b. Larutan asam HCl Larutan HCl ini digunakan untuk mengaktivasi zeolit secara kimia pada
persiapan bahan. Setiap 1 gram zeolit diaktivasi dengan 7 ml larutan HCl 1:7.
c. Air rendaman zeolit Air ini berasal dari air yang direndam dengan zeolit hingga PH air
mendekati 7. Air rendaman zeolit digunakan untuk mencuci zeolit yang telah diaktivasi kimia.
d. Tapioka Tapioka yang digunakan sebagai perekat dalam pembuatan zeolit pelet.
B. Persiapan Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan filter zeolit eksternal yang telah dimodifikasi sehingga mudah dalam perawatannya dengan cara membuat kembali sesuai
dengan contoh yang ada di pasaran. Kemudian filter zeolit eksternal dihubungkan dengan filter udara internal dengan menggunakan penghubung
berupa selang berukuran 1 inci yang kemudian udara mengalir ke karburator lalu ke ruang bakar. Dalam penelitian ini akan menggunakan 3 variasi bentuk
filter zeolit yaitu bentuk tabung, kotak, dan kerucut. Berikut adalah persiapan
dari penelitian ini.
a. Membuat dimensi dari masing – masing bentuk filter eksternal dengan
luas permukaan yang sama yaitu sebesar 367,5 cm
2
. Kotak
Panjang = 28,27 cm ; Lebar = 13 cm
Tabung Diameter = 9 cm ; Tinggi = 13 cm
Kerucut Diameter alas = 9 cm ; Diameter atas = 4 cm ; Panjang garis pelukis =
18 cm; Tinggi = 13 cm b. Memotong kawat strimin dan plat sesuai dimensi yang ada. Kawat
strimin berfungsi sebagai rangka pada filter sedangkan plat berfungsi sebagai diameter alas dan atas filter. Kemudian bentuk rangka dengan
kawat strimin dan rekatkan pada plat dengan menggunakan lem plastik steel. Beri saluran masuk pada filter dan pasang pipa berukuran 1 inci. Di
bawah ini gambar hasil dari pembuatan filter eksternal.
Gambar 23. Hasil Pembuatan Filter Eksternal c. Persiapan air rendaman zeolit
Pada persiapan ini, diberikan perlakuan perendaman zeolit terhadap air sumur dengan tujuan untuk menyerap kandungan mineral yang terdapat
dalam air sehingga kadar H
2
O meningkat. Sebelum direndam zeolit dicuci hingga bersih Gambar 24a. Variasi massa zeolit yang
digunakan adalah sebanyak 10, 20 dan 30 dari total volume air
sumur dan variasi waktu perendaman selama 3, 6, 12, dan 24 jam Gambar 24b dan dilakukan pengukuran dengan menggunakan PH
meter untuk mendapatkan PH air yang mendekati 7 Gambar 24c.Air hasil rendaman yang memiliki PH mendekati 7 lalu di simpan Gambar
24d.
Gambar 24a Gambar 24b
Gambar 24d Gambar 24c
Gambar 24. Proses Perendaman Air Dengan Zeolit d. Aktivasi asam
Zeolit diaktivasi menggunakan larutan asam HCl yang memiliki konsentrasi larutan 1,0 N. Sebelum dilakukan pencampuran, diawali
dengan menimbang zeolit sesuai yang dibutuhkan Gambar 26a lalu membuat larutan HCl dengan konsentrasi tersebut Gambar 26b.
Zeolit dan larutan dicampur dengan perbandingan 1:7 untuk tiap normalitas. Zeolit dan larutan kimia diaduk menggunakan mixer
selama 1 jam dengan tujuan agar pencampuran merata Gambar 25c. Kemudian
zeolit disaring
dengan kain
penyaring untuk
menghilangkan larutan aktivasi asam dan kemudian dicuci dengan air hasil rendaman zeolit hingga PH dari zeolit tersebut netral. Lalu
zeolit tersebut dikeringkan dengan panas matahari selama 3 jam Gambar 25d. Zeolit tersebut ditimbang kembali dengan tujuan
melihat reduksi yang terjadi setelah dilakukan aktivasi kimia, kemudian dipanaskan Gambar 25e dengan menggunakan oven
selama 1 jam pada suhu 110 C dengan tujuan zeolit benar
– benar kering serta mudah dalam penumbukan untuk dijadikan bubuk.
25a 25b
25c
25e 25d
Gambar 25. Proses Aktivasi Asam
e. Pembuatan Pelet Zeolit Setelah menjadi bubuk Gambar 26a maka harus diayak dengan
menggunakan ayakan 100 mesh Gambar 26b. Bubuk zeolit tersebut
dicampur dengan air hasil rendaman zeolit dan tapioka yang telah dipanaskan dengan campuaran air 20 yang memiliki PH mendekati
7 dengan perbandingan 74 zeolit, 6 tepung tapioka, dan 20 air. Selanjutnya diaduk hingga menjadi adonan yang merata
tercampur Gambar 26c. Setelah menjadi adonan maka adonan akan digiling dengan menggunakan ampia Gambar 26d hingga diperoleh
ketebalan 3 mm dan dicetak dengan menggunakan cetakan Gambar 26e. Adapun bentuk dan ukuran dari zeolit pelet yaitu diameter 10
mm, tebal 3 mm Gambar 26f. Selanjutnya dilakukan aktivasi fisik dengan cara memasukkan ke dalam oven dengan temperatur 200
C selama 1 jam setelah itu zeolit didinginkan dengan suhu ruangan.
26a 26b
26c
26f 26e
26d Gambar 26. Proses Pembuatan Pelet Zeolit
f. Aktivasi Fisik Setelah pelet terbentuk, pelet selanjutnya diaktivasi fisik dengan cara
dioven dengan variasi temperatur 200 C 1 jam. Setelah selesai
diaktivasi Pelet dikeluarkan dari oven dan didinginkan di temperatur
ruangan pendinginan alami. Pelet zeolit yang sudah dingin tadi dimasukkan ke dalam plastik kedap udara agar tidak terkontaminasi
dengan udara luar.
Gambar 27. Proses Aktivasi Fisik g. Pembuatan Frame Untuk Penempatan Pelet Zeolit
Frame dirangkai dengan menggunakan jalinan kawat lembut yang mudah dibentuk kawat strimin, ukurannya disesuaikan dengan
ruang yang tersedia pada filter zeolit eksternal. Di dalam frame, pelet zeolit akan dibungkus menggunakan kain halus. Setelah semua
terpasang, pelet zeolit siap untuk diuji.
Gambar 28. Frame Pelet Zeolit h. Pemasangan Frame Pada Filter Eksternal
Setelah frame selesai lalu dipasang pada filter eksternal untuk dilakukan pengujian. Berikut ini adalah gambar hasil dari pemasa -
ngan pada filter eksternal.
Gambar 29. Pemasangan Frame Pada Filter Eksternal i. Pemasangan Rpm Meter dan Tangki Bahan Bakar Buatan
Berikut adalah gambar pemasangan dari rpm meter dan tangki bahan bakar buatan.
Gambar 30. Pemasangan Rpm Meter dan Tangki Bahan Bakar Buatan
j. Pemasangan Filter Zeolit Eksternal Pada Sepeda Motor Untuk pemasangan filter ini, terlebih dahulu agar mempersiapkan
selang berukuran 1 ¼ inci dan pipa 1 inci. Selang ini digunakan sebagai saluran penghubung antara filter zeolit eksternal dan internal.
Potong selang tersebut selang utama sepanjang 10 cm lalu pasang pada saluran masuk filter internal dan ikat dengan menggunakan klem
berukuran 2 inci Gambar 33. Potong kembali selang dengan panjang 15 cm kemudian beri potongan pipa sepanjang 7 cm sebagai
penghubung selang yang terpasang pada saluran masuk filter internal
selang utama. Kemudian beri sambungan siku ukuran 1 inci. Potong kembali selang sepanjang 22 cm lalu beri sambungan siku ukuran 1
inci. Lalu potong kembali selang sepanjang 30 cm untuk menghubungkan filter eksternal. Pasang besi siku 2 inci sepanjang 40
cm untuk meletakkan filter zeolit eksternal. Pasang klem untuk mengikat filter zeolit eksternal. Untuk instalasi pemasangan pada
bagian belakang, jenis selang dan pipa yang digunakan sama dengan instalasi pemasang bagian depan. Namun panjang selang yang
dibutuhkan disesuaikan dengan kondisi sepeda motor.
Gambar 31. Pemasangan Selang Penghubung dan Siku
Berikut ini adalah instalasi pemasangan penempatan depan pada filter zeolit eksternal.
Gambar 32. Pemasangan Pada Penempatan Depan Berikut ini adalah instalasi pemasangan penempatan belakang pada
filter zeolit eksternal.
Gambar 33. Pemasangan Pada Penempatan Belakang
c. Persiapan Sepeda Motor Untuk Pengujian Sebelum pengujian, motor telah di tune up secara berkala agar motor
dalam kondisi yang baik. Menjelang pengujian mesin dipanaskan beberapa menit lalu pengujian dilakukan. Selama dilakukannya proses
pengujian, sepeda motor diservis rutin dalam rentang waktu tertentu untuk menjaga kondisinya agar selalu prima pada setiap pengujian.
C. Prosedur Pengujian