49
d. Bentuk Normal ke Tiga Third Normal Form 3 NF Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada
relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan update terhadap relasi tersebut.Suatu relasi
dikatakan dalam bentuk ketiga jika berada pada bentuk normal kedua dan semua atribut bukan kunci tidak memiliki transitif terhadap kunci primer.
2. Relasi Tabel Relasi Tabel menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang
berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat pada himpunan entitas-himpunan
entitas tersebut membentuk himpunan relasi Relationship Sets. 3. KardinalitasDerajat Relasi
Menurut Fathansyah 2007 : 77, Kardinalitas menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan
entitas yang lain. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas,
kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga
sebaliknya. Berikut kardinalitas yang bisa terjadi diantara entitas-entitas, antara lain sebagai berikut :
a. Satu ke Satu One-To-One Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan
paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu
50
juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
b. Satu ke Banyak One-To-Many Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling
banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A. c. Banyak ke Satu Many-To-One
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak
sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.
d. Banyak ke Banyak Many-to-Many Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat
berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A. 4. Diagram E-R Diagram Entity-Relationship
Menurut Fathansyah 2007 : 79, Model E-R yang berisi komponen- komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing
dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari ‘dunia nyata’ yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih
sistematis dengan menggunakan Diagram E-R.
51
1.2.4 Pengujian Software
Roger Pressman 2002 : 59 Pengujian Software perangkat Lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian
pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean. Metode pengujian yang digunakan oleh penulis adalah black-box testing.
Black Box Testing digunakan untuk menguji fungsi-fungsi dari perangkat lunak yang dirancang.Pengujianblack box berfokus pada persyaratan fungsional
perangkat lunak. Dengan demikian, pengujiuan black box memungkinkan perekayasa
perangkat lunak mendapat serangkain kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk semua program. Pengujian
black box merupakan pendekatan komlementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan. Pengujianblack box
berusaha menemukan kesalahan dalm kategori sebagai berikut :
1. Fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan antar muka
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja
5. Inisialisasi kesalahan terminasi
123
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil dari pembahasan yang ada pada Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan di
Bober Café
adalah sebagai berikut : 1. Sistem yang berjalan sebelumnya memiliki beberapa kekurangan dalam hal
penyimpanan data terutama transaksi-transaksi yang dilakukan setiap hari karena masih berupa arsip sehingga bisa terjadi kerusakan bahkan hilang.
Dengan adanya sistem informasi yang baru ini diharapkan penyimpanan data dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efektif .
2. Pembuatan laporan di
Bober Café
yang masih manual, sehingga hal tersebut memakan banyak waktu dan sering terjadi kesalahan dalam perhitungan data.
Dengan adanya sistem informasi ini pembuatan laporan pembelian dan penjualan menjadi lebih efektif dan efisien.
3. Pencatatan pemesanan makanan dan pembelian bahan makanan yang masih manual dan tidak ada arsip akan memperlambat kinerja di
Bober Café
. Dengan adanya sistem informasi ini, pencatatan akan lebih detail tercatat.
124
6.2 Saran
Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan di
Bober Café
ini masih memiliki keterbatasan, sehingga untuk itu penulis menyarankan untuk pengembangan aplikasi
selanjutnya agar : 1. Pada Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan di
Bober Café
yang dibuat penulis, masih terdapat kekurangan, diantaranya tidak adanya fasilitas
booking online diharapkan untuk kedepannya akan bisa membuat sistem pemesanan yang terdapat fasilitas booking secara online.
2. Untuk kedepannya Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan di
Bober Café
ini bisa dikembangkan, artinya sistem pembayaran dapat dilakukan debit maupun kredit.
3.
Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan di
Bober Café
ini bisa dikembangkan sehingga bisa mengolah data keuangan
Bober Café
, seperti laporan buku besar, dan laporan laba rugi.
8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Menurut komite standar perekayasaan Amerika American standard Institute Inc “sistem merupakan serangkaian metode, prosedur atau teknik yang
disatukan oleh interaksi yang teratur sehingga membentuk suatu kesatuan yang terpadu“.
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin 2005 : 2 Pemahaman sistem dengan pendekatan prosedur yaitu suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan untuk
mencapai tujuan tertentu. Prosedur adalah rangkaian operasi yang melibatkan beberapa benda
seperti ALU, Control Unit di dalam satu lebih komponen seperti memori dan CPU jika dalam sistem komputer.
2.1.1 Elemen Sistem
Elemen sistem adalah sistem informasi yang terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data,
jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik.
1. Orang Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analisis
sistem, programmer, personil data entri, dan manajer sistem informasi.
9
2. Prosedur Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena
prosedurdisediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai,
instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.
3. Perangkat keras Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer
pusatpengolah, unit masukankeluaran, peralatan penyimpanan data, dan terminalmasukankeluaran.
4. Perangkat lunak Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :
a. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem
komputer. b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan
keputusan. c. Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang secara
spesifik dibuat untuk setiap aplikasi. 5. Basis data
File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti diskette, harddisk, magnetic tape, dan