MODEL TENTANG KEMANDIRIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM Model Tentang Kemandirian Komisi Pemilihan Umum Dalam Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota (Perspektif Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

MODEL TENTANG KEMANDIRIAN
KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM
PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA
(Perspektif Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945)

TESIS
Diajukan Kepada
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister dalam Ilmu Hukum

Oleh :
Rahmat Setiawan Tonidaya
NIM : R.100 060 033

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
PROGRAM PASCA SARJANA
2016


ii

iii

iv

Abtstrak

Lahirnya pengaturan Pasal 9 huruf a, UU No. 10 Tahun 2016 yang berbunyi
“Tugas dan wewenang KPU dalam penyelenggaraan Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota meliputi: (a) Menyusun dan menetapkan Peraturan KPU
dan pedoman teknis untuk setiap tahapan Pemilihan setelah berkonsultasi dengan
Dewan Perwakilan Rakyat, dan Pemerintah dalam forum rapat dengar pendapat

yang keputusannya bersifat mengikat”, memperlihatkan adanya keterlibatan
eksekutif dan legislatif yang begitu sentral dan menentukan dalam kewenangan
KPU dalam menyusun dan menetapkan Peraturan KPU dan pedoman teknis untuk
setiap tahapan. Ketentuan tersebut berpotensi mengancam kemandirian KPU
sebagai lembaga negara mandiri. Jenis Penelitian yang digunakan untuk penelitian

ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan content
analysis method yaitu dengan metode analisis yuridis sebagai metode penguraian

materi peristiwa hukum yang diteliti dan ditulis atas dasar pertimbangan
penggunaan data primer yang bersumber dari hasil wawancara serta data sekunder
dan juga pendekatan perbandingan yang dilakukan dengan menggunakan studi
perbandingan hukum. Adapun hasil penelitian ini adalah, hasil penelitian hukum
deskriptif yaitu pelaksanaan kemandirian KPU menurut UU No. 10 Tahun 2016,
uji kemandirian KPU menurut UU No. 10 Tahun 2016 jika dibandingkan dengan
UUD Tahun 1945 dan hasil penelitian yang dilakukan dengan analisis kualitatif
yaitu model kemandirian KPU menurut UU No. 10 Tahun 2016 serta
menggunakan studi perbandingan hukum di negara lain.

Kata Kunci: kemandirian, kewenangan, dan lembaga negara mandiri.

v

Abstract
The enactment article of 9 point a, law number 10 year 2016 states “Duties
and Authority General Election Commissions in the conduct of elections of

governors, regents and mayors include: (a) Establishing and arrange General
Election Commission rules and technical guidelines for each stage of the election
after consultation with the House of Representatives and the Government in the
forum of a hearing decision will be binding ”, shows the involvement of the

executive and the legislative is so central and decisive in authority of the General
Election Commissions in drafting and establishing rules and technical guidelines
for each stage. Such provisions could potentially threaten the independence of the
Commission on Elections as an independent state agency. Research type used for
this study is qualitative descriptive. This study uses an content analysis approach,
the method of analysis is to explain material juridical legal events are researched
and written on the basis of the use of primary data sourced from interviews and
secondary data and also the comparative approach is done by using a comparative
study of law. As for the results of this research are, results of the research is
descriptive law that is the implementation of the independence of the Commission
in accordance with act number 10 year 2016, test the independence of the
Commission in accordance with act number 10 year 2016 if compared with the
Constitution and the results of research conducted with qualitative analysis that
models the independence of the Commission in accordance with act number 10
year 2016 and also uses comparative law in other countries.


Keywords: independence, authority, and independent state institutions

v

vi

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ………….……………………………….……….….
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………….
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………..
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ………………………….
ABSTRAK …………………….………………………………………..........
KATA PENGANTAR ………………………………………………………..
DAFTAR ISI ………………………………………………………………....
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………...
BAB I. PENDAHULUAN …………………….…………………………......
A. LATAR BELAKANG …………………………………………………..
B. RUMUSAN MASALAH ………………………………………………..
C. TUJUAN PENELITIAN ………………………………………………...

D. MANFAAT PENELITIAN ……………………………………………...
E. KERANGKA BERFIKIR ……………………………………………….
F. METODE PENELITIAN ………………………………………………..
G. SISTEMATIKA PENULISAN ………………………………………….
BAB II. LANDASAN TEORI ……………………………………………….
A. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………….…...
1. Teori Perundang-undangan …………………………………………..
2. Teori Demokrasi dan Pemilu serta Lembaga Mandiri ……………….
3. Kerangka Teori …………………………………………………….....
a. Teori Perundang-undangan ………………………………………..
b. Teori Demokrasi dan Pemilu serta Lembaga Mandiri …………….
BAB III. PEMBAHASAN …………………………………………………...
A. PELAKSANAAN KEMANDIRIAN KPU MENURUT UNDANGUNDANG NOMOR 10 TAHUN 2016 ………………………………….
1. Kemandirian KPU ……………………………………………………
2. KPU sebagai penyelenggara pemilu yang demokratis ……………….
3. Pelaksanaan Kemandirian KPU menurut Undang-Undang Nomor 10
Tahun 2016 …………………………………………………………...
B. UJI KEMANDIRIAN KPU MENURUT UNDANG-UNDANG
NOMOR 10 TAHUN 2016 JIKA DIBANDINGKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 1945 ………………....................................................................
1. Uji Kemandirian KPU ………………………………………………..
2. Kewenangan Mahkamah Konstitusi ……………….…………………
vii

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
1
1
7
7
7
8
10

15
17
17
17
36
48
48
52
56
56
56
64
72

77
77
82

C. MODEL KEMANDIRIAN KPU MENURUT UNDANG-UNDANG
NOMOR 10 TAHUN 2016 ……………………………………………...

1. Penataan KPU sebagai lembaga negara yang mandiri ……………….
2. Pola rekrutmen keanggotaan KPU …………………………………...
3. Relevansi perbandingan kemandirian di Kosta Rika dan Australia ….
BAB IV. PENUTUP …………….…………………………………………...
A. KESIMPULAN ……………..…………………………………………...
B. SARAN …………………..……………………………………………...
C. DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………...

viii

83
83
88
90
94
94
97
98

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1
Stufenbau des recht atau teori tangga milik Hans Kelsen ……………………
Gambar 1.2
Teori kelompok norma milik Hans Nawiasky ……………………………….
Gambar 1.3
Lembaga Negara pasca perubahan UUD NRI Tahun 1945 ………………….

ix

24
24
84

Dokumen yang terkait

Peranan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Pemilihan Umum Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Studi Kasus: Panwaslu Kota Medan)”

11 109 155

Jaminan Kebebasan Beragama Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4 107 133

Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Dalam Rangka Pelaksanaan Kedaulatan Rakyat Di Indonesia (Analisis Yuridis Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden)

0 7 118

Syarat Hal Ihwal Kegentingan Yang Memaksa Dalam Pembuatan Peraturan Pemerintahan Pengganti Undang-Undang (Studi Analisis Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota)

2 57 90

EFEKTIFITAS KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM MENSOSIALISASIKAN PEMILU LEGISLATIF Studi Pada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tulang Bawang Dalam Pemilu Legislatif 2009)

0 8 21

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009

0 1 36

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembara

0 0 16

BAB II BENTUK-BENTUK PERBUATAN YANG DIKUALIFIKASIKAN SEBAGAI TINDAK PIDANA PEMILIHAN UMUM - Peranan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Pemilihan Umum Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara

0 0 52

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 halaman 86-92); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang

0 0 9

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Re

0 0 12