KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI
Hasil analisis dan penelit ian tentang pengaruh inflasi, suku bunga, pertukaran kurs, harga minyak dunia, produk do mestik bruto, ekspor, dan impor terhadap pengembalian saham yang dikaji pada penelitian ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa:
1. Variabel ma kroe konomi inflasi me miliki pengaruh signifikan negatif terhadap pengembalian saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45. Hasil ini konsisten dengan Nisha (2015), Abbas et al. (2014), Haque dan Sarwar (2012). Inflasi didefinisikan sebagai faktor yang dapat me mpengaruhi arah pergerakan dari investasi saham. Inflasi me miliki hubungan timba l balik te rhadap pengembalian saham dan dapat dijadikan sebagai panduan dala m berinvestasi saham. Meningkatnya nilai inflasi akan menaikkan harga barang dan jasa di pasar d imana secara langsung men ingkatkan b iaya suatu perusahaan dalam berbagai aspek. Bila b iaya me lebih i pendapatan perusahaan akan mengakibatkan penurunan pada profitabilitas suatu perusahaan. Penurunan profitabilitas akan menurunkan daya tariknya sehingga investor tidak tertarik untuk menginvestasi pada perusahaan tersebut. Hal in i mengakibatkan penurunan harga saham dan berdampak pada penurunan pengembalian saham (Haque Sarwar, 2012). Tetapi hasil penelit ian in i tida k sejalan dengan penelitian yang dilaku kan o leh Balagobei (2017), Tiryaki et al. (2017), La ichena dan Obwogi (2015), Pin ja man dan Ara las (2015), Kibria et al. (2014), Ou ma dan Muriu (2014), Le kobane et al. (2014), dan Tangjitprom (2012).
2. Variabel makroekonomi suku bunga me miliki pengaruh signifikan positif terhadap pengembalian saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dila kukan o leh Nija m et al. (2015), Nisha (2015) dan Lim dan Se k (2014). Meningkatnya suku bunga akan menarik lebih banyak investor luar negeri untuk menginvestasi dalam pasar perbankan sehingga nilai mat a uang domestik meningkat nila inya yang mencerminkan juga langsung kepada pengembalian saham d i pasar saham internasional. Tetapi hasil penelit ian in i tida k seja lan dengan penelitian yang dilaku kan oleh Sutrisno (2017), Tiryaki et al. (2017), Ba lagobei (2017), Oshaibat dan Majali (2016), Latha et al. (2016), Linck dan Decourt (2016), Bara kat et al. (2016), La ichena dan Obwogi (2015), Hussain et al. (2014), Haque dan Sarwar (2012),dan Tangjitprom (2012).
3. Variabel makroekonomi pertuka ran ku rs me miliki pengaruh signifikan negatif terhadap pengembalian saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dila kukan o leh penelitian Srichaikul et al. (2018), Sutrisno (2017), Hussain et al. (2014), Lekobane et al. (2014), Safitri dan Ku ma r (2014), Tangjitpro m (2012), Singh (2014), Ou ma dan Muri (2014), Murthy et al. (2017), Laichena dan Obwogi (2015), dan Ra manuja m dan Lee la (2014). Kenaikan pertukaran kurs mata uang dapat menurunkan persentase pengembalian saham, dika renakan dengan depresiasi nila i uang terhadap dolar atau naiknya nilai mata uang dolar ternyata akan meningkat kan biaya -b iaya bagi perusahaan seperti biaya impor dan juga yang lain sehingga me milik efe k buruk pada 3. Variabel makroekonomi pertuka ran ku rs me miliki pengaruh signifikan negatif terhadap pengembalian saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dila kukan o leh penelitian Srichaikul et al. (2018), Sutrisno (2017), Hussain et al. (2014), Lekobane et al. (2014), Safitri dan Ku ma r (2014), Tangjitpro m (2012), Singh (2014), Ou ma dan Muri (2014), Murthy et al. (2017), Laichena dan Obwogi (2015), dan Ra manuja m dan Lee la (2014). Kenaikan pertukaran kurs mata uang dapat menurunkan persentase pengembalian saham, dika renakan dengan depresiasi nila i uang terhadap dolar atau naiknya nilai mata uang dolar ternyata akan meningkat kan biaya -b iaya bagi perusahaan seperti biaya impor dan juga yang lain sehingga me milik efe k buruk pada
4. Variabel ma kroekono mi harga minyak dunia t idak me miliki pengaruh signifikan terhadap pengembalian saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dila kukan o leh Srichaikul et al. (2018), Murthy et al. (2017), Gay (2016), Gu liman dan Avenue (2015), dan Singh (2014). Pada indeks saham LQ45 me miliki ketergantungan terhadap minyak yang minimu m sehingga naik -turunnya nilai dari harga minyak dunia tidak me mpengaruhi biaya untuk perusahaan, begitu juga dengan profitabilitasnya sehingga pengembalian saham tidak d ipengaruhi oleh kenaikan atau penurunan harga minyak dunia. Hasil penelitian ini t idak seja lan dengan Tiryaki et al. (2017), Khan et al. (2016), Kang et al. (2014), dan Samontaray et al. (2014).
5. Variabel ma kroe konomi produk domestik bruto me miliki pengaruh signifikan positif terhadap pengembalian saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45. Hasil in i konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Linck dan Decourt (2016), Is ma il et al. (2016), Laichena dan Obwogi (2015), Nija m et al. (2015), Lekobane et al. (2014), Ra manuja m dan Lee la (2014), Monja zeb dan Gohari (2013), Kibria et al. (2014), serta Haque dan Sarwar (2012). Produk do mestik bruto yang meningkat mengartikan bahwa pertumbuhan ekonomi sedang bekerja dengan maksima l dimana profitabilitas dari perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45 sedang bekerja dengan ma ksimu m sehingga profitabilitasnya naik dan menarik investor untuk investasi sahamnya sehingga memicu kenaikan harga saham. Hasil ini penelitian t idak seja lan dengan penelitian yang dila kukan oleh Sala mat et al. (2017), Pinja man dan Ara las (2015), Abbas et al. (2014), dan Safitri dan Kumar (2014).
6. Variabel ma kroe konomi ekspor me miliki pengaruh signifikan positif terhadap pengembalian saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dila kukan oleh Monjazeb dan Gohari (2013), Hussain et al. (2014) serta Sa montaray et al. (2014). Peningkatan pada nilai ekspor mengartikan bahwa p rofitabilitas perusahaan yang berbasis ekspor di LQ45 mening kat sehingga pembagian dividen dari indeks saham LQ45 berta mbah dan berdampak positif terhadap harga saham indeks LQ45 dimana itu me micu pengemba lian saham yang akan d iterima. Tetapi hasil penelitian in i tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zhu (2012) dan Bellalah et al., (2012).
7. Variabel ma kroe konomi impor me miliki pengaruh signifikan negatif terhadap pengembalian saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45. Hasil penelitian ini tida k dapat dibuktikan oleh penelit ian yang dilaku kan para ahli sebelumnya yakni Monja zeb dan Gohari (2013), Hussain et al. (2014) serta Sa montaray et al. (2014), Zhu (2012) dan Be lla lah et al. (2012). Peningkatan pada impor mengartikan bahwa penjualan perusahaan domestik berkurang sehingga menurunkan profitabiltas dari perusahaan yang menyebabkan salah satu faktor harga saham dan dividen yang dapat didapatkan oleh investor berkurang. Sela in itu dengan peningkatan impor yang tinggi dapat mengacu bahwa banyak bahan baku untuk produksi harus didapatkan dari luar negeri dengan biaya yang mahal sehingga me mbebankan biaya bagi perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45 dan menurunkan profitabilitas dari indeks LQ45. Oleh karena itu, pe mbagian div iden akan mengala mi pengurangan dan para investor akan kurang tertarik untuk menginvestasi indeks LQ45 sehingga mengakibatkan penurunan pengembalian saham.
Keterbatasan
Dalam penelitian ini, penulis juga mendapatkan beberapa keterbatasan, di antaranya:
1. Jumlah sampe l yang ditelit i dala m penelit ian in i hanya mencakup perusahaan yang pernah terdaftar sela ma satu periode di LQ45 periode Februari 2012 – Januari 2017 yaitu sebanyak
79 perusahaan. Masih banyak perusahaan yang tidak ikut serta dalam penelitian in i yang mungkin menghasilkan hasil uji yang berbeda.
2. Sa mpel data yang masih te rbatas yaitu sampel perusahaan di LQ45 yang me menuhi kriteria hanya 79 perusahaan dikarenakan kriteria perusahaan yang pernah terdaftar di indeks LQ45 selama periode Februari 2012 – Januari 2017 sehingga hal tersebut dapat me mpengaru hi hasil regresi yang diteliti.
3. Penggantian standar ukur nilai suku bunga pada tahun 2016 dari Ban k Indoenesia yang menyebabkan data nila i suku bunga yang didapatkan kurang konstan dan akurat terhadap penelitian.
4. Belum adanya penerbitan data produk domestik bruto per bulan dari Badan Pusat Statistik.
5. Masih terbatasnya literatur-literatur pendukung yang didapatkan mengenai inflasi, suku bunga, pertukaran kurs, harga minyak dunia, produk domestik bruto, ekspor, dan impor.
6. Terbatasnya variabel bebas makroekonomi yang digunakan untuk penelitian yang berhubungan dengan pengembalian saham.
7. Pengaruh keseluruhan model penelitian terhadap variabel independen hanya 7,2421.
Rekomendasi
Beberapa rekomendasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan, menerapkan analisis makroekonomi dengan menggunakan variabel inflasi, suku bunga, pertukaran kurs, produk domestik bruto, harga minyak dunia, e kspor, dan impor untuk memprediksi pergerakan harga saham dan pengembalian saham.
2. Bagi peneliti selanjutnya Memperpanjang jangka waktu penelitian untuk menghasilkan penelit ian yang lebih a kurat dala m mengambarkan kondisi pengembalian saham pada perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45. Penelitian selanjutnya dapat juga me mperta mbahkan variabel -variabe l ma kroe konomi seperti harga e mas, harga berlian, t ingkat penangguran, peredaran uang, dan faktor ma kroekoni la in serta fa ktor fundamental dari laporan keuangan perusahaan atau dengan menggunakan sampel perusahaan pada indeks saham la in dan perusahaan negara lain agar didapatkan hasil penelit ian yang lebih optima l dan akurat mengenai pergerakan fluktuasi dan arah dari pengembalian saham.
3. Bagi Investor Penelit ian seterusnya mengenai pengembalian saham lebih baik menggunakan variable - variabel independen lain yang dapat menje laskan pengaruh yang lebih jelas terhadap pengembalian saham sebagai bahan pertimbangan atau panduan perencanaan untuk masa yang akan datang dalam rangka mendapatkan pengembalian saham dari investasi yang ma ksimu m atau optima l sehingga para investor dapat menana mkan modal pada perusahaan untuk pengembangan operasional atau yang lain pada perusahaan dan juga dapat memaksimalkan kekayaan para investor.