Analisis SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTASEKONOMl
MEDAN

ANALISIS SWOT TERRADAP PROSPEK BISNIS PADA USAHA
APOTEK DI KOTA SmOLGA

SKR!PSI
Disusun Oleh :
LYDIA MARIANA PANGGABEAN
NIM : 010502093
DEPARTEMEN : MANAJEMEN

Guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi
2005

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

FAKULTASEKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROGRAM STRATA-l
MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA

LYDIA MARIANA PANGGABEAN

NIM

010502093

DEPARTEMEN

MANAJEMEN

JUDUL SKRlPSI


ANALISIS SWOT TERHADAP PROSPEK BISNIS
PADA USAHA APOTEK DI KOTA SIBOLGA

Tanggal

.

Ketua Departemen

(Prof.Dr.Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi)

Tanggal

.
Dekan

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc)

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008


FAKULTASEKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROGRAM STRATA-l
MEDAN

PENANGGUNG JAWAD SKRIPSI

NAMA

LYDIA MARIANA PANGGABEAN

NIM

010502093

DEPARTEMEN

MANAJEMEN


ruDUL SKRlPSI

ANALIS1S SWOT TERHADAP PROSPEK BISNIS
PADA USAHA APOTEK DI KOTA SIBOLGA

Tanggal

.

Pembimbing

(Prof.Dr.Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi)

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

KATAPENGANTAR

Pujian, honnat dan kemuliaan penulis persembahkan kepada Bapa yang
Maha Kudus atas kasih dan berkatNya sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis sebagai salah
satu syarat penulis dalam memperoleh gelar saJjana ekonomi.
Penulis telah banyak menerima saran, motivasi dan doa dari berbagai
pihak dalam menyelesaikan skripsi ini.Oleh karena itu pada kesempatan ini,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada:

1. Bapak Drs. Thon Tatbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
2. Ibu Prof. DR. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Dapartemen
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus
selaku Dosen Pembimbing yang banyak mengarahkan dan memberikan
saran kepada penulis
3. Ibu Dra. Lisa Marlina,M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
4. Ibu Dra. Marhayanie,M.Si selaku Dosen Wali yang banyak membimbing
dan mengarahkan penulis selama menjadi mahasiswi di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
5. Bapak Drs. Ami Dilham, M.Si selaku Dosen Pembandingl yang telah
memberikan saran atas perbaikan skripsi ini


Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek
Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
1
USU e-Repository © 2008

6. Ibu Dra. Yulinda, M.Si selaku Dosen Pembanding II yang telah
memberikan saran atas perbaikan skripsi ini.
7. Seluruh pemilik dan karyawan usaha-usaha Apotek yang ada di Kota
Sibolga yang membantu penulis dalam pengambilan data bagi penulisan
skripsi ini.
8. Seluruh dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara untuk semua jasa-jasanya dalam memberikan bantuan selama masa
perkuliahan
9. Papa dan Mama tersayang aim. Runding Panggahean dan Flora hr.

Sihurian serta adek-adekku Sylvia dan Dody yang selalu memberi doa
dan dukungan agar penulis tetap bersemangat dalam menyelesaikan
kuliahku.
10. Mami Mertuaku tersayang Ny. St. TM Purba hr Togatorop yang

mendukung dan menjaga Malaikat mungilku pada saat penyelesaian
skripsi.
11. Terkhusus buat Suamiku tercinta, Ricky Hasoloan Purba, SE dan
Malaikat mungilku Theresia Jeremia Purba yang selalu berdoa dan
memacu semangat Mama untuk menyelesaikan tugas akhir.
12. Ten Brothers and Sisters, Vivi imoet, Martin kriwil, Mage, Ayoe birong,
Shelvi ences, Henry maniez, Nepho playboy kabe1,Maria Iyes, 'n Libra.
Thanx guys buat kebersamaan selama di bangku ku1iah.
13. Abang Neu Pal yang menjadi tempat untuk selalu bertanya dalam
penulisan skripsi ini

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek
Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
11
USU e-Repository © 2008

14. Sohib-sohibku yang ada di kost Gang Bahagia no.16a, Lasma, K'ade,
Ruth, Bang Ponnan, Fernando, Bobby. Terimakasih buat dukungan dan
bantuannya.
15. Seluruh pihak yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi iill

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, baik dalam
isi maupun penyajiannya mengingat keterbatasan penulis. Namun penulis
berharap skripsi iill dapat bennanfaat bagi semua pihak.

Medan,

September 2005
Penulis

Lydia Mariana

iii Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek
USU e-Repository © 2008

DAFTAR lSI

Halaman

KATA PENGANTAR

..

DAFTAR lSI

IV

DAFTAR GAMBAR ..,

vii

DAFTAR TABEL..........................................................................................

viii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................


1

B. Perwnusan Masalah

4

C. Kerangka Pemikiran

4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................

5

1. Tujuan Penelitian.....

5

2. Manfaat Penelitian.....................................................


5

E. Metode Penelitian............................................................

5

1. Batasan Penelitian

5

2. Tempat / Lokasi Penelitian.......

5

3. Jenis l'enelitian

6

4. Populasi dan Sampe1..................................................

6

5. Jenis Data

6

6. Tehnik Pengumpulan Data

6

7. Tehnik Analisis Data

7

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek
Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
IV
USU e-Repository © 2008

BABII

URAIAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Kewirausahaan dan Usaha Keeil.............

1. Disiplin Ilmu Kewirausahaan

BAB III

'"

9

9

2. Karakteristik Kewirausahaan..........

10

3. MotifBerprestasi Kewirausahaan

12

4. Ide dan Peluang Kewirausahaan..........................

13

5. Strategi Bersaing Dalam Kewirausahaan

15

B. Pengertian dan Kriteria Usaha Keeil..............................

17

1. Kekuatan dan Kelemahan Usaha Keeil.................

19

C.

Analisis SWOT

'"

23

D.

Analisis Lingkungan Perusahaan.................................

24

1. Lingkungan Eksternal.

24

2. Lingkungan Internal.................................................

26

GAMBARAN UMUM USAHA-USAHA
A.

Deskripsi Usaha-UsahaApotek

.

28

1. Tataeara Pemberian Izin Usaha Apotek

.

32

2. Lokasi Usaha-usaha Apotek

.

36

3. Pemasok (Vendor) Usaha-usaha Apotek

.

37

B.

Gambaran Umum Struktur Organisasi

.

40

C.

Kegiatan Usaha-usaha Apotek

.

45

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek
Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
v
USU e-Repository © 2008

BABIV

ANALISA DAN EVALUASI

A.

Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan serta Ancaman yang
dihadapi usaha Penyewaan Komputer

BABV

Daftar Pustaka

,

'"

.

47

B.

Matrik Faktor Internal

.

56

C.

Matrik Faktor Strategi Eksternal

..

58

D.

Matrik Profil Kompetitif..

.

60

E.

Matrik SWOT

.

63

1. Strategi Strength - Opportunitity

.

64

2. Strategi Weakness - Opportunity

.

66

3. Strategi Strength - Threat

.

67

4. Strategi Weakness - Threat

.

68

,

'"

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan..............

70

B. Saran.............

73

75

Lampiran

VI
Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek
Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1

Kerangka Pemikiran Analisis SWOT

'"

4

Gambar 2

Diagram Analisis SWOT..

23

Gambar 3.1

Bagan Distribusi Obat di Kota Sibolga

39

Gambar 3.2

Bagan Struktur Organisasi Usaha-usaha Apotek...................

41

Gambar 3.3

Bagan Pelayanan Non Resep

45

Gambar 3.4

Bagan Pelayanan Resep...

46

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap
viiProspek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabell

Matrik SWOT

.

7

Tabel2

Karakteristik Kewirausahaan

.

10

Tabe13.1

Usaha-usaha Apotek di Kota Sibolga

.

29

Tabel3.2

Pembukuan Harian Usaha .'

.

43

Tabel4.l

TabelIFAS

.

57

Tabel4.2

TabelEFAS

.

59

Tabel4.3

Tabel Matrik Profil Kompetitif

.

61

Tabe14.4

Tabel Matrik SWOT

, .

65

,

,

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap YIlI
Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

ABSTRAK
Lydia Mariana Panggabean (2005). Tinjauan Analisis SWOT Terhadap
Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga. Ibu Prof. DR. Ritha F.
Dalimunthe, SE, Msi selaku Dosen Pembimbing, Ibu Dra. Lisa Marlina, Msi
selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara, Bapak Drs. Ami Dilham, Msi dan Ibu Dra. Yulinda, Msi
selaku Dosen Pembanding .
Kebutuhan masyarakat yang eukup tinggi terhadap produk farmasi dan
sifat penyakit yang dapat menimpa siapa saja tanpa memandang status atau
kedudukan seseorang, membuat usaba ini banyak diminati oleh para
wirausabawan.
Kebutuhan masyarakat yang eukup tinggi terhadap obat-obatan di Kota
Sibolga, menarik minat para wirausahawan ootuk menanamkan modalnya di
bidang usaba ini. Terbukti sejak tahoo 2002 jumlab apotek bertambab dari tiga
apotek menjadi tujuh apotek. Kondisi ini membuat persaingan usaba apotek di
Kota sibolga menjadi semakin ketat. Keadaan ini semakin diperparab dengan
keinginan doketer ootuk memperoleh keootungan yang besar dengan cara
menyediakan obat-obatan bagi pasien di tempat prakteknya.
Sampel diperoleh dengan menggunakan tehnik nonprobability sampling
dengan sampel jenuh yaitu merupakan tehnik penentuan sampel, dimana seluruh
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Data diperoleh dari sampel dengan
wawaneara terstruktur, observasi dan menyebarkan kuisioner, sehingga dapat
diketahui faktor yang mempengaruhi prospek usaha-usaha apotek di Kota Sibolga.
Hasil penelitian menoojukkan babwa kemampuan usaba apotek yang ada
di Kota Sibolga daJam memposisikan usabanya masih berada di bawab rata-rata
faktor strategis yaitu sebesar 2,71. Yang mampu berada diatas rata-rata posisi
tersebut hanya sebesar 42,86 % sedangkan sisanya masih berada dibawab bobot
angka tersebut atau sebesar 57,14%. 01eh karena itu usaha-usaba apotek yang ada
di Kota Sibolga perlu mengganti faktor-faktor strategis yang digunakan selama ini
dalam merebut pasar.
Kata Kooei : analisis SWOT, prospek bisnis usaha apotek

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

\

J.

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

.

BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Peranan industri kecil atau usaha kecil yang selama ini kurang mendapat
perhatian dari pemerintah menjadi semakin penting, terutama untuk menampung
pekelja atau karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kelja (PHK) dan
mensuplai produk - produk murah bagi kelompok masyarakat miskin. Secara
umum, meskipun tidak dapat dipukul rata, usaha kecil justru mampu bertahan
dibandingkan dengan usaha skala besar. Hal ini disebabkan karena usaha kecil
lebih mudah untuk mengalihkan usaha ketika mengalami kesulitan. Misalnya
pedagang es, ketika musim hujan dapat menjual makanan, petani kecil juga dapat
menjadi tukang becak ketika musim panen telah berlalu. Suatu pandangan masa
lalu yang mengatakan bahwa usaha kedl penuh dengan resiko tidak terbukti
kebenaraunya karena kemudahan dalam pengalihan usaha tersebut.
Kesehatan sangat penting bagi setiap orang. Tanpa tubuh yang sehat,
seseorang tidak akan dapat melaksanakan kegiataunya. Namun sepanjang
hidupnya setiap orang

pasti pernah menderita penyakit. Tentunya untuk

menyembuhkannya hams dengan meminum obat. Hal inilah yang menyebabkan
tingkat kebutuhan masyarakat terhadap obat-obatan sangat tinggi. Melihat
tingginya tingkat kebutuhan masyarakat tersebut menarik minat para pengusaha
kecil untuk membuka usaha yang menjual obat-obatan (disebut dengan apotek).

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek
I Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

2

Kotamadya Sibolga yang mempakan daerah penelitian penulis, adalah
suatu daerah yang berada dikawasan pantai barat propinsi Sumatera Utara. Dihuni
oleh penduduk kurang lebih empat puluh lima ribu jiwa. Tentunya tingkat
kebutuhan mereka terhadap obat-obatan juga tinggi. Dengan tingkat pendidikan
masyarakat yang semakin berkembang, membuat cara berpikir mereka yang
semakin rasional. Dulu jika ada salah seorang anggota keluarga mereka yang
sakit, mereka akan segera membawanya ke dukun. Tetapi sekarang mereka akan
segera memberi obat atau membawanya ke dokter.
Kondisi di atas menarik minat para wirausahawan untuk menanamkan
modalnya di bidang usaha ini. Terbukti dengan dibukanya empat apotek bam di
Kotamadya Sibolga sejak tahun 2002 hingga 2003, yaitu Apotek Segar, Apotek
Kopersum Apotek Dody, dan Apotek Horas Farma. Padahal sebelumnya,
pertumbuhan usaha apotek di Kotamadya Sibolga betjalan sangat lambat. Dari
hasil pengamatan penulis, usaha apotek yang ada di kota Sibolga sebelumnya
hanya beljumlah tiga usaha apotek yaitu Apotek Panggabean, Apotek Million dan
Apotek Sehat.
Pertumbuhan usaha apotek yang semakin meningkat, membuat tingkat
persaingan di antara mereka untuk memperoleh konsumen juga meningkat.
Kondisi ini semakin diperburuk oleh sikap dari dokter-dokter di Kotamadya
Sibolga yang ingin memperoleh keuntungan yang lebih besar dari pasienpasiennya dengan menyediakan obat-obatan yang diresepkannya kepada pasien.
Sedangkan Menteri Kesehatan

telah menetapkan peraturan yang hanya

mengijinkan apotek mendistribusikan obat-obatan kepada pasien. Sedangkan

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

3

dokter hanya diperbolehkan menyediakan dan memberikan obat suntik saJa
kepada pasien. Akibatnya pangsa pasar dari apotek-apotek yang ada di
Kotarnadya Sibolga semakin sempit.
Oleh karena itu para pengusaha apotek yang ada di Kotamadya
Sibolgasemakin dituntut untuk mampu memanfaatkan kondisi internal maupun
eksternalnya dalam pengembangan usahanya. Melalui analisa yang strategis
terhadap lingkungan eksternal akan dapat diketahui apa yang menjadi ancaman
dan peluang bagi perusahaan. Setelah mengetahui situasi eksternal yang dihadapi,
maka analisa lingkungan internal perlu dilakukan guna mengetahui apa yang
menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hal ini disebabkan karena prospek
suatu perusahaan tidak bisa terlepas dari pemahaman tentang lingkungan yang ada
baik di dalam rnaupun di luar lingkungan perusahaan, karena pengaruh
lingkungan tersebut yang senantiasa berinteraksi.
Penulis dalam penulisan skripsi ini ingin melihat bagaimanakah prospek
dari usaha-usaha apotek di Kotarnadya Sibolga ditinjau dari kekuatan serta
kelemaharmya dalam menjalankan usahanya ditengah persaingan antar mereka
dalam memanfaatkan peluang dan merebut pangsa pasar, apakah hanya dengan
melihat peluang yang ada tanpa memperhatikan kelemahan dan ancamarmya.Hal
inilah yang mendorong Penulis untuk memilih judul "Tinjauan Analisis SWOT

Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga"

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

4

B. Perumusan Masalab
Berdasarkan latar belakang, maIm perumusan masalahnya adalah sebagai
berikut : "Bagaimanakab prospek bisnis usaba apotek di kota Sibolga
ditinjau dari analisis SWOT ?"

C. Kerangka Pemikiran

Pengembangan alur pemikiran selar1iutnya adalah melakukan analisis
SWOT terhadap usaha apotek di Kota Sibolga. Analisis SWOT dilakukan dengan
melihat faktor·faktor internal dan eksternal yang dihadapi industri tersebut yang
terdiri dari kekuatan dan kelemahan serta ancaman dan peluang.
Setelah dilakukan pengolahan data, analisis SWOT akan menghasilkan
suatu gambaran mengenai keadaan industri ini, apakah kuat, lemah atau terancam.
Selanjutnya penentuan rencana strategis yang sesuai dengan kondisi industri ini
dapat dilakukan. Berikut ini gambar kerangka pemikiran yang digunakan penulis
dalam penelitian ini :
Gambar 1 Kerangka pikir analisis SWOT pada usaha apotek di Kota Sibolga
Usaha apotek
di kota Sibolga



Faktor Internal
Kekuatan dan
Kelemahan

L

I

Faktor Eksternal
Peluangdan
Ancaman
Analisis
SWOT




Rencana Strategis

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dati penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan dan
peluang (sebagai faktor pendorong) serta kelemahan dan ancaman (sebagai
faktor penghambat) pada usaha apotek di kota Sibolga.
2. Manfaat penelitian
a. Bagi pengusaha apotek,diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan
masukan bagi pengusaha apotek di daerah penelitian
b. Bagi kalangan akademis, diharapkan penelitian ini dapat menjadi
hahan referensi dalam melakukan penelitian tentang objek yang sarna
di masa yang akan datang
c. Bagi penulis, diharapkan dapat menmbah pengetahuan tentang tehnik
melakukan analisis SWOT dan mampu melihat kondisi dan posisi
industri kecil terhadap Iingkungan ekstemalnya.

E. Metode Penelitian
1. Batasan Penelitian

Penelitian ini membahas tentang analisis SWOT terhadap prospek usaha
apotek yang ada di kota Sibolga yang herjumlah tujuh usaha.
2. TempatlLokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di wilayah Kota Sibolga, dengan objek yaitu usaha
yang menjual produk-produk kefarmasian, yaitu apotek.

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

6

3. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang lebih bersifat operasional
yakni dengan melakukan analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal
industri keciI melalui analisis SWOT
4. Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah usaha apotek yang terdaftar di Dinas
Kesehatan Kota Sibolga yang beJjumlah 7 usaha apotek. Penarikan sampel
menggunakan tehnik nonprobability sampling dengan

sampling jenuh yaitu

merupakan tehnik penentuan sampel dimana semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel (Sugiyono,2003:78).
5. Jenis Data
Menurut cara memperolehnya

(Supranto,2000:1O) data yang digunakan

dalam penelitian ini berupa :
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian melalui kuesioner dan wawancara terstruktur.

b. Data sekunder, yaitu data-data yang diperoleh dari sumber lain yang
mempunyai keterkaitan dengan penelitian ini. Data sekunder dari
penelitian ini adalah basil penelitian terdahulu.
6. Tehnik Pengumpulan Data
Alat untuk memperoleh data dari objek penelitian (Supranto,2000:23) adalah
sebagai berikut :
a. Wawancara terstruktur, yaitu wawancara langsung pada responden
dipandu dengan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelunmya

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

7

b. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung pacta objek penelitian
yaitu karyawan apotek di kota Sibolga.
c. Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang te1ah disusun selanjutnya
dikirimkan ke responden untuk mendapatkan data primer.
7. Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah :
a. Metode Analisis Deskriptif
Dalam metode

ini, data yang diperoleh dikumpulkan kemudian

digolongkan, diklasifikasikan, diinterposisikan dan selanjutnya dianaIisis
sehingga memperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai masalah yang

ada.
b. Matrik SWOT
Analisis ini dilakukan dengan menggunakan matrik SWOT (Freddy
Rangkuti, 2000:31). Matrik ini menghasilkan empat set kemungkinan
aIternatif strategi.
Tabel1. Matriks SWOT
IFAS

EFAS
OPPURTUNITIES (0)
Tentukan 5-10
Faktor peluang eksternal

THREATS(T)
Tentukan 5-10
Faktor ancaman eksternal

STRENGTHS (S)
Tentukan 5-10 faktorfaktor kekuatan internal

WEAKNESS (W)
Tentukan 5-10
kelemahan internal

STRATEGISO
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang

STRATEGIWO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan peluang

STRATEGIST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi
ancaman

STRATEGIWT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemahan dan
menghjndari ancaman

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

8

a.

b.
c.
d.

Strategi SO; Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
yang sebesar-besamya.
Strategi ST; lni adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman
Strategi WO; Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang
ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
Strategi WT; Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif
dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman.

Berdasarkan kedua metode analisis dan matriks tersebut, penuIis menarik
kesimpuIan dan memberikan saran yang dapat digunakan sesuai dengan tujuan
penelitian.

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

)

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

BABll
URAIAN TEORITIS

A.

Konsep Dasar Kewirausahaan dan Usaha Keeil
Bagian ini akan membahas tentang pengertian ilmu dan karakteristik

kewirausahaan serta membahas tentang usaha keeil dan kriteria usaha keeil baik
dari segi kwalitas maupun kwantitasnya.

1. Disiplin Hmu kewirausahaan
Ada banyak pengertian tentang kewirausahaan menurut para ahli, akan
tetapi pada umumnya memiliki hakikat yang hampir sarna yaitu merujuk pada
sifat, watak dan eiri-eiri yang melekat pada seseorang yang mempunyai kemauan
keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalarn dunia usaha yang nyata dan
dapat

mengembangkannya

dengan

tangguh,

seperti

menurut

Ducker

"Kewirausahaan adalah kemarnpuan untuk meneiptakan sesuatu yang barn dan
berbeda" (Suryana, 2001:4).
Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
nilai, kemarnpuan (ability) dan perilaku seseorang dalarn menghadapi tantangan
hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin
dihadapinya. Sekarang, kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi
merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan. Artinya, mereka
yang menjadi enterpreneur
belajar

mengembang-kan

adalah orang-orang yang mengenal potensi dan
potensinya

untuk

menangkap

peluang

serta

mengorganisir usahanya dalam mewujudkan eita-eitanya.

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek
9 Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

10

2. Karakterisik Kewirausahaan
Ciri-ciri utama kewirausahaan dapat dilihat dari watak dan perilakunya.
Geofrey G. Meredith mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti
berikut:
r

Tabel 2 : Tabel Karakteristik Kewirausahaan

coo-coo
1. Percaya diri

WATAK
Keyakinan, ketidaktergantungan,
individualitas, dan optinrisme.

2. Beriorentasi pada tugas dan basil

Kebutuhan untuk berprestasi, beriorentasi laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras
mempunyai dorongan knat,

energetik dan

inisiatif;

3. Pengambilan resiko

Kemampuan untuk mengambil resiko yang
wajar dan suka tantangan;

4. Kepemimpinan

Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan
orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik.

5. Keorisinilan

Inovatif dan kreatif serta fleksibeL

6. Beriorentasi pada masa depan

Pandangan ke depan, perspektif

Sumber; Suryana,. KeWlfausahaan; Teon dan Praktek, hal. 5-6

2.1. Percaya Diri
Kepercayaan diri adalah sikap dalam keyakinan seseorang dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Kepercayaan diri ini bersifat
internal pribadi seseorang yang sangat relatif dan dinamis, dan banyak ditentukan
oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan sistematis, penuh perencanaan, efektif dan efisien. Seseorang
yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, relatif lebih mampu menghadapi dan
meyelesaikan masalah sendiri tanpa menunggu bantuan orang lain.

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

II

2.2. Beriorentasi Tugas dan Hasil
Seseorang yang mengutamakan tugas dan hasil selalu mengutamakan
nilai-nilai motif berprestasi, beriorentasi pada laba, ketekunanan dan ketabahan,
tekad ketja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan berinisiatif.
2.3. Keberanian Mengambil Resiko
Keberanian menanggung resiko tergantung pada : daya tarik setiap
altematif, persediaan untuk rugi, kemungkinan relatifuntuk sukses atau gagal. Hal
inilah merupakan salah satu nilai utama dari kewirausahaan. Wirausaha adalah
orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai
kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang.
2.4. Kepemimpinan
Kepemimpinanan kewirausahaan

memiliki

sifat-sifat:

kepeloporan,

keteladanan, tampil beda, dan mampu berfikir divergen dan konvergen. Dengan
kemampuan dan kreativitasnya dia mampu menampilkan barang dan jasa yang
dihasilkarmya dengan lebih cepat dan segera ada di pasar. Ia selalu bergaul untuk
mencari peluang, terbuka untuk menerima saran dan kritik yang kemudian
dijadikan peluang.
2.5. Beriorentasi ke Masa Depan
Beriorentasi ke masa depan adalah persfektif, selalu mencari peluang,
tidak cepat puas dengan keberhasilan dan berpandangan jauh ke depan. Karena
memiliki pandangan jauh ke depan, maka selalu berusaha untuk berkarsa dan
berkarya. Meskipun dengan resko yang mungkin tetjadi, ia tetap tabah untuk
mencari peluang dan tantangan demi pembaharuan masa depan.

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

12

2.6: Keorisinilan: Kreativitas dan Keinovasian
Nilai inovatif, kreatif dan fleksibel mempakan unsur-nsur keorisinilan
seseorang. Wirausaha yang inovatif adalah orang yang marnpu bertindak dan
yakin dengan cam-cara bam yang lebih baik. Sedangkan Wirausaha yang kreatif
adalah orang yang mampu untuk berfikir yang bam dan berbeda.

3. MotifBerprestasi Kewirausahaan
Dalarn mengarnbil suatu keputusan tentu ada motif tertentu dari keputusan
tersebut. Demikian pula dengan seseorang yang memiliki minat berwirausaha
memiliki suatu motif terentu. Para ahli mengemukakan motif ini antara lain:
3.1. motif berprestasi
Mempakan tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih
efisien dibanding tindakan sebelumnya.
3.2. motifberkekuasaan
Yaitu hasrat untuk mempengaruhi, mengontrol, dan menguasai orang lain,
ciri umumnya adalah senang bersaing, beriorentasi pada status, dan cenderung
lebih beriorentasi pada prestise dan ingin mempengaruhi orang lain.
3.3. motif berafiliasi
Yaitu hasrat untuk diterima dan disukai oleh orang lain. Wirausaha yang
memiliki motivasi berafiliasi tinggi lebih menyukai persahabatan, bekeIja sarna
daripada bersaing, dan saling pengertian.

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

13

4. Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan
4.1. Ide Kewirausahaan
Ide atau gagasan tidak datang begitu saj a tanpa disangka-sangka, sehingga
orang tidak akan bisa mengetahui kapan ide itu datang.
Tahap timbulnya ide usaha membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum ide
tersebut terasa pas diperoleh. Dalam upaya mendapatkan ide yang baik , terdapat
beberapa pendekatan sebagai berikut :
I

Sesuai dengan hobi; Bidang usaha yang disesuaikan dengan hobi biasanya
pilihan yang terbaik bagi pengusahanya. Karena, dua unsur telah tercakup di
sini, yaitu unsur menyenangi dan familiaritas.

I

Sesuai keahlian; Pada pendekatan ini, yang bersangkutan belum tentu
menyenangi bidangnya, tetapi ia memiliki keahlian karena keadaan telah
mengantarkannya untuk belajar bidang-bidang keahlian tertentu. Pendekatan
ini sebenamya kurang ideal, terutama apabila si pengusaha tidak menyenangi
bidangnya itu.

I

Merupakan Warisan Keluarga; Sebuah usaha yang sudah mapan, sering
mendapat kesulitan pada saat harus melakukan alih generasi. Banyak
perusahaan besar yang harus mengalami keruntuhan sewaktu teJjadinya
proses alih generasi dari yang tua ke yang lebih muda.

I

Membuat Inovasi baru; Pendekatan ini paling direkomendasikan karena
punya banyak manfaat, terutama kalau produknya benar-benar asli dan belum
pernah dibuat oleh orang lain, maka sejak pertama kali pemasaran
dilaksanakan sampai bebrapa lama kemudian akan relatif bebas saingan.

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

14

• Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar; Gagasan dapat muncul pada saat
seseorang berada dalam situasi tertentu. Misalnya, seseorang yang tinggal
dekat terminal bus kota, bisa melihat kemungkinan berusaha seperti
membuka bengkel, membuka restoran, kios rokok, menjual koran dan lainlain.
• Ikut-ikutan;

Jenis pendekatan yang sangat jarang mengalami kemajuan

karena tidak memiliki rencana dan tujuan jelas.
• Coba-coba; Pendekatan ini selalu mengandung resiko. Untuk usaha ini lebih
baik memulai dengan usaha yang kecil-kecilan.
4.2. Peluang Kewirausahaan
Seorang wirausaha harus mengevaluasi peluang secara terus-menerus agar
ide-ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis yang riil. Proses penjaringan
ide merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk
dan jasa riil. Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai
berikut:
• Menciptakan Produk Baru dan Berbeda; Ketika ide dimunculkan secara
nyata dalam bentuk barang atau jasa maka barang atau jasa bam tersebut
hams berbeda dengan yang sudah terdapat di pasar. Selain itu, produk
tersebut hams berguna bagi pembeli sehingga menciptakan nilai bagi
penggunanya.
• Mengamati Pintu Peluang; Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang
dimiliki pesaing, misalnya kemungkinan mengembangkan produk bam,
pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk bam, dukungan

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

15

keuangan dan keunggulan-keunggulan pesaing yang terdapat di pasar.
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan pasar dapat dievaluasi dengan
mengamati kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal
barunya.
• Analisis Produk dan Proses Secara Mendalam; Analisis ini sangat penting
untuk menjamih apakah jumlah kualitas produk yang dihasilkan memadai
atau tidak.
• Menaksir Biaya Awal; Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha barn.
Dari mana sumbemya dan untuk apa digunakan?
• Memperhitungkan Resiko Yang Mungkin TeIjadi; Resiko yang akan
dihadapi bernpa resiko finansial yang timbul akibat ketidakcukupan finansial
baik dalam fase pengembangan produk maupun dalam menciptakan dan
mempertahankan pernsahaan dalam memberikan dukungan biaya produk
barn. Resiko yang lain berhubungan dengan suatu objek penentu apakah ide
secara aktual dapat ditransformasikan menjadi produk yang siap dipasarkan.

5. Strategi Bersaing Dalam Kewirausahaan
Kesinambungan hidup perusahaan, sangat tergantung pada ketahanan para
wirausaha dalam meraih keunggulan bersaing melalm strategi yang dimilikinya.
Untuk menghadapi persaingan yang semakin komplek dan krisis ekstemal,
pernsahaan kecil dapat menggunakan teori "resource-based strategy". Teori ini
dinilai potensial untuk memlihara keberhasilan pernsahaan ketika berada dalam
situasi ekstemal pernsahaan yang bergejolak, misalnya dalam krisis ekonomi yang
berkepanjangan di Indonesia sekarang. Teori ini mengutamakan pengembangan

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

16

kapabilitas internal yang ungggul, sukar ditiru oleh pesaing dan memberi daya
saya saing jangka panjang (futuristik) yang melebihi tuntutan masa kini di pasar
dan keadaan

yang betul-betul mengalami resesi ekonomi. Untuk meraih

keuntungan yang berkesinambungan, menurut teori "resource-based strategy"
perusahaan harns berusaha mencari dan menumbuhkan kapabilitas khusus dari
semua sumber daya yang mungkin belum dapat dimanfaatkan secara optimal dan
dapat dirubah menjadi peluang produktif yang unik, diantaranya melalui
pencarian ide-ide barn atau wawasan manajemen yang lebih luas secara terusmenerus.
Dalam karyanya yang paling terkenal ''Keunggulan Bersaing", Michael E.
Porter (Hoskinsson dkk,200 1:78) mengungkapkan beberapa strategi bersaing yang
dapat dipergunakan perusahaan untuk bersaing. Beberapa aspek inti teorinya itu
adalah:

1. Persaingan merupakan inti dari kegagalan dan keberhasilan. Hal ini
mengandung pengertian bahwa keberhasilan atau kegagalan tergantung pada
keberanian perusahaan untuk bersaing.
2. Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh
perusahaan bagi pembeli. Keunggulan bersaing menggambarkan cara
perusahaan memilih dan mengimplementasikan strategi generik (biaya rendah,
diferensiasi, dan fokus) untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan
bersaing.
3. Ada dua jenis keunggulan bersaing, yaitu biaya rendah dan diferensiasi.
Semua keunggulan ini berasal dari struktur industri. Perusahaan yang berhasil

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

17

dengan strategi biaya rendah memiliki kemampuan dalam mendesain produk
dan pasar yang lebih efisien dibanding pesaing. Sedang diferensiasi adalah
kemampuan menghasilkan barang dan jasa unik dan memiliki nilai lebih bagi
konsumen dalam hal kualitas produk, serta pelayanannya.

4. Focus strategy. Stategi fokus berusaha mencari keunggulan dalam segmen
sasaran pasar tertentu, meskipun tidak memiliki keunggulan bersaing secara
keseluruhan. Ada dua fokus yaitu :
a. Fokus biaya; dilakukan perusahaan dengan mengusahakan keunggulan
biaya dalam segmen sasarannya.
b. Fokus diferensiasi; dengan mengusahakan diferensiasi dalam segmen
sasarannya

B.

Pengertian dan Kriteria Usaha Kecil
Industri kecil dipandang mampu menjadi salah satu bagian dari industri

yang potensial untuk dikembangkan menuju sasaran dari strategi pembangunan.
Industri kecil memiliki peran strategis untuk meningkatkan pendapatan, perluasan
kesempatan kerja, peluang / kesempatan berusaha dan mengatasi kemiskinan.
Hal ini memberikan konsekuensi logis bahwa produk industri kecil harus
mempunyai keunggulan-keunggulan baik secara kompetitif maupun komparatif,
sehingga mampu bersaing dengan produk luar negeri dan pasar domestik. Industri
kecil perlu diberdayakan dalam rangka memanfaatkan peluang usaha dan
menjawab tantangan perkembangan ekonomi di masa yang akan datang.
Pemberdayaan ini secara garis besar bertujuan untuk :

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

18

1. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan industri keeiI menjadi industri
kecil yang tangguh dan mandiri serta berkembang menjadi industri besar.
2. Meningkatkan peranan usaha dalam pembentukan produk nasional, perluasan
kesempatan keIja dan berusaha, peningkatan eksport serta peningkatan dan
pemerataan pendapatan untuk mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung
serta memperkokoh struktur perekonomian nasional.
Banyak defenisi I pengertian yang diungkapkan untuk menggolongkan
suatu industri itu termasuk industri keeil atau sering pula disebut usaha keeil atau
bukan. Penggolongan yang digunakan untuk mendefenisikan industri keeil
biasanya dilihat seeara kwantatif maupun kwalitatif.
a. Kuantitatif
• Defenisi yang dikemukakan oleh Biro Pusat Statistik untuk industri keeil
didasarkan atas ukuranjumlah tenga keIja perbadan usaha.
• Menurut defenisi dari BPS ini, industri kecil merupakan industri yang
menggunakan atau mempekeIjakan 5 sampai 19 orang tenaga kerja.
• Departemen Perindustrian RI pada tabun 1990 menetapkan ni1ai aset untuk
usaha keei1 tidak Iebih dari 600 juta. Se1ain itu, pemiIikan usaha harus
berada di tangan Warga Negara Indonesia ( WNI ) . Di Iuar pemilikan
WNI, suatu badan usaha berapapun ukurannya tidak dapat digolongkan
sebagai industri keeil.
• Kamar Dagang dan Industri Indonesia ( KADIN ) mendefenisikan industri
kecil berdasarkan permodalan yang dibedakan atas 4 (empat) sektor usaha,
yakni : Perdagangan, pertanian, industri dan konstruksi. Dntuk sektor usaha

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

19

perdagangan, pertanian dan industri dikategorikan kecil jika modal aktif
yang dimilikinya tidak melebihi 150 juta rupiah dengan turn over tidak
melebihi Rp 600 juta. Sementara modal aktifuntuk sektor usaha konstruksi
maksimal Rp 250 juta, dengan tingkat turn over tidak melebihi Rp I
milyar.
b. Kualitatif
• Menurut UU nomor 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil : "Usaha kecil adalah
kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana
diatur dalam undang-undang ini"
Dari pengertian yang diberikan tersebut, yang dimaksud dengan usaha
kecil dalam hal ini meliputi juga usaha kecil informal dan usaha kecil tradisonal.
Usaha kecil informal adalah usaha yang belum terdaftar, belum tercatat dan belum
berbadan hukum , antara lain adalah petani penggarap, industri rumah tangga,
pedagang asongan, pedagang kaki lima dan pemulung. Sedangkan usaha kecil
tradisional adalah usaha yang menggunakan alat-alat produksi sederhana yang
telah digunakan secara turun temurun dan atau berkaitan dengan seni dan budaya.
1. Kekuatan dan Kelemahan Usaha Keeil

1.1. Kekuatan Usaha Kecil
Usaha kecil memiliki beberapa kekuatan khususnya dalam menghadapi
kompetisi dengan usaha-usaha besar.

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

20

a. Sangat padat karya dan persediaan tenaga ketja di Indonesia masih sangat
banyak, mengikuti laju pertumbuhan penduduk dan angkatan ketja yang ratarata pertahun masih tinggi. Sehingga upab nominal tenaga ketja khususnya

dari kelompok berpendidikan rendab di Indonesia masih sangat murah.
b. Banyak membuat produk-produk sederhana yang tidak terlalu membutuhkan
pendidikan formal yang tinggi; melainkan keahIian khusus lewat sumbersumber informal dan penggunaan teknologi yang sederhana.
c. Membuat produk-produk yang bemuansa kultur seperti kerajinan dari bambu
dan dari rotan atau ukir-ukiran dari kayu atau tenun kain seperti ulos yang
pada dasamya merupakan keablian dari masing-masing daerab.
d. Secara umum, kegiatan industri keeil dan industri mmab tangga di Indonesia
masih agricultural based, sehingga pada umumnya kelompok industri tersebut
lebih banyak menggunakan baban baku dan baban penolong lokal, atau
tingkat ketergantungan terhadap import rendab.
e. Struktur perusabaan kecil yang nyaris tidak terbirokratisasi memungkainkan
secara cepat menangkap informasi secara tepat mengenai variasi produk dan
pelayanan karena posisinya yang tidakjauh dengan pelanggan dan pasar .

1.2. Kelemaban Usaha Kecil
"Ikatan Satjana Ekonomi Indonesia (ISEI), bekerjasama dengan Kadin
Indonesia dan The Asia Foundation menyelenggarakan Konperensi Nasional
Usaba Kecil pertama di Cipanas (Jawa Barat). Dari konperensi ini didapat delapan

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

21

masalah-masalah yang dihadapi oleh para peserta sebagai pengusaha kecil dengan
perineian sebagai berikut :

1. Permodalan







Suku bunga perbankan masih tinggi, sehingga para pengusaha keeiI
kesulitan dalam melunasinya
Informasi sumber pembiayaan dari lembaga keuangan non bank, misalnya
dana penyisihan laba BUMN dan modal ventura masih kurang. Informasi
ini meliputi informasi jenis sumber pembiayaan serta persyaratan dan
pengajuan.
Sistem dan prosedur kredit dari lembaga keuangan bank dan non bank
rumit dan lama, selain waktu tunggu peneairan kredit yang tidak pasti.
Perbankan kurang menginformasikan sandard proposal yang sesuai
dengan kriteria perbankan.
Perbankan kurang memahami kriteria usaha keeil dan menilai kelayakan
usaha sehingga jumlah kredit yang disetujui sering kali tidak sesuai
dengan kebutuhan usaha keeil.

2. Pemasaran:
• Bargaining power pengusaha keeil dalam berhadapan dengan pengusaha
besar selalu rendah, temtama berkaitan dengan penentuan harga dan
sistem pembayaran, serta pengaturan tata letak produk usaha kecil di
departemen store dan supermarkat.
• Asosiasi pengusaha atau profesi belum berperan dalam mengkoordinasi
persaingan tidak sehat antara usaha sejenis.
• Informasi untuk memasarkan produk di dalam maupun di luar negeri
masih kurang, mis : tentang produk, serta tender pekeIjaan utamanya pada
usahajasa.
3. Bahan Baku
• Supply bahan baku kurang mernadai dan berfluktuasi, antara lain karena
adanya kebijakan eksport dan import yang bembah-ubah, pembeli besar
yang menguasai bahan baku , keengganan pengusaha besar untuk
membuat kontrak dengan pengusaha keeil.
• Harga bahan baku masih terlalu tinggi dan berfluktuasi karena struktur
pasar bersifat monopolistik atau dikuasai pengusaha besar.
• Kualitas bahan baku rendah, antara lain karena tidak adanya sistem
standarisasi dan adanya manipulasi kualitas bahan baku.
• Sistem pembelian bahan baku secara tunai menyulitkan pengusaha kecil,
sementara pembayaran penjualan produk umunmya tidak tunai.
4. Teknologi
• Tenaga Kerja terampil sulit diperoleh dan dipertahankan karena lembaga
pendidikan dan pelatihan kurang dapat menghasilkan tenaga terampil yang
sesuai dengan kebutuhan uSaha keeil.
• Akses informasi sumber teknologi masih kurang dan tidak merata
sedangkan upaya penyebarluasannya masih kurang genear.

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

22



5.

Spesifikasi peralatan yang sesuai dengan kebutuhan (tepat guna) sukar
diperoleh.

Manajemen
• Pola manajemen yang sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan
usaha sulit ditemukan, antara lain karena pengetahuan dan managerial skill
pengusaha relatif rendah. Akibatnya pengusaha belum mampu menyusun
strategi bisnis yangjelas.
• Pemisahan antara manajemen keuangan perusahaan dengan keluarga
belum dilakukan, sehingga mengalami kesulitan dalam mengontrol atau
mengatur cash flow, serta dalam membuat perencanaan dan laporan
keuangan.
• Kemampuan pengusaha dalam mengorganisasikan diri dan karyawan
masih rendah, sehingga teIjadi pembagian keIja yang tidakjelas dan sering
pengusaha bertindak "one man show".
• Pelatihan tenaga manajemen dan berbagai instansi kurang efektif, karena
materi yang terlalu banyak tetapi tidak sesuai dengan kebutuhan , serta
tidak ada kegiatan pendampingan paska latihan.

6. Birokrasi
• Perizinan tidak transparan, mahal, berbelit-belit, deskriminatif, lama dan
tidak pasti, sering teIjadi tumpang tindih vertikal (antara pusat dan daerah)
dan horizontal (antar instansi di daerah).
• Pengusaha kecil dan asosiasi usaha kecil kurang dilibatkan dalam
perumusan tentang kebijakan usaha keci!.
• Pungutan atau biaya tanbahan dari dalam pengurusan perolehan modal dari
dana penyisihan laba BUMN dan sumber modal lainnya cukup tinggi.
• Mekanisme pembagian kuota eksport tidak mendukung usaha kecil untuk
mampu mengeksport produknya.
• Banyak pungutan yang seringkali tidak disertai dengan pelayanan yang
memadai.
7.

Infrastrukrur
• Listrik, air dan telepon bertarif mahal dan sering mengalami gangguan di
samping pelayanan yang kurang baik.
• Kurang dilengkapi prasarana yang memadai seperti jalan, listrik, telepon,
air, serta fasilitas penanganan limbah dan gangguan.

8.

Kemitraan
• Kemitraan antara usaha kecil dengan usaha menengah dan besar dalam
pemasaran dan sistim pembayaran baik produk maupun bahan baku ,
dirasakan belum bermanfaat.
• Kemitraan antara usaha kecil dengan sejumlah usaha menengah dan besar
dalam transfer teknologi masih sangat kurang.

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

23

C. ANALISIS SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan (Rangkuti,2000: 19)
Gambar 2 : Diagram analisis SWOT

BERBAGAl PELUANG

3. Mendukung strategi tum-around

1. Mendukung strategi agresif

KELEMAHAN

KEKUATAN

1N1ERNAL

INTERNAL

4. Mendukung strategi defensif

2. Mendukung strategi

diversivikasi

BERBAGAl ANCAMAN
Sumber : Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2000 Hal. 19

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strengths) dan peluang (Oppurtunities), secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weakness) dan anCaman (Threats). Dengan demikian perencana
strategis hams menganilisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.
Kuadran 1 ;
Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada. Strategi yang hams diterapkan dalam kondisi ini adalah
mendukung kebijakan oertumbuhan yang agresif

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

24

Kuadran2 ;
Meskipun menghadapi ancarnan, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi
internaL Strategi yang hams ditrapkan adalah menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi
(produkJpasar)
Kuadran3 ;
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia
menghadapi beberapa kendalalkelemahan internal. Fokus strategi perusahaan
adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat
merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran4 ;
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan menghadapi
berbagai ancarnan dan kelemahan internal.

D. Analisis Lingkungan Perusahaan
Suatu perusahaan dituntut untuk melakukan analisis lingkungan usaha
secara baik, dengan maksud untuk mencoba mengidentifikasikan peluang bisnis
yang perlu dengan segera mendapatkan perhatian dari fihak eksekutif, dan di saat
yang sarna diarahkan untuk mengetahui ancarnan bisnis yang perlu mendpat
antisipasi. Adapun lingkungan perusahaan エ セ イ 、 ゥ イ dari dua komponen pokok, yaitu
Iingkungan ekstemal (Iuar perusahaan) dan lingkungan internal (dalarn
perusahaan) yang dibedakan sebagai beriku1:
1. Lingkungan eksternal :

I
I

1.1. Analisis Pasar

i
,

Analisis ini mengenai pasar yang diiadaPi oleh perusahaan, sejauh mana
perusahaan mampu menguasai panJa pasar serta bagaimana perusahaan
I

memposisikan perusahaan mereka di Rasar.
I

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

25

1.2. Analisis pesaing
Analisis ini memusatkan perhatian pada setiap perusahaan yang bersaing
secara langsung dalam dengan sebuah perusahaan. Penting bagi senua
industri, analisis pesaing dilakukan dengan penuh semangat oleh
perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam sebuah industri dengan hanya
sedikit perusahaan yang memiliki kapabilitas yang relatif seimbang. Ketika
terlibat dalam analisis pesaing, perusahaan itu berusaha untuk memahami
(Hoskinsson,200l:83) :
• Apa yang menggerakkan pesamg, seperti yang ditunjukkan masa
depannya;
• Apa yang sedang dilakukan oleh pesaing, seperti yang diungkapakn
oleh strategi saat ininya;
• Apa yang diyakini oleh pesaing tentang dirinya sendiri dan tentang
industri, seperti yang ditunjukkan oleh asumsi-asumsinbya; dan
• Apa kemampuan perusahaan, seperti yang ditunjukkan oleh
kapabilitasnya.
1.3. Analisis masyarakat

Analisis ini mencakup perkembangan masyarakat baik mengenai
kependudukan maupun Iingkungan sosial budanya. Apakah perubahan tersebut
berpeluang terhadap perusahaan untuk memperluas pasar sebaliknya menjadi
ancaman bagi perusahaan.
1.4. Analisis pemasok
Analisis ini ditujukan untuk mendapatkan bahan baku yang terbaik bagi
perusahaan yang ditinjau dari segi harga maupun kwalitas serta kemudahan dalam
memperoleh bahan baku tersebut.

Lydia Mariana Panggabean: Analis1s SWOT Terhadap Prospek Bisnis pada Usaha Apotek di Kota Sibolga, 2005.
USU e-Repository © 2008

26

1.5. Analisis pemerintah
Pemerintah memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam gerak usaha,
pertumbuhan, penetapan harga, produksi, kwalitas produk, persaingan, upah, dan
tingkat bunga. Maka setiap perusahaan hams memperhatikan setiap kebijakan dari
pemerintah.
1.6. Analisis ke1ompok kepentingan tertentu
Analisis lingkungan ini merupakan analisis terhadap lingkunganlingkungan lain selain lingkungan tersebut di atas yang mungkin hOOir sewaktuwaktu yang juga turut berpengaruh terhadap gerak usaha dari perusahaan.

2. Lingknngan internal
2.1. Laporan keuangan
Suatu kegiatan yang menyangkut bagaimana perusahaan mengorganisir
dalam

rangka

mendapatkan

dan

menggunakan

dana

serta

bagaimana

pendistribusian laba perusahaan.
2.2. Laporan kegiatan sumber daya manusia
Meliputi aktivitas-aktivitas dalam rangka perolehan tenaga keIja,
penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat.
2.3. Laporan kegiatan operasional
Berkaitan dengan kegiatan menciptakan barang atau jasa yang sesuai
dengan kebutuhan masyarak