Analisa Laporan Keuangan Pada PT Perkebunan Nusantara III Medan

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang
banyak memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat dan salam penulis sampaikan keharibaan junjungan nabi besar Muhammad SAW, yang dengan tuntutannya telah membawa manusia kealam kebenaran yang penulis harapkan syafaatnya di hari akhir kelak, Amin. Membuat sebuah karya ilmiah berupa tugas akhir merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa yang hendak menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi USU. Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut maka penulis menyusun skripsi minor dengan judul : “ANALISA LAPORAN KEUANGAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN”.
Penulisan tugas akhir tidak mungkin dapat penulis selesaikan tanpa bantuan dari banyak pihak terutama dari kalangan Civitas Akademis. Untuk itu penulis menghaturkan rasa hormat dan ucapan terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang tiada terkira nilainya, kepada : 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi,
Universitas Sumatera Utara dan seluruh Dosen dan Staff pengajar yang telah membekali ilmu serta berbagi pengalaman kepada penulis selama masa perkuliahan.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Bapak Iskandar Muda, SE, Msi, Ak, selaku Dosen Pembimbing penulisan paper ini yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan bagi penulis dalam penyusunan paper ini.
4. Bapak Ir. H. Amri Siregar selaku Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III yang telah membantu penulis dalam pencarian data-data perusahaan.
5. Ayah dan Bunda tercinta yang telah membesarkan ananda dengan kasih sayang yang besar dan memberikan dorongan materiil dan spiritual kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Program Diploma III Universitas Sumatera Utara.
Harapan penulis, semoga paper ini dapat memberikan manfaat dan masukan bagi pembaca sehingga dapat membantu penulisan paper lainnya.
Medan, November 2009 Penulis
( Indra Riyanda )

DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR……………………………………..…. i DAFTAR ISI …………………………………………………. Iii DAFTAR TABEL :
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian……………..……… 6 Tabel 3.1 Neraca tahun 2007……………..…….. 18 Tabel 3.2 Neraca tahun 2008………………..….. 19 Tabel 3.3 Laporan laba rugi tahun 2007 dan 2008 20 BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……….……………………….. 1 B. Permasalahan……………………………….... 2 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………. 2 D. Sistematika Penelitian………………………... 3
1. Jadwal Penelitian………………………….. 4 2. Laporan Penelitian………………………… 5 BAB II : PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas…………..…………………. 6 B. Struktur Organisasi dan Personalia………..… 7

C. Job Description atau Uraian Tugas…..……… 7 D. Jaringan Usaha atau Kegiatan……………….. 14 E. Kinerja Usaha terkini………………………… 14 F. Rencana Kegiatan……………………………. 15 BAB III : TOPIK PENELITIAN A. Pengertian Laporan Keuangan……………….. 16

1. Neraca Tahun 2007…………………... 18 2. Neraca Tahun 2008……………………... 19 3. Laporan Laba Rugi Tahun 2007 dan 2008 20 B. Ratio Likuiditas………………………………. 21 C. Ratio Leverage……………………………….. 22 D. Ratio Aktivitas………………………………... 24 E. Ratio Profitabilitas……………………………. 25 BAB IV : PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………… 28 B. Saran………………………………………….. 29
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Laporan keuangan adalah suatu laporan yang memberikan ikhtisar
mengenai keadaan financial suatu perusahaan, dimana neraca mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada saat tertentu, dan laporan rugi/laba mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama satu periode tertentu, yang biasanya meliputi periode satu tahun. Analisa laporan keuangan sangat penting, baik bagi pihak investor maupun kreditur. Dengan mengadakan analisis terhadap keuangan tersebut, seorang manajer dapat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan dari perusahaan yang dipimpinnya. Bagi pihak luar analisa laporan keuangan akan sangat berguna untuk mempertimbangkan resiko yang dihadapinya, bila ia dapat memutuskan untuk menginvestasikan dananya pada suatu perusahaan. Demikian juga bagi para kreditur, bila ia hendak memberikan pinjaman pada suatu perusahaan, mereka dapat memperkirakan apakah perusahaan tersebut mampu atau tidak untuk membayar kembali hutanghutangnya.
Selain itu laporan keuangan sangat berguna dalam pengambilan keputusan manajer untukmembuat perusahaan lebih maju dan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Hal ini di karenakan laporan keuangan tersebut bisa dijadikan pertimbangan agar dapat membuat keputusan yang lebih baik. Contohnya Neraca, laporan keuangan neraca menghitung aktiva dan kewajiban lancar dan tidak lancar

perusahaan. Atau laporan laba rugi yang menghitung pemasukkan bersih dan pengeluaran dari perusahaan.
Kemajuan tehnologi sekarang sangat menuntut ketelitian dan kecermatan, sehingga semua harus dipertimbangkan secara seksama agar tidak terjadi kesalahan yang sama sepert masa-masa yang sebelumnya. Contohnya seperti mengevaluasi keputusan-keputusan yang lalu yang telah salah diambil dan bisa diperbaiki untuk yang kedepannya. Zaman sekarang ini laporan keuangan tidak hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk masyarakat luas agar dapat mempertimbangkan tentang penanaman saham mereka bagi yang berniat menanam saham pada perusahaan tersebut, agar tidak terjadi kerugian ketika mereka telah menanamkan modal. Karena masyarakat mempunyai tujuan dalam menanam saham, selain bertujuan untuk memajukan perusahaan, juga untuk menghasilkan keuntungan yang sebesar besarnya, dan tanpa kerugian jika mampu. Semua ini bergantung pada keinginan manusia yang ingin meraih keuntungan yang sebesar-besarnya dan kerugian yang sekecil-kecilnya agar dapat memenuhi kebutuhan hidup.
Selain itu pihak bank juga berperan dalam membantu perusahaanperusahaan untuk meningkatkan kemampuan ekonomi dalam berbagai bidang. Dengan cara memberikan pinjaman kepada perusahaan dengan jadwal waktu jatuh tempo yang telah disepakati. Dalam hal ini maka perusahaan perlu menyajikan laporan keuangan tersebut kepada pihak Bank, agar menunjukkan perusahaan itu sanggup membayar hutangnya atau tidak, ini juga bergantung pada pertimbangan bank yang bersangkutan. Jika perusahaan tersebut dihitung kurang mampu dalam

membayar hutang-hutangnya atau bisa disebut kurang likuid, tentu Bank tidak akan memeberikan pinjaman, karen di masa depan belum tentu perusahaan tersebut mampu membayar hutang-hutang tersebut.
Selain itu, kita mengetahui bahwa laporan keuangan dapat menjadi perhitungan rasio untuk perbandingan, apakah perusahaan itu meningkat atau menurun. Jika kemampuan perusahaan teresebut menurun maka pihak perusahaan dapat melihat kepada laporan keuangan yang telah lalu untuk mengadakan peningkatan kinerja perusahaan. Jika kemampuan perusahaan tersebut, maka pihak perusahaan bisa melihat apa yang menjadi faktor utama kenaikan tersebut dan dapat terus meningkatkannya agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Perbandingan ini tentu tidak asal-asalan karena membutuhkan tenaga ahli agar dapat benar-benar masuk dalam perhitungan perusahaan, apakah mengalami peningkatan atau mengalami penurunan.
Karena uraian diatas maka, peneliti tertarik untuk menulis tugas akhir dengan judul “ANALISA LAPORAN KEUANGAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN”

B. Permasalahan Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa laporan keuangan itu
mencerminkan keadaan finansial sebuah perusahaan, dan adapun hal pokok yang menjadi permsalahan yang berhubungan dengan analisa laporan keuangan adalah “bagaimanakah keadaan keuangan PT Perkebunan Nusantara III Medan berdasarkan analisa laporan keuangan”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa laporan keuangan agar bias mengetahui keadaan keuangan atau finansial PT Perkebunan Nusantara III, dan juga untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan penulis mengenai analisa laporan keuangan.

2. Manfaat Penelitian : a. Sebagai bahan evaluasi bagi PT Perkebunan Nusantara III atas keputusan
yang telah dibuat di masa lalu dan sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan yang akan diambil di masa yang akan datang. b. Sebagai pelajaran untuk penulis agar dapat lebih paham secara langsung mengenai penganalisaan data-data laporan keuangan sebuah perusahaan BUMN.

c. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa untuk dapat menambah ilmu pengetuahuannya dan juga dapat bermanfaat bagi teman-teman junior dalam membuat paper atau dalam penelitiannya di masa yang akan datang.
D. Sistematika Penelitian Dalam menyusun tugas akhir ini, peneliti mempunyai rencana
penulisan yang terdiri dari Jadwal Penelitian dan Laporan Penelitian :
1. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian dilaksanakan dimulai pada bulan Oktober, jadwal
penelitian terdiri dari berbagai kegiatan yang dimulai dari persiapan untuk melaksanakan penelitian, pelaksanaan bimbingan untuk pengolahan data, pelaporan bimbingan untuk penulisan tugas akhir, dan penyempurnaan tugas akhir. Jadwal penelitian yang dilakukan peneliti selama masa bimbingan dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

No. Kegiatan A. Persiapan

Oktober

November

Minggu

Minggu


I II III IV I II III IV

1. Pelaksanaan observasi √

untuk mendapatkan topik

tugas akhir.

2. Bimbingan pelaksanaan



tugas akhir

B. Pelaksanaan

3. Bimbingan pengolahan

data perusahaan.


4. Pengolahan

data

perusahaan

dalam

penyusunan tugas akhir.

C. Pelaporan

√ √

5. Bimbingan

untuk

penulisan tugas akhir.


6. Bimbingan tahap akhir

dalam penyusunan tugas

akhir.

7. Penyempurnaan tugas

akhir.

√ √


2. Laporan Penelitian Laporan Penelitian ini terdiri dari empat bab yaitu Bab Pendahuluan,
Profil Perusahaan, Topik Penelitian dan Penutup. Formatnya dapat dilihat pada halaman berikutnya.

BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini yang diuraikan tentang latar belakang masalah, permasalahan, tujuan dan manfaat, sistematika penelitian yang terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian. BAB II : PROFIL PERUSAHAAN Pada bab ini dijelaskan mengenai sejarah ringkas PT Perkebunan Nusantara III Medan, struktur organisasi, uraian tugas, dan rencana kegiatan. BAB III : TOPIK PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian sesuai dengan pembahasan mengenai keadaan keuangan PT Perkebunan Nusantara III Medan melalui analisa laporan keuangan. BAB IV : PENUTUP Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan berdasarkan uraian pembahasan dan saran sebagai bahan masukan guna meningkatkan kinerja pada PT Perkebunan Nusantara III Medan agar dapat lebih maju di masa yang akan datang.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Pembentukan perseroan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan-perusahaan perkebunan Belanda pada tahun 1958 oleh Pemerinta RI yang dikenal sebagai proses “Nasionalisasi” perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Langkah awal Perseroan dimulai tahun 1958 dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara Baru cabang Sumatera Utara (PPN Baru). Setelah mengalami beberapa kali perubahan bentuk/status badan hukum sejalan dengan Undang-Undang (UU) dan Peraturan Pemerintah (PP) yang ada, dan akhirnya pada tahun 1974 bentuk hukumnya dialihkan menjadi PT Perkebunan (Persero). Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, tiga BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero) dan PT Perkebunan V (Persero) disatukan pengolahannya oleh Direksi PT Perkebunan III (Persero). Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 ketiga Perseroan tersebut yang wilayah kerjanya berada di Provinsi Sumatera Utara digabungkan menjadi satu Perseroan dengan dana PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akta Notaris Harun Kamil, SH, No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah


mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RI dengan surat keputusan No. C2-831.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 agustus 1996 serta telah diumumkan dalam Berita Negara RI No. 81 tanggal 8 oktober 1996, Tambahan No. 8674/1996.
B. Struktur Organisasi dan Personalia Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara Medan adalah berbentuk garis
dan pada manajemen puncak telah dilakukan penataan fungsi dan peran kerja yang lebih koordinatif. Upaya ini diikuti pula dengan berbagai penyempurnaan struktur organisasi perusahaan. Penyempurnaan tata laksana organisasi perusahaan ini dijabarkan melalui penyederhanaan maupun peningkatan status, fungsi, dan tanggung jawab.
C. Job Descreption atau Uraian Tugas PT Perkebunan Nusantara Medan memiliki pembagian tugas dan
wewenang yang Sangay kompleks, oleh sebab itu penulis hanya akan membahas struktur organisasi bagian keuangan saja yang relevan dengan pembahasan tugas akhir ini 1. Kepala Bagian Keuangan
Tugas : a. Melaksanakan pengelolaan keuangan meliputi seluruh fungsi-fungsi
perencanaan, pencairan sumber-sumbe penerimaan, penempatan, penyimpanan pada portafolio terbaik, pengalokasian penggunaan dan pengawasannya.

b. Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan, perpajakan dan asuransi asset perusahaan
c. Memberi pedoman penyusunan Rencana Verja dan Anggaran Preusan (RKAP) serta Rencana Kerja Operacional (RKO) dan mengupayakan kegiatan tersebut sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Wewenang :
a. Berwenang mengambil keputusan-keputusan yang sifatnya tidak prinsipil dan tidak menyimpang dari kebijaksanaan Direksi/ Direktur Keuangan.
b. Berwenang menandatangani surat-surat/ memorando yang ditujukan lepada bagian yang sifatnya rutin dan tidak menyimpang dari kebijaksanaan Direksi/ Direktur Keuangan.
Tanggung Jawab : Kepala bagian keuangan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab lepada Direktur Keuangan Personalia :
Bagian keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian dan dibantu oleh : a. Kepala urusan kas dan bank. b. Kepala urusan pajak dan asuransi asset preusan c. Kepala urusan anggaran perusahaan.

2. Kepala Urusan Kas dan Bank Tugas :
a. Mengkoordinir penyusunan laboran keuangan harian posisi kas dan bank, arus kas dan bank bulanan, tripulan, semestre dan tahunan.
b. Mengkoordinir penyusunan rencana pembayaran hutang pokok dan bunga atas penarikan kredit investasi yang akan, sedang dan telah diproses penarikannya.

c. Mengkoordinir penyusunan rencana pembayaran kepada pihak ketiga secara mingguan, dua mingguan dan bulanan.
d. Mengkoordinir pelaksanaan pembayaran tunai maupun giral setiap harinya terhadap transaksi-transaksi yang timbal Tanggung Jawab : Kepala urusan kas dan bank dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala bagian keuangan. Personalia : Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Urusan Kas dan Bank dibantu oleh
a. Asisten urusan bank yang berfungsi membantu kepala urusan kas dan bank melaksanakan dan menjalankan fungsi manajemen dalam bidang tugas yang berhubungan dengan administrasi keuangan
b. Asisten urusan bank yang berfungsi membantu kepala urusan kas dan bank melaksanakan dan menjalankan fungsi manajemen dalam bidang tugas yang berhubungan dengan administrasi kas.

3. Kepala Urusan Pajak dan Asuransi Asset Preusan Tugas :
a. Mengkoordini pembuatan dan meneliti perhitungan Pajak Pertambahan Nilai yang tercantum pada faktur pajak dan menandatangani Surat Setoran Pajak (SSP) pihak ketiga.
b. Menkoordinir pembuatan dan meneliti kebenaran perhitungan Pajak Pertambahan Nilai yang tercantum pada faktur pajak keluaran atas penjualan lokal. Wewenang :
a. Menjalankan program kerja dalam rangka kewenangan organisasi di lingkup urusan pajak dan asuransi asset perusahaan.
b. Memberikan penilaian dan pembinaan karyawan di lingkup urusan pajak dan asuransi asset preusan.
Tanggung Jawab : Kepala urusan pajak dan asuransi asset preusan dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab kepada kepala bagian keuangan. Personalia :
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Urusan Pajak dan Asuransi Asset Perusahaan dibantu oleh : a. Asisten urusan pajak yang bertugas membantu kepala urusan pajak dan
asuransi melaksanakan dan menjalankan tugas-tugas yang diberikan yang berkaitan dengan urusan pajak

b. Asisten urusan asuransi asset perusahaan yang bertugas membantu kepala urusan pajak dan asuransi melaksanakan dan menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan urusan asuransi asset perusahaan.
4. Kepala Urusan Anggaran Perusahaan Tugas : Merencanakan, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan penyusunan dan pengawasan RKAP / RJP yang menyangkut :
1) Areal tanaman dan areal lain-lain 2) Produksi hasil lahan dan hasil jadi serta productivitas produksi 3) Fasilitas pengolahan 4) Biaya produksi kebun dan harga pokok 5) Keuangan 6) Kinerja perusahaan 7) Laboran realisasi anggaran kepala Direksi setiap triwulan / semestre / tahunan.
Wewenang : a. Menjalankan program kerja dalam rangka kewenangan organisasi di lingkup
urusan anggaran perusahaan b. Memeberikan penilaian dan pembinaan karyawan di lingkup urusan anggaran

perusahaan c. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas-tugas bawahannya.
Tanggung Jawab :

Kepala urusan anggaran perusahaan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala bagian keuangan. Personalia : Dalam melakukan tugasnya Kepala Urusan Anggaran Perusahaan dibantu oleh a. Asisten urusan penyusunan anggaran yang bertugas membantu kepala
urusan anggaran melaksanakan fungsi manajemen di dalam penyusunan anggaran pendapatan dan belanja untuk jangka pendek dan jangka panjang. b. Asisten urusan pengawasan anggaran yang bertugas membantu kepala urusan anggaran melaksanakan fungsi manajemen didalam pengawasan anggaran pendapatan dan belanja untuk jangka pendek dan panjang
D. Jaringan Usaha atau Kegiatan Jenis usaha dan kegiatan yang telah dilakukan oleh PT Perkebunan
Nusantara III Medan berupa kelapa sawit – minyak sawit dan inti swait, karet – lateks, crumb rubber some sheet, dan resin.
E. Kinerja Usaha Terkini Perusahaan turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta
program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nacional pada umumnya, khusus di sub sector perekebunan dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip perusahaan yang sehat. Selain

kebun dan unit, maka untuk mendukung bisnis utama perusahaan, PT Perkebunan

Nusantara III juga memiliki 5 anak perusahaan :

1. PT Sarana Argo Nusantara

: Jasa Tangki Timbun

2. PT Mitra Ogan di Sumatera Utara : Kebun Kelapa Sawit


3. Indoham GMBH di Jerman

: Jasa pemasaran

4. PT Argo Industri Nusantara

: Industri Hilir CPO & Karet

5. PT Wana Tani Lestari

: Hutan Tanaman Industri

F. Rencana Kegiatan Rencana kegiatan-kegiatan oleh PT Perkebebunan Nusantara III Medan
adalah sebagai berikut : 1. Mempertahankan dan meningkatkan sumbangan untuk pendapatan nasional dari bidang perkebunan serta meningkatkan komoditi ekspor dalam hal perkebunan. 2. Memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya serta meningkatkan taraf hidup karyawan. 3. Memelihara kelestarian alam dan lingkungan perkebunan.

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu sumber informasi untuk pimpinan perusahaan dalam mengevaluasi hasil pekerjaan masa yang telah lalu dan selanjutnya untuk mengambil keputusan yang lebih baik di masa yang akan datang. Menurut Bambang Riyanto di dalam bukunya dasar-dasar pembelanjaan perusahaan, yang dimaksud dengan laporan finansiil (Financial Statement) adalah : “Laporan Finansiil (Financial Statement) memberikan ikhtisar mengenai keadaan financial suatu perusahaan, dimana neraca (Balance Sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan laba/rugi (Income Statement) mencerminkan hasil yang telah dicapai selama suatu periode tertentu, yang biasanya meliputi periode satu tahun” (Riyanto, 1958:251). Hal ini sangat penting apabila seorang pemilik perusahaan memberikan tanggung jawab dan wewenang kepada orang lain untuk memimpin perusahaannya, karena dari laporan keuangan perusahaan tersebut akan dapat dinilai sukses atau tidaknya seorang manajer dalam memimpin perusahaannya. Dalam melakukan analisa dan penilaian terhadap laporan keuangan suatu perusahaan diperlukan suatu alat pengukur tertentu. Alat pengukur yang sering digunakan adalah ratio, yaitu suatu perhitungan secara matematis yang dapat menterjemahkan laporan keuangan tesebut ke dalam angka-angka yang

menunjukkan kemampuan-kemampuan, efektivitas dan hasil akhir yang dicapai oleh seorang manajer dalam memimpin perusahaan.
Karena itulah dalam menganalisa laporan keuangan PT Perkebunan Nusantara ini penulis menyajikan laporan Neraca (Balance Sheet) dan Laporan Laba Rugi (Balance Sheet) periode 2007 dan 2008 serta menghitung beberapa jenis ratio pada periode tersebut dan menganalisanya. Ratio-ratio itu terdiri dari :
1. Ratio Likuiditas a. Current Ratio

2. Ratio Leverage a. Total Debt To Equity Ratio b. Total Debt To Total Capital Assets
3. Ratio Aktivitas a. Total Assets Turn Over b. Inventory Turn Over
4. Ratio Profitabilitas A. Rate Of Return On Investment B. Rate Of Return For The Owners

B. Ratio Likuiditas

Ratio likuiditas adalah ratio yang ditujukan untuk mengukur likuiditas atau

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancar. Dalam hal ini penulis

hanya akan menggunakan 1 jenis ratio saja, yaitu current ratio. Perhitungan

current ratio in ditujukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

membayar hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar. Rumusnya

adalah sebagai berikut :

Aktiva Lancar_ x 100% Hutang Lancar


Dari rumus ini kita dapatkan current ratio :

Tahun 2007

= 834.187.351.856 / 749.197.302.198 x 100%

= 111,34 %

Tahun 2008

= 1.203.137.318.801 / 1.191.743.320.257 x 100%

= 100,95 %

Ratio ini menggambarkan kemapuan perusahaan untuk membayar

kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar

perusahaan, penulis akan menganalisa current ratio pada PTP Nusantara III

Medan. Pada tahun 2007 current ratio perusahaan adalah sebesar 111,34 % yang

berarti setiap hutang lancar Rp 1,00 dijamin pengembaliannya oleh aktiva lancar

sebesar Rp. 1,1134. Pada tahun 2008 ratio perusahaan adalah sebesar 100,95 %

yang berarti bahwa setiap hutang lancar Rp 1,00 dijamin oleh harta lancar Rp

1,95.

Jadi dapat kita lihat ternyata pada tahun ini terjadi penurunan kemampuan

perusahaan sebesar 10,39%. Tapi persentase ini cukup baik karena angka current

ratio menunjukkan angka diatas seratus persen yang artinya perusahaan ini terjamin membayar utang jangka pendeknya sebelum jatuh tempo.

C. Ratio Leverage Ratio leverage adalah ratio yang ditujukan untuk mengukur sampai sejauh
mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.Dalam hal ini penulis kita akan menggunakan dua macam ratio, yaitu :

1. Total Debt To Equity Ratio

Ratio ini digunakan untuk mengetahui seberapa besarkan modal sendiri

yang digunakan oleh perusahaan untuk menjamin hutang-hutangnya. Rumusnya

adalah sebagai berikut :

Total Hutang _ x 100% Jumlah Modal

Dari rumus ini kita dapatkan Total Debt To Equity Ratio :

Tahun 2007

= 2.054.216.134.903 / 1.902.284.782.215 x 100%

= 107,98 %

Tahun 2008

= 2.514.130.438.268 / 2.525.889.544.068 x 100%

= 99,53%

Dapat kita lihat dari perhitungan diatas bahwa pada tahun 2007 ratio

perusahaan menunjukkan angka 107,98 % atau setiap Rp1,00 hutang dijamin oleh

Rp 1,0798 modal sendiri. Sedangkan pada tahun 2008 ratio perusahaan berada

pada angka 99,53 % atau setiap Rp 1,00 dari hutang dijamin oelh Rp 0,9953

modal sendiri. Ini berarti telah terjadi penurunan kemampuan modal sendiri untuk

menjamin hutang. Berarti perlu adanya peningkatan aktifitas agar dapat lebih baik lagi.

2. Total Debt To Total Capital Assets Ratio ini digunakan untuk mengetahui berapa besarkah bagian dari aktiva
yang digunakan untuk menjamin hutang atau berapa besar bagian dari aktiva yang di danai oleh hutang. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Total Hutang x 100% Total Aktiva

Dari rumus ini kita dapatkan Total Debt To Total Capital Assets :

Tahun 2007

= 2.054.216.134.903 / 3.963.389.060.976 x 100%

= 51,82 %

Tahun 2008

= 2.514.130.438.268 / 5.046.858.087.638 x 100%

= 49, 81%

Berdasarkan perhitungan diatas, pada tahun 2007 setiap Rp 1,00 hutang

dijamin oleh aktiva sebesar Rp 0,5182 atau 51,82 %. Sedangkan pada tahun 2008

kemampuan total aktiva untuk menjamin hutang merosot 2,01 %, sehingga

menjadi 49,81 % atau setiap Rp1,00 hutang dijamin oleh Rp 0,4981 total aktiva.

Dan dapat disimpulkan bahwa keadaan keuangan perusahaan pada ratio ini kurang

memuaskan.

D. Ratio Aktivitas Ratio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar evektivitas
perusahaan dalam menggunakan sumber-sumber dana yang dimlikinya. Dalam hal ini penulis hanya memberikan satu jenis ratio, yaitu Total Asset Turn Over. Ratio ini menggambarkan kemampuan dari dana perusahaan yang tertanam dalam keseluruhan aktiva selama periode tertentu untuk menghasilkan keuntungan. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Penjualan Netto Total Aktiva

Dari rumus ini kita dapatkan Total Assets Turn Over :

Tahun 2007

= 3.969.108.669.859 / 3.963.389.060.976

= 1,001 kali.

Tahun 2008

= 4.680.622.592.076 / 5.046.858.087.638

= 0,927 kali.

Dari data ratio diatas kita dapat ketahui bahwa pada tahun 2007 total Turn

Over aktiva perusahaan adalah 1,001 kali, yang berarti dana yang tertanam dalam

aktiva rata-rata dalam satu tahun berputar sebanyak 1,001 kali atau setiap Rp 1,00

total aktiva dapat memberikan keuntungan sebesar Rp 1,001. Sedang kan pada

tahun 2008 total Turn Over adalah 0,927 kali atau setiap Rp 1,00 aktiva dapat

memberikan keuntungan sebanyak Rp 0,927. Jadi terdapat sedikit penurunan

pendapatan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sekitar 0,074 kali.

E. Ratio Profitabilitas Rasio ini ditujukan untuk mengetahui hasil akhir dari sejumlah
kebijaksanaan dan keputusan-keputusan yang telah diambil. Dalam hal ini penulis manggunakan dua macam ratio, yaitu :

1. Rate of Retun On Investment Ratio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan modal yang
ditanamkan dalam total aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan netto. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Keuntungan Netto Sesudah Pajak x 100% Total Aktiva

Dari rumus ini kita dapatkan Rate Of Return On Investment :

Tahun 2007

= 701.947.809.776 / 3.963.389.060.976 x 100%

= 17,71 %

Tahun 2008

= 844.718.282.298 / 5.046.858.087.638 x 100%

= 16,73 %

Perhitungan diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2007 ratio

menunjukkan angka 17,71% yang artinya setiap Rp 1,00 dari total aktiva dapat

menghasilkan keuntungan netto sebesar Rp 0,1771. Dan pada tahun 2008

mengalami penurunan sebanyak 1,88 %, sehingga menjadi 16,73% atau setiap Rp

1,00 aktiva hanya mampu menghasilkan netto sebanyak Rp 0,1673.

Semakin besar angka ratio ini maka akan semakin baik pula keuntungan

perusahaan tersebut, dan bila kita tinjau dari perhitungan ratio diatas maka dapat

disimpulkan bahwa keadaan keuangan perusahaan ini cukup baik dan efisien walaupun terjadi sedikit penurunan.

2. Rate Of Return For The Owners Ratio ini digunakan untuk menghitung besarnya kemampuan dari modal
sendiri yang dapat menghasilkan keuntungan bagi pemodal ataupun pemegang saham perusahaan.Rumusnya adalah sebagai berikut :
Keuntungan Netto Sesudah Pajak x 100% Total Modal Sendiri

Dari rumus ini kita dapatkan Rate Of Return For The Owners:

Tahun 2007

= 701.947.809.776 / 1.902.284.782.215 x 100%

= 36,90 %

Tahun 2008

= 844.718.282.298 / 2.525.889.544.068 x 100%

= 33,44 %

Ratio ini menunjukkan seberapa besar keuntungan netto yang dapat

diberikan perusahaan kepada para pemodal dan pemilik perusahaan. Perhitungan

diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2007 angka ratio adalah 36,90% kepada

pemilik. Dan mengalami penurunan pada tahun 2008 sebanyak 3,56% menjadi

33,44%. Atau Rp 1,00 dapat menghasilkan netto sebanya Rp, 0, 3344 kepada para

pemodal.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah mengadakan perhitungan dan analisa ratio terhadap laporan keuangan PT Perkebunan Nusantar III Medan untuk periode tahun 20072008, maka penulis akan mencoba mengambil beberapa kesimpulan mengenai keadaan perusahaan tersebut, antara lain :
1. Dengan memperhatikan struktur organisasi perusahaan kita dapat menyimpulkan bahwa perusahaan ini menggunakan system organisasi garis, dimana dalam system ini terdapat adanya kesederhanaan dan kesatuan perintah bagi setiap pekerja di dalam bagian-bagian yang ada di dalam perusahaan tersebut.
2. Bila kita tinjau dari sisi likuiditas, maka dapat dikatakan bahwa keuangan PT Perkebunan Nusantara III Medan berada dalam keadaan yang cukup likuid dimana ia cukup mampu untuk memenuhi kewajiban-kewajiban lancarnya.
3. Dari sisi leverage perusahaan berada dalam keadaan yang baik, hal ini disebabkan oleh besarnya peningkatan modal sendiri dan total aktiva melebihi peningkatan hutang. Dengan kata lain manajemen pihak perusahaan dapat dikatakan cukup baik dalam mengenai sisi leverage.
4. Dari sisi aktifitas dapat dikatakan bahwa keadaan keuangan PT Perkebunan Nusantara III Medan berada dalam keadaan yang cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh cepatnya tempo perputaran harta atau modal milik

perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Jadi dapat dikatakan dari sisi aktivitas, kebijakan manajemen kurang begitu berhasil. 5. Bila kita lihat dari sisi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atau laba , maka dapat dikatakan bahwa manajemen PT Perkebunan Nusantara III Medan masih kurang begitu bagus. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya over investmen di dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan, kurang efisiensinya perusahaan dan terlalu besarnya biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan keuntungan
B. Saran 1. Manajer perusahaan hendaknya mampu merencanakan dan mengontrol
besarnya biaya-biaya yang dikeluarkan dalam melakukan produksi dan operasi denganlebih bijaksana agar dapat meraih keuntungan yang lebih baik. 2. Sebaiknya di dalam pengalokasian dana, dana tersebut digunakan untuk mengingkatkan volume keuntungan perusahaan / penjualan perusahaan. 3. Dalam memenuhi kegiatan investasi, hendaknya perusahaan menghindari penggunaan hutang jangka pendek 4. Sebaiknya melakukan peningkatan penjualan dengan efisiensi biaya, agar perusahaan memperoleh peningkatan laba.

DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki, 2001, Sistem Penyusunan dan Prosedur, Edisi Kelima, BPFE – UGM, Jakarta
Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia, 1999. Standar Akuntansi Keuangan. PSAK No. 17,Cetakan Keempat, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Kasmir, 2005. Pemasaran Bank, Penerbit Prenada Media, Jakarta.
Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Cetakan Ketiga, Edisi Ke Tiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi, 2991, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Tiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
Smith, Jay M, dan K. Fred Skousen, 2005. Akuntansi Intermediate, diterjemah oleh Alfonsus Sirait, S.E, Cetakan Kelima, Jilid 1, Edisi ke Sembilan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sugiono, 2003. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kelima, Penerbit CV Alfabeta, Bandung.
Supriyono R.A, 2001, Pengantar Akuntansi, Edisi Pertama, BPFE – UGM, Yogyakarta.
Warren, Carl S, James M. Reeve, Philip E. Fess, 2005. Pengantar Akuntansi, diterjemah oleh Aria Farahmita, SE, Ak, Edisi Ke Dua puluh satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Widjojoyanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Penerbitan Erlangga, Jakarta.