Kerak bumi Mantel bumi

IPA untuk SD Kelas V Perkembangan di kota juga sangat berpengaruh. Lahan-lahan kosong daerah resapan air akan hilang. Pengaruh inilah, yang membuat danau dan sungai kering. Kekeringan sungai dan danau dapat mem- pengaruhi penguapan air. Kurangnya penguapan mempengaruhi curah hujan yang turun. Bagaimanakah bila air hujan berkurang? Melihat kondisi tersebut kita wajib menghemat air.

3. Penghematan Air

Daur air sebelumnya menjelaskan bahwa perputaran air di bumi selalu terjadi. Ketersediaan air akan selalu ada. Akan tetapi, apakah air tersebut dapat kita manfaatkan? Bagaimana bila air telah tercemar? Pencemaran air ini membuat air tak dapat dimanfaatkan. Di beberapa kota besar, air sungai dan air sumur tercemar. Bagaimana saat musim kemarau? Pada musim kemarau keter- sediaan air jelas berkurang. Kita dapati banyak daerah yang kekeringan. Orang harus membeli untuk mendapatkan air. Pertimbangan di atas menuntut kita untuk berhemat air. Kita harus bijaksana dalam meng- gunakan air. Apalagi bila air kita peroleh dari PDAM. Juga air dari sumur pompa air listrik. Tidak berhemat dengan air bisa berarti pemborosan biaya. Tindakan penghematan air dapat dilakukan sebagai berikut. a. Gunakan air seperlunya, jangan berlebihan b. Matikan kran air selesai digunakan. c. Menggunakan air bekas cucian sayuran untuk keperluan lain. d. Mendukung gerakan menanam pohon. e. Membuat tandon air hujan.

D. PERISTIWA ALAM DI INDONESIA

1. Gempa Bumi

Gempa bumi ialah getaran permukaan bumi oleh kekuatan dari dalam bumi. Alat untuk mencatat gempa disebut seismograf dengan satuan skala Richter. Berdasarkan penyebab dan kekuatan getarannya, gempa dapat dikelompokkan sebagai berikut. 100 Pelajaran 7 Bumi dan Alam Semesta a. Gempa tektonik, yaitu yang terjadi karena pergeseran kerak bumi. Adapun gempa tektonik yang besar terjadi di Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah. Gempa tersebut terjadi pada tanggal 27 Mei 2006 dengan ribuan korban meninggal. Selain itu tentu hancurnya berbagai bangunan. Sumber: Tempo ed 5Juni 2006 Gambar 7.13 Gempa Yogyakarta b. Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung api. c. Gempa laut, yaitu jika pusat gempa terletak di dasar laut. Gempa laut di atas 7,0 skala richter mengakibatkan gelombang pasang yang hebat. Ketika gelombang pasang ini mencapai pantai menimbulkan bencana hebat yang disebut tsunami. Gelombang ini mengancam korban manusia. Hal ini pernah terjadi di Aceh dan Nias tahun 2004 dengan korban lebih dari 200.000 orang. Kemudian di Pangandaran tahun 2006, dengan korban lebih dari 700 orang. Sumber: Solopos No 2520JJanuari 2005 Sumber: Solopos No 3059Juli 2006 Tsunami di Aceh Tsunami di Pangandaran Gambar 7.14 Dahsyatnya bencana tsunami 101