e. Halim 2007
Penelitian Halim 2007 yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dari perusahaan-perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta,
dengan sampel sebanyak 55 perusahaan dengan periode waktu 2004-2006. Harga saham merupakan variabel dependen. Variabel independennya meliputi return on
equity, debt to equity ratio, dan earning per share. Hasil penelitian menunjukkan ROE dan EPS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham
perusahaan manufaktur, sedangkan rasio DER tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur.
C. Kerangka Penelitian
Model penelitian ini digunakan untuk pengembangan hipotesis pada penelitian. Rasio keuangan merupakan rasio yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengukur efektif tidaknya kebijakan yang telah diambil oleh perusahaan. Rasio- rasio yang ada dapat mempengaruhi harga saham.
Untuk lebih memperjelas konsep tersebut, dapat dilihat pada bagan di bawah ini
Gambar 1. Model Penelitian
Current Ratio X
1
Debt to Equity Ratio X
2
Earning Per Share X
3
Harga Saham Y
D. Hipotesis
a. Current Ratio CR
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Fahlevi 2013 didapat Current Ratio CR berpengaruh positif terhadap return saham. Hasil yang sama juga ditunjukan
oleh penelitian yang dilakukan oleh Yusak 2012 dengan analisis jalur atau path analysis dapat diketahui bahwa secara langsung likuiditas berpengaruh terhadap
harga pasar saham. Syamsudin,L 2007 Current Ratio CR menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam membayar hutang
–hutang jangka pendek. Tidak ada ketentuan yang mutlak tentang berapa tingkat CR yang dianggap baik atau
yang harus dipertahankan oleh suatu perusahaan karena biasanya tingkat CR ini juga sangat tergantung kepada jenis usaha dari masing-masing perusahaan.
Karena dalam penelitian ini jenis perusahaan berbeda-beda maka hanya diambil kesimpulan dari perusahaan yang digunakan sebagai objek penelitian. Maka
dihipotesiskan sebagai berikut:
X
1
: Current Ratio CR berpengaruh positif terhadap return saham.
b. Debt to Equity Ratio DER
Dari hasil penelitian Kusumawardani 2010 dalam Kusumo 2011 didapat DER sangat berpengaruh terhadap return saham. Syamsudin,L 2007 menyatakan hasil
penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Ika Hermawati 2008 yang mengungkapkan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap return saham. Rasio ini
menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total pinjaman hutang terhadap total modal yang dimliki perusahaan DER menunjukkan sejauh mana perusahaan
dapat menanggung kerugian tanpa harus membahayakan kepentingan kreditornya.
Semakin kecil angka rasio ini berarti semakin besar jumlah aktiva yang didanai oleh pemilik perusahaan dan semakin besar penyangga risiko kreditor. Dari hasil
perhitungan didapat nilai DER yang cukup tinggi, hal ini menunjukkan komposisi total hutang semakin besar dibandingkan dengan total modal sendiri sehingga
semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar. Dengan demikian peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:
X
2
: Debt to Equity Ratio DER berpengaruh positif terhadap return saham.
c. Earning per share EPS
Menurut Darmadji 2006 Earning per share EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang
saham untuk setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS, semakin besar laba yang tersedia bagi pemegang saham. Earning per share adalah suatu ukuran
dimana baik manajemen maupun pemegang saham menaruh perhatian besar. Hal ini sejalan dengan penelitian Halim 2007 yang meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi return saham dari perusahaan-perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta, dengan sampel sebanyak 55 perusahaan dengan periode
waktu 2004-2006. return saham merupakan variabel dependen. Variabel independennya meliputi Return On Equity, Debt To Equity Ratio, dan Earning
Per Share. Hasil penelitian menunjukkan ROE dan EPS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur, sedangkan rasio DER
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur. Dengan demikian peneliti dapat merumuskan hipotesis sebagai
berikut:X
3
: Earning Per Share EPS berpengaruh positif terhadap return saham.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan kelompok orang, kejadian atau peristiwa yang menjadi perhatian para peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Food and
Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan tahun penelitian dari 2010-2013. Perusahaan Food and Beverages yang menjadi objek penelitian
merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menyajikan laporan keuangan secara berturut-turut, lengkap, dan dipublikasikan dalam
Indonesian Capital Market Directory ICMD Sampel merupakan bagian dari populasi. Pemilihan sampel dilakukan melalui
metode Purposive Sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria dan sistematika tertentu yang bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif.
Kriteria-kriteria yang menjadi faktor penentu dalam sampel pada penelitian ini
adalah sebagai berikut : a.
Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut dari tahun 2010-2013.
b. Perusahaan Food and Beverages yang menerbitkan data-data laporan
keuangan secara lengkap. c.
Perusahaan Food and Beverages yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak Januari 2010 dan tidak mengalami delisting selama periode penelitian.