Kondisi Aliran Mataair Petoyan
7.2.3. Pemisahan Aliran Dasar Mataair Petoyan
Pemisahan aliran dasar dilakukan untuk mengetahui persentase komponen aliran yang mensuplai aliran mataair tergantung dari kondisi pelepasan komponen air dari akuifer karst. Dua jenis aliran yang dipisahkan adalah (1) aliran langsung dan aliran antara (conduit-fissure); dan (2) aliran dasar (diffuse flow). Karena panjangnya data debit tiap 30 menit secara time series selama periode pemasangan alat di Mataair Petoyan, maka digunakan cara pemisahan aliran dasar secara otomatis yaitu model automated base flow separation by digital filtering method yang dikembangkan oleh Eckhardt (2005), seperti yang sudah dijelaskan pada Rumus (4). Data utama yang diperlukan adalah data konstanta
resesi aliran dasar Mataair Petoyan (K b ) atau oleh Eckhhardt disebut digital filtering yang nilai reratanya adalah sebesar 0,985. Nilai BFI max yang digunakan adalah 0,8 karena sifat akuifer karst yang porus dan alirannya menahun (Eckhardt, 2005). Hasil pemisahan aliran dasar Mataair Petoyan disajikan pada Gambar 10, dan persentase aliran dasar saat pada empat kali kejadian banjir disajikan pada Tabel 7.
Pemisahan Aliran Dasar Mataair Petoyan (19 April 2013-16 Agustus 2013)
3.5 debit total 3.0
/d t)
diffuse flow lt 2.5
Gambar 10. Fluktuasi Aliran Dasar (diffuse flow) Mataair Petoyan
Tabel 7. Persentase Aliran Dasar Mataair Petoyan Saat Banjir
BANJIR 1
BANJIR 2
% aliran Waktu
% aliran
Debit
Debit (lt/dt)
dasar
Waktu
(lt/dt)
dasar
Lanjutan Tabel 7
BANJIR 3
BANJIR 4
Debit % aliran Waktu
% aliran
Debit (lt/dt)
dasar
Waktu
(lt/dt) dasar
Sumber: analisis data hidrograf (2013) Dari perhitungan rasio total aliran dasar bulanan terhadap total aliran (Tabel
7), tampak bahwa secara umum nilai rasionya mendekati angka sekitar 80%. Hal ini disebabkan oleh sifat pelepasan aliran akuifer karst di sekitar Mataair Petoyan yang didominasi oleh retakan bertipe diffuse. Sementara itu, persentase aliran dasar di sekitar waktu debit puncak menunjukkan angka yang lebih kecil (<80%), dan bahkan pada saat debit puncak nilainya di bawah 70%. Meskipun demikian, 7), tampak bahwa secara umum nilai rasionya mendekati angka sekitar 80%. Hal ini disebabkan oleh sifat pelepasan aliran akuifer karst di sekitar Mataair Petoyan yang didominasi oleh retakan bertipe diffuse. Sementara itu, persentase aliran dasar di sekitar waktu debit puncak menunjukkan angka yang lebih kecil (<80%), dan bahkan pada saat debit puncak nilainya di bawah 70%. Meskipun demikian,
Banjir 1 (19 April 2013 08:00)
Debi t (l t/ dt)
d / lt
di ffuse fl ow
2.000 ( b it D e
2.75 Banjir 2 (28 Juni 07:00)
debi t 2.50 basefl ow
2.75 Banjir 3 (3 Juli 19:00)
debi t
t)
/ d lt basefl ow
3.25 Banjir 4 (9 Juli 08:00)
debi t 3.00 basefl ow
( e b D 2.25
Gambar 11. Hubungan antara debit dan persentase aliran dasar saat banjir
81 t ime t o peak banjir 1 84 Resesi banjir 1
81 R 2 a = 0.98 d 2 n a d
r a 79
li a 79 R r = 0.97
Debit (lt / dt )
De bit (lt / dt )
81 t ime t o peak banjir 2 80 Resesi banjir 2
n 77 d R 2 = 0.99
Debit (lt / dt )
De bit (lt / dt )
76 t ime t o peak banjir 3 81 Resesi banjir 3
sa sa r 78 a d 74 2 n a d 77 R 2 = 0.93 n R = 0.99
Debit (lt / dt )
83 t ime t o peak banjir 4 90 Resesi banjir 4
R 2 = 0.93 a
Debit (lt / dt )
De bit (lt / dt )
Gambar 12. Scatter plot antara kenaikan debit dan persentase aliran dasar saat
time to peak (kiri) dan saat periode resesi (kanan)
Dari Gambar 12 tampak bahwa kenaikan aliran dasar (baseflow) tidak harus selalu sama atau seiring dengan kenaikan debit alirannya, bahkan mayoritas banjir mempunyai nilai aliran dasar tertinggi yang tercapai beberapa jam setelah debit puncak tercapai. Meskipun demikian, baik ketika debit menuju puncaknya maupun saat resesi setelah banjir, terjadi hubungan yang kuat antara kenaikan debit dan kenaikan aliran dasarnya (Gambar 13). Dari Gambar 13 terlihat bahwa hubungan antara debit dan aliran dasar berkorelasi negatif, artinya kenaikan debit selalu diikuti dengan penurunan aliran dasar atau sebaliknya.