22
pengerasan  jalan  misalnya ,”  ungkap  Politisi  Partai  Hanura  ini.  Dan  berdasarkan
HS   Code   7204100000   [Limbah   Non-B3]   sisa   dan   skrap   dari   besi   tuang menyatakan  Limbah  Non-B3  adalah  sisa  suatu  usaha  atau  kegiatan  yang  tidak
mengandung bahan berbahaya dan atau beracun.
2.2.5 Anti Stripping Agent
Stabilitas  bahan  anti  pengelupasan
anti  striping  agent
harus  ditambahkan dalam  bentuk  cairan  kedalam  campuran  agregat  dengan  mengunakan  pompa
penakar
dozing pump
pada saat proses pencampuran basah di pugmil. Derbo-401 adalah  jenis  anti  stripping  yang  berasal  dari  India.  Anti  Stripping  ini  telah  diuji
oleh IIP-Dehradun, SIIR-Delhi, dan CRRI-New Delhi yang menghasilkan produk- produk  terbaik.  Untuk  campuran  Hotmix,  penggunaan
anti  stripping  agent
jenis Derbo-401 ini berkisar 0.2-0.4 dari berat bitumen. Sementara untuk perbaikan
jalan, penggunaannya berkisar 0.2-0.5 dari berat bitumen.
2.3 Aspal
Aspal atau bitumen merupakan material yang berwarna hitam kecoklatan yang bersifat viskoelastis sehingga akan melunak dan mencair bila mendapat cukup
pemanasan dan sebaliknya. Aspal minyak dengan bahan dasar aspal dapat dibedakan atas:
a.   Aspal Kerassemen AC
Asphalt  ConcreteAC
adalah  lapisan  atas  kontruksi  jalan  yang  terdiri  dari campuran  aspal  dengan  agregat  yang  dihampar  dan  dipadatkan  pada  suhu
tertentu.  AC  merupakan  jenis  lapisan  permukaan  struktural  yang  berfungsi
Universitas Sumatera Utara
23
30 sebagai  lapisan  aus  dan  pelindung  kontruksi  di  bawahnya,  tidak  licin,
permukaannya  rata,  sehingga  memberikan  kenyamanan  pengguna  jalan.  Aspal kerasaspal cement adalah aspal yang di gunakan dalam keadaan cair dan panas.
Aspal  ini  berbentuk  padat  pada  keadaan  penyimpanan  temerature  ruang  . Aspal   semen   pada   temperature   ruang
25 � −
�� berbentuk  padat. Aspal
semen  terdiri  dari  beberapa  jenis  tergantung dari  proses  pembuatannya  dan  jenis minyak bumi asalnya.
Di  indonesia,  aspal  semen  biasanya  dibedakan  berdasarkan  niai  penetrasinya yaitu:
1.   AC pen 4050, yaitu AC dengan penetrasi antara 40-50 2.   AC pen 6070, yaitu AC dengan penetrasi antara 60-70
3.   AC pen 85100, yaitu AC dengan penetrasi antara 85-100 4.   AC pen 120150, yaitu AC dengan penetrasi antara 120-150
5.   AC pen 200300, yaitu AC dengan penetrasi antara 200-300 b.   Aspal Dingincair
Aspal  cair  adalah  campuran  antara  aspal  semen  dengan  bahan  pencair  dari hasil  penyulingan  minyak  bumi.  Dengan  demikian  berbentuk  cair  dalam
temperatur  ruang.  Berdasarkan  bahan  pencairnya  dan  kemudahan  menguap bahan pelarutnya, aspal cair dapat dibedakan atas:
1.  RC Rapid Curing Cut Back 2.  MC Medium Curing Cut Back
3.  SC Slow Curing Cut Back c.   Aspal Emulsi
Universitas Sumatera Utara
24
Aspal   emulsi   adalah   suatu   campuran   aspal   dengan   air   dan   bahan pengemulsi.
Aspal   yang   dipergunakan   pada   kontruksi   perkerasan   jalan   berfungsi sebagai:
1.   Bahan pengikat, memberikan ikatan  yang kuat antara aspal  dan agregat  dan antara aspal itu sendiri.
2.   Bahan pengisi, mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori yang ada dari agregat itu sendiri.
Berarti  aspal  haruslah  mempunyai  daya  tahan  tidak  cepat  rapuh  terhadap cuaca,  mempunyai  adhesi  dan  kohesi  yang  baik  dan  memberikan  sifat  elastis
yang baik. 1.   Daya Tahan durability
Daya  tahan  aspal  adalah  kemampuan  aspal  mempertahankan  sifat  asalnya akibat  pengaruh  cuaca  selama  masa  pelayanan  jalan.  Sifat  ini  merupakan
sifat  dari  campuran  aspal,  jadi  tergantung  dari  sifat  agregat,  campuran dengan aspal, faktor pelaksanaan dan lain-lain.  Meskipun demikian sifat ini
dapat diperkirakan dari pemeriksaan TFOT. 2.   Adhesi dan Kohesi
Adhesi   adalah   kemampuan   aspal   untuk   mengikat   agregat   sehingga dihasilkan  ikatan  yang  baik  antara  agregat  dengan  aspal.  Kohesi  adalah
kemampuan  aspal  untuk  tetap  mempertahankan  agregat  tetap  di  tempatnya setelah jadi pengikatan.
3.  Kepekaan terhadap Temperature
Universitas Sumatera Utara
25
Aspal  adalah  material  yang  termoplastis,  berarti  akan  menjadi  keras  atau lebih  kental  jika  temperatur  berkurang  dan  akan  lunak  atau  lebih  cair  jika
temperatur  bertambah.  Sifat  ini  dinamakan  kepekaan  terhadap  perubahan temperatur.  Kepekaan  terhadap  dari  setiap  hasil  produksi  aspal  berbeda-
beda  tergantung  dari  asalnya  walaupun  aspal  tersebut  mempunyai  jenis yang sama.
4.  Kekerasan Aspal Aspal  pada  proses  pencampuran  dipanaskan  dan  dicampur  dengan  agregat
sehingga  agregat  dilapisi  aspal  atau  aspal  panas  disiramkan  ke  permukaan agregat  yang  telah  disiapkan  pada  proses  pelaburan.  Pada  waktu
pelaksanaan,  terjadi  oksidasi  yang  menyebabkan  aspal  menjadi  getas viskositas    bertambah    tinggi.Peristiwa    perapuhan    terus    berlangsung
setelah  masa  pelaksanaan  selesai.Jadi  selama  masa  pelayanan,  aspal mengalami  oksidasi  dan  polimerisasi  yang  besarnya  dipengaruhi  juga  oleh
ketebalan  aspal  yang  menyelimuti  agregat.Semakin  tipis  lapisan  aspal, semakin besar tingkat kerapuhan yang terjadi.
2.4  Pengujian Properties Bahan 2.4.1 Aspal Properties