JABARAN KEGIATAN DAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
2. Wakil Kepala Sekolah
9. Komite Sekolah adalah badan yang secara khusus dibentuk untuk menjadi mitra sekolah dalam pembinaan dan
Sebagai pembantu Kepala Sekolah. Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas
pengembangan sekolah.
Kepala Sekolah.
B. Personil Pelaksana
3. Koordinator Bimbingan dan Konseling
Personil pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling adalah Tugas Koordinator Bimbingan dan Konselingadalah sebagai segenap unsur yang terkait di dalam organigram pelayanan
bimbingan dan konseling, dengan Koordinator dan Guru
berikut.
a. Mengkoordinasikan para Guru Pembimbing dalam: masing personil tersebut, khusus dalam kaitannya dengan
Pembimbing sebagai pelaksana utamanya. Uraian tugas masing-
1) memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling pelayanan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut.
kepada segenap warga sekolah (siswa, guru, dan
1. Kepala Sekolah
personil sekolah lainnya), orang tua siswa, dan masyarakat;
Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh, khususnya pelayanan bimbingan dan konseling.
2) menyusun program kegiatan bimbingan dan konseling Tugas Kepala Sekolah adalah sebagai berikut.
(program satuan layanan dan kegiatan pendukung, agenda mingguan, laporan bulanan, program semesteran, dan tahunan);
3) melaksanakan program bimbingan dan konseling;
4) mengadministrasikan program kegiatan bimbingan dan
konseling;
5) menilai hasil pelaksanaan program kegiatan bimbingan
g. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian dan konseling;
layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
6) menganalisis hasil penilaian pelaksanaan bimbingan
h. Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan dan kegiatan dan konseling; dan
pendukung bimbingan dan konseling yang dilaksanakannya.
7) memberikan tindak lanjut terhadap analisis hasil
i. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam penilaian bimbingan dan konseling.
pelayanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh
b. Mengusulkan kepada Kepala Sekolah dan mengusahakan kepada Koordinator BK serta Kepala Sekolah. bagi terpenuhinya tenaga, prasana dan sarana, alat dan
j. Mempersiapkan diri, menerima dan berpartisipasi aktif perlengkapan pelayanan bimbingan dan konseling.
dalam kegiatan kepengawasan oleh Pengawas Sekolah
c. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan
Bidang BK.
bimbingan dan konseling kepada Kepala Sekolah. k. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan MGP.
d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepengawasan oleh Pengawas Sekolah Bidang BK.
5. Guru Mata Pelajaran
e. Mengatur keikutsertaan guru pembimbing dalam kegiatan Sebagai tenaga ahli pengajaran dan/atau praktik dalam bidang studi atau program latihan tertentu, dan sebagai personil yang
MGP (Musyawarah Guru Pembimbing). sehari-hari langsung berhubungan dengan siswa, peranan Guru
4. Guru Pembimbing
Mata Pelajaran dalam pelayanan bimbingan dan konseling Sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli, Guru
adalah sebagai berikut.
Pembimbing bertugas sebagai berikut.
a. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan
a. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling.
konseling kepada siswa.
b. Merencanakan program bimbingan dan konseling (terutama
b. Membantu Guru Pembimbing mengidentifikasi siswa-siswa program-program satuan layanan dan satuan kegiatan
yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pendukung) untuk satuan-satuan waktu tertentu. Program-
pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut. program tersebut dikemas dalam agenda harian, agenda
c. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan mingguan, rekap bulanan, program semesteran, dan
bimbingan dan konseling kepada Guru Pembimbing. tahunan.
d. Menerima siswa alih tangan dari Guru Pembimbing, yaitu
c. Melaksanakan segenap program satuan layanan bimbingan siswa yang menurut Guru Pembimbing memerlukan dan konseling.
pelayanan pengajaran/latihan khusus (seperti pengajaran/
d. Melaksanakan segenap program satuan kegiatan pendukung latihan perbaikan, program pengayaan). bimbingan dan konseling.
e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-
e. Menilai proses dan hasil pelaksanaan satuan layanan dan siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
f. Menganalisis hasil penilaian layanan dan kegiatan
f. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa pendukung bimbingan dan konseling.
yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.
g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus.
C. Fasilitas
Fasilitas pokok yang diperlukan dalam kegiatan layanan dan
h. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam pendukung bimbingan dan konseling di sekolah adalah sebagai rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta
upaya tindak lanjutnya.
berikut.
1. Tempat Kegiatan
6. Wali Kelas
a. Masing-masing Guru Pembimbing perlu memiliki ruang Sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan
kerja tersendiri dalam kesatuan ruang pelayanan dan konseling, Wali Kelas berperan:
bimbingan dan konseling yang ada di sekolah.
a. membantu Guru Pembimbing melaksanakan tugas-
b. Ruang pelayanan
tugasnya, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya;
(1) Ruang tempat memberikan pelayanan kepada siswa
b. membantu Guru Mata Pelajaran melaksanakan peranannya
hendaknya:
dalam pelayanan bimbingan dan konseling, khususnya di (a) membuat siswa senang dan betul-betul merasa kelas yang menjadi tanggung jawabnya;
dilayani; dan
c. membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi (b) memungkinkan dilaksanakannya azas-azas bimbingan siswa, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya,
dan konseling, terutama asas kesurakarelaan, untuk mengikuti/menjalani layanan dan/atau kegiatan
keterbukaan, dan kerahasiaan. bimbingan dan konseling;
2) Layanan konseling perorangan dapat dilakukan di
d. berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan ruang kerja Guru Pembimbing (yang merupakan konseling, seperti konferensi kasus; dan
ruang kerja tersendiri*).
e. mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan
3) Untuk layanan dan kegiatan pendukung dengan format bimbingan dan konseling kepada Guru Pembimbing.
kelompok dan klasikal dapat digunakan ruangan khusus yang tersedia dan/atau ruangan kelas yang luang.
Selain diberdayakannya personalia sekolah, pengelolaan bimbingan dan konseling di sekolah juga memanfaatkan peran
c. Secara umum dalam ruang bimbingan dan konseling orang tua siswa, para pejabat pada Dinas Pendidikan,
hendaknya :
Musyawarah Guru Pembimbing (MGP) dan organisasi profesi (1) dapat disimpan berbagai perlengkapan kegiatan Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) untuk lebih
bimbingan dan konseling:
meningkatkan relevansi, efektivitas dan efisiensi pelayanan (a) himpunan data siswa (individual dan kelompok); bimbingan dan konseling.
(b) himpunan data dan informasi umum, seperti informasi pendidikan dan pekerjaan;
c) instrumen BK; dan
d) format-format pelaksanaan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
*) Layanan konseling perorangan dapat diselenggarakan di ruang yang disediakan secara khusus untuk itu, Ruangan ini, apabila memang ada, dipakai bersama, secara bergantian, oleh guru pembimbing.
c. program-program layanan khusus bimbingan dan konseling
2) Dapat disediakan untuk siswa berbagai bahan seperti: melalui komputer, seperti “bimbingan belajar melalui
a) buku-buku rujukan untuk pengembangan diri
program komputer”.
(dalam rangka “terapi kepustakaan”);
b) kegiatan ekstrakurikuler; dan
4. Buku-buku Panduan
c) penampilan berbagai informasi aktual tentang Di sekolah hendaknya tersedia berbagai panduan tentang kesempatan pendidikan, lowongan pekerjaan,
kegiatan bimbingan dan konseling, seperti: berita hangat, dan sebagainya.
a. surat-surat keputusan dan peraturan tentang kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah;
2. Instrumen Bimbingan dan Konseling
b. panduan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di Untuk mengungkapkan berbagai data diperlukan berbagai
sekolah; dan
instrumen, baik berupa tes dan inventori standar maupun
c. panduan kegiatan kepengawasan bimbingan dan konseling instrumen yang dapat disusun sendiri oleh Guru Pembimbing.
di sekolah.
a. Tes standar, seperti tes inteligensi, tes bakat.
b. Inventori standar, seperti alat ungkap masalah, skala sikap,
5. Kelengkapan Administrasi
skala minat, dan skala penilaian diri. Untuk kegiatan bimbingan dan konseling perlu disediakan
c. Instrumen yang dapat disusun sendiri, seperti berbagai kelengkapan administrasi, terutama untuk format satuan jenis angket dan daftar isian, pertanyaan untuk sosiometri
layanan dan pendukung, himpunan data, angket dan instrumen format penilaian dan format- format lainnya.
lainnya, laporan, serta surat-menyurat.
d. Instrumen diagnostik untuk berbagai bidang studi
D. Pengawasan
Berbagai instrumen tersebut di atas, terutama yang
1. Pengawasan bimbingan dan konseling di sekolah bersifat standar, dilengkapi dengan manual yang memuat
diselenggarakan oleh pengawas sekolah sesuai SK Menpan No. karakteristik instrumen, panduan penggunaan dan norma
118/1995 dan Petunjuk Pelaksanaannya.
untuk menafsirkan hasil-hasilnya. Untuk kondisi yang lebih
2. Kegiatan pengawasan bimbingan dan konseling di sekolah maju, instrumen itu juga disertai dengan program melibatkan Guru Pembimbing dan pengawas sekolah dengan komputer untuk mengolah lembaran jawabannya sehingga
koordinasi oleh Kepala Sekolah:
penggunaan instrumen itu menjadi mudah, efektif, dan efisien.
a. guru Pembimbing menyiapkan diri dan bahan-bahan secukupnya untuk kegiatan pengawasan, koordinator BK
3. Perangkat Elektronik mengkoordinasikan Guru-guru Pembimbing dalam Kelengkapan bimbingan dan konseling meliputi kelengkapan
menyiapkan diri untuk kegiatan kepengawasan; dan elektronik, seperti:
b. guru Pembimbing mengikuti dengan cermat penilaian dan
a. komputer untuk mengolah data hasil aplikasi instrumentasi; pembinaan dalam kegiatan pengawasan.
b. program-program khusus pengolahan hasil instrumentasi Kepala Sekolah mendorong dan memberikan fasilitas bagi melalui komputer; dan
terlaksananya kegiatan pengawasan secara obyektif dan dinamis demi meningkatnya mutu bimbingan dan konseling.
E. Akuntabilitas
G. Pendanaan
Melalui penilaian hasil layanan dan penilaian proses, serta program Kegiatan Bimbingan dan Konseling akan berjalan dengan baik bila pengawasan keseluruhan kegiatan bimbingan dan konseling
didukung dengan dana yang memadai sesuai program yang dibuat dipertanggung-jawabkan kepada “pemilik” (stakeholders)
Guru Pembimbing. Untuk itu pimpinan sekolah bersama komite pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu:
sekolah perlu mengalokasikan hal tersebut di dalam RAPBS.
1. siswa; Selain itu dana dapat diupayakan dari kerja sama dengan lembaga
2. orang tua siswa;
lain di luar komite sekolah.
3. personil sekolah;
4. masyarakat, termasuk organisasi profesi (ABKIN); dan
H. Mekanisme Kerja Pelayanan Bimbingan dan Konseling
5. pemerintah. Program Pelayanan BK merupakan rencana kegiatan layanan dan kegiatan pendukung yang akan dilaksanakan pada periode
F. Pembinaan
tertentu. Program ini mengumpulkan seluruh kegiatan satu tahun
1. Pembinaan diarahkan kepada semakin meningkatnya mutu dan dipecah menjadi program semesteran. Untuk pelaporan, pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa, dengan
dihimpun dari agenda harian dalam Mingguan, Bulan, dan Semester indikator meningkatnya:
serta Tahun. Tahap pelaksanaan program terdiri dari; (a)
a. kemampuan guru pembimbing; Perencanaan, (b) Pelaksanaan, (c) Penilaian, (d) Analisis Hasil, (e)
b. fasilitas untuk pelayanan; Tindak Lanjut. Dalam pelayanan BK, ada hak panggil terhadap
c. kerja sama antarpersonil sekolah; siswa asuh yang menjadi tanggung jawabnya (dengan catatan;
d. pemanfaatan pelayanan oleh siswa; dan siswa yang dipanggil tidak dirugikan dalam mengikuti pelajaran
e. jumlah guru pembimbing (bagi sekolah-sekolah yang Ada alur mekanisme yang diawali dengan ditemukannya kasus/ masih memerlukan penambahan).
permasalahan individu/siswa, baik di dalam kelas maupun di luar
2. Pembinaan dilaksanakan melalui: kelas baik sifatnya akademis maupun nonakademis oleh personel
a. kerja sama antarguru pembimbing; sekolah terutama guru mata pelajaran, konfirmasi kepada wali kelas, bilamana belum terselesaikan permasalahannya dan
b. kerja sama antarpersonil sekolah; membutuhkan peran Bimbingan dan Konseling, maka Guru
c. kegiatan pengawasan oleh pengawas sekolah bidang BK; Pembimbing/Konselor memberikan layanan kepada individu/
d. pengembangan fasilitas layanan; dan siswa. Untuk tindak lanjut dari layanan; kembali bersama wali
e. pertemuan kesejawatan profesional, dalam Musyawarah kelas dan sepengetahuan Kepala Sekolah dalam hal ini dapat Guru Pembimbing (MGP), penataran, lokakarya, pertemuan
dibantu oleh para wakil kepala sekolah.
ilmiah, keikutsertaan dalam organisasi profesi BK ( dalam hal ini ABKIN atau Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia), dan studi lanjutan.
2. Pola Pelayanan dalam Mekanisme Kerja Bimbingan dan Konseling
1. Bagan Mekanisme Kerja Pelayanan Bimbingan dan Konseling Pola Pelayanan yang terdiri dari Bidang-bidang ; Pribadi, Sosial,
Guru Mata Pelajaran Wali Kelas
Bimbingan dan
Kepala Belajar, dan Karir serta Kepribadian, dan layanan; Orientasi,
Sekolah
1 2 3 4 Informasi, Pembelajaran, Penempatan dan Penyaluran, Konseling Nilai siswa Himpunan Nilai
Konseling
Himpunan Data
Pengadaan Individu, Konseling Kelompok, Konseling spiritual dan Bimbingan
1. Kognisi
1. Buku Pribadi Siswa Sarana
(Wakasek Kelompok dan kegiatan pendukung; Instrumentasi Bimbingan,
2. Psikomotor
2. Prediksi
3. Afeksi keberhasilan kognisi Sarpra) Himpunan Data, Kunjungan Rumah, dan Konferensi Kasus.
Menemukan kasus/ Menerima informasi
3. Hasil psikotes
permasalahan siswa kasus/permasalahan
4. Hasil Konseling
siswa; Individu
Pelayanan dibedakan 4 jenis kegiatan sebagai berikut.
1) di dalam kelas
* kehadiran mengikuti
Diinventaris
a. Di dalam ruangan bimbingan dan konseling sifatnya layanan
pelajaran
dan di tangani/ Aplikasi Instrumentasi
* sikap menolak/ tidak di selesaikan
Bimbingan
Mengetahui
individual, ialah:
interest (misal; sering
1. Tes (IQ, Bakat,
dan Kreativitas, Kepribadian menyetujui
1) layanan untuk konseling individu maupun layanan
mengantuk, pasif, keluar- masuk kelas,
2. Non tes/angket
konseling spiritual/religius;
mengganggu PBM, dsb)
2) menemui orang tua siswa, wali kelas, guru mata pelajaran, 2) di luar kelas * hubungan teman
instansi terkait; dan
sebaya; konflik/ berhantam, dsb.
3) layanan Konseling Kelompok dan kegiatan pendukung
Catatan; Bersama Guru Pembimbing/
Konferensi kasus (di ruangan yang tersedia untuk 1) Anekdot/ kejadian Konselor menemui OT siswa