Penyusunan Prioritas Penanganan Pemeliharaan Jalan

112 Tabel 4.10 Kebutuhan Biaya Penanganan Pemeliharaan Lanjutan NOMOR KONDISI JENIS BIAYA URUT RUAS N A M A R U A S JALAN PENANGANAN Rp 1 2 3 4 5 6 43 181 GESIKAN-GEMPOLAN baik Pem. Rutin 8.554.688,00 44 186 GANDONG-NGEPEH baik Pem. Rutin 8.020.020,00 45 295 GEMPOLAN - BTS KAB. TRENGGALEK sedang Pem. Berkala 4.526.324,00 46 306 KEBON - BANGUNJAYA baik Pem. Rutin 1.015.869,00 47 307 NGRANCE - SANAN sedang Pem. Berkala 5.971.759,00 48 311 PECUK - WATES baik Pem. Rutin 8.902.222,00 49 328 GOMBANG - SUWALUH baik Pem. Rutin 4.812.012,00 50 336 NGEBONG - TAMBAN sedang Pem. Berkala 7.498.045,00 51 337 SODO - TAMBAN sedang Pem. Berkala 16.562.342,00 52 349 SUKOANYAR - SAMBITAN baik Pem. Rutin 2.272.339,00 53 355 JALAN LINGKUNGAN DESA BANDUNG sedang Pem. Berkala 9.069.444,00 54 356 JALAN LINGKUNGAN PASAR BANDUNG rusak berat Rekontruksi 986.059.110,00 55 357 BANDUNG - SURUHAN KIDUL baik Pem. Rutin 2.272.339,00 56 358 BONSARI - KALIREJO NGUNGGAHAN baik Pem. Rutin 5.079.346,00 57 359 CONTHONG - KALIREJO NGUNGGAHAN baik Pem. Rutin 9.383.423,00 58 363 BANDUNG - NGUNGGAHAN baik Pem. Rutin 2.539.673,00 59 364 TANGGUL KUNDUNG - KALIANYAR baik Pem. Rutin 3.288.208,00 60 366 SURUHAN LOR - GOMBANG baik Pem. Rutin 4.304.077,00 61 376 SURUHAN LOR - SUKOHARJO baik Pem. Rutin 5.079.346,00 62 389 JALAN LINGKUNGAN DESA MERGAYU baik Pem. Rutin 3.047.608,00 63 393 TANGGUL TURIS - KEBOIRENG sedang Pem. Berkala 9.736.278,00 64 394 SAWO - GAMPING baik Pem. Rutin 4.330.811,00 65 395 JALAN DESA GEDANGAN baik Pem. Rutin 5.079.346,00 66 396 DSN KAUMAN - DSN BLIMBANG rusak berat Rekontruksi 1.599.025.276,00 67 397 JALAN LINGKAR PASAR C.DARAT baik Pem. Rutin 4.838.745,00 68 398 JL LINGKAR DSN KAUMAN C.DARAT baik Pem. Rutin 3.288.208,00 69 399 KENDHIT - GLOTHAN DESA TANGGUNG baik Pem. Rutin 6.095.215,00 Sumber : Hasil Analisis

3. Penyusunan Prioritas Penanganan Pemeliharaan Jalan

Pada sub bab ini akan disampaikan mengenai proses dan hasil prioritasi kegiatan penanganan jalan kabupaten di wilayah studi, yakni Kabupaten Tulungagung. Proses prioritasi dilakukan dengan alat bantu metoda Analytical Hierarchi Process AHP yang latar belakang teoretis serta metodanya disampaikan pada Bab 3. Di atas telah disampaikan mengenai kebutuhan 113 penanganan pemeliharaan jalan berikut dengan perkiraan biaya yang dibutuhkan. Dalam metoda Analytical Hierarchi Process yang digunakan sebagai alat bantu analisis untuk menentukan prioritas penanganan pemeliharaan jalan ini disebut sebagai alternatif alternative. Pada Sub Bab diatas telah disampaikan pula mengenai bobot dan variabel kriteria yang dipakai sebagai masukan dalam AHP yang disebut sebagai weighting variables. Sedangkan proses skoring scoring dari setiap alternatif untuk masing-masing variabel kriteria akan disampaikan sebagai berikut. a. Proses Prioritasi Penanganan Jalan Proses prioritasi penanganan jalan kabupaten dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut: 1 Pada setiap ruas jalan dilakukan proses skoring terhadap masing-masing kriteria dan variabelnya dengan metoda skoring seperti yang disampaikan pada Bab 3. 2 Kemudian dibuat matriks kinerja performance matrix dengan mengalikan hasil skoring Langkah 1, dengan bobot relatif setiap kriteria lihat Lampiran 4. 3 Prioritasi penanganan jalan setiap ruas jalan dilakukan dengan membandingkan kinerja setiap segmen ruas jalan terhadap kriteria, hasil Langkah 2, di mana segmen ruas jalan yang memberikan nilai skor terbobotkan yang lebih tinggi akan diprioritaskan penanganannya. 114 b. Penyampaian Hasil Skoring dan Prioritas Penanganan Ruas Jalan Pada Lampiran 4 menunjukkan hasil skoring, Lampiran 5 menunjukkan hasil performance matrix dan Lampiran 6 menunjukkan hasil prioritasi penanganan ruas jalan. Hasil penilaian kriteria dan perangkingan yang dilakukan untuk seluruh ruas jalan disajikan pada Lampiran 6. Dalam lampiran ini dapat dilihat urutan prioritas penanganan ruas jalan berdasarkan penilaian kriteria yang telah dilakukan. Ruas jalan Boyolangu – Campurdarat dengan fungsi arteri dan dan jenis kerusakan sedang menempati urutan pertama prioritas penanganan, diikuti oleh ruas jalan Tumpakmergo – Brumbun dengan fungsi kolektor dan jenis kerusakan rusak berat pada urutan kedua. Sedang urutan penanganan terakhir ditempati oleh ruas jalan Kebon – Bangunjaya dengan fungsi lokal dan jenis kondisi baik.

4. Program Penanganan Jalan dengan Beberapa Skenario Ketersediaan Dana