Alat penelitian Alat dan Bahan Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat penelitian

a. Sepeda Motor Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah motor bensin 4-langkah 110 cc. Adapun spesifikasi mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut : Merek : Honda Blade Tipe mesin : 4 langkah, SOHC Sistem pendingin : Pendingin udara Jumlah silinder : 1 satu Diameter silinder : 50 mm Langkah piston : 55,6 mm Kapasitas silinder : 110 cc Perbandingan kompresi : 9,0 : 1 Daya maksimum : 8,46 PS6,22233 kW 7500 rpm Torsi maksimum : 0,86 kgf.m 8,6 Nm 5500 rpm Gigi transmisi : 4 kecepatan bertautan tetap Kapasitas tangki bahan bakar : 3,7 liter Tahun Pembuatan : 2010 Gambar 7. Sepeda Motor Honda 4 Langkah b. Stopwatch Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu pada saat pengujian. Gambar 8. Stopwatch c. Gelas Ukur 100 ml Digunakan untuk mengukur volume bahan bakar dan air campuran zeolit yang akan digunakan dalam penelitian ini. Gambar 9. Gelas Ukur 100 ml d. Rpm Meter Rpm meter yang dipakai dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui putaran mesin rpm. Gambar 10. Rpm Meter e. Termometer Air Raksa Termometer air raksa ini digunakan untuk mengetahui temperatur ruangan saat pengujian. Gambar 11. Termometer Air Raksa f. Cetakan Gambar 12. Cetakan Cetakan digunakan sebagai alat untuk mencetak hasil campuran zeolit bubuk, aquades dan tapioka yang sebelumnya diaduk. g. Perangkat Analog Dalam penelitian ini, Speedometer, odometer, sudah berada dalam satu unit panel analog motor pada dashboard. Speedometer dengan ketelitian 10 km jam, odometer dengan ketelitian 100 m. Gambar 13. Perangkat Analog h. Tangki Bahan Bakar Buatan 240 ml Digunakan sebagai wadah bahan bakar ketika proses pengambilan data dengan ketelitian 10 ml. Sehingga pada saat pengujian tidak menggunakan tangki bahan bakar motor agar lebih mudah dalam proses pengukuran konsumsi bahan bakar. Gambar 14. Tangki Bahan Bakar Buatan 240 ml Odometer Speedometer i. Oven Digunakan untuk mengeringkan zeolit yang telah dibentuk pelet dan digunakan untuk aktivasi fisik. Gambar 15. Oven j. Timbangan Digital Timbangan digital digunakan untuk mengukur massa zeolit yang akan dibuat menjai pelet. Gambar 16. Timbangan Digital k. Kompor Listrik Digunakan untuk memasak atau memanaskan campuran tepung tapioka dan aquades. Gambar 17. Kompor Listrik l. Mixer Digunakan untuk mencampur air zeolit dengan zeolit alami agar pencampurannya merata sempurna, ini merupakan proses aktivasi kimia. Mixer yang digunakan seperti yang terlihat pada gambar berikut. Gambar 18. Mixer m. Filter Udara Eksternal Filter udara ini digunakan sebagai tempat meletakkan zeolit pelet yang akan digunakan sebagai penyaring udara pada kendaraan. Berikut adalah gambar jenis bentuk filter udara eksternal yang digunakan pada penelitian ini. Gambar 19. Filter Udara Eksternal n. Bak Penampung Digunakan untuk merendam zeolit dengan air, untuk mendapatkan PH air yang mendekati 7. Air hasil rendaman tersebut akan digunakan untuk mencuci zeolit yang telah diaktivasi secara kimia hingga PH zeolit netral. Gambar 20. Bak Penampung o. Ayakan Mesh 100 Laboratorium Motor Bakar Universitas Lampung Ayakan mesh digunakan untuk menyaring zeolit yang telah menjadi bubuk. Gambar 21. Ayakan Mesh 100 p. Penumbuk Zeolit Penumbuk zeolit digunakan untuk menumbuk zeolit sampai menjadi bubuk kemudian diayak dengan menggunakan ayakan mesh. Gambar 22. Penumbuk Zeolit

2. Bahan penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemanfaatan Filter Udara Eksternal Yang Menggunakan Zeolit Alam Lampung Teraktivasi Basa-Fisik Terhadap Prestasi Mesin Dan Emisi Gas Buang Sepeda Motor Bensin 4 Langkah

7 86 95

PENGARUH APLIKASI FLY ASH BENTUK PELET PEREKAT YANG DIAKTIVASI FISIK TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

4 50 83

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT ALAM LAMPUNG SEBAGAI ADSORBEN PADA SALURAN GAS BUANG TERHADAP PRESTASI DAN KONSENTRASI EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

2 9 74

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI, JENIS AIR, DAN KONDISI AKTIVASI DARI ADSORBEN FLY ASH BATU BARA TERHADAP PRESTASI MESIN DAN KANDUNGAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR KARBURATOR 4-LANGKAH

0 4 67

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI, JENIS AIR, KONDISI AKTIVASI DAN CARA PEMBUATAN ARANG DARI ADSORBEN ARANG SEKAM TERHADAP PRESTASI MESIN DAN KANDUNGAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR KARBURATOR 4-LANGKAH

1 17 105

PENGUNAAN ZEOLIT AKTIVASI KIMIA (H2S04 DAN HCl) – FISIK PADA BERAGAM NORMALITAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI MESIN DAN MENURUNKAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

2 62 75

PENGUNAAN ZEOLIT AKTIVASI KIMIA (H2S04 DAN HCl) – FISIK PADA BERAGAM NORMALITAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI MESIN DAN MENURUNKAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

3 47 78

PENGARUH VARIASI JENIS AIR DAN TEMPERATUR AKTIVASI DALAM CAMPURAN FLY ASH BENTUK PELET TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

8 26 45

PENGARUH PENAMBAHAN DAN WAKTU PEMERAMAN KAPUR BARUS (NAPTHALENE) PADA BENSIN TERHADAP PRESTASI DAN EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4-LANGKAH TIPE KARBURATOR

8 156 103

PENGARUH PENGGUNAAN BOTTOM ASH KELAPA SAWIT DENGAN AKTIVASI FISIK TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

1 11 78