Analisis Operating Hasil Analisis Kualitatif

5. Komponen Industri Tenun dan Komponen Industri Pertanian 6. Komponen Generator, dan lain-lain Bahan baku yang digunakan dalam kegiatan produksi juga berbeda- beda. Bahan baku yang digunakan antara lain, yaitu sebagai berikut : 1 SS Si7 2 S 45 C 3 STKM 4 VCU 45 H, dan lain-lain

4.2 Pembahasan

4.2.1 Hasil Analisis Kualitatif

4.2.1.1 Analisis Operating

Leverage Divisi Tempa dan Cor pada PT.PINDAD Persero Bandung Data dalam mengumpulkan informasi dari data yang diolah oleh pihak lain yaitu PT.PINDAD Persero Bandung. Data yang digunakan yaitu biaya tetap, biaya variabel dan penjualan sampai tahun 2002 sampai dengan 2009 yaitu sebagai berikut: Operating Leverage merupakan penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas faktor Operating Leverage adalah suatu ukuran, pada tingkat penjualan tertentu, seberapa besar persentase perubahan volume penjualan akan mempengaruhi laba. Semakin laba bersih mendekati nol, semakin dekat perusahaan ke titik impas. Hal ini akan menyebabkan faktor Operating Leverage tinggi. Pada saat volume penjualan menggelembung dan laba bersih akan membengkak pula dan konsekuensinya, faktor Operating Leverage secara progresif menjadi lebih kecil. Dengan demikian, faktor Operating Leverage berkaitan dengan jarak antara titik impas dengan volume penjualan sekarang atau yang diharapkan. Perhitungan Operating Leverage dengan rumus menghitung Operating Leverage pada PT.PINDAD Persero berdasarkan data yang diperoleh penerapan dan perhitungan Operating Leverage dengan rumus sebagai berikut : OL = ୗି୚େ ୗି୚େି୊େ OL 2002 = , ି , , ି , ି , = , , = 7,9578302684392317106492258971011 OL 2003 = , ି , , ି , ି , = , , = 3,212051706010077249185615791964 OL 2004 = , ି , , ି , ି , = , , = 2,6794543198025110470392072791058 OL 2005 = , ି , , ି , ି , = , , = 2,3129832562903257938068398693277 OL 2006 = , ି , , ି , ି , = , , = 3,8840795174007186603234196477189 OL 2007 = , ି , , ି , ି , = , , = 2,3640757595451284529299910377797 OL 2008 = , ି , , ି , ି , = , , = 1,6084699441420797612269460342457 OL 2009 = , ି , , ି , ି , = , , = 1,2486759465053569991551932000019 Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan Operating Leverage dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.2 Operating Leverage Divisi Tempa dan Cor PT.PINDAD Persero Bandung Periode 2002-2009 Tahun Operating Leverage Selisih Perkembangan 2002 7,9578302684392317106492258971011 - - 2003 3,212051706010077249185615791964 4,75 59,60 2004 2,6794543198025110470392072791058 0,53 16,50 2005 2,3129832562903257938068398693277 0,36 13,48 2006 3,8840795174007186603234196477189 1,57 67,67 2007 2,3640757595451284529299910377797 1,52 39,07 2008 1,6084699441420797612269460342457 0,76 32,06 2009 1,2486759465053569991551932000019 0,36 22,36 Sumber : Data Perolehan Operating Leverage Divisi Tempa dan Cor PT.PINDAD Persero Bandung Periode 2002-2009 Untuk lebih jelas dan memudahkan dalam mengetahui Operating Leverage dari tabel di atas maka dibuatlah grafik Operating Leverage. Berikut grafik dari Operating Leverage pada PT.PINDAD Persero Bandung dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2009. Berdasarkan pe dan grafik 4.1 adalah 1 Pada tahun 2003 mengalami kena menjadi sebesar penghematan bi hargnya lebih r mempengaruhi 2 Pada tahun 2004 sebesar Rp 2,67 yaitu sebesar 7, 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 2001 2002 Gambar 4.1 Grafik Operating Leverage penjelasan diatas mengenai operating leverage h sebagai berikut : 2003 kondisi Operating Leverage PT.PIN kenaikan sebesar Rp 3,21 atau 59,60 unt sar Rp 7,96 untuk tahun 2003 penurunan terse biaya karena adanya penggunaan bahan rendah atau perubahan metode produksi, ma uhi penjualan yang akan dijual kekonsumen. 2004 kondisi Operating Leverage PT.PIN 2,67 Operating Leverage pada tahun ini menga r Rp 0,53 atau 16,50 . Penurunan terse 7,95 3,21 2,67 2,31 3,88 2,36 1, 2003 2004 2005 2006 2007 2008 operating leverage rage dari tabel 4.1 INDAD Persero untuk tahun 2002 rsebut diakibatkan pengganti yang maka hal ini akan INDAD Persero galami penurunan sebut diakibatkan 1,60 1,24 2009 2010 perusahaan melakukan penghematan biaya operasional dengan mengurangi biaya bahan produksi. 3 Pada tahun 2005 kondisi Operating Leverage PT.PINDAD Persero sebesar Rp 2,32 Operating Leverage pada tahun ini mengalami penurunan lagi yaitu sebesar Rp 0,36 atau 13,48 . Penurunan tersebut disebabkan karena dalam menentukan harga jual produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan maka mengakibatkan berkurangnya minat konsumen yang akan membeli produk tersebut. 4 Pada tahun 2006 kondisi Operating Leverage PT.PINDAD Persero sebesar Rp 3,88 Operating Leverage mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp1,57 atau 67,67 . Kenaikan tersebut disebabkan naiknya biaya pencegahan dikarenakan manajemen perusahaan berharap dengan meningkatkan biaya pencegahan dapat memperkecil jumlah kegagalan produksi yang dihasilkan. 5 Pada tahun 2007 Operating Leverage PT.PINDAD Persero sebesar Rp 2,36 Operating Leverage mengalami penurunan lagi yaitu sebesar Rp 1,52 atau 39,07. Penurunan tersebut disebabkan biaya bahan baku naik akan mengalami perubahan produk dan jasa yang akan dijual. 6 Pada tahun 2008 Operating Leverage PT.PINDAD Persero sebesar Rp 1,60 Operating Leverage mengalami penurunan yaitu sebesar Rp 0,76 atau 32,06 . Penurunan tersebut diakibatkan naiknya biaya pemeliharan dan perbaikan mesin yang menyebabkan naiknya harga jual produk sebagai minat konsumen menjadi berkurang. Dengan berkurangnya minat konsumen, maka penjualan pada tahun tersebut mengalami penurunan. 7 Pada tahun 2009 Operating Leverage PT.PINDAD Persero sebesar Rp 1,24 Operating Leverage mengalami penurunan yang sangat dratis yaitu sebesar Rp 0,36 atau 22,36 maka disebabkan karena biaya-biaya tersebut dapat mempengaruhi pemakaian tenaga kerja dan pemakaian mesin terlalu boros dan menyebabkan kerusakan sehingga tidak bisa dikendalikan lagi. Dari penjelasan tersebut diatas tentang Operating Leverage pada tahun 2002 sampai dengan 2009 pada PT.PINDAD Persero pada umumnya mengalami kenaikan dan penurunan. Hal ini disebabkan karena kenaikan volume penjualan dalam menentukan kualitas produk yang baik maka dengan cepat manajemen dapat memperkirakan kenaikan laba sehingga bisa menekan biaya tetap dan biaya variabel dan sebaliknya jika penurunan volume penjualan dalam kualitas produk tidak bagus maka laba akan mengalami penurunan sehingga bisa menekan biaya tetap dan biaya variabel tersebut. Hal ini diungkapkan pula oleh Eugene F. Brigham dan Joel F.Houston 2004:9 yaitu “Operating Leverage meningkat maka penurunan dalam penjualan dapat mengakibatkan penurunan yang besar dalam laba operasi dan sebaliknya jika Operating Leverage menurun maka dalam penjualan meningkat dapat mengakibatkan kenaikan yang besar dalam laba operasi.”

4.2.1.2 Analisis Break Even Point Divisi Tempa dan Cor pada PT.PINDAD

Persero Bandung Sebelum dilakukan proses analisis Break Even Point, terlebih dahulu dilakukan proses pengklasifikasikan biaya tetap dan biaya variabel. Perencanaan yang baik merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Penggolongan biaya menjadi biaya tetap dan biaya variabel merupakan salah satu alat yang digunakan perusahaan dalam perencanaan perolehan laba maupun titik impas BEP. Biaya digolongkan kedalam biaya tetap dan biaya variabel akan tetapi disamping itu terdapat pula biaya yang mempunyai sifat keduanya yaitu biaya semi variabel. Pada semi variabel, kita harus melakukan pemisahan terlebih dahulu kedalam unsure biaya tetap dan biaya variabel. Perhitungan Break Even Point tahun 2002 sampai dengan 2009 sebagai berikut : BEP rupiah = ୊େ ି ୚ୌ BEP rupiah 2002 = . . . , ି . . . , . . . , = . . . , ି , = . . . , , = 26.429.722.382,643176807653640073631 BEP rupiah 2003 = . . . , ି . . . , . . . , = . . . , ି , = 25.398.717.716,39 0,9276010292103522419526184290176 = 27.381.079.706,230391101378450966531 BEP rupiah 2004 = . . . , ି . . . , . . . , = . . . , ି , = 29.116.252.788,69 0,92707300480103454370296422515521 = 31.406.645.040,795721865831867846113 BEP rupiah 2005 = . . . , ି . . . , . . . , = . . . , ି , = . . . , , = 34.905.231.585,124625613064395148641 BEP rupiah 2006 = . . . , ି . . . , . . . , = . . . , ି , = . . . , , = 34.310.465.735,774661786328123809765 BEP rupiah 2007 = . . . , ି . . . , . . . , = . . . , ି , = 35.045.300.195,31 0,93512283191288552791657261663645 = 37.476.681.136,767240533667580678209 BEP rupiah 2008 = . . . , ି . . . , . . . , = . . . , ି , = 36.931.936.196,26 0,94829236798747384024781111580701 = 38.945.727.544,596077994470196357828