Pengaruh Rasio Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

(1)

SKRIPSI

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN

DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH:

ANLOVANA RIZKY NASUTION 090522048

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2011


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

“PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA”

Adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akhir guna untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Medan, Juli 2011

Anlovana Rizky Nasution NIM : 090522048


(3)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Quick Ratio, Banking

Ratio dan Return On Equity terhadap perubahan harga saham perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tolak ukur mana yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap perubahan harga saham.

Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel, yang dipublikasikan melalui website

Capital Market Directory (ICMD). Metode analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah puposive sampling. Variabel penelitian ini adalah

Quick Ratio variabel X1 Banking Ratio sebagai variabel X2, dan Return On Equity sebagai variabel X3 serta Perubahan Harga Saham sebagai Variabel Y dengan total sampel per tahun sebanyak 23 perusahaan.

Hasil penelitian ini adalah ketiga variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap Perubahan Harga Saham secara bersama-sama. Dan secara parsial Quick Ratio,Banking Ratio,Return On Equity juga tidak berpengaruh terhadap Perubahan Harga saham.

Kata Kunci: Quick Ratio,Banking Ratio, Return On Equity, perubahan harga saham, regresi berganda.


(4)

ABSTRACT

This study analyzed the influence quick ratio, banking ratio, and return on equity to the changing of stock price of the Banking corporation listing on Indonesian Stock Exchange since 2007 up to 2009. This study was also intended to know which performance measures have the most significant effect to the changing of stock price.

Data that used in this research is financial statements from each company, publized through website (ICMD). Analysis method that used in this research is kuantitatif method with multiple regression. Sampling method that used is purposive sampling. Variables that used in this research are quick ratio as X1, banking ratio as X2, and return on

equity as X3 and also the changing of stock price as Y variable consist of the 23 firms.

This research concludes that all of independent variables not have significant influence toward the changing of stock exchange in simultan, And in parsial quick ratio,banking ratio and return on equity not have significant influence toward the changing of stock exchange.

Keyword: quick ratio, banking ratio, return on equity, the changing of stock price, multiple regression.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada ALLAH SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih Karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan sebaik-baiknya.

Skripsi ini berjudul ”Pengaruh Rasio Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia”, dan disusun bertujuan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan, dorongan semangat, nasehat, dan bantuan selama proses penyusunan skripsi ini. 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi dan Ibu Mutia Ismail, MM, Ak selaku sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Naleni Indra, MM, Ak , selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk, pengarahan, bimbingan dan bantuan dari awal hingga selesainya skripsi ini.


(6)

4. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak dan Ibu Risanty, SE, Msi, Ak selaku dosen penguji dan pembanding yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

5. Teristimewa buat Ayahanda Anwar Nusirwan Nasution, B.Sc dan Ibunda Rosanna Harahap serta abang-abang penulis yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan dorongan baik moril, material serta doa yang setiap waktu kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi pembaca baik sebagai bahan masukan ataupun sebagai bahan pembanding.

Medan, Juli 2011 Penulis,

Anlovana Rizky Nasution NIM: 090522048


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRAC ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis...7

2.1 Rasio Likuiditas...………...7

2.2 Rasio Profitabilitas...8

2.3 Saham...9

2.3.1 Pengertian Saham...9

2.3.2 Harga Saham...10

2.3.3 Perubahan Harga Saham...11


(8)

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu...14

C. Kerangka Konseptual...16

D. Hipotesis Penelitian...17

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian...18

B. Jenis dan Sumber Data...18

C. Populasi dan Sampel Penelitian...19

D. Teknik Pengumpulan Data...21

E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel...21

3.1 Variabel Independen...21

3.2 Variabel Dependen...22

3.3 Indikator...22

F. Metode Analisis Data...24

3.1 Pengujian Asumsi Klasik...24

3.1.1 Uji Normalitas Data...24

3.1.2 Uji Multikolinearitas...26

3.1.3 Uji Heteroskedastisitas...26

3.1.4 Uji Autokorelasi...27

3.2 Pengujian Hipotesis Penelitian...28

3.2.1 Regresi Metode Berganda...28

3.2.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F)...28


(9)

G. Jadwal Penelitian...30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian...31

B. Analisis Data Penelitian...37

4.1 Analisis Statistik Deskriptif...37

4.2 Pengujian Asumsi Klasik...39

4.2.1 Uji Normalitas Data...39

4.2.2 Uji Multikolinearitas...41

4.2.3 Uji Heteroskedastisitas...43

4.2.4 Uji Autokorelasi...45

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian...46

4.3.1 Regresi Linear Berganda...46

4.3.2 Uji Signifikan Simultan...47

4.3.3 Uji Signifikan Parsial...48

C. Pembahasan Hasil Analisis Penelitian...50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. ... K esimpulan...53

B. ... K eterbatasan Penelitian...54

C. ... S aran...54


(10)

DAFTAR PUSTAKA...56

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 14

Tabel 3.1 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian ... 20

Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 23

Tabel 4.1 Quick Ratio ... 32

Tabel 4.2 Banking Ratio...33

Tabel 4.3 Return On Equity ………..35

Tabel 4.4 Perubahan Harga Saham...36

Tabel 4.5 Descriptive Statistics...38

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ... 41

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ... 42

Tabel 4.8 Koefisien Korelasi ... 42

Tabel 4.9 Hasil Uji Glejser ... 44

Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi ... 46

Tabel 4.11 Hasil Regresi Linear berganda ... 46

Tabel 4.12 Hasil Uji F ... 48


(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 15

Gambar 4.1 Histogram ... 37

Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot ... 38


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran i Data Variabel Quick Ratio ... 58

Lampiran ii Data Variabel Banking Ratio……… 59

Lampiran iii Data Variabel Return On Equity ………... 60


(13)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Quick Ratio, Banking

Ratio dan Return On Equity terhadap perubahan harga saham perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tolak ukur mana yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap perubahan harga saham.

Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel, yang dipublikasikan melalui website

Capital Market Directory (ICMD). Metode analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah puposive sampling. Variabel penelitian ini adalah

Quick Ratio variabel X1 Banking Ratio sebagai variabel X2, dan Return On Equity sebagai variabel X3 serta Perubahan Harga Saham sebagai Variabel Y dengan total sampel per tahun sebanyak 23 perusahaan.

Hasil penelitian ini adalah ketiga variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap Perubahan Harga Saham secara bersama-sama. Dan secara parsial Quick Ratio,Banking Ratio,Return On Equity juga tidak berpengaruh terhadap Perubahan Harga saham.

Kata Kunci: Quick Ratio,Banking Ratio, Return On Equity, perubahan harga saham, regresi berganda.


(14)

ABSTRACT

This study analyzed the influence quick ratio, banking ratio, and return on equity to the changing of stock price of the Banking corporation listing on Indonesian Stock Exchange since 2007 up to 2009. This study was also intended to know which performance measures have the most significant effect to the changing of stock price.

Data that used in this research is financial statements from each company, publized through website (ICMD). Analysis method that used in this research is kuantitatif method with multiple regression. Sampling method that used is purposive sampling. Variables that used in this research are quick ratio as X1, banking ratio as X2, and return on

equity as X3 and also the changing of stock price as Y variable consist of the 23 firms.

This research concludes that all of independent variables not have significant influence toward the changing of stock exchange in simultan, And in parsial quick ratio,banking ratio and return on equity not have significant influence toward the changing of stock exchange.

Keyword: quick ratio, banking ratio, return on equity, the changing of stock price, multiple regression.


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam pembangunan ekonomi suatu negara dibutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari pinjaman maupun modal sendiri, yang dalam penggunaannya dapat dialokasikan sebagai suatu investasi. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana atau sumber daya lainnya pada saat ini dengan harapan dapat memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi dapat berupa aset real, misalnya emas,tanah dan aktiva tetap maupun aset finansial seperti saham,deposito ataupun obligasi. Bentuk investasi yang paling sederhana adalah menabung di bank dalam bentuk deposito maupun tabanas, bentuk investasi ini yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat pemodal kecil bahkan masyarakat golongan atas lebih sering mendepositokan uang daripada investasi di bidang lain. Namun dimasa sekarang ini bagi investor yang berani menanggung risiko cenderung memilih investasi dalam bentuk aset finansial seperti saham,obligasi maupun ekuitas internasional. Jenis investasi inilah yang sekarang berkembang pesat.

Dalam menentukan keputusan investasi terhadap sebuah perusahan, sangat penting bagi calon investor untuk mengetahui kondisi perusahaan. Investor harus


(16)

melakukan penilaian terhadap prospek kinerja perusahaan untuk melakukan investasi, karena pada umumnya hampir semua investasi (khususnya saham) mengandung unsur ketidakpastian. Harga saham merupakan cerminan penilaian investor terhadap kualitas manajemen dan prospek suatu perusahaan di masa yang akan datang. Harga saham yang cenderung meningkat umumnya menunjukkan kepuasan dan keyakinan investor terhadap kinerja suatu perusahaan dan sebaliknya,jika harga saham cenderung menurun menunjukkan keraguan investor terhadap kinerja keuangan perusahaan.Investor harus melakukan evaluasi dan analisis terhadap faktor yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan di masa yang akan datang, sehingga investor dapat memperkecil kerugian yang timbul seminimal mungkin dari adanya fluktuasi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

Pengambilan keputusan untuk investasi dan perubahan yang terjadi pada harga saham tergantung dari berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah dari kondisi keuangan. Dalam hal ini informasi keuangan perusahaan memegang peranan penting apakah perusahaan tersebut menarik minat investor. Investor pasti lebih tertarik pada perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik sebab hal ini menyangkut keamanan dana yang akan ditanamkannya. Penilaian kinerja keuangan perusahaan sangat penting dilakukan baik oleh manajemen, pemegang saham, pemerintah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Dengan mendeteksi kinerja keuangan, maka dapat diidentifikasikan kondisi perusahaan secara keseluruhan yang berguna untuk membantu kegiatan investasi di pasar modal. Pasar modal merupakan wahana


(17)

yang bagi pihak yang memerlukan dana (perusahaan) dengan pihak yang kelebihan dana (investor).

Bursa efek Indonesia salah satu institusi penting yang beroperasi dalam memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional. Bursa efek Indonesia berperan juga dalam upaya mengembangkan pemodal lokal untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang stabil. Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia banyak bank yang harus dilikuidasi akibat kinerja keuangannya yang tidak baik padahal dalam laporan keuangannya menunjukkan hal yang positif. Dengan pengalaman tersebut investor menjadi lebih hati-hati dalam keputusan investasinya.

Likuiditas suatu perusahaan perbankan menunjukkan bahwa suatu perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya dengan alat-alat likuid yang dimiliki oleh perusahaan. Likuiditas perbankan dalam penelitian ini diproksikan pada Quick Ratio dan Banking Ratio. Apabila sebuah bank dinyatakan kurang likuid berarti nilai Quick Ratio dan Banking Rationya kecil. Profitabilitas perbankan memberikan informasi kepada investor tentang seberapa besar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba baik dengan menggunakan aset yang ada maupun menghasilkan laba bagi para pemegang saham. Profitabilitas perusahaan perbankan menunjukkan pendapatan yang mampu dihasilkan oleh perusahaan perbankan dalam suatu periode tertentu. Profitabilitas perbankan dalam penelitian ini diproksikan oleh Return on Equity. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Juventus (2008), Yulianti Halim ( 2007 ), Haryanto dan Toto Sugiharto ( 2003 ) tidak dikemukakan adanya


(18)

konsistensi hasil penelitian. Menurut Juventus ( 2008 ) Return On Equity, Debt To

Equity Ratio dan Debt To Asset Ratio secara simultan memiliki pengaruh positif

terhadap harga saham, Return On Equity dan Debt To Asset Ratio secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham dan Debt to Equity Ratio memiliki hubungan positif terhadap harga saham tetapi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Adapun hasil penelitian terdahulu menurut Yulianti Halim ( 2007 ), Return On Equity dan Earning Per Share berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham, sedangkan Net Profit Margin dan Debt To Equity Ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Menurut Haryanto dan Toto Sugiharto ( 2003 ) Return On Equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham, Return On Asset dan Net Profit

Margin tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan secara bersama

rasio ini tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Dari sejumlah besar perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, penulis memilih melakukan penelitian pada perusahaan perbankan dengan kriteria sampel tertentu. Pemilihan kelompok perusahaan yang tergabung dalam perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia adalah dengan pertimbangan bahwa diantara berbagai saham yang ditawarkan di Bursa Efek Indonesia, sektor masa yang akan datang, karena saat ini kegiatan masyarakat Indonesia sehari-hari tidak lepas dari jasa perbankan dan perusahaan perbankan merupakan perusahaan yang mempunyai kontribusi cukup besar terhadap pendapatan negara.


(19)

Histori lain yang mendasari dunia perbankan di Indonesia adalah seperti diketahui bahwa pada tahun 1997 kondisi-kondisi perbankan sangat memperhatinkan, ini ditandai dengan likuidasinya 16 bank. Kondisi tersebut mengakibatkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan. Fenomena ini berakibat pada turunnya minat investor untuk membeli saham perbankan. Konsekuensi yang terjadi harga saham perbankan mengalami penurunan. Krisis pada tahun 1997 telah berlalu,kini perbankan Indonesia dihadapkan kembali dengan krisis yang lebih dahsyat yaitu krisis keuangan global yang berawal dari resesi ekonomi AS pada tahun 2008 sehingga fenomena-fenomena tersebut diatas menjadi pertimbangan menarik bagi penulis menuangkan penelitian ini dalam sebuah skripsi yang berjudul : “Pengaruh Rasio Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2007 - 2009.”

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

a. apakah Quick Ratio secara parsial mempunyai pengaruh terhadap perubahan harga saham?

b. apakah Banking Ratio secara parsial mempunyai pengaruh terhadap perubahan harga saham?

c. apakah Return On Equity secara parsial mempunyai pengaruh terhadap perubahan harga saham?


(20)

d. apakah Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity secara simultan berpengaruh terhadap perubahan harga saham?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. untuk mengetahui pengaruh Quick Ratio terhadap perubahan harga saham b. untuk mengetahui pengaruh Banking ratio terhadap perubahan harga

saham

c. untuk mengetahui pengaruh Return On Equity terhadap perubahan harga saham

d. untuk mengetahui pengaruh Quick Ratio,Banking Ratio, Return On Equity secara simultan trehadap perubahan harga saham.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan :

1. bagi peneliti, untuk menambah wawasan peneliti sehubungan dengan pengaruh rasio likuiditas dan profitabilitas bank terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan,

2. bagi investor, sebagai bahan masukan dalam mengambil keputusan investasi, 3. bagi akademisi, sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian yang


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis 2.1 Rasio Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar, sebagaimana dikemukakan oleh Brigham ( 2001 : 79 ). Menurut Kasmir ( 2008 : 129 ),”rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek”.

Rasio likuiditas yang menjadi fokus penelitian ini adalah: 1) Quick Ratio

Quick ratio atau rasio cepat digunakan untuk mengetahui kemampuan bank

untuk membayar kembali kewajibannya kepada para deposannya dengan aset tunai yang dimilikinya. Rendahnya nilai rasio ini mengindikasikan bahwa suatu perusahaan perbankan mengalami kesulitan kas. Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif


(22)

lama untuk direalisir menjadi uang kas dan menganggap bahwa piutang segera dapat direalisir sebagai uang kas, walaupun kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang.

2) Banking Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dana dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya. Rendahnya nilai rasio ini mengindikasikan banyaknya kredit macet yang dimiliki bank tersebut.

2.2 Rasio Profitabilitas

Profitabilitas merupakan suatu hal yang mencerminkan kemampuan dari setiap perusahaan untuk menghasilkan laba.

Rasio profitabilitas adalah rasio yang memperlihatkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva dan hutang terhadap hasil operasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan, sebagaimana dikemukakan Kasmir ( 2008 : 196 ). Menurut Gibson (2001: 303), “ profitability is the ability of

firm to generate earning. It is measured relative to a number of bases, such as

assets, sales, and investment”. Gibson mengartikan profitabilitas sebagai

kemampuan suatu perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan, profitabilitas ini diukur dengan membandingkan laba yang diperoleh perusahaan dengan sejumlah perkiraan yang menjadi tolak ukur keberhasilan perusahaan seperti aktiva perusahaan, penjualan, dan investasi, sehingga dapat diketahui efektivitas pengelolaan keuangan dan aktiva oleh perusahaan.


(23)

Menurut Haryanto dan Toto (2003:142)

Profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dan hal itu tentu saja mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi.

Rasio profitabilitas yang menjadi fokus penelitian ini adalah Retun On Equity. Rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa merngukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham. ROE sangat menarik bagi pemegang saham maupun calon pemegang saham, dan juga manajemen karena rasio tersebut merupakan ukuran atau indikator penting dari shareholder value

creation. Artinya semakin tinggi rasio ROE, semakin tinggi pula nilai perusahaan,

hal ini tentunya merupakan daya tarik investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.

2.3 Saham

2.3.1 Pengertian Saham

Dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, saham merupakan surat berharga sebagai bukti kepemilikan individu atau institusi dalam suatu perusahaan (bisa dipegang perorangan atau lembaga pada suatu perusahaan). Apabila seseorang membeli saham, maka ia akan menjadi pemilik dan disebut pemegang saham perusahaan tersebut. Jadi dapat disimpulkan


(24)

pengertian saham adalah surat kepemilikan modal dalam suatu perusahaan yang dapat diperjualbelikan di pasar modal.

Saham dapat didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan siapa pemiliknya. Umumnya jenis saham yang dikenal adalah saham biasa (common stock). Namun saham sendiri dibagi menjadi dua jenis saham, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred

stock).

Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling akhir terhadap pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi (tidak memiliki hak–hak istimewa), serta kewajiban menanggung risiko kerugian yang diderita perusahaan. Karakteristik lain dari saham biasa adalah dividen dibayarkan selama perusahaan memperoleh laba. Setiap pemilik saham memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham. Sedangkan saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibandingkan hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibandingkan pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi.

2.3.2 Harga Saham

Harga saham adalah harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal pada hakekatnya harga saham merupakan penerimaan besarnya pengorbanan yang


(25)

harus dilakukan oleh setiap investor untuk penyertaan dalam perusahaan. Jika pasar bursa efek ditutup, maka harga pasar adalah penutupannya (closing price). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham.

Sedangkan menurut Anoraga (2001:58) berdasarkan fungsinya, nilai suatu saham dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Par Value (Nilai Nominal)

Merupakan nilai yang tercantum pada saham untuk tujuan akuntansi. Jumlah saham yang dikeluarkan perseoran dikalikan dengan nilai nominalnya merupakan modal disetor penuh bagi suatu perseroan dan dalam pencatatan akuntansi, nilai nominal dicatat sebagai modal ekuitas perseroan dalam neraca.

2. Base Price (Harga Dasar)

Harga dasar dipergunakan dalam perhitungan indeks harga saham. Harga dasar akan berubah sesuai dengan aksi emiten. Untuk saham baru harga dasar merupakan harga perdananya. Untuk menghitung nilai dasar yaitu harga dasar dikalikan dengan total saham yang beredar.

3. Market Price (Nilai Pasar)

Merupakan harga suatu saham pada dasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah ditutup maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham dan setiap hari diumumkan di surat kabar/media elektronik. Untuk menghitung nilai pasar (kapitalisasi pasar) yaitu harga pasar dikalikan dengan total saham yang beredar.

2.3.3 Perubahan Harga Saham

Menurut Suprodjo dalam Satria, faktor–faktor yang dapat menjadi sumber naik atau turunnya harga saham (perubahan harga saham) sewaktu di nilai adalah faktor yang dapat diukur dengan angka – angka dan faktor yang tidak dapat diukur dengan angka – angka.

1) Faktor yang dapat diukur dengan angka – angka terdiri dari: a) laba yang diperoleh selama beberapa tahun terakhir,

b) bagian laba yang ditahan,

c) peningkatan atau penurunan nilai harta tetap perusahaan.


(26)

a) prospek usaha perusahaan di masa akan datang, b) trademark, goodwill,

c) kualitas manajemen.

2.3.4 Teori Harga Saham a. Valuation Model

Valuation model (model penilaian) merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan (atau yang diamati) menjadi perkiraaan tentang harga saham. Variabel – variabel ekonomi tersebut seperti laba perusahaan, dividen yang dibagikan, variabilitas laba, dan sebagainya. Secara sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:

Po = ∑ Dt / (1+r)t Dimana :

Po : harga saham,

r : tingkat keuntungan yang dianggap layak, D : dividen.

Perusahaan hanya bisa membagikan dividen yang makin besar kalau perusahaan mampu menghasilkan laba yang makin besar. Dengan demikian, kalau perusahaan bisa memperoleh laba yang makin besar, maka secara teoritis perusahaan akan mampu membagikan dividen yang makin besar. Tentu saja perusahaan tidak harus meningkatkan pembayaran dividen kalau laba yang diperoleh makin besar. Uraian tersebut menunjukkan bahwa kalau kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, harga saham akan meningkat. Dengan kata lain, profitabilitas akan mempengaruhi harga saham.


(27)

b. Strong Form Eficiency

Strong Form Eficiency menyatakan bahwa semua informasi yang tercermin dalam harga saham meliputi informasi yang sifatnya pribadi maupun yang dipublikasikan( Lubis,2006:123). Ada tiga jenis informasi yaitu informasi yang bersifat fundamental, informasi yang bersifat teknis, dan informasi yang berhubungan dengan kondisi social, ekonomi, dan politik.

1. Informasi yang bersifat fundamental yaitu: a. kemampuan manajemen perusahaan, b. prospek perusahaan,

c. prospek pemasukan, d. perkembangan teknologi,

e. kemampuan menghasilkan keuntungan, f. manfaat terhadap perekonomian nasional, g. kebijakan pemerintah,

h. hak – hak investor.

2. Informasi yang bersifat teknis, misalnya: a. perkembangan kurs,

b. keadaan pasar,

c. volume, frekuensi transaksi, d. kekuatan pasar.

3. Informasi yang berhubungan dengan kondisi sosial, ekonomi, politik, misalnya:

a. tingkat inflasi, b. kebijakan moneter, c. musim,


(28)

d. neraca pembayaran dan APBN, e. kondisi ekonomi,

f. kondisi politik.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian terdahulu yang dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Hasil Penelitian

1 Haryanto dan Toto Sugiarto (2003)

Pengaruh Rasio

Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Minuman Di Bursa Efek Jakarta

1. Return On Equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 2. Return On Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 3. Net Profit Margin tidak

ada hubungan dan pengaruh signifikan terhadap harga saham. 4. Secara bersama ketiga

rasio tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 2 Yulianti

Halim (2007)

Pengaruh Return On Equity, Net Profit Margin, Earning Per Share Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

1. ROE dan EPS memiliki Pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham sedangkan NPM dan DER tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham.

2. Diantara ROE dan EPS, EPS mempunyai tingkat


(29)

signifikan yang lebih tinggi terhadap perubahan harga saham.

3. ROE, NPM, EPS, dan DER secara simultan memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap perubahan harga saham. 3 Juventus

(2008)

Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap Harga Saham Perbankan di Bursa Efek Jakarta

1. ROE secara simultan memiliki pengaruh positif terhadap harga saham. 2. DER,DAR secara simultan

memiliki pengaruh positif terhadap harga saham. 3. ROE dan DAR secara

parsial memiliki pengaruh signifikan dan memiliki hubungan positif terhadap harga saham.

4. DER memiliki hubungan positif terhadap harga saham tetapi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

Terdapat perbedaan penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian terdahulu dimana penelitian ini mencoba menguji Banking Ratio dan Quick Ratio terhadap perubahan harga saham yang tidak dilakukan oleh peneliti terdahulu.

C. Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian yang telah disampaikan di atas, maka penulis membuat kerangka konseptual sebagai berikut.


(30)

Berdasarkan uraian teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu, maka variabel independen penelitian ini adalah Quick Ratio (X1), Banking Ratio (X2), Return On

Equity (X3) dan variabel dependennya adalah Perubahan Harga Saham (Y).

Hubungan antara Quick Ratio, Banking Ratio, Return On Equity terhadap Perubahan Harga Saham tergambar dalam kerangka berikut ini:

H1 H2 H3

H4 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Perusahan yang mempunyai kondisi keuangan yang baik yang dalam hal ini digambarkan oleh Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity tentu akan memiliki peluang yang besar untuk bertahan di masa akan datang serta dapat menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Sehingga terdapat hubungan yang positif antara Quick Ratio, Banking Ratio, Return On Equity dengan perubahan harga saham.

D.Hipotesis Penelitian

Hipotesis menurut Erlina (2007:41), menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan preposisi yang dapat diuji secara empiris. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

Quick Ratio (X1) Banking Ratio (X2) Return On Equity (X3)

Perubahan Harga Saham (Y)


(31)

masalah. Karena sifatnya masih sementara, maka perlu dibuktikan kebenaranya melalui data empiris yang terkumpul. Titik tolak dari hipotesis adalah rumusan masalah. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah :

H1 : Quick Ratio berpengaruh terhadap perubahan harga saham H2 : Banking Ratio berpengaruh terhadap perubahan harga saham H3 : Return On Equity berpengaruh terhadap perubahan harga saham H4 : Quick Ratio, Banking Ratio, Return On Equity berpengaruh terhadap


(32)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode asosiatif dengan hubungan kausal, karena tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dalam bentuk pengaruh antar variabel melalui pengujian hipotesis. Menurut Sugiono (2004:1) penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

B. Jenis dan Sumber Data

Peneliti menggunakan data sekunder dalam penelitian ini. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik pihak pengumpul data primer maupun oleh pihak lain (Umar, 2001: 69). Data yang diperoleh adalah data time series yaitu data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dari beberapa interval waktu tertentu misalnya dalam waktu mingguan, bulanan, dan tahunan. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara

mendownload melaui situs

Directory).


(33)

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono, Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI sebanyak 31 perusahaan.

Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Metode pengambilan ssampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu dengan pertimbangan tertentu (judgement sampling) (Jogiyanto,2004:9). Adapun yang menjadi kriteria dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

1. perusahaan tersebut terdaftar di BEI pada tahun 2007, 2008 dan 2009

2. perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan yang telah diaudit selama tahun 2007, 2008 dan 2009.

3. perusahaan perbankan tidak mengalami delisting selama periode pengamatan. Setelah dilakukan uji purposive sampling, maka perusahaan yang lolos uji adalah:


(34)

Tabel 3.1

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

NO NAMA PERUSAHAAN KODE

KRITERIA SAMPEL 1 2 3

1 PT Bank Agro Niaga, Tbk AGRO X X -

2 PT Bank Artha Graha Internasional, Tbk INPC X X X 1

3 PT Bank Bukopin, Tbk BBKP X X X 2

4 PT Bank Bumi Artha, Tbk BNBA X X X 3

5 PT Bank Bumiputera Indonesia, Tbk BABP X X X 4 6 PT Bank Capital Indonesia, Tbk BACA X X -

7 PT Bank Central Asia, Tbk BBCA X X X 5

8 PT Bank Century, Tbk BCIC X X X 6

9 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk BDMN X X X 7 10 PT Bank Ekonomi raharja, Tbk BAEK X X -

11 PT Bank Pundi Indonesia, Tbk BEKS X X X 8 12 PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk SDRA X X X 9 13 PT Bank Internasional Indonesia, Tbk BNII X X X 10

14 PT Bank Kesawan, Tbk BKSW X X X 11

15 PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk BBTN X - - -

16 PT Bank Mandiri, Tbk BMRI X X X 12

17 PT Bank Mayapada Internasional, Tbk MAYA X X X 13

18 PT Bank Mega, Tbk MEGA X X X 14

19 PT Bank Negara Indonesia, Tbk BBNI X X X 15

20 PT Bank Niaga, Tbk BNGA X X X 16

21 PT Bank Nusantara Parahyangan, Tbk BBNP X X X 17

22 PT Bank OCBC NISP, Tbk NISP X X X 18

23 PT Bank Pan Indonesia, Tbk PNBN X X X 19

24

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat

dan Banten, Tbk BJBR X - X -

25 PT Bank Permata, Tbk BNLI X X X 20

26 PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk BBRI X X X 21

27 PT Bank Sinar Mas, Tbk BSIM X - X -

28 PT Bank Swadesi, Tbk BSWD X X X 22

29 PT Bank Tabungan Pensiun Nasional, Tbk BTPN X X - - 30 PT Bank Victoria International, Tbk BVIC X X X 23 31 PT Bank Windu Kentjana International, Tbk MCOR X X - -


(35)

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu studi pustaka dan studi dokumentasi. Metode pengumpulan data tahap pertama melalui studi pustaka, yaitu jurnal akuntansi dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data tahap kedua melalui studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan data-data berupa harga saham dan laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah variable sebagai berikut:

3.1 Variabel independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain (Umar, 2003:50). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity. Variabel independen disimbolkan dengan “X1” ( Quick Ratio), “X2” ( Banking Ratio), “X3” ( Return

On Equity).

3.2 Variabel dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2003:50). Variabel dependen dalam spenelitian ini adalah perubahan harga saham, dimana variabel dependen disimbolkan dengan “Y”.


(36)

3.3 Indikator

Indikator adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.


(37)

Tabel 3.2

Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Defenisi variabel Indikator Skala

Quick Ratio

(X1)

Rasio cepat yang digunakan

untuk mengetahui kemampuan bank untuk

membayar kembali kewajibannya kepada para

deposannya dengan aset tunai yang dimilikinya. Quick Ratio= Deposits Total Asset Cash Rasio Banking Ratio (X2)

Rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali

kewajiban kepada deposannya dengan menarik

kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada debiturnya.

Banking Ratio

=

Deposits Total

Loans

Total Rasio

Return On Equity (X3)

Rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham.

Return On Equity

Biasa Saham Ekuitas Saham Pemegang Bersih Laba Rasio Perubahan Harga Saham (Y)

perbandingan antara selisih harga saham rata-rata (rata-rata antara harga saham tertinggi dan harga saham terendah dalam suatu periode) sebelum penutupan dengan harga saham penutupan suatu emiten dalam suatu periode (selama satu tahun).

Y =

1 1 − − − t t t HSPT HSPT HSP


(38)

F. Metode Analisis Data

3.1 Pengujian Asumsi Klasik

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan persamaan regresi sederhana. Analisis data dilakukan dengan bantuan SPSS versi 18.0. Peneliti melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis yaitu Uji Normalitas, Uji Multikolonearitas, Uji Heterokedastisitas, dan Uji Autokorelasi.

3.1.1 Uji Normalitas Data

Menurut Erlina (2007:103) “Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk melakukan uji, penulis mendasarkan pada uji grafik dan uji statistik.

a. Uji Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya melihat dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat norma probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan data ploting data


(39)

residual akan dibandingkan degan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal atau dari grafik atau dengan melihat histogram residualnya. Dasar pengambilan keputusan:

• jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas,

• jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bias sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik. Kolomogorov-Smirnov. Jika nilai Asymp.sig > nilai signifikansi (0,05) maka data berdistribusi normal.


(40)

3.1.2 Uji Multikolonearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen karena akan mengurangi keyakinan dalam pengujian signifikansi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala multikolonearitas di dalam model regresi ini dengan melihat nilai Variance

Inflation Factor (VIF), nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan

adanya multikolonearitas adalah nilai VIF > 10. Apabila nilai VIF < 10 berarti tidak terjadi multikolonearitas (Ghozhali, 2005:92)

3.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variable dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Uji heterokedastiitas dalam penelitian ini dengan cara melihat grafik plot dan uji Gjejser.

a. Melihat Grafik Scatterplot

Dasar analisis heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

• jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedastisitas,


(41)

• jika tidak ada pola yang jelas atau titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas.

b. Uji Glejser

Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen dengan persamaan regresi :

|Ut| = α + βXt + vt

Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen (sig < 0.05) , maka ada indikasi heteroskedastisitas.

3.1.4 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Santoso (2002:218) dengan cara melihat besaran Dubrin-Watson (D-W) sebagai berikut:

• angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif,

• angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, • angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.


(42)

3.2 Pengujian Hipotesis Penelitian 3.2.1 Metode Regresi linier Berganda

Regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antar beberapa Variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3, dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y (Situmorang, 2008:109). Model persamaannya adalah sebagai berikut:

Y = α + β1X1+ β2X2+ β3X3 + e Keterangan :

Y = Perubahan harga saham

α = Konstanta

X1 = Quick Ratio X2 = Banking Ratio X3 = Return on Equity β1,β2,β3 = Koefisien Regresi e = error (pengganggu)

3.2.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Menurut Ghozali (2005:84) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksud dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang


(43)

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah Ho: bi = b2 = ……= bk = 0, artinya semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan atau tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen dan Ha: b1 ≠ b2 ≠…….≠ b3= 0, artinya semua variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen atau dengan kata lain semua variabel independen tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan ketentuan Jika signifikansi< 0,05 maka Ha diterima dan Jika signifikansi >0,05 maka Ha ditolak Serta membandingkan nilai F hasil perhitingan dengan F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ha diterima dan sebaliknya.

3.2.3 Uji t (uji secara parsial)

Uji secara parsial adalah untuk menguji apakah setiap variabel bebas atau independen memiliki pengaruh atau tidak terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah Ho: bi = 0, artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan atau tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen dan Ha: bi ≠ 0, artinya suatu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan ketentuan Jika signifikansi < 0,05 maka Ha diterima dan Jika signifikansi >0,05 maka Ha ditolak serta dengan membandingkan nilai statistic t dengan t tabel,


(44)

apabila nilai statistik t > t tabel maka Ha diterima sedangkan nilai statistic t < t tabel maka Ha ditolak.

G. Jadwal Penelitian

Tahapan Penelitian

Februari Maret April Mei Juni Juli Pengajuan

judul

Penyelesaian

proposal

Bimbingan proposal

Seminar

proposal

Pengumpulan

Data

Pengolahan

data

Penyampaian

hasil penelitian


(45)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi linear berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data berupa laporan keuangan bank yang dipeoleh dari ICMD (Indonesia Capital Market Directory) dengan menggunakan Microsoft

Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian

menggunakan regresi linear berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi liniear berganda dilakukan dengan menggunakan Software SPSS versi 18. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS selanjutnya SPSS akan menghasilakan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan.

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, diperoleh 23 Bank yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel penelitian ini dan diamati selama periode 2007-2009.

Setelah melakukan pengolahan terhadap data laporan keuangan bank pada periode 2007 sampai 2009 yang terkumpul dengan menggunakan Microsoft Exel di dapat data untuk setiap variabel sebagai berikut:


(46)

Tabel 4.2 Quick Ratio

No Nama Bank Tahun

2007 2008 2009 1 Bank Artha Graha International 24.25 6.67 9.21

2 Bank Bukopin 13.67 10.10 9.08

3 Bank Bumi Artha 67.07 58.56 66.79

4 Bank Bumiputera Indonesia 13.85 8.85 10.91

5 Bank Central Asia 13.85 31.84 30.30

6 Bank Century 34.12 8.65 20.08

7 Bank Danamon 13.67 13.67 11.63

8 Bank Ekskutif Internasional 9.21 7.21 7.11 9 Bank Himpunan Saudara 1906 8.10 9.07 10.08 10 Bank Internasional Indonesia 11.53 10.63 17.79

11 Bank Kesawan 10.91 16.92 13.85

12 Bank Mandiri 23.07 10.05 10.05

13 Bank Mayapada Internasional 8.30 7.20 6.21

14 Bank Mega 12.66 9.76 9.76

15 Bank Negara Indonesia 14.68 8.68 11.21

16 Bank Niaga 8.56 10.07 8.63

17 Bank Nusantara Parahyangan 13.39 14.23 12.66

18 Bank OCBC NISP 10.40 8.30 6.76

19 Bank Pan Indonesia 17.79 15.89 24.23

20 Bank Permata 23.23 12.31 10.40

21 Bank Rakyat Indonesia 32.84 20.22 22.23

22 Bank Swadesi 47.07 40.10 36.89

23 Bank Victoria Internasional 7.85 5.59 5.10

Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa untuk tahun 2007 Quick Ratio tertinggi terdapat pada Bank Bumi Artha sebesar 67,07, nilai Quick Ratio terendah adalah Bank Victoria International sebesar 7,85. Untuk tahun 2008, nilai

Quick Ratio tertinggi dimiliki oleh Bank Bumi Artha sebesar 58,56 dan nilai


(47)

tahun 2009, nilai Quick Ratio terdapat pada Bank Bumi Artha sebesar 66,79 dan nilai Quick Ratio terendah adalah Bank Victoria sebesar 5,10.

Tabel 4.3 Banking Ratio

No Nama Bank Tahun

2007 2008 2009 1 Bank Artha Graha International 79.63 92.10 82.64

2 Bank Bukopin 63.76 80.92 74.80

3 Bank Bumi Artha 50.64 58.65 49.56

4 Bank Bumiputera Indonesia 82.41 88.32 86.65

5 Bank Central Asia 42.20 52.10 48.76

6 Bank Century 38.16 69.15 57.10

7 Bank Danamon 85.56 85.56 86.65

8 Bank Ekskutif Internasional 76.62 69.63 70.62 9 Bank Himpunan Saudara 1906 91,17 100.08 94.08 10 Bank Internasional Indonesia 70.25 69.10 76.15

11 Bank Kesawan 67.50 74.20 66.20

12 Bank Mandiri 49.08 55.30 56.12

13 Bank Mayapada Internasional 102.08 98.12 82.17

14 Bank Mega 46.10 64.12 56.08

15 Bank Negara Indonesia 54.30 64.20 59.20

16 Bank Niaga 90.02 87.17 93.00

17 Bank Nusantara Parahyangan 48.33 65.10 73.25

18 Bank OCBC NISP 84.12 75.16 70.25

19 Bank Pan Indonesia 92.17 76.62 74.20

20 Bank Permata 80.96 73.86 85.56

21 Bank Rakyat Indonesia 64.00 75.25 76.30

22 Bank Swadesi 60.53 81.96 80.02

23 Bank Victoria Internasional 44.12 52.12 48.08

Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa untuk tahun 2007 Banking Ratio tertinggi terdapat pada Bank Mayapada Internasional sebesar 102,08, nilai


(48)

Banking Ratio terendah adalah Bank Century sebesar 38,16. Untuk tahun 2008,

nilai Banking Ratio tertinggi dimiliki oleh Bank Himpunan Saudara 1906 sebesar 100,08 dan nilai Banking Ratio terendah adalah Bank Central Asia sebesar 52,10 dan jika kita melihat pada tahun 2009, nilai Banking Ratio tertinggi terdapat pada Bank Himpunan Saudara 1906 sebesar 94,08 dan nilai Banking Ratio terendah adalah Victoria Internasional sebesar 48,08.


(49)

Tabel 4.4 Return On Equity

No Nama Bank Tahun

2007 2008 2009 1 Bank Artha Graha International 2.38 2.37 4.35

2 Bank Bukopin 19.09 17.05 14.28

3 Bank Bumi Artha 5.61 7.02 6.80

4 Bank Bumiputera Indonesia 3.85 0.38 0.93

5 Bank Central Asia 21.96 24.81 24.44

6 Bank Century 4.91 474.21 46.65

7 Bank Danamon 19.54 14.46 9.70

8 Bank Ekskutif Internasional 0.61 -36.31 288.84 9 Bank Himpunan Saudara 1906 17.58 18.78 14.05 10 Bank Internasional Indonesia 7.58 9.44 -0.78

11 Bank Kesawan 4.73 2.30 2.23

12 Bank Mandiri 14.87 17.41 20.38

13 Bank Mayapada Internasional 4.33 4.31 4.14

14 Bank Mega 17.72 17.48 15.79

15 Bank Negara Indonesia 5.24 7.92 12.98

16 Bank Niaga 14.81 7.29 13.99

17 Bank Nusantara Parahyangan 10.22 8.34 7.96

18 Bank OCBC NISP 7.42 8.73 10.54

19 Bank Pan Indonesia 12.73 10.06 9.63

20 Bank Permata 13.04 10.55 9.93

21 Bank Rakyat Indonesia 24.89 26.65 26.81

22 Bank Swadesi 6.81 6.80 12.22

23 Bank Victoria Internasional 12.28 6.68 7.35

Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa untuk tahun 2007 Return On

Equity tertinggi terdapat pada Bank Rakyat Indonesia sebesar 24,89, nilai Return

On Equity terendah adalah Bank Eksekutif International sebesar 0,61 . Untuk


(50)

474,21 dan nilai Return On Equity terendah adalah Bank Eksekutif International sebesar -36,31 dan jika kita melihat pada tahun 2009, nilai Return On Equity tertinggi terdapat pada Bank Eksekutif Internasional sebesar 288,84 dan nilai

Return On Equity terendah adalah Bank International Indonesia sebesar -0,78 .

Tabel 4.5

Perubahan Harga Saham

No Nama Bank Tahun

2007 2008 2009 1 Bank Artha Graha International -39.58 -36.31 1.33

2 Bank Bukopin -2.61 -45.48 18.29

3 Bank Bumi Artha -4.42 -64.71 -44.00

4 Bank Bumiputera Indonesia 23.58 -38.31 41.17

5 Bank Central Asia 19.67 14.53 24.76

6 Bank Century -12.82 -32.89 0

7 Bank Danamon 11.50 -16.11 26.82

8 Bank Ekskutif Internasional -3.45 -39.02 68.14 9 Bank Himpunan Saudara 1906 -34.95 -48.97 25.84 10 Bank Internasional Indonesia 22.32 -0.52 -13.72

11 Bank Kesawan 5.82 24.07 10.45

12 Bank Mandiri 15.70 -15.53 34.67

13 Bank Mayapada Internasional 47.69 20.94 0

14 Bank Mega 1.61 -26.07 -18.58

15 Bank Negara Indonesia -13.22 -45.20 41.94

16 Bank Niaga 7.14 -27.68 18.33

17 Bank Nusantara Parahyangan 28.51 0 -7.14

18 Bank OCBC NISP 0 6.25 21.21

19 Bank Pan Indonesia 3.82 20.83 17.37

20 Bank Permata -1.11 12.99 12.68

21 Bank Rakyat Indonesia 12.98 17.71 24.89

22 Bank Swadesi 20.00 26.13 0


(51)

Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa untuk tahun 2007 Perubahan Harga saham tertinggi terdapat pada Bank Mayapada Internasional sebesar 47, 69, nilai Perubahan Harga saham terendah adalah Bank Mayapada International sebesar -39,58. Untuk tahun 2008, nilai Perubahan Harga saham tertinggi dimiliki oleh Bank Swadesi sebesar 26,13 dan nilai Perubahan Harga saham terendah adalah Bank Bumi Artha sebesar -64,71 dan jika kita melihat pada tahun 2009, nilai Perubahan Harga saham tertinggi terdapat pada Bank Eksekutif Internasional sebesar 68,14 dan nilai Perubahan Harga saham terendah adalah Bank Bumi Artha sebesar -44,00.

B. Analisis Data Penelitian

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Santoso (2003:11 ) statistic deskriptif adalah proses pengumpulan dan peringkasan data, serta upaya untuk menggambarkan berbagai karakteristik yang pada data yang telah terorganisasi tersebut. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2005:142) Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata–rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness. Peneliti menggunakan statistik deskriptif apabila hanya ingin

mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi di mana sampel diambil.


(52)

Tabel 4.6

Descriptive Statistics

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Quick Ratio 69 5,10 67,07 16,7478 13,44869

Banking Ratio 69 38,16 102,08 71,3035 15,73498

ROE 69 -36,31 474,21 21,4803 65,39276

Perubahan harga saham

69 -48,97 68,14 1,8225 25,31217

Valid N (listwise) 69

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui: 1. jumlah sampel (N) sebanyak 69,

2. quick ratio terendah adalah 5,10, Quick Ratio tertinggi adalah 67,07 dengan

rata-rata 16,74 serta standard deviasi 13,44,

3. banking ratio terendah adalah 38,16, Banking Ratio tertinggi adalah 102,08

dengan rata-rata 71,30 serta standard deviasi 15,73,

4. return On Equity terendah adalah -36,31, Return On Equity tertinggi adalah

474,21 dengan rata-rata 21,48 serta standard deviasi 65,39,

5. perubahan harga saham terendah adalah -48.97, Perubahan harga saham tertinggi adalah 68,14 dengan rata-rata 1,82 serta standard deviasi 25,31.


(53)

4.2 Pengujian Asumsi Klasik 4.2.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak condong ke kiri atau condong ke kanan.

Setelah melakukan uji normalitas dengan mengunakan software SPSS diketahui bahwa model regresi penelitian ini berdistribusi secara normal hal ini dapat disimpulkan melalui:

1) Analisis Grafik

Gambar 4.1 Hasil Normalitas Grafik Histogram


(54)

Berdasarkan grafik histogram maupun grafik normal plot dapat

disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini berdistribusi secara normal hal ini tergambar pada grafik histogram, dimana grafik tidak menceng kekiri atau kekanan (grafik seimbang antara kiri dan kanan) dan pada grafik normal plot tampak bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.

2) Analisis Statistik

Berdasarkan output SPSS di bawah ini terlihat bahwa nilai asymp sig (2-tailed) adalah 0,437 dan di atas nilai signifikan 0,05 dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.


(55)

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 69

Normal

Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 25,19738296

Most Extreme Differences

Absolute ,105

Positive ,092

Negative -,105

Kolmogorov-Smirnov Z ,869

Asymp. Sig. (2-tailed) ,437

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

4.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel–variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.


(56)

Tabel 4.8

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5,513 17,388 ,317 ,752

Quick Ratio -,159 ,249 -,085 -,640 ,524 ,874 1,144

Banking Ratio -,019 ,212 -,012 -,091 ,928 ,881 1,135

ROE ,016 ,048 ,041 ,333 ,740 ,984 1,016

a. Dependent Variable: perubahan harga saham

Tabel 4.9 Koefisien Korelasi

Coefficient Correlationsa

Model ROE BR QR

Correlations ROE 1,000 ,080 ,118

Banking Ratio ,080 1,000 ,343

Quick Ratio ,118 ,343 1,000

Covariances ROE ,002 ,001 ,001

Banking Ratio ,001 ,045 ,018

Quick Ratio ,001 ,018 ,062

a. Dependent Variable: perubahan harga saham

Melihat hasil besaran korelasi antar variabel dependen tampak bahwa hanya variabel ROE yang mempunyai korelasi cukup tinggi dengan variabel Quick Ratio dengan tingkat korelasi 0,118 atau sekitar 11,8 %. Oleh karena korelasi ini masih dibawah 95 %, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.

Hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada


(57)

korelasi antara variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas di antara variabel dalam penelitian ini.

4.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

1) Grafik Scatterplot

Grafik Scatterplot menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.


(58)

Gambar 4.2 Hasil Heteroskedastisitas Grafik Scatterplot

2) Uji Glejser

Tabel 4.10 Hasil Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5,513 17,388 ,317 ,752

Quick ratio -,159 ,249 -,085 -,640 ,524

Banking ratio -,019 ,212 -,012 -,091 ,928

ROE ,016 ,048 ,041 ,333 ,740

a. Dependent Variable: perubahan harga saham

Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, hal ini terlihat dari nilai signifikansinya di atas 5%, jadi dapat disimpulkan tidak terjadi Heteroskedastisitas.


(59)

4.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada runtut waktu (time series) karena “gangguan” pada seseorang individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi

Berdasarkan output SPSS di bawah ini diketahui bahwa nilai Dubrin-Watson sebesar 1,378 sehingga dapat dikatakan tidak terjadi autokorelasi hal ini berdasarkan pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Santoso (2002:218) dengan cara melihat besaran Dubrin-Watson (D-W) sebagai berikut:

• angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif,

• angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, • angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.


(60)

Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .095a .009 -.037 25.77230 1.378

a. Predictors: (Constant), ROE, BR, QR b. Dependent Variable: PHS

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian

4.3.1 Hasil Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antar beberapa Variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3, dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y (Situmorang, 2008:109).

Tabel 4.12

Hasil Regresi Linear Berganda

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .095a .009 --.037 25.77230

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa R = 0,095 berarti hubungan antara Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity terhadap Perubahan Harga Saham sebesar 9,5%. Adjusted R Square sebesar 0,037 berarti 3,7% faktor-faktor Perubahan Harga Saham dapat dijelaskan oleh Quick Ratio, Banking Ratio


(61)

dan Return On Equity sedangkan 96,3% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

4.3.2 Uji Signifikan Simultan

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah Ho: bi = b2 = ……= bk = 0, artinya semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan atau tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen dan Ha: b1 ≠ b2 ≠…….≠ b3= 0, artinya semua variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen atau dengan kata lain semua variabel independen tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan ketentuan jika signifikansi< 0,05 maka Ha diterima sedangkan jika signifikansi >0,05 maka Ha ditolak. Serta membandingkan nilai F hasil perhitingan dengan F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ha diterima dan sebaliknya.


(62)

Tabel 4.13 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 394,241 3 131,414 ,198 ,897a

Residual 43173,751 65 664,212

Total 43567,992 68

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Tabel di atas mengungkapkan bahwa nilai signifikan (0,897) lebih besar dari 0,05 maka Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap Perubahan Harga saham. Jika membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel diketahui bahwa nilai F hitung (0,198) lebih kecil dari nilai F tabel (2,75297) jadi dapat disimpulkan bahwa Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap Perubahan Harga saham.

4.3.3 Uji Signifikan Parsial

Uji secara parsial adalah untuk menguji apakah setiap variabel bebas atau independen memiliki pengaruh atau tidak terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah Ho: bi = 0, artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan atau tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Ha: bi ≠ 0, artinya suatu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen atau dengan kata lain

variabel independen tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan


(63)

ketentuan jika signifikansi < 0,05 maka Ha diterima dan jika signifikansi >0,05 maka Ha ditolak serta dengan membandingkan nilai statistic t dengan t tabel, apabila nilai statistik t > t tabel maka Ha diterima dan nilai statistic t < t table maka Ha ditolak.

Tabel 4.14 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5,513 17,388 ,317 ,752

Quick ratio -,159 ,249 -,085 -,640 ,524

Banking ratio -,019 ,212 -,012 -,091 ,928

ROE ,016 ,048 ,041 ,333 ,740

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan output tabel diatas diketahui bahwa Quick Ratio tidak

berpengaruh signifikan terhadap Perubahan Harga Saham hal ini terlihat dari nilai signifikansi (0,524) di atas atau lebih besar dari 0,05. Perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan bahwa Quick Ratio tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham dimana nilai t-hitung (-0.640) lebih kecil dari nilai t-tabel (1,9983).

Banking Ratio juga tidak berpengaruh signifikan terhadap Perubahan Harga Saham hal ini terlihat dari nilai signifikansi (0,928) di atas atau lebih besar dari 0,05. Perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan bahwa

Banking Ratio tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham dimana nilai


(64)

Return On Equity juga tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,740) di atas atau lebih besar dari 0.05. Perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan bahwa Return On Equity berpengaruh terhadap perubahan harga saham dimana nilai t-hitung (0,333) lebih besar dari nilai t-tabel (1,9983).

Berdasarkan tabel di atas maka rumus persamaan regresinya adalah: Y = 5,513 - 0,159X1 - 0,019X2 + 0,016X3 + e

C. Pembahasan Hasil Analisis Penelitian

Hasil uji hipotesis dengan pengujian secara simultan diketahui bahwa variabel Quick Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham karena Fhitung < Ftabel (0,198 < 2,75297). Ini berarti pihak investor dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya tidak memperhatikan Quick Ratio, Banking Ratio dan

Return On Equity secara bersama-sama. Hasil analisis koefisien korelasi dan

determinasi didapat nilai Adjusted R Square sebesar 0,037. Hal ini berarti bahwa 3,7% variasi atau perubahan dalam harga saham dapat dijelaskan oleh Quick

Ratio, Banking Ratio dan Return On Equity. Sedangkan sisanya sebesar 96,3%

dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Faktor lain yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham adalah saat diperoleh laba, tingkat resiko dari proyeksi laba, proporsi utang perusahaan terhadap ekuitas, serta kebijakan pembagian deviden. Faktor lainnya yang dapat mempengarahi pergerakan harga saham adalah kendala eksternal seperti kegiatan


(1)

Quick Ratio

No Nama Bank Tahun

2007 2008 2009

1 Bank Artha Graha International 24.25 6.67 9.21

2 Bank Bukopin 13.67 10.10 9.08

3 Bank Bumi Artha 67.07 58.56 66.79

4 Bank Bumiputera Indonesia 13.85 8.85 10.91

5 Bank Central Asia 13.85 31.84 30.30

6 Bank Century 34.12 8.65 20.08

7 Bank Danamon 13.67 13.67 11.63

8 Bank Ekskutif Internasional 9.21 7.21 7.11 9 Bank Himpunan Saudara 1906 8.10 9.07 10.08 10 Bank Internasional Indonesia 11.53 10.63 17.79

11 Bank Kesawan 10.91 16.92 13.85

12 Bank Mandiri 23.07 10.05 10.05

13 Bank Mayapada Internasional 8.30 7.20 6.21

14 Bank Mega 12.66 9.76 9.76

15 Bank Negara Indonesia 14.68 8.68 11.21

16 Bank Niaga 8.56 10.07 8.63

17 Bank Nusantara Parahyangan 13.39 14.23 12.66

18 Bank OCBC NISP 10.40 8.30 6.76

19 Bank Pan Indonesia 17.79 15.89 24.23

20 Bank Permata 23.23 12.31 10.40

21 Bank Rakyat Indonesia 32.84 20.22 22.23

22 Bank Swadesi 47.07 40.10 36.89


(2)

Lampiran ii Banking Ratio

No Nama Bank Tahun

2007 2008 2009

1 Bank Artha Graha International 79.63 92.10 82.64

2 Bank Bukopin 63.76 80.92 74.80

3 Bank Bumi Artha 50.64 58.65 49.56

4 Bank Bumiputera Indonesia 82.41 88.32 86.65

5 Bank Central Asia 42.20 52.10 48.76

6 Bank Century 38.16 69.15 57.10

7 Bank Danamon 85.56 85.56 86.65

8 Bank Ekskutif Internasional 76.62 69.63 70.62 9 Bank Himpunan Saudara 1906 91,17 100.08 94.08 10 Bank Internasional Indonesia 70.25 69.10 76.15

11 Bank Kesawan 67.50 74.20 66.20

12 Bank Mandiri 49.08 55.30 56.12

13 Bank Mayapada Internasional 102.08 98.12 82.17

14 Bank Mega 46.10 64.12 56.08

15 Bank Negara Indonesia 54.30 64.20 59.20

16 Bank Niaga 90.02 87.17 93.00

17 Bank Nusantara Parahyangan 48.33 65.10 73.25

18 Bank OCBC NISP 84.12 75.16 70.25

19 Bank Pan Indonesia 92.17 76.62 74.20

20 Bank Permata 80.96 73.86 85.56

21 Bank Rakyat Indonesia 64.00 75.25 76.30

22 Bank Swadesi 60.53 81.96 80.02


(3)

Return On Equity

No Nama Bank Tahun

2007 2008 2009

1 Bank Artha Graha International 2.38 2.37 4.35

2 Bank Bukopin 19.09 17.05 14.28

3 Bank Bumi Artha 5.61 7.02 6.80

4 Bank Bumiputera Indonesia 3.85 0.38 0.93

5 Bank Central Asia 21.96 24.81 24.44

6 Bank Century 4.91 474.21 46.65

7 Bank Danamon 19.54 14.46 9.70

8 Bank Ekskutif Internasional 0.61 -36.31 288.84 9 Bank Himpunan Saudara 1906 17.58 18.78 14.05 10 Bank Internasional Indonesia 7.58 9.44 -0.78

11 Bank Kesawan 4.73 2.30 2.23

12 Bank Mandiri 14.87 17.41 20.38

13 Bank Mayapada Internasional 4.33 4.31 4.14

14 Bank Mega 17.72 17.48 15.79

15 Bank Negara Indonesia 5.24 7.92 12.98

16 Bank Niaga 14.81 7.29 13.99

17 Bank Nusantara Parahyangan 10.22 8.34 7.96

18 Bank OCBC NISP 7.42 8.73 10.54

19 Bank Pan Indonesia 12.73 10.06 9.63

20 Bank Permata 13.04 10.55 9.93

21 Bank Rakyat Indonesia 24.89 26.65 26.81

22 Bank Swadesi 6.81 6.80 12.22


(4)

Lampiran iv

Perubahan Harga Saham

No Nama Bank Tahun

2007 2008 2009

1 Bank Artha Graha International -39.58 -36.31 1.33

2 Bank Bukopin -2.61 -45.48 18.29

3 Bank Bumi Artha -4.42 -64.71 -44.00

4 Bank Bumiputera Indonesia 23.58 -38.31 41.17

5 Bank Central Asia 19.67 14.53 24.76

6 Bank Century -12.82 -32.89 0

7 Bank Danamon 11.50 -16.11 26.82

8 Bank Ekskutif Internasional -3.45 -39.02 68.14 9 Bank Himpunan Saudara 1906 -34.95 -48.97 25.84 10 Bank Internasional Indonesia 22.32 -0.52 -13.72

11 Bank Kesawan 5.82 24.07 10.45

12 Bank Mandiri 15.70 -15.53 34.67

13 Bank Mayapada Internasional 47.69 20.94 0

14 Bank Mega 1.61 -26.07 -18.58

15 Bank Negara Indonesia -13.22 -45.20 41.94

16 Bank Niaga 7.14 -27.68 18.33

17 Bank Nusantara Parahyangan 28.51 0 -7.14

18 Bank OCBC NISP 0 6.25 21.21

19 Bank Pan Indonesia 3.82 20.83 17.37

20 Bank Permata -1.11 12.99 12.68

21 Bank Rakyat Indonesia 12.98 17.71 24.89

22 Bank Swadesi 20.00 26.13 0


(5)

TABEL t dengan signifikansi 5%

Df Tabel t one tail Tabel t two tail

1 6.3138 12.7062

2 2.9200 4.3027

3 2.3534 3.1824

4 2.1318 2.7764

5 2.0150 2.5706

6 1.9432 2.4469

7 1.8946 2.3646

8 1.8595 2.3060

9 1.8331 2.2622

10 1.8125 2.2281

11 1.7959 2.2010

12 1.7823 2.1788

13 1.7709 2.1604

14 1.7613 2.1448

15 1.7531 2.1314

16 1.7459 2.1199

17 1.7396 2.1098

18 1.7341 2.1009

19 1.7291 2.0930

20 1.7247 2.0860

30 1.6973 2.0423

40 1.6839 2.0211

50 1.6759 2.0086

63 1.6694 1.9983

77 1.6649 1.9913

78 1.6646 1.9908

79 1.6644 1.9905

80 1.6641 1.9901

81 1.6639 1.9897

82 1.6636 1.9893

83 1.6634 1.9890

84 1.6632 1.9886

85 1.6630 1.9883

86 1.6628 1.9879

87 1.6626 1.9876

88 1.6624 1.9873

89 1.6622 1.9870

90 1.6620 1.9867


(6)

Tabel F dengan signifikansi 5 %

n = 1 2 3

df = 1 161.4476 199.5 215.7073

2 18.51282 19 19.16429

3 10.12796 9.552094 9.276628

4 7.708647 6.944272 6.591382

5 6.607891 5.786135 5.409451

6 5.987378 5.143253 4.757063

7 5.591448 4.737414 4.346831

8 5.317655 4.45897 4.066181

9 5.117355 4.256495 3.862548

10 4.964603 4.102821 3.708265

11 4.844336 3.982298 3.587434

12 4.747225 3.885294 3.490295

13 4.667193 3.805565 3.410534

14 4.60011 3.738892 3.343889

15 4.543077 3.68232 3.287382

62 3.995887 3.145258 2.75297

74 3.970229 3.120349 2.72828

75 3.968471 3.118642 2.726589

76 3.96676 3.116982 2.724944

77 3.965094 3.115366 2.723343

78 3.963472 3.113792 2.721783

79 3.961892 3.11226 2.720265

80 3.960352 3.110766 2.718785

81 3.958852 3.109311 2.717343

82 3.957388 3.107891 2.715937

83 3.955961 3.106507 2.714565

84 3.954568 3.105157 2.713227

85 3.953209 3.103839 2.711921

86 3.951882 3.102552 2.710647

87 3.950587 3.101296 2.709402

88 3.949321 3.100069 2.708187

89 3.948084 3.09887 2.706999

90 3.946876 3.097698 2.705838

91 3.945694 3.096553 2.704703

92 3.944539 3.095433 2.703594


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia

1 61 104

Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Likuiditas Terhadap Harga Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesia

3 36 99

Pengaruh Tingkat Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 27 87

Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia

2 44 120

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Jakarta

1 30 88

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Food and Beverages Di Bursa Efek indonesia)

0 2 55

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010.

0 1 15

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK JAKARTA).

0 0 12

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Pasar Modal terhadap Harga Saham pada Perusahaan Asuransi dan Perbankan di Bursa Efek Indonesia.

0 0 29

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17