V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang diperoleh adalah: 1.
Dari hasil pengujian komposisi kimia, baja pegas daun termasuk baja karbon sedang yang mengandung karbon C 0,57567 dan setelah perlakuan panas
heat treatment tidak mengalami perubahan komposisi. 2.
Dari hasil uji kekerasan nilai rata-rata tertinggi pada sampel yang menggunakan quenching air garam sebesar 61,25 HRC, nilai terendah pada
sampel quenching udara sebesar 22,94 HRC. Sedangkan nilai rata-rata quenching air sebesar 59,45 HRC dan quenching oli sebesar 58,54 HRC.
3. Pada sampel quenching air dan air garam terdapat keretakan yang disebabkan
perbedaan laju pendinginan antara bagian permukaan dan bagian inti dari sampel, sehingga terjadi kontraksi termal.
4. Media pendingin oli merupakan media pendingin yang relatif baik, karena
dapat meningkatkan nilai kekerasan tanpa mengalami keretakan pada sampel. 5.
Dari hasil struktur mikro pada sampel raw material dan quenching udara menghasilkan butir-butir ferit, perlit sedangkan pada sampel quenching air, air
garam, dan oli menghasilkan butir-butir martensit dan austenite sisa. 6.
Semakin cepat laju pendinginan pada sampel, maka semakin halus butir-butir kristal dengan nilai kekerasan lebih tinggi, dan sebaliknya semakin lambat laju
pendinginan pada sampel maka semakin besar butir-butir kristal dengan kekerasan rendah.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini untuk proses heat treatment pada baja dengan kadar karbon kurang dari 0,5 sebaiknya media quenching yang digunakan air garam,
sedangkan untuk baja lebih dari 0,5 media quenching yang digunakan oli. Variasi media pendingin perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut untuk
pengaruh agritasi aliran media pendingin terhadap sifat mekanik pada baja.
DAFTAR PUSTAKA
Adriansyah. 2007. Pengaruh Temperatur Pada Proses Heat Treatment Untuk
Meningkatkan Ketahanan Aus Baja Karbon Rendah Pada Pena Pegas Daun. Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa.Vol. III. N0. 1.
Aisyah. 2010. Perubahan Stsruktur Mikro dan Sifat Mekanik pada Pengelasan Drum Baja Karbon Wadah Limbah Radioaktif. Prosiding Seminar Nasional
Teknologi Pengelolaan Limbah VIII. Halaman 166. ISSN 1410-6086. Al-Matsany, A. S. A. 2012. Diagram TTT Time Temperature Transformation.
http:blog.ub.ac.idpertamaxxx20120312diagram-ttt-time-temperature- transformation. Diakses 8 Februari 2013. Pukul 03.00 WIB.
Amanto, H. I999. Ilmu Bahan. Bumi Aksara. Jakarta. Amstead, B. H., dan Djaprie, S. 1995. Teknologi Mekanik. Edisi ke-7 Erlangga.
Jakarta. Hal 152. Arsip. 2013. Mengenal Spektrofotometer. http:biosmlabindustri.blogspot.
com201301v-behavirurldefautvmlo.html. Diakses 16 April 2013. Pukul 01.00 WIB.
Asiri, H. dan Amrullah. 2010. Analisa Hubungan Besar Butir dengan Sifat Mekanis Baja Karbon. Majalah Ilmiah Al-Jibra. ISSN 14411-7797. Vol. 11.
No 35. Avner, S. H. 1074. Introdiction to Physical Metalurgy. Mc Graw-Hill Book
Company. Singapure. Budiyanto. 2013. Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku.
http:budisma.web.idmaterismakimia-kelas-xiikenaikan-titik-didih-dan- penurunan-titik-beku. Diakses 9 April 2013. Pukul 04.00 WIB.
Choudhury, S. K. Hajra, Choudhury, A. K. Hajra, Roy, N. 2001. Elements of Workshop Technology. Media Promoters and Publishers Pvt. Ltd. Vol I.