah sakit.
16
c. Timbul laserasi atau luka parut Anak-anak wajar terjadi luka parut. Luka parut biasanya disebabkan karena benda
keras yang merusak permukaan kulit, misalnya karena jatuh pada saat berlari. Permukaan kulit yang rusak mengakibatkan terjadi perdarahan. Banyaknya perdarahan
tergantung dari lokasi luka, dalam dan luas luka. Luka parut di kepala misalnya terantuk umumnya minimbulkan perdarahan lebih banyak dibanding di tempat lain. Cara
mengatasi luka parut, bila ada perdarahan dihentikan terlebih dahulu dengan cara menekan bagian yang mengeluarkan darah dengan kasa steril atau saputangankain
bersih, kemudian cuci dan bersihkan sekitar luka dengan air dan sabun. Luka dibersihkan dengan kasa steril atau benda lain yang cukup bersih. Perhatikan pada luka, bila
dijumpai benda asing kerikil, kayu, atau benda lain keluarkan. Bila ternyata luka terlalu dalam, rujuk ke rumah sakit. Setelah bersih dapat diberikan anti-infeksi lokal seperti
povidon iodine atau kasa anti-infeksi.
d. Terpotong atau teriris Terpotong adalah bentuk lain dari perlukaan yang disebabkan oleh benda tajam,
bentuk lukanya teratur dan dalam, perdarahan cukup banyak, apalagi kalau ada pembuluh darah arteri yang putus terpotong.
Pencegahan: 1 Simpanlah pisau pada tempat yang aman, sebaiknya setelah dicuci segera
dikeringkan dan langsung dimasukkan ke dalam lemari penyimpan yang terkunci. Jangan diletakkan begitu saja di rak piring atau tempat sendok-
garpu yang terbuka dan mudah terjangkau oleh anak-anak.
2 Beritahukanlah pada anak-anak tentang bahaya bermain-main dengan benda tajam tanpa menakut-nakutinya.
3 Pisau silet yang sudah tidak terpakai sebaiknya dibungkus sebelum dibuang ke tempat sampah.
Pertolongan Pertama jika teriris benda tajam: 1 Cara menangani pertama, perdarahan terlebih dahulu yakni dilakukan
dengan menekan bagian yang mengeluarkan darah dengan menggunakan kasa steril atau kain yang bersih.
17
2 Jika luka iris dangkal dan pendek, maka dapat diatasi dengan menggunakan plester yang sudah mengandung obat misal Handyplast,
dll. Namun sebelumnya, bersihkan dulu dengan air dan obat antiseptik.
3 Jika luka dalam dan panjang yang membutuhkan jahitan, maka bersihkan dengan cairan antiseptik kemudian tutup dengan kasa steril atau
sofratulle dan segera kirim ke petugas kesehatan.
Stop Kontak dan Steker Pencegahan:
a.
Stop kontak dalam rumah terkadang dipasang rendah sehingga mengundang keingintahuan anak-anak untuk memegang atau mencukil-cukilnya. Untuk
menghindari bahaya, sebaiknya stop kontak yang tidak terpakai lagi ditutup dengan steker kosong. Atau pergunakanlah stop kontak yang mempunyai tutup berpegas.
b.
Satu stop kontak jangan dipakai untuk bermacam-macam alat listrik sekaligus, karena akan mempercepat pemanasan kabel sehingga merusak selubung isolasinya.
c.
Ketika hendak melepas steker sebaiknya dalam kondisi tangan tidak basah dan jangan menarik kabelnya, tapi peganglah stekernya. Memberikan contoh yang baik
pada anak akan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Pertolongan pertama pada kesetrum:
a.
Penolong harus melindungi dirinya juga, misalnya dengan memakai alas kaki sandal karet.
b.
Segera lepaskan penderita dari kabel atau sumber arus yang mengenainya.
c.
Matikan sumber arus dan usahakan agar kabel terlepas dari korban.
d.
Setelah itu berikan nafas buatan atau pijat jantung jika penolong mampu melakukannya
e.
Bila sudah sadar kembali, bawa ke tempat pelayanan kesehatan untuk menghindari timbulnya perdarahan atau akibat lain di jantung yang biasanya timbul kemudian.
Setrika Listrik
18
Pencegahan:
1
Apabila setrika listrik hendak ditinggal pergi meskipun hanya sebentar beberapa menit, usahakan untuk tetap mematikan hubungan arus listriknya.
2
Sebaiknya jangan menyetrika di dekat tempat anak-anak bermain karena lengah sedikit saja, anak-anak dapat menyentuhnya.
3
Kabel listrik yang sudah tua sebaiknya diganti dengan yang baru dan sesuai. Pertolongan Pertama pada luka bakar 20 tidak luas:
1
Rendamlah bagian yang terkena luka bakar dengan air dingin atau air mengalir. Tindakan ini dilakukan sampai bagian yang terbakar ketika diangkat dari sudah
tidak terasa sakit lagi. Disamping mengurangi rasa sakit juga memperkecil akibat lanjutan dari luka bakar.
2
Jangan mengelupas bagian yang melepuh. Biarkan saja demikian sampai sembuh sendiri.
e. Luka bakar Anak-anak seringkali suka bermain api karena sifat ingin tahunya. Kesukaan anak
ini dapat berujung pada timbulnya kecelakaan berupa luka bakar. Luka bakar sering terjadi di rumah tangga di antaranya terkena api, tersiram air panas, minyak panas,
sampai kuah masakan yang panas. Berat ringan luka bakar sangat tergantung pada luas dan dalam luka bakar tersebut.
Luka bakar dibedakan atas luka bakar kering, umumnya karena api, sengatan listrik, logam panas; luka bakar karena cairan panas, air mendidih, uap panas, minyak
panas, dan lain-lain; luka bakar karena zat kimia, asam pekat, alkali pekat, dan lain-lain. Tanda-tanda luka bakar sesuai tingkat keparahannya, yakni luka bakar ringan rasa panas
dan nyeri, kemerah-merahan pada bagian yang terkena panas, kadang-kadang ada pembengkakan. Luka bakar sedang cirinya bagian yang terkena lebih dalam dari
permukaan kulit, rasa panas dan nyeri lebih hebat, selain kemerahan juga timbul gelembung yang berisi cairan. Luka bakar berat cirinya jaringan yang terkena lebih
dalam sampai jaringan di bawah kulit, tampak ada jaringan yang mati kehitaman. Hal yang perlu diperhatikan selain kedalaman luka bakar juga luas permukaan kulit yang
terkena trauma panas. Semakin luas permukaan kulit yang terkena semakin membahayakan jiwa korban.
19
Penatalaksanaan luka bakar tergantung pada tingkat keparahannya. 1 Luka bakar ringan
Derajat ringan jika luas kurang dari 50 atau derajat sedang dengan dengan luas kurang dari 15 atau derajat berat kurang dari 2. Bagian yang terkena panas
dikompres dengan air dingin atau dialiri air dingin. Bila terlalu luas segera rujuk ke rumah sakit. Bagian yang melepuh jangan dipecah, tetapi ditutupi. Tidak
dianjurkan mengolesi luka bakar dengan odolkamfer, karena keadaan ini justru akan memperberat kondisi luka bakar dan akan menambah penderitaan, sebab
saat membersihkan akan terasa sakit.
2 Luka bakar sedang Derajat ringan dengan luas lebih dari 50, derajat sedang dengan luas sekitar
15-30, atau derajat berat dengan luas lebih dari 2 perlu segera dirujuk ke rumah sakit dengan menutupi bagian yang terkena panas.
3 Luka bakar berat Lebih parah dan lebih luas dari kondisi luka bakar sedang, segera rujuk ke rumah
sakit yang lengkap. Obat-obatan yang diperlukan pada luka bakar, terutama bila permukaan kulit
terbuka, adalah anti infeksi yang diberikan secara olestopikal untuk mencegah kemungkinan terinfeksi. Hal lain yang perlu diperhatikan karena dapat
mengancam korban luka bakar adalah kehilangan cairan tubuh dehidrasi, karena permukaan kulit yang rusak, infeksi, cacat tubuh karena adanya jaringan
parut akibat luka bakar kontraktur. Untuk luka bakar karena zat kimia perlu penatalaksanaan khusus, secara umum luka bakar dialiri air dingin lebih lama
20 - 30 menit , tutup dengan kain halus, dan rujuk ke rumah sakit.
Tersedak Apabila tiba-tiba anak tersedak, baringkan anak dalam posisi telungkup, lalu
tepuk-tepuk punggungnya
beberapa kali.
Segera setelah
itu balikkan
tubuhnya sehingga terlentang kembali di atas pangkuan Anda. Aturlah agar posisi kepalanya lebih rendah dari tubuhnya. Kalau memungkinkan keluarkan benda asing
tersebut, tapi jika tidak segera bawalah anak ke rumah sakit. Jangan sekali-kali memasukkan tangan ke dalam mulutnya, dengan maksud mengeluarkan benda asing
20
tersebut. karena dapat menyebabkan benda asing tersebut makin terdorong masuk ke dalam.
f. Tercekik Apabila timbul kejadian ini, segera lepaskan benda yang mencekik leher anak. Jika leher
terikat, lepaskan dengan gunting, tapi tetap sanggah tubuhnya sementara Anda melepaskan ikatan. Jangan menunggu terlalu lama melepaskan ikatan, karena
kecelakaan tercekik sangat cepat dapat menghambat jalan napas
g. Terkilir atau lepas sendi Keadaan ini sering terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Cara mengatasi
terkilir, pertama dilakukan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan sendi, kemudian dilakukan pembalutan ketat dua lapis untuk mengurangi rasa nyeri dan
pembengkakan. Istirahatkan sampai bengkaknya hilang. Apabila kondisi nyeri tidak berkurang, segera bawa anak ke pelayanan kesehatan terdekat.
h. Mimisan atau pendarahan hidung Kejadian ini sering terjadi pada anak-anak, baik karena memang pembuluh darah anak
rentan mudah pecah, dikorek-korek atau karena hal lain misalnya anak sedang demam. Cara mengatasi yang paling mudah dengan mendudukkan anak agak menunduk, cuping
hidung kanan kiri dipencet bersamaan, dan bernapas melalui mulut. Tunggu sampai 10 menit. Bila darah masih keluar, segera rujuk ke rumah sakit. Penggunaan cara tradisional
dengan daun sirih, dapat membantu menghentikan perdarahan.
i. Pingsan Pingsan adalah suatu keadaan seseorang kehilangan kesadarannya. Hal ini sering terjadi
karena kondisi fisik ataupun mental tidak baik. Cara mengatasi keadaan ini, sebelum melakukan tindakan perhatikan pernapasannya. Bila masih bernapas segera baringkan
dengan posisi kepala lebih rendah dari dada dan kaki, pakaian yang kencang dilonggarkan. Badan dihangatkan. Pingsan karena kejiwaan agak sulit ditangani sebab
biasanya disertai kejang misalnya dalam keadaan histeris. Bila tidak bernapas, raba
21
nadinya, bila tidak teraba, lakukan resusitasi jantung paru. Bila tidak dapat diatasi, segera rujuk ke rumah sakit
j. Benda asing dalam tubuh Benda asing adalah benda yang tidak biasa di dalam tubuh, seperti duri menusuk
dan tertinggal dalam kulit, biji-bijian yang dimasukkan ke dalam hidung telinga, telinga kemasukan serangga, dan saluran napas tersumbat makanan. Kejadian yang sering
dijumpai adalah anak-anak yang memasukkan benda asing ke lubang hidung.
Cara mengatasinya, bila benda asing tidak terlalu besar, diusahakan untuk bersin. Caranya dengan mencium bubuk merica. Jika dengan cara tersebut tidak berhasil segera
dirujuk ke rumah sakit. Jangan mengkorek atau menyemprot dengan air karena hal ini dapat memperparah keadaan atau benda asing semakin dalam. Jika ditemukan benda
asing di telinga, misalnya serangga harus dikeluarkan dengan meneteskan minyak mineral gliserinparafin cair atau obat tetes telinga, kemudian miringkan dan amati
benda asing tersebut keluar atau tidak. Bila tidak keluar, jangan melakukan tindakan apapun sebab dapat merusak saluran atau selaput kendang telinga. Benda asing di mata,
prinsip jangan menggosok-gosok kelopak mata. Bila ada darah segera rujuk ke rumah sakit. Bila debu yang halus, dapat dilakukan dengan membalik kelopak mata, dengan
ujung kapas atau saputangan yang dibasahi ambil debu yang ada di mata. Dapat juga dilakukan dengan gelas pencuci mata, atau dengan mengaliri air bersih. Bila benda asing
menancap pada selaput lendir bola mata, segera rujuk ke rumah sakit.
Benda asing di kulit, misalnya duri, bila ujung duri masih teraba cabut dengan alat penjepit yang telah dibersihkandisucihamakan. Bila halus, duri bambukaktusulat bulu,
dapat dengan cara menempelkan plester pada kulit yang tercancap duri halus, kemudian plester dicabut dengan cepat. Lakukan berulang-ulang sampai duribulu halus
tercabut semua. Bila benda asing masuk ke dalam tenggorokan, sehingga menyumbat saluran nafas, perlu dilakukan tindakan yang cepat dan segera. Pada bayi dilakukan
dengan cara mengangkat kedua kaki dan tepuk punggungnya. Pada anak-anak, dengan cara tengkurapkan pada lutut, atau kursi yang dibalik tepuk punggungnya. Duri ikan
yang tercancap ditenggorokan dapat diatasi dengan menelan bakpao, atau nasiketan yang dikepal kemudian ditelan. Bila tidak berhasil rujuk ke rumah sakit.
k. Gigitan hewan, sengatan serangga dan racun dari tumbuh-tumbuhan
22
Kejadian gigitansengatan dari hewan maupun tumbuhan dapat terjadi pada rumah tangga. Mulai dari hewan kecil, seperti tungau, pinjal, lebah, nyamuk, kaki seribu,
kelabang, sampai ular, anjing. Akibat yang nyata terlihat adanya perlukaan pada kulit dan adanya tanda peradangan merah bengkak, sakitnyeri. Pada kondisi yang lebih
buruk dapat terjadi kekakuan atau kelumpuhan bagian yang terluka. Khusus pada gigitan ular yang beracun ada dua lubang bekas masuknya taring ular berbisa.
Cara mengatasi gigitan hewan anjing, kucing, kera korban ditenangkan luka dicuci dengan air bersih dan sabun, beri antiseptik balut, dan rujuk ke rumah sakit. Bila terjadi
perdarahan hentikan dengan cara seperti luka potong atau luka sayat. Jika luka karena sengatan serangga, segera lepas serangga dari tempat gigitannya, dengan menggunakan
minyak pelumas, atau terpentin atau minyak cat kuku. Setelah terlepas kepala dan tubuh serangga luka dibersihkan dengan sabun dan diolesi calamine atau krim
antihistamin. Bila tersengat lebah, ambil sengatnya dengan jarum halus, bersihkan dan oleskan krim antihistamin atau kompres es bagian yang tersengat. Bila menunjukkan
adanya tanda-tanda membahayakan, seperti kepala berputar-putar, mual-muntah, pucat apalagi sampai sesak napas, segera rujuk ke rumah sakit. Sementara, penanganan
gigitan ular beracun dengan melakukan torniquet antara bekas gigitan dengan jantung, istirahatkan bagian yang tergigit, seperti kita menangani patah tulang. Rujuk ke rumah
sakit. Jangan melakukan sayatan silang dan menghisap darah dari luka sayatan tersebut, sebab selain membahayakan diri bagi yang menghisap darah, juga akan menimbulkan
luka infeksi pada korban
http:www.tempointeraktif.com .
l. Zat-zat Beracun a. Keracunan Bahan-bahan Kimia
Zat-zat kimia yang banyak dipergunakan dalam rumah tangga dan cukup berbahaya, antara lain cairan pembunuh serangga obat nyamuk cair, minyak cat, cairan
pembersih lantai, deterjen, minyak tanah, oli, dan lain-lain. Pencegahan:
1
Zat-zat tersebut sebaiknya disimpan dalam tempat yang terkunci atau diletakkan di tempat yang sulit dijangkau oleh anak-anak.
2
Dianjurkan untuk tidak menggantinya pada wadah lain sehingga dapat terjadi kekeliruan. Misalnya memasukkan cairan pembersih lantai pada botol air mineral
23
tanpa diberi label yang jelas. Hal ini akan mengundang keingintahuan anak-anak karena melihat cairan yang berwarna-warni.
b Keracunan Pupuk Buatan Pupuk urea yang berupa kristal putih sangat mudah terkelirukan dengan gula pasir.
Pencegahan:
1
Jangan menempatkan pupuk buatan di tempat yang dekat dengan tempat menyimpan makanan, supaya tidak tercampur atau terkelirukan dengan gula atau
garam atau bahan makanan lainnya.
2
Hindarkan dari jangkauan anak-anak, terutama jika masih bayi, karena mereka cenderung suka memasukkan apapun ke dalam mulut.
c Keracunan Obat-obatan Setiap rumah biasanya mempunyai persediaan obat atau mungkin masih menyimpan
obat yang belum habis. Sering terjadi kesalahan pemakaian obat atau termakannya butiran tablet obat oleh anak-anak.
Pencegahan:
1
Perhatikan selalu warna label pada botol atau tempat obat yang kita peroleh dari apotik. Warna lingkaran putih yang terdapat pada kemasan menandakan itu adalah
obat dalam dimakandiminum. Warna lingkaran biru berarti obat luar dioles, ditaburkan, dll sehingga tidah boleh dimakandiminum. Dengan memperhatikan
label obat saja kita dapat menghindari kekeliruan.
2
Lebih baik lagi jika kita memisahkan tempat obat luar dan obat dalam. Obat-obat yang sudah lama atau tidak dikenali lagi identitasnya tidak diketahui tanggal
kadaluwarsanya sebaiknya dibuang saja.
3
Tempatkan almari obat pada tempat yang cukup tinggi digantung supaya tidak terjangkau anak-anak.
Petunjuk Umum Pertolongan Pertama pada Keracunan :
a.
Pertolongan terhadap keracunan yang ditimbulkan oleh zat apapun harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Pertolongan yang keliru atau berlebihan justru
mendatangkan bahaya baru. Ada beberapa tindakan pokok yang penting dalam memberikan pertolongan pertama pada keracunan:
24
b.
Cari racun yang mengenainya, misalnya dari botol bekasnya atau sisa yang masih ada. Pertolongan selanjutnya akan tergantung pada jenis racun yang mengenai.
c.
Bersihkan saluran nafas penderita dari kotoran, lendir atau muntahan.
d.
Jangan memberikan pernafasan buatan dengan cara mulut ke mulut. Apabila pernafasan buatan diperlukan, berikan dengan cara lainnya.
e.
Apabila racun tidak dapat dikenali, sementara berikan norit larutan arang batok kelapa di dalam air, putih telur-susu, dan air sebanyak-banyaknya untuk
melunakkan racun.
f.
Beberapa racun dapat merangsang muntah. Apabila tidak disertai muntah maka usahakan agar dimuntahkan, bisa dengan memberi minum segelas air yang
dicampur 1-2 sendok makan garam dapur atau 1-2 sendok makan mustard. Bisa juga dengan menekan tenggorokan penderita dengan jari. Pada anak-anak, muntah
dapat dirangsang hanya dengan memberinya minum air sebanyak mungkin. Catatan: muntah tidak boleh dirangsang pada keracunan bensin, basa keras, asam
keras, serta jika korban tidak sadar.
a. Obat-obat pelunak racun antara lain: norit, putih telur 60-100 cc, susu, larutan
tepung kanjiberas, mentega, minyak tumbuh-tumbuhan. Catatan: mentega dan minyak tidak boleh digunakan untuk keracunan obat pembasmi serangga
b. Obat pelawan keracunan asam keras: 1 Larutan encer soda kue dalam air
2 100 gram kapur tulis dalam air 3 Pecahan tembok dilarutkan dalam air
4 Larutan sabun dalam air
c. Obat pelawan keracunan basa keras: 1 Cuka dapur sebanyak 100-200 cc
2 Air jeruk 100-200 cc Setelah memberikan pertolongan pertama, segera bawa korban ke tempat pelayanan
kesehatan terdekat untuk memastikan kondisi korban
BAB III MATERI DAN METODE