Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1.3.2 Manfaat Penelitian

1.3.2.1 Manfaat Teoritis

- Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan serta bukti empiris mengenai dampak pengakuan pendapatan yang diakui PT. XYZ dengan pengakuan pendapatan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 PSAK No.34 terhadap laba perusahaan. - Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mereka yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai metode pengakuan pendapatan.

1.3.2.2 Manfaat Praktis

- Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi perusahaan tentang penerapan pengakuan pendapatan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 PSAK No.34 bagi perusahaan dalam memperoleh kesempatan untuk mendapatkan laba. - Memberikan masukkan kepada para pembaca sehingga dapat dijadikan bahan perbandingan dan bahan masukan bagi mereka yang berminat untuk meneliti mengenai penerapan metode pengakuan pendapatan.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kontrak Konstruksi

Kontrak adalah suatu perjanjian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan akibat pengingkaran atau pelanggaran atasnya hukum memberikan pemulihan atau menetapkan kewajiban bagi yang ingkar janji disertai sanksi untuk pelaksanaannya. Konstruksi adalah suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana yang meliputi pembangunan gedung building construction, pembangunan prasarana sipil Civil Engineer, dan instalasi mekanikal dan elektrikal. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.34 paragraf 3 IAI, 2010 definisi kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang dinegosiasikan secara khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi dan fungsi atau tujuan atau penggunaan pokok. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan pengertian kontrak konstruksi adalah sebuah kesepakatan yang dibuat oleh pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi serta dikenai sanksi bagi yang mengingkari perjanjian. Menurut Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi LPJK, badan usaha jenis jasa pelaksana konstruksi dapat dibagi menjadi 5 lima bidang, antara lain www.lpjk.org, 2014: 1. Arsitektur, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi bidang arsitektur antara lain: Perumahan tunggal dan Koppel, Perumahan multi hunian, Bangunan pergudangan dan industri, Bangunan komersial, Bangunan-bangunan non perumahan lainnya, Fasilitas pelatihan sport diluar gedung, Pertamanan, Pekerjaan pemasangan instalasi asesori bangunan, Pekerjaan dinding dan jendela kaca, Pekerjaan interior, Pekerjaan kayu, Perawatan Gedung Bangunan. 2. Elektrikal, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi antara lain : Pembangkit tenaga listrik semua daya, Pembangkit tenaga listrik dengan daya maksimal 10 MW unit, Pembangkit tenaga listrik energi baru dan terbarukan, Jaringan transmisi tenaga listrik tegangan tinggi dan ekstra tegangan tinggi, Jaringan transmisi tenaga listrik tegangan tinggi dan ekstra tegangan tinggi, Jaringan transmisi telekomunikasi dan atau telepon, Jaringan distribusi tenaga listrik tegangan menengah, Jaringan distribusi tenaga listrik tegangan rendah, Jaringan distribusi telekomunikasi dan atau telepon, Instalasi kontrol dan instrumentasi, Instalasi listrik gedung dan pabrik, Instalasi listrik lainnya. 3. Mekanikal, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi antara lain : Instalasi pemanasan, ventilasi udara dan AC dalam bangunan, Perpipaan air dalam bangunan, Instalasi pipa gas dalam bangunan, Insulasi dalam bangunan, Instalasi lift dan escalator, Pertambangan dan manufaktur, Instalasi thermal, bertekanan, minyak, gas, geothermal Pekerjaan Rekayasa, Konstruksi alat angkut dan alat angkat Pekerjaan Rekayasa, Konstruksi perpipaan minyak, gas dan energi Pekerjaan Rekayasa, Jasa penyedia peralatan kerja konstruksi. 4. Sipil, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi antara lain : Jalan raya, Jalan lingkungan,Jalan kereta api, Lapangan terbang dan runway, Jembatan, Jalan layang, Terowongan, Jalan bawah tanah, Pelabuhan atau dermaga, Drainase Kota, Bendung, Irigasi dan Drainase, Persungaian Rawa dan Pantai, Bendungan, Pengerukan dan Pengurugan, Pekerjaan penghancuran, Pekerjaan penyiapan dan pengupasan lahan, Pekerjaan penggalian dan pemindahan tanah, Pekerjaan pemancangan, Pekerjaan pelaksanaan pondasi, Pekerjaan kerangka konstruksi atap, Pekerjaan atap dan kedap air, Pekerjaan pembetonan, Pekerjaan konstruksi baja, Pekerjaan pemasangan perancah pembetonan, Pekerjaan pelaksana khusus lainnya. 5. Tata Lingkungan, Klasifikasi jasa pelaksanaan konstruksi antara lain: Perpipaan minyak, Perpipaan gas, Perpipaan air bersih limbah, Pengolahan air bersih, Instalasi pengolahan limbah, Pekerjaan pengeboran air tanah, Reboisasi Penghijauan.