Prosedur Pengujian PENGARUH VARIASI BENTUK DAN POSISI PENEMPATAN FILTER ZEOLIT KIMIA-FISIK EKSTERNAL TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR KARBURATOR 4-LANGKAH

Gambar 33. Pemasangan Pada Penempatan Belakang c. Persiapan Sepeda Motor Untuk Pengujian Sebelum pengujian, motor telah di tune up secara berkala agar motor dalam kondisi yang baik. Menjelang pengujian mesin dipanaskan beberapa menit lalu pengujian dilakukan. Selama dilakukannya proses pengujian, sepeda motor diservis rutin dalam rentang waktu tertentu untuk menjaga kondisinya agar selalu prima pada setiap pengujian.

C. Prosedur Pengujian

a. Pengujian berjalan

1. Uji konsumsi bahan bakar pada kecepatan rata-rata selama perjalanan 50 kmjam dengan jarak 5 km. Persiapan yang perlu dilakukan adalah botol berkapasitas 240 ml. Kemudian botol tampung disambungkan dengan rapat bersama selang bensin menuju saluran masuk karburator, setelah itu botol tersebut diisi dengan bensin yang sudah disiapkan. Kemudian dilakukan pengujian dengan kondisi motor dengan filter zeolit eksternal dan tanpa filter zeolit eksternal. Jarak tempuh dapat diukur pada odometer. Bensin yang tersisa langsung terbaca pada skala yang ada pada botol, kemudian jumlah bensin awal dikurangkan dengan jumlah bensin yang tersisa, maka didapatkan jumlah bensin yang terpakai pada kondisi normal. Selanjutnya melakukan pengujian pada kondisi motor dengan filter zeolit eksternal yang menggunakan pelet zeolit dengan variasi bentuk dan penempatan.. Format pencatatan data mengenai konsumsi bahan bakar dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Data konsumsi bahan bakar untuk kecepatan rata – rata 50 kmjam Road Test No. Bentuk filter zeolit eksternal Letak Filter zeolit eksternal Pengujian ke Konsumsi bahan bakar ml 1 Tanpa filter zeolit eksternal - 1 2 3 Rata - rata 2 Kerucut Bagian depan 1 2 3 Rata - rata 3 Tabung Bagian depan 1 2 3 Rata - rata 4 Kotak Bagian depan 1 2 3 Rata - rata 2. Uji Akselerasi 0-80 kmjam Pengujian akselerasi menggunakan kondisi filter zeolit eksternal dan tanpa filter zeolit eksternal . Setelah semua persiapan dilakukan, motor yang telah dinyalakan harus dalam keadaan berhenti 0 kmjam. Ketika gas mulai dipacu, stopwatch mulai diaktifkan. Setelah sampai pada kecepatan yang diinginkan 80 kmjam, stopwatch dinonaktifkan kemudian dicatat waktu tempuhnya. Untuk mencapai kecepatan yang diinginkan 80 kmjm, pengendara melakukan perpindahan gigi yang teratur dan sesuai setiap pengujian. Format pencatatan data mengenai waktu pengujian dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Data akselerasi Dengan kecepatan 0-80 kmjam No. Bentuk filter zeolit eksternal Letak Filter zeolit eksternal Pengujian ke Waktu tempuh detik 1 Tanpa filter zeolit eksternal - 1 2 3 2 Kerucut Bagian depan 1 2 3 Rata - rata 3 Tabung Bagian depan 1 2 3 Rata - rata 4 Kotak Bagian depan 1 2 3 Rata - rata

b. Pengujian stasioner

 Uji Konsumsi bahan bakar pada putaran mesin 1000 rpm, 3000 rpm, dan 5000 rpm Pengujian ini dilakukan untuk melihat konsumsi bahan bakar yang digunakan pada kondisi diam putaran stasioner dan membandingkan karakteristik kendaraan bermotor tanpa filter zeolit eksternal dan dengan filter zeolit eksternal yang dibuat dengan tiga variasi bentuk dan penempatan. Persiapan pertama yang dilakukan adalah memanaskan mesin agar kondisi mesin di saat pengujian sudah optimal. Kemudian putar setelan gas di bagian karburator untuk menentukan putaran mesin yang dipakai dalam pengujian. Putaran mesin yang dipakai pada pengujian ini yaitu 1000, 3000, dan 5000 rpm. Pengujian dimulai dengan mengisi bahan bakar pada tangki buatan yang mana bahan bakar tersebut telah diukur terlebih dahulu melalui skala yang ada pada tangki buatan. Selanjutnya Pelet zeolit diletakkan pada saringan udara eksternal, setelah itu mesin dihidupkan dengan menghitung waktu pengujian menggunakan stopwatch 5 menit. Ketika waktu pengujian selesai, mesin dimatikan serta stopwatch dinonaktifkan. Kemudian sisa bahan bakar yang terisi dalam tangki buatan tersebut dapat dihitung. Format pencatatan data mengenai konsumsi bahan bakar dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini. Tabel 4. Data konsumsi bahan bakar untuk pengujian variasi bentuk, penempatan, putaran stasioner 1000 rpm, 3000 rpm, dan 5000 rpm. No. Bentuk filter zeolit eksternal Letak Filter zeolit eksternal Pengujian ke Konsumsi bahan bakar ml 1 Tanpa filter zeolit eksternal Bagian depan 1 2 3 Rata - rata 2 Kerucut Bagian depan 1 2 3 Rata - rata 3 Tabung Bagian depan 1 2 3 Rata - rata 4 Kotak Bagian depan 1 2 3 Rata - rata

c. Menentukan Bentuk Filter Zeolit Eksternal Terbaik

Setelah dilakukan pengujian seluruhnya maka selanjutnya menentukan bentuk filter zeolit terbaik yaitu dengan cara menganalisa data yang telah didapat sebelumnya sehingga diketahui bentuk filter zeolit eksternal terbaik. Selanjutnya filter zeolit eksternal terbaik diuji kembali namun dengan posisi penempatan yang berbeda dengan sebelumnya. Posisi filter zeolit eksternal diletakkan di bagian depan dan dekat dengan knalpot. Tujuannya yaitu untuk mengetahui pengaruh panas pada knalpot terhadap kinerja filter zeolit eksternal serta umur pakai zeolit pada filter eksternal. Untuk pengujian ini dilakukan dengan cara yang sama dengan pengujian sebelumnya hanya saja posisi penempatannya saja yang berbeda sehingga tabel pengambilan data yang digunakan sama.

a. Uji emisi gas buang

Uji emisi gas buang ini dilakukan di Bengkel Daihatsu cabang Hajimena. Pada pengujian ini, sepeda motor dioperasikan pada putaran mesin 1000 dan 3000 rpm. Pengujian ini dilakukan dengan cara menggunakan satu bentuk filter zeolit eksternal terbaik saja. Sehingga pada pengujian ini menggunakan dua posisi penempatan filter yaitu diletakkan di bagian depan dan pada bagian dekat dengan knalpot. Pengujian emisi dilakukan pada kondisi stasioner dengan mengikuti prosedur sebagai berikut: 1. Pemanasan Mesin Tujuan dilakukannya pemanasan mesin adalah untuk mempersiapkan mesin pada kondisi kerja. 2. Kalibrasi Gas Analyzer Setelah mesin berada pada kondisi kerja, kemudian dilakukan kalibrasi gas analyzer. Kalibrasi ini dilakukan secara otomatis. 3. Pengujian tanpa menggunakan filter zeolit eksternal. 4. Mesin dalam keadaan hidup dengan kondisi idle 1000 rpm dan probe sensor sudah dimasukkan ke dalam knalpot. 5. Nilai yang terbaca pada fuel gas analyzer diprint out untuk mendapatkan data hasil pengujian. 6. Kemudian dengan langkah yang sama pula, pengukuran dilakukan kembali untuk putaran mesin yang berbeda yaitu 3000 rpm. 7. Data yang didapatkan dari hasil pengukuran ini digunakan sebagai pembanding dengan data pada pengukuran menggunakan filter zeolit eksternal. 8. Kemudian dengan langkah yang sama pula, pengujian menggunakan filter zeolit eksternal terbaik dengan variasi penempatan, pengulangan pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali. Tabel 5. Data uji emisi pada filter eksternal terbaik Dengan variasi penempatan No Bentuk filter udara terbaik dan variasi penempatan Putaran Mesin rpm Pengulangan ke- Kadar CO Kadar HC ppm Kadar CO 2 1 Tanpa filter zeolit eksternal 1000 1 2 3000 1 2 2 Filter udara 1000 1 terbaik Bagian depan 2 3000 1 2 3 Filter udara terbaik Dekat dengan knalpot 1000 1 2 3000 1 2

D. Lokasi Pengujian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemanfaatan Filter Udara Eksternal Yang Menggunakan Zeolit Alam Lampung Teraktivasi Basa-Fisik Terhadap Prestasi Mesin Dan Emisi Gas Buang Sepeda Motor Bensin 4 Langkah

7 86 95

PENGARUH APLIKASI FLY ASH BENTUK PELET PEREKAT YANG DIAKTIVASI FISIK TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

4 50 83

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT ALAM LAMPUNG SEBAGAI ADSORBEN PADA SALURAN GAS BUANG TERHADAP PRESTASI DAN KONSENTRASI EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

2 9 74

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI, JENIS AIR, DAN KONDISI AKTIVASI DARI ADSORBEN FLY ASH BATU BARA TERHADAP PRESTASI MESIN DAN KANDUNGAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR KARBURATOR 4-LANGKAH

0 4 67

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI, JENIS AIR, KONDISI AKTIVASI DAN CARA PEMBUATAN ARANG DARI ADSORBEN ARANG SEKAM TERHADAP PRESTASI MESIN DAN KANDUNGAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR KARBURATOR 4-LANGKAH

1 17 105

PENGUNAAN ZEOLIT AKTIVASI KIMIA (H2S04 DAN HCl) – FISIK PADA BERAGAM NORMALITAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI MESIN DAN MENURUNKAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

2 62 75

PENGUNAAN ZEOLIT AKTIVASI KIMIA (H2S04 DAN HCl) – FISIK PADA BERAGAM NORMALITAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI MESIN DAN MENURUNKAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

3 47 78

PENGARUH VARIASI JENIS AIR DAN TEMPERATUR AKTIVASI DALAM CAMPURAN FLY ASH BENTUK PELET TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

8 26 45

PENGARUH PENAMBAHAN DAN WAKTU PEMERAMAN KAPUR BARUS (NAPTHALENE) PADA BENSIN TERHADAP PRESTASI DAN EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4-LANGKAH TIPE KARBURATOR

8 156 103

PENGARUH PENGGUNAAN BOTTOM ASH KELAPA SAWIT DENGAN AKTIVASI FISIK TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

1 11 78